a. Perencanaan adalah proses menentukan tujuan yang ingin dicapai serta menyusun langkah-langkah atau strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan melibatkan penetapan sasaran, penentuan sumber daya yang dibutuhkan, dan penyusunan rencana tindakan. Contoh perencanaan: Perencanaan proyek pembangunan gedung: Menentukan tujuan pembangunan, merancang desain bangunan, mengalokasikan anggaran, menjadwalkan tahapan pekerjaan, dan mengatur sumber daya manusia serta material yang dibutuhkan. Perencanaan acara pernikahan: Menentukan tanggal dan tempat, menyusun daftar tamu, merancang dekorasi, memilih vendor catering, entertainment, dan membuat anggaran biaya.
b. Langkah-langkah dalam perencanaan
1) Menetapkan tujuan atau sasaran: Menentukan apa yang ingin dicapai secara spesifik, terukur, dan dapat direalisasikan dalam jangka waktu tertentu. Contoh: Tujuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk baru sebesar 20% dalam waktu 6 bulan. 2) Mengumpulkan dan menganalisis data: Mengumpulkan informasi terkait situasi saat ini, sumber daya yang tersedia, peluang, dan tantangan yang mungkin dihadapi. Contoh: Menganalisis data penjualan produk sejenis, mengidentifikasi segmen pasar, dan mempelajari strategi pesaing. 3) Mengembangkan alternatif rencana: Menyusun beberapa opsi atau strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan. Contoh: Opsi pemasaran online, promosi penjualan, atau kemitraan dengan distributor baru. 4) Mengevaluasi alternatif rencana: Membandingkan kelebihan dan kekurangan setiap alternatif rencana berdasarkan kriteria tertentu, seperti biaya, waktu, risiko, dan sumber daya yang dibutuhkan. Contoh: Menilai efektivitas dan biaya masing-masing strategi pemasaran. 5) Memilih rencana terbaik: Mengambil keputusan untuk memilih satu rencana yang paling sesuai dan dapat direalisasikan secara efektif dan efisien. Contoh: Memutuskan untuk menerapkan strategi pemasaran online dengan anggaran tertentu. 6) Menyusun rencana operasional: Merinci rencana terpilih ke dalam langkah- langkah operasional yang lebih spesifik, termasuk tugas-tugas, jadwal, dan alokasi sumber daya. 7) Contoh: Menyusun jadwal kampanye pemasaran online, membagi tugas tim pemasaran, dan menganggarkan biaya untuk iklan digital. 8) Mengimplementasikan dan memantau rencana: Melaksanakan rencana yang telah disusun, serta memantau dan mengevaluasi kemajuan secara berkala untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan. Contoh: Meluncurkan kampanye pemasaran online, memantau metrik seperti kunjungan situs web dan konversi penjualan, serta melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan.
2. Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan
Dalam merencanakan strategi komunikasi untuk program pemasaran produk baru, terdapat beberapa unsur penting yang harus diperhatikan: 1) Audiens atau Sasaran Unsur ini berkaitan dengan menentukan siapa target audiens atau sasaran dari pesan komunikasi yang akan disampaikan. Dalam konteks pemasaran produk baru, audiens sasaran dapat meliputi konsumen potensial, segmen pasar tertentu, atau masyarakat secara luas. Penting untuk menganalisis karakteristik, preferensi, dan perilaku audiens sasaran agar pesan komunikasi dapat disesuaikan dengan efektif. Contoh: Jika produk baru adalah minuman kesehatan untuk remaja, audiens sasarannya adalah remaja usia 13-18 tahun dengan gaya hidup aktif dan peduli pada kesehatan. 2) Pesan Unsur ini berkaitan dengan isi atau konten dari komunikasi yang akan disampaikan. Pesan harus dirancang sedemikian rupa agar menarik perhatian, mudah dipahami, dan mampu mempengaruhi serta membujuk audiens sasaran untuk mengambil tindakan yang diinginkan (seperti membeli produk). Pesan harus disesuaikan dengan karakteristik audiens sasaran dan menyampaikan nilai atau manfaat dari produk yang ditawarkan. Contoh: Pesan komunikasi dapat menekankan pada manfaat kesehatan dari minuman tersebut, cita rasa yang menyegarkan, atau mengaitkannya dengan gaya hidup aktif dan energik remaja. 2) Media atau Saluran Unsur ini berkaitan dengan memilih saluran atau media yang tepat untuk menyampaikan pesan komunikasi kepada audiens sasaran. Media dapat berupa media tradisional seperti televisi, radio, surat kabar, atau media digital seperti situs web, media sosial, iklan online, dan aplikasi seluler. Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik audiens sasaran dan tujuan komunikasi. Contoh: Untuk menjangkau audiens remaja, media yang tepat dapat berupa media sosial seperti Instagram, TikTok, atau YouTube, serta iklan di aplikasi seluler yang populer di kalangan remaja.
3) Sumber atau Pengirim
Unsur ini berkaitan dengan siapa atau apa yang menjadi sumber atau pengirim pesan komunikasi. Sumber yang kredibel, dipercaya, dan memiliki daya tarik bagi audiens sasaran akan membuat pesan lebih persuasif dan efektif. Contoh: Sumber atau pengirim pesan komunikasi dapat berupa selebriti atau influencer yang populer di kalangan remaja, atau bahkan menggunakan maskot atau karakter yang menarik bagi audiens sasaran.
4) Waktu dan Frekuensi
Unsur ini berkaitan dengan kapan dan seberapa sering pesan komunikasi akan disampaikan. Pemilihan waktu yang tepat dan frekuensi yang sesuai akan memastikan bahwa pesan dapat menjangkau audiens sasaran dengan efektif. Contoh: Untuk menjangkau audiens remaja, pesan komunikasi dapat disampaikan pada jam-jam setelah sekolah atau malam hari, dan frekuensi penyampaian pesan dapat disesuaikan dengan kecenderungan penggunaan media oleh audiens sasaran.
5) Umpan Balik dan Evaluasi
Unsur ini berkaitan dengan memantau dan mengevaluasi efektivitas strategi komunikasi yang telah diimplementasikan. Umpan balik dari audiens sasaran dapat digunakan untuk menyesuaikan atau meningkatkan strategi komunikasi di masa mendatang. Contoh: Perusahaan dapat memantau engagement (keterlibatan) audiens di media sosial, melakukan survei kepuasan konsumen, atau menganalisis data penjualan untuk mengevaluasi efektivitas strategi komunikasi dalam memasarkan produk baru.
Dengan memperhatikan unsur-unsur tersebut, perencanaan strategi komunikasi yang
efektif dapat membantu dalam mempromosikan dan memasarkan produk baru dengan lebih baik, serta mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan.
3. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
Havelock mengusulkan beberapa tahapan dalam perencanaan program komunikasi, yang dapat dikaitkan dengan perencanaan kegiatan penyuluhan hidup sehat di masa pandemi COVID-19 sebagai berikut: a. Membangun Hubungan (Relationship Building) Pada tahap ini, dilakukan upaya untuk membangun hubungan dan kepercayaan dengan audiens sasaran. Dalam konteks penyuluhan hidup sehat, hal ini dapat melibatkan pendekatan kepada komunitas atau kelompok masyarakat tertentu, serta membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah daerah, organisasi kesehatan, atau tokoh masyarakat. b. Identifikasi Kebutuhan dan Sumber Daya (Diagnosis) Tahap ini melibatkan identifikasi kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. Dalam penyuluhan hidup sehat, hal ini dapat mencakup pengumpulan data tentang tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, serta mengidentifikasi sumber daya yang tersedia, seperti tenaga ahli, fasilitas kesehatan, atau materi edukasi. c. Menyusun Rencana (Acquiring Resources) Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana program komunikasi secara terperinci, termasuk menentukan tujuan, strategi, dan aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penyuluhan hidup sehat, rencana dapat mencakup metode penyuluhan (misalnya, seminar, kampanye media, atau kunjungan door-to-door), materi edukasi yang akan digunakan, serta jadwal pelaksanaan. 4. Memilih Solusi (Solution Selection) Tahap ini melibatkan pemilihan solusi atau pendekatan yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program komunikasi. Dalam penyuluhan hidup sehat, solusi dapat berupa kombinasi dari berbagai metode penyuluhan, seperti seminar, kampanye media sosial, dan kunjungan ke komunitas, disesuaikan dengan karakteristik audiens sasaran. 5. Implementasi (Implementation) Pada tahap ini, rencana program komunikasi diimplementasikan sesuai dengan strategi dan aktivitas yang telah ditetapkan. Dalam penyuluhan hidup sehat, implementasi dapat melibatkan pelaksanaan seminar, kampanye media, kunjungan ke komunitas, atau kegiatan lainnya yang telah direncanakan. 6. Evaluasi (Evaluation) Tahap terakhir adalah evaluasi, di mana efektivitas program komunikasi dinilai dan diukur. Dalam penyuluhan hidup sehat, evaluasi dapat melibatkan pengukuran tingkat kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat setelah mengikuti program, serta mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki untuk program komunikasi di masa mendatang.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar