Anda di halaman 1dari 1

Pertanyaan: What happened to Traditional Marketing?

Banyak yang menyatakan pemasaran tradisional sudah mati karena penggunaan dan
pengaruh media digital dan sosial semakin meningkat. Pada tahun 2012, sebuah artikel di
Harvard Business Review yang ditulis oleh Bill Lee tentang pemasaran tradisional telah mati,
penulis memberikan 3 bukti, yaitu :

1. Semakin banyak orang yang mencari sendiri informasi mengenai produk/jasa melalui
internet dan media sosial. Pembeli tidak lagi terlalu memperhatikan produk yang
ditampilkan. Ketika orang membuat keputusan pembelian, mereka ingin tahu apakah
pilihannya tepat. Hal ini sebagian besar dilakukan dengan berbicara dengan orang lain
yang telah melakukan penelitian sendiri. Informasi dari pendapat orang sekitar dan juga
peran media sosial dengan cepat menjadi cara yang lebih efektif untuk membuat sebuah
keputusan yang tepat bagi pembeli. Jika perusahaan media sosial benar-benar aktif,
mereka akan membuat fitur untuk perangkat lunak klien mereka yang memungkinkan
pengguna mencari ulasan produk..
2. CMO kurang memiliki kredibilitas dan tidak dapat membuktikan pertumbuhan bisnis.
Dalam studi Fournaise Marketing Group menyatakan sekitar 73% CMO kurang
mempunyai kredibilitas dan tidak mampu mengembangkan bisnis yang baik, dan 77%
CMO menerima semua diskusi tentang ekuitas merek, namun tidak bisa diatribusikan ke
ekuitas perusahaan yang sebenarnya atau metrik keuangan lain yang diterima secara
umum.
3. Tidak ada gunanya mempekerjakan pihak ketiga untuk mencoba menjual produk
perusahaan. Dimana saat ini kondisi pemasaran yang semakin jenuh dengan media sosial
ternyata hasilnya pemasaran tradisional tidak berhasil, pemasaran tradisional sering kali
mencoba mendorong dukungan pelanggan sebagai imbalannya. menerima uang tunai,
diskon, atau godaan buruk lainnya.

Mnurut saya pemasaran tradisional masih hidup dan berkembang serta mendapat dorongan dari
pemasaran media sosial. Pemasaran melalui media sosial memang efektif, dan saya sangat
menyarankan agar semua merek perlu terjun ke pemasaran media sosial. Namun dalam
antusiasme terhadap hal baru, jangan tinggalkan yang lama. Upaya pemasaran terbaik
menggabungkan keduanya adalah dengan model pemasaran IMC.

Anda mungkin juga menyukai