Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MASSA JENIS FLUIDA (OLI BEKAS, PERTAMAX DAN MINYAK

GORENG)

KELOMPOK 6
Ketua : Aqillah Nara Syaufikha
Anggota : 1. Abiyan Zaki
2. Amirah Rizqia Amaros
3. Fadillah Amanda
4. Farah Diba Putri K.
5. Tria Ramadhanti

I. Tujuan Pratikum
Mempelajari bagaimana menentukan massa jenis fluida (minyak goreng, pertamax
dan oli).

II. Landasan Teori


Massa jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak faktor seperti
temperatur fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi, pengaruhnya sangat
sedikit sehingga massa jenis suatu fluida dinyatakan sebagai konstanta/bilangan tetap. Massa
jenis atau rapat massa (ρ) adalah suatu besaran turunan yang diperoleh dengan membagi
massa suatu benda atau zat dengan volumenya.

Secara matematis massa jenis ditulis:

Keterangan:
p : massa jenis
m : massa
v : volume

Dalam pengukuran massa jenis suatu benda adalah mengukur massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan
total volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa
jenis yang sama.
Suatu zat yang memiliki kemampuan mengalir dinamakan fluida. Sehingga zat cair
dan gas termasuk fluida. Sebuah cabang ilmu pengetahuan dalam fisika yang khusus
mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida berupa Fluida Statis & Fluida dinamis.
1. Fluida Statis
Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa
dengan volume zat tersebut. Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki berat
akibat pengaruh gravitasi bumi. Berat fluida menimbulkan tekanan pada setiap bidang
permukaan yang bersinggungan dengannya. Pada dasarnya, fluida selalu memberikan
tekanan pada setiap bidang yang bersentuhan dengannya. Besarnya tekanan
bergantung pada besarnya gaya dan luas bidang tempat gaya bekerja. Dalam hal ini
tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang tiap
satuan luas bidang tersebut. Secara sistematis tekanan dirumuskan sebagai berikut.

Karena dalam keadaan statis, air hanya melakukan gaya berat sebagai akibat gaya
gravitasi bumi, maka berdasarkan persamaan massa jenis diperoleh sehingga persamaan
sebelumnya menjadi:

Berdasarkan persamaan massa jenis diperoleh:

Sehingga persamaan sebelumnya menjadi

Karena V = ∆h

Maka :

Dimana :
p : massa jenis zat cair (Kg/m3)
g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)
H : kedalaman zat cair diukur dari permukaan ke titik yang diberi tekanan (m)
P : tekanan hidrostatis (N / m2)

Berdasarkan rumus tekanan hidrostatis di atas, diketahui bahwa tekanan hidrostatis


bergantung pada massa jenis zat cair, ketinggian atau kedalaman zat cair, serta percepatan
gravitasi bumi.

III. Alat dan Bahan


1. Minyak goreng 5. Suntikan/Spait
2. Oli 6. Gelas/Wadah
3. Pertamax (bensin) 7. Pipa U
4. Air
IV. Langkah Kerja
1. Disiapkan pipa U, minyak goreng, pertamax, dan oli.
2. Masukkan air dan minyak goreng ke dalam masing – masing gelas, usahakan
ketinggiannya sama.
3. Lalu, masukkan air dan pertamax ke dalam masing–masing gelas, usahakan ketinggiannya
sama.
4. Masukkanlah juga air dan oli ke dalam masing – masing gelas, usahakan ketinggiannya
sama.
5. Isilah air, lalu ditambahkan minyak goreng 5 tetes menggunakan suntikan/spait pada pipa
U.
6. Setelah itu, hitunglah ketinggiannya.
7. Ditambahkan lagi minyak goreng, dan ukur kembali tingginya.
8. Kemudian taruhlah dua gelas yang berisi air dan pertamax, juga air dan oli tersebut pada
pipa U, lakukan seperti percobaan minyak goreng dan air.
9. Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

V. Hasil Pengamatan
Berikut adalah tabel dari hasil pengamatan

Fluida Cair h air h minyak p minyak

1. Minyak 3 cm 3,5 cm 0,857 gr/cm³


Goreng

2. Bensin 3,3 cm 4,1 cm 0,804 gr/cm³


(Pertamax)

3. Oli 3,9 cm 4,6 cm 0,847 gr/cm³

VI. Analisis Data


1. Minyak Goreng
h air = batas bawah minyak-batas atas air
= 11 cm - 8 cm
= 3 cm

h minyak = batas bawah minyak-batas atas


minyak
= 11 cm - 7,5 cm
= 3,5 cm

Massa jenis = p = h air/h minyak


= 3/3,5
= 0,857 gr/cm³
2. Pertamax
h hair = batas bawah pertamax-batas air
= 9,4 cm - 6,1 cm
= 3,3 cm

h pertamax = batas bawah pertamax-batas atas pertamax


= 9,4 cm - 5,3 cm
= 4,1 cm

Massa jenis = p = h air/h minyak


= 3,3/4,1
= 0,804 gr/cm³

3. Oli
h air = batas bawah minyak-batas atas air
= 8,7 cm - 4,8 cm
= 3,9 cm

h minyak = batas bawah minyak-batas atas minyak


= 8,7 cm - 4,1 cm
= 4,6 cm

Massa jenis = p = h air/h minyak


= 3,9/4,6
= 0,847 gr/cm³

VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Setiap fluida memiliki massa jenis yang berbeda-beda dan tidak akan sama dengan zat
yang lainnya
2. .
3. Air yang berada didalam pipa U akan berubah ketinggiannya pada saat meneteskan
minyak goreng, pertamax ataupun oli. ketinggian air dapat dihitung dengan mengurangi
batas bawah minyak dengan batas atas air dan ketinggian minyak sendiri dapat dihitung
dengan mengurangi batas bawah minyak dan batas atas minyak.
4. Saat air dicampurkan dengan minyak goreng, pertamax dan oli, urutan fluida yang dari
bawah ke atas adalah air, minyak goreng, oli dan pertamax.
5. Massa jenis didapatkan dari hasil ketinggian air dibagi ketinggian minyak tanah / minyak
goreng.
6. Air memiliki massa jenis paling besar dan pertamax memiliki massa jenis paling kecil
yaitu 0,804 gr/cm³. Sedangkan minyak goreng yaitu 0,857 gr/cm³ dan oli yaitu 0,847
gr/cm³ memiliki massa jenis lebih kecil daripada air dan memiliki massa jenis paling besar
daripada oli.

Anda mungkin juga menyukai