Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MASSA JENIS FLUIDA

(OLI BEKAS, PERTAMAX,PERTALITE,MINYAK KELAPA,dan MINYAK GORENG)

Ketua : Moza Violetha Salsabilla

Anggota : 1.Ghea Putri Nashirah

2. Nailah Arepa Salsabillah

3. Sely Arifah Burlian

4. Wini Artike Fadillah

I. Tujuan Pratikum
Untuk menentukan berapa massa jenis dari zat cair
(Oli bekas,pertamax,pertalite,minyak kelapa,dan minyak goreng)

II. Landasan Teori


Massa jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak faktor seperti
temperatur fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi, pengaruhnya
sangat sedikit sehingga massa jenis suatu fluida dinyatakan sebagai konstanta/bilangan
tetap. Massa jenis atau rapat massa (ρ) adalah suatu besaran turunan yang diperoleh
dengan membagi massa suatu benda atau zat dengan volumenya.

Secara matematis massa jenis fluida ditulis:

P= m/v

Keterangan:

P: massa jenis (kg/m)


m: massa (kg)
v: volume (m)
Dalam pengukuran massa jenis suatu benda adalah mengukur massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda. Satu zat berapapun massanya berapapun volumenya
akan memiliki massa jenis yang sama.

Suatu zat yang memiliki kemampuan mengalir dinamakan fluida. Sehingga zat cair
dan gas termasuk fluida. Sebuah cabang ilmu pengetahuan dalam fisika yang khusus
mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida berupa Fluida Statis & Fluida
dinamis.

1. Fluida Statis
Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa
dengan volume zat tersebut. Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki berat akibat
pengaruh gravitasi bumi. Berat fluida menimbulkan tekanan pada setiap bidang
permukaan yang bersinggungan dengannya. Pada dasarnya, fluida selalu memberikan
tekanan pada setiap bidang yang bersentuhan dengannya. Besarnya tekanan bergantung
pada besarnya gaya dan luas bidang tempat gaya bekerja. Dalam hal ini tekanan
didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang tiap satuan luas
bidang tersebut.

Secara sistematis tekanan dirumuskan sebagai berikut:


P=F/A
Keterangan:
P: tekanan (N/m)
F: gaya (N)
A: luas permukaan (m)
Karena dalam keadaan statis, air hanya melakukan gaya berat sebagai akibat gaya
gravitasi bumi. Berdasarkan persamaan massa jenis diperoleh:
P=m/v → m=p.v
Sehingga persamaan sebelumnya menjadi:
P=p.v.g/A

Karena V = ∆h

Maka: P= P.g.h

Dimana:
P: massa jenis zat cair(Kg/m3)
g: percepatan gravitasi bumi (m/s2)
H: kedalaman zat cair diukur dari permukaan ke titik yang diberi tekanan (m)
P : tekanan hidrostatis (N / m2)

Berdasarkan rumus tekanan hidrostatis di atas, diketahui bahwa tekanan


hidrostatis bergantung pada massa jenis zat cair, ketinggian atau kedalaman zat cair, serta
percepatan gravitasi bumi.

III. Alat dan Bahan


1. Minyak Goreng 5. Suntikan/Spait
2. Oli 6. Gelas/Wadah
3. Pertamax 7. Pipa U
4. Pertalite

IV. Langkah Kerja


1. Disiapkan pipa U, minyak goreng, pertamax, dan oli.
2. Masukkan air dan minyak goreng ke dalam masing – masing gelas, usahakan
ketinggiannya sama.
3. Lalu, masukkan air dan pertamax ke dalam masing–masing gelas, usahakan
ketinggiannya sama.
4. Masukkanlah juga air dan oli ke dalam masing – masing gelas, usahakan
ketinggiannya sama.
5. Isilah air, lalu ditambahkan minyak goreng 5 tetes menggunakan suntikan/spait pada
pipa U.
6. Setelah itu, hitunglah ketinggiannya
7. Ditambahkan lagi minyak goreng, dan ukur kembali tingginya
8. Kemudian taruhlah dua gelas yang berisi air dan pertamax, juga air dan oli tersebut
pada pipa U, lakukan seperti percobaan minyak goreng dan air.
9. Kemudian taruhlah dua gelas yang berisi air dan pertamax, juga air dan oli tersebut
pada pipa U, lakukan seperti percobaan minyak goreng dan air.

Anda mungkin juga menyukai