Oleh : Sulyanti
NIM : 22017024
Oleh : Sulyanti
NIM : 22017024
i
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah disetujui untuk disidangkan di hadapan tim
penguji KTI Program Studi teknologi Laboratorium Medis,
Program Diploma Tiga Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Indonesia
Menyetujui,
Pembimbing KTI
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknologi Laboratorium Medik Program Diploma Tiga
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Indonesia
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disidangkan dihadapan Tim penguji Sidang Karya
Tulis Ilmiah program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Program Diploma
Tiga STIKes Prima Indonesia sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli
Madya Kesehatan
Mengesahkan
Penguji 1 Penguji II
Mengetahui
NIDN : 0305109001
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “HUBUNGAN KADAR KREATININ DENGAN KADAR
GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
TIPE II DI RUMAH SAKIT DOKTER ADAM TALIB CIKUNIR
BEKASI SELATAN” tepat pada waktunya.
Terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak bisa lepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin
menghantarkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya terutama kepada dosen
pembimbing yaitu Ibu Jumriah Nur, M.Si yang telah memberikan bimbingan,
ilmu, dan atas segala pengorbanan waktu dan pikiran selama membimbing penulis
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan terimakasih tidak lupa
penulis sampaikan juga kepada:
1. Ibu Indah Zahara, M.Farm, Apt selaku Ketua STIKes prima Indonesia.
2. Ibu Jumriah Nur, M.Si selaku Ketua Program Studi TLM Program Diploma
Tiga.
3. Ibu Rosi Nurhujaimah, M.Pd dan Ibu Ladyka Viola Aulia Armawan, M.K.M
selaku Tim Penguji.
4. Bapak dan Ibu dosen STIKes Prima Indonesia yang telah memberikan ilmunya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
5. dr. Ina Yanti Bisma, Sp.Pk selaku Kepala Laboratorium RS Dokter Adam Talib
Cikunir.
v
6. Bapak Mohammad Yain, Amd. A.K selaku Penaggung Jawab Laboratorium RS
Dokter Adam Talib Cikunir.
7. Rekan-rekan mahasiswa dan rekan-rekan Laboratorium RS Dokter Adam Talib
Cikunir yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung.
8. Bapak dan Ibu saya yang telah mendoakan tiada henti.
Sangat disadari bahwa dalam penulisannya Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca dalam rangka penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya atas segala arahan dan bimbingan dari bapak/ibu dan rekan-
rekan sekalian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Penulis
doakan semoga Allah SWT melimpahkan karunia-Nya kepada bapak/ibu dan
rekan-rekan sekalian dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi
sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan secara luas.
Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Sulyanti
No. HP : 08996936556
Agama : Islam
E-mail : sulyanti443@gmail.com
Kewarganegaraan : Indonesia
Hobi : Menonton
Data Pendidikan
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
ABSTRAK........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
viii
2.8 Kerangka Teori.....................................................................................9
2.9 Hipotesis...............................................................................................10
6.1 Kesimpulan..........................................................................................26
6.2 Saran...................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................27
LAMPIRAN.....................................................................................................29
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2 Nilai Rata Rata Kadar Kreatinin Serum Dan Glukosa Darah………...21
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
nefropati diabetika. Nefropati diabetika merupakan suatu keadaan dimana ginjal
mengalami penurunan fungsi dan terjadinya kerusakan pada selaput penyaring
darah yang disebabkan oleh kadar gula darah dan kadar kreatinin yang tinggi.
Nefropati diabetika dijumpai pada 35-45% pasien DM yang dapat menyebabkan
terjadinya gagal ginjal terminal dan menjadi penyebab utama kematian tertinggi
pada pasien DM (Padma, 2016). Menurut data yang dikumpulkan oleh Indonesia
Renal Registry (IRR) (2018) didapat penyebab tersering kedua munculnya kasus
gagal ginjal kronis adalah diabetes militus dengan persentase sebesar 28%. Hal
tersebut juga didapatkan pada hasil penelitian Rivandi (2015) bahwa diperkirakan
20-30 % penderita DM tipe 2 akan menderita nefropati diabetic yang dapat
berakhir dengan keadaan gagal ginjal. Pernyataan ini juga didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mahara (2016) bahwa terdapat hubungan antara
kadar glukosa dan kadar kreatinin pada penderita DM tipe 2.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang
Hubungan kadar kreatini serum dengan glukosa darah pada penderita Diabetes
Militus tipe 2.
2
Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan
informasi tentang hubungan kadar Glukosa darah dengan kadar kreatinin pada
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Federation, 2017).
2.2 Patofisiologi
4
5
berperan yaitu :
1. Resistensi insulin
namun karena sel sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon
insulin”. Resistensi insulin banyak terjadi akibat dari obesitas dan kurang
dapat juga terjadi produksi glukosa hepatik yang berlebihan namun tidak
melitus tipe 2. Defisiensi fungsi insulin pada penderita diabetes melitus tipe
2 hanya bersifat relatif dan tidak absolu. Pada awal perkembangan diabetes
2015).
6
mencapai 422 juta penderita pada tahun 2014. Jumlah penderita tersebut
jauh meningkat dari tahun 1980 yang hanya 180 juta penderita. Jumlah
berdasarkan data dari IDF pada tahun 2014 berjumlah 9,1 juta atau 5,7 %
dari total penduduk. Jumlah tersebut hanya untuk penderita DM yang telah
terbanyak pada tahun 2014. Indonesia pada tahun 2013 berada diperingkat
(Perkeni, 2015).
defisiensi insulin yang terjadi secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel
adalah resistensi insulin. Insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tidak
tinggi di dalam tubuh. Defisiensi insulin juga dapat terjadi secara relatif
insulin absolut.
c) Diabetes melitus (DM ) tipe lain penyebab DM tipe lain sangat bervariasi.
DM tipe ini dapat disebabkan oleh defek genetik fungsi sel beta, defek
obat, zat kimia, infeksi, kelainan imunologi dan sindrom genetik lain yang
2.5 Komplikasi DM
pembuluh darah menjadi lemah dan rapuh dan terjadi penyumbatan pada
(Mahara, 2016).
8
ginjal rusak secara perlahan kadar gula yang tinngi di dalam darah
tipe 2 karena diabetes melitus tipe 2 lebih sering dijumpai. Salah satu
metabolisme otot yang disekresikan secara konstan oleh tubuh setiap hari.
yang berfungsi sebagai sumber energi utama yang dikontrol oleh insulin.
hati dan otot untuk cadangan jika diperlukan. Peningkatan kadar glukosa
2016).
9
menggambarkan bahwa gula darah puasa Anda pada pagi hari sebelum
glukosa oleh glukooksidase (GOD) menjadi asam glukonat dan H 2O2. H2O2
chinonime yang berwarna kemerahan dan H 2O, reaksi ini dikatalisis oleh
berikut :
As
Kadar glukosa= x kadar standar 2.1
Ast
10
standar.
2.7 Kreatinin
terutama disintesis oleh hati, tedapat hampir semuanya dalam otot rangka
1. Jaffe reaction
2. Kinetik Dasar
11
3. Enzimatik Darah
photometer.
12
Penderita Diabetes
Penderita Penderita
DM tipe 2 DM tipe 1
Komplikasi
Nefropati
2. 9 Hipotesis
Hipotesis adalah bahwa kadar glukosa darah dan kreatinin tidak ada
hubungan signifikan pada penderita Diabetes Millitus tipe 2 maka dibuat hipotesis
sebagai berikut:
Pemeriksan Pemeriksaan
Glukosa Darah Creatinin
Sewaktu
Nilai Normal
<180 mg/dl Data Kreatinin Normal Data Kreatinin
( 0,5 – 1,5 mg/dl ) Lebih dari
Normal > 1,5
mg/dl
14
15
METODELOGI PENELITIAN
glukosa darah dengan metode GOD-PAP dan Kreatinin metode jaffe reaction.
Adam Talib Cikunir Gg. Hj Napiah No. 8 Bekasi Selatan. Lokasi ini dipilih karena
Rumah Sakit ini sering banyak kasus DM tipe2 mencapai 35% pada usia lanjut.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2020 di Rumah Sakit Dokter
16
17
4.6.1 Populasi
4.6.3 Sampel
a. Kriteria inklusi:
Sampel pasien penderita diabetes melitus tipe 2 yang memeriksakan
kadar kreatinin dan glukosa darah di RS Dokter Adam Talib Cikunir.
b. Kriteria eksklusi:
1.) Sampel serum ikterik
2.) Sampel serum lipemik
3.) Sampel serum hemolisis
4.7.1 Alat :
Alat yang digunakan pada pemeriksaaan creatinine serum adalah
reaksi, tissue, mikropiprt 10 – 100 ul, yellow tip, blue tip, centrifuge, spuit,
mikropore, torniquete.
4.7.2 Bahan :
sampel.
18
2) Isi ketiga tabung tersebut dengan Reagen 1000 ul.
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
tipe 2.
19
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan hasil creatinine
serum dengan glukosa dara pada penderita Diabetes Militus tipe 2 dengan uji
20
BAB V
darah sewaktu pasien diabetes mulitus tipe 2 di RS Dokter Adam Talib Cikunir
telah dilakukan selama bulan juli 2020. Sampel yang digunakan untuk penelitian
ini berjumlah 91 orang yang menderita diabetes melitus tipe 2. Data dianalisis
dengan uji statistik korelasi Bivariate yaitu untuk mengetahui keeratan hubungan
antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi pada kadar
kreatinin serum denga kadar glukosa darah sewaktu. Berdasarkan hasil penelitian
Kreatinin F %
Normal 9
Abnormal 82
Tabel 5.1.1 Nilai Rata Rata Kadar Kreatinin Serum Dan Glukosa Darah
21
Keterangan : Min = Nilai Terendah, Max = Nilai Tertinggi
Dari tabel 5.1.1, dapat diketahui bahwa jumlah pasien kadar kreatinin yang
dalam batas normal berjumlah 9 orang dan yang memiliki kadar abnormal
berjumlah 82 orang. Nilai rata-rata kadar kreatinin pada pasien DM Tipe 2 yang
berjumlah 91 sebesar 2.2 mg/dl dengan nilai serum creatinine tertinggi sebesar 4.8
mg/dl dan nilai terendah sebesar 1.6 mg/dl. Sedangkan untuk hasil nilai rata-rata
glukosa darah dari 91 pasien DM Tipe 2 adalah 219,9 mg/dl dengan nilai
Glukosa Sewaktu
Kreatinin r 0.55
p <0.000
n 91
person terhadap nilai kadar kreatinin serum dengan kadar glukosa darah sewaktu.
Uji analisa korelasi bivariate person merupakan uji yang dilakukan untuk
mengukur kekuatan dan arah hubungan linear dari dua variable. Hasil uji analisa
kolerasi bivariate person terhadap nilai kadar kreatinin serum dengan kadar
glukosa darah sewaktu, didapatkan nilai p 0,000 , dimana p < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat kolerasi yang signifikan antara variable kreatinin dan
variable glukosa pada 91 sampel yang di teliti selama bulan juli 2020. jadi
berdasarkan r hitung sebesar 0,550 lebih > r tabel yaitu 0,206 maka dapat
22
variabel glukosa.
5.2. Pembahasan
hubungan kadar kreatinin dengan glukosa darah pada penderita diabetes militus
tipe 2 di Rumah Sakit Dokter Adam Talib Cikunir didapatkan hasil kadar kreatinin
sebanyak 9 pasien yang memiliki kadar kreatinin serum dalam batas normal dan
82 pasien dengan kadar kreatinin yang meningkat. Dari hasil tersebut diperoleh
jumlah pasien yang memiliki kadar kreatinin diatas normal jauh lebih banyak
dibandingkan nilai yang normal. Peningkatan kadar kreatinin pada pasien tersebut
(Gagal Ginjal Kronik) dan hipertensi. Komplikasi GGK (Gagal Ginjal Kronik)
karena kerusakan pembuluh darah pada ginjal sehingga tidak berfungsi ginjal
dalam mengekresikan sisa hasil metabolisme penyaringan zat sisa dari darah
(Kusmiati, 2018). Dari hasil penelitian juga menunjukan hasil kadar glukosa
seluruh sampel diatas nilai normal, dikarenakan pada sampel ini menggunakna
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan uji kolerasi bivariate adanya
antara hubungan kadar kreatinine serum dengan glukosa darah pada penderita DM
23
Tipe 2, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nanda Dwi Mahara, dkk,
2016 bahwa berdasarkan uji rank spearman hubungan kadar kreatinin serum
dengan kadar gula darah puasa pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr.
bersifat positif. artinya semakin besar kadar gula darah puasa semakin besar kadar
kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 (Mahara, 2016). Hubungan
kreatinin darah dengan DM adalah penderita diabetes melitus memiliki kadar gula
darah yang tinggi atau hipergikemia kondisi ini menyebabkan dinding pembuluh
darah rusak, lemah dan rapuh sehingga terjadi penyumbatan yang menimbulkan
penyempitan lumen pembuluh darah dan penurunan kecepatan aliran darah yang
dan darah tinggi. Jika kedua penyakit ini dikontrol dengan baik melalui
pengobatan teratur, maka penyakit ginjal akan dapat dicegah sedini mungkin atau
24
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang hubungan kadar kreatinin
serum dan glukosa darah pada penderita DM tipe 2 di RS Dokter Adam Talib
Cikunir dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. pengukuran hasil kadar kreatinin pada penderita DM tipe 2 diperoleh
nilai rata rata sebesar 2.2 mg/dl.
2. Terdapat kolerasi yang sempurna anatara kadar kreatinin serum dengan
glukosa darah .
6.2. Saran
1. Penderita Diabetes Melitus tipe 2 terutama yang memiliki kadar kreatinin
yang meningkat agar melakukan pola hidup sehat.
25
2. Penerita Diabetes Melitus tipe 2 agar melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala.
3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas variabel,
menambah jumlah sampel, dan menambah jurnal sebagai bahan acuan
agar hasilnya lebih baik.
26
DAFTAR PUSTAKA
Alfonso, 2016. Gambaran Kadar Kreatinin Serum Pada Pasien Penyakit Gagal
Ginjal Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal e-Biomedik, 4(1); 178-183.
Hilda, 2011. Pengaruh Waktu Terhadap Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Pada Penderita Diabetes Millitus. Penelitian, 3(2); 45-47.
International Diabetes Federation, 2017. IDF Diabetes Atlas Eight Edition 2017.
Renal Function In Diabetik Nephropaty. Brussel: International Diabetes
Federation. Retrived From https://diabetesatlas.org/.
Mahara, 2016. Hubungan Kadar Kreatinin Serum Dengan Kadar Gula Darah Pada
Pasien DM Tipe 2 Di RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan. Skripsi.
Surakarta; Program Sarjana Kedokteran Muhamadiyah Surakarta.
Padma, 2016. Gambaran Kadar Kreatinin Serum Pada Penderita Diabetes Millitus
Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Jurnal meditory,
5(2); 107-117.
Rivandi, 2015. Hubungan Kadar Diabetes Millitus Dengan Kejadian Gagal Ginjal.
Jurnal majority, 9(4); 27-34.
27
Simatupang, 2017. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Leaflet
Tentang Diet DM Terhadap Paien DM di RSUD Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah Tahun 2017. Jurnal ilmiah kohesi, 1(2); 163-174.
Setyorini, 2017. Strs Dan Koping Pada Pasien Dengan DM Tipe 2 Dalam
Pelaksanaan Manajemen Diet Di Wilayah Puskesmas Banguntapan II
Kabupaten Bantul. Healt sciences and pharmacy journal, 1(1); 1-9.
Shresta S., Prajwal G., Rojeet S., Bibek P., Manoj S., Prashant R., Manoranjan S.,
Binod K.Y., 2008. Serum Urea and Creatininee in Diabetic and Non
Diabetic Subjects. JNAMLS, 1(9):1-2.
Yunan, J.2019. Penurunan Kadar Gula Darah Antara Yang Melakukan Senam
Jantung Sehat Dan Jalan Kaki. Jurnal kesehatan prima, 13(1); 1-9.
LAMPIRAN
28
Lampiran 1. Jadwal Riset
JADWAL RISET
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pelaksanaan
√ √ √ √ √ √ √ √ √
penelitian
Pengumpulan dan
√
analisis data
Pembuatan laporan
√
akhir
29
22
Tempat Bimbingan : -
2
Kreatinin Glukosa
Person
Kreatinin Corelation 1 .550**
sig (2-
tailed) .000
N 91 91
Person
Glukosa Corelation .550**
sig (2-tailed) .000
N 91 91
Unstandardtz
ed Residual
N 91
Normal Parameters Mean 0E- 7
Std. Deviation 74.91130753
Most Extreme
Differences Absolute 0.148
3
Positive 0.148
Negative 0.114
Kolmogorove-Sminorv Z 1.414
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.073
4
5
Lampiran 5. Data Hasil Pemeriksaan Kreatinin Serum dan Glukosa Darah
6
Kadar Kadar Glukosa
No Nama Kreatinin Sewaktu
37 Ny. IU 3.2 mg/dl 290 mg/dl
38 Tn. KDL 2.6 mg/dl 310 mg/dl
39 Ny. KL 2.1 mg/dl 240 mg/dl
40 Tn. IH 1.3 mg/dl 240 mg/dl
41 Tn. ID 1.7 mg/dl 260 mg/dl
42 Ny. ZS 3.5 mg/dl 309 mg/dl
43 Tn. FF 2.9 mg/dl 278 mg/dl
44 Tn. S 3.2 mg/dl 293 mg/dl
45 Ny. WI 2.5 mg/dl 280 mg/dl
46 Tn. KO 1.9 mg/dl 340 mg/dl
47 Tn. IY 3.4 mg/dl 560 mg/dl
48 Ny. Kk 3.2 mg/dl 402 mg/dl
49 Tn. KG 1.9 mg/dl 340 mg/dl
50 Ny. KD 3.4 mg/dl 560 mg/dl
51 Ny. CC 3.2 mg/dl 402 mg/dl
52 Tn. Kf 2.9 mg/dl 351 mg/dl
53 Ny. OP 1.9 mg/dl 403 mg/dl
54 Tn. SD 1.5 mg/dl 256 mg/dl
55 Tn. CX 1.9 mg/dl 310 mg/dl
56 Tn. QA 3.2 mg/dl 274 mg/dl
57 Ny. SS 2.6 mg/dl 460 mg/dl
58 Ny. HH 3.0 mg/dl 312 mg/dl
59 Ny. DP 2.5 mg/dl 226 mg/dl
60 Tn. OI 2.7 mg/dl 316 mg/dl
61 Tn. LPP 2.1 mg/dl 288 mg/dl
62 Tn. HGG 3.1 mg/dl 246 mg/dl
63 Ny. HCG 2.8 mg/dl 243 mg/dl
64 Ny. FD 1.9 mg/dl 360 mg/dl
65 Ny. CF 2.2 mg/dl 402 mg/dl
66 Tn. GH 1.7 mg/dl 247 mg/dl
67 Tn. KI 1.9 mg/dl 256 mg/dl
68 Tn. TG 2.6 mg/dl 214 mg/dl
69 Tn. Dx 2.1 mg/dl 315 mg/dl
70 Tn. GA 1.8 mg/dl 218 mg/dl
71 Ny. PS 2.0 mg/dl 305 mg/dl
72 Ny. CA 3.1 mg/dl 263 mg/dl
73 Ny. DPS 1.1 mg/dl 287 mg/dl
74 Tn. Pr 3.7 mg/dl 296 mg/dl
7
75 Ny. BA 2.1 mg/dl 245 mg/dl
Kadar Kadar Glukosa
No Nama Kreatinin Sewaktu
76 Ny. NR 1.9 mg/dl 231 mg/dl
77 Tn. SB 2.2 mg/dl 305 mg/dl
78 Tn. R 1.9 mg/dl 218 mg/dl
79 Tn. RT 2.4 mg/dl 279 mg/dl
80 Tn. MN 1.8 mg/dl 237 mg/dl
81 Ny. TB 1.8 mg/dl 269 mg/dl
82 Tn. YB 1.9 mg/dl 315 mg/dl
83 Tn. AM 1.9 mg/dl 210 mg/dl
84 Ny. IS 2.3 mg/dl 296 mg/dl
85 Ny. TF 2.0 mg/dl 304 mg/dl
86 Tn. FS 2.2 mg/dl 208 mg/dl
87 Ny. LD 1.9 mg/dl 236 mg/dl
88 Ny. RA 2.0 mg/dl 241 mg/dl
89 Tn. KL 1.8 mg/dl 308 mg/dl
90 Ny. KG 2.2 mg/dl 258 mg/dl
91 Ny. BV 1.9 mg/dl 214 mg/dl
8
Lampiran 6. Izin Pengambilan Data KTI
9
10