Anda di halaman 1dari 3

KAMISAN, AKSI 5 TAHUNAN ?

Belakangan ini saya cukup senang melihat story2 teman-teman saya di sosmed ,karna banyak
teman-teman baik di real life ataupun di sosial media banyak yg terbuka matanya, begitu pedulinya
kepada isu kejahatan hak asasi kemanusian yg terjadi di Palestina.( semoga allah selalu memberi
kekuatan dan melindungi sodara2 dipalestina ) namun ironis nya setelah saya sadari banyak generasi
seumuran saya yg tidak tahu tentang isu HAM yg terjadi di Indonesia , pemikiran ini muncul setelah
saya melihat komentar sinis di akun Instagram @OpiniRakyat yg memposting sesi Refleksi di aksi
kamisan. jika kita bicara isu HAM yg terjadi di indonesia tidak akan pernah terlepas dengan aksi
kamisan karna ke 2 nya adalah hal yg berkaitan karna aksi kamisan ada sebab adanya Isu-isu
HAM ,jika ada orang yg tidak mengerti/sinis dengan gerakan ini bisa disimpulkan orang itu tidak
mengetahui tentang isu HAM yg ada di indonesia, jadi mari kita awali ini dengan sejarah tentang Aksi
kamisan, Perlu kita ketahui bersama sebelumnya sejarah tentang Aksi kamisan. Aksi kamisan adalah
aksi damai yg berdiri dari tahun 2007

Digerakan/ diisiasi oleh 3 orang

1.ibu sumarsih ( orang tua yg anak nya menjadi korban penembakan semanggi 1)

2.suciwati munir ( istri munir said thalib )

3.Bedjo untung ( perwakilan korban peristiwa pembantaian PKI 1965 -1966)

Latar belakang aksi kamisan adalah

Hadir sebagai bentuk aksi dari para korban dan keluarga Tragedi 1965, Semanggi I, Semanggi II,
Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok, dan korban pelanggaran HAM lainnya.

Jauh sebelum Kamisan, para ibu korban kejahatan HAM yang dilakukan kelompok ekstremis sayap
kanan dan angkatan bersenjata Argentina telah lebih dulu memulai perjuangan mereka. Bedanya, di
Argentina aksi dilakukan setiap Selasa, sejak 1977. Mereka berkumpul dan mengitari pusat
pemerintahan di kompleks Plaza de Mayo. Pergerakan para ibu korban kejahatan HAM di Argentina
ini lah yang menjadi inspirasi Aksi Kamisan yang ada di Indonesia

Namun setelah 17 tahun ,setelah 805 kali kamis ( terhitung saat saya menulis ini ) Negara seakan
buta dan tuli dalam menyikapi tuntutan-tuntan penyelesaian kasus HAM yang terjadi.

Bertepatan pemilu 2024 banyak para penggiat isu HAM yg ramai-ramai membuat tagar
#AsalBukanPrabowo dan Aksi Kamisan juga meng-amini tagar ini . Hal ini bukan tak beralasan,hal ini
karna rekam jejak prabowo dan nama Prabowo menjadi Jenderal yang terduga terlibat dalam
penghilangan paksa 13 aktivis dan mahasiswa tahun 1997-1998.

Banyak politisi/timses dari pihak terkait yang menanggapi bahwa kamisan hanya tunggangan politik
5 tahunan ,isu gorengan tiap pemilu,untuk menurunkan ektabilitas dll. Dan Isu miring kamisan hanya
tunggangan politik sudah ditanggapi dengan tenang dan tegas oleh Ibu Suciwati *aktivis HAM, istri
Munir said Thalib aktivis HAM yang diracun di udara ,

“Kita dari dulu memang melawan. Nggak perlu khawatir soal digunakan untuk politik. Kita memang
konsisten menolak Prabowo. Siapa pun, bahkan. Bukan hanya Prabowo tapi semua capres-cawapres
pelaku pelanggaran HAM ,” ujarnya kepada wartawan .
Dari penyataan ini bisa kita simpulkam Ibu suciwati dan pihak kamisan lainya menolak keras
siapapun capres-cawapres lainya yg memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.

Namun respon para netizen yg notabenya generasi muda / Gen-z yang memilih /berpihak pada
Prabowo Sangat memilukan banyak yg berkomentar “ dibayar berapa bu ? ,ah ini mah serangan
politik., isu 5 tahunan,ko baru muncul dan lain sebagainya”

Menurut saya ya sah-sah berkomentar dan menentukan pilihan kepada siapapun,apapun alasanya.
Tapi ya hendaknya kita pelajari sejarah dan isu-isu kelam tentang negara kita,karna jika kita tidak
tahu dan tutup mata,hal-hal itu bisa terulang kembali entah kepada kita,atau generasi anak cucu kita
nanti dan hendaknya sebelum mengomentari hal yang berlawanan dengan yang kamu sukai atau
kamu pilih baca terlebih dahulu cari tahu lebih dalam ,lebih jelas ,bukan hanya asal komentar semau-
mu ,ga semua hal itu bisa dibayar jangan pukul rata standar harga dirimu dengan orang lain ,ga
semua hal itu tentang kekuasaan politik.

Dan semisal keadaan itu dibalik ke kamu yang kehilangan anak,suami atau sodara karna kejahatan
HAM yang negara lakukan ,dan kamu menuntut keadilan bertahun-tahun apa kamu tega
berkomentar seperti itu ?

Aksi kamisan sudah 17 tahun selalu ada disetiap kamis masih berdiri masih beraspirasi.tapi disetiap 5
tahun ada seorang yg terduga pelanggar HAM berat yang selalu muncul di kontestasi pemilu.

Mereka selama 17 tahun setiap kamis selalu ada beraspirasi ,menuntut penyelesaian kasus2 HAM
tapi hanya dikamis setiap 5 tahun si bapak itu merasa panas dan disudutkan . Dari sini bisa saya
simpulkan bahwasanya aksi kamisan bukan aksi 5 tahunan dan bukan dagangan politik tapi gerakan
murni para Ibu ,para orang tua dan para korban kejahatan HAM.

Para politisi/petugas partai /timses yang menyebut aksi kamisan serangan politik,isu 5 tahunan dll
itu orang-orang yang terpelajar dan mengetahui sejarah bahkan juga ada yang aktivis saat mudanya .
Menurit saya mereka hanya berdalih saja dan pura-pura tidak tahu sejarah karna ada urusan
pekerjaan serta kepentingan politik untuk memenangkan seseorang.

Tapi untuk para kawuala muda yg berkomentar2 miring menurut saya rasanya para gen-z ini ( yg
sebenarnya saya juga gen-z ) tidak mengetahui dan tidak ingin mencari tahu ,karna sudah terlanjur
masuk dalam gimik capres tertentu ,lalu terjebak algoritma sosmed ,seperti yg kita tahu somed akan
lebih banyak memberikan hal-hal yg kita sukai saja agar kita betah berlama2 di layar kaca sosial
media. Dan generasi muda sekarang kebanyakan ,tidak semua mendapat informasi dari sosial media
serta sedikit pula yg memfilter dan mecari tahu informasi itu benar atau tidaknya.

Yang mau saya tekankan ditulisan ini adalah aksi kamisan bukan gorengan politik 5 tahunan serta
untuk teman-teman sesama kawula muda bijak-bijak lah dalam bersosial media,dalam melihat dan
menyikapi sesuatu .Saat kamu baru melihat hal tersebut ,bukan berarti itu tidak ada dimasa yang
lalu .
Jangan menjadi orang yang hanya bisa vokal berkomentar,berargumen ugal-ugalan di dunia maya
tanpa fakta yg mendasar dan saat di dunia nyata hanya seperti anak kucing yang kehilangan
induknya.

Semoga setelah membaca ini akan ada timbul tanya dan rasa penasaran ko belum selesai kasus2nya
sudah bertahun2 ,kasus HAM apa saja yang ada ? ,kenapa dan mengapa belum selesai ? Mari kita
belajar,cari tahu dan lebih peduli lagi tentang isu-isu HAM yang ada di negeri ini .

Anda mungkin juga menyukai