Anda di halaman 1dari 4

TAFSIR

ASAL USUL KEPEMIMPINAN

(nanti tulis ayat dan artinya)

ASBABUN NUZUL

Diriwayatkan oleh al-Wahidi dari Ibnu ‘Abbas dan Anas Bin Mālik bahwa setelah Rasulullah Saw.
menguasai kota Makkah, beliau menerangkan bahwa kelak umat Islam akan menguasai Persia dan
Rumawi. Menurut riwayat lain, ayat tersebut diturunkan ketika orang-orang Quraisy mengatakan
kepada Rasulullah Saw., “Kisra tidur di atas pelaminan yang beralaskan kain sutera yang halus, maka
jika engkau benar seorang Nabi, di manakah kerajaanmu?”

KANDUNGAN

Dalam ayat ini Allah Swt. menyuruh Nabi Muhammad Saw. untuk menyatakan bahwa Allah Yang
Mahasuci yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan Mahabijaksana dengan tindakan-Nya yang
sempurna. . Allah Swt. memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Allah Swt.
juga yang mencabut kekuasaan dari orang-orang yang Dia kehendaki, disebabkan mereka berpaling
dari jalan yang lurus, Segala kebajikan terletak di tangan-Nya, baik kenabian, kekuasaan, kemuliaan.
kemenangan ataupun kekayaan, Oleh karena itu Allah Swt. menyuruh Nabi Muhammad Saw. untuk
berlindung kepada-Nya, yang memiliki segala kerajaan.

TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

(nanti tulis ayat dan artinya)

KANDUNGAN

AN-NISA : 58

ini memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar menyampaikan amanat kepada orang yang
berhak. Amanat adalah sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain untuk dipelihara dan
dikembalikan bila tiba saatnya atau bila diminta oleh pemiliknya, atau sesuatu yang dipercayakan
kepada orang untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Orang yang menjaga dan menyampaikan
amanat dinamakan ḥafiẓ (orang yang menjaga), amin (orang yang dipercaya) dan wafiy (orang yang
memenuhi), sedangkan yang tidak menjaga dan tidak menyampaikannya disebut pengkhianat.

Amanat terdiri dari tiga macam, yaitu:

1. amanat Allah Swt. Kepada hamba-Nya, antara lain melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
2. amanat seseorang kepada sesamanya, seperti mengembalikan titipan kepada yang punya
dengan tidak kurang sedikitpun.
3. amanat terhadap diri sendiri, seperti berbuat yang bermanfaat dan tidak berbuat yang
madarat.

AN-NISA : 59

Ayat ini memerintahkan agar kaum Muslimin taat dan patuh kepada-Nya, kepada Rasul-Nya dan
kepada orang yang memegang kekuasaan di antara mereka agar tercipta kemaslahatan umum dan
keadilan. Caranya adalah:
1) Taat dan patuh kepada Allah Swt.
2) Melaksanakan ajaran yang dibawa Rasulullah Saw.
3) Patuh kepada ketetapan uli al-amr (Ijma’).
4) Jika ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak mencapai kata
sepakat, maka wajib dikembalikan kepada Al-Qur`an dan hadis, jika
tidak ditemukan juga, maka dengan jalan Qiyās.

KEITERIA PEMIMPIN

(nanti tulis ayat dan artinya)

ASBABUN NUZUL

Ketika talul hendak di angkat menjadi raja Tetapi Bani Israil tidak mau menerimanya dengan berkata,
“Bagaimana Ʈālūt dapat menjadi raja kami, sedangkan kamilah yang lebih berhak untuk menjadi raja
dari pada dia. Selain itu, dia tidak mempunyai harta yang akan dibelanjakan untuk keperluan
pasukan?. Dia seorang penyamak kulit, penggembala, atau penjual air yang mengangkut air
mengangkut air dengan keledainya.” maka Samuel berkata, Ʈālūt bin Qais lebih tinggi dari pada yang
lainnya mulai dari kedua Pundak hingga kepalanya (karena itu pula ia dinamai Ʈālūt, seakar dengan
kata thawil yang berarti panjang/tinggi), orang yang paling ‘alim pada masa itu di kalangan Bani
Israil, paling berakhlak, paling sempurna bentuknya dan paling tampan setelah Nabi mereka,
sehingga ia mampu memimpin Bani Israil. Ʈālūt memiliki loyalitas dan semangat juang yang tinggi
serta berwawasan luas sehingga mampu menghimpun kekuatan Bani Israil untuk melepaskan diri
dari penjajahan Jālūt.

KANDUNGAN

Allah Swt. memberikan kerajaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya berdasarkan

hikmah dan kebijaksanaan-Nya, yang tidak seorangpun mampu untuk

menghalanginya. Adapun harta kekayaan bukan menjadi syarat untuk menjadi raja, karena

dengan ilmu yang luas, fisik yang kuat serta bertakwa kepada Allah Swt. maka

mudah baginya untuk mendapat harta yang diperlukan, sebab Allah Swt. Mahaluas

kekuasaan, keagungan dan rezeki-Nya dan Maha Mengetahui tentang orang yang

lebih pantas menerima karunia-Nya itu.


HADITS

HADITS PERTAMA : BEBAN SEORANG PEMIMPIN UMAT

(nanti masukin hadits dan artinya)

KANDUNGAN

Kejujuran adalah modal yang paling mendasar dalam sebuah kepemimpinan. bila tidak didasarkan
atas kejujuran orang-orang yang terlibat di dalamnya, maka jangan harap kepemimpinan itu akan
berjalan dengan baik. Namun kejujuran di sini tidak bisa hanya mengandalkan pada satu orang saja,
Akan tetapi semua komponen yang terlibat di dalamnya juga. Namun secara garis besar, yang sangat
ditekankan dalam hadis ini adalah seorang pemimpin harus memberikan suri tauladan yang baik
kepada pihak-pihak yang dipimpinnya. Pemimpin yang menipu dan melukai hati rakyat, dalam hadis
ini disebutkan, diharamkan oleh Allah untuk menginjakkan kaki di surga.

HADITS KEDUA : LARANGAN MEMINTA JABATAN)

(nanti masukin hadits dan artinya)

KANDUNGAN

Dari sini dapat disimpulkan bahwa meminta sesuatu yang berkenaan dengan jabatan adalah makruh
(tidak disukai). Barangsiapa berambisi mendapatkan yang demikian maka dia tidak akan diberi
pertolongan. barang siapa yang tidak mendapatkan pertolongan dari Allah terhadap pekerjaannya,
maka dia tidak akan mampu menunaikan pekerjaan itu. hadis ini juga berisi tentang kriteria seorang
pemimpin, bahwa pemimpin yang baik itu bukanlah pemimpin yang otoriter dan egois. Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang diminta langsung oleh rakyat, bukan dia sendiri yang mengusulkan
untuk menjadi pemimpin. Dan Allah tidak akan memberikan pertolongan kepada orang yang
demikian. “ Amanah itu bukan dicari, jika diberi jangan lari”.

HADITS KETIGA : PEMIMPIN MENURUT PANDANGAN ISLAM

(nanti masukin hadits dan artinya)

KANDUNGAN

seorang pemimpin dapat dikatakan baik jika mampu menciptakan suasana saling mendukung antara
kedua belah pihak yaitu antara pemimpin dan yang dipimpin yang didasari oleh perasaan saling
mencintai dan menyayangi. Suasana seperti ini dapat menjadi modal awal yang sangat berpengaruh
positif dalam mewujudkan tujuan bersama. Sebaliknya, seorang pemimpin dapat dikatakan sebagai
pemimpin yang buruk, jika suasana yang terbangun di masa kepemimpinannya bernuansa negatif,

yaitu rasa saling membenci bahkan melaknat. Pernyataan Rasulullah Saw. tentang kriteria seburuk-
buruk Pemimpin ditanggapi dengan pertanyaan oleh para sahabat: “apakah mereka boleh
menumbangkan seburuk-buruk pemimpin yang dimaksud Rasulullah Saw. ?”Jawaban Rasulullah
Saw, yaitu “tidak” yang diikuti dengan syarat bahwa pemimpin tadi masih menegakkan (mendirikan)
salat. Seorang pemimpin hakekatnya ia mengemban amanah Allah sekaligus amanah masyarakat.
Amanah itu mengandung konsekwensi mengelola dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan
harapan. Maka sesungguhnya sebuah kekuasaan dalam wujud apapun merupakan amanah dari

Allah Swt. yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. pemimpin adalah orang yang ditugasi atau
diberi amanah untuk mengurusi permasalahan ummat, baik dalam lingkup jamaaah (kelompok)
maupun sampai kepada urusan pemerintahan, serta memposisikan dirinya sebagai pelayan
masyarakat dengan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya mensejahterakan ummatnya,
bukan sebaliknya,

Anda mungkin juga menyukai