Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr wb

Perdamaian diatas kursi kursi keluhuran budi bagi orang orang intelektual berjas dan berdasi
ketentraman dalam menjaga rohani dan jasmani antara komlomrat dan kaum duafa merupakan
cerminan dari terciptanya negeri yang didambakan. Namun sayang hadirin kenyataan tidak sesuai
dengan khayalan apabila para pemimpinnya tidak teguh dengan iman kondisi krisis keimanan inilah yang
menyebabkan bergulirnya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan penegasan al quran.

Lantas bagaimanakah islam dalam menyikapi hal tersebut? Abul a’la almaududi dalam bukunya
the prophet of islam mengatakan rasul Muhammad saw merupakakan contoh yang paling lengkap
dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia, kebesaran sifat rasul serta keberhasilan
beliau dalam memimpin Negara telah tercatat dengan indah dan rapi dalam sejarah peradaban manusia.
Sehingga wajar kehebatan beliau diabadikan oleh umaykalhaq dalam bukunya the one hundred ranking
of the most inflenthing person in histrory 100 orang yang sangat berpengaruh dalam sejarah. Dia
menempatkan nabi Muhammad saw dalam ranking yang pertama, kebesaran sifat rasul sebagai seorang
pemimpin yang selalu mengutamakan pada kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlakul karimah
pada akhirnya mampu mengubah masyarakat biadab menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi
satu,yang dulunya menyembah berhala kini menyembah Allah Swt. Mengingat keberhasilan beliau
dalam memimpin maka dalam kesempatan kali ini kami akan menyampaikan syarahan dengan judul
“Karakter Pemimpin menurut Al quran” Sebagai landasan awal marilah kita dengarkan lantunan indah
ayat suci al quran surah al ahzab ayat 21 yang akan dibacakan oleh qoriah kami ayat itu berbunyi ;

Hadirin yang berbahagia

Ayat tersebut menginformasikan kepada kita sekaligus menegaskan sungguh pada diri
rasulullah itu terdapat uswatun hasanah,Rasul merupakan figure yang luhur contoh yang tinggi yang
harus kita ikuti dengan sepenuh hati, baik perkataan maupun perbuataannya . demikianlah penegasan
imam ali ashabuni dalam safwat al tafasir. Dengan demikian hadirin dapat kita simpulkan bahwa
rasulullah saw merupakan figure paling yang patut kita teladani termasuk dalam hal kepemimpinan
sebab rasulullah saw merupakan sosok pemimpin ideal yang sangat berhasil dalam sejarah dunia bahkan
“menjadi rahmatalinnas” rahmat bagi manusia “rahmatalilalamin” rahmat bagi alam.

Dewan hakim yang arif dan bijaksana

Pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap mental fisik
dirinya dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas segala kepemimpinannya hal
tersebut sebagaimana ditegaskan dalam sabda rasulullah saw “Ingatlah setiap kamu adalah pemimpin
dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya”. Dalam islam seorang pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang memiliki 4 karakter dalam dirinya. Yang pertama siddik yang artinya
jujur sehingga ia dapat dipercaya oleh orang orang yang dipimpinnya, Yang kedua tablig yang artinya
menyampaikan atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi dan ketiga amanah yang artinya
seorang pemimpin yang benar benar membela kepentingan rakyat,agar mampu membawa rakyatnya
bertaqwa kepada tuhannya dan melindungi rakyatnya dari segala bentuk keburukan,penindasan,dan
ketidakadilan dan yang keempat adalah fathanah yang artinya cerdas yaitu kecakapan dalam membuat
pencegahan visi,misi,strategi dan mampu mengaplikasikannya. Selain itu dikenal juga ciri pemimpin
islam dimana Nabi Muhammad saw bersabda “Pemimpin suatu kelompok adalah pelayanan kelompok
tersebut” Oleh sebab itu pemimpin hendaknya melayani bukan dilayani serta menolong rakyatnya
untuk maju bukan sebaliknya THE RICH GET RICHER THE POOR GET POORER Yang kaya semakin kaya
yang miskin semakin miskin.

Adapun kriteria kepemimpinan dalam al qur’an sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Saw

1. Hidup Sederhana dan tidak bermewah mewahan dalam kesehariannya, sebab hidup mewah
akan mengantarkan pada rasa selalu kurang terhadap gaji yang didapat,dan akan mengantarkan
pada perbuatan korupsi
2. Tidak terlalu berambisi terhadap jabatan bahkan sampai melakukan berbagai cara untuk
merakyat
3. Seorang pemimpin yang taat ibadah,memiliki hubungan sosial yang baik terhadap masyarakat
dan memiliki kapabilitas dalam memimpin

Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah swt yang disertai tanggung
jawab yang besar, Al quran memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk Allah
semata dan menunjukkan sikap yang baik bagi pengikut dan bawahannya sebagaimana dalam al
quran Allah swt berfirman dalam al quran surah al hajj ayat 41 yang akan dibacakan oleh qoriah
kami ayat itu berbunyi

Dewan hakim yang arif dan bijaksana

Ayat ini menceritakan bahwa sawadah al kindi mengatakan, ia pernah mendengar khalifah umar
ibnu aziz berkhotbah seraya mengucapkan firmannya : yaitu orang orang yang jika kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi, hingga akhir hayat. Kemudian umar ibnu abdul aziz berkata
“ingatlah,sesungguhnya tugas ini bukan saja diwajibkan bagi penguasa semata, tetapi diwajibkan bagi
penguasa dan rakyatnya.

Lalu hadirin, bagaimana kewajiban penguasa terhadap rakyatnya dan bagaimana kewajiban rakyat
terhadap penguasanya yang dijelaskan menurut ayat ini?

Kewajiban seorang penguasa terhadap rakyatnya ialah hendaknya ia membimbing rakyatnya ke jalan
allah swt dan mempersatukan rakyatnya serta menanamkan rasa gotong royong diantara sesame. Dan
memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus dengan segala kemampuannya. Selanjutnya
kewajiban rakyat terhadap penguasanya ialah hendaknya ia taat kepadanya dengan hati yang tulus dan
ikhlas.

Karakter seorang pemimpin adalah amanah dan benar benar membela kepentingan rakyat, agar
mampu membawa rakyatnya semaki bertaqwa kepada tuhannya dan melindungi rakyatnya dari segala
bentuk keburukan,kedzaliman,peninasan dan ketidakadilan.

Dalam agama islam, mendapatkan pemimpin seperti itu adalah suatu keberkahan dan
keniscayaan yang diberikan Allah kepada umat yang taat kepadanya sebab seorang pemimpin adalah
cerminan siapa yang dipimpinnya.
Dewan hakim yang arif dan bijaksana

Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin adalah pengemban
amanah, oleh sebab itu pemimpin harus bercermin dan mengambil cara strategi rasul dalam
mempimpin dalam mengemban amanah yaitu selalu mengutamakan musyawarah dan mengutamakan
akhlakul karimah agar terciptanya negeri yang baldatun tayyibatun warobbun ghofur…

Demikian syarahan yang dapat kami sampaikan terimakasih atas segala perhatian mohon maaf
atas segala kesalahan mohon ampun kepada allah. Wabillahi taufik walhidayah Wassalamualaikum wr
wb…

Anda mungkin juga menyukai