B. Kompetensi Dasar
3.15. Menganalisis teknik sterilisasi ruang, alat, dan bahan kultur jaringan tanaman
4.15. Menunjukkan teknik sterilisasi ruang, alat, dan bahan kultur jaringan tanaman
D. Tujuan Pembelajaran
1. Berdasarkan kegiatan diskusi dan Pengamatan video tentang sterlisasi ruangan Peserta
didik mampu Menganalisis teknik sterilisasi ruangan kultur jaringan tanaman dengan
benar sesuai SOP.
2. Berdasarkan Pengamatan video tentang sterilisasi Alat peserta didik mampu
menganalisis teknik sterilisasi alat kultur jaringan tanaman dengan benar sesuai SOP.
3. Berdasarkan Pengamatan video tentang sterilisasi bahan peserta didik mampu
Menganalisis teknik sterilisasi bahan kultur jaringan tanaman dengan benar SOP.
4. Berdasarkan praktikum sterilisasi ruangan peserta didik dapat Menunjukan teknik
sterilisasi ruangan kultur jaringan tanaman dengan tepat
5. Berdasarkan praktikum sterilisasi alat peserta didik dapat Menunjukan teknik sterilisasi
ruangan kultur jaringan tanaman dengan tepat
6. Berdasarkan praktikum sterilisasi bahan-bahan peserta didik dapat Menunjukan teknik
sterilisasi ruangan kultur jaringan tanaman dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Sterilisasi
b. Teknik Sterilisasi Ruangan
c. Teknik Sterilisasi Alat
d. Teknik Sterilisasi Bahan
G. Kegiatan Pembelajaran
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Bentuk Waktu
NO Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Sikap spiritual dan sikap sosial
Observasi Ceklist Saat pembelajaran Penilaian untuk
berlangsung pencapaian
pembelajaran
2 Pengetahuan
Prosedur Pertanyaan Setelah Penilaian pencapaian
sterilisasi tertulis pembelajaran pembelajaran
berbentuk selesai
pilihan
3 Keterampilan
Melakukan Setelah Penilaian pencapaian
praktikum pembelajaran pembelajaran
sterilisassai selesai
Pesrsentasi
Laporan
Lampiran : LKPD
Mata Pelajaran : Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan
Kelas : XI ATPH …
Materi Pokok : Teknik Sterilisasi Ruang, Alat dan Bahan Kultur Jaringan Tanaman
Alokasi Waktu : 30 menit
Nama Kelompok :
1. …………………………………………………….
2. …………………………………………………….
3. …………………………………………………….
4. …………………………………………………….
5. …………………………………………………….
B. Tujuan Pembelajaran
1. Berdasarkan Pengamatan video tentang sterlisasi ruangan peserta didik mampu
Menganalisis teknik sterilisasi ruangan kultur jaringan tanaman dengan benar sesuai
SOP.
2. Berdasarkan Pengamatan video tentang sterilisasi Alat peserta didik mampu
menganalisis teknik sterilisasi alat kultur jaringan tanaman dengan benar sesuai SOP.
3. Berdasarkan Pengamatan video tentang sterilisasi bahan peserta didik mampu
Menganalisis teknik sterilisasi bahan kultur jaringan tanaman dengan benar SOP.
4. Berdasarkan praktikum sterilisasi ruangan peserta didik dapat Menunjukan teknik
sterilisasi ruangan kultur jaringan tanaman dengan tepat
5. Berdasarkan praktikum sterilisasi alat peserta didik dapat Menunjukan teknik
sterilisasi ruangan kultur jaringan tanaman dengan tepat
6. Berdasarkan praktikum sterilisasi bahan-bahan peserta didik dapat Menunjukan teknik
sterilisasi ruangan kultur jaringan tanaman dengan tepat
C. Petunjuk
a. Perhatikan Permasalahan yang ada pada lembar LKPD
b. Sebelum anda mengerjakan berusahalah untuk mencermati apa yang anda ketahui dan
apa yang anda tanyakan.
c. Cobalah untuk mengkolaborasikan setiap pengetahuan yang anda miliki sebelumya.
d. Tanyakan pada guru, jika mengalami kesulitan.
e. Diskusikanlah dengan Kelompok permasalahan yang diberikan pada LKPD ini.
f. Setelah mengerjakan, siapkan perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di
Google Meet.
g. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan selama 10 menit.
h. Pelajari bahan ajar yang sudah dishare pada google classroom
Langkah 1.
Perhatikan tayangan video pembelajaran yang ditanyangkan oleh guru dan gambar Dibawah ini
Gambar 3.
Gambar 1 Gambar 2.
D. Komentar Guru/Feedback
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
E. Monitoring
Tanggal Pemberian Tugas : ...................
Tanggal Penilaan : ...................
Jumlah Nilai : ...................
1. Sterilisasi ruangan, alat dan bahan merupakan persyaratan yang mutlak harus dilakukan
dalam pembiakan tanaman secara kultur jaringan. Menurut analisis saudara sterilisasi
ruang kultur yang paling baik adalah dilakukan dengan penggunaan ....
a. Alkohol 70 %
b. Alkohol 95 %
c. Bakterisida
d. Na-hypoklorit 2%
e. UV
2. Sterilisasi peralatan gelas dan peralatan lain yang terbuat dari metal,dan aluminium foil
dapat disterilkan dengan cara pengeringan oven pada suhu 130C – 170C. Menurut
analisis saudara cara sterilisasi dengan pengeringan Oven dilakukan selama ....
a. 1-2 jam
b. 2-4 jam
c. 4-6 jam
d. 6-8 jam
e. 8-10 jam
3. Menurut analisis saudara Membersihkan peralatan gelas metode konvensional telah banyak
ditinggalkan yang paling baik untuk mencuci peralatan gelas adalah dengan
menggunakan ....
a. Asam kromat
b. Air panas
c. Air destilasi
d. Air panas 70c + Sabun cuci
e. Sabun Cuci
4. Analisislah selain sterilisasi alat-alat (gunting, scalpel, dan pinset) dengan menggunakan
autoclave, juga dilakukan sterilisasi pada saat akan menggunakan dengan cara ....
a. Mencelupkan pada alkohol 70%
b.Mencelupkan pada alkohol 95%
c. Mengoven
d.Membakar di atas lampu bonsen
e.Mengautoclave
5. Metode ini hanya digunakan untuk alat-alat gelas dan peralatan yang terbuat dari logam.
Pisau scalpel dan pinset tidak boleh disterilisasi dengan cara ini. Menurut analisis saudara
metode ini merupakan ....
a. Sterilisasi dengan pemanasan kering
b. Sterilisasi dengan pemanasan basah
c. Sterilisasi dengan ultrafiltrasi
d. Sterilisasi dengan bahan kimia
e. Sterilisasr dengan pembakaran
B. Deskripsi singkat
Teknik budidaya tanaman dengan menggunakan metode konvensional dalam medium
tanah atau pasir seringkali menghadapi kendala teknis, lingkungan maupun waktu. Sebagai
contoh, perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji memerlukan waktu yang realtif lebih
lama dan seringkali hasilnya tidak sesui induknya. Kendala lain juga yang sering muncul
adalah gangguan alam, baik yang disebabkan oleh jasad hidup, misalnya hama dan penyakit,
maupun cekaman lingkungan yang dapat menganggu keberhasilan perbanyakan tanaman
dilapangan. Kebutuhan akan bibit tanaman dalam jumlah besar, berkualitas, bebas hama dan
penyakit serta harus tersedia dalam waktu singkat sering kali tidak dapat terpenuhi dengan
menggunakan metode konvensional baik secara generatif maupun vegetatif (Yuwono, 2006).
Sampai saat ini, teknik in vitro atau yang dikenal juga dengan nama teknik kultur jaringan
telah diaplikasikan dalam bidang pertanian selama 30 tahun lebih. Kontribusi yang paling
menonjol adalah dalam bidang perbanyakan cepat tanaman. Aplikasi yang lain dalam eradiksi
virus dari tanaman induk yang sakit dan perbaikan sifat tanaman. Inti teknik in vitro adalah
memanipulasi regererasi sel vegetatif maupun regeneratif menjadi tanaman lengkap
(Gunawan, 1994).
Kemajuan di bidang pertanian atau agribisnis tanaman sangat ditentukan oleh
tersedianya bibit-bibit tanaman dengan kualitas unggul dalam jumlah yang memadai. Kultur
jaringan tanaman adalah salah satu teknik yang potensial untuk digunakan dalam pengadaan
bibit unggul, baik pada tanaman kehutanan, hortikultura, tanaman pangan, maupun tanaman
hias (Erina dan Samsul, 2012). Salah satu faktor yang berpengaruh dalam tahapan proses
teknik kultur jaringan adalah tahap sterilisasi.
Materi ini pada modul ini diharapkan mampu membekali peserta dengan pengetahuan
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kultur jaringan. Perlu adanya pemahaman
mengenai pegertian, keunggulan kultur jaringan dan maca-macam serta tahapan proses kultur
jaringan tanaman.
Teknik Sterilisasi Ruang, Alat dan
Bahan Kultur Jaringan Tanaman
Definisi dan
Teknik Teknik
Pengertian Teknik
Sterilisasi Serilisasi
Sterilisasi
Ruang Bahan
Alat
Laboratorium
C. Relevansi
Materi yang dikembangkan ini pada modul merupakan bahan ajar untuk menunjang
penguatan kemampuan prfesional guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang
agribisnis tanaman. Untuk mempelajari materi ini tidak ada persyaratan khusus yang harus
dimiliki oleh peserta. Peserta akan belajar menganalisis prinsip pembibitan dan kultur
jaringan tanaman serta aplikasinya.
D. Petunjuk belajar
Untuk membantu memahami materi ajar ini perhatikan petunjuk belajar berikut :
a. Bahan ajar ini adalah suatu bentuk satuan pembelajaran mandiri yang dirancang untuk
digunakan oleh peserta yang dirancang untuk digunakan oleh peserta didik yang dipandu
oleh guru
b. Penggunaan bahan ajar ini dapat dikombimasikan dengan sumber belajar lain yang
relevan.
c. Bahan ajar keahlian agribisinis terdiri dari Sterilisasi Ruang, Alat dan Bahan Kultur
Jaringan Tanaman
d. Bacalah uraian materi tentang pembibitan dan kultur jaringan tanaman
E. Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti
Kompetesnsi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
F. Capaian Pembelajaran
A. Deskripsi
Kegiatan pembelajaran Sterilisasi Ruang, Alat dan Bahan Tanaman kultur jaringan
tanaman berisikan uraian materi : Perngertian sterilisasi, Teknik sterilisasi ruang
laboratorium, teknik sterilisasi Alat, teknik sterilisasi bahan.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari teknik sterilisasi ruang, alat dan bahan kultur jaringan tanaman
peserta didik mampu menjelaskan pengertian sterilisasi, SOP sterilisasi ruang, alat dan bahan
kultur jaringan tanaman dan menganalisis dan menunjukan teknik sterilisasi ruang, alat dan
bahan kultur jaringan tanaman dengan disiplin, teliti dan bertangung jawab.
C. Pokok-pokok Materi
a. Pengertian Sterilisasi
b. Teknik Sterilisasi Ruangan
c. Teknik Sterilisasi Alat
d. Teknik Sterilisasi Bahan
1. Uraian Materi
Sebelum melanjutkan materi marilah kita coba perhatikan alat-alat pada gambar dibawah ini.
Apakah anda sudah mengenal jenis dan fungsi peralatan berikut ini?
Salah satu tahapan dalam kultur jaringan tanaman adalah sterilisasi. Sterilisasi merupakan
langkah awal dalam kultur jaringan dan sebagai faktor yang mempengaruhi dalam
menentukan keberhasilan teknik kultur jaringan tanaman.
a. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi merupakan teknik membersihkan dan membebaskan suatu benda dari segala
kehidupan mikroorganisme (Protozoa, Fungi, bakteri dan Virus). Sterilisasi ini meliputi
sterilisasi ruangan, alat tanam, sterilisasi media tanam dan sterilisasi eksplan.
Salah satu faktor pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adalah kontaminasi yang dapat
terjadi pada setiap saat dalam masa kultur.kontaminasi berasal dari :
- Eksplan, baik internal maupun eksternal
- Organisme kecil yang masuk kedalam media; dengan keadaan diindonesia, yang paling
sering menyebabkan kontaminasi adalah semut.
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang lkotor (spora di udara)
- Kecerobohan dalam pelaksanaan.
Berdasarkan perbedaan benda yang akan disterilkan, umumnya prosedur sterilisasi dapat
dikelompokan ke dalam 3 kategori yaitu :
- Sterilisasi lingkungan kerja
- Sterilisasi alat-alat dan media
- Sterilisasi bahan eksplan.
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara fisik, kimiawi dan
mekanik.
1. Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat
dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai
akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat
“bejana/ ruang panas” (oven dengan temperatur 170–180C dan waktu yang digunakan
adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas). Pemanasan terdiri dari:
a. Pemijaran (dengan api langsung) yaitu membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat: jarum inokulum, pinset, batang L dan lain-lain;
b. Panas kering, yaitu sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi
dan lain lain;
c. Uap air panas, konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih
tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi; dan
d. Uap air panas bertekanan: menggunalkan autoclave.
2. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol,
larutan formalin).
3. Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan
tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan
saringan/ filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi
terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba).
b. Sterilisasi Ruang Kultur Jaringan Tanaman
1) Sterilisasasi Ruang Transfer
Sterilisasi ruang transfer yang paling baik adalah:
a. Dilakukan dengan penggunaan sinar ultraviolet (UV)
b. Waktu sterilisasi bervariasi tergantung dari ukuran ruang transfer itu sendiri dan
harus dilakukan apabila tidak ada kegiatan dalam ruang tersebut. Radiasi UV sangat
berbahaya bagi mata dan kulit
c. Ruang transfer dapat juga disterilisasi dengan mencuci/ mengepel 1-2 kali setiap
bulan dengan bahan anti jamur (fungisida) komersial.
d. Ruang kerja dalam laminar air flow biasanya sudah dilengkapi dengan lampu UV,
sehingga sterilisasinya dilakukan dengan UV dan diikuti dengan membasuh/
mengelap permukaan tempat bekerja dalam laminar dengan alkohol 95% sebelum
mulai bekerja.
2) Sterilisasi Ruang Kultur
Sterilisasi ruang kultur sebagai berikut:
a. Ruang kultur harus dibersihkan dengan sabun kemudian dilap dengan Na-hypoklorit
2% (merek komersial seperti Sunclin, Bayclin atau pembersih lantai lain yang
mengandung disinfektan) atau alkohol 95%
b. Lantai ruangan dan dinding harus dibesihkan seminggu sekali dengan bahan yang
sama.
c. Sterilisasi Alat Kultur Jaringan Tanaman
1) Sterilisasi dengan Menggunakan Oven
Peralatan yang terbuat dari metal, gelas, aluminium foil, dan lain-lain, dapat disterilsasi
dengan cara: Pengeringan dalam oven pada suhu 130-170 C, selama 2-4 jam. Semua
peralatan tersebut harus dibungkus sebelum dioven, tetapi jangan menggunakan kertas
karena akan akan terdekomposisi pada suhu 170C.
Gambar 4. Oven
Langkah kerja Sterilisasi dengan udara kering (Oven) :
- Menyumbat mulut alat-alat yang akan disterilkan dengan kapas atau tutup sekrup
- Meletatakkan di atas rak dengan rapi
- Menutup rapat dengan mengencangkan sekrup, menekan tombol “on”;
- Menunggu sampai suhu menaik secara perlahan
- Apabila suhu telah mencapai 170C, lalu atur tombol “timer” pada angka 2 (yang
berarti 2 jam).
2). Sterilisasi dengan menggunakan Autoclave
Sterilisasi dengan menggunakan autoclave tidak disarankan untuk bahan yang dari
metal karena akan menyebabkan karat. Untuk peralatan diseksi yang akan digunakan
pada ruang transfer atau laminar, setelah disterilisasi dalam oven harus direndam
dahulu dalam alkohol 96% kemudian dibakar di atas lampu bunsen. Teknik ini disebut
sterilisasi pembakaran (flame sterilization). Teknik ini harus dilakukan dengan ekstra
hati-hati karena alkohol sangat mudah terbakar. Autoclave adalah metoda sterilisasi
dengan menggunakan tekanan uap air. Bahan-bahan atau alat yang dapat disterilisasi
dengan cara autoclave ini antara lain kapas penutup tabung, saringan dari nylon,
pakaian lab, tutup plastik, peralatan gelas, pipet, air, dan media kultur. Hampir semua
mikroba dapat mati bila diautoclave pada suhu 121C dengan tekanan 15 psi selama
15-20 menit.
Langkah-langkah penggunaan Autoclave
a. Buka tutup autoclaf dan letakkan disampingnya
b. Keluarkan panci (tempat menyimpan barang/alat yang akan disterilisasi), tuangkan
aquades pada autoclaf sampai batas tertentu (dilarang menggunakan air kran karena
banyak mengandung kalsium yang lama kelamaan akan menyebabkan pengendapan
putih);
c. Masukan panci kembali kedalam autoclaf;
d. Tempatkan alat-alat lain yang akan disterilisasi dalam panci autoclaf;
e. Tutup autoclaf secara bersamaan kanan-kiri dan kencangkan sekrup dengan
memutar searah jarum jam secara bersamaan kanan-kiri;
f. Apabila menggunakan aliran listrik, sambungkan kabel power ke stop kontak dan
tekan tombol ke posisu “ON” (nyala);
g. Terdapat dua katup yang berada diatas autoclaf, katup yang sebelah kiri dibiarkan
tertutup, sedangkan katup yang berada sebelah kanan dalam keadaan terbuka;
h. Tunggulah sampai ada tetesan air yang keluar melalui katup sebelah kanan, lalu
tutup katupnya;
i. Biarkan suhu dan tekanan dalam autoclaf meningkat sampai 121C dan tekanan
1,5kg/cm2 ;
j. Barulah mulai menghitung waktu untuk sterilisasi;
k. Setelah waktu untuk sterilisasi tercapai maka tekan tombol power pada posisi
“OFF”;
l. Untuk mengeluarkan alat/bahan yang telah dsterilisasi, biarkan suhu dan tekanan
dalam autoclave sapai angka 0 (nol) lalu tutup dibuka dengan memutar sekrup
berlawanan arah dengan jarum jam;
m. Keluarkan alat atu bahan dengan menggunakan kain lap secara hati-hati;
n. Apabila kegiatan sterilisasi telah selesai, maka rapihkan dan bersihkan autoclaf
sehingga siap digunakan kembali;
d. Sterilisasi Media
Setelah pembuatan media agar selesai, media dibagi-bagi kedalam botol-botol
penanaman, dalam satu botol tanam berisi kurang lebih 25-30 ml. Selama proses
pemindahan media ke dalam botol-botol tersebut sangat memungkinkan terjadinya
kontaminasi oleh mikroorganisme, baik bakteri atau jamur. Kontaminasi dapat
disebabkan oleh :
1. Eksplan
2. Organisme kecil yang masuk dalam media
3. Botol kultur serta alat-alat tanam yang tidak steril
4. Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
5. Pelaksana.
Agar mikroorganisme yang masuk dalam media tidak dapat berkembang biak maka
perlu dilakukan sterilisasi terhadap media tersebut sebelum digunakan untuk menanam.
Sterilisasi media kultur dapat dilakukan dengan menggunakan uap panas pada suhu
121C, dengan tekanan 15-17 psi selama 20-30 menit. Sterilisasi media tidak boleh
terlalu lama karena dapat menyebabkan :
1. Penguraian gula
2. Degradasi vitamin dan asam-asam amino
3. Inaktivasi sitokinin dan zeatine ribosida
4. Perubahan pH
Media yang sudah disterilkan disimpan terlebih dahulu beberapa waktu pada ruang
penyimpanan, kemudian baru digunakan.
e. Tahap Sterilisasi eksplan
Sterilisasi bahan eksplan merupakan langkah awal yang cukup penting dan dapat
menentukan keberhasilan penanaman secara kultur jaringan. Bahan eksplan yang akan
ditanam pada media kultur harus steril yang berarti bebas dari berbagai agen/sumber
kontaminan hidup sehingga tahap sterilisasi menjadi kendala utama keberhasilan
perbanyakan melalui kultur jaringan. Sumber kontaminan berupa cendawan, bakteri,
tungau, serangga dan telurnya. Apabila kontaminan tersebut tidak dapat dihilangkan
maka pada media yang mengandung gula, vitamin, dan mineral dalam wakyu singkat
akan dipenuhi kontaminan sehingga mengakibatkan eksplan menjadi mati.
Sterilisasi bahan eksplan dengan bahan sterilisasi adalah sebatas membersihkan debu,
cendawan, bakteri, dan kontaminan lain dari bagian permukaan eksplan atau disebut
desinfestasi. Ada berbagai macam bahan sterilan yang memiliki interval konsentrasi
penggunaan, waktu penggunaan dan fungsi berbeda-beda seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel bahan sterilan, konsentrasi, waktu sterilisasi dan fungsinya.
Bahan sterilisasi Konsentrasi Waktu Fungsi
sterilisasi
Detergen Secukupnya Secukupnya Membersihkan
kotoran dan getah
eksplan
Fungisida 2 gram/lier 30 menit Sterilisasi eksplan dari
cendawan
Bakterisida 2 gram/liter 30 menit Sterilisasi eksplan
dari bakteri
Alkohol 70-95 % 1-5 menit Desinfektan
Sodium hipoklorit 10-30% 5-30 menit Desinfektan
(Clorox/bayclean)
Mercury chlorite 0,01-01% 2-10 menit Desinfektan
(sublimate)
Twee 20 Sesuai Secukupnya Agen pembasah
dosis
Antibiotik Sesuai - Desinfektan
dosis
Iodine/betadine 5-10 tetes Secukupnya antiseptik
Pemilihan bahan sterilan untuk setiap bahan eksplan perlu diketahui terlebih dahulu
apakah kontaminannya berupa kontaminan eksternal atau kontaminan internal.
Bahan eksplan yang mengandung kontaminan eksternal dapat dipilih bahan sterilan yang
dapat membersihkan permukaan bagian luar bahan eksplan.
Bahan eksplan yang mengandung kontaminan internal yaitu kontaminan yang berasal
dari jaringan tanaman itu sendiri perlu diberi perlakuan antibiotik atau
fungisida/bakterisida sistemik.
Pemilihan metode sterilisasi dalam melakukan sterilisasi harus selektif yaitu dalam
memilih bahan sterilan harus tepat. Setiap bahan eksplan mempunyai tingkat kontaminan
permukaan yang berbeda, tergantung dari : jenis tanaman, bagian tanaman yang
dipergunakan, morfologi permukaan, lingkungan tumbuh (green house atau lahan), musim
waktu mengambil eksplan (musim hujan/kemarau), umur tanaman (seedling atau tanaman
dewasa) dan kondisi tanaman (sehat atau berpenyakit).
Oleh karena itu tidak ada prosedur sterilisasi standar yang harus diperhatikan dalam
sterilisasi bahan eksplan, tetapi yang paling penting adalah kontaminan harus dihilangkang
dari bahan eksplan tanpa mematikan sel tanamannya. Teknin sterilisasi bahaneksplan secara
umum dapat dilakukan dengan dua cayra yaitu
Teknik sterilisasi dengan cara dibakar : teknik ini tidak dapat diterapkan pada semua jenis
eksplan. Eksplan yang dapat disterilisasi dengan cara dibakar adalah eksplan yang
terbungkus oleh jaringan luar misalnya pelepah, daging buah, atau kulit luar yang sangat
tebal sehingga eksplan yang dibakar bagian dalamnya tidak rusak atau mati, proses
pembakaran jaringan eksplan yang dilakukan jangan sampai merusak titik tumbuh eksplan
yang akan dikulturka. Contoh eksplan yang dapat disterilasi dengan cara dibakar
contohnya yaitu buah anggrek, bonggol pisang, biji jarak, keiki anggrek dll..
Prrosedur sterilisasi eksplan dengan cara dibakar dimulai dengan pencucian bagian
permukaan bahan eksplan dari kotoran menggunakan detergen. Bahan eksplan kemudian
dicelupkan ke dalam alkhol absolute dan dibakar pada api lampu Bunsen lalu dibiarkan
sampai nyala api yang membakar bahan eksplan padam. Bahan eksplan selanjutnya
dilakukan inokulasi di media kultur dengan mengecilkan ukurannya terlebih dahulu
menggunakan scalpel.
Teknik sterilisasi dengan cara direndam dengan bahan kimia, semua jenis eksplan pada
dasarnya dapat disterilisasi dengan direndam menggunakan larutan kimia, tetapi perlu
memperhatikan konsentrasi larutan bahan kimia yang digunakan serta lamanya
perendaman. Keras lunaknya eksplan dan terlindung tidaknya eksplan oleh jaringan luar
berpengaruh terhadap penggunaan konsentrasi larutan dan lamanya perendaman. Proses
sterilisasi bahan eksplan dengan cara merendam dalam bahan kimia dimulai dengan
mencuci permukaan eksplan dari kotoran atau getah menggunakan detergen dan bilas
menggunakan air bersih. Bahan eksplan kemudian direndam dan digojlok dalam larutan
fungisida 2 gr/l selama 30 menit dan larutan bakterisida 2 gr/l selama 30 menit. Bahan
eksplan dapat juga langsung direndam dan digojlok dalam larutan fungisida+bakterisida
dengam konsentrasi masing 2 gr/l selama 1 jam. Proses sterilisasi kemudian dilanjutkan di
dalam LAFC (Laminar Air Flow Cabinet) dimulai dengan membilas sisa larutan fungisida
dan bakterisida pada ekslan menggunakan aquades steril. Bahan eksplan selanjutnya
direndam dan digojlok dalam berbagai larutan desinfektan mulai dengan alcohol 70 atau
95% dalam larutan sodium hypoklorit (bayclean) dengan konsentrasi 10-30 5 secara
bertahap. Bahan eksplan lalu dibilas dengan akuades steril sebanyak 3 kali dan direndam
dalam larutan antiseptic sampai akhirnya siap untuk inokulasi.
Rangkuman :
Sterilisasi adalah setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua
bentuk kehidupan terutama mikroorganisme atau usaha untuk membebaskan alat dan bahan dari
segala bentuk kehidupan terutama mikrobia. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau
bahan tersebut bebas dari mikrobia, baik dalam bentuk veetatif ataupun spora. Pada prinsipnya
sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara fisik, kimiawi dan mekanik.
Sterilisasi ruang laboratorium terutama dilakukan sterilisasi ruang transfer dan ruan kultur.
Ruang transfer menggunakan lampu UV untuk sterilisasinya. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan menggunakan oven dan autoclave. Sterilisasi media kultur jaringan
menggunakan autoclave, dalam pelaksanaannya harus dilakukan pengecekan kesiapan autoclave
sebelum dioperasikan terlebih dahulu diperiksa keadaannya. Selanjutnya memasukkan botol kultur ke
dalam autoclave, menghentikan proses sterilisas dan pengeluaran media dari autoclave.
Sterilisasi eksplan atau disinfektasi adalah proses penghilangan kontaminasi dari permukaan
eksplan. Tahapan sterilisasi eksplan biasanya dimulai dengan pembersihan permukaan eksplan dengan
cara mengupas dan/ atau mencucinya dengan sabunDalam sterilisasi bahan tanaman, hal yang penting
yang harus mendapat perhatian adalah bahwa sel tanaman dan kontaminan adalah sama-sama benda
hidup. Kontaminan harus dihilangkan tanpa mematikan sel tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Perbenihan Tanaman. 2009. Perbenihan Tanaman (Diklat Pembiakan Tanaman
Secara Kultur Jaringan) Vedca. DEPDIKNAS.
Gunawan, L.V. 1992. Teknik Kultur Jaringan. Pusat Antar Universitas Bioteknogi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan
Tanaman. SMK/MAK Kelas XI Semester 2.
Lestari, Dida wahyu. 2020. Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman (C3) Kelas XI. PT.
Kuantum Buku sejahtera. Malang.
Rohim, Abd. 2014. Pengantar Kultur Jaringan. Bahan Ajar Diklat Teknis Kultur Jaringan
Lembang 14-21 Juli 2014. Kementerian Pertanian. Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian. Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang (Tidak
dipublikasikan). Lembang.
Santoso, U. dan Nursandi, F. 2004. Kultur Jaringan Tanaman. Universitas Muhammadiyah
Madang Press. Madang.
Sugito, Heru. 2005. Pembiakan Tanaman Secara In-vitro (Kultur Jaringan) : Disajikan pada
Diklat Pelatihan Peningkatan Kompetisi Guru Melalui Dana School Grand 12 s.d 16
Desember 2005. Depatermen Pendidikan Nasional : Pusat Pengembangan Penataran
Guru Pertanian. Cianjur.
Wetter, L.R., dan Constabel, F. 1991. Metode Kultur Jaringan Tanaman (Diterjemahkan Oleh
Mathilda B. Widianto). ITB. Bandung.
Widyastuti, Netty. Dan Jesicca Deviyanti. 2018. Kultur Jaringan-Teori dan Praktik
Perbanyakan Tanaman Secara In-vitro. Andi yogyakarta.
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringn Tanaman : Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Bumi
Aksara. Jakarta.
Lembar Penilaian
Tes Formatif
2) Aspek bertanya :
Skor Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
4
Skor Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang
3 jelas
Skor Kadang-kadang memberikan pertanyaan
2
Skor Diam sama sekali tdak bertanya
1
3) Aspek menjawab:
Skor Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas,
4 dan membuat teman- temannya nyaman dengan keberadaannya
Skor Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadang- kadang membuat
3 teman-temannya kurang nyaman dengan keberadaannya
Skor Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif
2
Skor Diam tidak aktif
1
6) Aspek Tertib :