Kosp - SDK Wano - Save
Kosp - SDK Wano - Save
(KOSP)
SDK WANO
NPSN : 69726402
Adapun karakteristik Tenaga pendidik dan Kependikan secara rinci di lihat pada table
berikut :
Nama Pendidik dan Tenaga Pkt./ Kual. Thn.
No. JK Status Jabatan Prodi Jenis Guru
Pendidikan/ NIP Gol. Pend. Sert.
Paulus Hamu, S.Pd,SD
1 L PNS Kepsek IV/a S1 PGSD Guru Kelas 2018
NIP.198109082009031007
Benediktus Ono, S.Pd, SD
2 L PNS Guru IV/a S1 PGSD Guru Kelas 2013
NIP.196501041984071001
Hironimus Lahas, S.Pd,.Gr.
3 L PNS Guru III/c S1 PGSD Guru Kelas 2020
NIP.197108031998031008
Maria Symprosa Elu, S.Ag
4 P PNS Guru III/c S1 PGAK Guru Mapel
NIP.196505042008012009
5 Fransiska Moe, S.Pd, SD,.Gr. P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas 2020
6 Maria Panul, S.Pd,.Gr P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas 2021
7 Rikardus Hady Gunawan, S.Pd,.Gr. L Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas 2022
8 Magdalena Jaimun, S.Pd P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas
9 Yasinta Jeni, S.Pd P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas
10 Kanisius Jeharu, S.Pd L Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas
11 Yasinta Nima, A.Ma.Pust. P Non-PNS Guru D2 Perpust
B. Misi
1. Menjadikan peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia
2. Menjadikan peserta didik yang memiliki rasa cinta lingkungan
3. Menjadikan peserta didik yang memiliki rasa nasionalisme dan berkebudayaan
4. Mengembangkan peserta didik yang aktif, kreatif, sertas memiliki kecerdasan dalam
berbagai ilmu pengetahuan
5. Mampu bersaing dalam berbagai lomba akademik di tingkat sekolah sampai
kabupaten
6. Mampu bersaing dalam perlombaan catur, sepak bola dan seni suara di tingkat
sekolah sampai kabupaten
a. Meningkatkan iman dan perilaku yang nbaik dari peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarayakat.
b. Mewujudkan lingkungan yang ASRI (Aman, Sehat, Rapi, dan Indah) baik
di lingkungan sekolah maupun di lingkungtan masyarakat
c. Mewujudkan rasa persaudaraan di lingkungan sekolah maupun di
masyarakat
d. Menjaga dan melestarikan budaya daerah
e. Menjuarai lomba akademik di tingkat kecamatan
f. Menjuarai perlombaan dibidang catur, sepak bola dan seni suara di tingkat
kecamatan.
a. Menunjukkan iman yang baik dan rasa toleransi dari peserta didik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Mewujudkan masyarakat yang aman, sehat, dan alam yang indah
c. Mewujudkan rasa persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
d. Menunjukkan budaya daerah kepada masyarakat nasional dan global
e. Menjuarai lomba akademik di tingkat kabupaten sampai tingkat nasional
f. Menjuarai perlombaan dibidang catur, sepak bola dan seni suara di tingkat
kabupaten
Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi
bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber
daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
A. INTRAKURIKUER
9
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka. Pengorganisasian Mata pelajaran Kurikulum Merdeka di SDK Wano
mengacu pada ketentuan tersebut, sebagaimana dapat disajikan pada tabel berikut ini.
Keterangan
1. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti yang diterapkan di di SDK Wano
adalah Pendidikan Agama Katolik.
2. Untuk mata pelajaran Seni dan Budaya SDK Wano menyediakan mata pelajaran seni musik,
dan seni tari disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik.
Dalam pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi/ kemampuan peserta didik
agar optimal sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan maka SDK Wano menerapkan berbagai metode,
yaitu:
1) Menggunakan berbagai macam metode pembelajaran/ pendekatan belajar sebagai wujud
Merdeka Belajar dan Merdeka Bermain. Dalam hal ini menitikberatkan pada Project Based
Learning (Pembelajaran berbasis projek);
2) Menggunakan berbagai macam instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai progres dan
capaian peserta didik, seperti asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif
dengan berbagai instrumen seperti: portofolio, unjuk kerja, projek, tes lisan, dan tes tulis;
10
3) Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen.
Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang
demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar
Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta
tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pancasila diharapkan bukan sesuatu yang dihafal melainkan membumi dalam diri siswa,
sehingga membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila yang Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif. Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila maka Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila perlu diimplementasikan di SDK Wano
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil
pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari tema-tema seperti perubahan iklim, budaya, teknologi, dan wirausaha
Cakupan dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SDK Wano meliputi
dimensi gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Untuk mencapi dimensi tersebut
berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan kondisi lingkungan sekolah maka tema Projek yang
diangkat adalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila SDK Wano dilaksanakan secara berkelompok
sesuai Fase A (kelas I dan II), Fase B (kelas III dan IV) dan Fase C (kelas V dan VI) dengan
pengalokasian waktu 252 Jam pelajaran dalam setahun dan dilaksanakan secara terjadwal pada
setiap hari selama 7 jam pelajaran. Lebih lanjut pengorganisasian Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila SDK Wano seperti pada table berikut :
11
Fase C Merekayasa Memanfaatkan botol pelastik bergotong royong, 126 JP
Kelas dan bekas untuk media hidroponik mandiri, bernalar Semester I
V dan VI Berteknologi sistem wick kritis, dan kreatif
Untuk
Membangun
NKRI
Kearifan lokal Menganyam bergotong royong, 126 JP
Menyulam Taplak Meja mandiri, bernalar Semester II
kritis, dan kreatif
C. EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Untuk
menyalurkan minat dan bakat siswa, ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SDK Wano tahun
pelajaran 2023/2024 antara lain: Ekstrakurikuler Wajib dan pilihan.
Eksrakurikuler wajib merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh semua siswa dari kelas
I sampai VI. Ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan adalah pramuka. Ekstarakurikuler pilihan
yang dilaksanakan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa terdiri dari beberapa bidang.
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDK Wano tahun pelajaran 2023/2024 adalah
Pendidikan Agama Khatolik dan Budi Pekerti sebagai agama mayoritas peserta didik,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Tari, Seni
Musik, dan Muatan Lokal.
Tabel 3.4 Kegiatan Ekstrakurikuler SDK Wano
JENIS KEGIATAN
NO EKSTRA BENTUK KEGIATAN INDIKATOR
KURIKULER
1 Pramuka (Wajib) 1. Latihan Rutin Mempersiapkan peserta didik agar
2. Eksebisi memiliki sikap kepemimpinan,
3. Mengikuti Lomba kebhinekaan global, kemandirian,
kreatif, disiplin, tanggungjawab dan
semangat nasionalisme.
2 Catur 1.Latihan Rutin 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2.Eksibisi kegiatan catur
3.Mengikuti Lomba 2. Mampu berprestasi dalam lomba
3 Bola Volly 1. Latihan berkala 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan olah raga Bola Volly
2. Mampu berprestasi dalam lomba
Bola Volly
Bola Sepak 1. Latihan berkala 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan olah raga Bola Sepak
2. Mampu berprestasi dalam lomba
Bola Sepak
4 Seni Tari 1. Latihan Rutin 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan seni tari
3. Mengikuti Lomba 2. Mampu tampil dalam berbagai
pertunjukkan tari
12
JENIS KEGIATAN
NO EKSTRA BENTUK KEGIATAN INDIKATOR
KURIKULER
3. Berprestasi dalam bidang lomba
Seni tari
5 Seni Musik 1. Latihan Rutin 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan seni musik
3. Mengikuti Lomba 2. Berprestasi dalam bidang lomba
4. Seni musik
D. PEMBIASAAN
Pembiasaan yang ditumbuhkan melalui kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan yang
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan pembiasaan melalui kegiatan terprogram
dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan, semua guru berpartisipasi
aktif dalam membentuk watak, kepribadian dan kebiasaan positif. Peran Konselor dalam hal ini
memberikan bimbingan dan konseling, arah pengembangan kebiasaan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari dan sekaligus mengkoordinir penilaian prilaku mereka melalui
pengamatan guru-guru terkait.
Pengembangan diri melalui kegiatan pembiasaan adalah membiasakan perilaku positif
tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan
perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan
menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan diri melalui pembiasaan ini dapat dilakukan
secara terjadwal/ tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan
terdiri :
1. Kegiatan rutin
Kegiatan Rutin yaitu kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di
sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik. Kegiatan
rutin SDK Wano adalah :
a) Membiasakan Literasi (wajib kunjung keperpustakaan).
b) Membiasakan olah raga/senam bersama.
c) Membiasakan memelihara kebersihan kelas, tanaman, dan lingkungan sekolah bersama-
sama.
d) Membiasakan melaksanakan kegiatan belajar tertib efektif bersama.
e) Membiasakan berpakaian seragam sekolah bersih dan rapi setiap hari sesuai jadwal.
f) Membiasakan melaksanakan tata tertib sekolah dengan ikhlas.
g) Membiasakan bersaing kompetitif dalam berprestasi.
2. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu,
tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam
membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. Kegiatan yang dilakukan
antara lain:
13
a) Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, dan sesama siswa.
b) Membiasakan bersikap sopan santun.
c) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
d) Membiasakan antri.
e) Membiasakan menghargai pendapat orang lain.
f) Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan.
g) Membiasakan menolong atau membantu orang lain.
h) Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah, seperti majalah
dinding.
i) Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan.
E. KALENDER PENDIDIKAN
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pengorganisasian pembelajaran adalah cara
SDK Wano mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu 1 (satu) tahun.
Pengorganisasian ini pula termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum,
muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.
Dengan demikian pembagian waktu belajar efektif menyesuaikan dengan Kalender Pendidikan
yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabuapten Manggarai
Timur.
14
15
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Ruang lingkup rencana pembelajaran lingkup satuan pendidikan di SDK Wano meliputi
penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan SDK Wano dalam merencanakan,
mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
Rencana pembelajaran lingkup sekolah pada SDK Wano disusun secara rutin untuk
memetakan dan merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan penunjuk arah bagi kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
16
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan
peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan,
dan mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
SDK Wano .menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur ketercapaian belajar siswa.
Prinsip penilaian yang diterapkan adalah bukan sekedar untuk mendapatkan nilai akhir, namun
lebih ditekankan kepada perolehan data sampai sejauh mana pencapaian seorang siswa untuk
dapat dikembangkan potensinya lebih lanjut. Setelah melakukan beberapa intervensi, guru
melanjutkan proses penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
Model alur tujuan pembelajaran/ Silabus dan modul ajar/ rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) pada SDK Wano terdapat pada bagian lampiran, dan selanjutnya dimuat dalam dokumen yang
berbeda sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini.
17
pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
Model rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)/modul ajar pada SDK Wano terdapat pada
bagian lampiran, dan selanjutnya dimuat dalam dokumen yangg berbeda oleh masing-masing guru
pengampu sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini.
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen
hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil
belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran;
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi;
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar;
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik
asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya
diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap
berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip
asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap
kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang
tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan
kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SDK Wano bersifat kontinuitas
tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen
kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Modul Ajar;
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau
lebih capaian pembelajaran;
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi;
18
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi;
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik
lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
7. Hasil Asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan
dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan
untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran
dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca penilaian
terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah
semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
19
BAB V
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDK Wano dilakukan secara internal
oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/ atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini.
Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan
mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan. berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui:
1. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh Kepala
Sekolah;
2. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD se-Gugus Wano, yang dilaksanakan sesuai
program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk pendampingan
penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan
pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi;
3. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan minimal
setahun sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang berkompeten
dari beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi
pendidikan.
SDK Wano melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka pendek minimal
enam bulan atau satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun update
perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran berdasarkan
catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan/atau modul ajar pada hari berikutnya;
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu unit
pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar,
ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar;
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu semester
selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta
didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik;
20
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan sekolah, misi
dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDK Wano dilakukan oleh tim pengembang kurikulum
sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta pihak lainnya yang telah mengadakan
kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru,
hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang dan
berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas
pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan
pihak lain.
21
BAB VI
PENUTUP
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Wano disusun sebagai kerangka acuan
atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2023/2024. Kurikulum
operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta
didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Wano yang telah tersusun ini akan
berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite
sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak
dapat memajukan SDK Wano sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan
tujuan sekolah.
Kurikulum operasional bersifat flaksibel dan dinamis, maka ide dan gagasan seluruh
stakeholder selama pelaksanaan akan menjadi bahan pertimbangan, untuk selanjutnya dijadikan
sebagai bahan masukan demi penyempurnaan dan perbaikan Kurikulum operasional khususnya
dan pelaksanaan pendidikan di SDK Wano pada umumnya.
22