Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM OPRASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

(KOSP)

SDK WANO
NPSN : 69726402

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
BAB I
ANALISIS KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. Analisis Karakteristik Peserta Didik

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) SDK


Wano disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah yang menyelaraskan
kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan.
Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian
pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan
pembelajaran yang dikonkritkan dalam proses pembelajaran.
SDK Wano merupakan salah satu model sekolah alternatif yang menerapkan
pendekatan penyelenggaraaan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama
menjadi satu jalinan kurikulum. SDK Wano menggunakan prinsip Khatolik yang
diselaraskan dengan prinsip pendidikan Nasional, ini merupakan faktor dan kunci utama
yang membedakan dengan sekolah lainnya dalam proses pembelajaran. Tujuan utamanya
adalah membentuk kesadaran dan pola pikir yang integral dalam perspektif sesuai
dengan perkembangan Global di era abad 21 .
SDK Wano terletak di daerah tertinggal yaitu di Desa Paan Leleng, Kecamatan
Kota Komba Utara Kabupaten Manggarai Timur. Namun masih dapat dijangkau dengan
sarana transportasi sekalipun kondisi infrastruktur jalannya masih jauh dari kata harapan.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi yang rendah dengan
sarana prasarana yang Kurang memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Namun keterbatasan ekonomi peserta didik
tidaklah menjadi salah satu hambatan dalam mewujudkan belajar mandiri. Semangat dan
tekat yang kuat dari peserta didik dan dukungan dari orang tua mereka serta guru– guru
SDK Wano mampu mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila secara utuh di SDK
Wano dengan motto ”Semangat, Mandiri dan Berprestasi”. Maka dalam penyusunan
Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya
menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalam
kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum adalah membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan
iman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, dan kreatif.

B. Analisis Pendidik dan Tenaga kependidikan


SDK Wano memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang sebagian besar
ditunjang dengan tingkat pendidikan yang sesuai dengan tugas yang diampu. Tenaga
pendidik dan kependidikan berjumlah 11 orang yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah,
8 guru kelas yang memiliki kulifikasi S1, 1 orang guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Katholik dan Budi Pekerti yang berkualifikasi S1, dan 1 orang tenaga
perpustakaan yang berkualifikasi D2 Perpustakaan.

Adapun karakteristik Tenaga pendidik dan Kependikan secara rinci di lihat pada table
berikut :
Nama Pendidik dan Tenaga Pkt./ Kual. Thn.
No. JK Status Jabatan Prodi Jenis Guru
Pendidikan/ NIP Gol. Pend. Sert.
Paulus Hamu, S.Pd,SD
1 L PNS Kepsek IV/a S1 PGSD Guru Kelas 2018
NIP.198109082009031007
Benediktus Ono, S.Pd, SD
2 L PNS Guru IV/a S1 PGSD Guru Kelas 2013
NIP.196501041984071001
Hironimus Lahas, S.Pd,.Gr.
3 L PNS Guru III/c S1 PGSD Guru Kelas 2020
NIP.197108031998031008
Maria Symprosa Elu, S.Ag
4 P PNS Guru III/c S1 PGAK Guru Mapel
NIP.196505042008012009
5 Fransiska Moe, S.Pd, SD,.Gr. P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas 2020
6 Maria Panul, S.Pd,.Gr P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas 2021
7 Rikardus Hady Gunawan, S.Pd,.Gr. L Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas 2022
8 Magdalena Jaimun, S.Pd P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas
9 Yasinta Jeni, S.Pd P Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas
10 Kanisius Jeharu, S.Pd L Non-PNS Guru S1 PGSD Guru Kelas
11 Yasinta Nima, A.Ma.Pust. P Non-PNS Guru D2 Perpust

C. Analisis Sarana dan Prasarana


SDK Wano memiliki sebidang tanah sekolah dengan luas 11.450 m2. Di atas
tanah sekolah ini terdapat bagunan sekolah (ruang belajar, ruang perpustakaan, MCK),
lapangan olahraga dan halaman bermain.
Secara keseluruhan sarana dan prasarana di SDK Wano berada dalam kondisi yang
baik dan terawat untuk kegiatan belajar mengajar.

D. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan


SDK Wano terletak di daerah tertinggal yaitu di Desa Paan Leleng, Kecamatan
Kota Komba Utara Kabupaten Manggarai Timur. Namun masih dapat dijangkau dengan
sarana transportasi sekalipun kondisi infrastruktur jalannya masih jauh dari kata harapan.

E. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan

SDK Wano memiliki hubungan kerjasama dengan pihak lain :


1. Komite Sekolah
Komite sekolah dijadikan sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi dan prakarsa
masyarakat untuk melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di
satuan pendidikan Sekolah Dasar. Kerjasama yang dilakukan adalah turut
berpartisipasi aktif dalam mendukung program sekolah.
2. UPTD Puskesmas Ketang
Kerjasama yang dilakukan adalah pelaksanaan program bulan imunisasi (BIAS)
setiap tahun; pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik setiap bulan serta
pembinaan pelaksanaan program UKS dan Dokter Kecil, dan PHBS.
3. Bidang Keagamaan
Kerjasama yang dilakukan adalah dalam pembinaan iman peserta didik melalui
kegiatan sekami dan rekoleksi.

F. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan

Ketersediaan anggaran akan menentukan keberlangsungan semua komponen


terjadinya kegiatan perencanaan, pelaksanaan, kontrol, evaluasi, dan pengembangan.
Dalam rangka terselenggaranya program wajib belajar 9 tahun, pemerintah
menyalurlakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) guna menunjang kegiatan
pendidikan di sekolah.
Berdasarkan analisis karakteristik satuan pendidikan di atas, SDK Wano dengan
kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan
menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh
aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen
Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik sehingga dapat dituangkan dalam Visi, Misi, dan
Tujuan satuan pendidikan dan Tujuan Nasional.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi
SDK Wano mengusung Visi:
MEWUJUDKAN PESERTA DIDIK YANG BERKARAKTER PANCASILA,
UNGGUL DALAM PENDIDIKAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK SERTA
MAMPU BERDAYA SAING

B. Misi
1. Menjadikan peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia
2. Menjadikan peserta didik yang memiliki rasa cinta lingkungan
3. Menjadikan peserta didik yang memiliki rasa nasionalisme dan berkebudayaan
4. Mengembangkan peserta didik yang aktif, kreatif, sertas memiliki kecerdasan dalam
berbagai ilmu pengetahuan
5. Mampu bersaing dalam berbagai lomba akademik di tingkat sekolah sampai
kabupaten
6. Mampu bersaing dalam perlombaan catur, sepak bola dan seni suara di tingkat
sekolah sampai kabupaten

C. Tujuan SDK Wano


Tujuan yang diharapkan oleh Sekolah Dasar Khatolik (SDK) Wano dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Meningkatkan iman dan perilaku yang nbaik dari peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Mewujudkan lingkungan sekolah yang ASRI (Aman, Sehat, Rapi, dan
Indah)
c. Mewujudkan rasa persaudaraan diantara sesama warga sekolah
d. Menjaga dan melestarikan budaya di lingkungan tempat tinggal
e. Meningkatkan calistung pada peserta didik di kelas rendah
f. Meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik di kelas tinggi
g. Menjuarai lomba akademik yang diselenggarakan ditingkat sekolah
h. Meningkatkan kemampuan dibidang catur, sepak bola dan seni suara di
tingkat sekolah
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 Tahun ke depan)

a. Meningkatkan iman dan perilaku yang nbaik dari peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarayakat.
b. Mewujudkan lingkungan yang ASRI (Aman, Sehat, Rapi, dan Indah) baik
di lingkungan sekolah maupun di lingkungtan masyarakat
c. Mewujudkan rasa persaudaraan di lingkungan sekolah maupun di
masyarakat
d. Menjaga dan melestarikan budaya daerah
e. Menjuarai lomba akademik di tingkat kecamatan
f. Menjuarai perlombaan dibidang catur, sepak bola dan seni suara di tingkat
kecamatan.

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)

a. Menunjukkan iman yang baik dan rasa toleransi dari peserta didik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Mewujudkan masyarakat yang aman, sehat, dan alam yang indah
c. Mewujudkan rasa persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
d. Menunjukkan budaya daerah kepada masyarakat nasional dan global
e. Menjuarai lomba akademik di tingkat kabupaten sampai tingkat nasional
f. Menjuarai perlombaan dibidang catur, sepak bola dan seni suara di tingkat
kabupaten

4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah

Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi
bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber
daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

5. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDK Wano.


Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta
didik SDK Wano.sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses
pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional yang mempertimbangkan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap
fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan
memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SDK Wano.
1. Memiliki akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman Suku Ras , buda dan
Agama dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan Komunikatif
5. Membentuk generasi yang menjunjung tinggi nilai budaya bangsa.
6. Mencintai Tanah Air
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Kurikulum


operasional di satuan pendidikan SDK Wano merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional
untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik
capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun
pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan menganalisis mata
pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler. Kegiatan
intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil
analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk
tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian
dikemas dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SDK Wano mempertimbangkan
prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga pengolaborasian pembelajaran terpadu
dengan mengambil tema-tema yang kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan
dieksplorasi, dan up-date dengan perkembangan informasi.

A. INTRAKURIKUER

SDK Wano mengorganisasikan muatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan


mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Struktur kurikulum SDK Wano
untuk melaksanakan kurikulum merdeka pad Fase A (Kelas 1 dan 2), Fase B (kelas 3 dan 4), dan
Fase C (kelas 5 dan 6).
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan 20% (dua puluh persen) dari beban
belajar per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah
alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Dalam proses pembelajarannya SDK Wano memilih pendekatan Mata Pelajaran untuk
semua muatan kurikulumnya. Dalam pendekatan mata pelajaran proses pembelajaran di SDK
Wano dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain.
Pencapaian kompetensi siswa tiap mata pelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka
di SDK Wano mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) sebagaimana tertuang dalam Keputusan
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,

9
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka. Pengorganisasian Mata pelajaran Kurikulum Merdeka di SDK Wano
mengacu pada ketentuan tersebut, sebagaimana dapat disajikan pada tabel berikut ini.

Kelas dan alokasi waktu


Kelas I, II III, IV, V, VI
Mata Pelajaran Jml Jp Jml Jp Jml Jp Jml Jp
Intraku Intrakur
P5 Per Per P5 Per Per
rikuler ikuler
Minggu Tahun Minggu Tahun
A Mata Pelajaran Utama
1. Pendidikan Agama 3 1 4 144 3 1 4 144
Katholik dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila 4 1 5 180 4 1 5 180
3. Bahasa Indonesia 6 2 8 288 6 1 7 252
4. Matematika 4 1 5 180 5 1 6 216
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 5 1 6 216
dan sosial
6. Seni dan Budaya (Musik, 3 1 4 144 3 1 4 144
Rupa, Teater, Tari)
7. Pendidikan Jasmani, 3 1 4 144 3 1 4 144
Olahraga dan Kesehatan
B Muatan Lokal
1. Bahasa Inggris 2 - 2 72 2 - 2 72
Jumlah Jam Perminggu 27 7 34 1.224 33 7 40 1.440
Minggu Efektif Pertahun 36 36 36 36 36 36
Juamlah Jam Pertahun 972 252 1.224 1.188 252 1.440

Tabel 3.2 Pengorganisasian Mata Pelajaran Kurikulum Merdeka SDK Wano


Tahun Pelajaran 2023/2024

Keterangan
1. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti yang diterapkan di di SDK Wano
adalah Pendidikan Agama Katolik.
2. Untuk mata pelajaran Seni dan Budaya SDK Wano menyediakan mata pelajaran seni musik,
dan seni tari disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik.
Dalam pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi/ kemampuan peserta didik
agar optimal sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan maka SDK Wano menerapkan berbagai metode,
yaitu:
1) Menggunakan berbagai macam metode pembelajaran/ pendekatan belajar sebagai wujud
Merdeka Belajar dan Merdeka Bermain. Dalam hal ini menitikberatkan pada Project Based
Learning (Pembelajaran berbasis projek);
2) Menggunakan berbagai macam instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai progres dan
capaian peserta didik, seperti asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif
dengan berbagai instrumen seperti: portofolio, unjuk kerja, projek, tes lisan, dan tes tulis;

10
3) Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen.

B. PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang
demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar
Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta
tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pancasila diharapkan bukan sesuatu yang dihafal melainkan membumi dalam diri siswa,
sehingga membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila yang Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif. Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila maka Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila perlu diimplementasikan di SDK Wano
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil
pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari tema-tema seperti perubahan iklim, budaya, teknologi, dan wirausaha
Cakupan dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SDK Wano meliputi
dimensi gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Untuk mencapi dimensi tersebut
berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan kondisi lingkungan sekolah maka tema Projek yang
diangkat adalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila SDK Wano dilaksanakan secara berkelompok
sesuai Fase A (kelas I dan II), Fase B (kelas III dan IV) dan Fase C (kelas V dan VI) dengan
pengalokasian waktu 252 Jam pelajaran dalam setahun dan dilaksanakan secara terjadwal pada
setiap hari selama 7 jam pelajaran. Lebih lanjut pengorganisasian Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila SDK Wano seperti pada table berikut :

Fase/ Dimensi Profil Alokasi


Tema Topik/Kegiatan
Kelas Pelajar Pancasila Waktu
Fase A Kearifan lokal  Mengenal tari tradisional bergotong royong, 126 JP
Kelas  Lagu daerah manggarai mandiri, bernalar Semester I
I dan II  Permainan tradisonal kritis, dan kreatif
Gaya Hidup Kegiatan mengurangi sampah bergotong royong, 126 JP
Berkelanjutan pelastik dengan mandiri, bernalar Semester II
 membawa bekal dari rumah kritis, dan kreatif
 memilah sampah
Fase B Gaya Hidup Mengenal perkembangbiakan bergotong royong, 126 JP
Kelas Berkelanjutan vegetatif buatan pada tumbuhan mandiri, bernalar Semester I
III dan IV melalui kegiatan pembibitan kritis, dan kreatif
tanaman dengan tehnik
Mencangkok, Stek batang dan
merunduk
Kearifan lokal Mengenal dan melestarikan bergotong royong, 126 JP
tanaman obat serta mengenal obat mandiri, bernalar Semester II
tradisonal halia, kunyit, kritis, dan kreatif
mengkudu, dan lain sebagainya.

11
Fase C Merekayasa Memanfaatkan botol pelastik bergotong royong, 126 JP
Kelas dan bekas untuk media hidroponik mandiri, bernalar Semester I
V dan VI Berteknologi sistem wick kritis, dan kreatif
Untuk
Membangun
NKRI
Kearifan lokal  Menganyam bergotong royong, 126 JP
 Menyulam Taplak Meja mandiri, bernalar Semester II
kritis, dan kreatif

Tabel 3.3 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SDK Wano

C. EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Untuk
menyalurkan minat dan bakat siswa, ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SDK Wano tahun
pelajaran 2023/2024 antara lain: Ekstrakurikuler Wajib dan pilihan.
Eksrakurikuler wajib merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh semua siswa dari kelas
I sampai VI. Ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan adalah pramuka. Ekstarakurikuler pilihan
yang dilaksanakan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa terdiri dari beberapa bidang.
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDK Wano tahun pelajaran 2023/2024 adalah
Pendidikan Agama Khatolik dan Budi Pekerti sebagai agama mayoritas peserta didik,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Tari, Seni
Musik, dan Muatan Lokal.
Tabel 3.4 Kegiatan Ekstrakurikuler SDK Wano

JENIS KEGIATAN
NO EKSTRA BENTUK KEGIATAN INDIKATOR
KURIKULER
1 Pramuka (Wajib) 1. Latihan Rutin Mempersiapkan peserta didik agar
2. Eksebisi memiliki sikap kepemimpinan,
3. Mengikuti Lomba kebhinekaan global, kemandirian,
kreatif, disiplin, tanggungjawab dan
semangat nasionalisme.
2 Catur 1.Latihan Rutin 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2.Eksibisi kegiatan catur
3.Mengikuti Lomba 2. Mampu berprestasi dalam lomba
3 Bola Volly 1. Latihan berkala 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan olah raga Bola Volly
2. Mampu berprestasi dalam lomba
Bola Volly
Bola Sepak 1. Latihan berkala 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan olah raga Bola Sepak
2. Mampu berprestasi dalam lomba
Bola Sepak
4 Seni Tari 1. Latihan Rutin 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan seni tari
3. Mengikuti Lomba 2. Mampu tampil dalam berbagai
pertunjukkan tari

12
JENIS KEGIATAN
NO EKSTRA BENTUK KEGIATAN INDIKATOR
KURIKULER
3. Berprestasi dalam bidang lomba
Seni tari
5 Seni Musik 1. Latihan Rutin 1. Siswa mengenal dan menyenangi
2. Eksebisi kegiatan seni musik
3. Mengikuti Lomba 2. Berprestasi dalam bidang lomba
4. Seni musik

D. PEMBIASAAN
Pembiasaan yang ditumbuhkan melalui kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan yang
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan pembiasaan melalui kegiatan terprogram
dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan, semua guru berpartisipasi
aktif dalam membentuk watak, kepribadian dan kebiasaan positif. Peran Konselor dalam hal ini
memberikan bimbingan dan konseling, arah pengembangan kebiasaan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari dan sekaligus mengkoordinir penilaian prilaku mereka melalui
pengamatan guru-guru terkait.
Pengembangan diri melalui kegiatan pembiasaan adalah membiasakan perilaku positif
tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan
perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan
menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan diri melalui pembiasaan ini dapat dilakukan
secara terjadwal/ tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan
terdiri :
1. Kegiatan rutin
Kegiatan Rutin yaitu kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di
sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik. Kegiatan
rutin SDK Wano adalah :
a) Membiasakan Literasi (wajib kunjung keperpustakaan).
b) Membiasakan olah raga/senam bersama.
c) Membiasakan memelihara kebersihan kelas, tanaman, dan lingkungan sekolah bersama-
sama.
d) Membiasakan melaksanakan kegiatan belajar tertib efektif bersama.
e) Membiasakan berpakaian seragam sekolah bersih dan rapi setiap hari sesuai jadwal.
f) Membiasakan melaksanakan tata tertib sekolah dengan ikhlas.
g) Membiasakan bersaing kompetitif dalam berprestasi.
2. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu,
tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam
membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. Kegiatan yang dilakukan
antara lain:

13
a) Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, dan sesama siswa.
b) Membiasakan bersikap sopan santun.
c) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
d) Membiasakan antri.
e) Membiasakan menghargai pendapat orang lain.
f) Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan.
g) Membiasakan menolong atau membantu orang lain.
h) Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah, seperti majalah
dinding.
i) Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan.

E. KALENDER PENDIDIKAN
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pengorganisasian pembelajaran adalah cara
SDK Wano mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu 1 (satu) tahun.
Pengorganisasian ini pula termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum,
muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.
Dengan demikian pembagian waktu belajar efektif menyesuaikan dengan Kalender Pendidikan
yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabuapten Manggarai
Timur.

14
15
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. PERENCANA PEMBELAJARAN LINGKUP SEKOLAH

Ruang lingkup rencana pembelajaran lingkup satuan pendidikan di SDK Wano meliputi
penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan SDK Wano dalam merencanakan,
mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.

Rencana pembelajaran lingkup sekolah pada SDK Wano disusun secara rutin untuk
memetakan dan merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan penunjuk arah bagi kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.


2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SDK Wano terdiri dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)/ silabus
dan modul ajar/ rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan
mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui
Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Alur Tujuan Pembelajaran/ Silabus SDK Wano dibuat dalam bentuk matriks yang memuat
alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran/Silabus disusun untuk menerjemahkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar (KI/KD) dan/atau capaian pembelajaran yang berfungsi mengarahkan
guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan
terukur. Alur Tujuan Pembelajaran/Silabus mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai
kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang
meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran
setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran.

16
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan
peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan,
dan mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.

SDK Wano .menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur ketercapaian belajar siswa.
Prinsip penilaian yang diterapkan adalah bukan sekedar untuk mendapatkan nilai akhir, namun
lebih ditekankan kepada perolehan data sampai sejauh mana pencapaian seorang siswa untuk
dapat dikembangkan potensinya lebih lanjut. Setelah melakukan beberapa intervensi, guru
melanjutkan proses penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan.

Model alur tujuan pembelajaran/ Silabus dan modul ajar/ rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) pada SDK Wano terdapat pada bagian lampiran, dan selanjutnya dimuat dalam dokumen yang
berbeda sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini.

B. RENCANA PEMBELAJARAN LINGKUP KELAS


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/ Modul Ajar SDK Wano disusun dalam bentuk
sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran,
yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang
menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai
diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran dalam lingkup kelas di SDK Wano diintegrasikan penumbuhan
dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi
respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik.
Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Di akhir bagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/ Modul Ajar, terdapat kolom
refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan

17
pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
Model rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)/modul ajar pada SDK Wano terdapat pada
bagian lampiran, dan selanjutnya dimuat dalam dokumen yangg berbeda oleh masing-masing guru
pengampu sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini.
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen
hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil
belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran;
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi;
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar;
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik
asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya
diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap
berkelanjutan.

Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip
asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap
kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang
tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan
kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SDK Wano bersifat kontinuitas
tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen
kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.

Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Modul Ajar;
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau
lebih capaian pembelajaran;
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi;

18
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi;
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik
lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
7. Hasil Asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan
dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan
untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran
dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca penilaian
terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah
semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.

19
BAB V

PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDK Wano dilakukan secara internal
oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/ atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini.
Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan
mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan. berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui:
1. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh Kepala
Sekolah;
2. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD se-Gugus Wano, yang dilaksanakan sesuai
program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk pendampingan
penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan
pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi;
3. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan minimal
setahun sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang berkompeten
dari beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi
pendidikan.

SDK Wano melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka pendek minimal
enam bulan atau satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun update
perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran berdasarkan
catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan/atau modul ajar pada hari berikutnya;
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu unit
pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar,
ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar;
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu semester
selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta
didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik;

20
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan sekolah, misi
dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDK Wano dilakukan oleh tim pengembang kurikulum
sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta pihak lainnya yang telah mengadakan
kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru,
hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang dan
berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas
pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan
pihak lain.

21
BAB VI
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Wano disusun sebagai kerangka acuan
atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2023/2024. Kurikulum
operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta
didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Wano yang telah tersusun ini akan
berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite
sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak
dapat memajukan SDK Wano sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan
tujuan sekolah.
Kurikulum operasional bersifat flaksibel dan dinamis, maka ide dan gagasan seluruh
stakeholder selama pelaksanaan akan menjadi bahan pertimbangan, untuk selanjutnya dijadikan
sebagai bahan masukan demi penyempurnaan dan perbaikan Kurikulum operasional khususnya
dan pelaksanaan pendidikan di SDK Wano pada umumnya.

22

Anda mungkin juga menyukai