Dokumen Dari Awalludin
Dokumen Dari Awalludin
2318009042
SMK MUHAMMADIYAH 1
YOGYAKARTA
INFORMASI UMUM
A Identitas modul
1 Nama Pengembang
: Awalludin Mustaqiem, S.Pd
2 Institusi : SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
3 Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
4 Jenjang Sekolah : SMA
5 Kelas /Fase : XI/F
6 Materi : Bhinneka Tunggal Ika
7 Alokasi Waktu : 2 x 90 menit ( 2 Pertemuan )
B Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia :
:
modul ajar ini mengarahkan peserta didik menjadi pelajar yang
berakhlak mulia hubungannya dengan Tuhan YME, Peserta didik
memahami ajaran agama dan keppercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Berkebhinekaan global : modul ajar ini mengarahkan peserta
didik untuk mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling
menghargai budaya
3. Gotong royong : modul menekankan gotong royong dalam
belajar, sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan berjalan lancar, mudah dan ringan
4. Mandiri : modul ajar menekankan pada kemandirian dalam
belajar, sehingga peserta didik memiliki prakarsa atas
pengembangan dirinya yang tercermin dalam kemampuan untuk
bertanggung jawab , memiliki rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya
5. Bernalar Kritis : modul ajar mengarahkan pesdik untuk berpikir
secara objektif, sistematik, dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan
fakta yang mendukung, sehingga dapat membuat keputusan
yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan , serta terbuka dengan penemuan baru
6. Kreatif : modul ajar mengarahkan peserta didik untuk mampu
memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat dan berdampak bagi lingkungan sekitar. Memiliki
keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
C Sarana dan Prasarana : Ruang kelas, laptop, LCD, koneksi internet, bahan ajar, lembar kerja
D Target : Peserta didik regular/tipikal : 75%
Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15%
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10%
KOMPONEN INTI
D Pemahaman Bermakna : Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti proses
pembelajaran ini adalah:
1. Memperkaya kebudayaan nasional dan menjadikan identitas di
mata dunia.
2. Terbentuknya masyarakat yang toleran dan pemahaman antar
individu dan Kelompok
3. Menumbuhkan sikap bangga terhadap segala sesuatu yang ada di
negara Indonesia
Tahap 3: Select Strategis and Resources (Memilih dan Strategi dan Sumber Belajar)
E. Model Pembelajaran : 1. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dengan pendekatan berdiferensiasi yang berpusat
pada peserta didik.
G. BAHAN BACAAN
Link: https://youtu.be/nHHx7C4Bpss
QR Code:
QR Code:
Sumber: https://www.instagram.com/p/CsIv-41hicd/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
I. ASESMEN
ASESMEN DESKRIPSI
Asesmen Awal (Diagnostik)
Dilakukan di awal KBM
Bentuk: Pertanyaan lisan atau melalui quiz interaktif
1. Jelaskan jenis-jenis keberagaman di Indonesia?
2. Jelaskan manfaat yang bisa diambil dengan menghargai
keberagaman di negara kita ini!
3. Bagaimana kaitannya antara keberagaman dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika?
Asesmen Formatif
ASESMEN 1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi
saat melakukan berdiskusi (menghargai pendapat orang lain,
mandiri, gotong royong)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis)
Asesmen Sumatif
PENGAYAAN DAN
Remidial
REMEDIAL
Dilakukan terhadap peserta didik yang belum memahami konten
dengan baik serta kepada siswa yang belum mampu mencapai
tujuan pembelajaran
1. Penilaian Sikap
1
2
3
4
dst
Rumus Penilaian:
Skor Nilai Kualitatif Kode Nilai
100-86 SB (Sangat Baik) A
85-75 B (Baik) B
74 - 60 C (Cukup) C
<60 K (Kurang) D
No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Saya melaksanakan tugas individu
dengan baik
2 Saya menerima resiko dari tindakan
yang dilakukan
3 Saya tidak menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa
bukti yang akurat
4 Saya mengembalikan barang yang
dipinjam
5 Saya mengakui dan meminta maaf
atas kesalahan
yang dilakukan
6 Saya menepati janji
7 Saya tidak menyalahkan orang lain
untuk kesalahan tindakan diri sendiri
8 Saya melaksanakan apa yang
pernah dikatakan
tanpa disuruh/diminta
Pedoman Penilain :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Saya berdoa sebelum memulai
pelajaran
2 Saya menjalankan ibadah tepat waktu
3 Saya mengakhiri pelajaran dengan
berdoa
Pedoman Penilain :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
2. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
Level Bentuk Nomor
No Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
1. Jenis-jenis L1 Peserta didik menjelaskan Uraian 1
keberagaman jenis keberagaman beserta
contohnya
2. Manfaat keberagaman L3 Peserta didik dapat Uraian 2
menganalisis peran penting
keberagaman gender dalam
memperkaya tenaga kerja
Indonesia dan meningkatkan
inklusi sosial serta ekonomi
bagi perempuan
3 Implementasi L3 Peserta didik dapat Uraian 3
keberagaman di memberikan contoh cara
Indonesia Indonesia mengimplementasi
keberagaman
4. Faktor penyebab L2 Peserta didik dapat Uraian 4
keberagaman mengidentifikasi bagaimana
faktor pendidikan, termasuk
sistem pendidikan formal dan
informal, memengaruhi
pemahaman dan
penghormatan terhadap
keberagaman di kalangan
masyarakat Indonesia.
Skor
No Rumusan Soal Teknik
Maksimal
1. Jelaskan 2 jenis keberagaman beserta contohnya! Test 25
2. Bagimana peran penting keberagaman gender dalam Test 25
memperkaya tenaga kerja Indonesia dan meningkatkan
inklusi sosial serta ekonomi bagi perempuan?
3. Jelaskan bagaimana cara Indonesia mengimplementasi Test 25
keberagaman!
4. Bagaimana faktor pendidikan, termasuk sistem pendidikan Test 25
formal dan informal, memengaruhi pemahaman dan
penghormatan terhadap keberagaman di kalangan
masyarakat Indonesia?
Nilai Total 100
Kunci Jawaban :
No Jawaban
1.
1. Keberagaman Suku
Keberagaman suku merujuk pada adanya berbagai kelompok etnis atau suku bangsa
yang berbeda dalam suatu wilayah atau negara. Setiap suku bangsa memiliki
karakteristik budaya, bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang unik. Keberagaman suku
menjadi ciri khas yang kaya dalam masyarakat Indonesia. Contoh-contoh
keberagaman suku di Indonesia termasuk:
Suku Jawa: Merupakan kelompok etnis terbesar di Indonesia, dengan
populasi yang dominan di Pulau Jawa. Masyarakat Jawa dikenal dengan
budaya tradisional, seni, dan kepercayaan yang kaya.
Suku Batak: Mendiami wilayah Sumatera Utara, kelompok etnis ini terdiri
dari berbagai sub-suku seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing,
dan lain-lain. Masyarakat Batak memiliki adat istiadat yang khas, termasuk
dalam upacara adat dan seni musik.
Suku Dayak: Tersebar di Kalimantan, suku Dayak memiliki beragam sub-
suku seperti Dayak Ngaju, Dayak Iban, dan lain-lain. Masyarakat Dayak
dikenal dengan kehidupan tradisional yang masih sangat terkait dengan alam
dan budaya adat yang kuat.
2. Keberagaman Ras
Keberagaman ras merujuk pada variasi dalam hal fisik atau karakteristik biologis
tertentu dari sekelompok orang yang terkait dengan faktor genetik. Di Indonesia,
walaupun konsep ras sering kali kurang ditekankan karena negara ini lebih
menekankan pada keberagaman etnis, namun tetap terdapat variasi dalam
karakteristik fisik antara berbagai kelompok etnis. Contoh-contoh keberagaman ras
di Indonesia termasuk:
Orang Jawa umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan orang
Batak atau Dayak, seperti warna kulit, bentuk wajah, atau struktur tubuh.
Orang Papua umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan orang
Jawa atau Sunda, termasuk warna kulit yang lebih gelap dan struktur wajah
yang khas.
Orang Aceh umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan orang
Minangkabau atau Melayu, meskipun mereka sering kali memiliki kesamaan
dalam hal agama atau bahasa.
3. Keberagaman Agama
Keberagaman agama merujuk pada adanya berbagai keyakinan agama yang dianut
oleh penduduk suatu wilayah atau negara. Di Indonesia, terdapat beragam agama
yang dianut oleh masyarakat, yang mencerminkan pluralitas agama yang unik.
Contoh-contoh keberagaman agama di Indonesia termasuk:
Islam: Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, yang dianut oleh sebagian
besar penduduk Indonesia. Terdapat berbagai aliran dalam Islam di
Indonesia, termasuk Sunni dan Syiah.
Kristen: Kristen adalah agama kedua terbesar di Indonesia, terutama di
wilayah-wilayah seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.
Terdapat juga berbagai aliran dalam agama Kristen
Katholik : Populasinya hamper sama dengan agma Kristen yang ada di
Indonesia
Hindu: Meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan Islam dan
Kristen, agama Hindu masih dianut oleh masyarakat di Bali, serta sebagian
kecil di Jawa dan Lombok.
Buddha: Agama Buddha juga dianut oleh sebagian kecil masyarakat di
Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
KongHuChu: Agama yang dianut Sebagian kecil masyarakat di Indonesia
yang memiliki keturunan etnis Tionghoa
4. Keberagaman Budaya
Keberagaman budaya merujuk pada berbagai tradisi, adat istiadat, bahasa, seni, dan
nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat suatu wilayah atau negara. Di Indonesia,
keberagaman budaya tercermin dalam keberagaman tradisi dan kebiasaan yang
dimiliki oleh berbagai suku bangsa. Contoh-contoh keberagaman budaya di
Indonesia termasuk:
Tari Tradisional: Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki tarian
tradisionalnya sendiri, seperti Tari Saman dari suku Aceh, Tari Reog
Ponorogo dari suku Jawa, atau Tari Pendet dari Bali.
Upacara Adat: Setiap suku bangsa juga memiliki berbagai upacara adat yang
unik, seperti upacara adat pernikahan, upacara adat panen, atau upacara adat
kematian.
Masakan Tradisional: Masakan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia
memiliki cita rasa dan bahan baku yang khas, seperti Rendang dari Padang,
Sate dari Jawa, atau Papeda dari Papua.
5. Keberagaman Antargolongan
Keberagaman antargolongan merujuk pada adanya berbagai kelompok sosial atau
golongan yang memiliki latar belakang, profesi, atau status sosial yang berbeda. Di
Indonesia, keberagaman antargolongan tercermin dalam struktur sosial masyarakat
yang kompleks dan beragam. Contoh-contoh keberagaman antargolongan di
Indonesia termasuk:
Perbedaan Ekonomi: Terdapat perbedaan ekonomi yang signifikan antara
berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, mulai dari pengusaha kaya
hingga buruh pabrik miskin.
Perbedaan Pendidikan: Terdapat perbedaan tingkat pendidikan yang
signifikan antara berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, mulai dari
lulusan perguruan tinggi hingga mereka yang hanya memiliki pendidikan
dasar.
Perbedaan Profesi: Terdapat perbedaan profesi yang signifikan antara
berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, mulai dari petani di pedesaan
hingga profesional di kota besar.
Keberagaman suku dan ras di Indonesia menjadi bagian integral dari identitas bangsa
yang kaya dan kompleks. Meskipun ada perbedaan-perbedaan dalam budaya dan
karakteristik fisik, keberagaman ini menjadi landasan untuk membangun masyarakat
yang inklusif dan harmonis. Keberagaman agama, budaya, dan antargolongan
merupakan aset yang berharga bagi Indonesia, yang menunjukkan pluralitas dan
kompleksitas masyarakatnya. Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan tersebut, penting
untuk membangun toleransi, kerukunan, dan saling menghormati antar berbagai
kelompok di masyarakat.
Dengan demikian, keberagaman gender bukan hanya tentang keadilan sosial, tetapi juga
merupakan investasi yang penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang
berkelanjutan bagi Indonesia.
1. Pendidikan Formal
Kurikulum Multikultural
Sistem pendidikan formal yang menerapkan kurikulum multikultural
cenderung memperkenalkan siswa pada berbagai aspek keberagaman,
termasuk budaya, agama, bahasa, dan tradisi. Ini membantu siswa untuk
memahami dan menghormati keberagaman yang ada di sekitar mereka.
Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran kewarganegaraan sering kali mencakup topik tentang
toleransi, pluralisme, dan hak asasi manusia. Ini memberikan kesempatan
bagi siswa untuk memahami pentingnya menghormati perbedaan dan
membangun masyarakat yang inklusif.
Program Pertukaran Pelajar
Program pertukaran pelajar, baik dalam skala nasional maupun
internasional, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi
dengan orang-orang dari latar belakang budaya, agama, dan etnis yang
berbeda. Hal ini dapat membantu memperluas pandangan mereka tentang
keberagaman dan mempromosikan saling pengertian antar kelompok.
2. Pendidikan Informal:
Pendidikan Keluarga
Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan nilai-
nilai anak-anak terhadap keberagaman. Ketika anak-anak dibesarkan
dalam lingkungan yang menghargai keberagaman, mereka cenderung
akan membawa sikap tersebut ke dalam masyarakat lebih luas.
Media dan Teknologi
Pendidikan informal melalui media massa dan teknologi dapat
memainkan peran penting dalam membentuk persepsi tentang
keberagaman. Media yang menggambarkan keragaman dengan cara yang
positif dan inklusif dapat membantu mengurangi stereotip dan prasangka.
Kegiatan Komunitas
Kegiatan informal di dalam masyarakat, seperti kegiatan keagamaan,
kegiatan sosial, dan kegiatan seni budaya, juga dapat menjadi sarana
untuk mempromosikan pemahaman dan penghormatan terhadap
keberagaman. Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, individu dapat
belajar tentang berbagai kelompok dan membangun hubungan yang lebih
baik dengan mereka.
Dengan demikian, pendidikan formal dan informal memainkan peran penting dalam
membentuk pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman di kalangan
masyarakat Indonesia. Melalui pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai
toleransi, masyarakat dapat memperkuat fondasi untuk harmoni sosial dan kemajuan
bersama.
Pedoman Penskoran:
Jawaban sesuai, lengkap, dan logis 25
Jawaban sesuai dan lengkap 20
Jawaban cukup sesuai dan lengkap 15
Jawaban kurang sesuai dan kurang lengkap 10
Jawaban tidak sesuai 5
Rumus Penilaian:
N = jumlah skor
3. Penilaian Keterampilan
Keterampilan yang Dinilai
Jumlah
No Nama Kelengkapan Kemampuan Mengemukakan Nilai
Skor
Materi Presentasi Pendapat
1
2
3
dst
Indikator Penilaian :
Kemampuan Presentasi : komunikatif, menggunakan bahasa yang baik dan jelas sesuai
dengan kaidah bahasa, lugas
Rumus Penilaian:
Nilai : jumlah skor X 10
skor maksimal
1. Jenis-jenis keberagaman
2. Manfaat keberagaman
3
B. Dari materi-materi yang sudah disampaikan, bagian mana yang paling anda sukai?
Mengapa?
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, kurang mengusai, atau menguasai
materi?
D. Karakter Profil Pelajar Pancasila apa yang berkembang dalam diri kalian?
Mind Mapping
J. MATERI PEMBELAJARAN
Pernah mendengar istilah keberagaman dari segala aspek. Salah satu contohnya merupakan
Indonesia yang memiliki ras, suku, bahasa, agama, dan kebudayaan yang melimpah.
Keberagaman adalah suatu kondisi dimana masyarakat dapat memahami dan menghormati
perbedaan dari segala aspek yang dapat menyatukan negara menjadi harmonis. Berikut adalah
pengertian, faktor, penyebab, dan implementasi keberagaman dari berbagai sumber.
Pengertian Keberagaman
Dikutip dari M. Ridwan, dkk, dengan judul buku Buku Ajar Memahami Ilmu Sosial Budaya
DASAR (ISBD) Dalam Kebidanan, keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang
memiliki banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan ini dapat disaksikan dari suku
bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya dan ekonomi, dan lainnya.
Marisi Butarbutar, dkk, dengan judul buku Teori Perilaku Organisasi, menjelaskan bahwa
keberagaman berarti memahami setiap individu itu unik berdasarkan dimensi, ras, etnis, jenis
kelamin, orientasi seksual, status sosial, ekonomi, usia, kemampuan fisik, keyakinan politik &
agama, atau ideologi lainnya.
3. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mengarah pada nilai-nilai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan, sosial budaya juga dapat
mempengaruhi keberagaman.
4. Faktor Sosial Politik
Faktor sosial dan politik juga mempengaruhi keberagaman dalam perbedaan keyakinan politik, dan
lain-lain.
Unsur Keberagaman
Berikut adalah unsur keberagaman yang memiliki peran penting dalam keberagaman di dalam
masyarakat Indonesia:
Bentuk Keberagaman
Berikut adalah bentuk keberagaman yang dikutip dari ditsmp.kemdikbud.co.id:
1. Keberagaman Suku
Di Indonesia, terdapat 1.340 suku bangsa dari berbagai daerah. Suku bangsa atau etnik adalah
pengelompokan orang-orang berdasarkan garis keturunan yang dipandang sama, dengan adanya
kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.
2. Keberagaman Agama
Keberagaman agama yang diakui oleh Indonesia adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha, dan juga Konghucu yang memiliki prinsip toleransi antarumat beragama.
Kebebasan dalam beragama bisa dilihat dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa
negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaan.
3. Keberagaman Ras
Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Contohnya, ras Malayan-
Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ras yaitu klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri
fisik) dan asal usul geografis.
4. Keberagaman Anggota Golongan
Keberagaman golongan dilihat secara vertikal (terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah)
dan horizontal (semua sama dan tidak ada hierarki). Contoh vertikal adalah status sosial,
pendidikan, jabatan, dan sebagainya, sedangkan contoh horizontal adalah agama, idealisme, adat-
istiadat, dan lain-lain.
Toleransi merupakan rasa saling menghargai, menghormati, dan memberi privasi kepada orang
lain.
Adanya berbagai keragaman maka bisa memupuk sikap toleran pada masyarakat.
2. Memperkaya Kebudayaan Nasional
Semboyan Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. menunjukkan adanya keragaman yang telah menjadi ciri khas dan identitas bangsa
kita.
Ketika semboyan Bhinneka Tunggal Ika dikukuhkan oleh pendiri bangsa maka tujuannya agar
kita bisa hidup rukun dan memegang prinsip kesatuan meski terdiri dari banyak keragaman.
Kemajemukan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan.membuktikan bahwa daerah yang
memegang kuat kebudayaan dan kesenian mampu mengundang para turis untuk datang
berwisata.
Keragaman yang di setiap daerah di Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat
lokal
Menambah pendapatan negara termasuk salah satu manfaat adanya keragaman di lingkungan
masyarakat.
Membantu terwujudnya pemerataan ekonomi dalam suatu masyarakat sehingga menambah
pendapatan negara.
Keragaman yang dimaksud ialah keragaman profesi, seni, dan budaya.
K. GLOSARIUM
Ideologi terbuka: ideologi yang dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
L. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Waidl, dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X SMA/MA. Jakarta:
Kemendikbudristek.
Rochimudin. 2022. Pendidikan Pancasila Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara.
Tijan, dkk. 2022. SIAP Merdeka Belajar Pendidikan Pancasila Kelas XI. Bandung: Penerbit Duta.
M. SUMBER INTERNET
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/07/01000041/kedudukan-pancasila-sebagai-ideologi-
terbuka?page=all#
https://tirto.id/makna-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-yang-memiliki-3-dimensi-gh84
https://youtu.be/nHHx7C4Bpss