Anda di halaman 1dari 25

AWALLUDIN MUSTAQIEM

2318009042

SMK MUHAMMADIYAH 1
YOGYAKARTA
INFORMASI UMUM
A Identitas modul
1 Nama Pengembang
: Awalludin Mustaqiem, S.Pd
2 Institusi : SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
3 Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
4 Jenjang Sekolah : SMA
5 Kelas /Fase : XI/F
6 Materi : Bhinneka Tunggal Ika
7 Alokasi Waktu : 2 x 90 menit ( 2 Pertemuan )
B Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia :
:
modul ajar ini mengarahkan peserta didik menjadi pelajar yang
berakhlak mulia hubungannya dengan Tuhan YME, Peserta didik
memahami ajaran agama dan keppercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Berkebhinekaan global : modul ajar ini mengarahkan peserta
didik untuk mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling
menghargai budaya
3. Gotong royong : modul menekankan gotong royong dalam
belajar, sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan berjalan lancar, mudah dan ringan
4. Mandiri : modul ajar menekankan pada kemandirian dalam
belajar, sehingga peserta didik memiliki prakarsa atas
pengembangan dirinya yang tercermin dalam kemampuan untuk
bertanggung jawab , memiliki rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya
5. Bernalar Kritis : modul ajar mengarahkan pesdik untuk berpikir
secara objektif, sistematik, dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan
fakta yang mendukung, sehingga dapat membuat keputusan
yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan , serta terbuka dengan penemuan baru
6. Kreatif : modul ajar mengarahkan peserta didik untuk mampu
memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat dan berdampak bagi lingkungan sekitar. Memiliki
keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
C Sarana dan Prasarana : Ruang kelas, laptop, LCD, koneksi internet, bahan ajar, lembar kerja
D Target :  Peserta didik regular/tipikal : 75%
 Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15%
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10%
KOMPONEN INTI

Tahap 1: Analysis Learner (Analisis Peserta didik)


A Kompetensi Awal : Peserta didik memahami jenis-jenis keberagaman dan menghargai
keberagaman bangasa Indonesia.

Tahap 2: State Standars and Objective (Merumuskan standar dan tujuan)


B Capaian Pembelajaran : Menganalisis Potensi Konflik dan bersama-sama memberi solusi
yang berkeadilan terhadap permasalahan keberagaman di
masyarakat; menginisiasi kegiatan bersama dengan prinsip
gotong royong dalam praktik dalam praktik sehari-hari

C Tujuan pembelajaran : Peserta didik dapat memberi contoh, menjelaskan, menunjukkan,


suku suku yang ada di Indonesia berdasarkan keberagaman bangsa
Indonesia, Menganalisis potensi konflik dan bersama-sama
memberi solusi yang berkeadilan terhadap permasalahan
keberagaman di masyarakat, Menginisiasi kegiatan bersama dengan
prinsip gotong royong dalam praktik hidup bersama-sama,
Mengidentifikasi keberagaman yang ada di lingkungan masyarakat
dengan benar.

D Pemahaman Bermakna : Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti proses
pembelajaran ini adalah:
1. Memperkaya kebudayaan nasional dan menjadikan identitas di
mata dunia.
2. Terbentuknya masyarakat yang toleran dan pemahaman antar
individu dan Kelompok
3. Menumbuhkan sikap bangga terhadap segala sesuatu yang ada di
negara Indonesia

Tahap 3: Select Strategis and Resources (Memilih dan Strategi dan Sumber Belajar)
E. Model Pembelajaran : 1. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dengan pendekatan berdiferensiasi yang berpusat
pada peserta didik.

F. Metode Pembelajaran : 1. Tanya Jawab


2. Ceramah
3. Diskusi
Tahap 4 : Utilize Resources (Memanfaatkan Sumber belajar)

G. BAHAN BACAAN

Link: https://youtu.be/nHHx7C4Bpss

QR Code:

Link Artikel: https://tirto.id/makna-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-yang-memiliki-3-dimensi-


gh84

QR Code:

Sumber: https://www.instagram.com/p/CsIv-41hicd/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Tahap 5: Require Learner Participation (Partisipasi Peserta didik)


H Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Pertanyaan Pemantik 1. Sebutkan keberagaman yang ada di keluargamu?
2. Apa saja keberagaman yang ada di daerah tempat tinggalmu?
3. Bagaimana pendapatmu tentang budaya yang ada dinegara ini
ungkapkan dengan deskripsi, gambar, nyanyian, atau puisi!
Pendahulua n 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
(10 menit) 2. Peserta didik berdoa bersama guru sesuai dengan kepercayaan
masing-masing dipimpin oleh salah satu peserta didik
3. Menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa bersama-sama
4. Guru menyapa peserta didik untuk mempersipakan proses
pembelajaran
5. Guru melakukan presensi kepada peserta didik
6. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi
sebelumnya, yaitu tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia (NKRI)
7. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang diberikan guru
8. Guru memberikan pertanyaan lisan terkait materi yang akan
disampaikan, untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
Kegiatan Inti Kegiatan Inti:
(45 menit) A. Identifikasi
Peserta didik dengan teman semeja melakukan brainstorming hal-hal
yang ingin diketahui mengenai keberagaman yang ada di negara kita
ini dengan membaca artikel melalui internet
B. Mencari Informasi
Peserta didik melakukan studi literatur untuk mengumpulkan
informasi mengenai Jenis-jenis keberagaman di negara kita
Guru membimbing peserta didik dalam mencari literatur yang sesuai.
(Contoh: https://youtu.be/nHHx7C4Bpss)
C. Mengorganisir Informasi
Peserta didik menuangkan informasi yang diperoleh pada lembar
kerja yang disiapkan oleh guru dalam bentuk mind mapping.
D. Menarik Kesimpulan
1. Peserta didik menyimpulkan mengenai jenis- jenis keragaman
yang ada di Negara Indonesia menggunakan bahasa yang mudah
dipahami.
2. Guru meminta beberapa peserta didik untuk mempresentasikan
hasil pekerjaanya di depan kelas
Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi terkait pembelajaran
(15 menit menit) hari ini.
2. Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran dengan cara
meberikan peserta didik menyampaikan pendapatnya mengenai
proses pembelajaran
3. Guru dan pesrta didik menutup pembelajaran dengan melakukan doa
yang dipimpin oleh salah satu peserta didik yang kurang antusias
dalam pembelajaran
Pertemuan 2
Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimana keberagaman budaya memengaruhi perkembangan seni dan
tradisi di berbagai daerah di Indonesia?
2. Bagaimana upaya-upaya pemerintah dan masyarakat dalam
mempromosikan toleransi dan harmoni antar kelompok dalam konteks
keberagaman di Indonesia?
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
(10 menit) 2. Peserta didik berdoa bersama guru sesuai dengan kepercayaan
masing-masing dipimpin oleh salah satu peserta didik
3. Menyanyikan lagu Nasional Satu Nusa Satu Bangsa bersama-sama.
4. Guru menyapa peserta didik untuk mempersipakan proses
pembelajaran
5. Guru melakukan presensi kepada peserta didik
6. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang diajukan guru

Kegiatan Inti Kegiatan Inti:


(45 menit) 1. Guru memberikan materi dasar mengenai menghargai keberagaman
(Sumber referensi : Artikel detikbali, "Keberagaman Adalah:
Pengertian, Faktor Penyebab, dan Implementasinya"
selengkapnya https://www.detik.com/bali/berita/d-6558930/keberaga
man-adalah-pengertian-faktor-penyebab-dan-implementasinya.
A. Identifikasi masalah
1. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok (dengan
mempertimbangkan gaya belajar peserta didik).
2. Setiap kelompok akan diberikan gambar atau bahan bacaan
yang merepresentasikan materi “manfaat keberagaman bangsa
Indonesia”
3. Peserta didik menyusun hipotesis/petanyaan terkait gambar atau
bahan bacaan yang ada.
B. Bimbingan penyelidikan mandiri dan kelompok
1. Setiap anggota kelompok mengamati gambar atau bacaan
tersebut dan mencatat hasil pengamatannya sesuai dengan
hipotesis yang disusun.
2. Guru membimbing pengamatan yang dilakukan peserta didik.
C. Analisis dan evaluasi
1. Peserta didik menganalisis hasil pengamatannya dan
menghubungkan dengan Manfaat keberagaman dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan keberagaman
bangsa Indonesia
2. Peserta didik menuangkan hasil analisis dalam bentuk pop up
book yang menarik dan kreatif.
3. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis.
4. Peserta didik lain saling memberikan tanggapan dan apresiasi
yang membangun.
1.
Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi terkait pembelajaran
(15 menit) hari ini.
2. Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran dengan cara
meberikan peserta didik menyampaikan pendapatnya mengenai
proses pembelajaran
3. Guru dan pesrta didik menutup pembelajaran dengan melakukan
doa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik yang kurang
antusias dalam pembelajaran
Tahap 6: Evaluate and resive (Evaluasi dan Revisi)

I. ASESMEN
ASESMEN DESKRIPSI
Asesmen Awal (Diagnostik)
Dilakukan di awal KBM
Bentuk: Pertanyaan lisan atau melalui quiz interaktif
1. Jelaskan jenis-jenis keberagaman di Indonesia?
2. Jelaskan manfaat yang bisa diambil dengan menghargai
keberagaman di negara kita ini!
3. Bagaimana kaitannya antara keberagaman dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika?

Asesmen Formatif
ASESMEN 1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi
saat melakukan berdiskusi (menghargai pendapat orang lain,
mandiri, gotong royong)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis)

Asesmen Sumatif

Memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta


didik terhadap materi yang sudah dipelajari.
Pengayaan
Dilakukan kepada peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar asesmen sumatif.

PENGAYAAN DAN
Remidial
REMEDIAL
Dilakukan terhadap peserta didik yang belum memahami konten
dengan baik serta kepada siswa yang belum mampu mencapai
tujuan pembelajaran

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya


A. Kompetensi yang dinilai
1. Kompetensi sikap yang menunjukkan Profil Pelajar Pancasila
2. Kompetensi pengetahuan untuk:
(a) Jenis-jenis keberagaman;
(b) manfaat keberagaman di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa dan negara;
(c) Apa hubungan antara keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika.
B. Bagaimana Asesmen dilaksanakan
1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes tertulis atau lisan.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kinerja/performa saat kegiatan diskusi
atau presentasi.
C. Kriteria Penilaian

1. Penilaian Sikap

LEMBAR PENILAIAN SIKAP DISKUSI KELOMPOK


PENILAIAN ANTAR TEMAN
Sikap yang Dinilai Jumlah
Nilai
No Nama Skor
Gotong Royong Bernalar Kritis Kreatif

1
2
3
4
dst

Indikator Sikap yang Dinilai :


1. Gotong Royong : sikap mau bekerja sama dengan peserta didik yang lain sela kegitan
diskusi dan presentasi
2. Bernalar Kritis: sikap menyampaikan gagasan, ide sumbang saran dalam menyelesaikan
tugas kelompok
3. Kreatif : sikap aktif dalam mencari materi, menyelesaikan pertanyaan, menyusun
laporan

Rumus Penilaian:
Skor Nilai Kualitatif Kode Nilai
100-86 SB (Sangat Baik) A
85-75 B (Baik) B
74 - 60 C (Cukup) C
<60 K (Kurang) D

PENILAIAN DIRI SIKAP


DISIPLIN PENILAIAN
ANTAR TEMAN

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :
No Pernyataan Melakukan
Ya Tidak
1 Saya datang tepat waktu di sekolah
2 Saya mengikuti upacara bendera
hari Senin
3 Saya mengikuti apel pagi
4 Saya tertib dalam mengikuti
pembelajaran
5 Saya patuh pada tata tertib atau
aturan sekolah
6 Saya mengenakan seragam sekolah
sesuai kententuan
7 Saya mengerjakan/mengumpulkan
tugas sesuai dnegan waktu yang
ditentukan
8 Mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar
9 Saya tertib dalam mengikuti
pembelajaran
Pedoman Penilaian :

 Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan


 Tidak : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNG


JAWAB
 Nama Peserta Didik :
 Kelas :
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok :

No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Saya melaksanakan tugas individu
dengan baik
2 Saya menerima resiko dari tindakan
yang dilakukan
3 Saya tidak menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa
bukti yang akurat
4 Saya mengembalikan barang yang
dipinjam
5 Saya mengakui dan meminta maaf
atas kesalahan
yang dilakukan
6 Saya menepati janji
7 Saya tidak menyalahkan orang lain
untuk kesalahan tindakan diri sendiri
8 Saya melaksanakan apa yang
pernah dikatakan
tanpa disuruh/diminta

Pedoman Penilain :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PENILAIAN DIRI SIKAP RELIGIUS


PENILAIN ANTAR TEMAN
 Nama Peserta Didik :
 Kelas :
 Tanggal Pengamatan :
 Materi Pokok :

No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Saya berdoa sebelum memulai
pelajaran
2 Saya menjalankan ibadah tepat waktu
3 Saya mengakhiri pelajaran dengan
berdoa

4 Saya memimpin doa di kelas


5 Saya menghormati teman dalam
menjalankan ibadah

6 Saya mengakui kesalahan atau


kekurangan yang dimiliki

Pedoman Penilain :
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

2. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
Level Bentuk Nomor
No Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
1. Jenis-jenis L1 Peserta didik menjelaskan Uraian 1
keberagaman jenis keberagaman beserta
contohnya
2. Manfaat keberagaman L3 Peserta didik dapat Uraian 2
menganalisis peran penting
keberagaman gender dalam
memperkaya tenaga kerja
Indonesia dan meningkatkan
inklusi sosial serta ekonomi
bagi perempuan
3 Implementasi L3 Peserta didik dapat Uraian 3
keberagaman di memberikan contoh cara
Indonesia Indonesia mengimplementasi
keberagaman
4. Faktor penyebab L2 Peserta didik dapat Uraian 4
keberagaman mengidentifikasi bagaimana
faktor pendidikan, termasuk
sistem pendidikan formal dan
informal, memengaruhi
pemahaman dan
penghormatan terhadap
keberagaman di kalangan
masyarakat Indonesia.

Skor
No Rumusan Soal Teknik
Maksimal
1. Jelaskan 2 jenis keberagaman beserta contohnya! Test 25
2. Bagimana peran penting keberagaman gender dalam Test 25
memperkaya tenaga kerja Indonesia dan meningkatkan
inklusi sosial serta ekonomi bagi perempuan?
3. Jelaskan bagaimana cara Indonesia mengimplementasi Test 25
keberagaman!
4. Bagaimana faktor pendidikan, termasuk sistem pendidikan Test 25
formal dan informal, memengaruhi pemahaman dan
penghormatan terhadap keberagaman di kalangan
masyarakat Indonesia?
Nilai Total 100

Kunci Jawaban :
No Jawaban
1.
1. Keberagaman Suku
Keberagaman suku merujuk pada adanya berbagai kelompok etnis atau suku bangsa
yang berbeda dalam suatu wilayah atau negara. Setiap suku bangsa memiliki
karakteristik budaya, bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang unik. Keberagaman suku
menjadi ciri khas yang kaya dalam masyarakat Indonesia. Contoh-contoh
keberagaman suku di Indonesia termasuk:
 Suku Jawa: Merupakan kelompok etnis terbesar di Indonesia, dengan
populasi yang dominan di Pulau Jawa. Masyarakat Jawa dikenal dengan
budaya tradisional, seni, dan kepercayaan yang kaya.
 Suku Batak: Mendiami wilayah Sumatera Utara, kelompok etnis ini terdiri
dari berbagai sub-suku seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing,
dan lain-lain. Masyarakat Batak memiliki adat istiadat yang khas, termasuk
dalam upacara adat dan seni musik.
 Suku Dayak: Tersebar di Kalimantan, suku Dayak memiliki beragam sub-
suku seperti Dayak Ngaju, Dayak Iban, dan lain-lain. Masyarakat Dayak
dikenal dengan kehidupan tradisional yang masih sangat terkait dengan alam
dan budaya adat yang kuat.

2. Keberagaman Ras

Keberagaman ras merujuk pada variasi dalam hal fisik atau karakteristik biologis
tertentu dari sekelompok orang yang terkait dengan faktor genetik. Di Indonesia,
walaupun konsep ras sering kali kurang ditekankan karena negara ini lebih
menekankan pada keberagaman etnis, namun tetap terdapat variasi dalam
karakteristik fisik antara berbagai kelompok etnis. Contoh-contoh keberagaman ras
di Indonesia termasuk:
 Orang Jawa umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan orang
Batak atau Dayak, seperti warna kulit, bentuk wajah, atau struktur tubuh.
 Orang Papua umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan orang
Jawa atau Sunda, termasuk warna kulit yang lebih gelap dan struktur wajah
yang khas.
 Orang Aceh umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan orang
Minangkabau atau Melayu, meskipun mereka sering kali memiliki kesamaan
dalam hal agama atau bahasa.
3. Keberagaman Agama
Keberagaman agama merujuk pada adanya berbagai keyakinan agama yang dianut
oleh penduduk suatu wilayah atau negara. Di Indonesia, terdapat beragam agama
yang dianut oleh masyarakat, yang mencerminkan pluralitas agama yang unik.
Contoh-contoh keberagaman agama di Indonesia termasuk:
 Islam: Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, yang dianut oleh sebagian
besar penduduk Indonesia. Terdapat berbagai aliran dalam Islam di
Indonesia, termasuk Sunni dan Syiah.
 Kristen: Kristen adalah agama kedua terbesar di Indonesia, terutama di
wilayah-wilayah seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.
Terdapat juga berbagai aliran dalam agama Kristen
 Katholik : Populasinya hamper sama dengan agma Kristen yang ada di
Indonesia
 Hindu: Meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan Islam dan
Kristen, agama Hindu masih dianut oleh masyarakat di Bali, serta sebagian
kecil di Jawa dan Lombok.
 Buddha: Agama Buddha juga dianut oleh sebagian kecil masyarakat di
Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
 KongHuChu: Agama yang dianut Sebagian kecil masyarakat di Indonesia
yang memiliki keturunan etnis Tionghoa
4. Keberagaman Budaya
Keberagaman budaya merujuk pada berbagai tradisi, adat istiadat, bahasa, seni, dan
nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat suatu wilayah atau negara. Di Indonesia,
keberagaman budaya tercermin dalam keberagaman tradisi dan kebiasaan yang
dimiliki oleh berbagai suku bangsa. Contoh-contoh keberagaman budaya di
Indonesia termasuk:
 Tari Tradisional: Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki tarian
tradisionalnya sendiri, seperti Tari Saman dari suku Aceh, Tari Reog
Ponorogo dari suku Jawa, atau Tari Pendet dari Bali.
 Upacara Adat: Setiap suku bangsa juga memiliki berbagai upacara adat yang
unik, seperti upacara adat pernikahan, upacara adat panen, atau upacara adat
kematian.
 Masakan Tradisional: Masakan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia
memiliki cita rasa dan bahan baku yang khas, seperti Rendang dari Padang,
Sate dari Jawa, atau Papeda dari Papua.
5. Keberagaman Antargolongan
Keberagaman antargolongan merujuk pada adanya berbagai kelompok sosial atau
golongan yang memiliki latar belakang, profesi, atau status sosial yang berbeda. Di
Indonesia, keberagaman antargolongan tercermin dalam struktur sosial masyarakat
yang kompleks dan beragam. Contoh-contoh keberagaman antargolongan di
Indonesia termasuk:
 Perbedaan Ekonomi: Terdapat perbedaan ekonomi yang signifikan antara
berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, mulai dari pengusaha kaya
hingga buruh pabrik miskin.
 Perbedaan Pendidikan: Terdapat perbedaan tingkat pendidikan yang
signifikan antara berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, mulai dari
lulusan perguruan tinggi hingga mereka yang hanya memiliki pendidikan
dasar.
 Perbedaan Profesi: Terdapat perbedaan profesi yang signifikan antara
berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, mulai dari petani di pedesaan
hingga profesional di kota besar.

Keberagaman suku dan ras di Indonesia menjadi bagian integral dari identitas bangsa
yang kaya dan kompleks. Meskipun ada perbedaan-perbedaan dalam budaya dan
karakteristik fisik, keberagaman ini menjadi landasan untuk membangun masyarakat
yang inklusif dan harmonis. Keberagaman agama, budaya, dan antargolongan
merupakan aset yang berharga bagi Indonesia, yang menunjukkan pluralitas dan
kompleksitas masyarakatnya. Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan tersebut, penting
untuk membangun toleransi, kerukunan, dan saling menghormati antar berbagai
kelompok di masyarakat.

2. Keberagaman gender memainkan peran penting dalam memperkaya tenaga kerja


Indonesia dan meningkatkan inklusi sosial serta ekonomi bagi perempuan dengan
beberapa cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan Diversitas Perspektif dan Kreativitas


Keberagaman gender membawa berbagai latar belakang, pengalaman, dan
perspektif ke dalam tempat kerja. Dengan memiliki lebih banyak perempuan
dalam tenaga kerja, organisasi dapat mendapatkan beragam ide dan pendekatan
untuk memecahkan masalah yang kompleks, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kreativitas dan inovasi.
2. Mengurangi Ketimpangan Ekonomi
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja dapat membantu
mengurangi ketimpangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan. Ketika
perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendapatan dan
maju dalam karier, hal ini akan membantu menciptakan ekonomi yang lebih
inklusif dan adil.
3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dengan melibatkan lebih banyak perempuan dalam angkatan kerja, potensi
ekonomi negara dapat dimaksimalkan. Perempuan yang bekerja memiliki
kontribusi signifikan terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi melalui
pembayaran pajak, pengeluaran konsumen, dan investasi pada pendidikan dan
kesehatan keluarga.
4. Mengurangi Kemiskinan
Meningkatkan inklusi sosial dan ekonomi perempuan dapat membantu
mengurangi tingkat kemiskinan. Ketika perempuan memiliki akses yang lebih
besar terhadap peluang kerja yang layak dan pendidikan yang berkualitas,
mereka lebih mampu untuk mengangkat diri dan keluarga mereka dari
kemiskinan.
5. Mendorong Pembangunan Berkelanjutan
Keberagaman gender merupakan komponen penting dari pembangunan
berkelanjutan. Melibatkan perempuan dalam kegiatan ekonomi dan
pembangunan dapat membantu mempromosikan penggunaan sumber daya yang
berkelanjutan dan perlindungan lingkungan hidup.
6. Membangun Masyarakat yang Lebih Adil dan Inklusif
Meningkatkan inklusi sosial dan ekonomi bagi perempuan akan membantu
menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif secara keseluruhan. Ini
menciptakan lingkungan di mana semua individu, tanpa memandang gender,
memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

Dengan demikian, keberagaman gender bukan hanya tentang keadilan sosial, tetapi juga
merupakan investasi yang penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang
berkelanjutan bagi Indonesia.

3. Indonesia mengimplementasikan keberagaman melalui berbagai cara dan inisiatif yang


melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat
secara luas. Berikut adalah beberapa cara Indonesia mengimplementasikan
keberagaman:

1. Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila, sebagai falsafah negara, menekankan prinsip-prinsip pluralisme,
toleransi, dan keadilan sosial. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan bagi
pembangunan negara yang inklusif dan menghormati keberagaman.
2. Undang-Undang dan Kebijakan Multikultural
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai undang-undang dan
kebijakan yang mendukung multikulturalisme, termasuk dalam bidang
pendidikan, agama, budaya, dan perlindungan hak asasi manusia. Contohnya
adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menekankan pentingnya pendidikan multikultural.
3. Promosi Toleransi dan Kerukunan
Pemerintah secara aktif mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat
beragama dan antarsuku bangsa melalui berbagai kampanye, program
pendidikan, dan dialog antaragama. Misalnya, Program Indonesia Menyapa yang
mengajak masyarakat Indonesia untuk menerima dan menghormati perbedaan.
4. Kerjasama Antaragama dan Antarsuku
Pemerintah, bersama dengan lembaga-lembaga agama dan organisasi masyarakat
sipil, sering kali mengadakan forum dialog antaragama dan antarsuku untuk
membangun pemahaman yang lebih baik dan mempromosikan toleransi.
5. Pendidikan Multikultural di Sekolah
Sekolah-sekolah di Indonesia didorong untuk mengintegrasikan pendidikan
multikultural ke dalam kurikulum mereka. Hal ini bertujuan untuk membentuk
sikap dan nilai-nilai toleransi sejak usia dini.
6. Pemberdayaan Masyarakat Adat
Pemerintah mengakui keberagaman masyarakat adat dan berupaya untuk
melindungi dan mempromosikan hak-hak mereka. Program pemberdayaan
ekonomi, pendidikan, dan kesehatan ditujukan untuk mendukung kesejahteraan
masyarakat adat.
7. Pengakuan terhadap Bahasa dan Budaya Lokal
Pemerintah mendukung pelestarian bahasa dan budaya lokal dengan mengakui
dan mempromosikan keberagaman bahasa dan budaya di seluruh Indonesia.
Program-program seperti pembelajaran bahasa daerah di sekolah dan festival
budaya lokal membantu mempertahankan warisan budaya bangsa.
8. Komitmen pada Keragaman Politik
Indonesia memiliki sistem politik yang inklusif yang memberikan kesempatan
bagi berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya untuk terlibat dalam proses
politik, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Melalui berbagai upaya ini, Indonesia terus berupaya untuk mengimplementasikan


keberagaman sebagai kekuatan dan sumber daya yang memperkaya bangsa, memastikan
terciptanya masyarakat yang inklusif, adil, dan harmoniss.
4. Faktor pendidikan, baik sistem pendidikan formal maupun informal, memiliki peran
yang signifikan dalam membentuk pemahaman dan penghormatan terhadap
keberagaman di kalangan masyarakat Indonesia. Berikut adalah beberapa cara di mana
faktor pendidikan memengaruhi hal tersebut:

1. Pendidikan Formal
 Kurikulum Multikultural
Sistem pendidikan formal yang menerapkan kurikulum multikultural
cenderung memperkenalkan siswa pada berbagai aspek keberagaman,
termasuk budaya, agama, bahasa, dan tradisi. Ini membantu siswa untuk
memahami dan menghormati keberagaman yang ada di sekitar mereka.
 Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran kewarganegaraan sering kali mencakup topik tentang
toleransi, pluralisme, dan hak asasi manusia. Ini memberikan kesempatan
bagi siswa untuk memahami pentingnya menghormati perbedaan dan
membangun masyarakat yang inklusif.
 Program Pertukaran Pelajar
Program pertukaran pelajar, baik dalam skala nasional maupun
internasional, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi
dengan orang-orang dari latar belakang budaya, agama, dan etnis yang
berbeda. Hal ini dapat membantu memperluas pandangan mereka tentang
keberagaman dan mempromosikan saling pengertian antar kelompok.
2. Pendidikan Informal:
 Pendidikan Keluarga
Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan nilai-
nilai anak-anak terhadap keberagaman. Ketika anak-anak dibesarkan
dalam lingkungan yang menghargai keberagaman, mereka cenderung
akan membawa sikap tersebut ke dalam masyarakat lebih luas.
 Media dan Teknologi
Pendidikan informal melalui media massa dan teknologi dapat
memainkan peran penting dalam membentuk persepsi tentang
keberagaman. Media yang menggambarkan keragaman dengan cara yang
positif dan inklusif dapat membantu mengurangi stereotip dan prasangka.
 Kegiatan Komunitas
Kegiatan informal di dalam masyarakat, seperti kegiatan keagamaan,
kegiatan sosial, dan kegiatan seni budaya, juga dapat menjadi sarana
untuk mempromosikan pemahaman dan penghormatan terhadap
keberagaman. Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, individu dapat
belajar tentang berbagai kelompok dan membangun hubungan yang lebih
baik dengan mereka.

Dengan demikian, pendidikan formal dan informal memainkan peran penting dalam
membentuk pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman di kalangan
masyarakat Indonesia. Melalui pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai
toleransi, masyarakat dapat memperkuat fondasi untuk harmoni sosial dan kemajuan
bersama.

Pedoman Penskoran:
Jawaban sesuai, lengkap, dan logis 25
Jawaban sesuai dan lengkap 20
Jawaban cukup sesuai dan lengkap 15
Jawaban kurang sesuai dan kurang lengkap 10
Jawaban tidak sesuai 5

Rumus Penilaian:
N = jumlah skor

3. Penilaian Keterampilan
Keterampilan yang Dinilai
Jumlah
No Nama Kelengkapan Kemampuan Mengemukakan Nilai
Skor
Materi Presentasi Pendapat
1
2
3
dst

Indikator Penilaian :

 Kelengkapan Materi : kelengkapan materi, keluasan materi, kedalam materi

 Kemampuan Presentasi : komunikatif, menggunakan bahasa yang baik dan jelas sesuai
dengan kaidah bahasa, lugas

 Mengemukakan Pendapat : kesesuaian pendapat denga nisi diskusi, etika dalam


menyampaikan pendapat, kelancaran dalam mengemukakan pendapat
Pedoman Penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

Rumus Penilaian:
Nilai : jumlah skor X 10
skor maksimal

Pertanyaan Refleksi Untuk Peserta Didik dan Guru


A. Berilah tanda centang (V) pada kotak yang kalian anggap sesuai! Setelah mempelajari
dan mengerjakan tugas-tugas pada bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap
materi-materi berikut?
No Materi Tidak Kurang Menguasai
Menguasai Menguasai

1. Jenis-jenis keberagaman

2. Manfaat keberagaman

3
B. Dari materi-materi yang sudah disampaikan, bagian mana yang paling anda sukai?
Mengapa?
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, kurang mengusai, atau menguasai
materi?
D. Karakter Profil Pelajar Pancasila apa yang berkembang dalam diri kalian?

E. Kapan atau bagian mana saya merasa kreatif Ketika mengajar ?


F. Apakah ada sesuatu yang menarik selama pembelajaran ?
G. LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA SISWA

Mind Mapping

Pop Up Book: Jenis-Jenis Keberagaman

Pengertian Faktor Penyebab Unsur Bentuk Implementasi


Keberagaman Keberagaman Keberagaman Keberagam Keberagaman di
an Indonesia

Tabel Identifikasi Menghargai Keberagaman


Dilingkungan Keluarga Dilingkungan Sekoah

Dilingkungan Masyarakat Dilingkungan Bangsa dan Negara

J. MATERI PEMBELAJARAN

Bab 3. Bhinneka Tunggal Ika


Topik : Keberagaman
Pengertian, Faktor Penyebab, dan Implementasinya

Pernah mendengar istilah keberagaman dari segala aspek. Salah satu contohnya merupakan
Indonesia yang memiliki ras, suku, bahasa, agama, dan kebudayaan yang melimpah.
Keberagaman adalah suatu kondisi dimana masyarakat dapat memahami dan menghormati
perbedaan dari segala aspek yang dapat menyatukan negara menjadi harmonis. Berikut adalah
pengertian, faktor, penyebab, dan implementasi keberagaman dari berbagai sumber.

Pengertian Keberagaman
Dikutip dari M. Ridwan, dkk, dengan judul buku Buku Ajar Memahami Ilmu Sosial Budaya
DASAR (ISBD) Dalam Kebidanan, keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang
memiliki banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan ini dapat disaksikan dari suku
bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya dan ekonomi, dan lainnya.

Marisi Butarbutar, dkk, dengan judul buku Teori Perilaku Organisasi, menjelaskan bahwa
keberagaman berarti memahami setiap individu itu unik berdasarkan dimensi, ras, etnis, jenis
kelamin, orientasi seksual, status sosial, ekonomi, usia, kemampuan fisik, keyakinan politik &
agama, atau ideologi lainnya.

Faktor Penyebab Keberagaman


Memahami faktor penyebab keberagaman menjadi hal utama karena masyarakat hidup
berdampingan dengan latar belakang yang berbeda. Berikut faktor penyebab keberagaman yang
dikutip dari buku Psikologi Agama oleh Mulyadi & Adriantoni.
1. Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian merupakan suatu penggabungan yang dipusatkan kepada tujuan tertentu dan
mengandung sifat-sifat khusus individu, yang bebas menentukan dirinya sendiri.
2. Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan adalah faktor internalisasi yang berkaitan dengan nilai-nilai kesejatian manusia
yang dapat membangun masa depan melalui lingkungan pendidikan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat.

3. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mengarah pada nilai-nilai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan, sosial budaya juga dapat
mempengaruhi keberagaman.
4. Faktor Sosial Politik
Faktor sosial dan politik juga mempengaruhi keberagaman dalam perbedaan keyakinan politik, dan
lain-lain.

Unsur Keberagaman
Berikut adalah unsur keberagaman yang memiliki peran penting dalam keberagaman di dalam
masyarakat Indonesia:

1. Suku Bangsa, dan Ras


Suku bangsa dan ras yang berbeda dapat kamu temui di berbagai wilayah Indonesia dengan ciri
khasnya masing-masing.
2. Agama dan Keyakinan
Keberagaman agama menjadikan masyarakat Indonesia sangat menghormati agama lain.
3. Ideologi dan Politik
Perbedaan ideologi dan politik menjadi keberagaman yang menyentuh banyak aspek hidup
masyarakat Indonesia.
4. Tata Krama
Tata krama di sini membentuk norma atau peraturan dalam suatu daerah. Setiap suku memiliki
aturan dan tradisi sendiri yang mereka jaga.

Bentuk Keberagaman
Berikut adalah bentuk keberagaman yang dikutip dari ditsmp.kemdikbud.co.id:
1. Keberagaman Suku
Di Indonesia, terdapat 1.340 suku bangsa dari berbagai daerah. Suku bangsa atau etnik adalah
pengelompokan orang-orang berdasarkan garis keturunan yang dipandang sama, dengan adanya
kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.
2. Keberagaman Agama
Keberagaman agama yang diakui oleh Indonesia adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha, dan juga Konghucu yang memiliki prinsip toleransi antarumat beragama.
Kebebasan dalam beragama bisa dilihat dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa
negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaan.
3. Keberagaman Ras
Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Contohnya, ras Malayan-
Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ras yaitu klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri
fisik) dan asal usul geografis.
4. Keberagaman Anggota Golongan
Keberagaman golongan dilihat secara vertikal (terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah)
dan horizontal (semua sama dan tidak ada hierarki). Contoh vertikal adalah status sosial,
pendidikan, jabatan, dan sebagainya, sedangkan contoh horizontal adalah agama, idealisme, adat-
istiadat, dan lain-lain.

Implementasi Keberagaman di Indonesia


Berikut adalah cara Indonesia mengimplementasi keberagaman:
1. Pertukaran Seni Lokal
Pertukaran seni lokal merupakan pertunjukan yang dilakukan untuk mengekspor dan
mempromosikan seni ke daerah lain.
2. Promosikan Budaya Melalui Online
Mempromosikan budaya-budaya Indonesia melalui sosial media, radio, televisi merupakan cara
yang bisa dilakukan untuk mengembangkan pertumbuhan budaya nasional.
3. Mendirikan Studio Tari Lokal
Hal lain yang bisa dilakukan untuk pertumbuhan budaya lokal yaitu dengan mendirikan studio tari
lokal untuk anak-anak serta orang dewasa.

Manfaat Keragaman Masyarakat Indonesia

1. Membentuk Masyarakat yang Toleran

 Toleransi merupakan rasa saling menghargai, menghormati, dan memberi privasi kepada orang
lain.
 Adanya berbagai keragaman maka bisa memupuk sikap toleran pada masyarakat.
2. Memperkaya Kebudayaan Nasional

 Keragaman masyarakat Indonesia bisa memperkaya kebudayaan nasional


 Negara Indonesia memiliki warisan kebudayaan yang luhur dari nenek moyang dan perlu
dilestarikan oleh anak dan cucu kita kelak.
 kebudayaan yang beragam di Indonesia mampu menambah kekayaan bangsa Indonesia

3. Sebagai Identitas Bangsa

 Semboyan Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. menunjukkan adanya keragaman yang telah menjadi ciri khas dan identitas bangsa
kita.
 Ketika semboyan Bhinneka Tunggal Ika dikukuhkan oleh pendiri bangsa maka tujuannya agar
kita bisa hidup rukun dan memegang prinsip kesatuan meski terdiri dari banyak keragaman.

4. Menjadi Objek Wisata di Setiap Daerah

 Kemajemukan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan.membuktikan bahwa daerah yang
memegang kuat kebudayaan dan kesenian mampu mengundang para turis untuk datang
berwisata.
 Keragaman yang di setiap daerah di Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat
lokal

5. Menambah Pendapatan Negara

 Menambah pendapatan negara termasuk salah satu manfaat adanya keragaman di lingkungan
masyarakat.
 Membantu terwujudnya pemerataan ekonomi dalam suatu masyarakat sehingga menambah
pendapatan negara.
 Keragaman yang dimaksud ialah keragaman profesi, seni, dan budaya.

contoh penerapan keragaman di lingkungan masyarakat?

 Membuat masyarakat belajar untuk hidup rukun.


 Menumbuhkan jiwa nasionalisme atau cinta tanah air.
 Mampu menghargai karakter dari setiap individu.

 Meningkatkan kemampuan bersosialisasi antarmasyarakat.


 Peredaan menjadikan masyarakat menjadi saling melengkapi satu sama lain.
Demikian artikel mengenai keberagaman beserta faktor penyebab, dan implementasinya.
Semoga bermanfaat.

K. GLOSARIUM

Ideologi terbuka: ideologi yang dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

L. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Waidl, dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X SMA/MA. Jakarta:
Kemendikbudristek.
Rochimudin. 2022. Pendidikan Pancasila Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara.
Tijan, dkk. 2022. SIAP Merdeka Belajar Pendidikan Pancasila Kelas XI. Bandung: Penerbit Duta.

M. SUMBER INTERNET

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/07/01000041/kedudukan-pancasila-sebagai-ideologi-
terbuka?page=all#
https://tirto.id/makna-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-yang-memiliki-3-dimensi-gh84
https://youtu.be/nHHx7C4Bpss

Mengetahui, Yogyakarta, 28 April 2024


Kepala SMA Negeri 1 Semarang Mahasiwa PPG Prajabatan

Anda mungkin juga menyukai