Anda di halaman 1dari 8

Nama : Srikandi J.

Walangitan
NIM : 2020050
Tingkat 2

PENGELOLAAN NYERI PADA ANAK


Definisi
Melakukan upaya-upaya non farmakologis untuk mengurangi kondisi yamg menyakitkan pada
anak.

Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut nyeri krenik

Luaran Keperawatan
Tingkat nyeri menurun dan control nyeri meningkat

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap, tanggal lahir,
dan / atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan sesuai dengan usia perkembangan anak
a) Formulir penilaian nyeri yang sesuai untuk anak
b) Alat permainan edukasi
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Lakukan penilaian nyeri pada anak dengan menggunakan instrument penilaian nyeri
yang sesuai
6. Berikan tindakan non farmakologis untuk mengurangi nyeri
a) Untuk neonatus
1. Pembedongan
a) Siapkan kain bedong
b) Bungkus bayi menggunakan kain bedong dengan posisi tangan di tengah
tubuh.
2. Facilitated Tucking
Posisikan bayi berbaring atau terlentang dengan kedua lengan dan kaki fleksi
mendekati tubuh (flexed fetal-type position)
3. Tutup incubator dengan kain yang tidak tembus cahaya
4. Perawatan metode kanguru
5. Kecilkan suara alat-alat monitor dan volume suara ketika berbicara
b. Untuk anak
Berikan terapi music, terapi bermain, akupresur, hypnosis, teknik imajinasi terbimbing.
7. Monitor nyeri dan respon pasien selama dilakukan prosedur
8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika tingkat nyeri tidak menurun
9. Lakukan pembersihan tangan 6 langkah
10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM


Definisi
Menggunakan teknik napas dalam untuk mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan seperti
nyeri, ketegangan otot, atau kecemasan

Diagnosis Keperawatan
Ansietas nyeri kronis nyeri akut
Gangguan rasa nyaman nyeri kronis

Luaran Keperawatan
Tingkat ansietas menurunti tingkat nyeri menurun
Tngkat kenyamanan meningkat

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir,
dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih, jika perlu
b. Kursi dengan sandaran, jika perlu
c. Bantal
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan, jika perlu
6. Tempatkan pasien ditempat yang tenang dan nyaman
7. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruangan nyaman, jika memungkinkan
8. Berikan posisi yang nyaman (misal. dengan duduk bersandar atau tidur)
9. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
10. Latih melakukan napas dalam:
a. Anjurkan tutup mata dan konsentrasi penuh
b. Anjurkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui hidung secara
perlahan
c. Anjurkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara dengan cara mulut
mencucu secara perlahan
d. Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama 2 detik,
dan menghembuskan napas selama 8 detik
11. Monitor respons pasien selama dilakukan prosedur
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF


Definisi
Menggunakan teknik penegangan dan regangan otot untuk meredakan ketegangan otot, ansietas,
nyeri serta meningkatkan kenyamanan, konsenstrasi dan kebugaran.
Diagnosis
Ansietas nyeri akut
Gangguan rasa nyaman nyeri kronis
Luaran Keperawatan
Tingkat Ansietas menurun Tingkat nyeri meningkat
Tingkat kenyamanan meningkat

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir,dan/atau nomor rekam medis
2. Jelakan Langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a) Sarum tangan bersih, jika perlu
b) Kursi dengan sandaran, jika perlu
c) Bantal
d) Jam atau pengukur waktu
e) Spigmomameter
f) Termometer
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarum tangan, jika perlu
6. Periksa ketenangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
7. Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan nyaman
8. Anjurkan untuk menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman
9. Berikan posisi yang nyaman, missal dengan duduk bersandar atau tidur
10. Anjurkan rileks dan rasakan sensasi rileksasi
11. Anjurkan menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik, kemudian anjurkan untuk
merilekskan otot 20-30 detik, masing-masing 8-16 kali
12. Anjurkan menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram
13. Anjurkan focus pada sensasi otot yang menegang atau otot yang rileks
14. Anjukan bernapas dan perlahan
15. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
16. Rapikan pasien dan alat-alar yang digunakan
17. Lepakan sarung tangan
18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakuakan dan respons pasien.

DISKUSI KELOMPOK TERARAH


Definisi
Melakukan diskusi semi terstruktur untuk mengidentifikasi suatu masa dalam keleompok
Diagnosa keperawatan
Harga diri rendah kronis kesiapan peningkatan koping komunitas
Harga diri rendah situasional kesiapan peningkatan manajemen Kesehatan
kesiapan peningkatan pengetahuan

Luaran Kesehatan
Harga diri meningkat status koping komunikasi membaik
Tingkat pengetahuan meningkat manajemen Kesehatan meningkat
Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir,dan/atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan Langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Catat pemikiran atau ide yang muncul dalam diskusi
5. Atur ruangan dengan suasana nyaman, rancang posisi tempat tidur
6. Persiapkan alat (seperti system audio, perekaman, media tulis)
7. Lakukan orientasi kelompok (meliputi salam, peserta diminta menyebutkan nama dan informasi
data diri)
8. Lakukan kontrak waktu
9. Sampaikan diskusi akan direkam
10. Arahkan pertanyaan sesuai tujuan dan hindari pertanyaan yang tidak relevan
11. Berikan kesempatan semua peserta untuk berpartisipasi selama diskusi
12. Motivasi interaksi peserta untuk berbicara satu sama lain, tidak harus ke fasilitator
13. Motivasi peserta yang enggan berbicara
14. Batasi peserta yang mendominasi diskusi melalui syarat verbal dan non verbal
15. Tunjukkan sikap mendengar aktif agar menjadi model praktik bagi peserta
16. Lakukan eksplorasi mendalam tanpa mengarahkan peserta
17. Sampakan ringkasan secara verbal
18. Berikan umpan balik diskusi berupa Analisis dan laporan
19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

DUKUNGAN EMOSIONAL
Definisi
Memfasilitasi penerimaan kondisi emosional selama masa setres
Diagnosis keperawatan
Koping tidak efektif kesiapan peningkatan proses keluarga
Distres spiritual resiko distres spiritual
Berduka resiko ketidak berdayaan
Keputusasaan gangguan memori
Ketidakberdayaan gangguan menelan
Konfungsi kronis gangguan penyapihan ventilator
Koping defensive gangguan ventilasi spontan
Isolasi social menyusui tidak fektif
Harga diri rendah situasional penyangkalan tidak efektif
Penurunan koping keluarga pola napas tidak efektif
Defisit perawatan diri risiko mutilasi diri
Resiko harga diri rendah kronis resiko prilaku kekerasan
Resiko harga diri rendah situsional

Luaran keperawatan
Status koping membaik proses keluarga membaik
Status spiritual mambaik status spiritual membaik
Harapan meningkat memori meningkat
Keberdayaan meningkat status menelan membaik
Tingkat konfusi menurun penyapihan ventilator meningkat
Status koping membaik ventilasi spontan menigkat
Keterlibatan social meningk status menyusui membaik
Harga diri meningkat penerimaan meningkat
Status koping keluarga membaik pola napas membaik
Perawatan diri meningkat control diri meningkat
Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal


lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelakan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
3. Lakuakn kebersihan tangan 6 langkah
4. Identifikasi fungsi marah, frustasi dan amuk bagi pasien
5. Identifikasi hal yang telah memicu emosi
6. Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah atau sedih
7. Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
8. Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (seperti ansietas, marah, sedih)
9. Tetap Bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu
10. Kurang tuntutan berpikir saat sakit atau lemah
11. Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu
12. Anjurkan mengungkapkan pengalaman yang dialami (seperti ansietas, marah, sedih)
13. Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respons yang biasa
digunakan
14. Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
15. Rujukan untuk konseling, jika perlu
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

DUKUNGAN HIPNOSIS DIRI


Definisi
Memfasilitasi penggunaan kondis hipnosis ysng dilakukan sendiri untuk memanfaatkan teraupetik

Diagnosis keperawatan
Ansietas risko mutilasi diri
Gangguan pola tidur ketidak nyamanan pascapartus
Kesiapan peningkatan tidur
Kesiapan peningkatan manajemen Kesehatan

Luaran keperawatan
Tingkatn antsietas menurun kesiapan peningkatan manajemen meningkat
Pola tidur membaik kontrol diri meningkat
Kesiapan peningkatan tidur meningkat ststus kenyamanan pascapartus meningkat

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelakan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
3. Lakuakn kebersihan tangan 6 langkah
4. Identifikasi apakah hipnosis diri dapat dilakukan
5. Identifikasi masalah yang akan di atasi dengan hipnosis diri
6. Identifikasi penerimaan terhadap hipnosis diri
7. Identifikasi mitos dan kesalahpahaman terhadap penggunaan hipnosis diri
8. Identifikasi kesesuaian sugesti hipnosis
9. Identifikasi Teknik induksi yang sesuai (seperti ilusi pendulum chevreul, relaksasi, relaksasi otot
Latihan visualisasi, perhatian pada pernapasan, mengulang kata/frase kunci)
10. Identifikasi Teknik pendalaman yang sesuai (seperti Gerakan tangan ke wajah, Teknik eskalasi,
imajinasi, fraksinasi)
11. Monitor respons terhadap hipnosis diri
12. Buatkan jadwal Latihan, jika perlu
13. Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalisasi (seperti hipnoterapi, psikoterapi,
terapi kelompok, terapi keluarga)
14. Anjurkan prosedur hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan
15. Anjurkan memodifikasi prosedur hipnosis diri (frekuensi, intensitas, Teknik)
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan hasil Tindakan dan respons pasien.

Anda mungkin juga menyukai