Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pemeriksaan Kesehatan Hewan Dan Daging Kurban Yang Aman, Sehat,


Utuh, Dan Halal (Asuh)
Masjid AL-Ikhsan, Perum. Bougenvile, Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang
Tahun 1444 H / 2023 M

Oleh:
Mokh Wildan Zuhri, S.KH.
NIM. 210130100011024
Adinda Laras Ramadhanty Nur Putri, S.KH
NIM. 210130100011005

Dosen Pembimbing Lapang:


drh. Nofan Rickyawan, M.Sc
NIP. 198511162018031001

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Kegiatan : Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Daging Kurban yang Aman,
Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) di Masjid Al-Ikhsan, Perum.
Bougenvile, Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang . Tahun
1444 H / 2023 M
Pelasana Kegiatan :
1. Nama : drh. Nofan Rickyawan, M.Sc.
2. NIP/NIK : 198511162018031001
3. Bidang Ilmu : Kesehatan Masyarakat Veteriner
4. Fakultas : Kedokteran Hewan
Tanggal Pelaksanaan : 1 Juli 2023
Lokasi Kegiatan : Masjid Al-Ikhsan, Perum. Bougenvile, Asrikaton, Kec. Pakis, Kab.
Malang.
Waktu Pelaksanaan : 1 Juli 2023
Mata Kuliah Terintegrasi : Kesehatan Masyarakat Veteriner
Mahasiswa yang terlibat : 1. Mokh Wildan Zuhri, S.KH
2. Adinda Laras Ramadhanty Nur Putri, S.KH
Anggaran Dana : 0,-

Malang, 29 Juli 2023

Dosen Pembimbing

drh. Nofan Rickyawan, M.Sc


NIP. 198511162018031001

Mengetahui,
Dekan FKH UB

drh. Dyah Ayu Oktavianie A. P., M.Biotech.


NIP. 19841026 200812 2 004
RINGKASAN

Pemeriksaan hewan kurban merupakan pemeriksaan yang harus dilakukan untuk menjamin
daging dikonsumsi oleh masyarakat Aman, Utuh, Sehat, dan Halal (ASUH). Pemeriksaan yang
dilakukan meliputi pemeriksaan Antemortem dan Postmortem. Bentuk pengabdian dokter hewan
pada hari raya Idul Adha tahun 1444 H/2023 M berupa Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan
Daging Kurban yang ASUH di Masjid Al-Ikhsan, Perum. Bougenvile, Asrikaton, Kec. Pakis,
Kab. Malang, Prov. Jawa Timur. Pelaksanaan dilakukan pada tanggal 28-29 Juli 2023. Hewan
kurban yang disembelih meliputi dua ekor sapi jantan. Pemeriksaan antemortem terdiri atas
pemeriksaan fisik dan fasilitas lokasi penampungan hewan. Evaluasi fasilitas dan proses
penyembelihan hewan memiliki hasil yang baik. Pemeriksaan postmortem ditemukan adanya
indikasi fascioliasis dengan hasil akhir dilakukan pengafkiran pada hepar kambing. Secara
umum, proses penyembelihan hewan kurban pada lokasi ini sudah baik.

Kata kunci : antemortem, postmortem, sapi, kambing, domba.


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
Latar Belakang...............................................................................................................1
Tujuan Kegiatan.............................................................................................................1

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN.................................................................................2


Tempat Pelaksanaan Pengawasan..................................................................................2
Waktu Pelaksanaan Pengawasan....................................................................................2

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................3


Laporan Jumlah Hewan yang Disembelih......................................................................3
Fasilitas Penyembelihan Hewan.....................................................................................3
Hasil Pemeriksaan Antemortem.....................................................................................5
Hasil Pemeriksaan Postmortem......................................................................................5
Pengolahan Limbah........................................................................................................6
Penyiapan Daging yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH)..................................7
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………………………...……. 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Masjid Al-Ikhsan, Perum. Bougenvile, Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang...........2

Gambar 3. 1 Pelaksanaan Kegiatan Antemortem Hewan Kurban 5


Gambar 3. 2 Pemeriksaan Postmortem pada Sapi..........................................................................6
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemeriksaan hewan kurban merupakan pemeriksaan yang harus dilakukan untuk
menjamin daging dikonsumsi oleh masyarakat Aman, Utuh, Sehat, dan Halal (ASUH) (Sari,
2015). Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan Antemortem dan Postmortem.
Pemeriksaan Antemortem dilakukan saat hewan masih hidup sebelum disembelih.
Pemeriksaan Antemortem ini selain memastikan hewan sehat juga menjamin hewan
disembelih sesuai dengan syariat agama islam, seperti tanduk yang tidak patah, monorchid
atau sanglir, dan anggota tubuh dipastikan lengkap. Hewan yang telah diperiksa antemortem
dan dinyatakan sehat oleh dokter hewan dapat langsung di potong, namun apabila hewan
dicurigai sakit maka pemotongan dapat ditunda, atau dipotong dengan syarat bagian yang
dicurigai terdapat penyakit harus diperiksa oleh dokter hewan, serta hewan dapat ditolak
dipotong apabila diketahui penyakit menginfeksi hewan yang dapat berbahaya pada
manusia. Pemeriksaan Postmortem adalah pemeriksaan hewan setelah mati atau disembelih.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengkonfirmasi bahwa daging benar-benar layak untuk
diedarkan. Daging yang terinfeksi penyakit lokal akan dilakukan trimming atau pembuangan
sebagaian, namun apabila penyakit tersebut sudah menyebar keseluruh tubuh, maka daging
ataupun seluruh bagian dari hewan yang dipotong tersebut harus diafkir atau tidak boleh
dikonsumsi (Tolistiawaty, 2015).
1.2. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Daging Kurban yang Aman,
Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) sebagai berikut:
1. Menjamin kualitas dan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku di Masjid Al-Ikhsan, Perum. Bougenvile,
Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang.
2. Menjamin mutu produk asal hewan (daging) setelah proses pemotongan hewan di
Masjid Al-Ikhsan, Perum. Bougenvile, Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang.

1
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Tempat Pelaksanaan Pengawasan
Tempat pelaksanaan pengawasan penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul
Adha tahun 1444 H/2023 M adalah Masjid Al-Ikhsan, Perum. Bougenvile, Asrikaton,
Kec. Pakis, Kab. Malang, Prov. Jawa Timur.

Gambar 2. 1 Masjid Al-Ikhsan


2.2. Waktu Pelaksanaan Pengawasan
Waktu pelaksanaan pengawasan penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul
Adha tahun 1444 H/2023 M adalah 28-29 Juli 2023. Pada tanggal 28 Juli 2023,
dilaksanakan pemeriksaan Antemortem pada hewan yang akan disembelih serta fasilitas
penampungan hewan dan kelengkapan fasilitas di lokasi pemotongan. Pada tanggal 29
Juli 2023, dilakukan pengawasan proses penyembelihan dan pemeriksaan Postmortem
pada hewan yang telah disembelih serta kondisi daging dan bagian-bagian tubuh hewan
yang akan dikonsumsi.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Laporan Jumlah Hewan yang Disembelih
Hewan yang disembelih di Masjid Al-Ikhsan, Perum. Bougenvile, Asrikaton,
Kec. Pakis, Kab. Malang. berjumlah 2 ekor sapi jantan.
3.2. Fasilitas Penyembelihan Hewan
Fasilitas penyembelihan Hewan yang tersedia di lokasi antara lain:
1. Tempat penerimaan hewan kurban berupa gundukan tanah yang disemen sehingga
mempermudah hewan turun dari alat angkut.
2. Tempat pengistirahatan hewan kurban berupa pengelompokkan jenis dan ukuran
hewan, pemberian pakan serta minum pada hewan yang ditempatkan di
penampungan lebih dari 12 jam.
3. Pembatas antara lokasi pemotongan dan titik pemotongan
4. Lubang penampung darah
5. Fasilitas penanganan daging yang kering dan bersih
6. Lubang penampung ingesta da nisi perut
7. Sumber air yang melimpah
Fasilitas yang tersedia pada lokasi penyembelihan sudah baik dan dapat dilihat pada
lampiran 2, hal ini sesuai yang tertera pada Pementan Nomor 114 Tahun 2014 dimana
fasilitas pemotongan hewan kurban terdiri dari tempat penerimaan hewan,
pengistirahatan, penyembelihan, penanganan daging, penanganan jeroan, dan penanganan
limbah. Sarana penerimaaan hewan kurban yang dimaksud: a) terbuat dari bahan yang
tidak menyakiti, melukai dan/atau mengakibatkan stress, b) memiliki desain sedemikian
rupa sehingga tidak ada celah antara sarana penurunan hewan (rampa) dengan kendaraan
dan tidak ada penghalang yang menghalangi hewan untuk turun dengan sudut kemiringan
maksimal 30 derajat; dan Apabila tidak tersedia sarana penurunan hewan (rampa) dapat
menggunakan gundukan pasir atau perbedaan ketinggian tanah.
Sarana pengistirahatan yang dimaksud yaitu: a) berada di tempat yang tidak
mengganggu ketertiban umum, b) memiliki desain dan terbuat dari bahan yang tidak
menyakiti, melukai, dan/atau mengakibatkan stress, c) memiliki luas yang sesuai dengan
jumlah dan jenis hewan kurban yang ditampung, d) bersih, kering, dan mampu
melindungi hewan kurban dari panas matahari dan hujan, e) memiliki pagar pembatas
yang kuat dan dapat mencegah hewan keluar dari kandang, f) tersedia pakan dan air
bersih dalam jumlah yang cukup dan mudah dijangkau, g) memiliki lantai atau alas
kandang yang tidak licin dan mudah dibersihkan; dan h) dilengkapi dengan fasilitas
penanganan limbah.
Fasilitas Penyembelihan yang dimaksud berupa: a) lantai terbuat dari bahan yang
tidak kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dan didesinfeksi, b) tersedia lubang
penampungan darah berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm untuk tiap 10 ekor kambing atau
domba, atau 50 cm x 50 cm x 100 cm untuk tiap 10 ekor sapi atau kerbau, c) tersedia
penyangga kepala yang terbuat dari besi, balok kayu atau bahan lain dengan ukuran 7 cm
x 15 cm x 75 cm, d) tersedia fasilitas pengekang hewan (restrainer) untuk merebahkan
hewan sesaat sebelum disembelih; dan e) tersedia suplai air bersih dalam jumlah cukup
untuk mencuci tangan, peralatan dan membersihkan lantai penyembelihan hewan.
Fasiltas penanganan daging sebagaimana yang dimaksud berupa: a) terpisah dari
tempat penyembelihan, tempat penanganan jeroan, dan tempat penanganan limbah b)
didesain dapat mencegah masuknya serangga dan hewan pengganggu lainnya ke dalam
tempat penanganan daging, c) dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak
mengontaminasi dan mudah dibersihkan, d) dilengkapi dengan peralatan untuk pencacah
dan pengemasan daging, e) memiliki fasilitas cuci tangan yang dilengkapi dengan air
bersih dan sabun.
Fasilitas penanganan jeroan yang dimaksud berupa: a) terpisah dari tempat
penyembelihan, tempat penanganan daging, dan tempat penanganan limbah; b. didesain
untuk dapat mencegah masuknya serangga dan hewan pengganggu lainnya ke dalam
tempat penanganan jeroan; c. dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak
mengontaminasi dan mudah dibersihkan; d. dilengkapi dengan peralatan untuk
pemeriksaan post-mortem dan pengemasan jeroan; e. tempat penanganan jeroan hijau
(usus dan lambung) terpisah dari tempat jeroan merah (hati, jantung, limpa, dan paru-
paru); dan f. memiliki fasilitas cuci tangan yang dilengkapi dengan air bersih dan sabun.
Fasilitas penangnan limbah meliputi: a) terpisah dari tempat penanganan daging
kurban dan tempat penanganan jeroan, b) terdiri dari penanganan limbah cair dan padat,
c) didesain sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, d)
penanganan limbah cair dapat menggunakan septic tank permanen dengan ukuran yang
sesuai dengan kapasitas air limbah pemotongan dan tidak dialirkan langsung ke saluran
pembuangan umum, e) apabila septic tank tidak bersifat permanen atau terbuka, harus
dilakukan penimbunan segera setelah selesai proses penyembelihan dengan terlebih
dahulu ditabur dengan kapur, f) penanganan limbah padat dapat dilakukan di lokasi
tempat pemotongan hewan kurban atau dibawa ke tempat lain untuk dimanfaatkan atau
dibuang, g) penanganan limbah padat dilakukan tanpa menyebabkan pencemaran
lingkungan.
3.3. Hasil Pemeriksaan Antemortem
Pemeriksaan antermortem dilakukan (Gambar 3.1) dengan prosedur pemeriksaan
fisik standar meliputi pemeriksaan kulit, lubang-lubang alami, konformasi gigi dan lidah,
kondisi ekstremitas dan postur berdiri serta mobilisasi, kondisi feses, dan lain-lain.
Berdasar pemeriksaan fisik yang dilakukan, seluruh sistem organ sapi, domba, dan
kambing dalam kondisi normal yaitu sehat, tidak cacat, berjenis kelamin jantan, dan
cukup umur. Seluruh hewan kurban telah dikonfirmasi berumur lebih dari 1,5 tahun
berdasar poel gigi dan semua hewan di lokasi tersebut dinyatakan hewan sehat dan layak
dipotong. Hal diatas sudah sesuai dengan Permentan Nomor 114 Tahun 2014 dimana
pemeriksaan antemortem dilakukan di tempat penampungan paling lama 24 jam sebelum
hewan disembelih, hewan kurban dinyatakan sehat dan layak dipotong ketika
pemeriksaan hewan baik, tidak cacat, berjenis kelamin jantan dan cukup umur.

Gambar 3. 1 Pelaksanaan Kegiatan Antemortem Hewan Kurban


3.4. Hasil Pemeriksaan Postmortem
Pemeriksaan postmortem yang dilakukan (Gambar 3.2 dan 3.3) meliputi
inspeksi topografi organ, palpasi organ, inspeksi irisan melintang dan lainnya.
Berdasarkan pemeriksaan postmortem, temuan yang didapatkan adalah: Satu hepar
kambing dan satu hepar sapi ditemukan indikasi mengalami fasciolosis. Hepar kambing
ditemukan adanya diskolorisasi putih multifokal di permukaan hepar dan pengerasan
duktus biliverus di fascies visceralis hepar, sedangkan pada sapi ditemukan adanya
pengerasan duktus biliverus dan diskolorisasi putih di permukaan hepar . Berdasarkan
hasil pemeriksaan makroskopik, satu hepar kambing dinyatakan untuk diafkir dengan
cara dikubur, sedangkan satu hepar sapi tersebut dapat dikonsumsi dengan catatan hepar
dimasak dengan sempurna.

Gambar 3. 2 Pemeriksaan Postmortem pada sapi

3.5. Pengolahan Limbah


Beberapa jenis limbah organik yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa darah, isi
perut, dan organ yang akan diafkir. Lokasi penyembelihan hewan kurban ini telah
menyiapkan 4 lubang yang terdiri atas dua lubang atau sumur yang diberi tutup semen
permanen untuk masing-masing darah sapi dan isi perut, sedangkan dua lubang lainnya
untuk darah kambing, domba dan organ yang diafkir. Penimbunan diakukan pada lubang
semipermanen setelah kegiatan selesai sehingga aman tidak mencemari lingkungan.

3.6. Penyiapan Daging yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH)
Penanganan karkas dan daging dilakukan dibawah tenda beratap dengan alas plastik
bersih dan kering. Peralatan yang digunakan khusus untuk area masing-masing antara
karkas, jeroan merah, dan jeroan hijau. Petugas yang menanganipun memiliki area
masing-masing dengan menjaga kebersihan tangan, tempat dan pakian. Potongan daging
dikemas dalam wadah kantong plastik terpisah dari jeroan. Penanganan daging tersebut
sudah menyamai aturan yang ada pada Permentan Nomor 114 tahun 2014 dimana
penanganan produk hewan kurban berupa pemeriksaan postmortem oleh dokter hewan
yang meliputi kepala, jeroan merah, jeroan hijau, dan karkas. Penanganan karkas dan
daging harus dilakukan dalam ruangan, peralatan, wadah, dan petugas yang berbeda dari
penanganan jeroan. Petugas yang menangani daging atau jeroan harus menjaga
kebersihan tangan, tempat, dan pakaian, serta menghindari tercemarnya daging dan
jeroan dari tangan dan bahan yang kotor, seperti air, peralatan, alas daging, dan lalat atau
serangga. Potongan daging dikemas dalam kantong atau wadah yang terpisah dari
kemasan jeroan. Kantong atau wadah harus terbuat dari bahan yang bersih dan tidak
toksik. Pendistribusian potongan daging dan jeroan harus diusahakan paling lama empat
jam setelah proses penyembelihan.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 114/Permentan/PD.410/9/2014 tahun 2014 tentang
Pemotongan Hewan Kurban.
Sari AI, Mulyadi A, Afandi D. 2015. Hubungan Higiene dan Sanitasi Pedagang dengan
Kontaminasi Salmonella pada Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Pekanbaru. J
Ilmu Lingkungan; 9(2): 173-182.
Tolistiawaty I, Widjaja J, Isnawati R, Lobo LT. 2015. Gambaran Rumah Potong Hewan/Tempat
Pemotongan Hewan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. J Vektor Penyakit; 9(2): 45-52

1
LAMPIRAN
Lampiran 1.
LOG BOOK AKTIVITAS HARIAN

Nama : Mokh Wildan Zuhri


Adinda Laras Ramadhanty Nur Putri

NIM : 210130100011024
210130100011005

Jenis MBKM : Proyek Kemanusiaan (Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Daging Qurban
pada Idul Adha 1444 H/ Tahun 2023

Mitra Kegiatan : 1. (Dinas jika ada)


2. Takmir (Nama Mesjid) …………………………………….

No Tgl Jam Jam Frekuensi Penjelasan Paraf Paraf Dosen


Mulai Selesai Waktu Kegiatan Pembimbing Pembimbing
Lapangan

1 3 Juni 2023 09.00 12.30 3,5 jam Mengikuti


Webinar 1

2 17 Juni 09.00 12.00 3 jam Mengikuti


2023 Webinar 2

3 23 Juni 09.00 12.30 3,5 jam Mengikuti


2023 Pembekalan
Petugas Pemeriksa
pada Idul Qurban

4 26 Juni 08.00 13.00 5 jam Mengikuti


2023 Pelepasan Petugas
Pemeriksa pada
Idul Qurban

5 27 Juni 08.00 16.00 8 jam Koordinasi dengan


2023 Dinas/ Takmir

6 28 Juni 10.00 16.00 6 jam Pemeriksaan


2023 antemortem

7 29 Juni 08.00 16.00 8 jam Pemeriksaan


2023 Postmortem
8 24 jam Pembuatan
Laporan

9 6 jam Konsultasi
Laporan

10 1 jam Persetujuan
laporan

Total 68

Catatan : Jumlah form ini dapat diperbanyak sesuai pelaksanaan


Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
No Gambar Keterangan
1 Fasilitas penerimaan hewan berupa semen
yang mempermudah penurunan sapi dari alat
angkut

2 Fasilitas pengistirahatan hewan

3 Penyembelihan hewan sapi yang dilaksanakan


terpisah dan ditutup sehingga hewan lain
tidak dapat melihat proses pemotongan

4 Lubang penampung darah yang dibuat


dengacara menggali lubang di tanah sehingga
tidak mencemari lingkungan

5 Pemeriksaan Postmortem
6 Dokumentasi kegiatan dari petugas
Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Daging
Kurban yang terdiri:
1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Brawijaya
2. Petugas Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Malang
3. Takmir Masjid Al-Ikhsan

Anda mungkin juga menyukai