Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terkait


Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Faisal Irsan
Pasaribu, Indra Roza, CA Siregar, dan Faisal Akbar Sitompul pada tahun
2021 (Faisal Irsan Pasaribu, Indra Roza, CA Siregar, dan Faisal Akbar
Sitompul, 2021), Penelitian yang dilakukan adalah analisis proteksi over
current relay pada jaringan tegangan menengah 20 kV di PT. Pelindo 1
Cabang Belawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan
mengoptimalkan setting peralatan proteksi agar dapat merespon gangguan
dengan cepat dan efektif, sehingga dapat melindungi peralatan distribusi dari
kerusakan yang disebabkan oleh arus lebih.

Selain itu, penelitian ini juga mencakup perhitungan arus gangguan


hubung singkat dengan mempertimbangkan panjang penyulang yang
diasumsikan terjadi pada berbagai persentase panjang penyulang. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui besarnya arus gangguan hubung singkat yang
mungkin terjadi dan bagaimana proteksi over current relay dapat
meresponnya dengan efektif.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam


meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan tegangan menengah di PT.
Pelindo 1 Cabang Belawan melalui analisis yang komprehensif terhadap
proteksi over current relay dan penyesuaian setting peralatannya.

Penelitian yang lain juga dilakukan oleh I Gusti Putu Arka, Nyoman
Mudiana, dan Gusti Ketut Abasana dari Jurusan Teknik Elektro - Politeknik
Negeri Bali (I Gusti Putu Arka, Nyoman Mudiana, dan Gusti Ketut
Abasana ., 2016). Hasil dari penelitian yang dilakukannya ditemukan bahwa
besar arus gangguan satu fasa ke tanah pada saluran kabel 20 kV menuju
incoming 20 kV mencapai 13.390 Ampere, sementara arus gangguan fasa-

5
fasa sebesar 11.640 Ampere. Selain itu, setting relai arus lebih (OCR) untuk
sisi 150 kV adalah 300 Ampere untuk sisi primer dan 5 Ampere untuk sisi
sekunder, sedangkan Ground Fault Relay (GFR) memiliki setting sebesar 120
Ampere untuk sisi primer dan 2 Ampere untuk sisi sekunder .

Kemudian penelitian berikutnya dilakukan oleh Abdul Multi dan Thufail


Addaus (Abdul Multi dan Thufail Addaus,2021). Penelitian ini membahas
perhitungan arus gangguan hubung singkat dan setting relay arus lebih (OCR)
serta relay gangguan tanah (GFR) pada transformator daya di Gardu Induk
Cikarang Listrindo. Hasil penelitian mencakup nilai arus gangguan hubung
singkat dan setting relay untuk sisi 150 kV dan 20 kV, serta nilai arus setting
OCR dan GFR untuk kedua sisi tersebut. Selain itu, penelitian ini juga
melibatkan perhitungan impedansi dalam jaringan untuk analisis proteksi
transformator daya. Simulasi dilakukan menggunakan aplikasi ETAP 19.0.1
untuk meningkatkan pemahaman tentang proteksi transformator daya dan
menentukan pengaturan yang tepat untuk melindungi transformator dari
kerusakan akibat gangguan hubung singkat. Penelitian ini memberikan
kontribusi dalam pengembangan sistem proteksi yang sensitif, andal, cepat,
selektif, dan ekonomis untuk menjaga keandalan sistem tenaga listrik.

2.2 Hipotesis Penelitian

Menurut suharsimi Arikunta dalam Hardani et al (2020) Hipotesis


merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka peneliti mengemukakan dugaan


sementara dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini kemungkinan akan memberikan rekomendasi setting relay


arus lebih (OCR) dan relay gangguan tanah (GFR) yang tepat untuk
melindungi transformator daya dari kerusakan akibat gangguan hubung
singkat. Rekomendasi ini dapat membantu meningkatkan efektivitas proteksi
transformator daya di Gardu Induk Pasir Putih.

6
2. Dugaan sementara dari penelitian ini adalah bahwa hasil perhitungan arus
gangguan hubung singkat dan setting relay untuk sisi 150 kV dan 20 kV,
serta nilai arus setting OCR dan GFR untuk kedua sisi tersebut, akan
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proteksi transformator daya.
Hal ini dapat berkontribusi pada pengembangan sistem proteksi yang lebih
sensitif, andal, cepat, selektif, dan ekonomis.

3. Penelitian ini mungkin juga akan menunjukkan pentingnya penggunaan


program simulasi seperti ETAP Power Station dalam meningkatkan
pemahaman tentang proteksi transformator daya dan menentukan pengaturan
yang optimal. Simulasi proteksi dapat membantu dalam mengidentifikasi
potensi kerentanan sistem proteksi dan memperbaiki pengaturan relay untuk
meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik di Gardu Induk Pasir Putih.

Anda mungkin juga menyukai