Makalah Keperilakuan Perencanaan Laba Dan Penganggaran
Makalah Keperilakuan Perencanaan Laba Dan Penganggaran
DI SUSUN OLEH:
DINDA CHAIRUNISA SAPUTRI
(0920202105005)
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................3
C. TUJUAN PEMBELAJARAN.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Berbagai fungsi dari perencanaan laba dan anggaran ........................................................6
B. Pengangguan perencanaan laba dan penganggaran ............................................................6
C. Pandangan perilaku terhadap proses penyusunan anggaran ...............................................6
D. Konsekuensi Disfungsional dan proses penyusunan anggaran ..........................................7
E. Relevansi konsep ilmu keperilakuan dalam lingkungan perencanaan ...............................9
F. Konsep – konsep keperilakuan yang relevan dalam proses penyusunan anggaran.............11
G. Hubungan aspek keperilakuan dengan perencanaan laba dan penganggaran ....................14
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusia yang terlibat
pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan. Anggaran dapat mempengaruhi
perilaku manusia. Adanya anggaran mengakibatkan manusia membatasi tindakannya. Anggaran
pula yang menyebabkan kinerja manajer selalu dan secara kontinyu dipantau serta dibandingkan.
Hal ini pula yang mengakibatkan timbulnya tekanan. Manajer seringkali menghadapi
permasalahan akibat adanya anggaran seperti misalnya timbulya over atau under budget,
penyimpangan dari anggaran yang diharapkan, dan sebagainya. Akibatnya anggaran kemudian
dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghambat atau mengancam karir.
Keberhasilan anggaran terutama akan ditentukan oleh cara pembuatan anggaran itu sendiri.
Program anggaran yang paling berhasil harus melibatkan manajer dalam tanggungjawab
pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran mereka sendiri. Pendekatan dalam
penyediaaan data anggaran ini penting terutama apabila anggaran tersebut akan digunakan untuk
mengendalikan dan mengevaluasi aktivitas seorang manajer. Pendekatan penganggaran yang
dianggap paling efektif adalah anggaran yang dibuat dengan kerjasama dan partisipasi penuh dari
manajer pada semua tingkatan .
Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi manusia dalam penganggaran merupakan
faktor kunci. Mudah bagi manajer untuk menguasai aspek teknis dari program anggaran, tetapi
tidak mudah dalam memasukkan aspek manusia. Manajemen harus ingat bahwa maksud
penyusunan anggaran adalah untuk memotivasi karyawan dan mengkoordinasikan
aktivitas.Untuk mendorong orang supaya bertanggungjawab terhadap penyusunan anggaran dan
terhadap implementasi anggaran untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien,
perusahaan perlu mempertimbangkan aspek etika dan perilaku dalam penganggaran.
B. Rumusan Masalah
Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul dalam
proses penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang di dorong ketika manusia mencoba
untuk hidup dengan anggaran. Anggaran seringkali dipandang sebagai penghalang atau ancaman
birikratis terhadap kemajuan karir.
Struktur organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, tingkat partisipasi karyawan
dalam pengambilan keputusan, jumlah slack yang diperbolehkan, dan tingkat tekanan yang akan
di dorong oleh anggaran tersebut adalah beberapa faktor yang akan mempengaruhi jawabannya.
Meskipun tidak ada jawaban definitif yang dapat diterapkan di semua organisasi, terdapat
beberapa aturan umum yang berlaku. Partisapasi angkatan kerja dalam pengambilan keputusan
telah ditunjukan memiliki dampak psikologis positif terhadap angkatan kerja dan meningkatkan
kuantitas maupun kualitas dari output pekerja.
DAFTAR PUSTAKA