Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Made Gita Widani

NIM : 221028
Prodi : S1 Reg 2022
Topic : Resume CSP pertemuan 4
A. Definisi
Emulsi merupakan sistem dispersi kasar yang secara termodinamika tidak stabil.
Sistem emulsi terdiri dari minimal dua buah cairan yang tidak saling campur, yang
salah satunya terdispersi dalam cairan yang lain dan untuk memantapkannya
diperlukan penambahan emulgator
B. Tahap Pembuatan Emulsi
 Pemecahan fase internal menjadi tetesan halus yang berlangsung sangat cepat
(disruption)
 Stabilisasi tetesan oleh fasa ketiga (pengemulsi) (stabilization)
C. Membedakan Emulsi Dengan Mata Telanjang
 Pengenceran Fasa (dilution test)
 Konduktivitas Elektrik (conductivity test)
 Penggunaan zat warna yang larut dalam salah satu fasa (dye solubility test)
D. Pengenceran fasa (dilution test)
 Emulsi tipe M/A (O/W) bisa diencerkan dengan air
 Emulsi tipe A/M (W/O) tidak bisa diencerkan dengan air tapi minyak.
E. Konduktivitas Elektrik (conductivity test)
Menggunakan air sebagai konduktor listrik yang baik
 Lampu akan mennyala dengan emulsi tipe M/A
 Lampu tidak menyala dengan emulsi tipe A/M
F. Penggunaan zat warna yang larut dalam salah satu fasa (dye solubility test)
 Pewarna yang larut air akan terlarut dalam fasa air
 Pewarna yang larut minyak akan terlarut dalam fase minyak
G. Penggunaan Emulsi
1. Oral (Liquid administration of oils, eg. Vitamins A, D, and E). Reasons of use:
 No oily mouth-feel (if an o/w emulsion is used).
 Better taste than if completely solubilized.
 May be more bioavailable.
 Solubilized drug may be more bioavailable.
2. Parenteral Drug Solubilization:
 Emulsification of oils.
 Emulsification of lipids for parenteral nutrition.
3. Topical:
 O/W emulsions: drug suspended or solubilized in the oil phase; less greasy
than petrolatum type bases, no ocelusion.
 W/O emulsions: some occlusive effect but slightly less greasy than the
petrolatum base

Anda mungkin juga menyukai