Teori Yang Memusatkan Perhatian Pada Akomodasi Dan Adaptasi
1. Communication Accommodation (Teori komunikasi yang akomodatif) (Gallios,
Giles, Jones Cargil dan Ota 1995). Communication Accomodation Theory (CAT) aslinya dikemukakan oleh Howard Giles (1973). Teori CAT telah mengalami banyak perkembangan. Pada awalnya teori diterapkan pada teori komunikasi ujaran (speech accommodation theory (SAT) oleh Giles & Smith (1979). Teori SAT mengatakan bahwa pembicara menggunakan bahasa sebagai strategi untuk mendapatkan dukungan atau untuk menunjukkan kehebatan mereka dalam berhubungan dengan orang lain. Strategi utama dari komunikator berlandaskan pada motivasi mereka untuk berbicara konvergen atau tidak konvergen. Mereka menggunakan pergerakan bahasa, naik-turunnya intonasi dan cara menghormati sebagai strategi. Teori akomodasi komunikasi berkaitan dengan hubungan antara bahasa, konteks, dan identitas sosial. Hal ini penting untuk membantu kita memahami bagaimana dan mengapa kita menyesuaikan ucapan dan perilaku kita dalam situasi sosial yang berbeda dan dengan orang yang berbeda. Contoh: Ketika seseorang dengan latar berlakang budaya yang berbeda sedang melakukan wawancara. Seorang yang sedang diwawancara pastilah merasa sangat menghormati orang dari institusi yang sedang mewawancarainya. Ketika dalam situasi tersebut orang yang mewawancarai akan lebih mendominasi situasi wawancara, sementara orang yang diwawancarai akan mencoba mengikutiya. Maka pada situasi tersebut orang yang sedang wawancara tersebut, mencoba melakukan akomodasi komunikasi. Dengan begitu, akomodasi komunikasi dapat dibahas dengan memperhatikan adanya keberagaman budaya.
2. Teori sub budaya (Co-culture)
Teori Budaya Pendamping (cocultural theory) berasal dari serangkaian kajian terhadap bagaimana anggota kelompok terwakilkan (Co Culture, minoritas) seperti komunitas gay, lesbian, biseksual, transgender, wanita atau para difabel berkomunikasi dengan anggota budaya dominan atau mayoritas ( Littlejohn, 2012: 264). Teori ini berangkat dengan sebuah asumsi bahwa terdapat hierarki dalam masyarakat yang mengistimewakan kelompok tertentu. Hierarki ini menampilkan bahwa terdapat anggota dominan dalam basis dari berbagai tingkatan keistimewaan. Dalam lingkaran hierarkis dan dengan adanya kelompok dominan, sistem komunikasi dibentuk oleh kelompok dominan yang berfungsi untuk menjaga anggota kelompok budaya pendamping tetap diluar sekat budaya dominan. Sementara, harusnya terdapat keragaman yang patut dipertimbangkan dalam budaya pendamping. Ini mengakibatkan anggota kelompok budaya pendamping secara strategis berkomunikasi untuk mengatasi sistem dimana yang mereka temukan sendiri (Littlejohn, 2012: 264). Contoh: Kehadiran kelompok Punk di Indonesia yang dianggap sebagai sub budaya negatif yang mengedepankan gaya, trend, dan perilaku yang menyimpang. Namun, Kemunculan Punk Medsos menitik beratkan pada pandangan Punk sebagai budaya dengan pemikiran- pemikirannya secara masif tanpa harus menunjukkan atribut; pakaian, musik, atau simbol lainnya.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita