Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH

TEORI DAN KONTEKS KOMUNIKASI


Pertemuan 10
Semester 2
Tahun Akademik 2022/2023
PRESENTASI
KELOMPOK 5 (TEORI NEGOSIASI WAJAH) &
KELOMPOK 6 (TEORI KELOMPOK
TERBUNGKAM)
SEKILAS MENGENAI
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

utd.edu
Teori Negosiasi Wajah (Face Negotiation Theory)

• Teori ini dikemukakan oleh Stella Ting-Toomey, professor dari California State University, Fullerton
• Face/wajah:
1. citra publik yang ditampilkan individu saat berinteraksi dengan orang lain
2. perpanjangan dari konsep diri
• Individu dari latar belakang budaya yang berbeda memiliki interpretasi yang berbeda, namun mengelola konflik
dengan tetap menjaga sopan santun untuk mempertahankan self-image. Teori ini merupakan gabungan dari
komunikasi antar budaya, konflik, kesopanan, dan “facework” atau efek wajah/tatap muka.

Beberapa konsep dalam Teori Negosiasi Wajah

Facework • Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan wajah diri sendiri
ataupun orang lain
Wajah Positif • Keinginan untuk disukai dan dikagumi oleh orang-orang terdekat dalam hidup kita

Wajah Negatif • keinginan untuk mandiri dan tidak dibatasi

Face saving • Mencegah suatu peristiwa merusak citra seseorang atau mencegah rasa malu
seseorang
Face restoration • Rasa malu telah terjadi, bagaimana mengembalikan wajah atau citra seseorang.
Teori Kelompok Terbungkam (Muted Group Theory)

• Teori ini digagas oleh Edwin dan Shirley Ardner, antropolog sosial yang peduli terhadap struktur
sosial dan hirarki.
• Teori kelompok terbungkam merupakan teori kritis yang membahas masalah-masalah
kekuasaan.
• Kelompok terbungkam adalah kelompok yang memiliki kekuasaan lebih rendah dalam
masyarakat. Contoh: perempuan, masyarakat menengah ke bawah (orang miskin), orang kulit
berwarna dll. Orang-orang dalam kelompok ini memiliki banyak hal yang ingin dikatakan tetapi
mereka memiliki sedikit kekuatan untuk menyampaikan pendapatnya. Jika berani berbicara,
suara mereka cenderung diabaikan, diejek atau tidak dihormati kontribusinya.
• Perempuan sebagai kelompok terbungkam dapat dilihat dari dominasi politik laki-laki yang
memungkinkan persepsi mereka menjadi dominan; ritual dalam pernikahan, dll.
• Sebaliknya, kelompok dominan adalah kelompok yang memegang kekuasaan dalam suatu
budaya tertentu. Contoh: laki-laki, masyarakat dengan status ekonomi menengah atas.
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
LAINNYA …
Teori Manajemen Kecemasan dan Ketidakpastian
(Anxiety and Uncertainty Management Theory)

• Teori manajemen kecemasan dan ketidakpastian berfokus pada pertemuan budaya dalam suatu
kelompok di mana kedua pihak tidak saling mengenal. Kecemasan adalah afektif (suatu emosi,
perasaan), sedangkan ketidakpastian adalah kognitif (suatu pemikiran).
• Teori ini digagas oleh Gudykunst, seorang profesor komunikasi di California State University
Follerton. Gudykunst menggunakan istilah komunikasi efektif (communication effectiveness) untuk
menunjuk pada proses meminimalisir kesalahpahaman. Komunikasi dianggap efektif jika individu
dapat dengan tepat memprediksi dan menerangkan perilaku masing-masing, dan bahwa tindakan
yang dilakukan itu berhubungan.
• Gudykunst menyatakan bahwa, menghentikan kesalahpahaman adalah suatu kerja keras terutama
ketika orang asing (strangers) datang dari bermacam-macam budaya yang berbeda.
• Gudykunst percaya bahwa kecemasan dan ketidakpastian merupakan penyebab dasar kegagalan
komunikasi dalam situasi antar kelompok. Ini menjadi penyebab kesalahan interpretasi.
Teori Akomodasi Komunikasi (Communication Accomodation Theory)

• Teori Akomodasi Komunikasi digagas oleh Giles, awalnya dikenal dengan Teori Akomodasi Bicara (Speech
Accomodation Theory). Teori Akomodasi Komunikasi didasarkan pada premis yang menyatakan bahwa saat
pembicara berinteraksi, mereka memodifikasi cara bicara mereka, pola suara serta gesture mereka untuk
menyesuaikan diri dengan orang lain. Seorang pembicara memiliki alasan untuk menyesuaikan diri dengan
orang lain seperti: 1) mendapatkan persetujuan lawan bicara; 2) berkomunikasi dengan efisien; 3)
menegaskan posisi yang dominan; dan 4) mempertahankan identitas sosial yang positif.
• Berbagai akomodasi dalam komunikasi yang terjadi dalam percakapan di beragam kelompok budaya,
termasuk lansia, orang dengan kulit berwarna, imigran, dan mereka dengan gangguan penglihatan. Budaya
sendiri merupakan istilah yang luas, termasuk di dalamnya gender dan ras.
• Akomodasi merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri, memodifikasi atau meregulasi perilaku
seseorang sebagai respons terhadap orang lain. Dalam akomodasi dibutuhkan penyesuaian, sehingga jika
penyesuaian tidak pantas atau tidak cukup maka dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam percakapan.

Kelompok dalam • Kelompok yang merasa dimasuki dan dimiliki individu


(in-group) • Kelompok yang membuat individu menjadi bagian di dalamnya

Kelompok luar • Kelompok yang individu tidak merasa tergabung di dalamnya


(out-group) • Kelompok yang tidak membuat individu menjadi bagian di dalamnya
Teori Sudut Pandang Feminis (Feminist Standpoint Theory)

• Teori ini menyatakan bahwa pengalaman, pengetahuan, dan perilaku komunikasi perempuan (dan
semua orang) dibentuk sebagian besar oleh kelompok-kelompok sosial di mana mereka berada.
• Teori Sudut Pandang Feminis menunjuk pada masalah dalam tatanan sosial dan menunjukkan cara-
cara baru untuk mengatur kehidupan sosial sehingga akan lebih pantas dan adil, secara khusus
berfokus pada bagaimana perempuan menempa strategi perlawanan terhadap ketidakadilan dalam
sistem sosial.
• Teori Sudut Pandang Feminis berasal dari Teori Sudut Pandang yang tercipta tahun 1807, ketika filuf
Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel, membahas bagaimana hubungan tuan-budak menimbulkan
sudut pandang yang berbeda pada kedua pihak.
• Lalu, Nancy Hartsock mengadaptasi Teori Sudut Pandang tersebut ke Teori Sudut Pandang Feminis.
Hartsock mengaplikasikan konsep Hegel tentang tuan dan budak serta gagasan Karl Marx tentang
kelas dan kapitalisme terhadap masalah-masalah seks (laki-laki dan perempuan), gender
(maskulinitas dan feminitas), dan jenis kelamin.
• Feminisme (feminism) adalah ideologi dan gerakan yang berfokus pada posisi sosial perempuan dan
mengiginkan untuk mengakhiri penindasan berdasarkan pada gender dan jenis kelamin.
Referensi

West, Richard & Turner, Lynn H. 2017. Pengantar Teori Komunikasi Analisis
dan Aplikasi Edisi 5 Buku 2. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai