Anda di halaman 1dari 3

Nama : Magdalena Puspita Ayu Mahanani

NPM : 2106762452

Mata Kuliah : Tata Kelola Institusi Pelayanan Kesehatan

KERANGKA TATA KELOLA (TAPIC)

Kerangka TAPIC merupakan kerangka tata kelola yang bertujuan untuk memperkuat
pengambilan keputusan dan implementasi di berbagai sistem dan kebijakan, khususnya di
bidang tata kelola kesehatan. TAPIC adalah singkatan dari Transparansi, Akuntabilitas,
Partisipasi, Integritas, dan Kapasitas Kebijakan. Tujuan TAPIC adalah untuk mengidentifikasi
komponen-komponen tata kelola dan kemudian mengidentifikasi lebih jauh lagi sumber-
sumber permasalahan aktual dan potensial. TAPIC memungkinkan dilakukannya analisis yang
cermat dan peka konteks terhadap sistem dan kebijakan tertentu, yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki kegagalan dan ketidakselarasan tata kelola serta
memperkecil kemungkinan terjadinya masalah kebijakan di masa depan. Masing-masing
domain ini dapat diperkuat untuk meningkatkan keselarasan antara pengambil keputusan dan
pelaksana, dengan menggunakan sejumlah mekanisme.

1. Transparansi
Transparansi Perseroan berupaya menyediakan informasi yang memadai, jelas, akurat serta
mudah diakses bagi seluruh pemangku kepentingan secara tepat waktu.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat didefinisikan sebagai hubungan sosial yang terjadi ketika satu aktor,
seperti kementerian, harus menginformasikan yang lain, seperti badan terpilih, tentang
tindakan tertentu, dan dapat dihukum karena kegagalan untuk menginformasikan secara
memadai.Strategi untuk meningkatkan akuntabilitas berfokus pada klarifikasi harapan dan
menyediakan jalur komunikasi yang terbuka untuk melaporkan kemajuan sehingga akan
membantu dalam meningkatkan akuntabilitas di semua tingkat organisasi.
3. Partisipasi
Partisipasi berarti pihak-pihak yang terkena dampak mempunyai akses terhadap
pengambilan keputusan dan kekuasaan sehingga mereka memperoleh bagian yang berarti
dalam pekerjaan lembaga tersebut. Partisipasi yang terstruktur secara efektif meningkatkan
3 hal:
a. Jalan menuju legitimasi dan kepemilikan
b. Menghasilkan informasi yang berarti kebijakan lebih berkeadilan.
c. Meningkatkan efektivitas kebijakan, terutama dalam penyediaan informasi
Partisipasi merupakan inti dari demokrasi, berasal dari permasalahan yang muncul ketika
keputusan dibuat dan wewenang dilaksanakan tanpa partisipasi masyarakat yang terkena
dampak. Partisipasi memerlukan pemahaman tentang kebijakan, kepentingan, struktur dan
bahasa konseptual yang berbeda. Representasi yang baik memerlukan biaya yang mahal dan
membutuhkan waktu untuk berkembang. Perlunya kehati-hatian dalam memperluas
mekanisme partisipasi karena tidak banyak partisipasi yang memiliki rekam jejak yang
panjang dan efektif. Misalnya, dalam mengembangkan pengobatan penyakit, partisipasi
dapat membawa manfaat tertentu namun juga dapat menimbulkan biaya yang tidak
diperlukan.
4. Integritas
Integritas memiliki banyak sinonim dan istilah terkait seperti prediktabilitas, antikorupsi,
etika, supremasi hukum, alokasi dan tanggung jawab yang jelas, aturan formal, dan
stabilitas. Oleh karena itu upaya integritas kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu. Dengan integrasi dan
berkesinambungan bisa untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat. Mekanisme integritas:
a. Lintasan karier internal yang solid dan dihargai dengan baik → Memungkinkan pejabat
tingkat tinggi untuk mendapatkan imbalan atas pelayanan daripada mencari keuntungan
atau posisi di luar pemerintahan
b. Dilaksanakan Internal Audit → Untuk memastikan bahwa uang yang bergerak di dalam
lingkup organisasi dengan tepat dam benar
c. Kebijakan Personalia → Dilaksanakan kebijakan personalia untuk melakukan
perekrutan dan deskripsi pekerjaan.
d. Mandat Legislatif → Memberikan pembenaran yang jelas kepada publik mengapa
organisasi mengambil tindakan tertentu.
e. Penganggaran → Anggaran juga dapat meningkatkan integritas dengan menarik
perhatian pada kekurangan keuangan organisasi.
f. Prosedur → Dilakukan pembuatan prosedur atau langkah-langkah (misalnya,
manajemen dokumen, perilaku dewan, notulensi rapat).
g. Audit → Audit dapat membantu organisasi untuk lebih memahami di mana informasi-
informasi yang perlu dibagikan secara lebih terbuka di dalam organisasi.
h. Peran dan tujuan organisasi → Peran dan tujuan organisasi yang jelas dapat mengurangi
kebingungan dan membuatnya memudahkan masyarakat untuk menerima legitimasi
organisasi.
5. Kapasitas Kebijakan mengacu pada kemampuan untuk mengembangkan kebijakan yang
selaras dengan kebijakan tersebut sumber daya dalam mencapai tujuan. Pemerintah yang
mengubah gagasan menjadi kebijakan yang dapat dilaksanakan dan dirancang dengan baik.
Jika berhasil, maka pemerintah dapat merumuskan kebijakan kesehatan yang inovatif dan
efektif dalam menghadapi resistensi. Jika gagal, hal ini dapat memicu berbagai kegagalan
kebijakan. Mekanisme Meningkatkan Kapasitas Kebijakan:
a. Intelijen mengenai kinerja
b. Intelijen mengenai proses
c. Kapasitas penelitian/analisis
d. Pelatihan staf
e. Prosedur perekrutan
f. Prosedur untuk memasukkan saran ahli ke dalam perumusan dan rekomendasi kebijakan;
g. Keputusan pembelian/pengambilan yang baik

Anda mungkin juga menyukai