Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN EDUKASI GIZI

PRAKTIK KONSELING GIZI

Dosen pengampu :
Farah Nuriannisa, S.Gz., M.P.H

Disusun Oleh :
Fitrian Kartika Sari

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemenkes RI (2020) menjelaskan bahwa diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis
atau menahun berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa darah diatas normal. Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko
multifaktor di luar kendali glikemik (American Diabetes Association, 2018). Diabetes
melitus diklasifikasikan menjadi DM Tipe 1, DM Tipe 2, DM Tipe lain, dan DM pada
kehamilan (DM Gestasional). (Decroli, 2019).
International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa jumlah penderita DM di
dunia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2010 jumlah penderita DM
adalah 285 juta orang, sedangkan pada tahun 2019 jumlahnya meningkat menjadi 463 juta
orang. Kejadian diabetes melitus di Indonesia juga mengalami peningkatan. Pada tahun
2010 jumlah penderita DM mencapai 6 juta orang, sedangkan pada tahun 2019 jumlah
tersebut meningkat menjadi 10 juta orang (International Diabetes Federation (IDF), 2019).
Jumlah kematian akibat hipoglikemia pada penderita DM mencapai 4%- 10% dari
seluruh penyebab kematian. Pasien yang mengalami episode hipoglikemia berat sebanyak
satu kali atau lebih akan meningkatkan angka kematian sebesar 95%. Penyebab kematian
tersebut adalah akibat kejadian hipoglikemia yang dihubungkan dengan penyakit
kardiovaskuler Kejadian hipoglikemia berat juga menjadi prediktor yang sangat kuat untuk
terjadinya kematian dalam rentang waktu 90 hari (Mansyur, 2018).
Respon tubuh saat kadar glukosa darah turun adalah mengaktifkan CRR (counter of
regulatory respons) yang berfungsi untuk merespon dan mencegah terjadinya
hipoglikemia. Mekanisme utama dari CRR tersebut adalah penurunan sekresi insulin,
peningkatan sekresi glukagon dan epinefrin. Bila hipoglikemia berlangsung
berkepanjangan maka tubuh akan meningkatkan sekresi kortisol dan growth hormone
(Mansyur, 2018). Jika tubuh gagal dalam merespon keadaan hipoglikemia, maka pasien
akan mengalami ketidakstabilan kadar glukosa darah.
Dari uraian diatas terdapat faktor penyebab terjadinya diabetes. Sebagaimana telah
diketahui jumlah penderita diabetes terus miningkat setiap tahunnya. Penyebab utama
kematian pada penderita diabetes dikarenakan hipoglikemia. Terjadinya kematian karena
hipoglikemia dalam rentang waktu hanya 90 hari.
B. Tujuan Konseling
Adapun tujuan konseling gizi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah penyakit yang terjadi pada pasien
2. Mengidentifikasi penyebab penyakit diabetes pad pasien
3. Mengidentifikasi terkait nutrisi dan asupan pasien
4. Menganalisis Tingkat kesembuhan pasien setelah diberikan konseling gizi
BAB II
IDENTIFIKASI KASUS

Nama Pasien : Siti Karomah


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 67 Tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Tanggal Pengamatan : Senin, 14 Desember 2023
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus tipe II

Hasil pemeriksaan yang dilakukan :


A. Antropometri
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 161 cm
B. Biokimia
Pemeriksaan Hasil Rentang Normal Keterangan
GDP 374 mg/dl 80-125 mg/dl Tinggi

C. Fisik Klinis
Pemeriksaan Hasil Rentang Normal Keterangan

Tenggorokan sakit dan


susah menelan (+) (-) (+)

Sendi-sendi ditangan (+) (-) (+)

Kaki nyeri (+) (-) (+)

D. Dietary
- Makan 4x makan utama 2x selingan
- Kesulitan menelan makanan
- Sering konsumsi jamu + gula
- Sering konsumsi kopi + gula
- Karbohidrat : nasi 4x/perhari @1entong, singkong kukus/goreng 3x/minggu @2
potong, Roti 1 hari/1x @1 slice
- Protein : telur ceplok I hari/2-3x @2 butir, tempe kukus 1 hari IX @1 potong, tahu
bali / goreng 1 hari Ix @1 potong
- Sayur : sayur asam 1 minggu 1-2x @1 centong, sayur lodeh Minggu 1-2x/minggu
@1 centong
- Buah : Semangka 1x/minggu @1 potong, melon 1x/Minggu @1 potong
- Selingan : donat 1x/bulan @1 potong, kue lapis 1x/minggu @2potong, jamu + gula
1x/hari @600 ml, white coffe 1x/hari @200 ml

E. Ekologi
1. Sosial Ekonomi :
- Pekerjaan : IRT
- Pasien tinggal Bersama keluarga (3 anak&9 cucu)
- Pasien sudah mendapatkan edukasi gizi namun sudah lupa
2. Riwayat Penyakit :
- Pernah GDP tinggi dengan nilai 525 mg/dl pada tahun 2019
- Tekanan darah tinggi
3. Riwayat Obat : -
BAB III
ASUHAN GIZI

Monitoring
Assesment Diagnosa Gizi Intervensi
Evaluasi
Data Dasar Sintesa Data Problem Etiologi Sign/Sympton
Antropometri
- BB : 60 Kg Gizi baik NP 1.1 Antropometri
- TB : 161 Cm Preskripsi diet Status gizi
- IMT : 21,72 Kg/m2 (normal)
Jenis diet : dipantau untuk
Biokimia
Diet Diabetes mendapatkan nilai
- GDP 374 ml/dL Tinggi NC 2.2 Perubahan Dikaitkan Ditandai dengan
Tujuan : normal
nilai laboratorium dengan nilai gdp 374
- Mencapai dan
terkait zat gizi diagnosa medis mg/dl
mempertahanka Biokimia
(glukosa) pasien yaitu
n nilai kadar BD 1.5.1 Gula
DM tipe 2
gula darah darah puasa,
mencapai range dimonev apabila
normal terdapat hasil
- Mempertahanka laboratorium data
n status gizi terbaru yang
Fisik Klinis NC 1.1 kesulitan Dikaitkan ditandai dengan pasien mendekati target
- Tekanan darah 120/80 mmHg menelan dengan pasien tenggorokan - Mencegah nilai normal
- Nadi 80x/menit pasien makan pasien sakit perkembangan
- RR 20x/menit dengan porsi risiko BD 1.5.2 Gula
- Suhu 360C kecil tetapi komplikasi pada darah sewaktu,
- Keluhan : sakit tenggorokan, sering penyandang dimonev apabila
kesulitan menelan, nyeri kaki dan dengan terdapat hasil
tangan kanan modifikasi diet laboratorium data
Dietary NI 5.8.3 Dikaitkan Ditandai dengan dan pola hidup terbaru yang

- Makan 4x makan utama 2x selingan Pengolahan Ketidaksesuaian pasien pasien masih - Membatasi mendekati target

- Kesulitan menelan makanan sayur paling jenis asupan didiagnosa sering bahan makanan nilai normal
- Sering konsumsi jamu + gula sering yaitu karbohidrat mengalamiDM mengonsumsi yang berisiko
- Sering konsumsi kopi + gula dilodeh sederhana tipe 2 minuman kopi + terhadap Fisik klinis

- Karbohidrat : nasi 4x/perhari (glukosa) gula 1x/hari, peingkatan Memantau dan

@1entong, singkong kukus/goreng Kurang jamu+gula glukosa darah melihat

3x/minggu @2 potong, Roti 1 hari/1x mengonsumsi 1x/hari @600 perkembangan

@1 slice sayur dan buah ml, roti manis Syarat : keluhan pasien.

- Protein : telur ceplok I hari/2-3x @2 1x/hari @1 slice - Energi Pemantauan nafsu

butir, tempe kukus 1 hari IX @1 Sering diberikan makan, nyeri kaki

potong, tahu bali / goreng 1 hari Ix mengonsumsi 25kkal/kgBB dan tangan kanan

@1 potong minuman manis yaitu sebesar


2100 kkal untuk Dietary
- Sayur : sayur asam 1 minggu 1-2x memenuhi Memantau asupan
@1 centong, sayur lodeh Minggu 1- kebutuhan makan pasien,
2x/minggu @1 centong pasien karena habis atau
- Buah : Semangka 1x/minggu @1 sesuai dengan tidaknya makanan
potong, melon 1x/Minggu @1 faktor jenis yang dikonsumsi
potong kelamin
- Selingan : donat 1x/bulan @1 potong, - Protein Evaluasi dan
kue lapis 1x/minggu @2potong, jamu diberikan konseling
+ gula 1x/hari @600 ml, white coffe rendah 15% FH 4.2.7
1x/hari @200 ml yaitu sebesar Kesiapan
78,75 gr/hari pasiendan
dengan sumber keluarga terkait
Etiologi NB 1.1 kurangnya Dikaitkan Ditandai dengan protein rendah merubah
pengetahuan dengan pasien pasien sering lemak untuk kebiasaan makan,
1. Sosial Ekonomi :
terkait sudah mengkonsumsi untuk dimonitoring pada
- Pekerjaan : IRT
Kekurangan gizi/makanan mendapatkan minuman kopi + menghambat saat pemberian
- Pasien tinggal Bersama keluarga (3
pengetahuan edukasi gizi gula 1x/hari, lonjakan gula edukasi dengan
anak&9 cucu)
mengenai diet namun lupa jamu+gula darah memotivasi dan
2. Pasien sudah mendapatkan edukasi
diabetes 1x/hari @600 - Lemak merekomendasika
gizi namun sudah lupa
ml, roti manis diberikan cukup n anjuran diet
3. Riwayat Penyakit :
1x/hari @1 slice dari total yang sesuai
kebutuhan
- Pernah GDP tinggi dengan nilai 525 energi sebesar
mg/dl pada tahun 2019 25% yaitu
- Tekanan darah tinggi sebesar 58,33
4. Riwayat Obat : - gram
- Karbohidrat
diberikan cukup
dari total
kebutuhan
energi 60%
yaitu sebesar
315 gram
diutamakan
dengan
makanan indeks
glikemik rendah
untuk menjaga
kadar gula darah
agar stabil
- Serat diberikan
cukup sebesar
25 gram/hari,
diutamakan
serat larut air
untuk
memperlambat
penyerapan
karbohidrat dan
mencegah
kenaikan gula
darah secara
tiba-tiba
- Pembatasan
asupan gula dari
5% kebutuhan
energi yaitu
sebesar 26,25
gram/hari
- Bentuk
makanan yang
diberikan
berupa makanan
lunak
- Menghindari
makanan yang
berbumbu tajam
- Makanan yang
dianjurkan
namun dibatasi
yaitu berasal
dari karbohidrat
kompleks,
seperti nasi
putih, roti, mie,
kentang,
singkon dan
sagu. sumber
protein rendah
lemak seperti
ikan, ayam
tanpa kulit, susu
skim, tempe
tahu dan
kacang-
kacangan .
Sumber lemak
jumlah terbatas.
Makanan
terutama diolah
dengan cara
dipanggang,
dikukus,
disetup, direbus
dan dibakar.
- Makanan yang
tidak dianjurkan
seperti gula
pasir, gula jawa,
sirup, jeli, buah
kalengan, susu
kental manis, es
skrim, kue
manis, cake,
gorengan,
makanan cepat
saji dan
makanan atau
minuman tinggi
natrium seperti
ikan asin, telur
asin dan
minuman
kemasan

RC 1.1
Collaboration
and refferal of
nutrition care
Kolaborasi
dengan tenaga
medis terkait data
fisik klinis dan
pengambilan
sampel untuk
pemeriksaan
laboratorium

E-1 Nutrition
education
content
Tujuan :
Mengedukasi dan
memotivasi
pasien agar dapat
menerapkan diet
sesuai dengan
anjuran
Topik :
Diet diabetes
Sasaran :
Pasien dan
keluarga
Tempat :
Ruang pasien
Waktu :
10-20 menit
Metode :
Leafleat dan
ceramah
Materi :
Bahan makanan
yang dianjurkan
dan tidak
dianjurkan untuk
pasien diabetes
mellitus tipe 2
Perhitungan Kebutuhan
• Kebutuhan basal
= 25 kkal × BB
= 25 kkal × 60
= 1.500 kkal
• F(A) = 20% x 2.100
= 300
• F(U) = 10% x 1.500
= 150
• F(S) = 10% x 1.500
= 150

• Kebutuhan energi
= 1.500 + 300 + 150 + 150
= 2.100 kkal

• Kebutuhan Protein
= (15% × 2100) : 4
= 78,75gram
• Kebutuhan Lemak
= (25% × 2.100) : 9
= 58,33 gram
• Kebutuhan Karbo
= (60% x 2.100) : 4
= 315 gram
PERENCANAAN MENU

Waktu Bahan Jumlah Energi Karbohidrat Protein Lemak Gula


Nama Menu
Makan Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram) (gram)

Bubur manado Beras putih 60 216,5 47,7 4 0,4 0,2

Bayam 20 7,4 1,5 0,7 0 0

Jagung manis 15 16,2 3,8 0,5 0,2 0,2

Asam – asam Ikan tuna 30 30 2,4 4,1 0,4 0


ikan tuna
Pagi Garam 2 0 0 0 0 0

Pepes tempe Tempe 25 49,8 4,3 4,8 1,9 0

Bayam 20 7,4 1,5 0,7 0 0


Sayur Bening
Gula 2 7,7 2 0 0 1,9

Pudding buah Agar-agar 5 0 0 0 0 0


maizena
Tepung 15 57,1 13,7 0 0 0
maizena
Gula pasir 10 38,7 10 0 0 9,7
Snack pagi
Nasi Beras putih 60 216,5 47,7 4 0,4 0,2

Daging Ayam 60 170,9 0 16,1 11,3 0


Rolade Ayam Wortel 20 5,2 1 0,2 0 0
Makan siang
Telur Ayam 55 85,3 0,6 6,9 5,8 0,3
Tepung 10 38,1 9,1 0 0 0
Maizena
Tahu bumbu tahu 20 15,2 0,4 1,6 1 0
kuning

minyak 15 129,3 0 0 15 0

Sayur Sop Wortel 5 1,3 0,2 0 0 0,2


Brokoli 5 1,2 0,1 0 0 0
kentang 10 9,2 2,2 0 0 0

Buncis 5 1,7 0,4 0 0 0

garam 2 0 0 0 0 0
Selinggan Overnight Oat meal 65 229,6 38,9 7,6 4,6 0,6
Sore oatmeal
Yoghurt plan 50 32,9 2 1,6 1,9 0
pisang 70 81,1 21,8 0,6 0,1 2,3
Bubur nasi Beras putih 60 216,5 47,7 4 0,4 0,2
putih
Makan malam
Rolled Telur ayam 55 85,3 0,6 6,9 5,8 0
omellets
Wortel 10 2,6 0,5 0,1 0 0,2
Cah jagung Jagung muda 30 17,,7 4,1 0,5 0,2 0,2
muda +
brokoli +
jamur Brokoli 20 4,6 0,4 0,6 0 0,1

jamur 15 4,1 0,8 0,3 0,1 0

Minyak 10 86,2 0 0 10 0
Kelapa Sawit

Jumlah 2.049,1 302,6 71,6 61 16,3

Kebutuhan 2.100 315 78,75 58,33 20

% Pemenuhan Kebutuhan 97% 96% 90,7% 104% 81,5%


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Status Gizi
Waktu Status Gizi Keterangan

Senin, 14 Desember 2023 Normal

IMT = 21,72 kg/m


Tidak ada data antropometri dikarenakan pasien tidak
memiliki alat antropometri.

Jum’at, 18 Desember 2023

b. Implementasi Intervensi Pemberian


1. Diet tanggal Senin, 14 desember 2023
Pasien masih sering mengkonsumsi minuman dan makanan manis
2. Diet tanggal Jumat, 18 Desember 2023
Pasien telah dengan keadaan membaik dan mengurangi asupan makanan dan
menuman manis.

B. Pembahasan
1. Antropometri
Pada saat edukasi awal yaitu tanggal 14 Desember 2023 didapatkan hasil
pemeriksaan tinggi badan pasien 161 cm dan berat badan pasien 60 kg. Dari hasil
pemeriksaan tersebut dilakukan perhitungan Index Masa Tubuh (IMT) dan didapatkan
hasil 21,72 kg/m2, yang dimana satus gizi pasien dalam kategori normal. Kemudian
dilakukan konseling lanjutan pada tangal 18 Desember 2023 untuk melakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi pada pasien. Dari hasil konseling lanjutan, pasien tidak dapat
kembali ke puskesmas. Kemudian pasien ditugaskan konselor untuk mengukur berat
badan dan tinggi badan dirumah namun pasien tidak memiliki alat berat badan dan juga
tinggi badan sehingga untuk status gizi saat monitoring dan evaluasi tidak ada hasilnya.
2. Fisik Klinis
Saat konseling awal pasien mengeluhkan adanya sakit tenggorokan kesulitan
menelan dan nyeri pada kaki dan tangan. Saat dilakukan monitoring dan evaluasi
pasien sudah membaik.Saat melakukan pengkajian gizi pada tanggal 18 Desember
2022 konselor melakukan wawancara kepada pasien, yang meliputi tanya jawab terkait
pola makan dan kebiasaan makan pasien. Pada hal ini menggunakan metode
wawancara menggunakan FFQ dari sebelum dan sesudah pasien telah mengurangi
konsumsi jamuan tanpa gula, tetapi masih mengkonsumsi kopi dan gula.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ibu Siti Karomah terdiagnosa DM tipe II berdasarkan pemeriksaan oleh dokter
sebelumya
2. Kebiasaan makan pasien ada perubahan tetapi pasien masih kurang dapat
mengurangi beberapa konsumsi seperti kopi dengan gula.
3. Pemahaman pasien dengan media leaflet yang diberikan kurang memahami
dikarenakan factor usia namun saat telah dijelaskan oleh konselor ibu siti karomah
telah memahami dibuktikan dengan cara menyuruh pasien untuk menjelaskan
Kembali mengenai diet yang diterapkan
B. Saran
1. Diharapkan pasien dapat menerapkan rekomendasi yang diberikan oleh konselor
yaitu dengan mengurangi makanan dan minuman yang mengandung gula banyak.
2. Diharapkan keluarga dapat mendukung pasien untuk menjalankan dietnya.
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. (2018). Standards Of Medical Care In Diabetes—


2018. The Journal Of Clinical And Applied Research And Education , 41, 1-159.

Decroli, E. (2019). Diabetes Melitus Tipe 2. Padang: Pusat Penerbitan Bagian Ilmu
Penyakit Dalam Fakulltas Kedokteran Universitas Andalas.

International Diabetes Federation (IDF). International Diabetic Federation Diabetic


Atlas 10th edition. IDF; 2019.

Mansyur, A. M. A. 2018 Hipoglikemia Dalam Praktik Sehari-Hari. Makassar:


Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
LAMPIRAN
1. Lampiran Form Konseling
2. Lampiran 2 Form Penilaian
3. Lampiran foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai