Anda di halaman 1dari 2

Menurut WHO di semua wilayah di Dunia tingkat kebisingan kerja masih menjadi

masalah yang tinggi. Seperti di Amerika Serikat (AS), lebih dari 30 juta pekerja

terpapar kebisingan berbahaya. Selanjutnya di Jerman, 4 sampai 5 juta orang

(12−15% dari angkatan kerja) terpapar pada tingkat kebisingan yang berbahaya.

Di Indonesia sendiri Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pabrik Produksi

Makanan Hewan Surabaya, melibatkan 34 responden yang di jadikan sampel

penelitian mendapatkan hasil yaitu dari 34 pekerja, 15% dinyatakan mengalami

tingkat stres kerja rendah, 59% dinyatakan mengalami tingkat stres sedang, dan

26% dinyatakan mengalami tingkat stres kerja tinggi. Di provinsi lampung

tepatnya di industry Penggilingan Padi Anugrah Mulya di Kelurahan Wates,

Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Dengan sampel pekerja berjumlah

35 dari keseluruhan populasi didapatkan data intensitas kebisingan di dalam

ruangan penggilingan padi telah melampaui NAB yaitu sebesar 87 dB(A) dan

menyebabkan stres kerja terhadap 51,4% pekerja. akibat paparan kebisingan

secara terus menerus. Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mahardika (2021) di Pabrik Batu Alam Di Desa Kepuh Kabupaten Cirebon.

Mengenai Hubungan Tingkat Kebisingan Dengan Stress Kerja Pada Pekerja

Pabrik Batu Alam di Desa Kepuh Kabupaten Cirebon dengan sampel pekerja

berjumlah 59 responden detemukan adanya strees kerja di kebisingan >85db

berjumlah 47 responden dengan jumlah presentase 87,2%. Di riau tepatnya di

industry PT Mitra Bumi yang terletak di Bukit Sembilan, Kecamatan Bangkinang,

Kampar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh yusmardiansyah (2019)

mengenai Hubungan Kebisingan Dengan Stres Kerja Pada Perkerja Bagian


Produksi Di Pt Mitra Bumi dengan sampel pekerja berjumlah 43 responden

dengan hasil penelitian adanya hubungan yang signifikan kebisingan dengan

strees kerja di tempat kerja dengan persentase (58,1 %).

Anda mungkin juga menyukai