Anda di halaman 1dari 149

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

TERBIMBING DAN MANDIRI

Di Susun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1
1
Putri Pramestiningtyas_857221647
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : PUTRI PRAMESTININGTYAS


NIM/ID Lainnya : 857221647
Program Studi : BI-PGSD
Nama Sekolah : SD N PAGEDANGAN I

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATIK ASWANTI, M.Pd


Id UT : 22001407
Instansi Asal : Universitas Terbuka
Nomor Hp : 087771199662
Alamat Email : atikaswanti@gmail.com

2
Putri Pramestiningtyas_857221647
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : PUTRI PRAMESTININGTYAS

NIM : 857221647

Program Studi : BI-PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima

tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran

akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tangerang, 07 Juni 2022


Yang membuat pernyataan

PUTRI PRAMESTININGTYAS

3
Putri Pramestiningtyas_857221647
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM IPA TERBIMBING DAN MANDIRI


LEMBAR DATA MAHASISWA DAN TUTOR ………………………………………. 2
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………………… 3
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... 4
LAPORAN PRAKTIKUM TERBIMBING ……………………………………………. 7
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP ………………………………………………………… 8
Kegiatan Praktikum 1
Ciri-ciri Makhluk Hidup …………………………………………………………………… 10
Kegiatan Praktikum 3
Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup ………………... 23

MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA ………………………... 40


Kegiatan Praktikum 1
Ekosistem …………....…………….……………………………………………………... 41
Kegiatan Praktikum 2
Pencemaran Lingkungan ………………………………………………………………… 48

MODUL 3 MAKANAN ………………………………………………………………… 56


Kegiatan Praktikum 1
Jenis Zat dalam Makanan ………………………………………………………………… 59
Kegiatan Praktikum 2
Uji Makanan (Uji karbohidrat, lemak, dan protein) ……………………………………… 70

MODUL 4 MEKANIKA ………………………………………………………………… 80


Kegiatan Praktikum 2
Gerak ……………………………………………………………………………………… 81

MODUL 6 GELOMBANG ……………………………………………………………… 85


Kegiatan Praktikum 1
Jenis dan Bentuk Gelombang ……………………………………………………………… 86

MODUL 7 OPTIK ……………………………………………………………………….. 90


Kegiatan Praktikum 1
Sifat Cahaya ……….……………………………………………………………………… 91
Kegiatan Praktikum 2
Lensa Cembung dan Cermin Cekung …………………………………………………… 95

MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET ………………………………………………… 100


Kegiatan Praktikum 1
Kelistrikan …………………………………………………………….………………… 101
Kegiatan Praktikum 2
Kemagnetan ……….……………………………………………………………………… 103

4
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI ………………………………………………… 107
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP ……………………………………….……………….. 108
Kegiatan Praktikum 2
Simbiosis ………….……………………………………………………………………… 109

MODUL 3 MAKANAN ………………………………………………………………… 116


Kegiatan Praktikum 3
Pencernaan Makanan ..…………………………………………………………………… 117

MODUL 4 MEKANIKA ……………………………………………………………….. 120


Kegiatan Praktikum 1
Gaya ……………………………………………………………………………………… 121
Kegiatan Praktikum 3
Pesawat Sederhana ……………………………………………………………………… 131
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA …………………………………………. 143
Kegiatan Praktikum 1
Udara dan Batuan ………………………………………………………………………… 144

5
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
TERBIMBING

PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

6
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

7
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP (GERAK PADA TUMBUHAN)

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai
benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu
terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya.
Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam
berkembang biak, menerima dan menerima tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh
kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan.

1. JUDUL PERCOBAAN: CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP


A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

B. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah
bernapas, perlu makan, bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis,
2) Tabel pengamatan,
3) Alam sekitar.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal.
3) Menemukan lenih kurang 10 makhluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan)
4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5) Mengamati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah di catat dengan cermat.
6) Memberi tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – ciri yang telah diamati pada tabel.

E. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami
menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.

8
Putri Pramestiningtyas_857221647
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup
CIRI-CIRI
NAMA
MAKHLUK
NO MAKHLUK GAMBAR
HIDUP *)
HIDUP
1 2 3 4 5

1. Pohon Jambu √ √ √ √ √

2. Pohon Anggur √ √ √ √ √

Pohon Belimbing
3. √ √ √ √ √
wuluh

4. Pohon Mangga √ √ √ √ √

5. Pohon Nangka √ √ √ √ √

6. Kucing √ √ √ √ √

7. Ayam √ √ √ √ √

9
Putri Pramestiningtyas_857221647
8. Sapi √ √ √ √ √

9. Kambing √ √ √ √ √

10. Burung √ √ √ √ √

*) Keterangan:
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. Bernafas;
3. Perlu makan;
4. tumbuh;
5. berkembang.

F. PEMBAHASAN
Ciri-ciri Makhluk Hidup
1. Bergerak dan beraksi terhadap rangsang
Semua makhluk hidup perlu melakukan aktivitas untuk bertahan hidup. Aktivitas
itu dilakukan tentunya dengan bergerak. Makhluk hidup memiliki kempuan untuk
menanggapi rangsangan yang diterima.
2. Bernafas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup
mengambil oksigen (zat asam) dan mengeluarkan zat asam arang (karbon dioksida)
serta uap air.
3. Perlu makan dan air
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk
hidup mempunyaicara berbeda–beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia
tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup
lainnya.
4. Tumbuh
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan bisa dilihat dari
bertambahnya ukuran tinggi dan berat.
5. Berkembang biak
Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya.

10
Putri Pramestiningtyas_857221647
G. PERTANYAAN
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Jelaskan!
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
JAWABAN PERTANYAAN
1) Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang.
Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena
rangsangan, daunnya akan menutup.
2) Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan
Perbedaan
No. Persamaan Tumbuhan
Hewan
1 Sama sama a. Tidak memiliki alat a. Umumnya memiliki alat
melakukan pernapasan khusus pernafasan khusus
pernapasan b. Mengambil dan mengeluarkan b. Mengambil dan
gas secara pasif mengeluarkan gas aktif
2 Sama-sama a. Dapat Menyusun makanan a. Makan makhluk hidup
memerlukan sendiri dari zat-zat sederhana lain
makanan dan air yang ada b. Makanan diambil dalam
b. Makanan diambil dalam bentuk padat dan cair
bentuk gas dan cair
3 Sama-sama dapat a. Tumbuh kembang a. Masa tertentu serempak
tumbuh dan berlangsung selama hidupnya, pada seluruh bagian tubuh
berkembang ada di daerah tumbuh tertentu b. Bentuk tubuh tertentu,
b. Bentuk tubuh menyebar dan jumlah bagian tubuh
bercabang, jumlah bagian tertentu.
tubuh tak tentu
4 Sama-sama dapat a. Pembuahan terjadi di dalam a. Pembuahan dapat terjadi
melakukan alat perkembangbiakan betina di dalam tubuh maupun
perkembangbiakan b. Umumnya jumlah anak luar tubuh
secara kawin atau banyak, tidak diperlihara b. Umumnya jumlah anak
tak kawin induk dan dilindungi induk terbatas dipelihara dan
dilindungi
5 Sama-sama a. Reaksi lambat, terbatas, dan a. Reaksi terhadap rangsang
menerima dan lebih pasif cepat, simultan dan aktif
memberikan b. Umumnya menetap atau b. Dapat berpindah tempat
tanggapan bergerak Sebagian tubuh
terhadap rangsang

H. KESIMPULAN
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk
hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat
sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup
adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap
rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.

11
Putri Pramestiningtyas_857221647
I. KESULITAN YANG DIALAMI
Untuk ciri-ciri makhluk hidup tidak ada kesulitan

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

2. JUDUL PERCOBAAN: GERAK PADA TUMBUHAN


A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seismonasti
2) Mengamati gerak niktinasi.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

B. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada
tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu.
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak
akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Nasti
adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini
disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena
tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
Macam-macam gerak nasti:
a) Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke
bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti
adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat
malam hari.

b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan
jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika
disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal
daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung
menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan
jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

12
Putri Pramestiningtyas_857221647
C. ALAT DAN BAHAN
1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tamanan putri malu
b) Kardus 1 buah
c) Jam tangan 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Gelas aqua 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang hijau secukupnya
d) Air secukupnya

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Nikinasti
a) Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan
2) Melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun –
daun putri malu tersebut
3) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
b) Nikinasti
1) Menyediakan 2 tanaman putri malu
2) Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada putri malu kedua
3) Letakkan tanaman putri malu A di tempat terang dan terbuka
4) Sedangkan tanaman putrimalu B ditutup dengan menggunakan kardus yang
kedap cahaya dengan hati–hati agar tidak menyentuhnya. Biarkan tertutup
selama kurang lebih setengah jam.
5) Setelah setengah jam dibuka dengan hati-hati agar tidak tersentuh
6) Mengamati yang terjadi pada putri malu B dan membandingkan dengan putri
malu A
7) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
2) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a) Membuat dua buah pot kacang hijau dengan menanam kacang hijau dalam setiap
pot yang telah diberi lubang pada alasnya
b) Memberi label A untuk pot pertama dan B untuk pot kedua
c) Meletakkan pot B secara horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan
menyimpan keduanya di tempat terbuka
d) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu
e) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja

13
Putri Pramestiningtyas_857221647
E. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti
Gambar 1.1 Jenis Sentuhan Pada Putri Malu

Sentuhan Halus Sentuhan Sedang Sentuhan Kasar


Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada Keterangan
No. Reaksi daun putri malu
daun putri malu
1. Halus Daun menutup sedikit Waktu cukup lama

2. Sedang Seluruh daun Sebagian Waktu agak cepat

3. Kasar Seluruh daun dan tangkai menutup Waktunya cepat

2. Niktinasti
Gambar 1.2 Niktinasi pada tanaman putri malu
Mula-mula Setelah 30 menit

Tabel 1.3 Hasil pengamatan Niktinasti


Reaksi daun putri malu
No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian

1. Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka

2. Ditutup dengan penutup yang kedap cahaya Membuka Menutup

14
Putri Pramestiningtyas_857221647
3. Geotropisme negative
Gambar 1.3. Geotropisme negatif pada tanaman
Hari ke 1 Hari ke 2

Hari ke 3 Hari ke 4

Tabel 1.4 Hasil pengamatan geotropism negatif


Jenis Pengamatan hari ke Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1 2 3,5 Batang tumbuh tegak

0,5 1,5 2,5 4,5 Batang tumbuh membelok


B mengikuti cahaya matahari

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai

15
Putri Pramestiningtyas_857221647
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 4 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.

G. PERTANYAAN
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alas an
anda memilihnya!
2) Apa perbedaan anatara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan!
3) Pada percobaan geotropism yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme mengapa? Jenis fotoropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
JAWABAN DARI PERTANYAAN
1) Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah
tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada
tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian
tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu
bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor.
Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan suhu.
2) Pada percobaan di atas, diketahui bahwa:
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya.
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi
adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.

H. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).

I. KESULITAN YANG DIALAMI


Mencari tanaman putri malu karena sudah mulai langka dan susah di cari

J. DAFTAR PUSTAKA

16
Putri Pramestiningtyas_857221647
Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA
Laporan Praktikum Gerak pada Tumbuhan - MEDIA ILMU (ilmiahku.com)
3. JUDUL PERCOBAAN: RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP
A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Membuktikan bahwa respirsu memerlukan udara (oksigen).
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

B. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Ketika melakukan
respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan
mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam
tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini
akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a) Botol ukuran kecil 3 buah.
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c) Plastisin secukupnya.
d) Kapur sirih secukupnya
e) Kapas secukupnya.
f) Jangkrik 1 ekor.
g) Kecambah secukupnya
h) Perwarna merah
2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Kapur sirih secukupnya
b) Air secukupnya
c) Botol berukuran kecil 3 buah
d) Plastisin secukupnya
e) Sedotan limun 6 buah
f) Spidol 1

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan
kapas secukupnya.
c) Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi
kapur sirih dan kapas pada langkah (b). Kemudian berilah label A pada botol
tersebut.
d) Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (b).
Kemudian berilah label B pada botol tersebut.

17
Putri Pramestiningtyas_857221647
e) Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air
kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut
botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam
botol.
f) Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan
rapi.
g) Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai kontrol).
h) Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang
diberi pewarna merah.
i) Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan.
j) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 1.5)
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml
hingga jenuh.
c) Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih
d) Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil
e) Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
f) Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.
g) Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
h) Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
i) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer.
j) Tuangkan hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

E. HASIL PENGAMATAN
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Gambar 1.4 Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Mula-mula Setelah 5 menit

18
Putri Pramestiningtyas_857221647
Tabel 1.5 Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima

A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,5

B 0,4 0,7 0,9 1 1,05

C Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida


Gambar 1.5 Respirasi memerlukan karbondioksida

Before After

Tabel 1.6 Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida


Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Keruh

C Jernih Jernih

F. PEMBAHASAN
1) Respirasi memerlukan oksigen
a) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5
menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi
menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan
kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5cm.
b) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5
menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi
menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan
5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05cm.

19
Putri Pramestiningtyas_857221647
c) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka
yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat
maupun kelima.
d) Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.5 dapat kita amati bahwa cairan
berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah
tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di
dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk
hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen)
di dalam respirometer.
2) Respirasi mengeluarkan Karbondioksida
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas
karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan
manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang
telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang
atau sedotan. Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas
akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel
jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini
tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin
yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO 2.
Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energy dan pelepasan
CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria.
Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila
kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air. Pertukaran gas antara
oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas
oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh
melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus
yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan.
Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam
pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri
atas nitrogen79,01 %, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah
gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan
terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia
membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses
tersebut.

G. PERTANYAAN
1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan repirasi memerlukan oksigen?
2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A),
(B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!

20
Putri Pramestiningtyas_857221647
3) Pada akhir percobaan repirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol
manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
JAWABAN PERTANYAAN
1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
2) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak.
Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik)
sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi.
Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan
demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena
adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan
pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk
hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya
udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
3) Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil
pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat
endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2
yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3)
dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti
melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup
memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat
dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida,
hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah
menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah
yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

I. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan bagian respirasi memerlukan udara (oksigen) karena salah memasukan kapur
sirih seharusnya kapur sirih basah tidak perlu dicampur dengan air dan salah
memposisikan botol seharusnya posisi miring bukan tegak.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
teti wardani: Modul 1 Praktikum IPA
Laporan Percobaan Respirasi Pada Makhluk Hidup - MEDIA ILMU (ilmiahku.com)

21
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 (TIGA)
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN,
DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

PUTRI PRAMESTININGTYAS

857221647

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

22
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 1
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN,
DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital
ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel–sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. Alat dan Bahan


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

23
Putri Pramestiningtyas_857221647
E. Data Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Pertumbuhan Kecambah Panjang
Keterangan
Ke Kacang Merah Akar Batang
1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat
2 Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat
3 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
4 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal
itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari
aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung
akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan
dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh
menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya
batang kecambah.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh
tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang
pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh
faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari
luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah


A. Judul Percobaan
Pertumbuhan dan perkembangbiakan lalat buah.

B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Drosophila sp) dari telur
sampai imago ( dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

C. Alat dan Bahan


1. Plastik transparan secukupnya
2. Gelas plastik 3 buah
3. Pisang ambon ranum 3 buah
4. Tape I buah
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring
7. Lalat buah

24
Putri Pramestiningtyas_857221647
D.Landasan Teori
Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam praktikum
genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari penelitian
menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat sekali karena pertama,
lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium.
Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa
yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur
yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek (Kimball, 2001).
Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosis sempurna
dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –larva –pupa –imago. Telurtelur lalat
buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan buah (Kartasaputra,1987).
Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi basi dan tempat
sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Ciri-ciri umum lalat buah (Drosophila Sp)
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian
belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua
bagian dekat dengan tubuhnya.
3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima
dan bergaris hitam
6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.

siklus hidup lalat buah

Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur pada hari
kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada larva, Larva
berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat panjang dengan
salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, toraks (3
ruas), dan abdomen (8 ruas).
Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut dengan instar
keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala,

25
Putri Pramestiningtyas_857221647
susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3 mm
terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup lalat
(Drosophilamelanogaste) diantaranya sebagai (Bohari, 2011)
a. Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal.
Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat
akanmengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau
sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih
lama danlambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh
akan steril.
b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur
Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan
makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkanlarva
berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering
kaligagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa
yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina.
c. Tingkat Kepadatan Botol PemeliharaanBotol
Medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat.
Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya
tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster
dengan kondisi idealdimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu
dewasa dapat hidup sampai kuranglebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol
medium terlalu padat akan menyebabkanmenurunnya produksi telur dan
meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.
d. Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan
akanmengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.

E. Prosedur Percobaan
Membuat medium
1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan
bersih
2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong.
3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan
4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap
wadah yang telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya.
Menangkap lalat buah
1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan
yang telah diwadahi.
2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan.
Kemudian ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan
cepat
3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong .
4. Setelah itu ikat dengan rapat
Mengkultur lalat buah
1. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor
lalat
2. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang

26
Putri Pramestiningtyas_857221647
3. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
4. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman
5. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi
kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa
Tabel Hasil Pengamatan
Hari Waktu Kejadian/perubahan Keterangan
pengamatan
Hari ke-1 Pukul 08.00 Belum ada tanda-tanda -

Pukul 18.00 Terjadi perkawinan Perkawinan berlangsung


antara lalat buah betina selama 3-5 menit
dan jantan
Hari ke-2 Pukul 08.00 Terdapat beberapa lalat Sekitar 2 ekor lalat buah
buah betina yang hamil yang hamil
Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda -
bertelur
Hari ke-3 Pukul 08.00 Ada satu lalat buah Terdapat 10 larva pada
dan 4 betina yang bertelur media 2
dan sudah menetas
menjadi larva
Pukul 18.00 Larva berubah/ Warna larva berubah
mengalami perubahan menjadi kuning kecoklatan
fase ke-2
Hari ke-5 Pukul 08.00 Larva berubah/ Larva bergerak semakin
mengalami perubahan lamban
fase ke-3
Hari ke-6 Pukul 08.00 Larva berubah menjadi
pupa
Hari ke-8 Pukul 08.00 Pupa berubah menjadi
imago

F. Pertanyaan dan jawaban


1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-3
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi? Hari ke-6 menjadi pupa
dan hari ke-8 menjadi lalat dewasa

G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorfosis
sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat
mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari.
Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak
sama Antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat buah mengalami
perkembangan secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat
buah pada umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.

H. Kesimpulan
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva
instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago

27
Putri Pramestiningtyas_857221647
Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi
lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan
media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol cukup
beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup.
Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang
tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada pengamatan, praktikan perlu mengetahui
dan mempelajari siklus hidup Drosophila sp sebelumnya. Dengan mempelajari siklus
hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase pergiliran keturunannya dan
mudah diamati proses penurunan sifatnya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Ashburner, Michael. 2002. Drosophila Genomics and Speciation.
http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. d
Chairunnissa, Mutiara. 2012. Pengamatan Drosophila melanogaster.
http://katahatimutiara.wordpress.com/2012/09/25/pengamatan-drosophila-
melanogaster/
Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami dapal penelitian kali ini adalah saat penangkapan lalat buah,
perlu kesabaran dan kehati-hatian. Saran untuk praktikum ini lebih dipersiapkan
waktu cukup banyak agar dapat lebih optimal.

FOTO PRAKTIKUM

1. Menyiapkan bahan-bahan
2. Menyiapkan tape untuk menangkap lalat
3. Menyiapkan medium untuk lalat
berkembangbiak

Medium disimpan beberapa hari dan kemdian


muncul telur yang akan berubah menjadi larva.

Setelah jadi larva bergerak semakin lamban dan


sehari kemudian pupa mulaiberubah menjadi
imago atau lalat buah

28
Putri Pramestiningtyas_857221647
3. Perkembangbiakan Tumbuhan

3.1 STRUKTUR BUNGA


A. Tujuan
Mengamati struktur bunga

B. Alat dan Bahan


1. Loup (kaca pembesar) 1 buah.
2. Pinset 1 buah.
3. Pisau/silet 1 buah.
4. Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah
anda).

C. Prosedur Percobaan
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati
bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya
mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan
kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.

29
Putri Pramestiningtyas_857221647
D. Hasil Pengamatan

Gambar 1.6 Sayatan vertical bunga sepatu

E. Pembahasan
1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya
untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar
dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar,
berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap
madu dna membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang
sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna
merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari
tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang
berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi
embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

F. Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang
sari, sehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.

30
Putri Pramestiningtyas_857221647
G. Jawaban Pertanyaan
1. Ada 5 buah benang sari.
2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai
alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi
proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dna jatuhnya
benang sari ke kepala putik.

3.2 PERKEMBANGAN ASEKSUAL (VEGETATIF) ALAMI


A Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami.

B. Dasar Teori
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui
proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal dari
pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif
alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan
vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal,
geragih, dan tunas adventif.

C. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2. Tumbuhan yang ada disekitar
3. Cangkul kecil atau sekop

D. Cara Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergi ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal.
3. Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
4. Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif
alami pada lembar kerja.

E. Data Hasil Pengamatan


Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
Nama Tumbuhan Dan Jenis Gambar Tumbuhan Dengan Perkembangbiakan
Perkembangbiakan Aseksual Aseksual

Paku
(spora)

31
Putri Pramestiningtyas_857221647
Bambu
(tunas)

Cocor bebek
(tunas daun/ tunas adventif)

Bawang merah
(umbi lapis)

Tebu
(umbi batang)

Wortel
(umbi akar)

Jahe
(akar tinggal/ rhizoma)

32
Putri Pramestiningtyas_857221647
geragih/ stolon

F. Pembahasan
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora
sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan
spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan
ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut
sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi
batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
3. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis
tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan
akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah,
bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal
pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah
berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan
fotosintesis.
4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut
merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain
dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk
berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada
dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal
batangnya.
5. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar
tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe,
lengkuas, dan kencur.
6. Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah.
Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian
membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang
berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada
induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak
dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.

33
Putri Pramestiningtyas_857221647
7. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun.
Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini
akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain
pisang, bambu, dan tebu.
8. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun.
Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti
pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas
adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.

G. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis,
tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

3.3 PERKEMBANGAN ASEKSUAL (VEGETATIF) BUATAN PADA TUMBUHAN


A. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung,
okulasi dan cangkok.

B. Dasar Teori
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan
campur tangan manusia.
1. Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan
menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar
sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan
ditanam di tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara
menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah
akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman
agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
4. Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada
tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat
yang baik.

C. Alat dan Bahan


1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. Vaselin

34
Putri Pramestiningtyas_857221647
D. Cara Kerja
Okulasi (menempel)
1) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2) Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
3) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
4) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
5) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
6) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah
Menyambung
1) Carilah tanaman bawah (rootstock) kira-kira sebesar jari kelingking
2) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong
dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan
diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut
4) Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan
sloptip transparan atau tali rapia
5) Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak
Menyangkok
1) Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai
2) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
3) Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang
4) Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
5) Biarkan mongering selama 6-2 jam
6) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos
secukupnya
7) Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

E. Tabel Hasil Pengamatan


Menempel (Okulasi)
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

35
Putri Pramestiningtyas_857221647
Menyambung
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

Menyangkok
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

F. Pembahasan
Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam
kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau
pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan
pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk
mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan
ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam
pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan
umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang
umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan
biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai
media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang
relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik.
Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang
digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat
menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan
pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang
diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan
memperbanyak keluarnya akar.
Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah
sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai
berikut:
1) Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya
disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah
ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
2) Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang
dikupirlabih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkanentres
diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3) Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali rafia.
4) Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong
plastik.

36
Putri Pramestiningtyas_857221647
5) Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan
penyiraman.
6) Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan
tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas
sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.

Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao.

Kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :


a) Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang
tinggi.
b) Pertumbuhan tanaman yang seragam.
c) Penyiapan benih relatif singkat.
d) Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar
serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian
penyakit Oidiumhevea bila terjadi.

Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu:
a) suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
b) perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
c) Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan
gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :


a) Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
b) Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
c) Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
d) Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
e) Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak
mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak
yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon
batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal
15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikanbatang
atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki
pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.

Teknik Mengokulasi :
a. Membuat Jendela Okulasi
b) Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk
batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3
– 4) cm.
c) Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah
lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah.
Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.
d) Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel
akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan
membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.

37
Putri Pramestiningtyas_857221647
a. Mengambil Mata Okulasi
e) Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.
f) Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya
sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang
terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
g) Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel
pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai
terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke
jendela okulasi.
a. Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
h) Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela
okulasi. Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari
untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan
supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela
okulasi.
i) Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm
dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut
jangan sampai perisai bergeser.

Pemeriksaan Hasil Okulasi


Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan
dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali
pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan
ke dua dilakukan 10–15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama
seperti pemeriksaan pertama.

G. Kesimpulan
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi
diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini
dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu
vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif,
vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam
perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai cara
untuk berkembangbiakdiantaranya mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya
kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan
pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi
dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja.

H. Pertanyaan
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan
vaselin? Jelaskan!
Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung mengalami pertumbuhan?
Jawab: 2-3 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawab: 30 – 35 hari

38
Putri Pramestiningtyas_857221647
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab: Agar cambium tetap kering
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari
keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar
sudah siap disemaikan

39
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
EKOSISTEM

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

40
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 2
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
EKOSISTEM DARAT DAN PERAIRAN

Percobaan 1: Ekosistem Darat


A. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

B. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

C. Cara Kerja
1) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-
hewan yang berukuran kecil
7) Mencatat data pada lembar kerja
8) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

D. DasarTeori
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan
komponen abiotik.
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan
EKOSISTEM DARAT

41
Putri Pramestiningtyas_857221647
E. Hasil Pengamatan

Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami


No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Batu Tidak Bergerak
2 Pasir Tidak Bergerak
3 Tanah Tidak Bergerak
4 Cahaya Terang
5 Air Keruh, tidak jernih

Komponen Biotik Ekositem Darat Alami


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Bunga kertas Kupu-kupu Cacing tanah, bakteri
2 Bunga soka Kupu-kupu Cacing tanah, bakteri
3 Pohon jambu Burung Cacing tanah
4 Pohon belimbing Ulat Belatung
5 Pohon mangga Belalang Cacing tanah

Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Vas bunga Tidak bergerak
2 Tanah merah Tidak bergerak
3 Kolam Tidak bergerak
4 Air Jernih
5 Angin Semilir

Komponen Biotikekosistem Darat Buatan


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Bayam Capung Jamur
2 Sawi Burung Jamur
3 Lumut Katak Bakteri
4 Pohon Pepaya Ulat Jamur
5 Rumput teki Belalang Bakteri

F. Pembahasan
Komponen ekosistem darat buatan dan ekosistem darat alami lebih banyak ekosistem darat
buatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas.

G. Kesimpulan
Ekosistem darat buatan tidak selalu memiliki komponen penyusun yang lengkap seperti
ekosistem darat alami.

42
Putri Pramestiningtyas_857221647
H. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat dan ekosistem perairan dalam
percobaan 1 adalah ekosistem darat lebih banyak jumlahnya.

Percobaan 2: Ekosistem Perairan


A. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

B. Alat dan Bahan


1) Alat tulis
2) Kaca Pembesar
3) Barometer
4) Termometer
C. Cara Kerja
1) Menentukan satu ekosistem buatan
2) Mengamati komponen abiotiknya
3) Mengamati komponen biotiknya
4) Membuat kesimpulan secara singkat
D. DasarTeori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
1) Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah, Hutan Dan Taman
2) Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.

E. Hasil pengamatan
Komponen Abiotik Ekosistem Perairan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu Sedang
2 Cahaya Panas
3 Angin Sedang
4 Tanah Becek
5 Air Tersedia

Komponen Biotik Ekosistem Perairan


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Kangkung Mikroba Air Tawar Siput
2 Genjer Cacing Bakteri
3 Eceng Gondok Katak Bakteri
4 Lumut Ular Jamur
5 Teratai Udang

43
Putri Pramestiningtyas_857221647
F. Pembahasan
Hasil pengamatan pada ekosistem perairan antara komponen abiotik perairan dan
komponen biotik perairan lebih banyak komponen biotik perairan. Hal ini dapat dilihat
dari Tabel diatas.

G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di dalam ekosistem perairan juga banyak terdapat bermacam –
macam jenis tumbuh–tumbuhan dan hewan, hanya saja berbeda nama dan jenisnya.

H. Jawaban pertayaan
Perbedaan yang tampak antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah ekosistem
darat lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan ekosistem perairan.

Percobaan 3:Rantai makanan, Jaring aring makanan, dan Piramida Ekologi


A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
B. Atal dan Bahan
1) Alat tulis
2) Lingkungan sekitar

C. Cara Kerja
Ekosistem darat:
1) Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
2) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
3) Membuat bagan rantai makanan
4) Membuat jaring-jaring makanan
5) Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
6) Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
1) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6
2) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3) Membuat bagan piramida ekologi
4) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

D. DasarTeori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan.
Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang
memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen
sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama
yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-
jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.

E. Hasil Pengamatan
1) Ekosistem Darat
Rantai makanan 1 :
Padi => Tikus => Ular => pengurai

44
Putri Pramestiningtyas_857221647
Rantai makanan 2 :
Padi => Belalang => Katak => Ular => pengurai
Rantai makanan 3 :
Padi => Ulat => Burung => pengurai

Tingkat Trofik Komponen Biotik Pada Ekosistem Darat


Tingkat Trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 Daunpisang Katak Ular Manusia Bakteri
4 Padi Tikus Kucing Bakteri
5 Eceng Gondok Katak Ular Bakteri
6 Daun Jambu Ulat Ayam Manusia Bakteri
7 Padi Belalang Burung Bakteri
8 Lumut Ulat Bakteri
9 Rumput Kambing Manusia Bakteri
10 Genjer Cacing Ikan Bakteri

Bagan Piramida Ekologi Pada Ekosistem Darat

2) Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut => Ikan => Ular => pengurai
Rantai makanan 2 :
Enceng gondok => Katak => Ular => pengurai
Rantai makanan 3 :
Lumut => ulat => ikan => Ular => pengurai

45
Putri Pramestiningtyas_857221647
Bagan jaring jaring makanan pada ekosistem perairan

Tingkat Trofik Komponen Biotik Pada Ekosistem Perairan


Tingkat Trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung Ulat Ikan
2 Genjer Cacing Ikan
3 Teratai Udang
4 Lumut Ikan Ular
5 Eceng gondok Katak Ular
6
7
8
9
10

Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan

46
Putri Pramestiningtyas_857221647
F. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari
sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya
sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu individu dengan
lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan energi yang berbentuk
makanan dari mahluk hidup yang satu ke mahkluk hidup yang lain melalui serangkaian
urutan makanan dan dimakan dsebut rantai makanan
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen tingkat 1
c) Tingkat trofik ketiga / konsumen tingkat 2

G. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam
suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan
dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu
tersebut.

H. Jawaban Pertanyaan
1. Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan
adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan
bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan
2. Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem
darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh :
hutan, sawah, kebun.

47
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

48
Putri Pramestiningtyas_857221647
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Percobaan 1:
Laporan Praktikum Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan
Akar Bawang Merah (Allium Cepa)
Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah

A. TUJUAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merrah

B. DASAR TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam
berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen
sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi, yang
terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label
8. Air/ledeng/air PDAM
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.

49
Putri Pramestiningtyas_857221647
D. CARA KERJA
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%, serta kontrol berupa air
ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
a. Label 1: 100%
b. Label 2: 50%
c. Label 3: 25%
d. Label 4: 12,5%
e. Label 5: 6,25%
f. Label 6: 3,10%
g. Label kontrol; air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
a. Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label
100%
b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri
label 50%
c. Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
d. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri
label 12,50%
e. Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri
label 6,25%
f. Ambil 500 mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri
tabel 3,10%

3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa. Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan
dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa

50
Putri Pramestiningtyas_857221647
4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh.
Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas tabung kotrol

7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah
hingga penuh
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-ratakan
panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang
mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
IG = (rata-rata panjang akar kontrol-rata-rata panjang altar konsentrasi x)/(rata-rata
panjang akar kontrol) x 100%
10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.

E. DATA HASIL PENGAMATAN


Dari hasil pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1. Kontrol 4 0
2. 3,1% 3 25
3. 6,25% 2 50
4. 12,5% 1 75
5. 25% 0 100
6. 50% 0 100
7. 100% 0 100

51
Putri Pramestiningtyas_857221647
Grafik Hambatan Pertumbuhan Akar Bawang Merah

F. PEMBAHASAN
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan sehari-hari adalah
deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua bahan terpenting
dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh
langsungdan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.

Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah satu
tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati
dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa terlihat jelas. Bagian yang
digunakan adalah akar karena padaakar primordial merupakan meristem yang masih
berkembang dengan baik sehingga masih mudah untuk diamati.

Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasideterjen menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawangmerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG
untuk setiap konsentrasi larutandeterjen:1.100% memiliki IG = 12.50% memiliki IG
=13.25% memiliki IG =14.12.5% memiliki IG = 98,65%5.6.25% memiliki IG =
90,04%6.3.1% memiliki IG = 29,95%.
Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen 00.20.40.60.811.20% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Konsentrasi IG

Gambar 2. Grafik Antara IG Dengan Konsentrasi Deterjen

52
Putri Pramestiningtyas_857221647
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merahdikarenakan adanya surfaktan
dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan air sehingga
menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air
kekurangan oksigen dan dapatmenyebabkan kematian. Builders, salah satu yang paling
banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah phosphate.

Tetapi dalam jumlah yangterlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur
hara(eutrofikasi) dalam air menurun. Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar
primordial tumbuhtidak optimal pada konsentrasi 12,5%. 6,25% dan 3,10%. Hal
inidikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.

Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress.


Perkembangantanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajad stress air
dan tanaman ini sangat peka terhadap stress air. Untuk meningkatkan kualitas hidupnya
manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia
menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup
manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada
dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut
dapat disebut dengan pencemaran.

Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi
maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia
serta organisme lainnya.

G. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang
dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika
semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

H. Jawaban dari Pertanyaan


Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 50%

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

53
Putri Pramestiningtyas_857221647
Percobaan 2: Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. Alat dan bahan


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen serbuk 1gram.

C. Prosedur Percobaan
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta kontrol air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.

2) Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1


3) Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label kontrol, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.

54
Putri Pramestiningtyas_857221647
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
5) Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8) Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.

D. Hasil Pengamatan
Tabel Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan

55
Putri Pramestiningtyas_857221647
E. Pembahasan
1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.

56
Putri Pramestiningtyas_857221647
G. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (kontrol): Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).

57
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
JENIS ZAT DALAM MAKANAN

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

58
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 3
MAKANAN
PENDAHULUAN
Makanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimakan, akan merupakan bahan baku untuk
Menyusun tubuh. Bahan makanan sering juga disebut sebagai bahan pangan, yaitu sesuatu
yang umumnya dimasak atau diolah, lalu disusun menjadi hidangan.
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam bahan pangan sehingga
zat-zat gizi yang terkandung didalamnya memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan.

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Jenis Zat Dalam Makanan

Jenis makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokkan menjadi:


1. Bahan Makanan Pokok
2. Bahan Makanan Lauk Pauk
3. Bahan Makan Sayur, yang dapat dibedakan menjadi:
a. Sayuran Daun
b. Sayuran Buah
c. Sayuran Akar/ Umbi
d. Sayuran Kacang-kacangan
e. Sayuran Tunas
4. Bahan Makanan Buah

Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu
juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai karbohidrat
2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan Buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

Pengelompokkan makanan dapat juga dikelompokkan berdasarkan slogan “Empat Sehat


Lima Sempurna”, yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Slogan ini
mendidik masyarakat tentang cara sederhana dan mudah untuk Menyusun menu seimbang
menurut kemampuan dan selera masing-masing dan menyadarkan eratnya hubungan antara
makanan dengan Kesehatan.
Berdasarkan ini, makanan dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitu:
1. Makanan pokom merupakan sumber zat tenaga (energi)
2. Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangunan
3. Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur
4. Buah-buahan merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti sayuran
5. Susu merupakan sumber zat pembangunan dan pengatur

Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologinya yang dikenal dengan
istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan mengatur.
Untuk memperjelas penggolongan makanan berdasarkan fungsi fisiologis dapat dilihat bagan
berikut.

59
Putri Pramestiningtyas_857221647
1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung terdapat pada padi-padian dan umbi-
umbian.
2. PROTEIN
Protein disebut juga zat putih telur terdapat pada sayur-sayuran (protein nabati) dan lauk
pauk (hewan/protein hewani).
3. LEMAK
Lemak diperlukan tubuh sebagai sumber energi dan cadangan energi.
4. GARAM MINERAL
Garam mineral berfungsi sebagai zat pengatur terdapat pada sayuran, air, ikan asin, dan
buah-buahan.
5. VITAMIN
Vitamin sangat diperlukan tubuh agar organ tubuh bekerja secara normal, terdapat pada
sayuran dan buah-buahan.
6. AIR
Air sangat berguna bagi tubuh yaitu sebagai pelarut. Tubuh kita membutuhkan air relative
banyak.

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS ZAT DALAM MAKANAN

1. PERCOBAAN PENGELOMPOKKAN BAHAN MAKANAN


A. TUJUAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Tempat Plastik
2) 20 Macam Bahan Makanan

C. CARA KERJA
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke salam kelompok
Karbohidrat, Protein, Lemak dan Vitamin.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan
pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

60
Putri Pramestiningtyas_857221647
D. DASAR TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk
pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola
menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

E. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan Bahan Makanan Berdasarkan Zat Gizi.
No Jenis Bahan Makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin

1. Apel √

2. Bawang Daun √

3. Bawang Merah √

4. Bawang Putih √

5. Buncis √

6. Cabai √

7. Ikan Mujair √

8. Jagung √

9. Keju √ √

10. Kentang √

11. Minyak Sayur √

12. Nasi √

13. Pisang √

14. Sawi Putih √ √ √

15. Susu √ √ √

16. Tahu Putih √ √

17. Telur √

18. Tomat √

19. Daging Ayam √

20. Wortel √

61
Putri Pramestiningtyas_857221647
Lampiran

20 macam makanan Karbohidrat

Protein Lemak Vitamin

F. PEMBAHASAN
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu
contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh
tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.
Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi,
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof)
Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh
kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral.

G. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
yang dijadikan sample (contoh) ada yang mengandung karbohidrat, protein, lemak
dan vitamin. Jenis bahan makanan mengandung:
1) Karbohidrat yaitu jagung, kentang, nasi, sawi putih, dan tahu putih.
2) Protein yaitu daging ayam, keju, sawi putih, susu, dan telur.
3) Lemak yaitu ikan mujair, susu dan tahu putih.
4) Vitamin yaitu apel, bawang daun, bawang merah, bawang putih, buncis, cabai,
keju, minyak sayur, pisang, sawi putih, susu, tomat dan wortel.

62
Putri Pramestiningtyas_857221647
H. PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
2. Zat makan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
3. Pada Usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawaban:
1) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air
2) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air
Referensi:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

2. PENGELOMPOKKAN SAYURAN
A. TUJUAN
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Tempat plastik
2) 20 macam sayuran

C. CARA KERJA
1) Kumpulkan 20 macam sayuran
2) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.

D. DASAR TEORI
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan
cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama
vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan
sebagai tanaman hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara
umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak
mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan
seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim
tertentu satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung,

63
Putri Pramestiningtyas_857221647
buncis, bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan
sebagainya.

Pengelompokan Sayuran
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman
dan berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar,
umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai
sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya,
kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari
bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong dari bagian buahnya,
kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.

E. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan Sayuran
Jenis Bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Kacang- Sayuran
No
Makanan Daun Buah Akar/Umbi Kacangan Tunas

1. Bayam √
2. Bawang Merah √

3. Bawang Putih √

4. Buncis √ √

5. Cabe √

6. Daun Singkong √

7. Daun Pepaya √

8. Jagung √

9. Jahe √

10. Kacang Tanah √

11. Kacang Mete √

12. Kangkung √

13. Kentang √

14. Kunyit √

15. Labu √

16. Rebung √

17. Sawi Putih √

18. Tomat √
19. Kacang panjang √

64
Putri Pramestiningtyas_857221647
20. Wortel √ √

Lampiran Foto praktikum

Sayuran Buah
Pengelompokkan Sayuran Sayuran Daun

Sayuran akar/umbi Sayuran Kacang-kacangan Sayuran Tunas

F. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama. Bahan makanan sayuran
dikepompokkan menjadi 5 kelompok sayuran yaitu:
1) Sayuran Daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
2) Sayuran Buah: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
3) Sayuran Umbi/akar: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya.
4) Sayuran Kacang-kacangan: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.
5) Sayuran Tunas: tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman.

G. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jenis bahan makanan
yang dijadikan sample (contoh) bedasarkan pengelompokkan sayuran, yaitu:
1) Sayuran daun: bayam, daun singkong, daun papaya, kangkung, dan sawi putih.
2) Sayuran buah: buncis, cabe, jagung, labu, tomat dan wortel.

65
Putri Pramestiningtyas_857221647
3) Sayuran umbi/akar: bawang merah, bawang putih, jahe, kentang, kunyit, dan
wortel
4) Sayuran kacang-kacangan: buncis, kacang panjang, kacang tanah, dan
kacang mete.
5) Sayuran tunas: Rebung

H. PERTANYAAN
1. Bila dilihat dari “Triguna makanan” sayuran termasuk ke dalam kelompok zat
makanan apa saja?
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang
merah, dan terong?
JAWABAN:
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat Pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

Referensi:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pengelompokan-sayuran.html

3. PERCOBAAN MEMBUAT MENU MAKANAN BEDASARKAN 4


SEHAT 5 SEMPURNA
A. TUJUAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan
slogan 4 sehat 5 sempurna.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Tempat plastik
2) 20 macam bahan sayuran

C. CARA KERJA
1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat
5 sempurna
3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke
dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?

66
Putri Pramestiningtyas_857221647
D. DASAR TEORI
Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang memiliki kandungan gizi lengkap
mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral. Makanan 4 sehat terdiri
atas makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Sedangkan 5 sempurna merupakan
susu yang merupakan nutrisi tambahan.

Awalnya makanan 4 sehat dan 5 sempurna ini merupakan kampanye yang digalakkan
pemerintah namun saat ini sudah menjadi gaya hidup sebagian orang. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan nutrisi dan mewujudkan masyarakat yang kuat dan sehat.
Makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi penuh ini harus dikonsumsi siapa saja
tidak, mengenal usia. Kesadaran akan konsumsi makanan yang sehat harus juga
didampingi dengan gaya hidup sehat lainnya seperti istirahat cukup, olahraga rutin.
Beberapa contoh makanan 4 sehat 5 sempurna di bawah ini:
1) Makanan pokok utama adalah nasi.
2) Lauk-Pauk yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati. Lauk pauk
hewani, antara lain daging, unggas, ikan, dll. Sedangkan lauk pauk nabati berupa
tahu, tempe, dll.
3) Sayur-Mayur adalah semua jenis tanaman yang dapat dikonsumsi baik yang diambil
dari akar, batang, daun, biji, bunga atau bagian lain yang digunakan untuk diolah
menjadi masakan. Sayuran mengandung zat gizi yang berfungsi mengatur
metabolisme (proses kerja tubuh) yang terdiri dari air, vitamin, dan mineral.
4) Buah merupakan suplai energi tambahan tenaga saat urgen untuk menghadapi
jadwal yang padat.
5) Susu dan produk olahannya merupakan salah satu sumber kalsium terbaik. Teratur
minum susu akan menciptakan tulang anak sehat dan menjangkau kepadatan tulang
optimalnya di umur 25-30th. Asupan susu untuk anak-anak pun mempengaruhi
tinggi badan anak, mengurangi tulang rapuh di masa mendatang.

E. HASIL PENGAMATAN
Zat Makan
Jenis Kelompok Jenis Bahan
No Karbo
Makanan Makanan Makanan Protein Lemak Vitamin
hidrat
1. Nasi Putih Makanan Nasi +
Pokok
2. Daging Lauk Pauk Daging Ayam +
Minyak goring +
Kunyit +
Bawang Merah +
Penyedap rasa
3. Tempe Lauk Pauk Tempe +
Minyak goring +
Bawang putih +
Penyedap rasa

67
Putri Pramestiningtyas_857221647
4. Sayur Bening Sayur Mayur Bayam +
Jagung +
Wortel +
Tomat +
Bawang merah +
Cabai +
Air +
Penyedap rasa
5. Apel Buah-buahan Apel +
6. Jeruk Buah-buahan Jeruk +
7. Pisang Buah-buahan Pisang +

8. Pepaya Buah-buahan Pepaya +

9. Susu Susu Susu bear brand +

10. Air Mineral Mineral Aqua

F. PEMBAHASAN
Bahan makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk dihidangkan.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
a. Bahan makanan pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama
Contoh: Nasi.
b. Bahan makanan lauk-pauk: bahan makanan yang setelah diolah merupakan
peserta dari makanan utama.
Contoh: Daging Ayam, tempe.
c. Bahan makanan sayur mayur: bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah merupakan penyerta makanan utama.
Contoh: sayur bening.
d. Buah-buahan: bahan makanan dari buah tumbuhan
Contoh: apel, jeruk, pisang, dan papaya.
e. Minuman: merupakan pelepas dahaga
Contoh: susu dan air mineral.

G. KESIMPULAN
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan
makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral.

H. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!

68
Putri Pramestiningtyas_857221647
JAWABAN
1. Empat sehat lima sempurna adalah makanan yang memiliki kandungan gizi lengkap
mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral. Makanan empat sehat
terdiri atas makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Sedangkan lima sempurna
merupakan susu yang merupakan nutrisi tambahan.
2. Triguna pangan: pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaitu:
a. Untuk begerak: merupakan zat tenaga
Misal: karbohidrat, lemak, protein
b. Untuk membangun: merupakan zat pembangun
Misal: protein, mineral, vitamin, air
c. Untuk mengatur: merupakan zat pengatur
Misal: protein dan air

Referensi:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://mediaindonesia.com/humaniora/446824/ini-pengertian-makanan-4-sehat-5-
sempurna

Materi Video penjelasan Modul 3 Makanan KP 1 Jenis Zat Dalam Makanan:


https://youtu.be/6blJvEphfBo

69
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA) UJI MAKANAN
(UJI KARBOHIDRAT, LEMAK, DAN PROTEIN)

Disusun oleh:

PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

70
Putri Pramestiningtyas_857221647
UJI MAKANAN

JUDUL
Uji Makanan (Uji Karbohidrat, lemak, dan protein)

A. TUJUAN
1. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat
2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang menggandung lemak
3. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat dan bahan dalam percobaan mengidentifikasi uji karbohidrat adalah:
1) Wadah
2) Sendok
3) Pisang 1 iris kecil
4) Nasi
5) Telur
6) Apel
7) Biskuit
8) Margarin seujung sendok
9) Tepung terigu 1 sendok
10) Gula pasir 1 sendok
11) Kentang 1 iris
12) Tahu
13) Kalium iodida 0,1 M /Betadin
2. Alat dan bahan dalam percobaan mengidentifikasi uji lemak adalah :
1) Wadah
2) Sendok 2 buah
3) Kertas coklat
4) Lampu senter menggunakan HP
5) Lilin 1 buah
6) Kemiri 2 butir
7) Margarin 1 sendok
8) Wortel 1 buah
9) Minyak 1 sendok
10) Santan
11) Air
3. Alat dan bahan dalam percobaan mengidentifikasi uji protein adalah :
1) Wadah
2) Lilin 1 sendok
3) Penjepit jemuran baju
4) Korek api
5) Bulu ayam
6) Seledri
7) Roti 1 potong
8) Daging ayam 1 iris kecil
9) Kangkung 1 batang
10) Tepung Terigu
11) Gula Pasir

71
Putri Pramestiningtyas_857221647
C. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen. Untuk mengtahui amilum dibahan makanan dapat di uji dengan memberi
larutan Iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan
perubahan warna menjadi warna biru tua. Jadi bahan makanan yang mengandung amilum
jika ditetesi larutan iudium dalam KI 1 akan berubah warnanya menjadi biru ungu atau
iru. Untuk membantu warna itu dapat diidentifikasi secara jelas maka usahakan memiliih
bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanaan dalam penggunanaan
larutan iodium maka yang perlu diperhatikan dalam penggunaaannya adalah bahwa janga
terlalu pekat dalam mencapur larutan, karena larutan Iodium beracun dan dapat membuat
iritasi kulit.

Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan
stuktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui sumber makanan yang
mengandung lemak dapat dilakkukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan
tersut dipegang atau diraba maka akan terasa licin dan bila ditempelkan pada kertas
karton, maka kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karna air menguap
sehingga kertas akan kering kembali, akan tetapi bekas minyak tidak akan hilang dan
tetap menempel dikertas tersebut karena minyak tidak menguap. Agar lebih jelas lagi
dapat dilakukan pengujian sederhana tentang ada dan tidak adanya lemak dalam suatu
bahan makanan seperti tersebut diatas.

Protein adalah zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan


mengantikan bagian sel-sel tubuh yang rusak. Keberadaan protein dapat di uji dengan
cara membakar bahan yang akan di uji dengan menambah larutan tembaga sulfat, (perlu
diketahui bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun hati-hati jangan sampai tertelan).
Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar dapat mengeluarkan bau yang
tidak enak seperti bau bulu ayam yang terbakar, bau tersebut menandakan bau dari protein
yang terbakar. Dalam pemakaian larutan pengujian dengan tembaga sulfat terhadap bahan
makanan yang diuji sebelumnya bahan makanan tersebut diberi larutan air kapur, dengan
tujuan agar bila makanan tersebut tercampur dengan larutan sulfat, makanan akan
terbentuk berwarna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi menunjukan semakin
tinggi pula kadar protein yang terdapat pada bahan yang diuji tersebut.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukan bagi percobaan ini
2) Susunua semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan di uji
diatas piring plastik
3) Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalam KI/Lugol (dalam praktik ini kami gunakan Betadin). Perhatikan dan
catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi Betadin. Catatlah bahan
yang diuji manakah yang menunjukan warna ungu-biru setelah ditetes betadin.
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung karbohidrat.

72
Putri Pramestiningtyas_857221647
2. Uji lemak
1) Buatlah 6 potongan kertas coklat yang dipotong dengan ukuran 10x10
2) Ambilah 6 kertas coklat berilah nama setiap kertas
3) Ambilah air dengan mengunakan sendok teteskan diatas kertas coklat
4) Ambilah minyak dengan menggunakan sendok diatas kertas coklat
5) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar 20 menit. Sesudah itu periksa keduanya
dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut.
Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
6) Haluskan kemiri dan usap-usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai 20 menit
7) Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesempatan bahan makanan
lain. Cairkan margarin diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin.
Teteskan diatas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
8) Potonglah wortel dan usap-usapkan diatas kertas coklat. Dan lakukan pada bahan
yang lainnya. Biarkan 6 kertas coklat selama 20 menit.
9) Setelah 20 menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu atau senter.
Kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel lembar
kerja.
3. Uji protein
1) Nyalakan lilin, dirikan diatas alas piring kecil atau alas lainnya dan bakarlah bulu
ayam diatas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau yang ditimbulkan. Gunakan bulu
ayam terbakar ini sebagai kontrol.
2) Kemudian bakarlah diatas nyala lilin satu persatu bahan yanng telah disiapkan.
3) Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Karbohidrat
Warna
NO Bahan Makanan Keterangan
Sebelum diberi betadin Sesudah diberi betadin
1. Pisang Putih kekuningan Coklat
2. Nasi Putih Ungu tua Karbohidrat
3. Margarin Kuning Coklat

4. Tepung Putih Ungu tua Karbohidrat


5. Gula pasir Putih Coklat
6. Kentang Kuning Ungu Karbohidrat
7. Tahu Putih Coklat
8. Telur Putih Coklat
9. Biskuit Putih kekuningan Biru Ungu Karbohidrat
10. Apel Putih Coklat

73
Putri Pramestiningtyas_857221647
2. Uji Lemak
Meninggalkan Bekas Noda Minyak
NO Bahan yang diuji Keterangan
Ya Tidak
1 Kemiri √ Lemak
2 Margarin √ Lemak
3 Wortel √
4 Air √
5 Minyak sayur √ Lemak
6 Santan √ Lemak

3. Uji Protein
Mengandung Protein
No Jenis Bahan Makanan Keterangan
Ya Tidak
1 Seledri √
2 Roti √ Protein
3 Daging ayam √ Protein
4 Tempe √ Protein
5 Kankung √
6 Putih Telur √ Protein

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Uji Karbohidrat
Pertanyaan
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir. Setelah diberi
betadin, apakah semua menunjukan warna biru tua/ ungu? Jika tidak mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat ? jika ya,
jelaskan mengapa?
2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium/betadin?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat?
Jawaban
1. Nasi, biskuit dan tepung berwarna ungu tua sementara pada kentang berwarna ungu
dan gula pasir berwarna warna coklat, karena gula pasir mengandung glukosa.
2. Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Biskuit, nasi, tepung terigu, dan kentang.
Kesimpulan Uji Karbohidrat :

74
Putri Pramestiningtyas_857221647
Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung karbohidrat dan yang tidak, dan kita
tahu bahan yang mengandung karbohidrat itu tidak semua sama kandungan karbohidratnya
dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung karbohidrat
ditetesi betadin warnanya berubah menjadi ungu/biru tua.

2. Uji lemak
Pertanyan
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, . Bagaimanakah terasanya bekas
usapan/tetesan tersebut di tangan anda.
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak?
Jawaban
1. Pada uji lemak kemiri, margarin, santan dan minyak sayur, kertas coklat diraba terasa
licin dan meninggalkan bekas noda sementara pada kertas lain yaitu wortel dan air tidak
terasa licin dan tidak meninggalkan bekas pada kertas coklat.
2. Ada beberapa bahan seperti santan, kemiri, margarin, dan minyak sayur meninggalkan
bekas noda pada kertas, dan saat di soroti lampu menggunakan senter dan pada bahan
yang lainnya tidak meninggalkan bekas dan kertas coklat tetap seperti semula.
3. Bahan makanan yang mengandung lemak yaitu seperti santan, kemiri, margarin, dan
minyak sayur.
Kesimpulan Uji Lemak:
Dari hasil uji coba lemak menggunakan kertas coklat, dapat disimpulkan bahwa bahan yang
mengandung lemak adalah yang meninggalkan bekas noda pada kertas dan terasa licin saat
diraba, yaitu: Kemiri, margarin, santan dan minyak sayur. Sementara air dan wortyel tidak
meninggalkan bekas sama sekali pada kertas coklat.

3. Uji protein
Pertanyaan
1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan aroma yang sama dengan bulu
ayam?
2) Perhatikan putih telur, roti, dan tempe saat dibakar. Identifikasi bau yang ditimbulkannya,
jelaskan kira-kira bau apa dari masing bahan makanan yang dibakar tersebut
3) Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe
dan daging ayam, manakah yang menunjukan warna ungu ? apakah keunggulannya
sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
4) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawaban
1. Tidak, karena semua bahan tersebut setelah diuji tidak semuanya mengandung protein
2. Baunya seperti bau bulu ayam yang dibakar
3. Karena kami tidak mendapatkan tembaga sulfat, maka kami tidak dapat
menyimpulkan jawaban atas soal ini. Namun dari info yang kami peroleh di
internet/youtube, dijelaskan bahwa: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe,
dan daging ayam. Keunguannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada daging ayam
dan tempe sedangkan ungu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih telur rebus
kandungan proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan tempe yang
ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan tersebut.
4. Bahan makanan yang mengandung protein adalah daging ayam, putih telur dan tempe
dan roti.

75
Putri Pramestiningtyas_857221647
Kesimpulan Uji Protein :
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan
yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya : Tempe, roti, daging ayam
dan putih telur, sedangkan kangkung dan seledri tidak.

G. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol
(atau bisa juga menggunakan betadine) yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain:
Cairan Betadine digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi cairan Betadine menjadi
ungu, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin ungu tua berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
1. Uji Karbohidrat
Pada praktek uji karbohidrat bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah
Biskuit, nasi, tepung dan kentang.
1) Uji Biskuit
Pada uji karbohidrat, biskuit yang di tetesi dengan cairan Betadine menghasilkan
warna ungu kebiruan. Hal itu berarti biskuit mengandung karbohidrat.
2) Nasi
Uji karbohidrat, 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan cairan Betadine berubah warna
ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat.
3) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan cairan Betadine berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
4) Kentang
Uji karbohidrat, kentang yang diiris kecil ditetesi dengan cairan Betadine berubah
warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa kentang mengandung
karbohidrat.
2. Uji Lemak
Pada praktek uji lemak bahan makanan yang mengandung lemak adalah kemiri,
margarin, dan santan
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 20 menit dan kertas dilihat menggunakan sinar dari lampu senter
HP ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kemiri mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 20 menit kemudian setelah 20 menit kertas dilihat menggunakan
sinar lampu senter HP ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Minyak sayur
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usapusapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 20 menit kemudian, setelah 20 menit
kertas dilihat menggunakan sinar dari lampu senter HP ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.

76
Putri Pramestiningtyas_857221647
4. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 20 menit kemudian, setelah 20 menit kertas dilihat menggunakan
sinar dari lampu senter HP ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

3. Uji Protein
Pada praktek uji protein bahan makanan yang mengandung protein adalah daging ayam,
tepung dan putih telur. Karena bahan – bahan tersebut ketika dibakar, aromanya
menyerupai bulu ayam yang dibakar.

H. KESIMPULAN
Pada praktek uji karbohidrat bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah biskuit,
nasi, tepung dan kentang. Pada praktek uji lemak bahan makanan yang mengandung lemak
adalah kemiri, margarin, minyak sayur dan santan. Pada praktek uji protein bahan makanan
yang mengandung protein adalah daging ayam, putih telur, roti dan tempe.

I. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk. Cetakan ke 25 2019. Pratikum IPA di SD. Tangerang Selatan
Universitas Terbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang kami alami selama proses kegiatan praktikum Uji Makanan adalah pada
saat mencari tembaga sulfat, karna cukup langka toko yang menjual bahan-bahan kimia
menyediakan/menjual tembaga sulfat.

K. FOTO/VIDEO PRATIKUM
A.Uji Karbohidrat
Foto Praktikum Deskripsi Kegiatan

Mempersiapkan alat dan bahan.

77
Putri Pramestiningtyas_857221647
Proses meneteskan pada sampel bahan (
terigu , kentang, margarin , nasi, gula,
dan pisang)

Proses akhir kegiatan setelah di teteskan


cairan betadine.

B. Uji Lemak
Foto Praktikum Deskripsi Kegiatan
Persiapan alat dan bahan

Proses kegiatan

78
Putri Pramestiningtyas_857221647
Akhir kegiatan
Saat kertas coklat Air disorot
menggunakan senter HP, tidak terlihat
bekas noda. Namun pada santan terlihat
bekas noda transparan dan licin ketika
diraba.

C.Uji Protein
Foto Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alat dan bahan kegiatan


praktek

Proses Kegiatan

79
Putri Pramestiningtyas_857221647
Proses Akhir Kegiatan

Lampiran

Link Video Youtube Praktik Uji Makanan: https://youtu.be/svs6uq7Buk0

80
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4 MEKANIKA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
GERAK

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

81
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 4 MEKANIKA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
GERAK

GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan

C. ALAT DAN BAHAN


1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang Kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar
maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik
besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan
tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus
beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan
(Sarojo, 2002 : 37-39).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini

82
Putri Pramestiningtyas_857221647
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)
1 0.22 0.70
2 0.20 0.60
3 0.18 0.5
4 0.16 0.40
5 0.14 0.30

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apa itu Gerak Lurus Beraturan?
Jawab:
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang lintasnnya berupa gerak lurus dengan
kecepatan tetap

H. PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu
yang diperlukanadanya.

I. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin
cepat pula waktu yang diperlukan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2020).Praktikum IPA di SD Edisi 1.Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Pengambilan gambar dan praktik untuk mencari alat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

83
Putri Pramestiningtyas_857221647
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

A. JUDUL PRAKTIKUM
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

C. ALAT DAN BAHAN


1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat
yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah
maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut
dinamakan GLBB diperlamabat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1) Menyusun alat.
2) Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan
m tertinggal di ring pembatas B
4) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari
B ke C (tBC)
5) Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan
catat datanya pada tabel.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 100 25 1.60 60 2.54
2 100 30 1.67 55 2.12

3 100 35 1.97 50 1.98

4 100 40 1.84 45 1.79

5 100 45 1.95 40 1.12

84
Putri Pramestiningtyas_857221647
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Gambarkan Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal). Jawab :

H. PEMBAHASAN
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

I. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020).Praktikum IPA di SD Edisi 1.Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Pengambilan gambar dan praktik untuk mencari alat.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

85
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 6 GELOMBANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

86
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 6 GELOMBANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan jenis-jenis gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari Pratikum ini adalah sebagai berikut:
Mengamati jenis dan bentuk gelombang transversal dan longitudinal

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan pratikum :
a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m, ᶲ = 0,5 CM
c. Benar kasur panjang 3 m
d. Karet gelang

D. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah perambatan yang bersumber dari gangguan pada suatu medium.
Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat secara
permanen dari materi medium. Gelombang menurut arah getarannya dibagi dalam dua
bagian yaitu, gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan
arah perambatannya, sehingga bentuk dari gelombang ini terdapat bukit dan lembah
gelombang. Gelombang ini membutuhkan material solid untuk merambat dengan efektif,
hal tersebut menyebabkan gelombang ini tidak efektif merambat pada material cair dan
gas. Gelombang transversal relatif lebih lemah jika dibandingkan dengan gelombang
longitudinal (Crawford, 1968). Contoh gelombang tranversal seperti gelombang pada tali
dan gelombang permukaan air.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya berhimpit atau
searah dengan arah rambatan gelombang. Gelombang ini tidak menunjukkan deretan bukit
dan lembah, tetapi merupakan rapatan dan regangan. Gelombang ini juga disebut dengan
gelombang kerapatan (density waves) karena kerapatan partikel berfluktuasi pada saat
gelombang ini bergerak. Gelombang ini dapat menjalar pada material cair dan padat (Pain,
H.J., 2005). Contoh gelombang ini seperti terdapat pada gelombang pegas. Pergerakan
partikel kedua gelombang ini ditunjukkan pada berikut.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk dan jenis gelombang
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang Anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut. Amati gelombang

87
Putri Pramestiningtyas_857221647
yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada
slinki? Apa gelombang itu?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
4. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki! Lalu usik lagi ujung slinki yang Anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas?
Jika ada, dari manakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki? Jika ada perbedaannya,
sebutkan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh atau dipegang oleh teman Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang Anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lalu ke depan seperti pada gambar. Amati arah
getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut
gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki, terlihat adanya
suatu rambatan atau gelombang.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnva

H. PEMBAHASAN
1. Berdasarkan data hasil pengamatan pada praktek Slinki direntangkan diatas lantai
yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang
teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan
cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi
energi.

2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya. Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.
Hal demikian disebut gelombang transversal, yakni gelombang yang arah getarannya
tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.

3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang, ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang, dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang

88
Putri Pramestiningtyas_857221647
merambat melalui slinki. Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan).

4. Percobaan ketiga, slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel, sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel
listrik tidak muncul gelombang. Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,
ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah, berarti tidak ada energi pada kabel
listrik tersebut.

5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai, salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri. Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan, seperti pada gambar berikut: Pada percobaan
ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang). Ternyata arah usikan searah
dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

I. KESIMPULAN
1. Kesimpulan pada percobaan praktik pengamatan Gelombang transfersal adalah
gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya.

2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.

3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada


arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk. 2021.Pratikum IPA di SD.Tangerang Selatan:Universitas
Terbuka https://darsimanb.blogspot.com/2016/10/teori-gelombang.html.

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan hanya pada saat praktik mengamati gelombangnya harus benar-benar focus

M.FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

89
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7 OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
SIFAT CAHAYA

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

90
Putri Pramestiningtyas_857221647
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

MODUL 7 OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 SIFAT CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan praktikum adalah Pemantulan Cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari Pratikum ini adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
d. Menentukan fokus cermin cekung.
e. Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan pratikum
1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermincembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupacekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan
alat kerja dokter.

Sifat pemantulan pada cermin cekung:


1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya

91
Putri Pramestiningtyas_857221647
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen) Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung:
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
bendayang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali

Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan.
Sifat pemantulan pada cermin cembung:
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)Peristiwa pemantulan pada cermin cembung
mempunyai

3 sinar istimewa yaitu:


1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
seolah- olah sinar datang dari titik tersebut. M : perbesaran bayangan h : tinggi
bayangan bendah : tinggi benda s : jarak bayangan benda ke cermins : jarak benda
ke cermin

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti gambar
dibawah ini
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
2. Percobaan pemantulan cahaya cermin cembung.
a. Menyusun semua alat seperti pada gambar di bawah ini.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dansesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.

92
Putri Pramestiningtyas_857221647
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dansesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung
tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin ce- kung pada keadaan tersebut (s).

F. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.
b. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)
Tabel Hasil Pengamatan
No i ( derajat ) r (derajat )
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar:
1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
2. Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Sama besar.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.
b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung:
1) Maya.
2) Sama tegak.
3) Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya
c. Hasil pengamatan
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan ( cm )
1 5 cm - 8 cm
2 8 cm - 5 cm
3 10 cm - 4 cm

93
Putri Pramestiningtyas_857221647
3 20 cm - 2 cm
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.
b. Sifat bayangan yang di bentuk
1) Maya
2) Sama banyak
3) Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
c. Hasil Pengamatan
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan ( cm )
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
3 20 cm 2 cm

G. PEMBAHASAN
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar. Pembentukan bayangan oleh cermin
datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin datar berikut:
Proses pembentukan bayangan:
1. Benda di depan cermin datar.
2. Berlaku hukum pemantulan.
3. Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
4. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
5. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus- putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
6. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan
pangkal benda.
7. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh cermin datar adalah:
a. Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
b. Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
c. Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali

H. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. 2021.Pratikum IPA di SD.Tangerang Selatan:Universitas
Terbuka.

94
Putri Pramestiningtyas_857221647
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak ada kesulitan dalam praktik.

J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Feoto kegiatan Deskripsi kegiatan

Tahap persiapan / tahap awal

Kegiatan proses

Kegiatan proses percobaan


dengan posisi yang
berbeda.

95
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7 OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

96
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 7 OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

A. JUDUL PERCOBAAN
Judul percobaan praktikum adalah Lensa cembung dan cermin cekung

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari Pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3. Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan pratikum
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari
lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama.

Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar
atau konvergen.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

97
Putri Pramestiningtyas_857221647
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat seperti gambar
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
1. Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 3 cm 2 cm
2. 2 cm 2 cm
3. 2 cm 3 cm
4. 1 cm 2 cm

2. Cermin Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 5,5 cm 5 cm
2. 4,5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
2. Tentukan jarak fokus (f) ceriman cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban:

1. Jarak fokus lensa cembung: 1,5 cm


2. Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan pada praktek Lensa adalah medium transparan yang
dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga
terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat
kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa
98
Putri Pramestiningtyas_857221647
cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan
pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambar berikut!

Gambar Berkas Sinar Istimewa I


2. Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II


3. Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III


(Sunaryono, 2010)
Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar
istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolaholah dari titik
fokus f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

99
Putri Pramestiningtyas_857221647
2. Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

I. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk. 2021.Pratikum IPA di SD.Tangerang Selatan:Universitas
Terbuka
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak menemukan kesulitan dalam percobaan ini

K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto kegiatan Deskripsi kegiatan

Proses kegiatan percobaaan bayang tanpa


menggunakan layar

Proses kegiatan percobaan bayangan dengan


menggunakan layar

100
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
KELISTRIKAN

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857220161

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET

101
Putri Pramestiningtyas_857221647
KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN

Judul Percobaan 1: Muatan Listrik


1. Tujuan
a. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
b. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

2. Dasar Teori
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupunelektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral,
jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk
muatan total yang netral atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah)
buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.

3. Alat dan Bahan


a) Bola pingpong 2 buah.
b) Benang jahit secukupnya.
c) Lembaran wool dan nilon.
d) Tas plastic.
e) Isolasi.
f) Sisir plastic.
g) Potongan kertas yang kecil-kecil.

4. Data Hasil Pengamatan


Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan
Wool Plastic nilon
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik

Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik

Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

Gambar 8.2 Gambar 8.3


Gambar 8.1 Pecobaan bola pingpong
Pecobaan bola pingpong
Pecobaan bola pingpong digosok dengan plastik digosok dengan nilon
digosok dengan wool
5. Analisis Data

102
Putri Pramestiningtyas_857221647
a) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
b) Ada muatan listrik.
c) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
d) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
e) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
f) listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
6. Pertanyaan
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik. Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
7. Jawaban Pertanyaan
a. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
b. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
c. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C menarik
D. Diketahui A bermuatan negative maka:
1) B bermuatan positif
2) C bermuatan negatif
3) D bermuatan positif
d. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
8. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.

103
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
KEMAGNETAN

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

104
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
PRAKTIKUM 2 KEMAGNETAN

A. JUDUL PRAKTIKUM
Gaya magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukan bentuk medan magnet

C. ALAT DAN BAHAN


1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastic
7. Potongan kertas
8. Statif
9. Isolasi plastic

D. LANDASAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi.
Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah
manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan.
Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda
tertentu yang mampu ditarik oleh magnet. Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain:
1) Mampu menarik benda-benda tertentu.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi,
nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.
2) Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik. Gaya tarik
magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut.
Namun jika penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang.
Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan
penghalang antara magnet dan benda magnetis. Selain itu juga dipengaruhi oleh
jarak magnet dengan benda magnetis.
3) Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub yang
senama akan tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-menarik.
Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana sampai
yang rumit. Selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada beberapa cara
membuat magnet buatan, yaitu :
1. Cara induksi.
Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi bersifat seperti magnet.
Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan tersebut

105
Putri Pramestiningtyas_857221647
hanya berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet. Maka sifat
kemagnetannya akan hilang.
2. Cara gosokan
Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggosok-gosokkan besi atau
baja dengan kutub sebuah magnet. Semakin banyak gosokan yang dilakukan,
semakin kuat sifat kemagnetan dari besi atau baja tersebut. Sifat kemagnetan ini juga
bersifat sementara.
3. Cara aliran listrik
Magnet dapat juga dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut
elektromagnetik. Sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung
sementara. Jika arus listrik putus, sifat kemagnetan benda akan hilang.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan
2) Amati apa yang terjadi
3) Masukan data dalam tabel

F. HASIL PENGAMATAN
No Magnet Bahan Tertarik / tidak tertarik
1. Magnet Jarum jahit Tertarik
2. Magnet Aluminium Tidak tertarik
3. Magnet Seng Tertarik
4. Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5. Magnet Plastik Tidak tertarik
6. Magnet Kertas Tidak tertarik

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis, sehingga jika
didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet
tersebut.

H. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita
lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui
bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit,
plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati
magnet yang kita dekatkan .

106
Putri Pramestiningtyas_857221647
I. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan
bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt
yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet
dan disebut benda nonmagnetik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020).Praktikum IPA di SD Edisi 1.Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Pengambilan gambar

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto kegiatan Deskripsi kegiatan

Persiapan alat dan bahan

Proses kegiatan beberapa benda


dapat di Tarik oleh magnet.

107
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
MANDIRI

PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

108
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 (DUA)
SIMBIOSIS

PUTRI PRAMESTININGTYAS

857221647

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022.1

109
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN: SIMBIOSIS PARASITISME

1. Tujuan
Mengident ifikasi s imbio sis par asit is me di lingkungan sekit ar.

2. Alat dan Bahan


a. Alat t ulis
b. Lembar pengamat an
c. Lingkungan sekit ar

3. Cara Ker ja
1) menyiapkan alat t ulis dan le mbar pengamat an.
2) menuju lingkungan sekit ar t empat t inggal.
3) Mengident ifikasi beberapa simbiosis parasit isme yang t er jadi ant ara
hewan dengan t umbuhan, ant ara hewan dengan hewan, at au ant ara
t umbuhan dengan t umbuhan
4) Mene mukan set idaknya 3 -5 hubungan yang t erjadi!
5) Menulis hasil ident ifikas i pada lembar ker ja
6) Menganalis is makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diunt ungkan.
7) Menulis jenis keunt ungan dan kerugian apa yang t er jadi pada
hubungan simbio sis t ersebut pada t abel.

4. Tempat dan Tanggal P engamat an


a. Tempat : Lingkungan sekit ar Rumah
b. Tanggal : 12 Apr il 2022

5. Dasar Teori
S imbio sis parasit is me adalah suat u hubungan diant ara dua spesies,
dimana spesies sat u mendapat keunt ungan sedangkan yang lainnya
dirugikan.

6. Hasil Pengamat an
Tabel Hasil P engamat an S imbio sis P aras it is me
P ihak yang dirugikan P ihak yang diunt ungkan
Jenis
Jenis Jenis
No. Hubungan Jenis Jenis
Makhluk Makhluk
Parasi-t isme Kerugian Keunt ungan
Hidup Hidup
1. Kucing Kucing Merasa Kut u Menghisap
dengan gat al darah
Kut u kucing
2. Pohon Pohon Kehilangan Benalu Tumbuh
mangga Mangga sar i subur
dengan makanan
benalu
3. Tali put r i Tanaman Kehilangan Tali put r i Tumbuh
dan Pagar sar i lebat
t anaman makanan
pagar

110
Putri Pramestiningtyas_857221647
4. Sapi dengan Sapi Merasa Nyamuk Menghisap
nya muk gat al darah

7. Pembahasan
S imbio sis parasit is me adalah hubungan 2 makhluk hidup yang
mana hanya mengunt ungkan sepihak saja. Apabila t umbuhan maupun
hewan t erkena parasit (benalu) maka nut r is i dala m t ubuhnya menjadi
berkurang karena diserap/dihisap oleh parasit yang menghinggapinya.
Sepert i benalu yang menghisap nut r isi makanan pada po hon mangga,
at au kut u yang menghisap nut r isi dar i darah kucing yang dihing gapinya.

8. Kesimpulan
Pada hubungan paras it isme, ant ara dua makhlluk hidup yang
berhubungan, sa lah sat unya mendapat kan keunt ungan, sedangkan yang
lain mengala mi kerugian.

9. Jawaban pert anyaan


1) Apakah hubungan ant ara kut u anjing dengan anjing merupaka n
hubunga n paras it isme?
Jawab :
I ya, karena kut u me mpero leh keunt ungan berupa nut r isi yang berasal
dar i darah anjing, sedangkan anjing me mpero leh kerugian kar ena
kehilangan nut r isi dalam darah yang dihisap kut u, selain it u juga
menyebabkan t ubuh anjing menjadi gat a l, sehingga menganggu.
2) Diant ara hubungan parasit is me yang dit emukan, adakah yang
menyebabkan kemat ian pada inangnya? Jelaskan
Jawab :
Pada hubungan parasit is me, parasit t idak akan membunuh t umbuhan/
hewan inangnya, mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya
mat i, maka parasit t ersebut akan mat i, sebab kehilangan sumber
makanannya.

Lampiran

Kucing dan kutu

Pohon m anga dan benalu

111
Putri Pramestiningtyas_857221647
Tali putri dan tanam an pagar

LEMBAR KERJA MAHASISWA


MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN SIMBIOSIS K OMENSALISME

1. Tujuan
Mengident ifikasi s imbio sis ko mensalis me di lingkungan sekit ar.

2. Alat dan Bahan


a. Alat t ulis
b. Lembar pengamat an
c. Lingkungan sekit ar

3. Cara Ker ja
1) Menyiapkan alat t ulis dan lembar pengamat an.
2) Menuju lingkungan sekit ar t empat t inggal.
3) Mengident ifikasi simbiosis ko mensalis me yang t erjadi ant ara hewan
dengan t umbuhan, ant ara hewan dengan hewan, at au ant ara t umbuha n
dengan t umbuhan
4) Mene mukan set idaknya 3-5 hubungan yang t erjadi!
5) Menulis hasil ident ifikas i pada lembar ker ja
6) Menganalis is makhluk hidup mana yang diunt ungkan dan mana yang
t idak diunt ungkan at aupun dirugikan.
7) Menulis jenis keunt ungan apa yang t er jadi pada hubungan simbio sis
t ersebut pada t abel.

4. Tempat dan Tanggal P engamat an


a. Tempat : Lingkungan sekit ar Rumah
b. Tanggal : 12 Apr il 2022

5. Dasar Teori
S imbio sis ko mensalis me adalah suat u hubungan diant ara dua
spesies, dimana spesies sat u mendapat keunt ungan sedangkan yang
lainnya t idak diunt ungkan maupun dirugikan

112
Putri Pramestiningtyas_857221647
6. Hasil Pengamat an
Tabel Hasil Pengam atan Sim biosis Kom ensalism e
P ihak yang diunt ungkan Jenis makhluk
Jenis Hubungan Jenis hidup yang t idak
No. Jenis
simbio sis Makhluk unt ung dan t idak
Keunt ungan
Hidup rugi
1. Tumbuhan paku Tumbuhan Dapat Pohon jat i
dan pohon jat i Paku menumpang
pada poho n
jat i
2. Angrek dan Angrek Dapat Pohon mangga
pohon mangga menumpang
pada poho n
mangga
3. Tumbuhan sir ih Tumbuhan Dapat Pohon kelor
dengan po hon S ir ih menumpang
kelor pada poho n
kelor

7. Pembahasan
Dar i t abe l pengamat an dapat dilihat ada 3 hubungan simbio sis
dimana ket iga hubungan t ersebut int inya sama yait u salah sat u makhluk
hidup (t umbuhan paku, angrek, t umbuhan sir ih) mendapat kan
keunt ungan dengan menempel at au menumpang pada t umbuhan/ poho n
yang menjadi inangnya, namun mereka t idak menyer ap nut r isi pohon
inangnya. Sehingga po hon inang (Pohon jat i, poho n mangga, pohon
kelor) yang mer eka t umpangi t idak mengalami kerugian maupun t idak
mendapat keunt ungan.

8. Kesimpulan
Dar i pembahasan ket iga hubungan t ersebut kesimpulannya sa ma
ya it u sa lah sat u makhluk hidup mendapat kan keunt ungan sedangka n
yang lain t idak mendapat keunt ungan maupun t idak mengalami
kerugian.

9. Jawaban pert anyaan


Apakah hubungan ko mensalis me da lam kadar t ert ent u dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan ber ika n
cont ohnya!
Jawab:
Apabila t er jadi hubungan simbio sis ko mesalis me dan makhluk hidup
yang sat u pert umbuhannya ber lebihan, maka akan menghambat dan/at au
pada akhir nya merug ikan pert umbuhan makhluk hidup yang lai nnya.
Cont ohnya apabila t anaman sir ih t er lalu ber lebihan/r imbun hidup pada
pohon kelor, maka akan menghambat pert umbuhan kelor sepert i pada
kelebat an daunnya.

113
Putri Pramestiningtyas_857221647
Lampiran

Tanam an paku dan pohon jati Sirih dan Kelor

Anggrek dan pohon m angga

MODUL 1. MAKHLUK HIDUP


JUDUL PERCOBAAN: SIMBIOSIS MUTUALISME
1. Tujuan
Mengident ifikasi s imbio sis mut ualis me di lingkungan sekit ar.

2. Alat dan Bahan


a. Alat t ulis
b. Lembar pengamat an
c. Lingkungan sekit ar

3. Cara Ker ja
1) Menyiapkan alat t ulis dan lembar pengamat an.
2) Menuju lingkungan sekit ar t empat t inggal.
3) Mengident ifikasi simbios is mut ualisme yang t er jadi ant ara hewa n
dengan t umbuhan, ant ara hewan dengan hewan, at au ant ara t umbuha n
dengan t umbuhan
4) Mene mukan set idaknya 3-5 hubungan yang t erjadi!

114
Putri Pramestiningtyas_857221647
5) Menulis hasil ident ifikas i pada lembar ker ja
6) Menganalis is kngan apa saja yang diperoleh o leh set iap spes ies
anggot a simbio sis t ersebut ? Jelaskan!
7) Menulis jenis keunt ungan apa yang t er jadi pada hubungan simbio sis
t ersebut pada t abel.

4. Tempat dan Tanggal P engamat an


a. Tempat : Lingkungan sekit ar Rumah
b. Tanggal : 12 Apr il 2022

5. Dasar Teori
S imbio sis mut ualis me adalah suat u hubungan diant ara dua spesies,
dimana spesies keduanya saling mendapat kan keunt ungan sat u sama
lain.

6. Hasil Pengamat an
Tabel Hasil P engamat an S imbio sis Mut ualis me
P ihak I yang P ihak II yang diunt ungkan
Jenis
diunt ungkan
Hubungan
No. Jenis Jenis Jenis
simbio sis Jenis Keun-
Makhluk Keun- Makhluk
mut ualis me t ungan
Hidup t ungan Hidup
1. Kupu-kupu Kupu-kupu Meng- Bunga Membant u
dengan hisap proses
bunga nekt ar penyer- bukan
bunga
2. Manusia Manusia Meng- Tumbuhan Mengikat
dengan hirup karbo -
t umbuhan oksigen dioksida
3. Bunga di Bunga Mem- Lebah Menghisap
pohon pada poho n bant u nekt ar bunga
mangga mangga penyer-
dengan lebah bukan
4. Manusia Manusia Mem- Bakt er i Mempe-roleh
dengan bant u usus halus makanan
bakt er i usus proses
halus pencer-
naan

7. Pembahasan
Dar i t abel pengamat an dapat dilihat dalam hubungan kupu -kupu
dengan bunga sert a lebah dan bunga pada pohon mangga memilik i
ket erkait an yang sama. Dimana kupu -kupu dan lebah mendapat kan
keunt ungan dengan menghisap nekt ar bunga, sedangkan bunga
mendaopat keunt ungan unt uk melakukan penyer bukan.
Unt uk hubungan manusia dengan t umbuhan juga merupakan
hubungan yang saling mengunt ungkan karena t umbuhan dapat
melakukan proses fot osist esis dengan mengikat kar bodioksida hasil
dar i proses ber nafas pada manusia. Dar i fotosint esis pada t umbuhan
t ersebut maka menghasilkan oksigen yang diper lukan manusia unt uk

115
Putri Pramestiningtyas_857221647
bernafas. Demik ian pula pada hubungan manusia dengan bakt er i usus
halus. Dalam proses pencer naan manusia, bakt er i ini ber fungsi unt uk
mencer na makanan dan menguraikan vit amin menjadi B12 yang
dibut uhkan manusia, sedangkan bakt er i t ersebut mendapat kan t empat
hidup dan makanan secara t erus menerus.

8. Kesimpulan
Dar i pembahasan diat as dapat disimpulkan bahwa dala m s imbio sis
mut ualis me, hubungan ant ara kedua makhluk hidup t ersebut mengala m i
keunt ungan sat u sama lain.

9. Jawaban pert anyaan


Di dalam t ubuh kit a sebenar nya banyak t erjadi simbiosis, coba sebut kan
beberapa cont ohsimbiosis mut ualisme yang ada di t ubuh kit a! Jelaskan
keunt ungan bagi organis me t ersebut dan apa pula keunt ungannya bag i
t ubuh kit a.
Jawab :
S imbio sis mut ualis me dalam t ubuh manusia yait u:
- Bakt er i escher ic ia co li yang hidup diusus besar manusia ber fungs i
membant u pembusukan siswa pencer naan dan menguraikan vit ami n
menjadi B12 dan vit amin K yang pent ing dalam pembekuan darah.
- Bakt er i bacillus brevis bacillus subt ilis dan bacillus po lymyxa
menghasilka n zat ant ibiot ik.

DAFTAR PUSTAK A
Maman Rumant a, dkk. Prakt ikum IP A di S D, PDGK 4107/3 S KS
/Modul 1-9. Univer sit as Ter buka.

116
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 (TIGA)
PENCERNAAN MAKANAN

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022.1

117
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 3 MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 (TIGA)
PENCERNAAN MAKANAN

A. JUDUL
Pencernaan Makanan
B. TUJUAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan
C. ALAT DAN BAHAN
1) Gambar sistem percernaan
2) Alat tulis
D. LANDASAN TEORI
Makanan/zat yang ada diluar tubuh kita tersusun dari molekul-molekul yang sangat kompleks.
Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka diperlukan adanya proses yang dapat
menyederhanakan molekul-molekul tersebut untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Enzim
memegang peranan paling penting dalam pencernaan ini. Enzim ini dihasilkan di dalam usus dan
berfungsi untuk membantu menghancurkan makanan. Beberapa enzim bekerja dalam keadaan
asam, sedangkan lain dalam keadaan basa.
Proses penyedehanaan makanan terjadi baik secara mekanik maupun kimiawi serta pembuangan
sisa-sisanya dilangsungkan oleh berbagai stuktur yang bergabung di dalam sistem pencernaan.
Pencernaan secara mekanik adalah cara menghaluskan (memecah) makanan dengan
menggunakan makanan dan alat bantu lainnya. Pencernaan mekanik berlangsung saat makanan
berada di dalam rongga mulut.
Proses kimiawi disebut juga enzimatis. Makanan yang telah dilumatkan oleh pencernaan mekanik
kemudian masuk kedalam lambung. Proses pencernan meliputi proses ingesti (makan), absorbsi
(penyerapan) dan egesti atau defeksi (pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna) yang
terjadi di dalam suatu sistem berbentuk pipa panjang mulai dari mulut sampai ke anus.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, eosofagus, ambung, usus halus, usus besar, rektum, anus dan
organ-organ lain yang berperan dalam proses pencernaan, seperti hati, empedu, dan pankreas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Perhatikan gambar sistem percernaan yang terdapat pada lembar kerja
2) Urutkanlah sistem pencernaan tersenut mulai dari mulut
3) Tuliskan bagian-bagian tadi pada lembar kerja
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

118
Putri Pramestiningtyas_857221647
F. HASIL PENGAMATAN
Alat pencernaan makanan pada tubuh kita tersusun dari rongga mulut-kelenjar
ludahkerongkongan-lambung-usus dua belas jari-usus besar-anus dan organ-organ lain yang
berperan dalam proses pencernaan, seperti empedu, dan pangkreas.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAAN


Pertanyaan
1) Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
2) Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
3) Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa? Uraikan
dengan jelas!
Jawaban
1) Bagian sistem pencernaan yang menhasilkan enzim adalah pankreas dan lambung
2) Yaitu:
a. Pankreas menghasilkan enzim tripsin dan kimotripsin yang berfungsi untuk mencerna
protein, amilase untuk pencernaan kabohidrat dan lipase untuk memecah lemak
b. Lambung menghasilkan enzim pepsin, enzim pepsin memecah protein dalam makanan
menjadi pratikel yang lebih kecil, seperti peptide dan asam amino, yang diserap oleh
tubuh
3) Yaitu:

a. Lipase pankreas mencerna zat lemak menjadi lemak dan gliserol


b. Pliatin (amilase ludah) menguraikan amilum menjadi maltase
c. Pepsin memecahkan molekul protein menjadi peptisokarase mencerna sokarosa menjadi
glukosa dan fruktosa
d. Maltase mengubah moltase menjadi glukosa
e. Laktase enzim yang mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
f. Sukrase mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
g. Amilase pankreas mencerna amilum menjadi maltosa
h. Tripsin mencerna protein dan peptone menjadi peptida dan asam amino

H. PEMBAHASAN
Supaya makanan dapat di pergunaan oleh tubuh, maka diperukan adanya proses yang dapat
menyederhanakan molekul-molekul tersebut untuk diserap dan di manfaatkan oleh tubuh
manusia.

119
Putri Pramestiningtyas_857221647
I. KESIMPULAN
Urutan sistem pencernaan adalah rongga mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – anus
(pembuangan)

J. DAFTAR PUSTKA
Maman Rumanta, dkk. 2021.Pratikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.markijar.com%2F2017%2F
12%2Fsistem-pencernaan-pada-manusia-lengkap

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada kesulitan dalam pratikum pencernaan makanan

L. FOTO/VIDEO PRATIKUM

120
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4 MEKANIKA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
GAYA

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

121
Putri Pramestiningtyas_857221647
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 GAYA

1. GAYA LISTRIK STATIS


A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.
B. KAJIAN TEORI
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan listrik
negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan
jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya
dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol.
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis
adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam
keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda
digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik
yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi karena proses pemberian
muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator. Kebanyakan atom atau molekul netral
pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif. Ketika isolator didekati oleh benda
bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini
menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan.
Gejala ini dikenal dengan sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan
jenis dengan polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan
gaya tarik menarik sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Penggaris
2. Potongan-potongan kecil kertas
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
D. CARA KERJA
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
3. Amati apa yang terjadi.

122
Putri Pramestiningtyas_857221647
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
gaya listrik statis.
E. HASIL OBSERVASI

Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-benda


tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis), oleh
karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh
benda bermuatan listrik.
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok rambut Diam tak bergerak
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik ke arah penggaris

F. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan
penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita
gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan penggaris plastik, kemudian
kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-
potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena
penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan
inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-
benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar),
hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
Pertanyaan: Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik
yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis.
G. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan
pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada
penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan rambut mampu menghasilkan

123
Putri Pramestiningtyas_857221647
gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan
menempel pada ketas.

2. GAYA MAGNET
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet
B. KAJIAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi.
Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah
manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik
oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel, dan
kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung
salah satu dari logam tersebut.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif
D. CARA KERJA
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel pengamatan.

124
Putri Pramestiningtyas_857221647
E. HASIL OBSERVASI

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik


1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

F. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita
lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui
bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit,
plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati
magnet yang kita dekatkan.
Pertanyaan: Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab:Karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati
magnet batang tersebut.
G. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan
bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt
yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet
dan disebut benda nonmagnetik.

125
Putri Pramestiningtyas_857221647
3. GAYA GESEK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).
B. KAJIAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-
benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula
berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya
gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya
Stokes.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain wool)
D. CARA KERJA
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda. Catatlah
perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.
E. HASIL OBSERVASI

126
Putri Pramestiningtyas_857221647
No. Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (Newton)
Alas kayu Alas mika Alas busa Alas wool
1 Sebelum bergerak 0 0 0 0
2 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4
3 Sesudah bergerak 0,4 0,2 0,5 0,3

F. PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum
bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya
tarik.
Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya
kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus.
Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas benda
yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti gerak benda
semakin terhambat.
G. KESIMPULAN
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek
berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.

4. GAYA PEGAS
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.
B. KAJIAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang
atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda
tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan
elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan
panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku
juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).

127
Putri Pramestiningtyas_857221647
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada
keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa
sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya
pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Karet Gelang
2. Penggaris
3. Beban 50 gr
4. Statif
D. CARA KERJA
1. Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2. Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3. Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.
E. HASIL OBSERVASI
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik
ke bawah selama beberapa kali akan
bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan
oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada
pada karet gelang yang
menimbulkan gaya pegas.

F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang tersebut
kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila suatu benda
di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali
ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila
dikenai gaya tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja
sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang kembali
kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya
pegas.

128
Putri Pramestiningtyas_857221647
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah akan
kembali ke atas?
Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.
G. KESIMPULAN
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik
kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang bekerja
pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga
dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di
mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas
tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan
dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang
yang menimbulkan gaya pegas

5. GAYA BERAT
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.
B. KAJIAN TEORI
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda menuju
benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda tersebut. Gaya
tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya
gravitasi bumi.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
4. Statif
D. CARA KERJA
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.

129
Putri Pramestiningtyas_857221647
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5
macam beban).
6. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.
E. HASIL OBSERVASI

Panjang karet mula-mula: 5,5 cm.

Hasil Pengamatan Gaya Berat


No Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)

1 50 6,5

2 100 8,5

3 150 13,5

4 200 17

5 250 20

F. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin berat
beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan
karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang
digantungkan juga besar.
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang
digantungkan?

130
Putri Pramestiningtyas_857221647
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar. Sehingga
semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar yang
menyebabkan panjang karet semakin panjang.

G. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin berat
beban yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya
gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya
gravitasinya tergantung berat benda tersebut.
H. DAFTAR PUSTAKA
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-listrik-
statis.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com
www.google.com
www.wikipedia.com
http://tek-chy1.blogspot.com/2011/10/laporan-percobaan-listrik-statis.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com/2015/04/tugas-individu-praktikum-ipa-di-sd-
pdgk_20.html

131
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4 MEKANIKA
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 (TIGA)
PESAWAT SEDERHANA

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

132
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 4 KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PESAWAT SEDERHANA

Percobaan 1: KATROL
1. Tujuan Percobaan
a. Menjelaskan manfaat dari katrol
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol
2. Alat dan Bahan
a. Katrol tetap
b. Katrol bergerak
c. Neraca pegas 0 – 500 gram
d. Beban 200gram, 100 gram (sesuai kebutuhan)
e. Benang secukupnya atau senar plastik
f. Statif atau penggantung katrol
3. Teori dasar
Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana yang berupa suatu roda dengan
bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol biasanya
digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang
dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang
dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi yang sama adalah sama dengan
yang diperlukan tanpa menggunakan katrol.
Besarnya gaya memang dikurangi, tetapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih
jauh. Usaha yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat
beban dibagi jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien
karena akan timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roda.
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali
atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis
pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga,
yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.
Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada
tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.

133
Putri Pramestiningtyas_857221647
(a) katrol pada tiang bendera (b) katrol pada sumur timba
Contoh penggunaan katrol tetap
b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan
tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali
yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di bawah.

Katrol bebas
Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka
katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti
kemas di pelabuhan.
c. Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol
ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas.
Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya
ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.

134
Putri Pramestiningtyas_857221647
Katrol majemuk
4. Cara kerja
a. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (100 gr – 200 gr) dengan
menggunakan neraca pegas seperti pada gambar. Periksa apakah skala pada pegas
menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera. Masukkan data
kalibrasi pada tabel lembar pengamatan.
b. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti gambar, setelah beban tergantung, catatlah
skala yang terdapat pada pegas, kemudian bandingkan dengan massa beban.
c. Lakukan langkah (b) dengan mengganti beban sesuai yang dibutuhkan.
d. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bebas dan katrol majemuk
untuk membandingkan hasilnya.
e. Catatlah skala pegas untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol yang sedang diuji
coba.
f. Catatlah hasil uji coba pada data pengamatan.
5. Hasil pengamatan
a. Katrol Tetap
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 220 gr 2,2 N
Skala pada pegas: 0-8 N
Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 200 : 2,1

135
Putri Pramestiningtyas_857221647
b. Katrol Bebas
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N
Skala pada pegas: 0-8 N
Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1
c. Katrol Majemuk
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N
Skala pada pegas: 0-8 N
Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1
6. Pembahasan
Kami melakukan kalibrasi untuk beban 20gram, 100gram, dan 200gram dengan
menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasinya seperti tertuang dalam tabel 4.7.
kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulai dari 100gram hingga 200 gram, lalu
dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.
Hasilnya pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil sekali, sebesar 0,2 Newton
pada perbedaan masa benda.
Pada katrol bebas terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1 Newton
dengan perbedaan massa benda.
Pada katrol majemuk juga terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1
Newton dengan perbedaan massa benda.
7. Kesimpulan
Semakin besar dan jauh jarak beban dengan katrol, maka semakin kecil gaya yang
diperlukan.

136
Putri Pramestiningtyas_857221647
8. Jawaban Pertanyaan
a. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu
skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram.
100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil = 5 gram
b. Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik beban keatas
menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik
beban secara langsung.
c. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan
pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang
diperlukan pada katrol tetap.
d. Yang lebih menguntungkan antara katrol tetap dan katrol bebas, menurut saya adalah
katrol bebas, karena gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban hanya setengah dari
katrol tetap.
Tetapi karena kedua katrol tersebut memiliki fungsi yang berbeda sehingga harus dipakai
sesuai dengan kebutuhan yang memakai, supaya dapat memberikan hasil yang maksimal.
Katrol Tetap dalam keseharian sering digunakan untuk mengangkat air, yang sering
disebut timba air. Selain itu juga digunakan pada kerekan bendera. Keuntungan katrol tetap
adalah dapat untuk mengubah arah. Katrol bebas dalam keseharian sering digunakan untuk
mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi dalam keadaan
seimbang, karena posisinya selalu berubah, dan bergerak bersama-sama dengan beban.
Gambar praktikum Katrol

137
Putri Pramestiningtyas_857221647
Judul Percobaan : TUAS
1. Tujuan

a. Menjelaskan manfaat dari tuas.

b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

2. Dasar Teori

Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Tuas merupakan sebuah batang yang dapat
diputar di sekitar titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu diungkit ke bawah, maka
ujung yang lain akan memberikan dorongan ke atas. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan
adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu (titik dimana tempat tuas bertumpu),
titik kuasa (titik dimana tempat mengumpulkan gaya), dan titik beban (titik dimana
benda yang akan diangkat) divariasikan letaknya.

Berdasarkan letak titik beban, titik tumpu dan titik kuasanya, tuas dibagi menjadi 3 jenis
yaitu:

1) Tuas jenis pertama merupakan tuas dengan titik tumpu berada di antara titik beban dan
titik kuasa. alat-alat yang termasuk dalam tuas jenis pertama di antaranya gunting,
jungkat-jungkit, tang, linggis, timbangan, dan pemotong kuku.
2) Tuas jenis kedua merupakan tuas yang titik bebannya terletak di antara titik tumpu dan
titik kuasa. Beberapa alat yang termasuk tuas jenis kedua di antaranya pisau pemotong
kertas, gerobak beroda satu, pemecah kemiri, dan pembuka botol.
3) Tuas jenis ketiga merupakan tuas yang posisi kuasa berada diantara titik tumpu dan
tititk beban. Contoh peralatan yang termasuk tuas jenis ketiga antara lain lengan kita,
sekop pasir, pinset, penjepit roti, penjepit es, dan lain-lain.
Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah
gaya yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan. Besarnya gaya yang
dihasilkan bergantung pada panjang lengan gaya dan panjang lengan beban. Makin besar
perbandingannya, makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan menggunakan tuas.

3. Alat dan Bahan

1. Penggaris ukuran panjang 30 cm

2. Peralatan statif penyangga

3. Benang secukupnya

4. Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram.

4. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat statif penyangga.
2. Menggantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam
keadaan seimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah penggaris.

138
Putri Pramestiningtyas_857221647
3. Menggantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan (B).
Mengatur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang.
4. Mencatat jarak OR dan OE pada tabel lembar pengamatan.
5. Mengulangi langkah (3) dan (4) dengan beban yang beda untuk melengkapi tabel.

5. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Tuas

Massa Mass Jarak Jarak OE A/B OE/OR Lengan Terpanjang

(A)gr
100 a (B)
20 gr 6OR
cm 17 cm 5 2,83 OE atau
OE OR
120 gr 50 gr 6 cm 13 cm 2,4 2,17 OE
150 gr 20 gr 4 cm 17 cm 7,5 4,25 OE
170 gr 50 gr 6 cm 16 cm 3,4 2,67 OE
200 gr 20 gr 3 cm 17 cm 10 5,67 OE

6. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE

akan … (berikan alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi)?

Jawab: Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.
2. Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan, maka:

Jawab: Beban x lengan beban = Gaya kuasa x lengan kuasa

Beban 1 x Lengan beban 1 = 20 x 100 = 2000 gram


Beban 2 x Lengan beban 2 = 50 x 120 = 6000 gram
Beban 3 x Lengan beban 3 = 20 x 150 = 3000 gram
Beban 4 x Lengan beban 4 = 50 x 170 = 8500 gram
Beban 5 x Lengan beban 5 = 20 x 200 = 4000 gram
3. Sebutkan 2 contoh persawat sederhana yang menggunakan asas tuas!

Jawaban:
Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting
Golongan 2 : alat pemecah kemiri, pembuka botol

Golongan 3 : sekop, penjepit es.

7. Pembahasan

Pada percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebanyak 5 kali dengan massa yang
berbeda. Bisa diihat pada tabel, pertama bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan
setimbang pada jarak OE 17 cm OR 6 cm dengan beban 20 gr disebut titik kuasa,
beban 100 gr disebut titik beban dan titik O sebagai titik tumpu.

139
Putri Pramestiningtyas_857221647
Kedua bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan setimbang pada jarak OE 13 cm
OR 6 cm dengan beban 50 gr disebut titik kuasa, beban 120 gr disebut titik beban dan titik
O sebagai titik tumpu.

Ketiga bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan setimbang pada jarak OE 17 cm
OR 4 cm dengan beban 20 gr disebut titik kuasa, beban 150 gr disebut titik beban dan titik
O sebagai titik tumpu.

Keempat bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan setimbang pada jarak OE 16
cm OR 6 cm dengan beban 50 gr disebut titik kuasa, beban 170 gr disebut titik beban dan
titik O sebagai titik tumpu.

Kelima bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan setimbang pada jarak OE 17 cm
OR 3 cm dengan beban 20 gr disebut titik kuasa, beban 200 gr disebut titik beban dan titik
O sebagai titik tumpu. Jadi pada percobaan penggaris yang kiri dan kanan digantungkan
beban dengan menggunakan tali memakai prinsip pengungkit jenis pertama.

8. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan suatu


keseimbangan jumlah beban pada sisi kiri dan sisi kanan harus bernilai sama. Semakin
dekat jarak beban dengan titik tumpu maka akan semakin kecil gaya yang bekerja.
Sebaliknya semakin jauh jarak beban dengan titik tumpu maka akan semakin besar gaya
yang bekerja. Keuntungan mekanik pada tuas dapat kita peroleh dengan membandingkan
lengan kuasa dengan lengan beban atau gaya beban dengan gaya kuasa.

9. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
http://ahatir.blogspot.com/2014/11/contoh-laporan-hasil-praktikum-tuas-dua.html
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-tuas-ipa-sd.html
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Tuas.html

10. Kesulitan yang dialami

Kritik

a. Kurangnya ketelitian dalam melihat jarak (cm) dari titik tumpu.


b. Kurangnya ketetapan dalam membaca jarak (cm) saat keadaan seimbang.
c. Tali yang digunakan terlalu panjang, sehingga apabila dikasih beban yang massanya
besar, beban tersebut akan menyangkut di bagian bawah.

Saran
a. Harus lebih fokus, teliti, membaca jarak (cm) harus tepat dan jangan tergesa- gesa.
Mengulangi beberapa percobaan dengan beban yang sama agar hasilnya bisa
maksimal.
b. Tali yang digunakan lebih baik diperpendek lagi agar beban yang massanya
besar tidak dapat menyangkut bagian bawah lagi.

140
Putri Pramestiningtyas_857221647
FOTO-FOTO BERSERI HASIL PRAKTIKUM

141
Putri Pramestiningtyas_857221647
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 (SATU)
UDARA DAN BATUAN

Disusun Oleh:
PUTRI PRAMESTININGTYAS
857221647

UPBJJ SERANG POKJAR CURUG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

142
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 UDARA DAN BATUAN

Kegiatan Praktikum: Pembakaran Memerlukan Udara


Cara Kerja I
a. Tujuan
Menjelaskan kegunaan udara.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakkan kedua lilin di atas meja, memberi tanda lilin 1 dan lilin 2, memberi jarak
antar lilin 30 cm.
3. Menyalakan lilin 1 dan lilin 2 tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas.
5. Menghitung waktu menyala antara lilin 1 dan lilin 2, mencatat hasil pengamatan pada
tabel 1
d. Hasil Pengamatan
Tabel Perbandingan Lamanya Waktu Menyala
Perlakuan Waktu Menyala
Lilin 1 ditutup dengan gelas 00:00:07:47
Lilin 2 dibiarkan terbuka Menyala lebih lama
e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala?
2. Jelaskan mengapa lilin tersebut lebih lama menyala!
3. Lilin mana yang waktu menyala lebih sedikit, jelaskan mengapa terjadi demikian!
f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 2 yang dibiarkan terbuka.
2. Lilin 2 yang dibiarkan terbuka akan lebih lama menyala daripada lilin 1 yang ditutup
dengan gelas, hal itu dikarenakan lilin 2 memperoleh udara (oksigen) lebih banyak dan
tidak terbatas, sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih lama.
3. Lilin 1 yang ditutup dengan gelas memiliki waktu menyala lebih sedikit daripada lilin
2 yang dibiarkan terbuka, dengan waktu menyala hanya 00:00:07:47
Hal ini disebabkan karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi
pengembangan udara, pada saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara
sehingga lilin masih menyala. Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena
kehabisan oksigen. Di ruang tertutup oksigen terbatas, hasil pembakaran yang berupa
karbondioksida akan berkumpul di dalam gelas, sehingga lilin semakin redup dan
akhirnya padam karena kehabisan oksigen (udara di dalam gelas tekanannya lebih
rendah atau berkurang dibandingkan udara diluar gelas).

143
Putri Pramestiningtyas_857221647
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
UDARA DAN BATUAN

Kegiatan Praktikum Batuan


1. Judul Percobaan: Batuan
2. Tujuan: Mengklasifikasi Batuan
3. Alat dan Bahan
a. Beberapa batuan
b. Neraca Lengan
c. Gelas Beker
d. Pipet
e. H2SO4/ air aki
f. Lup
4. Cara Kerja
a. Perhatikan contoh dan bentuk batuan
b. Kemudian amati dengan lup
5. Teori Dasar
Kerak bumi tersusun kurang lebih 90 unsur kimia. Kombinasi unsur unsur ini membentuk
sekitar 3000 jenis mineral. Mineral inilah yang membentuk batuan. Beranekaragam batuan
terdapat di muka bumi. Batuan memiliki berbagai bentuk, warna, kekerasan dan mineral
penyusun.
Berdasarkan cara terbentuknya ada 3 macam batuan yaitu batuan beku, batuan
endapan/sedimen, batuan metamorf/malihan.
Di bawah kerak bumi terdapat magma yaitu batuan cair yang berpijar karena sangat panas.
Magma ini dapat keluar ke permukaan bumi melalui letusan gunung berapi.
Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava/lahar. Magma dan lava yang
mengalami pendinginan akan membeku menjadi batuan beku. Erosi dapat mengubah batuan
menjadi kepingan dan butiran. Kepingan dan butiran selanjutnya mengendap di dasar danau
atau laut. Endapan itu lama kelamaan mengeras membentuk batuan endapan/sedimen.
Batuan beku dan endapan dapat berubah karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi. Batuan
itu akan mencair dan berubah bentuk menjadi batuan metamorf.

144
Putri Pramestiningtyas_857221647
6. Pengamatan Data
Table pengamatan
No. Nama Batu Asal Warna Ciri-ciri Kegunaan
1 Marmer Tulung agung, Putih Non pereus, Arasemen
Kediri, jatim kekuningan butiran teratur bngunan lantai,
dinding
2 Apung Krakatau selat putih Ringan, Menggosok
sunda, Lombok, mengapung di kayu, alat isolasi
lumajang air penahan bunyi
3 Kuars Sukabumi, putih Sangat keras, Bahan pembuat
karang sembung, butir tak jelas kaca arloji,
jabar seperti kaca ornament
pembuat semen
4 Basalt Teujalet, bogor, Hitam Padat Bahan bangunan
cimindi, rumah, jalan, dsb
bandung,
pasuruan
5 Granit Lampung, bukit Kelabu, Padat tak Bahan industry
umbi, bintik-bintik bereaksi bangunan,
tasikmalaya, hitam terhadap ornamen,
sulawesi asam sulfat lempengan butir
6 Obsidian / Ciamis, garut, Hitam Non pereus Untuk perhiasan,
Batu Kaca karang sembung mengkilap seperti plastik ornament
bangunan (granit
bikinan)
7 Konglomerat Karang Kelabu Tersusun alat Sebagai bahan
bambung, keputihan beberapa sens bangunan
kebumen, jateng (kerikil bulat)
8 Akik P. Nusa Putih, dsb Bervariasi, Batu permata,
kembangan, mineral yang dsb
jateng, terkandung
martapura, bermacam-
pacitan, jatim macam

7. Pembahasan
Batuan ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku
terbentuk karena magma/lava yang mengalami pendinginan.
Contoh batuan beku adalah:
a) Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau merah jambu
dan berfungsi sebagai bahan bangunan.
b) Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut juga batu kaca,
dahulu digunakan manusia purba untuk membuat ujung tombak/pisau.
c) Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran butiran halus.
d) Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan

Contoh batuan sedimen atau endapan antara lain:


a) Batu konglomerat dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan kerikil bulat yang
direkatkan oleh lempung, pasir/gamping (kapur).

145
Putri Pramestiningtyas_857221647
b) Batu breksi dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan batu kerikil bertepi tajam yang
juga direkatkan oleh lempung, pasir, gamping/kapur.
c) Batu gamping/kapur dengan ciri ciri warnanya beranekaragam yaitu dari putih sampai
merah, coklat dan bersifat agak lunak, berfungsi sebagai bahan baku dalam
pembuatan baja, gelas dan semen.
d) Batu pasir dengan ciri ciri terbentuk dari butiran butiran kecil berupa kuarsa warnanya
bervariasi mulai dari kuning, coklat, merah jambu, hingga merah.
e) Batu serpih dengan ciri ciri berbutir paling halus, permukaan licin dan mudah dibelah
dan berwarna biru atau abu abu tua.

Batuan metamorf /malihan terdiri dari :


a) Batu Sabak dengan ciri ciri terdapat butiran halus mirip serat kayu, mudah terbelah
disebut juga dengan batu tulis dan digunakan sebagai bahan bangunan
b) Batu marmer/pualam dengan ciri ciri terdiri dari batuan batuan mineral yang
mengandung kalsium karbonat, mengkilap dan digunakan untuk membuat patung,
untuk pelapis dinding, meja dan lantai

8. Kesimpulan
Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 5 macam yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami pendinginan
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar laut/danau
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi sehingga mencair
dan berubah bentuk

9. Jawaban pertanyaan
1. Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab :
Jenis jenis batuan yaitu : batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
2. Jelaskan faktor-faktor apa yang dafat membedakan jenis batuan!
Jawab :
mineral yang terkandung di dalamnya, magma pembantuk batuan, lokasi terjadinya
batuan, genesa atau bagaimana terjadinya batuan
3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi batuan lain? Jelaskan!
Jawab :
Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain akibat pengaruh suhu dan
tekanan yang tinggi.

146
Putri Pramestiningtyas_857221647
Laporan Praktikum IPA Modul 9
Karakteristik Batuan

Karakteristik Batuan
Cara Kerja
Tabel Reaksi Batuan
No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*
1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)
2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis
*) Catatan: hal-hal yang terjadi setelah ditetesi air aki

Gambar Batuan
Cara Kerja
NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya
1 Konglomerat Materi kerikil-kerikil Dari bahan-bahan yang
bulat, batu-batu dan pasir lepas karna gaya beratnya
yang melekat satu sama menjadi terpadatkan dan
lainnya. terikat.

2 Breksi Gabungan pecahan- Terbentuk karna bahan-


pecahan yang berasal dari bahan ini terlempar tinggi
letusan gunung berapi ke udara dan mengendap
di suatu tempat.

3 Batu Serpih Lunak, baunya seperti Dari bahan-bahan yang


tanah liat, butir-butir lepas-lepas dan halus
batuan halus, warna hijau, karena gayaberatnya
hitam, kuning, merah, menjadi terpadatkan dan
abu-abu. terikat.

4 Batu gamping (kapur) Agak lunak, warna putih Dari cangkang binatang
keabu-abuan, membentuk lunak seperti siput, keong,
gas CO2bila ditetesi asam kerang, dan binatang laut
yang mati. Rangkanya
yang terbuat dari zat
kapur tidak musnah tetapi
memadat membentuk batu
kapur.
5 Batu pasir Jelas terlihat, tersusun dari Terbentuk karnea bahan-
butir-butir pasir, warna bahan ini terlempar tinggi
abu-abu, kuning, merah ke udara dan mengendap
di suatu tempat.

147
Putri Pramestiningtyas_857221647
Batuan Beku
1 Batu apung Warna keabu-abuan, Dari pendinginan magma
berpori-pori, yang sangat cepat
bergelembung, ringan, sehingga banyak
terapung dalam air. mengeluarkan gelembung
gas.

2 Basal Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan lava


sangat kecil, berwarna yang mengandung
hijau keabu-abuan dan gleembung gas, tetapi
berlubang-lubang. gasnya telah menguap.

3 Obisidian Hitam seperti kaca, tak Terbentuk dari lava


ada kristal-kristal permukaan yang
mendingin dengan cepat

4 Granit Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan magma


kasar, warna putih sampai secara lambat di bawah
abu-abu, kadang-kadang permukaan bumi
jingga

Batuan Metamorf
1 Batu pualam Campuran warna yang Terbentuknya bila batu
berbeda-beda, dapat kapur mengalami
mempunyai pita-pita perubahan suhu dan
warna. Kristal-kristalnya tekanan tinggi
sedang sampai kasar, bila
diteteasi asam
mengeluarkan bunyi
mendesis
2 Batu sabak Abu-abu kehijau-hijauan Terbentuk bila batu serpih
dan hitam dapat dibelah kena suhu dan tekanan
menjadi lempeng-lempeng tinggi
kecil

148
Putri Pramestiningtyas_857221647
Klasifikasi Batu
Tabel Klasifikasi Batu
No Asal Batuan Contoh
1 Batuan beku Batu apung, obsidian, granit, basal
2 Batuan sedimen Konglomerat, batu pasir, breksi, batu gamping
3 Batuan metamorf Batu pualam, batu sabak
4 Mineral Grafit, galena, cavkpirik, hematit, magnetit

Jawaban Pertanyaan
1. Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:
a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak
2. Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan
3. Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme
yaitu berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh
panas/temperatur tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.

149
Putri Pramestiningtyas_857221647

Anda mungkin juga menyukai