Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

EKONOMI MIKRO

Dosen Pengampu: Dr.Imsar,S.E.I,.M.si

DISUSUN OLEH:

Rosa Winda Aurumsyah N (0502222096)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
Penulis : Nikmatul Husna1 Husni Thamrin2

Volume : Volume 4 Nomor 2, Desember 2021


Objek dan Penelitian : Menganalisis bagaimana memanfaatkan faktor-
faktor produksi yang tersedia secara efisien untuk
memaksimalkan kesejahteraan masyarakat.
Metode Penelitian : Tinjauan pustaka, yaitu merangkum artikel tertulis
dari jurnal, buku, dan dokumen lain untuk
menguraikan teori dan informasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN:

Ekonomi mikro Islam menjelaskan bagaimana keputusan diambil oleh setiap unit
ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah. Surplus adalah keuntungan atas
kelebihan dari yang diperkirakan. Konsumen mengalami surplus jika harga yang
dibayarnya lebih rendah dari perkiraan, sedangkan produsen mengalami surplus jika
harga yang disepakati dengan konsumen lebih tinggi dari seharusnya. Tas’ir adalah
penetapan harga dalam Islam, yang harus dilakukan tanpa merugikan pemilik barang
dan pembeli. Konsumsi dalam ekonomi Islam harus memperhatikan prinsip keadilan,
kebersihan, kesederhanaan, kemurahan hati, dan moralitas. Tujuan produksi dalam
ekonomi Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia, menemukan kebutuhan
manusia, menyiapkan persediaan di masa depan, memperhatikan keperluan generasi
yang akan datang, dan keperluan sosial. Islam juga mengatur struktur pasar yang ideal,
namun tidak membolehkan ihtikar (mengambil keuntungan di atas keuntungan normal).
Studi literatur digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber seperti buku, artikel, jurnal, dan internet. Sistem ekonomi adalah
mekanisme pengambilan keputusan terkait produksi, distribusi, dan konsumsi dalam
suatu daerah.
Dalam ekonomi mikro Islam, prinsip-prinsip utama dalam syariah menjadi landasan dan
dasar dalam setiap aktivitas ekonomi . Ekonomi Islam memiliki karakteristik, rancang
bangun, dan tujuan yang berbeda dengan ekonomi lainnya, seperti ekonomi liberal atau
sosial . Ekonomi Islam semakin diminati sebagai alternatif untuk memecahkan
permasalahan ekonomi secara global dan mencapai kebahagiaan spiritual karena
aktivitas ekonominya dapat sekaligus bernilai sebagai ibadah .

Tujuan produksi dalam ekonomi Islam adalah untuk meningkatkan kemashlahatan yang
bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti pemenuhan kebutuhan manusia pada
tingkatan manusia moderat. Hal ini akan menimbulkan implikasi bahwa produsen hanya
menghasilkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan meskipun belum tentu keinginan
konsumen, karena keinginan manusia sifatnya terbatas sehingga sering kali
mengakibatkan ketidakjelasan antara keinginan dan apa yang benar-benar menjadi
kebutuhan hidup.

Dalam perspektif Islam, pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang dianggap
ideal, di mana penentuan harga sepenuhnya ditentukan oleh tarikan permintaan dan
penawaran di pasar tanpa adanya intervensi. Rasulullah Saw sangat menghargai
pembentukan harga yang terjadi akibat mekanisme pasar yang alami. Meskipun struktur
pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yang paling baik, baik
dalam ekonomi konvensional maupun Islam, namun struktur ini tidak mungkin terjadi
dalam kehidupan nyata. Meskipun demikian, pemahaman mengenai struktur pasar
persaingan sempurna dalam Islam penting untuk memahami prinsip-prinsip ekonomi
Islam .

Pasar Monopoli dalam Islam

Dalam Islam, keberadaan satu penjual di pasar (pasar monopoli) atau tidak adanya
pesaing, atau kecilnya persaingan di pasar, bukanlah suatu hal yang terlarang. Namun,
Islam tidak membolehkan adanya ihtikhar, yaitu mengambil keuntungan di atas
keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih
tinggi. Dalam pandangan Islam, monopoli secara harfiah berarti di pasar hanya ada satu
penjual, namun Islam tidak membolehkan adanya ihtikhar .
Kesimpulan

Ekonomi mikro syariah dalam Islam, yang menjelaskan bagaimana keputusan diambil
oleh setiap unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variabel
utama. Artikel juga membahas manfaat dan batasan teori ekonomi mikro Islam, serta
surplus konsumen dan surplus produsen. Konsumsi dalam ekonomi Islam harus
memperhatikan prinsip keadilan, kebersihan, kesederhanaan, kemurahan hati, dan
moralitas. Tujuan produksi dalam ekonomi Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan
manusia, menemukan kebutuhan manusia, menyiapkan persediaan di masa depan,
memperhatikan keperluan generasi yang akan datang, dan keperluan sosial. Islam juga
mengatur struktur pasar yang ideal, namun tidak membolehkan ihtikar (mengambil
keuntungan di atas keuntungan normal). Studi literatur digunakan dalam penelitian ini
untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti buku, artikel, jurnal, dan
internet. Sistem ekonomi Islam semakin diminati sebagai alternatif untuk memecahkan
permasalahan ekonomi secara global dan mencapai kebahagiaan spiritual. Dengan
demikian, artikel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai konsep
ekonomi mikro syariah dalam Islam dan relevansinya dalam konteks ekonomi global.

Kelebihan:

Artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai konsep ekonomi mikro
syariah dalam Islam, yang mencakup pengambilan keputusan oleh setiap unit ekonomi
dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variabel utama. Selain itu, artikel
ini juga membahas manfaat dan batasan teori ekonomi mikro Islam, serta surplus
konsumen dan surplus produsen, yang memberikan wawasan yang lebih luas mengenai
konsep ekonomi Islam.

Kekurangan:

Artikel ini kurang membahas secara komprehensif mengenai penerapan praktis teori
mikroekonomi dalam sistem ekonomi Islam. Akan bermanfaat jika kita memberikan
contoh spesifik atau studi kasus untuk mengilustrasikan bagaimana teori-teori ini
diterapkan dalam skenario ekonomi dunia nyata. Selain itu, dan memberikan pandangan
yang lebih holistik terhadap pokok bahasan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Faifi, S. S. A. Y. (2009). Fikih Sunnah Sayyid Sabiq. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Ash-Shadr, M. B. (2008). Iqtishduna: Our Economics. Jakarta: Zahra Publishing

House. Fathurrahman, P. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka

Setia.

Haroen, N. (2000). Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Karim, A. A. (2010). Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Ridwan, M., et al. (2018). Ekonomi Mikro Islam. Buku Diktat, Universitas Islam

Negeri
Sumatera.

Subagiyo, R. (2016). Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Alim's Publishing.

Sumar’in. (2013). Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai