Anda di halaman 1dari 16

PEMIKRIAN DAN PERKEMBANGAN HUKUM EKONOMI ISLAM

PADA MASA IMAM MALIKI DAN IMAM HAMBALI


Aditya Ramadhan, Saro Azzahra
Intitut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
Email: adityaramadan394@gmail.com, saroazzahra923@gmail.com.

Abstract
The emergence of Islamic Economics so far, has directed the attention of modern
scientists to classical Islamic economic thought. This study aims to analyze the
thoughts and also the development of Islamic economic law during the time of
Imam Malik and Imam Hambali. By using a literature study-based research
method through a qualitative approach, and supported by secondary data
analysis, the results can be obtained. Imam Malik is the second imam of the four
imams in Islam and Imam Ahmad Bin Muhammad Bin Hanbal Al-Syaibani was
born in Baghdad (Iraq) precisely in the city of Maru. Imam Malik applied the
principle or principle of al-Maslahah al-Mursalah. Al-Maslahah can be
interpreted as the principle of benefit, usefulness (utility), namely something that
provides benefits to both individuals and groups. While the principle of al-
Mursalah can be interpreted as the principle of freedom, unlimited, or not bound.
Imam Hambali's source of ijtihad is the Qur'an and Sunnah textually and
minimizes the contextual approach in understanding the two texts. If there is no
text, he looks at the fatwa or opinion of the companions who are closest to the
text. After that, he uses mursal and da'if traditions, as long as there is no
companion's qaul, asar, or ijma' that contradicts it. If the mural and da'if
traditions are not found, then he applies qiyas.
Keywords: Sharia Economic Law, Imam Malik, Imam Hambali, Thought.

Abstrak
Munculnya Ilmu Ekonomi Islam selama ini, telah mengarahkan perhatian para
ilmuan modern kepada pemikiran ekonomi Islam klasik. Kajian ini bertujuan
untuk menganalisa pemikiran dan juga perkembangan hukum ekonomi Islam pada
masa Imam Malik dan Imam Hambali. Dengan menggunakn metode penelitian
berbasis studi kepustakaan melalui pendekatan kualitatif, dan didukung oleh
analisis data sekunder dapat mendapatkan hasil. Imam Malik adalah imam kedua
dari imam empat dalam islam Dan Imam Ahmad Bin Muhammad Bin Hanbal Al-
Syaibani dilahirkan di Baghdad (Iraq) tepatnya dikota Maru. Imam Malik
menerapkan prinsip atau azas al-Maslahah al-Mursalah. Al-Maslahah dapat
diartikan sebagai azas manfaat (benefit), kegunaan (utility), yakni
sesuatuyang memberi manfaat baik kepada individu dan kelompok. Sedangkan
prinsip al-Mursalah dapat diartikan sebagai prinsip kebebasan, tidak terbatas, atau
tidak terikat. Dan Imam Hambali sumber ijtihadnya adalah al-Qur’an dan Sunnah
secara tekstual dan meminimalisir pendekatan kontekstual dalam memahami
kedua nash tersebut. Kalau tidak ada nas dia melihat kepada fatwa atau pendapat
sahabat yang paling dekat kepada nash. Sesudah itu dia menggunakan hadis
mursal dan da’if, selama tidak terdapat qaul sahabat, asar ataupun ijma’ yang
menyalahinya. Jika hadis mursal dan da’if tidak ditemukan, baru menerapkan
qiyas.
Kata Kunci: Hukum Ekonomi Syariah, Imam Malik, Imam Hambali, Pemikiran.

1
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
2
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
PENDAHULUAN untuk menekankan pada aspek
ketuhanan, persaudaraan, keadilan
Ketika membahas hukum,
sosio-ekonomi dan pemenuhan
pasti terlintas ungkapan hukum
kebutuhan spiritual umat manusia.4
Islam. Menurut Imron, hukum
Ekonomi Islam dapat dianggap
Islam mengatur berbagai macam
sebagai acuan untuk
interaksi, seperti interaksi antara
mentransformasikan dunia modern
manusia dan alam, dengan benda,
dari kapitalisme ke ekonomi kredit
dan dengan diri sendiri. 1 Ekonomi
berikutnya dan menciptakan
muslim menyadari kegagalan
masyarakat yang setara dan bebas
kapitalisme mensejahterakan
dengan kesenjangan yang
masyarakat. Hukum rimba ekonomi 5
berkurang.
yang menjadi asas kapitalisme
dikoreksi oleh ekonom muslim Hal ini akan mendorong
dengan semangat perlawanan yang pertumbuhan ekonomi yang lebih
sangat baik.2 Kaidah-kaidah asasiah merata dan mengurangi kesenjangan
merupakan dasar-dasar fiqih yang sosial di masyarakat. Selain itu,
berkaitan dengan ekonomi praktik ekonomi Islam juga
terumuskan oleh para ulama. mendorong pemberdayaan ekonomi
Siyasah memiliki banyak arti, masyarakat. Konsep ekonomi
salah satunya yaitu berkaitan Islam menekankan pentingnya
dengan pengaturan dan pengurusan keadilan dalam distribusi kekayaan.
masyarakat dan negara yang Dalam konteks ini, negara
melihat maslahat dan menjauhi memiliki peran penting dalam
kemudharatan.3 mengatur dan mengawasi praktik
ekonomi agar tidak ada monopoli
Ekonomi Islam didasarkan
atau penyalahgunaan kekuasaan yang
atas konsep Islam secara integral
merugikan masyarakat luas. Dengan
tentang mengenai apa yang disebut
demikian, masyarakat Indonesia
dengan kebahagiaan manusiayang
dapat merasakan manfaat ekonomi
hakiki dan kehidupan yang baik
yang lebih adil dan berkeadilan.6
1
Dewi Savitri, dan Madian
Muhammad Muchlis, “Implementasi
4
Prinsip-Prinsip Hukum Ekonomi Islam Dede Nurwahidah, dan Nurohman,
dalam Sistem Keuangan Negara,” Neraca “Kontribusi Ekonomi Islam terhadap
Manajemen, Ekonomi, Vol 4, No 2 (2024): Pembangunan Ekonomi di Indonesia,” Ijen:
1-18. Indonesian Journal of Economy and
2
Mikail P.Dzikri, dan Yuana Tri Education Economy, Vol. 2, No. 1 (Januari,
Utomo, “Ayat-ayat Al-Quran: Purifikasi 2024): 243-249.
5
Ajaran Ekonomi Islam,” Jahe: Jurnal Ayat Reski Cahyani Ilham, dkk,
dan Hadits Ekonomi, Vol. 2, No. 5 (Januari- “Perbedaan Dasar Antara Ekonomi Islam &
Maret, 2024): 36-43. Ekonomi Kapitalis,” Neraca: Jurnal
3
Budi Sulistiyo, dkk, “The Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, Vol. 2,
Relevance of Principles of Islamic No. 1 (2024): 304–317.
6
Economic Law in Building Social Justice Muhdhori Ahmad, “Relevansi
Through Fair Economic Distribution,” Ekonomi Islam di Indonesia Pada Era
Ahkam: Jurnal Hukum Islam dan Revolusi Industri 4.0,” Neraca: Jurnal
Humaniora, Vol. 3, No. 1 (Maret, 2024): 38- Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, Vol. 2,
48. No. 2 (2024): 312–318.

3
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
Munculnya Ilmu Ekonomi dalam berbagai bidang ilmu seperti
Islam selama ini, telah mengarahkan ilmu kalam (teologi), tasawwuf,
perhatian para ilmuan modern tafsir, hadist, dan fiqh. Dari semua
kepada pemikiran ekonomi Islam bidang ilmu yang dikuasainya, ilmu
klasik. Selama ini, buku-buku hadist dan fiqh yang paling
tentang sejarah ekonomi yang ditulis menonjol, sehingga beliau
para sejarawan ekonomi atau ahli mendapat sebutan sebagai seorang
ekonomi, sama sekali tidak muhaddist (ahli hadist) dan juga
memberikan perhatian kepada seorang faqih (ahli fiqh).10
pemikiran ekonomi Islam.7
Islam memiliki karakter
Pemikiran ekonomi islam terlahir
model dan formulasi teoritis yang
dari kenyataan bahwa islam adalah
dapat diterapkan oleh umat Islam
sistem yang diturunkan Allah kepada
untuk menjalankan tugasnya, baik
seluruh manusia untuk menata
dalam kegiatan konsumsi, produksi
seluruh aspek kehidupannya dalam
maupun distribusi. Segala sesuatu
seluruh ruang dan waktu. Pada
tentangnya memberikan petunjuk
hakikatnya ekonomi membahas
yang realistis dan ideal untuk
hubungan antar manusia. Pemikiran
memajukan penyebab alam
ekonomi muncul sejak zaman 11
semesta. Pemikiran merupakan
Rasulullah, khulafa’urrosyidin, bani
produk dari ide atau pikiran
Umayah, Abasiyah, serta pemikiran
manusia, sedangkan ajaran Al-
klasik para tokoh ekonomi salah
Qur’an dan kenabian merupakan
satunya adalah pemikiran Imam
wujud penjelasan ilahi. Oleh
Malik dan Imam Hambali.8
karena itu, interpretasi manusia,
Imam Malik dikenal sebagai kesimpulan, dan penerapan mereka
peletak dasar mazhab Maliki yang dalam berbagai perubahan zaman,
dikenal se-bagai ahli hadis sekaligus ruang,dan kondisi membentuk tubuh
ahli fiqih. Pokok-pokok pikiran dan pemikiran ekonomi dari orang-orang
hasil ijtihadnya terutama tertuang Islam. Para pemikir ekonomi Islam
dalam kitab al-Muwaṭṭa’.9 Dan Imam menjadikan Al-Qur’an dan sunah
Ahmad adalah seorang yang ahli sebagai titik awal dan prinsip-
prinsip dasar yang kemudian
7
Mohammad Ridwan, dkk, menggunakan argumentasi tertentu
“Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Khaldun: untuk memecahkan masalah yang
Sebuah Pendekatan Sosio Historis,” Jurnal
Iqtisad: Reconstruction of Justice and
Welfare for Indonesia, Vol. 10, No. 1
10
(2023): 113-130. Ahmad Firdaus Lingga, dan
8
Vita Ditya Wardani, dan Hendra, “Analisis Perbedaan Konsep
Nurwahidin, “Pemikiran Ekonomi Muslim Pinjaman dari Imam As Syafi’i, Imam
Klasik Masa Al-Ghazali,” Jurnal Ilmiah Hambali & Imam al-Ghazali,” Jurnal
Ekonomi Islam, Vol. 9, No. 2 (2023): 2320- Akuntansi, Keuangan dan Auditing, Vol. 3,
2325. No. 2 (2022): 165-186.
9 11
Nur Asiyah, dan Abdul Ghofur, Islah Darojah, dan Dudi
“Kontribusi Metode Maṣlaḥah Mursalah Badruzaman, “Pemikiran Ekonomi Ibnu
Imam Malik Terhadap Pengembangan Khaldun dan Pemikiran Ekonomi
Hukum Ekonomi Syari’ah Kontemporer,” Almaqrizi,” Al-Intifa’ Jurnal Ilmiah Ilmu
Al-Ahkam, Vol. 27, No. 1 (2017): 59-82. Syari’ah, Vol. 1, No. 2 (2023): 22-44.

4
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
muncul dari berbagai perubahan menunjukan bahwa fleksibelitas dan
kondisi secara historis ekonomi.12 statisitas hukum muamalah dalam
perspektif ekonomi syariah adalah
Penelitian ini diharapkan
dua aspek penting yang harus
dapat memberikan kontribusi bagi
diintegrasikan dengan bijak.
pengembangan hukum ekonomi
Fleksibelitas memungkinkan
Islam, memberikan panduan bagi
adaptasi terhadap perubahan
para pelaku usaha, dan
zaman tanpa mengorbankan
memberikan pemahaman lebih
prinsip-prinsip agama, sementara
mendalam tentang pentingnya
statisitas memastikan bahwa nilai-
prinsip syariah dalam era digital saat
nilai agama tetap terjaga. Kedua
ini. Dengan demikian, diharapkan
aspek ini bersinergi untuk
dapat lebih berkembang secara
membentuk hukum muamalah yang
berkelanjutan dan sesuai dengan
relevan dan bermanfaat bagi
ajaran agama, serta memberikan
masyarakat kontemporer yang
manfaat bagi seluruh pemangku
dinamis. Dengan menggabungkan
kepentingan dalam perspektif hukum
kedua aspek ini, ekonomi syariah
ekonomi syariah.
dapat terus berkembang sesuai
Berdasarkan latar belakang dengan tuntutan zaman tanpa
diatas memunculkan beberapa kehilangan akar nilai-nilai agama
pertanyaan. Pertama, bagaimana Islam.13
biografi Imam Malik dan Imam
Kedua, Murtadho Ridwan
Hambali? Kedua, apa saja karya-
dalam penelitiannya terkait
karya Imam Malik dan Imam
fleksibelitas hukum ekonomi syariah.
Hambali? Ketiga, bagaimana
Menunjukan bahwa hukum Islam
pemikiran hukum ekonomi Islam
yang bersifat statis (tetap) dan
Imam Malik dan Imam Hambali?
tidak akan berubah, hukum jenis
LITERATURE REVIEW ini didasarkan pada nash qath’i.
hukum Islam yang bersifat
Penelitian mengenai fleksibel (dinamis) yang bisa
pemikiran dan perkembangan hukum berubah sesuai dengan tuntutan
ekonomi Islam tentunya sudah zaman, hukum jenis ini didasarkan
sangat banyak dibahas dari mula pada hasil ijtihad. Hukum yang
dalam pembahasan pemikiran klasik bersifat fleksibel banyak terdapat
dan pemikiran kontemporer. pada hukum muamalat (ekonomi
Pertama, penelitian yang syariah) dan hal itu sudah terjadi
dilakukan oleh Amrullah dalam sejak masa awal Islam.14
penelitian mengenai Fleksibelitas 13
Amrullah, “Fleksibelitas dan
dan Statisitas Hukum Muamalah Statisitas Hukum Muamalah dalam
dalam Perspektif Ekonomi Syariah. Perspektif Ekonomi Syariah,” Universal
Dalam studi yang dilakukan Grace Journal, Vol. 1, No. 3 (2023): 361-
367.
12 14
Habibah Moslem, “ Analisis Murtadho Ridwan, “Fleksibelitas
Deskriptif Pemikiran Ekonomi Islam Hukum Ekonomi Syariah,” Tawazun:
Kontemporer di Indonesia,” Taraadin, Vol. Journal of Sharia Economic Law, Vol. 1,
3, No. 1 (Desember, 2022): 56-72. No. 2 (September, 2018): 161-173.

5
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
Ketiga, Sumarta dkk, dalam merupakan kajian tentang perilaku
penelitiannya tentang Maqasid Al- ekonomi orang Islam representatif
Syariah Mendorong Keadilan dan dalam masyarakat muslim
16
Keseimbangan dalam Hukum Islam. moderen.
Dalam analisa tersebut menunjukan
Hukum ekonomi seperti yang
bahwa keadilan dan keseimbangan
sudah di disimpulkan adalah
dianggap sebagai landasan utama
seperangkat aturan hukum yang
dalam pembentukan dan
mengatur dalam bidang ekonomi
implementasi hukum Islam. Ini
untuk kepentingan individu,
membantu mencegah
masyarakat, dan negara secara
penyalahgunaan hukum dan
nasional dan internasional.
memastikan bahwa hukum tersebut
Sedangkan definisi hukum ekonomi
sesuai dengan nilai-nilai Islam
Islam akan dijelaskan terlebih dahulu
yang mendorong perdamaian,
tentang definisi ekonomi Islam itu
keadilan, dan kesejahteraan sosial.
sendiri. Berdasarkan pada penjelasan
Dengan mengikuti prinsip ini, hukum
di atas, maka ekonomi Islam
Islam berusaha mencapai tujuan-
berkaitan dengan seluruh kegiatan
tujuan yang lebih luas, seperti
ekonomi yang dilakukan oleh
perlindungan hak individu,
individu, masyarakat, dan negara
kesejahteraan masyarakat, dan
yang berdasarkan pada aturan Islam.
hubungan yang seimbang dengan
Dengan demikian, penulis
Tuhan. Dengan demikian, Maqasid
memberikan definisi hukum ekonomi
Al-Syariah berperan penting dalam
Islam adalah sebagai keseluruhan
membentuk sistem hukum Islam
norma-norma hukum yang dibuat
yang adil dan seimbang.15
oleh pemerintah atau penguasa untuk
KONSEP DASAR mengatur berbagai kegiatan di
bidang ekonomi untuk mewujudkan
Definisi Ekonomi Islam
kepentingan individu, masyarakat,
Muhammad Abdul Manan dan negara yang berlandaskan
mendefinisikan ekonomi syariah kepada hukum Islam.17
sebagai berikut “Islamic economics
Definisi Hukum
is a social science which studies the
economics problems of a people Dalam konteks ilmu hukum,
imbued with the values of Islam. ada beberapa definisi tentang hukum.
Artinya ilmu ekonomi Islam adalah Setiap definisi merepresentasikan
ilmu pengetahuan sosial yang karakter setiap aliran atau mazhab
mempelajari masalah-masalah hukum. Setidaknya ada sembilan
ekonomi masyarakat yang diilhami
oleh nilai-nilai Islam. Sedangkan
Syed Nawab Haider Naqvi, ilmu 16
Muhamad Qustulani, Modul
ekonomi Islam, singkatnya Matakuliah Hukum Ekonomi Syariah
(Tangerang: Psp Nusantara Press, 2018), 2-
15
Sumarta, dkk, “Maqasid Al-Syariah 3.
17
Mendorong Keadilan dan Keseimbangan Faisal, Modul Hukum Ekonomi
dalam Hukum Islam,” Khulasah Islamic Islam, Cet. 1 (Sulawesi: Unimal Press,
Studies Journal, Vol. 6, No. 1 (2024): 16-31. 22015), 18.

6
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
mazhab hukum yang teridentifikasi dokumen terkait yang relevan
sampai saat ini, yaitu: dengan topik penelitian, seperti
artikel ilmiah, jurnal, buku,
a. hukum kodrat atau hukum alam.
dokumen fatwa, dan publikasi
b. positivisme hukum. lainnya yang berkaitan dengan
pemikiran hukum ekonomi Islam.20
c. utilitarianisme.
Proses penelusuran akan
d. mazhab sejarah, dilakukan dengan menggunakan
e. sociological jurisprudence. basis data akademik dan
perpustakaan digital yang
f. realisme hukum. terpercaya, seperti jurnal-jurnal
g. freirechtslehre. ilmiah online, repositori institusi,
dan platform penelusuran artikel
h. hukum progresif, dan seperti Google Scholar. Kata
i. hukum profetik.18 kunci yang relevan akan
digunakan untuk mengoptimalkan
Hukum sebagai suatu hasil penelusuran. Sumber-sumber
fenomena dalam kehidupan manusia literatur yang relevan akan
di manapun di dunia ini dan dari dikumpulkan dan diverifikasi
masa kapan pun. Singkatnya, hukum keabsahannya. Kemudian,
di sini dilihat sebagai fenomena dokumen-dokumen tersebut akan
universal, bukan lokal ataupun dianalisis secara kritis untuk
regional. Hal-hal semacam ini mengidentifikasi konsep, prinsip,
sebenarnya merupakan akibat dari dan dijadikan pedoman.21
tingkah laku manusia yang ingin
bebas. Suatu kebebasan dalam Menggunakan analisis data
bertingkah laku tidak selamanya sekunder untuk menganalisis konsep
akan menghasilkan sesuatu yang dan juga karakteristik yang terdapat
baik. Apalagi kalau kebebasan pada hukum Islam. Langkah-langkah
tingkah laku seseorang tidak dapat penelitian meliputi identifikasi
diterima oleh kelompok sosialnya.19 tujuan penelitian, pengumpulan data
melalui studi literatur dan sumber
METODE PENELITIAN informasi lainnya, analisis data
Penelitian ini akan 20
Aditya Ramadhan, “Settlement of
menggunakan metode penelitian Default Disputes in Murabahah Agreements
berbasis studi kepustakaan atau Through Mediation in the Perspective of
Islamic Bond Law (Study of the Analysis of
library research. Metode ini akan the Decision of the Banyumas Religious
melibatkan penelusuran dan analisis Court No. 1696/Pdt.G/2020/PA.Bms.),”
terhadap sumber-sumber literatur dan International Journal of Social and
Management Studies (Ijosmas), Vol. 4, No.
5 (2023): 78-81.
18
Mohamad Nur Yasin, Politik 21
Aditya Ramadhan, “Efektivitas
Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, Cet. Media Sosial dan Teknologi Informasi
1 (Malang” Uin-Maliki Press, 2018), 43. terhadap Perilaku Masyarakat dalam
19
Yapiter Marpi, Ilmu Hukum Suatu Operasional Transaksi Jual Beli Online,”
Pengantar (Tasikmalaya: PT. Zona Media Jisma: Journal of Information Systems and
Mandiri, 2020), 3. Management, Vol. 2, No. 3 (2023): 65-70.

7
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
secara kualitatif, dan interpretasi selama 2 tahun ada pula yang
temuan untuk mengidentifikasi mengatakan sampai 3 tahun.
tantangan dan solusi dalam
Imam malik terdidik dikota
implementasinya. Hasilnya
Madinah pada masa Pemerintahan
memberikan pemahaman mendalam
Khalifah Sulaiman ibn Abdul malik
mengenai konsep dan hukum Islam.22
dari Bani Umayyah, pada masa itu,
PEMBAHASAN DAN DISKUSI masih terdapat beberapa golongan
pendukung islam antara lain sahabat
Biografi Imam Maliki dan Imam
anshar dan muhajirin. Pelajaran
Hambali
pertama yang diterimanya adalah al-
1) Imam Malik quran yakni bagaimana cara
membacanya, memahami makna dan
Imam Malik adalah imam tafsirnya. Beliau juga hafal Al-quran
kedua dari imam empat dalam islam di luar kepala. Selain itu beliau juga
dari segi umur beliau lahir 13 tahun mempelajari hadist Nabi SAW,
sesudah Abu Hanifah. Nama Sehingga beliau dapat julukan
lengkapnya adalah Abu Abdullah sebagai ahli hadist. Guru Imam
Malik Ibn Anas Ibn Malik Ibn Abi Malik diantaranya yaitu, Abu Radih
Amir Ibn Amir bin Haris bin Gaiman Nafi bin Abd Al-Rahman, Nafi’,
bin Kutail bin Amr bin Haris al- Rabiah Bin Abdul Rahman, dan
Asbahi al-Humairi. Beliau Muhammad bin Yahya al-anshari.
merupakan imam dari Al-Hijrah.
Nenek moyang mereka berasal dari Imam malik mempunyai
Bani Tamim bin Murrah dari suku banyak sekali murid yang terdiri dari
Quraisy. Malik adalah saudara para ulama Qodhi ilyad
Utsman bin Ubaidillah At-Taimi, menyebutkan bahwa lebih dari 1000
saudara Thalhah bin Ubaidillah.2 orang ulama terkenal yang menjadi
Beliau lahir diMadinah tahun 93 H, murid imam malik, diantaranya :
beliau berasal dari keturunan bangsa Muhammad bin Nuskim al-auhri,
Himyar, jajahan Negeri Yaman. Rabiah bin Abdurrahman, Yahya bin
zsaid al-anshori , Muhammad bin
Ayah Imam Malik adalah Ajlal, Salim bin abi Umayyah,
Anas Ibn Malik Ibn Abi Amir Ibn Muhammad bin Abdurrahman bin
Abi Al-Haris Ibn Sa’ad Ibn Auf Ibn abi ziab, Abdul malikbin juraih,
Ady Ibn Malik Ibn Jazid. Ibunya Muhammad bin ishaq dan Sulaiman
bernama Siti Aliyah binti Syuraik bin Mahram Al-Amasi.23
Ibn Abdul Rahman Ibn Syuraik Al-
Azdiyah. Ada riwayat yang 2) Imam Hambali
mengatakan bahwa Imam Malik
Imam Ahmad Bin
berada dalam kandungan ibunya
Muhammad Bin Hanbal Al-Syaibani
22
dilahirkan di Baghdad (Iraq)
Aditya Ramadhan, “Integrasi Nilai-
23
Nilai Ayat Al-Quran Melalui Budaya Lokal Lisfa Sentosa Aisyah, Konstruksi
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tradisi Pemikiran Hadits Imam Malik Memahami
Pawang Hujan Perspektif Maqashid Al- Hadits Mursal dalam Kitab Al-Muwattha’,
Syari’ah,” Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Cet. 1 (Kudus: Maseifa Jendela Ilmu, 2011),
Vol. 25, No. 4 (Desember, 2023): 140 -148. 9.

8
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
tepatnya dikota Maru/Merv, kota Dikatakan pula
kelahiran sang ibu, pada bulan bahwasannya Imam Ahmad bin
Robi`ul Awwal tahun 164 H atau Hanbal merupakan seorang ilmuan
November 780 M. Nama lengkapnya yang produktif dengan banyak
adalah Ahmad Bin Muhammad Bin menulis kitab-kitab yang meliputi
Hanbal Bin Hilal Bin As`ad Bin Idris kitab Al-IIaI, Al-Tafsir, An-Nasikh
Bin Abdillah Bin Hayyan Bin wa Al-Mansukh, Az-Zuhd, Al-
Abdillah Bin Anas Bin `Auf Bin Masa’il, Fadho‟il As-Sahabah, Al-
Qosit Bin Mazin Bin Syaiban Bin Fara‟id, Al-Manasik, Al-Imam, Al-
Zulal Bin Ismail Bin Ibrahim. Asyribah, Tha‟at Al-Rasul, Ar-
Dengan kata lain, Ia adalah Ra‟d ala Al-Jahmiyyah serta
keturunan Arab dari suku bani kitabnya beliau yang paling agung
Syaiban, sehingga diberi laqab Al- serta termasyhur ialah Musnad
Syaibani. Diberi julukan Abu Ahmab Ibn Hanbal.25
Abdillah. Kakeknya, Hanbal Bin
Karya Imam Maliki dan Imam
Hilal adalah Gubernur Sarakhs yang
Hambali
bersama dinasti Abbasiyah aktif
menentang dinasti Umayyah di 1) Imam Malik
Khurasan.
Imam Malik Ibn Anas
Ahmad Bin Hanbal dilahirkan saat menjelang periode
dibesarkan di Bagdad dan sahabat Nabi SAW di Madinah.
mendapatkan pendidikan awalnya Tidak berbeda dengan Abu Hanifah,
dikota tersebut hingga usia 19 tahun beliau juga termasuk ulama zaman,
(riwayat lain menyebutkan bahwa ia lahir pada masa Bani Umayyah
Ahmad pergi keluar dari Bagdad tepat pada pemerintahan Al- walid
pada usia 16 tahun). Sejak kecil Abdul Malik (setelah Umar ibn
Ahmad sudah disekolahkan kepada Abdul Aziz) dan meninggal pada
seorang ahli Qira`at. Pada umur yang zaman Bani Abbas, tepatnya pada
masih relative kecil ia sudah dapat zaman pemerintahan Al-Rasyud (179
menghafal Al-Qur`an. Sejak usia 16 H).7 Imam Malik menikah dengan
tahun Ahmad juga belajar hadis seorang hamba yang melahirkan 3
untuk pertama kalinya kepada Abu anak laki-laki (Muhammad,
Yusuf, seorang ahli Al-Ra`yi dan Hammad dan Yahya) dan seorang
salah satu sahabat Abu Hanifah. Abu anak perempuan (Fatimah yang
Yusuf adalah seorang hakim agung mendapat julukan Umm al-
pada pemerintahan Bani Abbasiah. Mu’minin. Menurut Abu Umar,
Karena kecintaan Ahmad kepada Fatimah temasuk di antara anak-
hadis, pagi-pagi buta ia selalu pergi anaknya yang dengan tekun
ke masjid-masjid, hingga ibunya
Prosiding Seminar Program Studi Ilmu
merindukannya.24 Hadits Stdi Imam Syafi'i Jember (2023):
134-155.
24 25
Muh. Maskuri Hardi, dan Albar Khafifatul Fian, dan Munawir,
Naufal, “Pemahaman Ulama Hadis (Imam “Komparasi Kehujjahan Hadits Dha’if
Ahmad Bin Hanbal) Terhadap Ketaatan Perspektif Imam Abu Hanifah dan Imam
Kepada Pemimpin Serta Upayanya di dalam Ahmad bin Hanbal," Jurnal Kajian Agama
Menjaga Stabilitas Negara Pada Masanya,” Islam, Vol. 7, No. 11 (2023).

9
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
mempelajari dan hafal dengan baik yang pernah menajdi murid Imam
Kitab al-Muwatta. Malik.26
Di antara karya Imam Malik 2) Imam Hambali
adalah kitab Al-Muwatha’ yang
Imam Ahmad bin Hanbal
ditulus pada tahun 144 H. Atas
(w. 241H/855M) menuntut dan
anjuran kholifah Ja’far Al-Mansyur,
mempelajari hadits-hadits Nabi
menurut peneliti Abu Bakar Al-
SAW. sejak berusia 16 tahun dan
Abhary atsar Rosulullah SAW, para
selanjutnya beliau senantiasa
sahabat dan tabi’in yang tercamtum
mencari, menuntut, mempelajari
dalam kitab al-Muwatha’ sejumlah
dan menghafalkan hadits-hadits
1.720 orang. Pendapat Imam Malik
dengan rajin. Sehingga ketika
bisa sampai pada kita melalui 2 buah
menjadi seorang alim beliau dapat
kitab, yaitu al- Muwatha’ dan Al-
menghafal di luar kepala sebanyak
Mudawwanah al-Kubro. Kitab al-
sejuta hadits. Imam Ahmad adalah
Muwatha’ mengandung dua aspek
seorang yang ahli dalam
yaitu aspek hadits dan aspek fiqih.
berbagai bidang ilmu seperti
Adanya aspek hadts karena al-
ilmu kalam (teologi), tasawwuf,
Muwatha’ banyak mengandung hadts
tafsir, hadist, dan fiqh. Dari
yang berasal Rasulullah SAW atau
semua bidang ilmu yang
dari sahabat atau tabi’in. Hadits itu
dikuasainya, ilmu hadist dan
diperoleh dari 95 orang yang
fiqh yang paling menonjol,
kesemuaannya dari penduduk
sehingga beliau mendapat sebutan
Madinah, kecuali 6 orang
sebagai seorang muhaddist (ahli
diantaranya: Abu Al-zubair
hadist) dan juga seorang faqih (ahli
(Makkah), Humaid al-Ta’wil dan
fiqh).
Ayyub Al-Sahtiyang (basrah), Atha’
bin Abdullah (khurasan), Abdul Sebagian ulama ada yang
Karim (jazirah), Ibrahim ibn Abi menyangkal bahwa Imam Ahmad
Abiah (syam). hanyalah seorang muhaddist bukan
seorang faqih. Pendapat ini
Sedangkan yang dimaksud
didasarkan pada fakta bahwa Imam
aspek fiqih adalah kaena kitab al-
Ahmad lebih banyak menulis
Muwatha’ disusun berdasarkan
karyanya dalam bidang hadist,
sistematika dengan bab-bab
bahkan tidak ditemukan satupun
pembahasan layaknya kitab fiqih.
karya beliau dalam bidang fiqh.
Ada bab thaharah, sholat, zakat,
Imam Ahmad bin Hambal telah
nikah, dan lain-lain. Kitab lain
mengarang banyak kitab.
karangan Imam Malik adalah kitab
Karenannya tidak semua karya
mudawwanah al-Kubro yang
beliau tersebut sampai kepada kita
merupakan kumpulan risalah yang
apalagi banyak karya beliau yang
memuat kurang lebih 1.036 masalah
berbentuk risalah yang sederhana.
dari fatwa Imam Malik yang
Sebagian dari karya beliau antara
dikumpulkan oleh As’ad bn al-furaid
Al-Naisabury yang berasal dari tunis 26
Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi
Ulama Salaf, Cet. 1 (Jakarta: Pustaka al-
Kautsar, 2006), 260.

10
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
lain: Kitab al-Musnad , Kitab orang itu sama dan pelaksanaan
Tafsîr al-Qur’ǎn, Kitab Nasîkh wa Qisas harus menghadirkan beberapa
al-Mansûkh , Kitabal-Muqaddam orang saksi dan sumpah.28
wa al-Muakhkhar fî al-Qur’ǎn,
Imam Malik dalam istinbat
Kitab Jawǎbat al-Qur’ǎn , Kitab al-
hukumnya dengan mengunakan skala
Tarîkh , Kitab al-Manasik al-Kabîr ,
prioritas bersumber kepada al-
Kitab al-Manasik al-Shaghîr , Kitab
Qur’an, Sunnah (mutawatir dan
Thǎ’at al-Rasûl , Kitab al-Illah,
masyhurah), ijma’ penduduk
Kitab al-Shalah, Kitab al-Rǎ’du
Madinah, fatwa sahabat, khabar
‘Alǎ al-Jahmiah, Kitab Hadîst
ahad, qiyas, istihsan, istislah, sad
Syu’bah, Kitab Nafyû al-Tasybih ,
alzari’ah, istishab dan syar’ man
Kitab al-Shahǎbah.27
qablana.29
Pemikiran Hukum Ekonomi Islam
Imam Malik Bin Anas
Imam Maliki dan Imam hambali
merupakan tokoh yang
1) Imam Malik menerapkan prinsip atau azas al-
Maslahah al-Mursalah. Al-Maslahah
Beliau menerapkan prinsip
dapat diartikan sebagai azas
atau azas al-Maslahah al-Mursalah.
manfaat (benefit), kegunaan (utility),
Al-Maslahah dapat diartikan
yakni sesuatu yang memberi
sebagai azas manfaat (benefit),
manfaat baik kepada individu
kegunaan (utility), yakni
maupun kepada masyarakat banyak.
sesuatuyang memberi manfaat baik
Sedangkan prinsip al-Mursalah
kepada individu maupunkepada
dapat diartikan sebagai prinsip
masyarakat banyak. Sedangkan
kebebasan, tidak terbatas, atau tidak
prinsip al-Mursalah dapat diartikan
terikat. Dari kedua prinsip tersebut,
sebagai prinsip kebebasan, tidak
Malik Bin Anas mendorong
terbatas, atau tidak terikat. Dengan
pemerintah untuk dapat menarik
pendekatan kedua azas ini, Malik
pajak tanpa batas jika diperlukan,
bin Anas mengakui bahwa
walaupun hal itu melebihi
pemerintah Islam memiliki hak
ketentuan yang berlaku. Menurut
untuk memungut pajak demi
Imam Malik, hal itu boleh
terpenuhinya kebutuhan bersama
dilakukan oleh pemerintah karena
bila diperlukan melebihi dari
dapat memberikan dampak besar
jumlah yang ditetapkan secara
bagi Negara, serta manfaat besar
khusus dalam syari’ah. Selain itu,
bagi rakyatnya. Semakin kaya suatu
beliau juga menggunakan istihsan
Negara, maka semakin mampu pula
dalam berbagai masalah, seperti
menjamin kehidupan masyaraktnya.
jaminan pekerjaan, menolong
pemilik dapur roti dan mesin giling, 28
Rahmat Zubandi Tahir, “Sejarah
bayaran kamar mandi bagi semua Pemikiran Ekonomi Islam Periode Awal
450H/1058M,” Kasbana: Jurnal Hukum
27
Muslimin, “Hakim Perempuan Ekonomi Syariah, Vol. 1, No. 2 (Juli, 2021):
dalam Perspektif Ahmad Ibn Hanbal dan 110-124.
29
Yusuf Al-Qaradhawi,’ Al-Inṣāf: Journal Nofialdi, “Doktrin dan Hukum
Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah, Vol Ekonomi Islam,” Jurnal el-Hekam, Vol. V,
2, No. 2 (Juni, 2023): 51-76. No. 2 (Juli-Desember, 2020): 129-140.

11
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
Akan tetapi, tidak dapat 2) Imam Hambali
disangkal bahwa di kalangan mazhab
Sumber ijtihadnya adalah al-
ushul memang terdapat perbedaan
Qur’an dan Sunnah secara tekstual
pendapat tentang kedudukan
dan meminimalisir pendekatan
mashlahah mursalah dan
kontekstual dalam memahami kedua
kehujjahannya dalam hukum Islam
nash tersebut. Kalau tidak ada nas
baik yang menerima maupun
dia melihat kepada fatwa atau
menolak. Imam Malik beserta
pendapat sahabat yang paling dekat
penganut mazhab Maliki adalah
kepada nash. Sesudah itu dia
kelompok yang secara jelas
menggunakan hadis mursal dan
menggunakan Maslahah
da’if, selama tidak terdapat qaul
mursalahsebagai metode ijtihad.
sahabat, asar ataupun ijma’ yang
Dikatakan Imam Malik mengakui
menyalahinya. Jika hadis mursal dan
al-Maslahah mursalah, karena
da’if tidak ditemukan, baru
beliau beranggapan bahwa seluruh
menerapkan qiyas. Imam Ahmad
kepentingan-kepentingan itu tidak
juga menggunakan sad al-zari’ah,
terbatas. Artinya ia mengaggap
menggunakan ijma’, al-maslahah,
bahwa praktik atau transaksi-
istishab, dan hanya menggunakan
transaksi yang tidak dilarang atau
qiyas dalam kondisi darurat. Dalam
dibahas oleh teks-teks agama baik
bidang ekonomi Islam mazhab ini
al-Qur’an maupun Sunnah Nabi.
juga telah melahirkan ulama yang
yang dilakukan adalah sah. Imam
terkemuka, yaitu Ibn Rajab.
Muhammad Abu Zahra bahkan
Pemikiran ekonominya dapat
menyebutkan bahwa Imam Malik
ditemukan dalam karya
dan pengikutnya merupakan mazhab
monumentalnya “al-Istikhraj li
yang mencanangkan dan 31
Ahkam al-Kharraj”.
menyuarakan Maslahah mursalah
sebagai dalil hukum dan hujjah Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
syar’iyyah. Maslahah mursalahlah dalam kitab I’lam Al-Muwaqi’in,
juga digunakan dikalangan non menyatakan bahwa dasar-dasar
Maliki antara lain ulama pemikiran Imam Hambali dalam
Hanabilah. Menurut mereka memutuskan hukum didasarkan
Maslahah mursalah merupakan kepada hal-hal berikut.
induksi dari logika sekumpulan
nash, bukan dari nash rinci seperti 1. Nash Al-Qur’an dan Al-Hadis
yang berlaku dalam qiyas. Bahkan marfu. Selama ada teks nash,
Imam Syatibi mengatakan bahwa Imam Hambali
keberadaan dan kualitas maslāhah mengesampingkan dasar hukum
mursālah itu bersifat qat’i, sekalipun mana pun, termasuk ijma’ dan
dalam penerapannya bersifat zhanni qiyas, kecuali dalam keadaan
(relatif).30 yang sangat memaksa dan sangat
memerlukannya serta tidak
30
ditemukan dalam nash Al-Qur’an
M. Khoirul Anam, “Pengaruh
Maslahah Al-Mursalah dalam Ekonomi
31
Islam,” Jurnal Pendidikan dan Pemikiran, Nofialdi, “Doktrin dan Hukum
Vol. 13, No. 2 (Oktober, 2018): 190-206. Ekonomi Islam,” 129-140.

12
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
dan Al-Hadis, sekalipun hadis Imam Hambali. Perbedaan pendapat
daif. terjadi di antara pengikut mazhab
tersebut dalam penggunaan metode
2. Fatwa para sahabat.
ijtihad. Selain itu, pemikiran
3. Jika terjadi perbedaan di ekonomi Islam kontemporer di
kalangan para sahabat, Imam Indonesia, menyoroti integrasi
Hambali memilih pendapat yang fleksibilitas dan statisitas hukum
lebih dekat dengan nash Al- muamalah dalam ekonomi syariah
Qur’an dan Al-Hadis. serta pentingnya keadilan dan
keseimbangan dalam hukum Islam
4. Hadis mursal dan hadis daif. untuk mencapai tujuan yang lebih
Berdasarkan penelitian luas. Imam Malik dan Imam
Musthafa Zaid, di samping dasar Hambali, sebagai dua ulama besar
ijtihad, fatwa yang dilakukan Imam dalam sejarah Islam, memiliki
Hambali banyak menggunakan kontribusi yang signifikan dalam
metode istihsan. Sekalipun tidak pengembangan hukum ekonomi
sepopuler Imam Malik. Pada Islam.
perkembangan selanjutnya, pengikut DAFTAR PUSTAKA
Imam Hambali menegaskan bahwa
metode ini tidak masuk sebagai dalil Ahmad, Muhdhori. “Relevansi
dan mereka memasukkan metode ini Ekonomi Islam di Indonesia
dalam kelompok qiyas secara Pada Era Revolusi Industri
umum.32 4.0.” Neraca: Jurnal
Ekonomi, Manajemen dan
KESIMPULAN Akuntansi, Vol. 2, No. 2
Berdasarkan pemaparan (2024).
materi diatas dapat ditarik Aisyah, Lisfa Sentosa. Konstruksi
kesimpulan. Pemikiran dan Pemikiran Hadits Imam
perkembangan hukum ekonomi Malik Memahami Hadits
Islam pada masa Imam Maliki dan Mursal dalam Kitab Al-
Imam Hambali menekankan Muwattha’, Cet. 1. Kudus:
pentingnya prinsip al-Maslahah al- Maseifa Jendela Ilmu, 2011.
Mursalah dan sumber ijtihad dari al- Amrullah. “Fleksibelitas dan
Qur'an dan Sunnah. Imam Maliki Statisitas Hukum Muamalah
mendorong pemerintah untuk dalam Perspektif Ekonomi
menarik pajak tanpa batas jika Syariah.” Universal Grace
diperlukan, sementara Imam Journal, Vol. 1, No. 3 (2023).
Hambali menggunakan nash Al- Anam, M. Khoirul. “Pengaruh
Qur'an dan Al-Hadis secara tekstual Maslahah Al-Mursalah dalam
dalam memutuskan hukum. Metode Ekonomi Islam.” Jurnal
istihsan juga digunakan dalam fatwa Pendidikan dan Pemikiran,
Vol. 13, No. 2 (Oktober,
32
Dudang Gojali, dan Iwan Setiawan, 2018).
Hukum Ekonomi Syariah: Analisis Fikih dan Asiyah, Nur, dan Abdul Ghofur.
Ekonomi Syariah, Cet. 1 (Depok: Rajawali “Kontribusi Metode
Pers, 2023), 23.

13
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
Maṣlaḥah Mursalah Imam Seminar Program Studi Ilmu
Malik Terhadap Hadits Stdi Imam Syafi'i
Pengembangan Hukum Jember (2023).
Ekonomi Syari’ah Ilham, Reski Cahyani, Rika Dwi Ayu
Kontemporer.” Al-Ahkam, Parmitasari, & Muhammad
Vol. 27, No. 1 (2017). Wahyuddin Abdullah.
Darojah, Islah, dan Dudi “Perbedaan Dasar Antara
Badruzaman. “Pemikiran Ekonomi Islam & Ekonomi
Ekonomi Ibnu Khaldun dan Kapitalis.” Neraca: Jurnal
Pemikiran Ekonomi Ekonomi, Manajemen dan
Almaqrizi.” Al-Intifa’ Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 1
Ilmiah Ilmu Syari’ah, Vol. 1, (2024).
No. 2 (2023). Lingga, Ahmad Firdaus, dan Hendra.
Dzikri, Mikail P, dan Yuana Tri “Analisis Perbedaan Konsep
Utomo. “Ayat-ayat Al-Quran: Pinjaman dari Imam As
Purifikasi Ajaran Ekonomi Syafi’i, Imam Hambali &
Islam.” Jahe: Jurnal Ayat Imam al-Ghazali.” Jurnal
dan Hadits Ekonomi, Vol. 2, Akuntansi, Keuangan dan
No. 5 (Januari-Maret, 2024). Auditing, Vol. 3, No. 2
Faisal. Modul Hukum Ekonomi (2022).
Islam, Cet. 1. Sulawesi: Marpi, Yapiter. Ilmu Hukum Suatu
Unimal Press, 22015. Pengantar. Tasikmalaya: PT.
Farid, Syaikh Ahmad. 60 Biografi Zona Media Mandiri, 2020.
Ulama Salaf, Cet. 1. Jakarta: Moslem, Habibah. “Analisis
Pustaka al-Kautsar, 2006. Deskriptif Pemikiran
Fian, Khafifatul, dan Munawir. Ekonomi Islam Kontemporer
“Komparasi Kehujjahan di Indonesia.” Taraadin, Vol.
Hadits Dha’if Perspektif 3, No. 1 (Desember, 2022).
Imam Abu Hanifah dan Muslimin. “Hakim Perempuan dalam
Imam Ahmad bin Hanbal." Perspektif Ahmad Ibn Hanbal
Jurnal Kajian Agama Islam, dan Yusuf Al-Qaradhawi.’
Vol. 7, No. 11 (2023). Al-Inṣāf: Journal Program
,
Gojali Dudang, dan Iwan Setiawan. Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Hukum Ekonomi Syariah: Vol 2, No. 2 (Juni, 2023).
Analisis Fikih dan Ekonomi Nofialdi. “Doktrin dan Hukum
Syariah, Cet. 1. Depok: Ekonomi Islam.” Jurnal el-
Rajawali Pers, 2023. Hekam, Vol. V, No. 2 (Juli-
Hardi, Muh. Maskuri. dan Albar Desember, 2020).
Naufal. “Pemahaman Ulama Nurwahidah, Dede, dan Nurohman,
Hadis (Imam Ahmad Bin “Kontribusi Ekonomi Islam
Hanbal) Terhadap Ketaatan terhadap Pembangunan
Kepada Pemimpin Serta Ekonomi di Indonesia.” Ijen:
Upayanya di dalam Menjaga Indonesian Journal of
Stabilitas Negara Pada Economy and Education
Masanya.” Prosiding

14
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
Economy, Vol. 2, No. 1 Welfare for Indonesia, Vol.
(Januari, 2024). 10, No. 1 (2023).
Qustulani, Muhamad. Modul Ridwan, Murtadho. “Fleksibelitas
Matakuliah Hukum Ekonomi Hukum Ekonomi Syariah.”
Syariah. Tangerang: Psp Tawazun: Journal of Sharia
Nusantara Press, 2018. Economic Law, Vol. 1, No. 2
Ramadhan, Aditya. “Efektivitas (September, 2018).
Media Sosial dan Teknologi Savitri, Dewi, dan Madian
Informasi terhadap Perilaku Muhammad Muchlis.
Masyarakat dalam “Implementasi Prinsip-
Operasional Transaksi Jual prinsip Hukum Ekonomi
Beli Online.” Jisma: Journal Islam dalam Sistem
of Information Systems and Keuangan Negara.” Neraca
Management, Vol. 2, No. 3 Manajemen, Ekonomi, Vol 4,
(2023). No 2 (2024).
Ramadhan, Aditya. “Integrasi Nilai- Sulistiyo, Budi, Fauzan Ali Rasyid,
Nilai Ayat Al-Quran Melalui & Chaerul Saleh. “The
Budaya Lokal Kepercayaan Relevance of Principles of
Masyarakat Terhadap Tradisi Islamic Economic Law in
Pawang Hujan Perspektif Building Social Justice
Maqashid Al-Syari’ah.” Through Fair Economic
Jurnal Dinamika Sosial Distribution.” Ahkam: Jurnal
Budaya, Vol. 25, No. 4 Hukum Islam dan
(Desember, 2023). Humaniora, Vol. 3, No. 1
Ramadhan, Aditya. “Settlement of (Maret, 2024).
Default Disputes in Sumarta, Burhanudin, & Tenda
Murabahah Agreements Budiyanto. “Maqasid Al-
Through Mediation in the Syariah Mendorong Keadilan
Perspective of Islamic Bond dan Keseimbangan dalam
Law (Study of the Analysis Hukum Islam.” Khulasah
of the Decision of the Islamic Studies Journal, Vol.
Banyumas Religious Court 6, No. 1 (2024).
No. Tahir, Rahmat Zubandi. “Sejarah
1696/Pdt.G/2020/PA.Bms.).” Pemikiran Ekonomi Islam
International Journal of Periode Awal 450H/1058M.”
Social and Management Kasbana: Jurnal Hukum
Studies (Ijosmas), Vol. 4, No. Ekonomi Syariah, Vol. 1, No.
5 (2023). 2 (Juli, 2021).
Ridwan, Mohammad, Abdul Ghofur, Wardani, Vita Ditya, dan
Rokhmadi, & Gama Pratama. Nurwahidin. “Pemikiran
“Pemikiran Ekonomi Islam Ekonomi Muslim Klasik
Ibnu Khaldun: Sebuah Masa Al-Ghazali.” Jurnal
Pendekatan Sosio Historis.” Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.
Jurnal Iqtisad: 9, No. 2 (2023).
Reconstruction of Justice and

15
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali
Yasin, Mohamad Nur. Politik Hukum
Ekonomi Syariah di
Indonesia, Cet. 1. Malang”
Uin-Maliki Press, 2018.

16
Pemikrian Dan Perkembangan Hukum Ekonomi Islam Pada Masa Imam Maliki Dan
Imam Hambali

Anda mungkin juga menyukai