ABSTRAK
Ikatan yang erat antara konsumsi, produksi, serta distribusi pada teori ekonomi
layaknya pondasi pada bangunan. Apabila salah satu dari ketiga pondasi tersebut
langka maka akan menimbulkan problem dalam ekonomi. System ekonomi kapitalis
meyakini bahwa seorang individu memiliki kebebasan untuk mengumpulkan dan
mendapatkan penghasilan sesuai kemampuan dan kebutuhan tanpa adanya batasan.
Keyakinan tersebut, kemungkinan besar akan menimbulkan konflik kemiskinan yang
tinggi dan permanen karena mendorong terjadinya ketidakadilan dan ketimpangan
pendapatan masyarakat. Hal tersebut sangat bertentangan dengan ekonomi Islam,
karena dalam ekonomi Islam salah satu cara menggapai kesejahteraan adalah dengan
terpenuhinya kulliyat al-khamsah (lima prinsip umum). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan dalam perspektif Islam. Hasil
penelitian ini diharapkan akan menjadi tambahan referensi ilmu yang berhubungan
dalam ekonomi Islam. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa efisiensi alokasi dan
distribusi pendapatan berdasarkan perspketif Islam dapat dikatakan efisien apabila
telah memenuhi kulliyatul al-khamsah.
KATA KUNCI
pemikiran-pemikiran tingkah laku ekonomi Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April 2014, Hlm. 70
masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudian 4 M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika
menjadi sistem ekonomi dan pada akhirnya Mikro Islami, Yogyakarta: Ekonisia, 2003, Hlm. 359
mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan 5 Marabona Munth, Konsep Distribusi Dalam
suatu gaya hidup (way of life). Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April 2014, Hlm. 73
234 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni
on Iqtishad: The Islamic Approach to Economic Upaya Pemerataan Kesejahteraan melalui Keadilan
Problems, (Silver Spring: NUR, 1998), Hlm. 21 Distributif, Equilibrium, Vol 1 No 1 Juni 2013, Hlm 16
Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 235
Risna Nurhaida Hafni
Suatu alokasi dapat dikatakan sebagai Pareto Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 269
Efficient bila barang-barang yang ada tidak dapat 15 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami,
diakolasikan ulang untuk membuat seseorang Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277
menjadi lebih baik lagi keadaannya tanpa membuat 16 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Ed.
orang lain menjadi lebih buruk keadaannya. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277
236 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni
dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kanisme kegiatan ekonomi berjalan de-
kepadamu …”17 ngan adil, serta mendorong lahirnya mo-
Islam memandang bahwa materi ralitas yang dihiasi oleh sikap kejujuran,
merupakan segalanya bagi kehidupan. keterbukaan dan keadilan untuk meng-
Akan tetapi apabila pemahaman tersebut hasilkan persaingan yang sehat.
diyakini seperti itu, maka pemahaman Dengan demikian, bukan hanya me-
tersebut telah keliru. Karena, pada kanisme suap dan kepentingan tertentu
ekonomi Islam terdapat 2 (dua) dimensi yang dekat dengan pemerintah, melain-
yang terdapat pada materi/harta, yaitu 1) kan mewujudkan terbentuknya meka-
dimensi material, dan 2) dimensi non- nisme distribusi yang adil bagi ma-
material. syarakat luas bukan jadi khayalan
Kedua dimensi diatas, baik material semata.19
maupun non-material terlahir atas nilai Pada dasarnya dalam ekonomi Islam
dasar (value based), meliputi:18 kesatu- memiliki 2 (dua) system distribusi utama.
an/Tauhid (unity), keseimbangan (equili- Untuk itu, hal ini dapat diterapkan oleh
brium), kehendak bebas (free will) dan pemerintah agar menciptakan kesejah-
tanggung jawab (responsibility). Untuk teraan pada masyarakat, yaitu:
mencapai efisiensi alokasi dan distribusi Distribusi komersial,20 membahas me-
pendapatan, maka diperlukan peran pe- ngenai gaji, biaya sewa, biaya produksi,
merintah. Karena, hal ini akan men- profit atau keuntungan baik pada pihak
ciptakan adanya faktor penghambat un- uang menjalankan usaha maupun pihak
tuk terciptanya mekanisme pasar yang yang melakukan perdagangan melalui
efisien serta disetribusi yang adil. akad tertentu, seperti: akad mudhorobah,
Dalam arti lain, pemerintah memiliki dan akad musyarakah.21
otoritas yang tinggi untuk menghapus Distribusi yang bertumpu pada aspek
hambatan tersebut yang diakibatkan keti- keadilan sosial masyarakat.22 Pada dis-
dakmampuan atau kurang sadarnya ma- tribusi ini dilakukan dengan cara adanya
syarakat. Misalnya, permasalahan yang aliran barang maupun jasa yang diberikan
sering terjadi pada masyarkat adalah
19 Ruslan Abdul Ghafur Noor, Kebijakan
penimbunan, monopoli, oligopoli dan ke-
Distribusi Ekonomi Islam Dalam Membangun
curangan-kecurangan. Maka, peran peme- Keadilan Ekonomi Indonesia, ISLAMICA, Vol. 6, No. 2,
Maret 2012, Hlm. 323
rintah harus ikut andil agar menjamin 20 Anita Rahmawaty, Distribusi dalam Ekonomi
terciptanya kondisi yang mendukung me- Islam Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui
Keadilan Distributif, Equilibrium, Volume 1, No. 1,
Juni 2013, Hlm. 11
21 Marabona Munth, Konsep Distribusi Dalam
17 Al-Quran dan Terjemahnya (Transliterasi Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April 2014, Hlm. 78
Arab-Latin), Semarang: Asy-Syifa, 2001, Hlm. 947 22 Anita Rahmawaty, Distribusi dalam Ekonomi
18 Syed Nawab Haider Naqvi. Menggagas Islam Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui
Ilmu Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Keadilan Distributif, Equilibrium, Volume 1, No. 1,
2003, Hlm. 37 Juni 2013, Hlm. 11
Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 237
Risna Nurhaida Hafni
oleh salah satu pihak kepada pihak lain, Sehingga, keadaan yang dianggap efisien
tanpa meminta timbal balik dari pihak apabila keadaan lainnya masih terdapat
tersebut. Bukan hanya dilakukan oleh kesempatan atau peluang untuk mening-
satu dua orang saja, akan tetapi pada dis- katkan kegunaan seseorang tanpa mengu-
tribusi ini dapat dilakukan oleh negara. rangi orang lain. Sayangnya, dalam teori
Misalnya, negara memberikan lahan ta- ekonomi konvensional tidak dijelaskan
nah kosong untuk warganya yang tidak apakah alokasi tersebut adil atau tidak.
memiliki tempat tinggal, dan lain Adil dapat diartikan sebagai “sama
sebagainya. Hal ini dalam istilah fiqh rasa sama rata”.26 Akan tetapi, dalam kon-
dikenal sebagai iqtha’. sep ekonomi Islam adil itu tidak harus
Maka dari itu, dengan adanya 2 (dua) sama rasa sama rasa, melainkan yang
mekanisme inilah ekonomi Islam men- paling penting adalah “tidak mendzalimi
jamin akan terpenuhinya kulliyatul al- dan tidak didzalimi”.
khamsah.23 Imam Ali r.a diriwayatkan pernah
Efisiensi alokasi24 dalam konsep eko- mengatakan: “janganlah kesejahteraan sese-
nomi konvensional dikenal sebagai orang diantara kamu meningkat namun pada
efficient allocation of goods yaitu barang saat yang sama kesejahteraan yang lain
dikatakan efisien apabila tidak ada indi- menurun”.27
vidu yang dapat meningkatkan utility-nya Di samping itu, efisiensi hanya men-
tanpa mengurangi utility yang lain.25 jelaskan bahwa sumber daya yang ada
habis teralokasi, maka alokasi yang efisien
23Imam Al-Syatibi menjelaskan ada 4 (empat) tercapai. Akan tetapi, sebagaimana yang
bentuk dalam maqashid syariah, yaitu: 1) Wad’u
Syar’iah adalah syariat yang bertujuan untuk dijelaskan sebelumnya bahwa efisiensi
melindungi serta memenuhi kebutuhan hamba. 2)
Wad’u Syar’iyah lil Ifham (syariat yang difahami) alokasi dalam ekonomi konvensional ti-
adalah al-Qur’an yang turun dengan menggunakan dak menjelaskan apakah alokasi tersebut
bahasa arab serta ketentuan yang mudah untuk
difahami secara benar. 3) Dukhul Mukallaf Tahta adil atau tidak. Karena, pada dasarnya,
Ahkami Syar’iah (cakupan taklif) adalah setiap
manusia mukallaf menjadi bagian dari objek hukum para ekonom konvensional masih mem-
tanpa ada pengecualian dan tidak ada diskriminasi. perdebatkan makna adil, diantaranya:28
4) Wad’u Syar’iah litaklif (substansi taklif) adalah
dengan memberikan taklif (ketentuan) ajaran Islam Berdasarkan konsep Egalitarian,29 konsep
sesuai dengan kemampuan manusia.
24 Efisiensi alokasi ini sering disebut sebagai
Pareto Efficient bila barang-barang yang ada tidak Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277
dapat diakolasikan ulang untuk membuat 27 Nahjul Balaghah.
seseorang menjadi lebih baik lagi keadaannya 28 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami,
tanpa membuat orang lain menjadi lebih buruk Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277
keadaannya. 29 Merupakan konsep yang dimana setiap
25 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, orang dalam kelompok masyarakat menerima
Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 269 barang dengan jumlah yang sama.
238 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni
total utility dari setiap orang dalam kelompok Mandar Maju, 1989, Hlm. 171.
masyarakat. 36 Ahmad ar-Risuni, Nadzoriyatul Maqashid
32 Merupakan konsep yang dihasilkan dari ‘inda al imam Asy Syatibi, Kairo: International
pertukaran melalui mekanisme pasar adalah Institute of Islamic Thought (IIIT), 1416 H, Hlm. 15
mekanisme yang paling adil. 37 Dalam kamus bahasa Arab, maqshad atau
33 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Ed. maqashid berasal dari akar kata qashd (ٌ) َقصد.
5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 278 Maqashid ( ) َم َقاصِ دadalah kata yang menunjukkan
Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 239
Risna Nurhaida Hafni
pada rumusan tujuan ekonomi Islam matan akhirat, seperti mewujudkan ke-
yang sesuai dengan syariat Islam. Apabila baikan, menghindari keburukan, membe-
menganut pada maqashid syariah yang rikan banyak manfaat, serta meng-
dijadikan sebagai landasan tujuan pereko- hilangkan kemadharatan.40
nomian, maka keberhasilan perekonomi- Berdasarkan pembahasan diatas, kon-
an yang sejahtera akan tercapai.38 sep ekonomi Islam sangat berpegang te-
Di samping itu, berkaitan dengan guh dan ketat terhadap skala prioritas.
ekonomi kapitalis, yang memiliki tujuan Bahkan, dalam menentukan kewajiban
untuk memaksimalkan keuntungan yang Zakat, dalam ajaran Islam memberikan
sebanyak-banyaknya dan menghindari karakteristik secara jelas dan terperinci,
terjadinya kerugian. Walaupun demiaki- mulai dari siapa yang wajib menerima
an, system ekonomi kapitalis tidak semua zakat hingga aset-aset yang wajib untuk
buruk, seperti halnya pada kebebasan dizakatkan. Begitupun dengan shadaqah
dalam meningkatkan produksi dan juga yang dapat dilaksanakan kapan saja dan
profit motif. Namun, disisi lain kelemah- dimana saja, karena dalam pelaksanaan-
an pada ekonomi kapitalis adalah ter- nya sepenuhnya diserahkan pada masing-
jadinya ketidakmerataan kekayaan, se- masing individu. Dalam pelaksanaan za-
hingga tidak selaras dalam memak- kat maupun shadaqah memang seperti ti-
simalkan profit dan mengakibatkan krisis dak ada campur tangan pemerintah. Na-
modal, matrealistis, serta mengesamping- mun, secara tidak langsung pemerintah
kan kesejahteraan dalam aktifitasnya.39 memiliki kewajiban untuk melakukan
Maka dari itu, untuk mengatasi kele- pembinaan keagamaan masyarakat.
mahan yang terjadi pada system ekonomi
kapitalis yang melaksanakan kegiatan SIMPULAN
perekonomian tidak sesuai dengan apa Efisiensi alokasi dan pendistribusian
yang seharusnya tidak untuk dilaksa- pendapatan dalam system ekonomi ka-
nakan. Maka, system ekonomi Islam telah pitalis memberikan dampak ketidakadil-
memiliki tujuan yang berasal dari ke- an serta ketimpangan pendapatan pada
giatan ekonomi Islam, yang tidak hanya masyarakat, sehingga menimbulkan kon-
menyudutkan dalam mencapai kesela- flik dan menciptakan kemiskinan yang
matan dunia, melainkan hingga kesela- permanen bagi masyarakat. Maka dari
itu, tidak menutup kemungkinan akan
59 th VI, Jakarta: Swara Cinta, 2016, Hlm. 3 40 Sandy Rizki Febriadi, Aplikasi Maqashid
39 Ahmad Budiman, Kapitalisme Ekonomi Syariah dalam Bidang Perbankan Syariah, Am-
Syariah, An-Nisbah, Hlm. 51 waluna, 231-45, Hlm. 232
240 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni
system ekonomi yang ada, maka memang tangan pemerintah. Akan tetapi, apabila
seharusnya untuk meninggalkan dan diteliti lebih lanjut bahwa pemerintah
merubah system ekonomi kapitalis de- mendapatkan peran penuh dalam menu-
ngan system ekonomi Islam yang bertin- naikan kewajiban yaitu pembinaan keaga-
dak dan berbuat berdasarkan ajaran al- maan masyarakat yang tak lain adalah
Qur’an dan Hadits, yang memiliki nilai pencapaian efisiensi alokasi dan pendis-
keadilan dalam kepemilikan. tribusian pendapatan dalam Islam dida-
Sehingga, dalam mencapai kesejahte- sarkan pada 5 (lima) indicator atau dise-
raan masyarakat secara kasat mata but dengan kulliyatul al-khamsah.
memang seperti tidak adanyan campur
DAFTAR PUSTAKA
Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 241
Risna Nurhaida Hafni
Mardiyah. Siti dan Mahmud Alfan Jamil, Efisiensi Alokasi Berdasarkan Maqashid
Syariah: Studi Kasus Terhadap Pola DIstribusi LAZ, I-Finance, Vol. 2 No. 2
Desember 2016
Munth. Marabona, Konsep Distribusi Dalam Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April
2014
Rahmawaty. Anita, Distribusi dalam Islam: Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui
Keadilan Distributif, Equilibrium, Vol. 1 No. 1 Juni 2013
242 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019