Anda di halaman 1dari 10

EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

DALAM EKONOMI ISLAM

Risna Nurhaida Hafni


Program Pascasarjana Ekonomi Syariah UIN Sunan Gunung Djati Bandung
nurhaidarisna@gmail.com

ABSTRAK

Ikatan yang erat antara konsumsi, produksi, serta distribusi pada teori ekonomi
layaknya pondasi pada bangunan. Apabila salah satu dari ketiga pondasi tersebut
langka maka akan menimbulkan problem dalam ekonomi. System ekonomi kapitalis
meyakini bahwa seorang individu memiliki kebebasan untuk mengumpulkan dan
mendapatkan penghasilan sesuai kemampuan dan kebutuhan tanpa adanya batasan.
Keyakinan tersebut, kemungkinan besar akan menimbulkan konflik kemiskinan yang
tinggi dan permanen karena mendorong terjadinya ketidakadilan dan ketimpangan
pendapatan masyarakat. Hal tersebut sangat bertentangan dengan ekonomi Islam,
karena dalam ekonomi Islam salah satu cara menggapai kesejahteraan adalah dengan
terpenuhinya kulliyat al-khamsah (lima prinsip umum). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efisiensi alokasi dan distribusi pendapatan dalam perspektif Islam. Hasil
penelitian ini diharapkan akan menjadi tambahan referensi ilmu yang berhubungan
dalam ekonomi Islam. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa efisiensi alokasi dan
distribusi pendapatan berdasarkan perspketif Islam dapat dikatakan efisien apabila
telah memenuhi kulliyatul al-khamsah.

KATA KUNCI

Efisiensi Alokasi, Distribusi Pendapatan, Ekonomi Islam


Risna Nurhaida Hafni

PENDAHULUAN konflik serta kemiskinan yang permanen


Ekonomi Islam pada zaman modern bagi warga masyarakat.3
ini berkembang cukup pesat, begitupun Adapun sejarah pada system ekonomi
dengan Negara Indonesia. Berdasarkan merupakan im plementasi yang menda-
perkembangan perekonomian di Indone- sari ideology serta nilai-nilai yang seku-
sia tidak hanya berkembang dalam segi larisme yang berkembang dikalangan ka-
keuangan Islam saja, melainkan sudah um kapitalis. Sekularisme merupakan
menjurus ke berbagai aspek perekono- asas ideology yang sekaligus melahirkan
mian. kaidah-kaidah berpikir serta cara kepe-
Kemudian, ciri lain berkembangnya mimpinan berpikir.
perekonomian Islam ditandai dengan Maka, untuk mempertahankan hidup
mulai bermunculan para cendekiawan berdasarkan kaum sekularisme dalam
muslim yang mengkaji lebih dalam me- ideology kapitalisme harus menjamin dan
ngenai ekonomi Islam berdasarkan dalam dapat mempertahankan kebebasan pada
Al-Qur’an dan Hadits.1 Hal ini dilakukan setiap individu, yaitu dengan cara bebas
karena masih banyak teori-teori dilaku- dalam berakhlaq, berpendapat, berperi-
kan oleh masyarakat yang bertentangan laku, serta bebas dalam hal berkepemi-
dengan teori ekonomi Islam. likan. Dalam ideology kebabasan tersebut,
Berdasarkan sistem ekonomi kapi- memberikan dampak positif yang berang-
talis,2 mereka meyakini bahwa kapitalis gapan bahwa kapitalisme memiliki gaya
mendorong terjadinya ketidakadilan serta kebebasan dalam mengatur kehidupan-
ketimpangan pendapatan dalam masyara- nya dari setiap individu. 4 Karena agama
kat, sehingga menimbulkan terjadinya hanya boleh hidup di tempat ibadah saja,
seperti; geraja dan masjid,5 ataupun tem-
pat ibadah lainnya. Hal itulah salah satu
kunci yang menjadikan sukses dan kuat-
1 Rokhmat Subagio, Ekonomi Mikro Islam,
Jakarta: Alim’s Publishing, 2016, Hlm. 2 nya kaum sekularisme dalam berma-
2 Kapitalisme tumbuh dan berkembang dari
syarakat.
Inggris pada abad ke-18, kemudian menyebar ke
Eropa Barat dan Amerika Utara sebagai akibat dari Selanjutnya, ekonomi konvensional
perlawanan terhadap ajaran gereja, yang pada
akhirnya aliran ini merambah ke segala bidang,
menafsirkan bahwa lahirnya ilmu ekono-
termasuk ekonomi. Dasar filosofis pemikiran ekono- mi berasal dari adanya tujuan guna
mi pasar (kapitalis) bersumber dari karya monu-
mental Adam Smith pada tahun 1776 yang berjudul
”An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth
of Nations”. Isi karya tersebut sangat sarat dengan 3 Marabona Munth, Konsep Distribusi Dalam

pemikiran-pemikiran tingkah laku ekonomi Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April 2014, Hlm. 70
masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudian 4 M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika

menjadi sistem ekonomi dan pada akhirnya Mikro Islami, Yogyakarta: Ekonisia, 2003, Hlm. 359
mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan 5 Marabona Munth, Konsep Distribusi Dalam

suatu gaya hidup (way of life). Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April 2014, Hlm. 73

234 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni

mengalokasikan dan memanfaatkan sum- milikan kekayaan, dimana kekayaan yang


ber daya yang langka, karena sumber da- dimiliki oleh salah satu individu terdapat
ya yang terbatas maka akan memberikan hak milik orang lain. Dengan kata lain
dampak pada kemampuan produksi ba- bahwa kemaslahatan bukan hanya dirasa-
rang dan jasa.6 Padahal, Islam merupakan kan oleh sebagian individu saja, melain-
agama rahmatan lil’alamin yang mengatur kan harus memberikan kemaslahatan bagi
segala aspek dalam kehidupan. Sehingga, orang lain yang merupakan itulah yang
tidak dapat dipisahkan antara agama de- harus diutamakan, sehingga keselamatan
ngan yang lainnya. dunia dan akhirat akan tercapai.8
Menyikapi hal tersebut, Baqr as-Sadr Dengan mengedepankan prinsip mo-
berpendapat bahwa hakikat dari sumber ral,9 kedisiplinan, keadilan, kerukunan
daya yang tersedia itu melimpah dan umat dan lain sebagainya dapat diwujud-
tidak terbatas.7 Pendapat tersebut diper- kan dengan mekanisme yang terdapat
kuat dengan adanya dalil yang menya- dalam ekonomi Islam. Mekanisme itulah
takan bahwa alam semesta yang dicip- yang dapat menjadikan jembatan
takan oleh Allah SWT dengan ukuran kesenjangan antara the have kepada the
yang pas dan tepat. Dengan demikian, se- have not.10
gala sesuatu yang diciptakan oleh Allah
SWT sudah berdasarkan tolak ukur se- Metode Penelitian
hingga diciptakan dengan sempurna. Metode penelitian yang digunakan
Dalam kehidupan ekonomi, manusia dalam penelitian ini merupakan metode
akan berhenti mengonsumsi suatu barang deskriptif kualitatif. Dimana pengumpul-
maupun jasa apabila tingkat kepuasan an data dilakukan dengan mencari sum-
terhadap barang atau jasa tersebut menu- ber terkait yang berhubungan dengan ma-
run. Itulah awal mula dari terjadinya ke- salah yang dibahas oleh penulis kemu-
timpangan sumber daya yang tidak dian menggabungkan teori-teori yang
merata diantara manusia. Maka dari itu, ditemukan dari berbagai sumber tersebut.
efisiensi alokasi dan distribusi pendapat-
an harus mendorong keadilan dan juga
kesejahteraan pada masyarakat. Islam te-
lah mengatur norma-norma yang membe-
8 Siti Mardiyah dan Mahmud Alfan Jamil,
dakan dengan konsep konvensional. Ka- Efisiensi Alokasi Berdasarkan Maqashid Syariah:
rena dalam Islam, terdapat teori kepe- Studi Kasus Terhadap Pola DIstribusi LAZ, I-Finance,
Vol. 2 No. 2 Desember 2016, Hlm. 31
9 Dalam perspektif Islam, moral diterjemahkan
6 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Ed. sebagai faktor endogen, dengan melalui pendekatan
5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 7 instrument dan mekanisme pada individu maupun
7 Baqir al-Hasani, The Concept of Iqtishad, negara.
dalam Baqir al-Hasani dan Abbas Mirakhor, Essays 10 Anita Rahmawaty, Distribusi dalam Islam:

on Iqtishad: The Islamic Approach to Economic Upaya Pemerataan Kesejahteraan melalui Keadilan
Problems, (Silver Spring: NUR, 1998), Hlm. 21 Distributif, Equilibrium, Vol 1 No 1 Juni 2013, Hlm 16
Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 235
Risna Nurhaida Hafni

HASIL DAN PEMBAHASAN ekonomi konvensional dikenal sebagai


Ekonomi Islam dibangun atas dasar efficient allocation of goods yaitu barang
agama Islam, maka dapat dikatakan seba- dikatakan efisien apabila tidak ada indi-
gai bagian dari integral agama Islam. vidu yang dapat meningkatkan utility-nya
Ilmu ekonomi Islam merupakan ilmu tanpa mengurangi utility yang lain.14
yang mempelajari usaha manusia untuk Sehingga, keadaan yang dianggap efisien
mengalokasikan serta mengelola sumber apabila keadaan lainnya masih terdapat
daya agar mencapai falah, yang didasar- kesempatan atau peluang untuk mening-
kan pada prinsip-prinsip maupun nilai- katkan kegunaan seseorang tanpa mengu-
nilai yang tercantum dalam al-Qur’an dan rangi utility orang lain. Sayangnya, dalam
as-Sunnah.11 teori ekonomi konvensional tidak dije-
Dengan demikian, sangat jelas bahwa laskan apakah alokasi tersebut adil atau
ekonomi Islam memiliki hubungan yang tidak.
sangat erat dengan agama. Sehingga, hal Dengan demikian, apabila adil diar-
inilah yang menjadi ciri yang paling uta- tikan sebagai “sama rasa sama rata”.15 Hal
ma membedakan antara ekonomi Islam ini sangat berbeda dengan makna eko-
dengan ekonomi kapitalis. nomi Islam, dimana yang dimaksud de-
Setiap kegiatan ekonomi harus dila- ngan adil adalah tidak semestinya sama
kukan agar tercapai keadaan dimana out- rasa sama rata, melainkan yang paling
put sama dengan input. Untuk itu, akan penting adalah tidak mendzalimi dan
menghasikan tingat maksimum tidak didzalimi.16
kesejahteraan masyarakat.12 Begitupun dengan distribusi penda-
Ekonomi Islam maupun ekonomi patan, dalam system ekonomi Islam sa-
konvensional tentu sudah tidak asing lagi ngat melindungi hambanya. Sehingga,
dengan efisiensi alokasi dan pendistribu- dalam ekonomi Islam terdapat hak milik
sian pendapatan. Namun, yang menjadi pribadi yang didalamnya terdapat hak
pembeda dalam efisiensi alokasi13 dalam milik orang lain. Karena, pada dasarnya
hakikat harta merupakan milik Allah
11 Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro SWT. sebagaimana dalam Firman Allah
Islami, Yogyakarta: Ekonisia, 2003, Hlm. 317
12 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pe- SWT Qs. An-Nuur [24]:33, yang berbunyi:
ngantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, “…dan berikanlah kepada mereka sebahagian
Hlm. 258
13 Efisiensi alokasi ini sering disebut sebagai

Pareto efficient. Paretto merupakan seorang eko-


nom Itali yang menemukan teori Efisiensi alokasi. 14 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami,

Suatu alokasi dapat dikatakan sebagai Pareto Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 269
Efficient bila barang-barang yang ada tidak dapat 15 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami,

diakolasikan ulang untuk membuat seseorang Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277
menjadi lebih baik lagi keadaannya tanpa membuat 16 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Ed.

orang lain menjadi lebih buruk keadaannya. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277

236 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni

dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kanisme kegiatan ekonomi berjalan de-
kepadamu …”17 ngan adil, serta mendorong lahirnya mo-
Islam memandang bahwa materi ralitas yang dihiasi oleh sikap kejujuran,
merupakan segalanya bagi kehidupan. keterbukaan dan keadilan untuk meng-
Akan tetapi apabila pemahaman tersebut hasilkan persaingan yang sehat.
diyakini seperti itu, maka pemahaman Dengan demikian, bukan hanya me-
tersebut telah keliru. Karena, pada kanisme suap dan kepentingan tertentu
ekonomi Islam terdapat 2 (dua) dimensi yang dekat dengan pemerintah, melain-
yang terdapat pada materi/harta, yaitu 1) kan mewujudkan terbentuknya meka-
dimensi material, dan 2) dimensi non- nisme distribusi yang adil bagi ma-
material. syarakat luas bukan jadi khayalan
Kedua dimensi diatas, baik material semata.19
maupun non-material terlahir atas nilai Pada dasarnya dalam ekonomi Islam
dasar (value based), meliputi:18 kesatu- memiliki 2 (dua) system distribusi utama.
an/Tauhid (unity), keseimbangan (equili- Untuk itu, hal ini dapat diterapkan oleh
brium), kehendak bebas (free will) dan pemerintah agar menciptakan kesejah-
tanggung jawab (responsibility). Untuk teraan pada masyarakat, yaitu:
mencapai efisiensi alokasi dan distribusi Distribusi komersial,20 membahas me-
pendapatan, maka diperlukan peran pe- ngenai gaji, biaya sewa, biaya produksi,
merintah. Karena, hal ini akan men- profit atau keuntungan baik pada pihak
ciptakan adanya faktor penghambat un- uang menjalankan usaha maupun pihak
tuk terciptanya mekanisme pasar yang yang melakukan perdagangan melalui
efisien serta disetribusi yang adil. akad tertentu, seperti: akad mudhorobah,
Dalam arti lain, pemerintah memiliki dan akad musyarakah.21
otoritas yang tinggi untuk menghapus Distribusi yang bertumpu pada aspek
hambatan tersebut yang diakibatkan keti- keadilan sosial masyarakat.22 Pada dis-
dakmampuan atau kurang sadarnya ma- tribusi ini dilakukan dengan cara adanya
syarakat. Misalnya, permasalahan yang aliran barang maupun jasa yang diberikan
sering terjadi pada masyarkat adalah
19 Ruslan Abdul Ghafur Noor, Kebijakan
penimbunan, monopoli, oligopoli dan ke-
Distribusi Ekonomi Islam Dalam Membangun
curangan-kecurangan. Maka, peran peme- Keadilan Ekonomi Indonesia, ISLAMICA, Vol. 6, No. 2,
Maret 2012, Hlm. 323
rintah harus ikut andil agar menjamin 20 Anita Rahmawaty, Distribusi dalam Ekonomi

terciptanya kondisi yang mendukung me- Islam Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui
Keadilan Distributif, Equilibrium, Volume 1, No. 1,
Juni 2013, Hlm. 11
21 Marabona Munth, Konsep Distribusi Dalam
17 Al-Quran dan Terjemahnya (Transliterasi Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April 2014, Hlm. 78
Arab-Latin), Semarang: Asy-Syifa, 2001, Hlm. 947 22 Anita Rahmawaty, Distribusi dalam Ekonomi
18 Syed Nawab Haider Naqvi. Menggagas Islam Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui
Ilmu Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Keadilan Distributif, Equilibrium, Volume 1, No. 1,
2003, Hlm. 37 Juni 2013, Hlm. 11
Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 237
Risna Nurhaida Hafni

oleh salah satu pihak kepada pihak lain, Sehingga, keadaan yang dianggap efisien
tanpa meminta timbal balik dari pihak apabila keadaan lainnya masih terdapat
tersebut. Bukan hanya dilakukan oleh kesempatan atau peluang untuk mening-
satu dua orang saja, akan tetapi pada dis- katkan kegunaan seseorang tanpa mengu-
tribusi ini dapat dilakukan oleh negara. rangi orang lain. Sayangnya, dalam teori
Misalnya, negara memberikan lahan ta- ekonomi konvensional tidak dijelaskan
nah kosong untuk warganya yang tidak apakah alokasi tersebut adil atau tidak.
memiliki tempat tinggal, dan lain Adil dapat diartikan sebagai “sama
sebagainya. Hal ini dalam istilah fiqh rasa sama rata”.26 Akan tetapi, dalam kon-
dikenal sebagai iqtha’. sep ekonomi Islam adil itu tidak harus
Maka dari itu, dengan adanya 2 (dua) sama rasa sama rasa, melainkan yang
mekanisme inilah ekonomi Islam men- paling penting adalah “tidak mendzalimi
jamin akan terpenuhinya kulliyatul al- dan tidak didzalimi”.
khamsah.23 Imam Ali r.a diriwayatkan pernah
Efisiensi alokasi24 dalam konsep eko- mengatakan: “janganlah kesejahteraan sese-
nomi konvensional dikenal sebagai orang diantara kamu meningkat namun pada
efficient allocation of goods yaitu barang saat yang sama kesejahteraan yang lain
dikatakan efisien apabila tidak ada indi- menurun”.27
vidu yang dapat meningkatkan utility-nya Di samping itu, efisiensi hanya men-
tanpa mengurangi utility yang lain.25 jelaskan bahwa sumber daya yang ada
habis teralokasi, maka alokasi yang efisien
23Imam Al-Syatibi menjelaskan ada 4 (empat) tercapai. Akan tetapi, sebagaimana yang
bentuk dalam maqashid syariah, yaitu: 1) Wad’u
Syar’iah adalah syariat yang bertujuan untuk dijelaskan sebelumnya bahwa efisiensi
melindungi serta memenuhi kebutuhan hamba. 2)
Wad’u Syar’iyah lil Ifham (syariat yang difahami) alokasi dalam ekonomi konvensional ti-
adalah al-Qur’an yang turun dengan menggunakan dak menjelaskan apakah alokasi tersebut
bahasa arab serta ketentuan yang mudah untuk
difahami secara benar. 3) Dukhul Mukallaf Tahta adil atau tidak. Karena, pada dasarnya,
Ahkami Syar’iah (cakupan taklif) adalah setiap
manusia mukallaf menjadi bagian dari objek hukum para ekonom konvensional masih mem-
tanpa ada pengecualian dan tidak ada diskriminasi. perdebatkan makna adil, diantaranya:28
4) Wad’u Syar’iah litaklif (substansi taklif) adalah
dengan memberikan taklif (ketentuan) ajaran Islam Berdasarkan konsep Egalitarian,29 konsep
sesuai dengan kemampuan manusia.
24 Efisiensi alokasi ini sering disebut sebagai

Pareto efficient. Paretto merupakan seorang


ekonom Itali yang menemukan teori Efisiensi
alokasi. Suatu alokasi dapat dikatakan sebagai 26 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami,

Pareto Efficient bila barang-barang yang ada tidak Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277
dapat diakolasikan ulang untuk membuat 27 Nahjul Balaghah.

seseorang menjadi lebih baik lagi keadaannya 28 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami,

tanpa membuat orang lain menjadi lebih buruk Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 277
keadaannya. 29 Merupakan konsep yang dimana setiap
25 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, orang dalam kelompok masyarakat menerima
Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 269 barang dengan jumlah yang sama.

238 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni

Rawlsian,30 Konsep Utilitarian,31 dan Akan tetapi karena adanya perubahan


konsep Market Orientied.32 sosial ekonomi pada masa itu, apa yang
Akan tetapi, dalam ekonomi Islam telah dilakukan oleh Umar ibn Khattab
yang dimaksud dengan adil pernah di- diubah oleh Ali r.a, dimana tunjangan
contohkan oleh Umar ibn Khattab. Dalam yang diberikan dibagi sama rata kepada
penetapan tarif kharaj (per jarib lahan) setiap orang.34
yang berbeda, misalnya; lahan yang dita- Dari apa yang dilakukan oleh Umar
nami gandum kharaj yang harus diba- ibn Khattab atau Ali r.a merupakan untuk
yarkan sebesar 1 (satu) dirham ditambah kebaikan serta keadilan masyarakat. Kare-
1 (satu) qafiz, sedangkan untuk buah- na, dalam ilmu ekonomi Islam yang
buahan tarif kharaj yang harus dike- dimaksud dengan adil bukanlah sama
luarkan adalah sebesar 10 (sepuluh) dir- rata dan sama rasa, atau you get what you
ham, dan 5 (lima) dirham tarif kharaj yang deserve, melainkan yang terpenting adalah
harus dikeluarkan untuk lada. Begitupun tidak didzalimi dan tidak mendzalimi.
dalam pembagian harta Baitul maal, Umar Begitupun dalam distribusi pendapat-
ibn Khattab mengatur tunjangan per an, berdasarkan kamus ekonomi yang
tahun kepada keluarga Rasulullah SAW, dimaksud dengan distibusi adalah
seperti Abbas ibn Abdul Muthalib men- functional distribution35 yang merupakan
dapat 12.000 dirham, istri-istri Rasulullah sinonim dari pemasaran (marketing). Se-
SAW mendapat 12.000 dirham, Shafiyyah dangkan, distribusi berdasarkan ekonomi
ibn Abdul Muthalib mendapat 6.000 Islam dilaksanakan berdasarkan kebu-
dirham, sedangkan Ali, Hasan, Husein, tuhan sesuai dengan skala prioritasnya,
dan para mujahid perang Badar masing- yang dibalut dengan 5 (lima) indicator,
masing mendapat 5.000 dirham, begitu yaitu: melindungi agama (hifdzu din),
pun dengan kaum Anshar, para mujahid melindungi jiwa (hifdzu nafs), melindungi
Uhud, serta Muhajirin ke Abisina men- pikiran (hifdzu aql), melindungi harta
dapat 4.000 dirham, dan yatim ahli Badar (hifdzu maal), dan melindungi keturunan
mendapat 2.000 dirham, begitupun (hifdzu nasab).36
seterusnya.33 Dari kelima indikator tersebut meru-
pakan maqashid syariah37 yang terdapat

30 Merupakan konsep yang memaksimalkan 34 Muhammad Husayn Haykal, Al-Faruq Umar,


utility orang paling miskin (the least well off Cairo: Maktab al Nahdah al Misriyah, Vol. 1, 1964
person). Hlm. 233.
31 Merupakan konsep yang memaksimalkan 35 Winardi, Kamus Ekonomi, Bandung: CV.

total utility dari setiap orang dalam kelompok Mandar Maju, 1989, Hlm. 171.
masyarakat. 36 Ahmad ar-Risuni, Nadzoriyatul Maqashid
32 Merupakan konsep yang dihasilkan dari ‘inda al imam Asy Syatibi, Kairo: International
pertukaran melalui mekanisme pasar adalah Institute of Islamic Thought (IIIT), 1416 H, Hlm. 15
mekanisme yang paling adil. 37 Dalam kamus bahasa Arab, maqshad atau
33 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Ed. maqashid berasal dari akar kata qashd (ٌ‫) َقصد‬.
5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018, Hlm. 278 Maqashid (‫ ) َم َقاصِ د‬adalah kata yang menunjukkan
Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 239
Risna Nurhaida Hafni

pada rumusan tujuan ekonomi Islam matan akhirat, seperti mewujudkan ke-
yang sesuai dengan syariat Islam. Apabila baikan, menghindari keburukan, membe-
menganut pada maqashid syariah yang rikan banyak manfaat, serta meng-
dijadikan sebagai landasan tujuan pereko- hilangkan kemadharatan.40
nomian, maka keberhasilan perekonomi- Berdasarkan pembahasan diatas, kon-
an yang sejahtera akan tercapai.38 sep ekonomi Islam sangat berpegang te-
Di samping itu, berkaitan dengan guh dan ketat terhadap skala prioritas.
ekonomi kapitalis, yang memiliki tujuan Bahkan, dalam menentukan kewajiban
untuk memaksimalkan keuntungan yang Zakat, dalam ajaran Islam memberikan
sebanyak-banyaknya dan menghindari karakteristik secara jelas dan terperinci,
terjadinya kerugian. Walaupun demiaki- mulai dari siapa yang wajib menerima
an, system ekonomi kapitalis tidak semua zakat hingga aset-aset yang wajib untuk
buruk, seperti halnya pada kebebasan dizakatkan. Begitupun dengan shadaqah
dalam meningkatkan produksi dan juga yang dapat dilaksanakan kapan saja dan
profit motif. Namun, disisi lain kelemah- dimana saja, karena dalam pelaksanaan-
an pada ekonomi kapitalis adalah ter- nya sepenuhnya diserahkan pada masing-
jadinya ketidakmerataan kekayaan, se- masing individu. Dalam pelaksanaan za-
hingga tidak selaras dalam memak- kat maupun shadaqah memang seperti ti-
simalkan profit dan mengakibatkan krisis dak ada campur tangan pemerintah. Na-
modal, matrealistis, serta mengesamping- mun, secara tidak langsung pemerintah
kan kesejahteraan dalam aktifitasnya.39 memiliki kewajiban untuk melakukan
Maka dari itu, untuk mengatasi kele- pembinaan keagamaan masyarakat.
mahan yang terjadi pada system ekonomi
kapitalis yang melaksanakan kegiatan SIMPULAN
perekonomian tidak sesuai dengan apa Efisiensi alokasi dan pendistribusian
yang seharusnya tidak untuk dilaksa- pendapatan dalam system ekonomi ka-
nakan. Maka, system ekonomi Islam telah pitalis memberikan dampak ketidakadil-
memiliki tujuan yang berasal dari ke- an serta ketimpangan pendapatan pada
giatan ekonomi Islam, yang tidak hanya masyarakat, sehingga menimbulkan kon-
menyudutkan dalam mencapai kesela- flik dan menciptakan kemiskinan yang
matan dunia, melainkan hingga kesela- permanen bagi masyarakat. Maka dari
itu, tidak menutup kemungkinan akan

banyak (jama’), mufradatnya adalah maqshad


terjadi kebobrokan dan kerusakan pada
(‫ )مَقصَد‬yang berarti tujuan atau target.
38 Amirul Hasan, Wajah Kemiskinan Kita, Ed-

59 th VI, Jakarta: Swara Cinta, 2016, Hlm. 3 40 Sandy Rizki Febriadi, Aplikasi Maqashid
39 Ahmad Budiman, Kapitalisme Ekonomi Syariah dalam Bidang Perbankan Syariah, Am-
Syariah, An-Nisbah, Hlm. 51 waluna, 231-45, Hlm. 232

240 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019
Risna Nurhaida Hafni

system ekonomi yang ada, maka memang tangan pemerintah. Akan tetapi, apabila
seharusnya untuk meninggalkan dan diteliti lebih lanjut bahwa pemerintah
merubah system ekonomi kapitalis de- mendapatkan peran penuh dalam menu-
ngan system ekonomi Islam yang bertin- naikan kewajiban yaitu pembinaan keaga-
dak dan berbuat berdasarkan ajaran al- maan masyarakat yang tak lain adalah
Qur’an dan Hadits, yang memiliki nilai pencapaian efisiensi alokasi dan pendis-
keadilan dalam kepemilikan. tribusian pendapatan dalam Islam dida-
Sehingga, dalam mencapai kesejahte- sarkan pada 5 (lima) indicator atau dise-
raan masyarakat secara kasat mata but dengan kulliyatul al-khamsah.
memang seperti tidak adanyan campur

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahnya (Transliterasi Arab-Latin), Semarang: Asy-Syifa, 2001


Anto. Hendrie M.B, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, Yogyakarta: Ekonisia, 2003
Baqir al-Hasani, The Concept of Iqtishad, dalam Baqir al-Hasani dan Abbas Mirakhor,
Essays on Iqtishad: The Islamic Approach to Economic Problems, Silver Spring: NUR,
1998
Hasan. Amirul, Wajah Kemiskinan Kita, Ed-59 th VI, Jakarta: Swara Cinta, 2016
Karim. Adiwarman, Ekonomi Mikro Islami, Ed. 5 Cet. 10, Depok: Rajawali Pers, 2018
Naqvi. Syed Nawab Haider. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003
Noor. Ruslan Abdul Ghafur, Kebijakan Distribusi Ekonomi Islam Dalam Membangun
Keadilan Ekonomi Indonesia, ISLAMICA, Vol. 6, No. 2, Maret 2012
Ar-Risuni. Ahmad, Nadzoriyatul Maqashid ‘inda al imam Asy Syatibi, Kairo: International
Institute of Islamic Thought (IIIT), 1416 H
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011
Subagio. Rokhmat, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Alim’s Publishing, 2016
Winardi, Kamus Ekonomi, Bandung: CV. Mandar Maju, 1989
Haykal. Muhammad Husayn, Al-Faruq Umar, Cairo: Maktab al Nahdah al Misriyah,
Vol. 1, 1964

Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 241
Risna Nurhaida Hafni

Mardiyah. Siti dan Mahmud Alfan Jamil, Efisiensi Alokasi Berdasarkan Maqashid
Syariah: Studi Kasus Terhadap Pola DIstribusi LAZ, I-Finance, Vol. 2 No. 2
Desember 2016
Munth. Marabona, Konsep Distribusi Dalam Islam, Jurnal Syariah, Vol. 2 No. 1 April
2014
Rahmawaty. Anita, Distribusi dalam Islam: Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui
Keadilan Distributif, Equilibrium, Vol. 1 No. 1 Juni 2013

242 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai