Anda di halaman 1dari 18

“ SISTEM OTOT DAN RANGKA “

Disusun Oleh :
Kelompok 1

 SYAHRUL HERMANSYAH _ TID211011


 MIS’AL _ TID211006

MATA KULIAH : BIOLOGI


Dosen Pengampuh : Fitri Rahmawati, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK


INDUSTRI
UNIVERSITAS CORDOVA TAHUN AKADEMIK 2021/2022

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM OTOT DAN RANGKA”.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari
golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi
lebih baik lagi.
Penulis sadar bahwa penulis ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua
ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk
lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Universitas Cordova, Maret 2022

( Kelompok 1 )

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah...........................................................................2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Otot.............................................................................................4
B. Bagian Otot...................................................................................................4
C. Jenis – Jenis Otot..........................................................................................5
D. Cara Kerja Otot............................................................................................8
E. Kontraksi Dan Relaksasi Otot......................................................................9
F. Kelainan Pada Otot.....................................................................................10
G. Fungsi Rangka............................................................................................11
H. Rulang Penyusun Rangka Tubuh...............................................................11
I. Pengelompokan Tulang..............................................................................11
J. Gangguan Dan Kelainan Pada Tulang.......................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saram..........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerak manusia dihasilkan oleh kontraksi otot yang menghasilkan gaya untuk
menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari pusat sistem
syaraf ditransmisikan melalui syaraf tulang belakang (spinal cord) lalu ke otot untuk
menghasilkan gaya. Otot berfungsi dengan normal jika antara sistem syaraf, spinal
cord, dan otot terhubung secara utuh dan bekerja dengan baik. Kerusakan pada
sistem syaraf yang diakibatkan penyakit yang menyerang syaraf tulang belakang
(spinal cord injury, SCI) akan mengganggu sinyal perintah mencapai otot.
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi
yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun
yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki
lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja
dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot
rangka melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot
bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa
menggerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa
dibengkokan maupun di luruskan.
Otot manusia merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan
atau selama aktifitas. Pergerakan otot sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari
syaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan
batasan kemampuan geraknya. Tanggapan atau reaksi otot ini sepenuhnya tergantung
pada kondisi otot itu sendiri. Sehingga apabila kondisi otot tersebut terganggu, maka
pergerakan yang terjadi akibat kontraksi otot tersebut akan berjalan lambat dan tidak
maksimal.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan gerak. Gerak adalah
perubahan posisi sebagian atau seluruh tubuh makhluk hidup. Pada manusia dan
hewan tingkat tinggi lainnya fungsi gerak dilaksanakan oleh sistem gerak. Sistem ini
terdiri atas rangka dan otot. Tulang termasuk ke dalam alat gerak pasif sedangkan
otot termasuk ke dalam alat gerak aktif. Keduanya saling bekerjasama membentuk
1
sebuah sistem gerak. Karena lingkungan hidup, kebiasaan serta perilaku yang
berbeda-beda maka alat gerak pada hewan dan manusia memiliki struktur yang
berbeda.

B. Rumusan Masalah
Dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan
sebagai berikut :
1. Apa saja bagian-bagian otot?
2. Apa saja jenis-jenis otot?
3. Bagaimana cara kerja otot?
4. Apa yang dimaksud kontraksi dan relaksasi otot?
5. Apa saja kelainan pada otot?
6. Bagaimana fungsi rangka ?
7. Bagaimana pembagian tulang yang menyusun rangka tubuh ?
8. Bagaimana pengelompokan tulang berdasarkan bahan penyusunnya ?
9. Bagaimana gangguan dan kelainan pada tulang ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya,
maka tujuan ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagian-bagian otot.
2. Untuk menegetahui jenis-jenis otot.
3. Untuk menegetahui cara kerja oto.
4. Untuk menegetahui kontraksi dan relaksasi otot.
5. Untuk menegetahui kelainan pada otot.
6. Untuk mengetahui fungsi rangka.
7. Untuk mengetahui pembagian tulang yang menyusun rangka tubuh.
8. Untuk mengetahui pengelompokan tulang berdasarkan bahan penyusunnya.
9. Untuk mengetahui gangguan dan kelainan pada tulang.

2
D. Manfaat Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
pembaca sehingga dapat menambah khazanah pemahaman dan pengetahuan
mengenai sistem otot dan rangka.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Otot
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan
rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat kontraksi.
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi

B. Bagian Otot
Otot memiliki bagian-bagian, yaitu:
1. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai
pelindung otot.
2. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril
dan miofilamen berada.
3. Filamen
Tersusun atas dua macam dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen
aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril.
Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
4. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
5. Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.
Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni :
a) Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b) Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin
dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)
maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi
(memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

4
C. Jenis - Jenis Otot
1. Otot lurik (Otot Rangka)

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di
bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang
gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya
berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi
dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini
memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis.Gabungan otot
berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
a) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung.
b) Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:
a) Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi.
b) Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi.Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami
hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan
menjadikisut atau mengalami atrofi.

5
 Ciri-ciri otot lurik :
 Bentuknya silindris, memanjang.
 Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap
danterang secara berselang-seling (lurik).
 Mempunyai banyak inti sel.
 Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena
ituotot lurik disebut sebagai otot sadar.
 Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot.

2. Otot Polos

Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot
polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Masing – masing sel
memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut
kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat
dalam tubuh, misalnya pada:
a) Dinding saluran pencernaan
b) Saluran-saluran pernapasan
c) Pembuluh darah
d) Saluran kencing dan kelamin

6
 Ciri-ciri otot polos
 Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian
tengahnyamenggelembung.
 Mempunyai satu inti sel.
 Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
 Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena
ituotot polos disebut sebagai otot tak sadar.
 Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih,dan
lain lain.
3. Otot Jantung

Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja
serabut – serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi
oleh saraf otonom.Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut
juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.
 Ciri-ciri otot jantung:
 Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti
ototlurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
 Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi
bekerjasesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya
sepertiotot lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu
disebut juga otot special.

7
D. Cara Kerja Otot
1. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan.
Jika ototpertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan
tulang tertarik atauterangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang
kedua berkontraksi akanmenyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh
otot antagonis adalah otot bisepdan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki
dua ujung (dua tendon) yang melekatpada tulang dan terletak di lengan atas bagian
depan. Otot trisep adalah otot yangmemiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat
pada tulang, terletak di lengan atas bagianbelakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisepberelaksasi. Untuk menurunkan
lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisepberelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan,contohnya adalah:
a) Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan
otot bisep.
b) Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak
tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
c) Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk
dan menengadah.
d) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

8
2. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak
tnganmenengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih
yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu
berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang
rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu
otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan
pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot
berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang
tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras,dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang
dilekati otottersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya
mampu untukmenggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali
ke posisi semula,otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot
ini saja tidak cukup.
Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain
yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk
menggerakan tulangdari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke
posisi semula, diperlukanpaling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.

E. Kontraksi Dan Relaksasi Otot


 Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot
1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf
mengeluarkan sinyal kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel saraf
dan sel otot.
2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein reseptor
yang ada di membrane plasma sel otot (sarkolema) dan menimbulkan potensial
aksi di sel otot.
3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan masuk ke
sel melalui T-tubule.
4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium
(sarcoplasmic reticulum).

9
5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana aktin
dan miosin berada.
6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di
daerah lekukan filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin di
mana miosin dapat membentuk crossbrigdes.
7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan menggeser
tropomiosin keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan aktin-miosin.
8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran crossbrigdes. Dan kemudian
otot berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.
9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada di
retikulum sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.
10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan
aktin-miosin di filamen aktin.
12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak
ada crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.

Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam


bentuk ATP. Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal kepala
crossbridges miosin dan melepaskan filamen aktin. Dan untuk menghasilkan ATP,
otot melakukan hal berikut:
1. Memecah fosfokreatin (bentuk penyimpanan fosfat berenergi tinggi) dan
menambahkan fosfat pada ADP untuk membentuk ATP.
2. Melakukan respirasi anaerob, menghasilkan asam laktat dan membentuk ATP.
3. Melakukan respirasi aerob, memecah glukosa, lemak, dan protein dalam suasana
O2 menghasilkan ATP.

F. Kelainan Pada Otot


1. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena
kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
2. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat
kronis pada otot anak-anak.
3. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih
besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.

10
4. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan
menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.
5. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau
kejang.
6. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena
bakteri tetanus.

G. Fungsi Rangka
Rangka tubuh manusia mempunyai berbagai macam fungsi yaitu :
1. Memberi bentuk tubuh
2. Melindungi bagian-bagian tubuh yang lemah
3. Menegakkan tubuh
4. Tempat melekatnya otot-otot rangka
5. Sebagai alat gerak pasif
6. Sebagai tempat produksi sel-sel darah merah
7. Sebagai tempat cadangan kalsium dan fosfat

H. Tulang Penyusun Rangka Tubuh


Secara garsi besar, tulang penyusun rangka tubuh terbagi menjadi tiga bagian
yaitu :
1. Tulang anggota badan ; tulang ini tersusun oleh tulang belakang, tulang dada,tulang
rusuk, tulang gelang bahu dan gelang panggul.
2. Tulang tengkorak; merupakan tulang pembentuk kepala, tulang tengkorak sebagian
besar tersusun oleh tulang berbentuk pipih.
3. Tulang anggota gerak; tulang ini terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas
( tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah (kaki).

I. Pengelompokan Tulang
Berdasarkan bahan penyusunnya tulang dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu
tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago).
1. Tulang keras (osteon) tersusun atas campuran antara kalsium dan
kolagen,sedangkan contoh tulang keras yaitu tulang tengkorak, tulang tangan dan
tulang kaki.

11
2. Tulang Rawan (kartilago), tersusun oleh sel-sel tulang rawan yang sifatnya kenyal
dan lentur. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga.
Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi
empat jenis yaitu :
1. Tulang pipa yaitu memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang,
contohnya tulang paha, tulang betis dan tulang lengan.
2. Tulang pendek yaitu berbentuk pendek tetapi kuat karena mampu menahan beban
yang cukup berat, contohnya tulang pergelangan tangan, telapak tangan dan telapak
kaki.
3. Tulang pipih berbentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang
penyusun tengkorak, tulang rusuk dan tulang dada.
4. Tulang tidak beraturan merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang.
Contohnya tulang wajah dan tulang yag terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.

J. Gangguan dan Kelainan Pada Tulang


Gangguang dan kelainan pada tulang dapat disebabkan karena penyakit dan
kebiasaan duduk maupun berdiri. Berikut adalah gangguan dan kelainan yang terjadi
pada tulang yaitu :
1. Fraktura yaitu patah tulang
2. Fisura yaitu tulang retak
3. Riketsia disebabkan kekurangan vitamin D pada anak-anak
4. Rakhitis yaitu penyakit tulang karena kekurangan vitamin D
5. Osteomalasia yaitu kelainan tulang karena defisiensi vitamin D
6. Osteoporosis yaitu rapuhnya tulang yang biasa dialami pada usia paruh baya
7. TBC tulang terjadi jika bakteri TBC menyerang tulang
Kebiasaan duduk dan berdiri yang salah dapat menyebabkan kelainan pada
tulang belakang antara lain :
1. Lordosis adalah kelainan tulang belakangyang terlalu bengkok ke depan,
disebabkan oleh kebiasaan duduk terlalu condong ke depan.
2. Kifosis adalah kelainan tulang belakang yang terlalu bengkok ke belakang
disebabkan oleh kebiasaan duduk atau berdiri dengan cara membungkuk.
3. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang terlalu bengkok ke kiri atau ke
kanan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan sbb :
Struktur otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri
atas sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan
miofibril. Miofibril memliliki struktur gelap dan strukur terang. Dalam pola gelap dan
terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal.
Filamen tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan
miosin merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain
aktin dan miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting
dalam kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.
Rangka memiliki beberapa fungsi yaitu memberi bentuk tubuh, menegakkan
tubuh, sebagai alat gerak pasif, tempat produksi sel-sel darah merah dan melindungi
bagian-bagian tubuh yang lemah.
Tulang penyusun rangka tubuh terdiri dari tulang anggota badan, tulang
tengkorak dan tulang anggota gerak.
Berdasarkan bahan penyusunnya tulang dibedakan menjadi dua yaitu tulang
keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)
Beberapa penyakit dan gangguan pada tulang yaitu fraktura, fisura, riketsia,
rakhitis, osteomalasia, osteoporosis dan TBC tulang.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah - mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
mengenai Sistem Otot dan Rangka. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam
makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan, dengan ini saya
berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman - teman
semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/lailatulfitrirachmawati/makalah-tentang-otot-manusia
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://medicmusic.wordpress.com/page/3/
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://ardhie-phylami.blogspot.com/2012/05/blok-5-up-6.html
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://sibukforever.blogspot.com/2011/11/pengertian-otot.html
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://www.scribd.com/doc/52471266/52/STRUKTUR-OTOT
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://riwayathidupku-bloggergratis.blogspot.com/2012/06/bab-i-pendahuluan-1.html
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://riwayathidupku-bloggergratis.blogspot.com/2012/06/bab-i-pendahuluan-1.html
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember 2014)
http://www.scribd.com/doc/83802788/Sistem-Alat-Gerak-Otot-pada-Manusia
(Diunduh Hari Jumat, 12 Desember
Prawirohartono, Slamet.2005. Biologi 2. Bumi Aksara. Jakarta
Tim Penyusun Biologi. 1995. Biologi 2c. Intan Pariwara. Klaten
Tim Penyusun LKS. 2016. Talentha. Putra Nugraha. Surakarta.
Tim Penyusun LKS. 2016. Maestro. Hasan Pratama. Sukorharjo
Widodo, Tri, dkk. 2009. IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII (BSE). Jakarta: Pusat
Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

14

Anda mungkin juga menyukai