Cek Turnitin Angel
Cek Turnitin Angel
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
ANGELINA GUNAWAN
202201016
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara perilaku pencegahan kecelakaan kerja PT dengan derajat pengetahuan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan memperhatikan konteks dan
permasalahan yang ada saat ini. Madubaru Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan keselamatan dan kesehatan
kerja yang dimiliki oleh karyawan PT Madubaru;
b. Untuk mengetahui praktik pencegahan kecelakaan kerja yang
dilakukan perusahaan.
c. Untuk memastikan apakah praktik pencegahan kecelakaan kerja dan
tingkat pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) PT
Madubaru Yogyakarta berkorelasi erat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Harapanya hasil penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Pencegahan
Kecelakaan kerja di PT. Madu Baru” diharapkan dapat menjadi sumber
informasi penting bagi praktik keperawatan K3 serta memberikan kontribusi
yang besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pekerja
Pekerja dapat mencegah kecelakaan kerja dengan lebih
memperhatikan faktor keselamatan saat bekerja dengan menerima
informasi tentang cara-cara pencegahan kecelakaan kerja dan kaitannya
dengan derajat kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Bagi Manajemen PT. Madu Baru
Agar dunia usaha dapat menangani Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dengan tepat dan menurunkan angka kecelakaan kerja,
diharapkan temuan penelitian ini mampu memberikan masukan kepada
PT. Madubaru mengenai tingkat pengetahuan berhubungan dengan
perilaku pencegahan kecelakaan kerja.
c. Bagi Tenaga Kesehatan PT. Madu Baru
Dapat menjadi alat pendidikan yang berguna untuk membantu
Tenaga kesehatan PT. Madubaru mendapatkan pemahaman, keahlian,
dan kemampuan yang lebih baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Sebagai tahap pertama yang penting dalam proses penelitian, seorang
peneliti harus memutuskan jenis penelitian apa yang paling sesuai dengan isu
dan kejadian saat ini. Peneliti akan lebih mudah mendapatkan gambaran
masalah yang sesuai jika mereka memilih jenis investigasi yang tepat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut (Abdullah, Janna,
& Aiman, 2021) penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah metodis
terhadap komponen dan fenomena tertentu yang memerlukan pengumpulan
data yang dikuantifikasi dengan alat statistik, matematika, atau komputasi.
Untuk mengevaluasi keadaan dan laju perubahan, data dari banyak
kelompok sampel dengan berbagai karakteristik dikumpulkan secara langsung
pada waktu yang bersamaan sebagai bagian dari desain penelitian Metode
Pendekatan Cross Sectional (Abdullah, Janna, & Aiman, 2021).
B. Lokasi dan Waktu Kegiatan
1) Lokasi Penelitian
Stasiun boiler PT dijadikan sebagai lokasi penelitian untuk
penelitian ini adalah di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta, PT. Madu
Baru Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
2) Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai dari pembuatan proposal hingga hasil
skripsi yaitu pada bulan Februari 2024 hingga Juni 2024
C. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Istilah “populasi” menggambarkan jumlah total item yang
dijadikan subjek penelitian, seperti orang, benda, tumbuhan, hewan, atau
peristiwa yang memenuhi kriteria tertentu untuk digunakan sebagai
sumber data dalam suatu penelitian (Hardan, 2020). Sektor boiler PT
merupakan populasi yang digunakan dalam penelitian ini. Dari 111
penduduk, Madubaru mempunyai risiko kecelakaan kerja paling besar.
2) Sampel
Dengan menggunakan teknik sampling, sampel adalah sebagian
dari suatu objek yang diambil dari suatu populasi yang mewakili keadaan
populasi tersebut (Hardan, 2020). Karyawan di PT yang bekerja di bagian
boiler dijadikan sebagai sampel penelitian. Sampel Madubaru yang
mempunyai risiko kecelakaan kerja tertinggi berjumlah 76 orang.
3) Besar sampel
Rumusan berikut mungkin dapat digunakan untuk menentukan
besar sampel dalam penelitian dengan menggunakan metode perhitungan
besar sampel Sopiyudin Dahlan (2016):
[ ( )] + 3
2
1+r
n= Zα + Zβ ¿ ¿ ¿ 0 , 5 ln
1+r
[ )] +3
2
n= 1,960+1,645 ¿ ¿ ¿ 0 , 5 ln (
1+0 , 4
1+0 , 4
[ ]
2
(3,605)
n= +3
0 ,5 ln ( 2 , 33 )
[ ]
2
(3,605)
n= +3
0,422
2
n=[ 8,54265402844 ] +3
n=72 ,97 +3
n=75 , 97
n=76 responden
Keterangan :
D. Variabel Penelitian
Penelitian tidak dapat berjalan tanpa variabel penelitian karena variabel
tersebut merupakan elemen utama yang diidentifikasi oleh peneliti sebagai
kebutuhan untuk melaksanakan penelitian guna membangun tanggapan dan
menarik kesimpulan (Sahir, 2021). Menurut (Wijayanti, 2021) membagi jenis
penelitian variabel menjadi dua kategori:
1) Variabel Dependen
Variabel yang akan menjadi fokus penyelidikan dan permasalahan
yang akan coba dipecahkan oleh peneliti selama proses penelitian
dikenal sebagai variabel terikat. Kita menyebut variabel yang
bergantung pada kita sebagai variabel terikat. Variabel terikatnya
adalah fenomena yang akan dijelaskan, sehingga topik pembahasan
dalam penelitian biasanya terfokus pada fenomena tersebut. Perilaku
pencegahan kecelakaan kerja menjadi variabel dependen dalam
penelitian ini.
2) Variabel Independen
Variabel terikat dapat dipengaruhi oleh faktor bebas, yang mungkin
mempunyai pengaruh positif atau negatif. Kesulitan yang timbul dan
penyelesaiannya akan dirinci pada variabel independen. Nama lain dari
variabel bebas adalah variabel bebas. Dengan menggunakan variabel
independen, variabel independen berupaya mengantisipasi variabilitas
yang timbul pada variabel dependen. Derajat pemahaman terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja menjadi variabel independen dalam
penelitian ini (K3).
E. Definisi Operasional
Merupakan suatu teknik untuk mengukur variabel atau mendeskripsikan
variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian operasional oleh
peneliti agar alat ukur penelitian dapat mengukurnya. Pengukuran tepat
variabel yang ditempatkan dalam matriks dijelaskan oleh definisi operasional
(Abdullah, Janna, & Aiman, 2021).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan K3 dengan
Perilaku Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Madubaru
Variabel Definisi Alat ukur Hasil Ukur Skala
F. Operasional Ukur
Tingkat Setelah seseorang Kuesioner 1. Pengetahuan Tinggi: Ordinal
Pengetah
memahami suatu hal, jika tingkat respon
uan K3
ia dapat mengamati lebih dari 50%
benda yang dilihatnya 2. Pengetahuan Rendah:
untuk memperoleh respon kurang dari
pengetahuan. 50%
2) Pengumpulan Data
Menurut Nurselam (2015), pengumpulan data adalah prosedur
yang dilakukan peneliti untuk mendekati subjek guna mengumpulkan
informasi yang memenuhi kriteria yang diperlukan untuk penelitian.
Sejumlah PT. Pekerja baru di Honey menerima kuesioner dan alat tulis
sebagai bagian dari proses pengumpulan data untuk penelitian ini.
Membuat pendahuluan dan menguraikan maksud dan tujuan tugas
yang ada merupakan tahap pertama dalam proses pengumpulan data.
kemudian memberikan kepada anggota staf sejumlah survei dan alat tulis
yang telah diberikan peneliti. Peneliti mengikuti karyawan seperti objek
saat mengumpulkan data, mengarahkan peneliti menuju temuan.
G. Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Uji validitas disebut juga dengan uji kesalahan merupakan suatu
prosedur yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik kuesioner
peneliti dapat mengukur data atau informasi yang diperlukan secara andal
dan konsisten sepanjang penelitian (Wijayanti, 2021). Temuan uji validitas
angket tingkat pengetahuan (K3) yang berada di antara r 0,44 hingga r
0,767 dianggap valid. (Rahmatunnazhifah, 2022) melaporkan bahwa
angket perilaku pencegahan kecelakaan kerja lolos uji validitas dengan
skor r 575 hingga r 912.
2) Uji Reliabilitas
Proses menilai konsistensi suatu kuesioner dalam menghasilkan
temuan yang sama ketika diberikan kepada orang yang sama dalam
beberapa periode disebut dengan pengujian reliabilitas, atau reliabilitas
ketergantungan (Wijayanti, 2021). Untuk Tingkat Pengetahuan, angket
peneliti sebelumnya menghasilkan skor uji reliabilitas sebesar 0,634.
(Rahmatunnazhifah, 2022) melaporkan bahwa outcome perilaku
pencegahan kecelakaan kerja sebesar 0,912 dapat diandalkan.
I. Etika Penelitian
Prioritas etika dalam penelitian sangatlah penting, karena etika terkait erat
dengan norma, budaya, dan adat istiadat masyarakat. Ilmu adat istiadat atau
ilmu tentang apa yang boleh dilakukan adalah etika. (wiroro, 2022) membagi
standar etika penelitian menjadi beberapa kategori, seperti:
1) Respect for persons (other)
Ini adalah segala sesuatu yang melindungi kelompok yang bergantung
atau rentan terhadap pelecehan dan cedera sambil menghormati otonomi
untuk membuat keputusan otonom (penentuan nasib sendiri).
Karena peneliti telah mengkomunikasikan tujuan dan sasaran yang
jelas dan tidak menggunakan kekerasan, responden jarang menolak untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini karena perlindungan hak dan martabat
mereka selalu diprioritaskan.
2) Beneficience and Non Maleficence
Ini adalah gagasan untuk berbuat baik, memanfaatkan setiap peluang
bantuan, dan menawarkan keuntungan tanpa membahayakan masyarakat.
Para peneliti telah menempatkan prioritas yang kuat pada memaksimalkan
keuntungan dan menghindari kerugian bagi partisipan dalam penelitian ini.
Dengan demikian, selama proses pengumpulan data, peneliti memberikan
informasi dan kenang-kenangan penting kepada responden.
3) Prinsip etik keadilan (justice)
Ini adalah filosofi yang tidak membeda-bedakan siapa pun dan
diterapkan secara setara, adil, dan sesuai dengan hak setiap orang.
Menghormati cita-cita keadilan responden menjadi prioritas utama dalam
penelitian ini. Peneliti mengumpulkan data dan kemudian menyajikannya
dengan hati-hati, profesionalisme, keterusterangan, dan pemahaman yang
jelas tentang tujuan mereka.