Kisi-Kisi Ujian Kompre
Kisi-Kisi Ujian Kompre
ُاۡد ُع ِاٰل ى َس ِبۡي ِل َر ِّبَك ِباۡل ِح ۡك َم ِة َو اۡل َم ۡو ِع َظِة اۡل َح َس َنِة َو َج اِد ۡل ُهۡم ِباَّلِتۡى ِهَى َاۡح َس ُنؕ ِاَّن َر َّبَك ُهَو َاۡع َلُم ِبَم ۡن َض َّل
َع ۡن َس ِبۡي ِلٖه َو ُهَو َاۡع َلُم ِباۡل ُم ۡه َتِد ۡي َن
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
QS. Thoha ayat 114
َفَتٰع َلى ُهّٰللا اۡل َم ِلُك اۡل َح ـُّقۚ َو اَل َتۡع َج ۡل ِباۡل ُقۡر ٰا ِن ِم ۡن َقۡب ِل َاۡن ُّيۡق ٰٓض ى ِاَلۡي َك َو ۡح ُيٗهۖ َو ُقْل َّرِّب ِز ۡد ِنۡى ِع ۡل ًم ا
Artinya: Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah
engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai
diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu
kepadaku. "
ُك ْو نُــْو ا َر َّباِنِّيْـيَن ُح َلَم اَء ُفَقَهاَء ُع َلَم اَء َو ُيَقاُل َالَّرَّباِنُّي اَّلِذ ى ُيــَر ِبـّـى الَّناَس ِبِص َغاِر ْالِع ْلِم َقْبَل ِكَباِر ِه
Artinya: "Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut
pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu
sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak." (HR. Bukhari)
اَل َيْتَبِغ ِلْلَج اِهِل َاْن َيْس ُك َن َع َلى َج ْهِلِه َو اَل ِلْلَعاِلِم َاْن َيْس ُك َن َع َلى ِع ْلِمِه
Artinya: "Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan
kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan
ilmunya." (HR Ath-Thabrani)
2) Hadist
Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat serta mengakui
bahwa sabda, perbuatan dan persetujuam Rasulullah Muhammad SAW
tersebut adalah sumber hukum Islam yang kedua sesudah Al Quran.
3) Ijma’
Imam Syafi'i memandang ijma sebagai sumber hukum setelah Al
Quran dan sunah Rasul. Dalam moraref atau portal akademik Kementerian
Agama bertajuk Pandangan Imam Syafi'i tentang Ijma sebagai Sumber
Penetapan Hukum Islam dan Relevansinya dengan perkembangan Hukum
Islam Dewasa Ini karya Sitty Fauzia Tunai, Ijma' adalah salah satu metode
dalam menetapkan hukum atas segala permasalahan yang tidak didapatkan
di dalam Al-Quran dan Sunnah. Sumber hukum Islam ini melihat berbagai
masalah yang timbul di era globalisasi dan teknologi modern.
Jumhur ulama ushul fiqh yang lain seperti Abu Zahra dan Wahab
Khallaf, merumuskan ijma dengan kesepakatan atau konsensus para
mujtahid dari umat Muhammad pada suatu masa setelah wafatnya
Rasulullah SAW terhadap suatu hukum syara' mengenai suatu kasus atau
peristiwa.
Ijma dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu ijma sharih dan ijma
sukuti. Ijma sharih atau lafzhi adalah kesepakatan para mujtahid baik
melalui pendapat maupun perbuatan terhadap hukum masalah tertentu.
Ijma sharih ini juga sangat langka terjadi, bahkan jangankan yang
dilakukan dalam suatu majelis, pertemuan tidak dalam forum pun sulit
dilakukan.
Bentuk ijma yang kedua dalah ijma sukuti yaitu kesepakatan ulama
melalui cara seorang mujtahid atau lebih mengemukakan pendapatanya
tentang hukum satu masalah dalam masa tertentu kemudian pendapat itu
tersebar luas serta diketahui orang banyak. Tidak ada seorangpun di antara
mujtahid lain yang menggungkapkan perbedaan pendapat atau
menyanggah pendapat itu setelah meneliti pendapat itu.
4) Qiyas
Sumber hukum Islam selanjutnya yakni qiyas (analogi). Qiyas
adalah bentuk sistematis dan yang telah berkembang fari ra'yu yang
memainkan peran yang amat penting. Sebelumnya dalam kerangka teori
hukum Islam Al- Syafi'i, qiyas menduduki tempat terakhir karena ia
memandang qiyas lebih lemah dari pada ijma.
6. Shalat fardhu dan shalat-shalat sunnah
a. Shalat fardhu
Subuh, zuhur, ashar, maghrib, isya
b. Shalat-shalat sunnah
Tahajjud, Dhuha, Taubat, Tasbih, Witir, Tarawih, Hajat, Qabliyah dan
Ba’diyah
7. Penyelenggaraan Jenazah
a. Memandikan,
Adapun tata cara memandikan jenzah dalam Islam yang benar adalah
sebagai berikut:
1) Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang
disediakan. Pastikan orang yang memandikan jenazah memakai
sarung tangan.
2) Setelah itu, ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain
basahan agar auratnya tidak terlihat. Bersihkan giginya, lubang
hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki
serta rambutnya.
3) Langkah berikutnya, bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar
dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan
perutnya perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar.
Kemudian siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan
air sabun.
4) Setelah itu, siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai
jenis kelamin jenazah.
c. Menyalatkan
ُأَص ِّلْي َع َلى َم ْن َص َّلى َع َلْيِه اِإْل َم اُم َم ْأُم وًم ا َفْر ًض ا هلل َتَعاَلى
2) Berdiri. Shalat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab shalat
jenazah tergolong shalat fardhu, sedangkan setiap shalat fardhu wajib
dilaksanakan dengan cara berdiri. Namun bila seseorang tidak mampu
berdiri, maka ia dapat melaksanakan shalat jenazah dengan cara duduk,
seperti halnya ketentuan yang terdapat dalam shalat lima waktu.
ّٰل
َو َع َلى آِل َسِّيِد َنا ِإْبَر اِه يَم، َو َع َلى آِل َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َسِّيِد َنا ِإْبَر اِه يَم، َال ُهَّم َص ِّل َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد
، َو َع َلى آِل َسِّيِد َنا ِإْبَر اِه يَم، َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى َسِّيِد َنا ِإْبَر اِهيَم، َو َع َلى آِل َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد، َو َباِر ْك َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد
ِفي اْلَعاَلِم يَن ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يٌد
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ
Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli
sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli
sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ
âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.
d. Menguburkan
ِبْس ِم ِهللا َو َع َلى ُس َّنِة َر ُس وِل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
b. Shadaqah
Shadaqah merupakan kata yang sangat familiar di kalangan umat Islam.
Shadaqah diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari
kata sidq (sidiq) yang berarti “kebenaran”. Menurut peraturan BAZNAS
No.2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan
oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang sedekah,
salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 271.
c. Infaq
Infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di
luar zakat untuk kemaslahatan umum (Menurut Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1). Infaq
merupakan amalan yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari seorang
Muslim. infaq berasal dari Bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti
membelanjakan harta atau memberikan harta. Sedangkan infaq berarti
keluarkanlah harta. Sejatinya Infaq dibagi menjadi dua, ada infaq untuk
kebaikan, dan infaq untuk keburukan. infaq kebaikan ini dilakukan atau
dibelanjakan untuk di jalan Allah, yang juga dengan harta berasal dari hal
baik. Sedangkan infaq keburukan contohnya, dijelaskan dalam Surat Al-
Anfal Ayat 36.
d. Wakaf
Wakaf berasal dari perkataan Arab “al-waqf” yang bermakna “al-habsu”
atau al-man’u yang artinya menahan, berhenti, diam, mengekang atau
menghalang. Adapun secara istilah syariat (terminologi), wakaf berarti
menahan hak milik atas materi harta benda (al-‘ain) dari pewakaf, dengan
tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-manfa‘ah) untuk
kebajikan umat Islam, kepentingan agama dan atau kepada penerima
wakaf yang telah ditentukan oleh pewakaf.
1) Beragam Islam.
2) Berakal sehat.
5) Mampu secara fisik, mental, dan materi. Dalam hal mampu materi,
seseorang tidak boleh menjual satu-satunya sumber kehidupan
yang dimiliki karena hal tersebut akan mendatangkan mudharat
bagi dirinya dan keluarganya.
c) Rukun Haji
Selain harus memenuhi syarat wajib, umat Islam yang akan
melaksanakan ibadah haji juga perlu memperhatikan rukun haji. Rukun
haji artinya adalah segala kegiatan yang harus dilaksanakan selama
rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Rukun haji termasuk berikut ini.
1) Ihram
Ihram merujuk pada keadaan suci yang menandai dimulainya ritual
haji. Ihram dimulai dengan membaca niat, kemudian mengenakan pakaian
putih; dua kain putih yang dililitkan di pinggang sampai ke bawah lutut
dan disampirkan di bahu kiri untuk laki-laki, sedangkan pakaian biasa
yang menutup aurat untuk perempuan. Dalam ihram, ada beberapa
larangan, yakni memakai parfum, memotong kuku, melakukan hubungan
seksual, mencukur rambut di bagian tubuh manapun, memakai penutup
kepala untuk jamaah laki-laki dan menutup wajah untuk jamaah
perempuan, serta membunuh hewan.
2) Wukuf
Wukuf artinya adalah salah satu rangkaian ibadah haji dimana
jamaah berdiam diri dan tidak memikirkan apa pun sambil berdoa dan
berdzikir kepada Allah SWT. Rukun haji ini dilaksanakan di Padang
Arafah dari matahari terbenam sampai matahari terbit pada tanggal 9
sampai 10 Dzulhijjah. Selama wukuf, hal yang dilakukan adalah berdoa
dan berzikir.
3) Tawaf
Berikutnya ada tawaf atau mengelilingi ka’bah berlawanan dengan arah
jarum jam sambil berdoa. Selama tawaf, jamaah bisa menyentuh atau
mencium Hajar Aswad. Namun, jika tidak memungkinkan, cukup
menunjuk dengan tangan. Setelah tawaf, jamaah melaksanakan salat
sebanyak dua rakaat di maqam Nabi Ibrahim.
4) Sa'i
Sa’i adalah lari-lari kecil atau berjalan di antara Bukit Safa dan Bukit
Marwah sebanyak tujuh kali.
5) Tahallul
Setelah itu, rukun haji berikutnya adalah tahalul yang artinya memotong
rambut. Jamaah laki-laki mencukur atau merapikan rambutnya, sedangkan
jamaah perempuan memotong sedikit bagian rambutnya.
6) Tertib
Terakhir dalam rukun haji adalah tertib, yang artinya semua rangkaian
ibadah harus dilaksanakan secara berurutan, tidak boleh ada yang dilewati
atau ditukar urutannya. Jika tidak tertib, maka ibadah haji dianggap tidak
sah.
11. Karakteristik akhlak Islam
Di antara karakteristik akhlak Islami tersebut adalah: (a) Rabbaniyah
atau dinisbatkan kepada Rabb (Tuhan), (b) Insaniyah (bersifat manusiawi), (c)
Syumuliyah (universal dan mencakup semua kehidupan), dan (d) Wasathiyah
(sikap pertengahan).
الَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ي َأْح َياَنا َبْعَد َم ا َأَم اَتَنا َو ِإَلْيِه الُّنُشوُر
Artinya: Segala puji untuk Allah yang telah menghidupkan kita setelah
mematikan kita. Dan hanya kepada-Nya lah kita dibangkitkan)
ّٰل
ال ُهَّم إِّني َأُعوُذ ِبك من اْلُخ ُبِث َو اْلَخ َباِئِث
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki
dan setan perempuan.
ُغْفَر اَنَك اْلَح ْم ُد ِهلِل الذي َأْذ َهَب َع ِّنْي اَأْلَذ ى َو َعاَفاِنْي
Artinya: Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang
telah menghilangkan penyakit dari tubuhku dan menjaga kesehatanku
5. Doa sebelum makan
ّٰل
َال ُهَّم َباِرْك َلَنا ِفْيَم ا َر َز ْقَتَنا َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر، ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّرِح ْيِم
Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya
Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan
karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari
siksa api neraka.
َاْلَح ْم ُدِ ِهلل اَّلِذْى َاْطَعَم َنا َو َس َقاَنا َو َج َعَلَنا ُم ْسِلِم ْيَن
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah
memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.
Klasifikasi
hadits sahih, hasan, dhaif, dan maudu'