Anda di halaman 1dari 9

Tugas Ke-1

Ekonomi Sumber Daya Hutan dan Lingkunga

PENINGKATAN PERAN SDHL DALAM MENDUKUNG


PERTUMBUHAN EKONOMI HIJAU

OLEH :

NAMA : REZKI AMALIA BAHAR


NIM : M021221023
KELAS : ESDHL B

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Syamsu Alam, MS.

LABORATORIUM KEBIJAKAN DAN KEWIRAUSAHAAN


KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi hijau telah menjadi fokus utama dalam upaya menjaga
keseimbangan antara perkembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dalam
konteks ini, peran Sekolah Dasar Hijau Lestari (SDHL) memiliki potensi besar
untuk berkontribusi pada transformasi menuju ekonomi yang berkelanjutan.
Meskipun begitu, hingga saat ini, peran SDHL dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi hijau masih belum maksimal.
Paper ini membahas tentang peningkatan peran Sekolah Dasar Hijau Lestari (SDHL)
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau. SDHL merupakan salah satu elemen
penting dalam transformasi menuju ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana SDHL dapat berperan lebih aktif dalam
mengintegrasikan konsep-konsep keberlanjutan dan pendekatan hijau ke dalam
kurikulum pendidikan mereka. Kami menganalisis berbagai strategi pendidikan dan
kolaborasi dengan pihak-pihak terkait yang dapat membantu SDHL menjadi pelopor
dalam menghasilkan individu yang berkompeten dalam menghadapi tantangan ekonomi
hijau. Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana pendidikan dasar
dapat menjadi pondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar
lingkungan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hijau yang
berkelanjutan.Kurikulum pendidikan dasar di banyak negara masih cenderung
mengabaikan isu-isu lingkungan dan konsep keberlanjutan. Hal ini menyebabkan
lulusan SDHL kurang siap untuk menghadapi tantangan ekonomi hijau yang
semakin mendesak. Terlebih lagi, kurangnya integrasi antara SDHL dengan
pihak-pihak terkait, seperti industri hijau dan organisasi lingkungan, telah
menghambat potensi SDHL dalam menciptakan individu yang berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi hijau.
Oleh karena itu, paper ini akan mengkaji potensi peningkatan peran SDHL
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau. Dengan memahami hambatan-
hambatan yang ada dan mencari solusi yang tepat, kita dapat memperkuat peran
SDHL dalam mencetak generasi yang peduli lingkungan, berinovasi, dan dapat
memajukan ekonomi hijau ke depannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Ekonomi Hijau?
2. Bagaimana peningkatan peran SDHL dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi hijau?
3. Apa saja hambatan-hambatan yang di hadapi oleh SDHL dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi hijau?
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ekonomi Hijau


Jika di artikan secara sederhana, ekonomi hijau berasal dari Bahasa inggris
green economy yang artinya ekonomi hijau (ekonomi yang ramah lingkungan).
Menurut UNEP (United Nations Environment Programme) dalam laporannya
berjudul Towards Green Economy menyebutkan, Ekonomi Hijau adalah ekonomi
yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial. Ekonomi Hijau
ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan
dan kelangkaan sumber daya alam. Dari definisi yang diberikan UNEP,
pengertian Ekonomi Hijau dalam kalimat sederhana dapat diartikan sebagai
perekonomian yang rendah karbon (tidak menghasilkan emisi dan polusi
lingkungan), hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial.
Ekonomi hijau diperlukan sebagai pengganti dari sistem ekonomi yang kita
kenal selama ini. Alasannya, sistem ekonomi yang kita jalani sekarang terbukti
merusak lingkungan. Terlihat hutan-hutan dunia yang mulai habis, begitu pula
stok ikan di lautan atau kerusakan terumbu karang, atau semakin tipisnya
persediaan minyak bumi yang mendasari hampir semua aktivitas ekonomi serta
energi kita. Idealnya, sistem ekonomi hijau akan memastikan bahwa setiap
negara, dalam upaya mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
penduduk, melakukannya dengan cara yang bertanggung jawab dan melindungi
lingkungan. Pada waktu yang lalu pendekatan perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan adalah mengupayakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sehingga limbah
yang dihasilkan menjadi lebih sedikit dan sisanya dapat didaur ulang. Pada saat
ini pendekatannya menjadi berubah menjadi reimagine, redesign sebagai upaya
yang prioritas, baru kita melihat reduce, reuse dan recycle disebut sebagai upaya
tradisional

2.2 Peningkatan Peran SDHL Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi


Hijau
Pertumbuhan ekonomi hijau telah menjadi fokus utama dalam upaya menjaga
keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Sektor
Desa, Kelurahan, dan Kawasan Perkotaan (SDHL) memiliki peran penting dalam
mendukung peralihan ke ekonomi hijau. Makalah ini akan membahas bagaimana
peningkatan peran SDHL dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

1. Pemberdayaan Masyarakat
a. Desa, kelurahan, dan kawasan perkotaan adalah tempat tinggal bagi
sebagian besar populasi. Pemberdayaan masyarakat di tingkat ini dapat
menghasilkan perubahan positif dalam pola konsumsi dan produksi.
b. Pelatihan dan pendidikan lingkungan yang diselenggarakan oleh SDHL
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap praktik-praktik hijau.

2. Pertanian Berkelanjutan
a. SDHL berperan penting dalam pengembangan pertanian berkelanjutan,
termasuk penggunaan pupuk organik, praktik irigasi yang efisien, dan
diversifikasi tanaman.
b. Pemrosesan hasil pertanian secara lokal dapat mengurangi jejak karbon
transportasi dan mendukung ekonomi lokal.

3. Pengelolaan Sampah
a. SDHL dapat mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang ramah
lingkungan, seperti daur ulang, kompos, dan penanganan limbah
berbahaya.
b. Mengurangi produksi sampah plastik melalui kampanye kesadaran adalah
langkah penting yang dapat dilakukan oleh SDHL.

4. Promosi Transportasi Hijau


a. Fasilitas transportasi umum yang lebih baik di daerah pedesaan dan
perkotaan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
b. Pengembangan infrastruktur untuk sepeda, jalan setapak, dan transportasi
berbasis listrik adalah langkah yang dapat diterapkan oleh SDHL.

2.3 Hambatan SDHL dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Sektor Desa, Kelurahan, dan Kawasan Perkotaan (SDHL) menghadapi


beberapa hambatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau. Beberapa
di antaranya meliputi:
1. Keterbatasan Sumber Daya Keuangan
Banyak SDHL, terutama di negara berkembang, memiliki keterbatasan
anggaran. Implementasi proyek-proyek ekonomi hijau sering memerlukan
investasi awal yang signifikan, yang mungkin sulit diakses oleh SDHL
dengan dana yang terbatas.
2. Kurangnya Akses Teknologi Hijau
Teknologi hijau seringkali mahal dan kompleks. SDHL mungkin kesulitan
untuk mengadopsi teknologi ini atau bahkan mengakses pelatihan yang
diperlukan untuk menggunakannya.
3. Kesadaran dan Pendidikan
Kesadaran masyarakat di tingkat SDHL tentang isu-isu lingkungan dan
ekonomi hijau sering kali rendah. Pendidikan dan kampanye penyuluhan
perlu dilakukan untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat.
4. Ketergantungan pada Sumber Daya Fosil
Di beberapa wilayah, SDHL masih sangat bergantung pada energi fosil
dan praktik pertanian konvensional. Beralih ke energi terbarukan dan
pertanian berkelanjutan memerlukan perubahan signifikan dalam infrastruktur
dan praktik yang mungkin sulit diimplementasikan.
5. Kendala Hukum dan Regulasi
Beberapa hambatan mungkin berasal dari peraturan pemerintah yang tidak
mendukung inisiatif hijau atau bahkan menghambatnya. Perubahan dalam
regulasi dan kebijakan perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.
6. Kurangnya Keterlibatan Pemerintah Pusat
Dalam beberapa kasus, kurangnya dukungan dan kerjasama dari
pemerintah pusat dapat menjadi hambatan serius. Ini termasuk kurangnya
alokasi dana, bantuan teknis, atau dukungan politik.
7. Tingkat Kapasitas Terbatas
SDHL mungkin tidak memiliki kapasitas atau keahlian yang cukup dalam
perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek ekonomi hijau. Dibutuhkan
pelatihan dan dukungan teknis untuk membangun kapasitas yang diperlukan.
8. Kurangnya Akses ke Pasar dan Jaringan
Akses ke pasar untuk produk-produk hijau dari SDHL dapat menjadi
masalah. Ini termasuk kesulitan dalam mencari pelanggan atau mitra bisnis
yang dapat mempromosikan produk-produk ini.
KESIMPULAN

Sektor Desa, Kelurahan, dan Kawasan Perkotaan (SDHL) memiliki peran


yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.
Pemberdayaan masyarakat, pengembangan pertanian berkelanjutan, pengelolaan
sampah, promosi transportasi hijau, serta kerjasama antar SDHL, pemerintah, dan
lembaga internasional adalah langkah-langkah kunci dalam mencapai ekonomi
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan melibatkan SDHL secara
aktif, kita dapat mengubah paradigma pembangunan menuju keberlanjutan dan
memastikan masa depan yang lebih baik bagi planet kita.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar. M. Green Economy Sebagai Strategi dalam Menangani Masalah Ekonomi


dan Multilateral. Jurnal Pajak dan Keuangan Negara. No. 15, Vol. 4, hh :
343-356. 2022
Putu. G. A. Kajian Kerusakan Sumberdaya Hutan Akibat Kegiatan
Pertambangan.
Jurnal Ecotrophic. No. 2, Vol. 6, hh = 88. 2016
Rena. N. D, dkk. Pengaruh dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Sumber
Daya Hutan. Jurnal Article. No. 1, Vol.6, hh = 1. 2014
Rita. P, 2019. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Menuju Ekonomi Hijau. UB Press
Zed. 2003. Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai