Pantangan Bumil
Pantangan Bumil
Pantangan Bumil
berdampak kurang baik bagi dirinya maupun janin. Maka dari itu, salah satu hal yang
bisa dilakukan ibu hamil untuk menjaga pertahanan tubuhnya adalah dengan menjauhi
berbagai pantangan ibu hamil.
Lantas, apa saja pantangan ibu hamil yang perlu dihindari tersebut? Mari simak
informasi selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang berat merupakan pantangan ibu hamil
trimester 3 karena berisiko menyebabkan cedera pada perut dan kontraksi dini. Kendati
demikian, ibu hamil tetap diperkenankan untuk melakukan olahraga ringan,
seperti senam ibu hamil, jalan pagi, atau yoga.
Kafein dapat diserap dengan mudah oleh plasenta yang mengalirkan darah ke janin.
Bila plasenta menyerap kafein berlebih, hal tersebut dapat menghambat proses tumbuh
kembangnya janin di dalam kandungan.
Maka dari itu, ada baiknya bagi ibu hamil untuk membatasi asupan kafein sehari-hari.
Batas konsumsi kafein harian yang aman untuk ibu hamil adalah 200 mg atau setara
dengan satu cangkir kopi instan.
3. Merokok
Merokok adalah kebiasan buruk yang menjadi pantangan ibu hamil berikutnya. Rokok
mengandung nikotin yang berbahaya bagi ibu hamil karena memicu ketuban pecah dini
hingga keguguran. Selain itu, kebiasaan merokok pada ibu hamil juga turut
menyebabkan infeksi dan cacat janin.
Pantangan ibu hamil yang perlu dihindari berikutnya adalah konsumsi makanan mentah
atau belum matang sempurna, terutama telur, daging, ikan, dan sayuran mentah.
Konsumsi makanan tersebut diketahui turut meningkatkan risiko infeksi
bakteri Salmonella hingga keracunan makanan yang dapat mengganggu pertumbuhan
janin di dalam kandungan.
Ikan laut yang mengandung merkuri tinggi merupakan makanan pantangan ibu hamil
lantaran dapat mengganggu perkembangan otak janin. Beberapa jenis ikan laut tinggi
merkuri yang perlu dihindari oleh ibu hamil di antaranya ikan makarel raja, ikan tuna
(terutama tuna bigeye), ikan hiu, serta ikan todak.
Nanas merupakan buah pantangan ibu hamil muda karena memiliki kandungan enzim
bromelain yang dapat memicu kontraksi rahim. Bila terjadi ketika usia kehamilan masih
muda, kontraksi tersebut berisiko menyebabkan keguguran. Kendati demikian, ibu
hamil masih diperbolehkan mengonsumsi buah nanas selama tidak dilakukan secara
berlebihan.
Kontak langsung dengan kotoran hewan, terutama kucing, dapat meningkatkan risiko
penyakit toksoplasmosis pada ibu hamil. Pasalnya, kucing menjadi inang definitif dari
parasit yang menyebabkan toksoplasmosis, yaitu Toxoplasma gondii.
Ibu hamil yang mengidap toksoplasmosis dapat menimbulkan gangguan perkembangan
janin, seperti cacat janin atau bahkan keguguran. Bila ditularkan pada bayi baru lahir,
toksoplasmosis dapat menyebabkan kejang, pembengkakan organ hati, hingga
gangguan jantung.
8. Mengonsumsi Alkohol
Mengonsumsi alkohol menjadi pantangan saat hamil karena dapat meningkatkan risiko
cacat janin. Selain itu, konsumsi alkohol saat hamil juga turut menimbulkan fetal alcohol
syndrome yang dapat mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan.
9. Stres
Stres merupakan reaksi tubuh ketika mendapatkan tekanan atau ancaman dari
lingkungan sekitar. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi hormon kortisol dalam
jumlah banyak yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti
depresi, hipertensi, hingga gangguan jantung. Bila dialami oleh ibu hamil, stres dapat
menghambat asupan oksigen dan nutrisi pada janin.
Maka dari itu, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres sebaik mungkin. Sebagai
upaya mengelola stres saat hamil, cobalah lakukan yoga, membuat jurnal, dan
menyampaikan keluh kesah Anda kepada kerabat dekat.
Asupan nutrisi menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil guna
menyokong perkembangan janin di dalam kandungan. Maka dari itu, ibu hamil tidak
dianjurkan untuk melakukan diet ekstrem karena dapat menyebabkan kekurangan gizi.
Bila ingin menjaga berat badan selama masa kehamilan, Anda dapat mengatur asupan
kalori harian tubuh serta memperhatikan kandungan gizi dari setiap makanan yang
dikonsumsi.
11. Kurang Tidur
Kurang tidur juga termasuk pantangan bagi ibu hamil karena dapat meningkatkan risiko
hipertensi, diabetes gestasional, preeklamsia, serta depresi. Bila mengalami sulit
tidur saat hamil, cobalah untuk menerapkan teknik relaksasi sebelum tidur, seperti
mengatur napas dan peregangan ringan.
Bersama NEST, Anda akan mendapatkan layanan lengkap dan fasilitas mutakhir yang
didukung oleh tim dokter multidisiplin, seperti spesialis kandungan dan kebidanan,
anak, anestesi, gizi klinis, konsultan laktasi, serta bidan dan tenaga medis profesional
lainnya untuk memberikan pengalaman persalinan yang aman, nyaman, dan tak
terlupakan.