1709413882338_Minggu-5_FAKTOR-FAKTOR-YANG-MEMPENGARUHI-EROSI_Ringkas
1709413882338_Minggu-5_FAKTOR-FAKTOR-YANG-MEMPENGARUHI-EROSI_Ringkas
MEMPENGARUHI EROSI
Endang Hernawan
PENDAHULUAN
• Di daerah beriklim tropika penyebab utama erosi tanah adalah air;
sedangkan angin kurang berpengaruh
• Proses erosi adalah kombinasi dua proses yi
• Penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi
tumbuk butir-butir hujan yang menimpa tanah (Dh) dan pemindahan
butir-butir primer tersebut oleh percikan air hujan (Th).
• Perendaman oleh air yang tergenang di permukaan tanah yang
menyebabkan tanah terdispersi (Di) yang diikuti oleh pengangkutan
butir-butir tanah oleh air yang mengalir di permukaan tanah (Ti).
Jika (Dh+Di) > (Th+Ti) besarnya erosi lebih kecil dari (Dh+Di), artinya hanya
sebagian saja tanah yang telah disperse terangkut ke tempat lain.
Jika (Dh+Di) < (Th+Ti) besarnya erosi lebih sama dengan (Dh+Di), artinya
seluruh tanah yang telah disperse terangkut ke tempat lain.
• Air hujan yang jatuh menimpa tanah terbuka
Dh Di Th Ti akan menyebabkan tanah terdispersi, jika
intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi
tanah, akan mengalir di atas permukaan tanah.
• Banyaknya air yang mengalir di permukaan
tanah bergantung pada hubungan antara
jumlah dan intensitas hujan dengan kapasitas
Butir-butir tanah Kemampuan infiltrasi tanah dan kapasitas penyimpanan air
yang terlepas angkut air tanah.
(Dh+Di) < atau> (Th+Ti) • Kekuatan perusak air yang mengalir di
permukaan tanah akan semakin besar dengan
semakin curam dan panjangnya lereng
permukaan tanah.
Tanah tererosi • Tumbuhan yang hidup di atas permukaan tanah
dapat memperbaiki kemampuan tanah
menyerap air dan memperkecil kekuatan butir-
Skema Proses Terjadinya Erosi Tanah butir hujan yang jatuh dan mengurangi daya
disperse serta daya angkut aliran permukaan.
• Perlakuan atau tindakan-tindakan yang
dilakukan manusia akan menentukan tanah itu
akan menjadi baik dan produktif atau menjadi
rusak.
• Dapat disimpulkan bahwa erosi adalah • Dari rumus tersebut dapat diketahui
akibat interaksi factor-factor iklim, bahwa ada dua jenis peubah yang
topografi, vegetasi, dan manusia mempengaruhi erosi yi
terhadap tanah yang dinyatakan dalam
rumus: • Faktor-factor yang dapat diubah
𝐸 = 𝑓 𝑖, 𝑟, 𝑣, 𝑡, 𝑚 (3-1) oleh manusia yi
• Vegetasi
dimana; • Sebagian sifat tanah (t) seperti
E= besarnya erosi tanah kesuburan tanah, ketahanan agregat
tanah, dan kapasitas infiltrasi tanah
i= iklim
• Topografi (r) yi panjang lereng
r= topografi
• Faktor-factor yang tidak dapat
v= vegtasi diubah yi iklim (i), tipe tanah dan
t= tanah kecuraman lereng.
m= manusia
• Erosi tanah tersebut akan menyebabkan degradasi lahan yakni
menurunnya kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan
tanaman secara normal yang disebabkan oleh hilangnya satu atau
beberapa unsur hara dari daerah perakaran yang menyebabkan
merosotnya kesuburan tanah, sehingga tanah tidak mampu
menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang bagi tanaman.
• Untuk mencegah agar degradasi lahan tidak berlanjut, maka perlu
penanganan masalah erosi.
• Penanganan masalah erosi tergantung pada penilaian kita terhadap
setiap factor dan hubungan antara factor-factor vegetasi, sifat tanah
dan topografi.
Iklim
Klasifikasi intensitas hujan (Kohnke dan Bertrand, 1959)
• Kekuatan dispersi hujan terhadap
tanah adalah besarnya curah hujan,
intensitas, dan distribusi hujan. Intensitas hujan (mm/jam) Klasifikasi
• Besarnya curah hujan adalah volume < 6.25 Rendah (gerimis)
air yang jatuh pada suatu areal 6.25 – 12.50 Sedang
tertentu, yang dinyatakan dalam 𝑚3 12.50 – 50.00 Lebat
per satuan luas atau dalam tinggi > 50.00 Sangat lebat
kolom (mm). Besarnya dihitung pada
satu kali hujan, atau waktu tertentu Atau
(per hari, per bulan, per musim atau 0–5 Sangat rendah
per tahun) 6 – 10 Rendah
• Intensitas hujan menyatakan besarnya 11 – 25 Sedang
yang jatuh suatu waktu yang singkat yi 26 – 50 Agak tinggi
5, 10, 15 atau 20 menit, yang 51 – 75 Tinggi
dinyatakan dalam mm per jam, atau
cm per jam, dengan klasifikasi sbb. > 75 Sangat tinggi
• Intensitas tidak dapat memberikan • Dengan menggunakan rumus tersebut, maka jika
petunjuk tentang besarnya aliran suatu hujan 5 menit akan mempunyai intensitas
permukaan dan erosi yang terjadi 0.20 + (0.01𝑥 5)
karena hujan, perlu informasi lain x1500 𝑚𝑚ൗ𝑗𝑎𝑚 = 75 𝑚𝑚ൗ𝑗𝑎𝑚
5
diantaranya hujan lebih. • Nilai 75 mm/jam, dikategorikan hujan lebih. Akan
• Hujan lebih adalah hujan yang tetapi, karena jumlah curah hujan yang jatuh
menimbulkan aliran permukaan. misalnya hanya 6.25 mm, maka hanya sedikit
Suatu hujan dinyatakan sebagai kemungkinan akan terjadi aliran permukaan.
hujan lebih jika mempunyai • Oleh karena itu, perlu didefinisikan ulang sbb:
intensitas paling sedikit: “suatu hujan yang lamanya kurang dari satu jam
0.20+0.01T mm adalah hujan lebih, jika seluruh air yang jatuh
x1500 Τjam (2) lebih dari 20 mm, sedangkan jika hujan yang
T lamanya lebih satu jam adalah hujan lebih jika
dimana T adalah lamanya hujan memenuhi persamaan (2).
dalam menit.
• Tabel dan gambar berikut menunjukkan hubungan
antara lamanya hujan, intensitashujan dan jumlah
seluruh air yang jatuh bagi suatu hujan lebat.
Lamanya Intensitas Intensitas Jumlah air 140
Hujan rata-rata (mm rata-rata (mm yang jatuh 120
*) nisbah besarnya erosi dari tanah bertanaman terhadap besarnya erosi dari tanah tidak ditanami, pada
tanah mediteran merah kuning, Punug, Jawa Timur (Bambang Basuki, 1981)
Tanah
• Berbagai tipe tanah mempunyai kepekaan A. Sifat-sifat tanah yang
terhadap erosi yang berbeda-beda. mempengaruhi erosi
• Kepekaan erosi tanah atau mudah 1) Tekstur
tidaknya tanah tererosi adalah fungsi 2) Struktur
berbagai interaksi sifat-sifat fisik dan kimia
tanah. 3) Bahan organic
• Sifat-sifat fisik dan kimia tanah yang 4) Kedalaman
mempengaruhi erosi adalah 5) Sifat lapisan tanah
a. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi 6) Tingkat kesuburan tanah
infiltrasi, permeabilitas, dan kapasitas
menahan tanah
b. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi
ketahanan struktur tanah terhadap disperse
dan penghancuran agregat tanah oleh
tumbukan butir-butir hujan dan aliran
permukaan.
1) Tekstur tanah • Tanah bertekstur kasar seperti
pasir dan pasir berkerikil
• Tekstur tanah adalah ukuran butir mempunyai kapasitas infiltrasi
dan proporsi kelompok butir-butir yang tinggi
primer bagian mineral tanah. • Tanah berstekstur halus
• Tanah liat (clay) mempunyai kapasitas infiltrasi
• Debu (silt) cukup tinggi, tetapi jika terjadi
aliran permukaan butir-butir
• Pasir (sand) halus akan mudah terangkut.
• Menurut system USDA (1975): • Tanah yang mengandung liat
• Liat berdiameter < 0.002 mm dalam jumlah yang tinggi
dapat tersuspensi oleh
• Debu berdiameter 0.002 – 0.05 tumbukan butir-butir hujan
mm dan pori-pori tanah tersumbat
• Pasir berdiameter 0.05 – 2 mm oleh butir liat yang
tersuspensi, menyebabkan
aliran permukaan menjadi
tinggi.
• Menurut Bouyoucos (1935) • Namun pendapat Bouyoucos ditentang
bahwa kepekaan tanah dapat beberapa ahli dengan pendapat sbb:
diduga dengan nisbah liat (clay • Tanah yang ia teliti adalah tanah-
ratio) berikut: tanah lateritic (mengandung liat
kaolinit atau oksida alumunium dan
besi terhidrasi tinggi), yang tahan
%pasir + %debu terhadap disperse akibat pengikatan
butir-butir liat oleh oksida-oksida
%liat tersebut.
• Kelompok liat dibedakan berdasarkan
Menurut rumus ini bahwa susunan kimianya yakni nisbah silica
terhadap sesquioksida
tanah yang mempunyai nisbah
rendah (% liat tinggi) umumnya S1 O2
kurang peka terhadap erosi ൗ Fe2 O3 +Al2 O3
daripada yang mempunyai
nisbah tinggi (% liat rendah). • Bennet, 1926 dan Middleton, 1930)
• Nilai nisbah kritik adalah 2.0
• Nisbah >2.0, umumnya plastis dan berkembang jika basah sehingga
mudah terdispersi
• Nisbah <2.0, umumnya kersai dan tidak mudah terdispersi
• Berdasarkan kondisi ini sekarang liat dikelompokkan menjadi
• Liat montmorillonit mempunyai nisbah > 2.0 (disebut liat tipe 1:2),
sifatnya mengembang dan plastis jika basah, agregatnya tidak stabil dan
mudah tererosi
• Liat Kaolinit (liat tipe 1:1) memunyai nisbah <2.0, mempunyai sifat tidak
mengembang dan hanya sedikit plastis jika basah, dan membentuk
agregat yang stabil dan tahan terhadap erosi.
• Liat illit berada diantara liat montmorilonit dan kaolinit.
2) Struktur tanah • Pembentukan struktur tanah
• Struktur tanah adalah ikatan butir-butir dipengaruhi oleh jenis kation yang
primer tanah ke dalam butir-butir sekunder teradsorpsi oleh liat dan adanya
atau agregat. bahan pengikat butir-butir primer.
• Susunan butir-butir primer dalam agregat • Liat yang jenuh dengan kation
menentukan tipe struktur tanah. Ca dan Mg akan terfokulasi,
• Tanah dengan berstruktur kersai atau granuler sedangkan yang jenuh dengan
lebih terbuka dan lebih sarang dan akan kation Na akan terdispersi.
menyerap air lebih cepat daripada yang
berstruktur lebih rapat. • Ca dan Mg serta basa bervalensi
• Terdapat dua aspek struktur tanah yang dua lainnya sebagai pengikat
penting terkait erosi yi: butir-butir primer di dalam
• Sifat-sifat fisik kimia liat yang agregat.
menyebabkan terjadinya flokulas • Pengikatan butir-butir primer
(bergelombol).
• Adanya pengikat butir-butir primer
menjadi agregat dapat juga terjadi
sehingga terbentuk agregat yang mantap. oleh mycelia jamur dan
actinomycetes
• Mekanisme pengikatan butir-butir primer menjadi gregat di dalam tanah, yi
• Pengikatan secara fisik butir-butir primer oleh mycelia fungi dan actinomycetes. Dengan
cara ini, pembentukan struktur tanpa adanya fraksi liat dapat terjadi dalam tanah.
• Pengikatan secara kimia butir-butir primer melalui ikatan antar bagian-bagian (kedudukan)
positif butir-butir liat dengan gugusan negative (carboxyl atau hidrosulfit) pada senyawa
organik yang berbentuk rantai panjang (polimer), sbb:
- - Senyawa organik
- -
+ +
+ +
- -- - - - Butir liat
- - - -
- - - -
• Pengikatan secara kimia butir-butir liat oleh ikatan antar bagian
(kedudukan) negative liat dengan gugusan negative (carboxyl) pada
senyawa organic berantai panjang dengan perantara pertautan basa
(Ca, Mg, Fe) dan ikatan hydrogen sebagai berikut:
- - - - Senyawa organik
Ca Ca
Ca Ca +
+ + +
- -- - - - Butir liat
- - - -
- - - -
• Pengikatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan antara
bagian-bagian negative liat dengan gugusan positif (gugusan
ammine, amide, amino) pada senyawa organic berbentuk
rantai (polymer), sebagai berikut
+ + + + Senyawa organik
- -
- -
- -- - - - Butir liat
- - - -
- - - -
• Telah diketahui bahwa agregat tanah dapat terbentuk dengan mengaduk campuran pasir, debu
dan liat yang dibasahi tanpa ada senyawa organic. Mekanisme yang terjadi dalam pembentukan
struktur demikian adalah:
• Pengikatan secara kimia butir-butir liat bermuatan negative melalui pertautan kation.
Menurut Russel (1968) pada peristwa ini molekul air yang bersifat dipole memegang peranan
penting pada taraf permulaan. Ketika air menguap maka butir-butir tertarik lebih dekat satu
sama lain. Kation seperti Ca, Mg dan hidroksida besi memegang peranan penting pada saat air
telah menguap. Secara mekanisme dapat dijelaskan berikut. Molekul air
+- -+
+- -+
- - - + Ca + -+ - - -
- - - +- -+ - -
- +- - - -
- -
• Pengikatan secara kimia butir-butir liat melalui bagian positif suatu butir
dengan bagian-bagian negative butir lainnya. Orientasi tertentu diperlukan
untuk terjadinya mekanisme ini. Page (1955) menganggap pelumpuran
meningkatkan kesempatan terjadinya orientasi butir-butir mineral liat. Secara
skematik mekanisme adalah sbb:
+ - + + - Butir liat
- + - + -
3) Bahan organic 4) Kedalaman tanah
• Peranan bahan organic dalam • Tanah-tanah yang dalam dan permeable
pembentukan struktur tanah telah kurang peka terhadap erosi daripada
dikemukan tadi. tanah yang permeable tetapi dangkal.
• Selain itu bahan organic memiliki peranan • Kedalaman tanah sampai lapisan kedap
penting dalam stabilitas struktur tanah. air menentukan banyaknya air yang dapat
• Untuk bahan organic yang jatuh di atas diserap tanah, yang dengan demikian
permukaan tanah tetapi belum terurai mempengaruhi besarnya aliran air.
seperti daun, ranting, dsb merupakan • Sifat lapisan bawah tanah yang
pelindung tanah terhadap kekuatan menentukan kepekaan erosi tanah adalah
perusak butir-butir hujan yang jatuh. permeabilitas lapisan tersebut.
• Bahan organic yang mulai mengalami • Permeabilitas ditentukan oleh tekstur dan
perombakan mempunyai kemampuan struktur tanah. Tanah yang lapisan
menyerap dan menahan air yang tinggi bawahnya berstruktur granular dan
yakni 2 sampai 3 kali beratnya, dan permeable kurang peka terhadap erosi
memperlambat kecepatan aliran air dibandungkan tanah yang lapisan
permukaan, meningkatkan infiltrasi, dan bawahnya padat dan permeabilitasnya
pemantapan agregat tanah. rendah.
5) Kesuburan tanah 6) Kerak tanah (soil crusting)
• Perbaikan kesuburan tanah akan • Pada tanah-tanah berdebu (silty
memperbaiki pertumbuhan tanaman soil), tanah mengandung pasir
• Pertumbuhan tanaman yang lebih baik halus tinggi, tanah yang
akan memperbaiki penutupan tanah lebih mengandung bahan organic
baik, dan lebih banyak sisa-sisa tanaman rendah, dan tanah yang
yang kembali ke tanah setelah panen. berstruktur buruk atau tidak stabil,
• Sifat lapisan bawah tanah yang mudah mengalami pembentukan
menentukan kepekaan erosi tanah adalah kerak yang disebabkan
permeabilitas lapisan tersebut. tersumbatnya pori-pori makro
• Permeabilitas ditentukan oleh tekstur dan tanah oleh butir-butir halus tanah
struktur tanah. Tanah yang lapisan yang telah lepas dari ikatan
bawahnya berstruktur granular dan strukturnya sebagai akibat
permeable kurang peka terhadap erosi tumbukan butir-butir hujan.
dibandingkan tanah yang lapisan bawahnya
padat dan permeabilitasnya rendah. • Pengerakan tanah (soil crusting)
• Selian itu pertumbuhan bagian atas mengakibatkan menurunnya
sebanding dengan pertumbuhan akar. kapasitas infiltrasi tanah.
B. Kepekaan Erosi Tanah • Untuk mengetahui tingkat erodibilitas
• Jenis tanah memiliki kepekaan tanah dibuat indeks erodibilitas tanah
erosi tanah yang berbeda. Orang berdasarkan data analisis laboratorium.
Orang pertama yang menyajikan indeks
pertama yang menyatakannya ini adalah Middleton (1930).
adalah Bennet (1926). • Tanah di lapangan dibedakan atas tanah
• Kepekaan erosi tanah dalam peka erosi dan tanah tahan erosi,
bahasa Inggris yang benar dan kemudian dibandingkan dengan sifat
digunakan dewasa ini adalah soil kimia dan fisiknya.
erodibility bukan soil erosivity. • Dua indeks dinyatakan yaitu (1) sifat
• Kepekaan erosi tanah atau yang mempengaruhi disperse, dan (2)
erodibilitas tanah memiliki yang mempengaruhi penyerapan air
hubungan yang erat antara oleh tanah. Kedua parameter tersebut
besarnya erosi dengan nisbah kemudian menjadi dasar dalam
S1 O2 mempelajari sifat tanah dan erosi.
ൗ Fe2 O3 +Al2O3 dalam tanah.
• Upaya yang dilakukan dalam
menentukan indeks erodibilitas 3) Nisbah permukaan agregat
tanah, yi: (Andre dan Anderson, 1961):
a. Uji statis di Laboratorium. Luas permukaan butir-butir
Termasuk dalam kelompok uji > 0.05 mm
statis di Laboratorium adalah:
1) Nisbah disperse: Nisbah kandungan % debu + liat A
(debu + liat) tanah tidak terdispersi − % debu + liat B
terhadap kandungan (debu + liat)
tanah yang didispersikan di dalam
air (Middleton, 1930). dimana;
2) Nisbah liat (Bouyoucos, 1935): A= bagian tanah yang
terdispersi
(% Pasir + % debu)
B= bagian tanah yang tidak
% Liat disperse.
c. Uji Dinamik di Laboratorium. d. Uji statis di lapangan: termasuk
Termasuk dalam uji dinamik di dalam uji statis di lapangan adalah
laboratorium adalah: indeks Erodibilitas Chorley (1959):
1
1) Uji simulasi hujan
(Woodburn dan Kozachyn, Kekuatan share rata − rata × permeablitas
1956). Uji dinamik di
laboratorium dilakukan
dengan membandingkan e. Uji dinamik di lapangan. Uji di
erosi yang terjadi dari lapangan sulit, tetapi uji di
berbagai jenis tanah yang laboratirum tidak mencerminkan
diberi hujan standar. untuk menduga besarnya erosi di
lapangan.
2) Kandungan agregat stabil
dalam air (Bryan, 1968):
persentase agregat tanah
yang stabil dalam air
(agregat > 0.5 mm)
• Berdasarkan kondisi tersebut, maka dibuat dalam keadaan tanah standar yakni
tanah terbuka tidak ada vegetasi penutup sama sekali, terletak pada lereng 9%
dengan bentuk lereng yang seragam dan panjang lereng 72.6 kaki atau 22 m.
• Nilai factor erosi tanah ditandai dengan huruf K, yang dinyatakan dalam
persamaan berikut:
A
K=
R
dimana;
K = nilai factor kepekaan erosi tanah
A = besarnya erosi yang terjadi dari tanah pada petak standar (ton ha−1 ha−1 )
R = EI30 tahunan.
Semakin kecil nilai K semakin kurang peka suatu tanah terhadap erosi.
• EI30 dihitung untuk setiap kejadian hujan dengan menggunakan persamaan:
EI30 = E I30 10−2
dimana;
E = energy kinetic suatu hujan dalam ton-meter ha−1
I30 = intensitas maksimum hujan yang terjadi selama 30 menit dalam cm per jam
Nilai E dihitung dengan persamaan:
E = 210 + 89 log i
Energi hujan dan intensitas hujan yang diperlukan didapat dari analisis grafik
hujan pada kertas pias yang didapat dari penakar hujan otomatik, pada Grafik
berikut.
Grafik Hujan dari Penakar Hujan Otomatik (Pias Hujan)
• K: bagian hujan pada
gambar yang terbagi ke
dalam bagian-bagaian: a-
Analisis Hujan pada Grafik Hujan Dari Pias Hujan Otomatik b sd j-k
• L: Besarnya curah hujan
Bagian Hujan Pd Besarnya CH per Waktu terjadinya I30 (cm per bagian (cm), dimana
Gambar Pias Hujan bagian (cm) hujan (menit) I (cm/jam) Log I per jam) E (ton-m/ha/ E (ton-m/ha) EI30
(K) (L) (M) (N) (O) (P) cm hujan) (Q) (R) (S)
diawali dengan 1 mm
pada titik a, kemudian
a-b 1.00 45 1.33 0.1249 - 221.1 221.12 -
b-c - - - - - - - -
dimana kenaikan satu
baris = 2 mm = 0.2 cm
c-d 0.20 40 0.30 -0.523 - 163.5 32.69 -
d-e - - - - - - - -
• M: waktu jadinya hujan
dimana 1 kolom = 1 jam
e-f 0.55 15 2.20 0.3424 - 240.5 132.26 -
f-g - - - - - - - - = 60 menit
• I: L/M * 60
g-h 2.25 40 3.38 0.5283 - 257.0 578.29 -
• O: log I
h-i 0.20 40 0.30 -0.523 - 163.5 32.69 -
• P: L terbesar=L pd (i-j)-
i-j 3.80 40 5.70 0.756 7.20 277.3 1,053.64 75.86 (h-i)*60/30
j-k 0.40 140 0.17 -0.766 - 141.8 56.73 - • Q: 210+(89*log i) dalam
ton-m/ha/ cm hujan
Jumlah 8.40 360 7.20 1,465 2,107.42 151.73
• R: Q*L
• S: P*R/100
Nilai faktor K beberapa tanah di Indonesia (Kurnia dan Suwardjo, 1984)
1 0–8 DATAR
2 8 – 15 LANDAI
3 15 – 25 AGAK CURAM
4 25 – 45 CURAM
BOBOT LERENG = 20
BOBOT JENIS TANAH = 15
BOBOT INTENSITAS HUJAN = 10
FUNGSI HUTAN
NILA SKOR = 175 ATAU LEBIH : HUTAN LINDUNG
NILAI SKOR = 125 – 175 : HUTAN PRODUKSI TERBATAS
NILAI SKOR = 125 ATAU KURANG: HUTAN PRODUKSI TETAP
SELAIN KETENTUAN TERSEBUT, HUTAN LINDUNG:
4 5 3 185 550 HL
5 5 3 205 3.690 HL
JUMLAH 16.800
Manusia
• Manusia menentukan apakah a. Luas tanah pertanian yang diusahakannya
tanah yang akan diusahakannya
akan rusak dan menjadi tidak b. Jenis dan orientasi usaha taninya
produktif atau menjadi baik dan c. Status penguasaan tanah
produktif secara lestari d. Tingkat pengetahuan dan penguasaan
teknologi petani yang mengusahakannya
• Banyak factor yang menentukan e. Perimbangan harga antara harga produk
manusia akan memperlakukan pertanian dan harga sarana produksi dan
dan merawat serta kebutuhan petani
mengusahakan tanahnya secara f. Sistem perpajakan
bijaksana sehingga menjadi lebih g. Sumber modal yang diperlukan petani
baik dan memberikan h. Infrastruktur dan fasilitas kesejahteraan
pendapatan yang tinggi untuk petani, dan
jangka waktu yang tidak i. Untuk petani kecil adalah keuntungan dalam
terbatas, antara lain: waktu singkat yang akan mereka terima.
• Pengalaman di masa lampau • Pendekatan dan kebijakan baru
• Banyak program konservasi air dan tanah • Berdasarkan pengalaman tersebut,
mengalami kegagalan di berbagai Negara. diperlukan pendekatan baru yi
Adapun penyebab pokoknya diantaranya didasarkan kepada peningkatan
adalah system penggunaan tanah yang
mengarah kepada pertumbuhan
a. Masalah erosi tanah pada umumnya vegetasi tutupan lahan yang lebih
dipandang sebagai masalah yang berdiri baik.
sendiri, dimana hanya diatasi menggunakan
metode mekanik, padahal juga perlu • Sistem demikian diharapkan dapat
perbaikan masalah penggunaan tanah dan melindungi tanah dari erosi,
pengolahan tanah yang tepat. meningkatkan kesuburan tanah,
b. Beranggapan bahwa petani melakukan meningkatkan kandungan bahan
upaya memperbaiki dengan membangun organic tanah, dan memaksimumkan
pencegah erosi, sehingga hanya dilakukan penyerapan air oleh tanah.
himbauan, tetapi tidak dilakukan
pengukuran lanjutan bagaimana • Selain itu, tanaman semusim,
pengaruhnya terhadap pendapatan petani. rumput, atau pohonan dapat
tumbuh lebih baik, hasil meningkat,
dan petani mendapat keuntungan.
• Perlu pendekatan baru yi diperlukan • Di tingkat petani harus dikembangkan
kebijakan dan program yang menjamin penerapan konservasi tanah yang
partisipasi masyarakat desa secara farmer friendly (ramah petani), dan
besar-besaran dalam konservasi tanah perencanaan konservasi tanah haruslah
karena besarnya manfaat yang akan menggunakan pendekatan
didapat dari tindakan ini. Oleh karena “mengutamakan petani” (farmer first
diperlukan kebijakan dan program secara approach)
nasional serta implementasi di tingkat • Untuk mencapai hal tersebut, maka konservasi
petani. tanah haruslah merupakan
• Secara nasional diperlukan kebijakan • Bagian integral dari system usaha tani yang
nasional yang harus ditujukan kepada produktif
tiga obyek yang berkaitan, yi • Dikembangkan dalam kerangka kegiatan
• Perbaikan penggunaan dan pengelolaan pembangunan pertanian
lahan • Dilakukan selaras dengan tujuan keluarga
• Lebih mendorong atau mengembangkan usaha tani kecil
partisipasi secara penuh • Konservasi tanah haruslah memberikan
• Mengembangkan institusi yang keuntungan segera (dalam waktu singkat)
menyediakan berbagai dukungan yang kepada petani yang terlibat.
diperlukan pengguna lahan
• Dalam menaksir kesesuaian rekomendasi tingkat lapangan, delapan butir
berikut harus dipertimbangkan
• Secara teknis mungkin dilakukan
• Secara praktis layak
• Secara finansial diinginkan
• Rekomendasi tersebut stabil
• Berkelanjutan
• Ekonomis
• Secara social dapat diterima.
• Model yang dikembangkan dengan Payment for Environmental Services (PES)
yakni membayar upaya yang dilakukan petani terhadap jasa lingkungannya
seperti jasa air.