Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS Ditetapkan

(PPK) Direktur RSUD Kabupaten


PROSEDUR TINDAKAN Jombang

Tentang

RSUD Periodontitis Kronis dengan


KAB. JOMBANG kehilangan jaringan periodontal dr. PUDJI UMBARAN, MKP
parah

Nomor Dokumen 19/YANMED.KSM.GIGI/PP


Revisi Ke - 1 Tanggal : 01 November 2017
1. Nama penyakit (ICD) Periodontitis Kronis dengan kehilangan jaringan periodontal parah
(K. 05. 3)
2. Pengertian (Definisi) Periodontitis kronis adalah inflamasi gingiva dan aparatus pelekatan di
sekitarnya. Penyakit ini dikarateristikkan dengan kehilangan pelekatan
klinis akibat kerusakan ligamen periodontal dan kehilangan tulang
alveolar di sekitarnya.

3. Gambaran Klinis Tanda dan gejala : edema, eritema, perdarahan gingiva saat probing, dan
atau surpurasi, serta keluhan rasa gatal pada gusi di sela – sela gigi, rasa
kemeng/ rasa tidak nyaman, rasa nyeri saat mengunyah atau menggigit,
dan gigi goyang atau gusi bengkak.

Periodontitis kronis dengan destruksi tulang alveolar parah ditandai


dengan kehilangan lebih dari sepertiga jaringan periodontal. Pada gigi
molar, bila ada keterlibatan furkasi biasanya kehilangan pelekatan klinis
yang terjadi lebih besar dari kelas I. Kerusakan parah ditandai dengan
kedalaman probing periodontal lebih besar dari 6 mm dengan
kehilangan pelekatan lebih dari 4 mm.

Gambaran radiografis tampak jelas menunjukkan adanya kehilangan


tulang. Periodontitis kronis dengan kehilangan jaringan periodontal parah
dapat bersifat lokal yang melibatkan kehilangan pelekatan dari satu gigi
atau bersifat general yang melibatkan kehilangan pelekatan beberapa atau
seluruh gigi. Seseorang bisa saja mengalami 3 kondisi secara bersamaan
yaitu daerah yang sehat dan periodontitis ringan – sedang dan parah.

4. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium mikroskopis, serologis, hematologis, mikrobiologis.

5. Peralatan dan bahan obat 1. Dental unit lengkap scaler ultrasonik.

2. Alat pemeriksa standar :


Larutan pewarna plak gigi , Kaca mulut , Sonde semilunar dan lurus ,
Ekskavator , Pinset , Probe periodontal dan probe Nabers

3. Alat oral prophylaxis (OP)


Alat scaler manual , Alat scaler makro dan mikro tips , Rubber cup ,
Sikat poles gigi (brush) , Benang gigi (dental floss) , , Sikat gigi dan sikat
celah gigi

4. Alat poles
Rubber segala bentuk dan ukuran yang sesuai sikat poles gigi (brush) ,
Pumice, kapur poles , Bor, stone untuk koreksi restorasi mengemper

5. Alat bedah periodontal (ABP)


A. Alat Seri Bedah Periodontal Dasar terdiri dari :
Pisau bedah Bard parker no. 11, 12 D, 15, 15 C

Kuret Gracey (set), Castroviejo (NH 5020) , Scaler tips mikro untuk sub
gingival , Pisau gingivektomi (Kirkland) , Bone Rongeurs ,
Rasparatorium, Prichard Periosteum (PR – 3), Rasparatorium Buser ,
Bone file, bone graft pistol, Kirkland Bonechisel (13K) , Pinset jaringan
dan pinset untuk GTR
Needle holder , Gunting kawat, gunting benang dan gunting jaringan ,
Jarum + benang jahit atraumatik, monofilament (4 – 0), (5 – 0) ,
Osteotome, gingivotome

B. Alat dan Bahan Implan Gigi

C. Alat dan Bahan Bedah Periodontal Rekonstruksi dan Regenerasi

D. Electocauter

E. Alat Bedah Periodontal Mikro dan Estetika


6. Prosedur Tindakan Terapi Inisial
1. Faktor risiko sistemik mempengaruhi perawatan dan hasil perawatan
yang akan dilakukan. Faktor sistemik tersebut antaralain : penyakit
diabetes, merokok, bakteri periodontal tertentu, penuaan, gender,
predisposisi genetik, penyakit sistemik dan kondisi sistemik (imuno
supresi), stres, nutrisi, kehamilan, infeksi HIV dan pengaruh obat-obatan.
Perlu dilakukan eliminasi atau kontrol faktor risiko yang mempengaruhi
periodontitis kronis. Perlu dipertimbangkan untuk berkonsultasi dengan
dokter yang merawat pasien.
2. Instruksi dan evaluasi pengendalian plak pasien.
3. Skeling supra dan sub gingiva serta pembersihan akar gigi untuk
membersihkan plak mikrobial dan kalkulus.
4. Agen anti mikroba dapat diberikan sebagai tambahan.
5. Faktor lokal yang menyebabkan periodontitis kronis harus dieliminasi,
yaitu:
- Membongkar/ memperbaiki bentuk restorasi yang mengemper dan
crown yang over kontur
- Koreksi piranti prostetik yang menimbulkan rasa sakit
- Restorasi lesi karies, terutama karies servikal dan interproksimal

6. Evaluasi hasil terapi inisial dilakukan setelah interval waktu tertentu


yang disesuaikan terhadap adanya pengurangan inflamasi dan perbaikan
jaringan. Re-evaluasi periodontal dinilai berdasarkan temuan klinis yang
relevan dengan keadaan

7. Pada kasus tertentu, karena keparahan dan luasnya penyakit, faktor usia
dan kesehatan pasien, maka dilakukan perawatan yang tujuannya bukan
untuk mendapatkan hasil perawatan yang optimal. Pada kasus seperti ini,
perawatan hanya

Terapi Bedah Periodontal


Macam – macam perawatan bedah yang dapat dilakukan sesuai dengan
indikasi, yaitu :

1. Perawatan augmentasi gingiva (gingival augmentation)


2. Terapi regenerasi :
- Cangkok tulang (bone graft)
- Regenerasi jaringan terarah/terkendali (GTR)
- Kombinasi teknik regenerasi
3. Terapi reseksi :

- Kuretase gingiva, yang mencakup skeling, penghalusan akar dan


membersihkan jaringan patologis, dinding poket, epitelium pelekatan dan
jaringan ikat di bawahnya.
- Flep dengan atau tanpa bedah reseksi tulang
- Gingivektomi dan gingivoplasti

Terapi Restorasi dan Rekonstruksi


1. Melakukan perawatan periodontal prostesis sebagai splin permanen
bila ada kegoyangan gigi sekaligus mengganti gigi yang hilang.
2. Implan dental.

7. Tenaga medis Dokter gigi (terapi inisial, terapi pemeliharaan )


Dokter gigi spesialis periodonsia untuk perawatan terapi bedah reseksi,
augmentasi gingiva dan terapi regeneratif.

8. Prognosis Sedang, bila kondisi tulang alveolar kurang memadai, beberapa gigi
goyang, terjadi kelainan furkasi derajat satu, tetapi kemungkinan dapat
dipertahankan bila pasien kooperatif, tidak disertai penyakit/ kondisi
sistemik dan pasien tidak merokok.

Buruk, bila kehilangan tulang berat, gigi goyang, kelainan furkasi sampai
dengan derajat dua, kooperasi pasien meragukan, kondisi sistemik sulit
dikendalikan dan pasien perokok berat.
9. Informed consent dan Untuk melakukan perawatan yang menimbulkan luka pada jaringan keras
rekam medik maupun jaringan lunak ,harus ada persetujuan tertulis dari pasien untuk
menerima prosedur perawatan.

Sesuai dengan yang ditetapkan PB PDGI (odontogram, disaster victim


identification)
Tersurat secara rinci dan ditandatangani doktergigi yang
merawat disertai periode waktu perawatan (tanggal, bulan, tahun dan jam)

10. Penelaah Kritis drg. Rahardi Satrya Nugraha, Sp. Perio


11. Kepustakaan Standar Kompetensi Periodonsia. Parameters of Care. Suplements Journal
of Periodontology vol.71, no.5, May 2000, hal. 847 – 883.
Carranza’s Clinical Periodontology 10th Ed, 2006.
Rose:Periodontics Medicine, Surgery and Implants, 2004. S.H
Daliemunthe: Terapi Periodontal, 2006. S.W Prayitno : Periodontologi
Klinik: Fondasi Kedokteran Gigi Masa Depan, 2003.
Edward’s Cohen : Atlas of Cosmethic and Reconstructive Periodontal
Surgery 13th Ed, 2009.
Jombang, 01 November 2017

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :


Ketua Komite Medik Ketua KSM Gigi

dr. Rustam Effendi, SpP drg. Rahardi Satrya N, Sp.Perio


NIP. 19580628 198812 1 001 NIP. 19851008 201410 1 076 HR

Anda mungkin juga menyukai