Anda di halaman 1dari 40

BAB II

PROFIL KABUPATEN SUBANG

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI

A. Letak Geografis

Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak di bagian utara Propinsi Jawa Barat
dengan batas koordinat yaitu antara 1070 31' - 1070 54' Bujur Timur dan 60 11' - 60 49'
Lintang Selatan.

B. Wilayah Administratif

Luas Wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176 hektar atau sekitar 6,34 persen dari luas
Propinsi Jawa Barat, sedangkan range ketinggian tempat antara 0 – 1500 m dpl
(di atas permukaan laut).

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten


Subang, batas wilayah administrative Kabupaten Subang terletak pada :

▪ Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa


▪ Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Bandung
▪ Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang
▪ Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang

Secara administratif Kabupaten Subang sampai dengan tahun 2007 terdiri dari 22
kecamatan dan 253 desa/kelurahan (246 Desa dan 7 Kelurahan) dan pada Tahun 2008
menjadi 30 kecamatan yang terdiri dari 245 desa dan 8 (delapan) kelurahan. Untuk lebih
jelasnya mengenai letak administratif Kabupaten Subang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Bab II Profil Kabupaten Subang Page II - 1


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA


MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT
Peta Wilayah Administrasi

Gambar 2.1
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 2


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Subang

A. Topografi

Dilihat dari topografinya Kabupaten Subang dapat dibagi dalam 3 (tiga) zona daerah, yaitu ;

1. Daerah Pegunungan

Daerah ini memiliki ketinggian antara 500 - 1500 m dpl dengan luas 41.035,09 hektar
atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang.Wilayah ini meliputi
Kecamatan Sagalaherang, sebagian besar Kecamatan Jalancagak, sebagian besar
Kecamatan Cisalak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang.

2. Daerah Bergelombang/Berbukit

Daerah dengan ketinggian antara 50 - 500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16 hektar
atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayahnya meliputi
Kecamatan Cijambe, Kecamatan Subang, Cibogo, Kaljati, Cipeundeuy, Sebagian Besar
Kecamatan purwadadi dan Cikaum.

3. Daerah Dataran Rendah

Dengan ketinggian antara 0 – 50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektar atau 45,15 persen
dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Ini adalah wilayah pantura (Pantai Utara)
meliputi Kecamatan Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara,
Pamanukan, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, sebagian kecil Kecamatan Cikaum dan
sebagian kecil Kecamatan Purwadadi.

B. Kemiringan Lahan

Apabila dilihat dari tingkat kemiringan lahan,maka tercatat bahwa 80,80 persen wilayah
Kabupaten Subang memiliki tingkat kemiringan 00 - 170, 10,64 persen dengan tingkat
kemiringan 180 - 450, sedangkan sisanya (8,56 persen) memiliki kemiringan diatas 450.
Distribusi wilayah menurut kemiringan dan ketinggian tempat dapat dilihat pada Tabel 2.1
dan Tabel 2.2.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 3


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Tempat
Di Kabupaten Subang Tahun 2006
Klasifikasi
Meliputi Wilayah Luas Persentase
Ketinggian Tempat
Kecamatan (hektar) (%)
(m dpl)
(1) (2) (3) (4)
- Ciasem
- Blanakan
- Pusakanagara
- Sebagian Patokbeusi
- sebagian Purwadadi
0 – 25 - Sebagian Cikaum 55.398,48 27,00
- sebagian Pabuaran
- Pamanukan
- Legonkulon
- Binong
- Compreng
- Sebagian Pagaden
- Cipunagara
26 – 50 37.241,22 18,15
- Sebagian Pabuaran
- sebagian Purwadadi
- Sebagian Cipeundeuy
- sebagian Purwadadi
- sebagian Pagaden
51 – 75 16.502,45 8,04
- sebagian Cikaum
- sebagian Subang
- sebagian Cibogo
- Sebagian Cipeundeuy
- Kalijati
76 – 100 - Sebagian Subang 13.964,32 6,81
- sebagian Cibogo
- sebagian Cijambe
- Sebagian Cipeundeuy
- Sebagian Sagalaherang
- sebagian Kalijati
- sebagian Subang
101 – 500 - sebagian Cijambe 41.035,39 20,00
- sebagianCisalak
- sebagian Jalancagak
- sebagian Tanjungsiang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 4


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Klasifikasi
Meliputi Wilayah Luas Persentase
Ketinggian Tempat
Kecamatan (hektar) (%)
(m dpl)
(1) (2) (3) (4)
- Sebagian Sagalaherang
- Sebagian Jalancagak
501 – 1000 12.310,42 6,00
- sebagian Cisalak
- sebagian Tanjungsiang
- Sebagian Sagalaherang
- Sebagian Jalancagak
> 1000 28.724,67 14,00
- sebagian Cisalak
- sebagian `Tanjungsiang
Jumlah 205.176,95 100,00
Sumber : Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Subang.

Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng
Di Kabupaten Subang Tahun 2006
Klasifikasi Luas Persentase
Meliputi Wilayah Kecamatan
Kemiringan Tanah (hektar) (%)
(1) (2) (3) (4)
Kabupaten Subang bagian utara
hingga
tengah, mulai dari pantai utara
hingga
0° - 17° 165.793,03 80,80
Kalijati, Subang dan Cibogo
ditambah
sebagian kecil Jalancagak dan
Tanjungsiang
Wilayah Subang selatan bagian
tengah
yang meliputi Kalijati, Subang
dan Cibogo
18° - 45° bagian selatan ditambah 21.827,32 10,64
sebagian
Sagalaherang, sebagian Cisalak
dan
Cijambe
Sebagian Kecamatan
Sagalaherang,
> 45° sebagian Cisalak, sebagian 17.556,60 8,56
Jalancagak
dan sebagian besar Tanjungsiang
Jumlah 205.176,95 100,00
Sumber : Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Subang.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 5


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Topografi

Gambar 2.2
Peta Topografi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 6


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
Keterangan : ( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Kemiringan

Gambar 2.3
Peta Kemiringan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 7


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

C. Geologi

Penelaahan kondisi geologi Kabupaten Subang, didasarkan pada data hasil penyelidikan
yang pernah dilakukan sebelumnya oleh pusat pengembangan dan penelitian geologi
(PPPG) Direktorat Geologi Departemen Pertambangan dan Energi Tahun 1978. geologi
kawasan pantai utara kabupaten Subang dibentuk oleh empat satuan endapan yaitu :

✓ Endapan batu pasir tufaan, batu pasir, lpasir dan lanau tufaan. Membentuk dataran luas
menggelombang lemah, kelulusan sedang hingga tinggi, terutama pada pelapukan batu
pasir dijumpai didaerah Ciasem, Batanggede dan sekitarnya.
✓ Alluvium Endapan Sungai, umumnya tersusun oleh bahan-bahan berbutir halus
(lempung lanau dengan sisipan pasir) dan bahanbahan berbutir kasar (pasir dan kekrikil)
kelulusan rendah sampai tinggi dijumpai di keamatan Pusakanagara bagian timur.
✓ Alluvium endapan dataran berbutir sedang sampai halus yang terdiri dari pasir dan
lempung dengan sisipan pasiran, kelulusan sedang, sebagian besar daerah pantai utara
Kabupaten Subang dibentuk oleh alluvium Endapan dataran ini.
✓ Endapan lanau, pasir, kerikil tertutup oleh lempung dijumpai di desa Pangarengan
bagian utara.

Tabel 2.3
Kondisi Geologi wilayah Kabupaten Subang
Daya
No. Wilayah Batuan Penyusun Sifat Fisik Batuan Dukung Tanah
Fondasi
Endapan Aluvial Lepas, sangat lunak,
Lempung lanauan
1 GL-1 (Lempung, lempung kelulusan rendah, Rendah
endapan rawa
organik, pasir. mudah digali
Lepas, lunak,
Endapan aluvial pantai Lempung hingga
2 GL-2 kelulusan hingga Rendah
(lempung, lanau, pasir) lempung lanauan
sedang
Endapan alluvial pantai Rendah
Lepas hingga agak
3 GL-3 (Lempung ,pasir, sedikit hingga Lempung lanauan
padu, mudah digali
kerikil) sedang
Lempung hingga
Endapan alluvial Lepas, lunak,
lempung pasiran
4 GL-4 (lempung dan pasir kelulusan sedang, Rendah
kedalaman efektif
halus-kasar) mudah digali
kurang dari 50 cm
Endapan aluvial sungai Lepas, lunak, Lempung pasir
5 GL-5 Sedang
(lempung, pasir, kerikil) kelulusan sedang- aluvium, tebal efektif

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 8


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Daya
No. Wilayah Batuan Penyusun Sifat Fisik Batuan Dukung Tanah
Fondasi
tebal tinggi, mudah digali kurang dari 0,5 meter
5 – 7 meter
Endapan Kolovium Lepas hingga agak Lempung pasiran,
6 GL-6 Sedang
(lempung pasir, kerikill) padu, mudah digali tebal 2-3 meter
Padu, agak keras, Lempung hingga
Sedang
Batu pasir tufaan, kelulusan rendah lempung pasiran
7 GL-7 hingga
lempung konglomerat hingga sedang, agak regosol,tebal efektif
tinggi
sukar digali lebih dari 0,5 meter
Batuan gunung api Sedang Lempung litosol,
Umumnya padu dan
8 GL-8 (breksi,lahar, lava, hingga kedalaman efektif
keras
tupa) tinggi lebih dari 0,9 meter
Umumnya agak
Batuan guning api Sedang Lempung litosol,
padu, namun
9 GL-9 (tufa batu apung, hingga kedalaman efektif 0,9
mudah digali,
lavili, lava berongga) tinggi meter
kelulusan sedang
Berongga hingga Sedang
Lava muda dan
10 GL-10 padat, keras sulit hingga Lempung latosol
aglomerat
digali tinggi
Lepas hingga agak
padu, mudah
Tufa, lahar lapuk, hancur, kelulusan Lempung tebal tanah
11 GL-11 Sedang
lapili, breksi rendah hingga 0,2 – 0,5 meter
sedang, mudah
digali
Batuan sedimen Mudah pecah dan
marin(batu lempung, hancur, mudah
12 GL-12 Rendah Lempung
batupasir, napal, runtuh, kelulusan
konglomerat) rendah
Sumber : Hasil Analisis RTRW Kabupaten Subang

Tabel 2.4
Rekomendasi Penggunaan Tanah di Wilayah Kabupaten Subang
Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan
No Wilayah Penggunaan Saat ini Rekomendasi penggunaan
1 GL-1 Rawa, sawah, hutan bakau, dan 1. Tambak
tambak 2. Hutan Bakau
3. Wisata pantai
2 GL-2 Sawah dan Pemukiman 1. Sawah dengan pengaturan Irigas
2. Tambak
3. Industri yang memerlukan banyak air
dengan memangfaatkan air tanah
dalam

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 9


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

No Wilayah Penggunaan Saat ini Rekomendasi penggunaan


3 GL-3 Pemukiman, sawah dan kebun 1. Setempat untuk pengembangan
campuran permukiman dan perkotaan dengan
memanfaatkan sumber air tanah dalam
2. Sawah Irigasi
3. Industri yang banyak memerlukan air
dengan memanfaatkan sumber air
tanah dalam
4 GL-4 Terutama sawah, setempat 1. Sawah Irigasi
permukiman, dan kebun 2. Perkotaan dan permukiman terbatas
campuran 3. Industri yang tidak banyak memerlukan
banyak air
5 GL-5 Sawah dan balukar 1. Hutan
2. Setempat pertanian lahan kering atau
tanaman tahunan
3. Pertambangan bahan galian golongan C
6 GL-6 Permukiman, sawah ladang dan 1. Permukiman
kebun campuran 2. Pertanian lahan kering
7 GL-7 Permukiman, perkotaan, sawah, 1. Setempat untuk pengembangan
kebun karet, hutan dan setempat perkotaan dan permukiman dengan
kebun campuran memanfaatkan sumber air tanah dalam
2. Persawahan (Perlu Irigasi)
3. Perkebunan tanaman keras
8 GL-8 Sangat beragam yaitu hutan alam, 1. Hutan
ladang, kebun campuran, 2. Kebun tanaman keras
perkebunan permukiman dan 3. Setempat permukiman terbatas
sawah pada daerah lembah
sempit
9 GL-9 Belukar, perkebunan, kebun 1. permukiman terbatas dengan
campuran, setempat permukiman pengaturan sistem pembuangan air
kotor
2. pada lereng curam sebaiknya
perkebunan tanaman keras
10 GL-10 Hutan alam, belukar, perkebunan 1. Tempat Rekreasi
teh, kebun campuran dan 2. Villa
setempat permukiman 3. Perkebunan tanaman tahunan (keras)
4. Hutan pada daerah Curam (>50%)
11 GL-11 Hutan, perkebunan teh, belukar, 1. Dilereng atas : Hutan dan Tanaman
kebun campuran, kebun sayuran, Keras
setempat permukiman 2. Dilereng tengah : Pertanian lahan kering
3. Dilereng bawah : Pertanian lahan
kering, permukiman dan wisata
12 GL-12 Hutan alam, belukar, ladang, 1. Hutan
sawah musiman pada lembah 2. Perkebunan tanaman keras
landai dan setempat permukiman
Sumber : Hasil Analisis RTRW Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 10


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
Keterangan : ( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Geologi

Gambar 2.4
Peta Geologi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 11


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

D. Profil Hidrologi

Kondisi sumber air yang ada di Kabupaten Subang dan sekitarnya, baik air permukaan
maupun air tanah digunakan sebagian besar untuk kebutuhan air bersih, irigasi dan
industri.

Potensi sumber daya air di Kabupaten Subang terdiri dari 3 jenis, yaitu :

1. Air Permukaan

Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam


satu daerah tertentu dan mengalirkannya ke laut. Sungai ini
dapat digunakan juga untuk aspek irigasi, pembangkit tenaga
listrik, perikanan, pariwisata dan lainnya. Sungai yang ada dan
mengalir di Kabupaten Subang antara lain sungai Cipunegara, Ciasem, dan sungai
Cilamaya. Pola aliran sungai tersebut termasuk pola dedentrik dan pada umumnya
sungai tersebut merupakan sungai permanen dimana air mengalir sepanjangmasa
tanpa dipengaruhi kondisi musim kemarau dan musim hujan.

Sumber daya air permukaan Kabupaten Subang terdiri dari air sungai, saluran Tarum
Timur dan air danau/situ. Sampai saat ini air permukaan merupakan sumber air utama
yang dimanfaatkan oleh penduduk.

Kabupaten Subang mempunyai 4 (empat) Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu; DAS
Cipunagara, DAS Ciasem, DAS Cilamaya dan DAS Cilalanang yang beranak sungai
sebanyak 158 buah dengan jumlah panjang 874,88 km. Air sungai yang berfungsi
sebanyak 25 buah, dengan Saluran Induk Tarum Timur dari bendung Pompa Curug
sampai dengan bendung Salam Darma sepanjang 67,829 km. Adapun debit rata-rata
sebesar 102,02 m3/dt yang terdiri dari debit sungai 47,50 m3/dt dan saluran Tarum
Timur 54,52 m3/dt. Pola aliran sungai dan DAS dapat dilihat pada Gambar 2.6.

2. Mata Air

Mata air yang telah diketahui banyak terdapat di bagian lereng perbukitan vulkanik
terutama antara Jalancagak dan Sagalaherang. Debit mata air sangat beragam mulai
kurang dari satu hingga lebih dari 50 liter/detik. Mata air yang berdebit besar termasuk

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 12


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

mata air panas Ciater. Daerah yang lebih tinggi disebelah selatannya merupakan
daerah resapannya.

3. Air Tanah

Kedalaman air tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah, lapisan
pembawa air (akuifer) di Kabupaten Subang dibagi menjadi 4 (empat), berdasarkan
produktifitas akuifer dan terdapatnya air tanah :

✓ Akuifer produktif dengan penyebaran luas : akuifer dengan keterusan sedang, muka
air tanah atau tinggi pizometri air tanah dekat atau diatas muka tanah setempat,
mencapai 240 cm diatas permukaan tanah setempat, debit sumur umumnya
mencapai 5 liter/detik.
✓ Akuifer dengan produktifitas sedang dan penyebaran luas : akuifer dengan
keterusan sedang, muka air tanah atau tinggi pizometri air tanah dekat atau diatas
muka tanah setempat, debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik.
✓ Setempat Akuifer dengan produktifitas sedang : akuifer tidak menerus, tipis dan
rendah keterusannya, muka air tanah umumnya dangkal, debit sumur umumnya
kurang dari 5 liter/detik.
✓ Akuifer dengan produktifitas rendah, setempat : umumnya kelulusan rendah, air
tanah dalam masih bisa disadap meskipun debitnya kecil.

Potensi Air tanah secara kuantitatif (debit, liter/detik) untuk seluruh Kabupaten
Subang belum terinformasikan secara jelas, namun dari segi pemanfaatan yang ada
saat ini menunjukan sebagian industri mengandalkan sumber air tanah sebagai satu-
satunya sumber air alternatif, terutama pada Kecamatan Pabuaran, Patokbeusi dan
Cipendeuy.

Akibat berbagai kegiatan industri dan perkotaan seperti di Kecamatan Pabuaran,


Cipendeuy, Patokbeusi dan Ciasem banyak menyedot air tanah telah menyebabkan
terjadinya penurunan muka air tanah yang mencolok, serta menurunkan indeks
produktivitas sumur bor, sampai dengan pertengahan tahun 2000 konsumsi air tanah
di Kabupaten Subang digunakan oleh 126 perusahaan sebanyak 236 sumur.
Pemanfaatan sumber daya air tanah, diutamakan sebagai komoditas sosial, guna
memenuhi kebutuhan masyarakat (domestik).

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 13


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Hidrologi

Gambar 2.5
Peta Hidrologi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 14


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
Keterangan : ( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Aliran Sungai dan DAS

Gambar 2.6
Pola aliran sungai dan DAS Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 15


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

E. Jenis Tanah

Penyebaran jenis tanah berkaitan erat dengan keadaan bentuk lahan. Jenis tanah yang
ditemukan di Kabupaten Subang antara lain :

✓ Aluvial
Berwarna abu abu, derajat keasaman rendah, cocok untuk dimanfaatkan sebagai
lahan pesawahan dan palwija.

✓ Asosiasi Glei Humus Rendah dan Aluvial Kelabu


Pada umumnya jenis tanah ini selalu tergenang (basah) dan berwarna abu abu.
Kebanyakan fragmen jenis tanah ini adalah fraksi lempung (berstektur halus) dan
sebagian kecil pasir (tekstur kasar), kedalaman efektif tanah lebih besar dari
90 cm.

✓ Podsolik
Umumnya tanah jenis ini berlapis cadas, terdapat konkresi besi, difiensi unsure
mikro, pH rendah. Kesuburan kimiawinya ditingkatkan dengan pemupukan dan
pembeian bahan kapur. Jenis tanah ini cocok untuk dimanfaatkan untuk tanaman
ubi rambat, buah buahan, tembakau, karet dan macam macam tanaman tanah
kering.

F. Klimatologi

Secara umum Kabupaten Subang beriklim tropis dengan curah hujan 1.600 – 3.000
mm/tahun dengan jumlah hari hujan 40 - 220 hari Iklim yang demikian ditunjang oleh
adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai menjadikan sebagian besar luas
tanah Kabupaten Subang digunakan untuk pertanian. Jumlah curah hujan dan banyaknya
hari hujan di Kabupaten Subang dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan 2.6.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 16


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.5
Jumlah Curah Hujan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Subang Tahun 2005
(mm)
No Kecamatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jml
1 SAGALAHERANG 481 580 661 359 154 121 110 85 - 85 469 358 3463,00
2 JALANCAGAK 760 519 162 537 467 13 99 - 1 28 126 652 3364,00
3 CISALAK - - - - - - - - - - - - -
4 TANJUNGSIANG - - - - - - - - - - - - -
5 CIJAMBE 257 53 69 37 18 - - - - 32 30 69 565,00
6 CIBOGO - - - - - - - - - - - - -
7 SUBANG 572 437 351 182 81 94 23 - - - 86 242 2068,00
8 KALIJATI - - - - - - - - - - - - -
9 CIPEUNDEUY 367 190 110 165 138 - 15 - - 10 19 359 1373,00
10 PABUARAN 308 114 209 69 70 4 68 - - 24 17 51 934,00
11 PATOKBEUSI 237 613 333 387 248 53 5 1 - 2 356 89 2324,00
12 PURWADADI - - - - - - - - - - - - -
13 CIKAUM 198,0 216,3 122,4 175,8 21,2 29,4 51,3 5,2 8,8 17,4 26,2 114,7 986,70
14 PAGADEN - - - - - - - - - - - - -
15 CIPUNAGARA 400 64 142 6 51 39 3 - 2 - 25 131 863,00
16 COMPRENG 400 64 142 6 51 39 3 - 2 - 25 131 863,00
17 BINONG 436 455 120 31 - - 89 2 - - 60 87 1280,00
18 CIASEM 237 513 256 215 202 53 5 1 - - 56 89 1627,00
19 PAMANUKAN 14 13 20 21 30 16 13 18 12 12 17 24 210,00
20 PUSAKANAGARA 1.496 326 647 293 375 41 89 - - - 70 - 3337,00
21 LEGONKULON - - - - - - - - - - - - -
22 BLANAKAN 308 197 209 123,3 12 12 24 - - 12 64 48 1009,30
Rata-rata Jumlah Curah Hujan Per Tahun 2.022,25
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang dan Hasil Analisis

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 17


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.6
Jumlah Hari Hujan Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Subang Tahun 2006
No Kecamatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jml
1 SAGALAHERANG 27 24 20 17 8 7 8 3 - 3 12 22 151,00
2 JALANCAGAK 26 22 12 20 20 2 3 - 1 2 8 27 143,00
3 CISALAK - - - - - - - - - - - - -
4 TANJUNGSIANG - - - - - - - - - - - - -
5 CIJAMBE 21 6 11 7 6 - - - - 4 10 9 74,00
6 CIBOGO - - - - - - - - - - - - -
7 SUBANG 26 23 19 14 6 8 2 - - - 6 18 122,00
8 KALIJATI - - - - - - - - - - - - -
9 CIPEUNDEUY 14 13 6 9 7 - 7 - - 1 3 15 75,00
10 PABUARAN 16 10 8 3 3 1 1 - - 1 1 3 47,00
11 PATOKBEUSI 13 19 15 7 8 4 2 1 - 1 4 10 84,00
12 PURWADADI - - - - - - - - - - - - -
13 CIKAUM 6 9 12 7 3 3 4 - - 1 3 6 54,00
14 PAGADEN - - - - - - - - - - - - -
15 CIPUNAGARA 12 7 7 2 1 2 1 - 1 - 2 6 41,00
16 COMPRENG 12 7 7 2 1 2 1 - 1 - 2 6 41,00
17 BINONG 18 21 4 1 4 - 3 1 - - 2 7 61,00
18 CIASEM 13 19 20 7 13 4 2 1 - - 2 10 91,00
19 PAMANUKAN 8 6 9 3 8 4 8 9 6 9 7 12 89,00
20 PUSAKANAGARA 60 17 39 34 28 9 11 - - - 18 - 216,00
21 LEGONKULON - - - - - - - - - - - - -
22 BLANAKAN 25 16 17 10 1 1 2 - - 1 7 12 92,00
Rata-rata Jumlah Hari Hujan Per Tahun 115,08
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang dan Hasil Analisis

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 18


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

G. Pola Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Subang, pengklasifikasiannya sama seperti yang sudah


baku digunakan secara nasional yaitu dibedakan menjadi 2 (dua) klasifikasi besar, lahan
sawah dan lahan kering (darat). Lahan sawah dibedakan menurut jenis pengairan
sedangkan lahan kering dirinci menurut status penggunaannya.

Di Kabupaten Subang luas lahan yang digunakan seluruhnya mencapai 201.786 hektar yang
terdiri dari sawah seluas 84.167 hektar (41,71 %) dan lahan kering seluas 121.009 hektar
(58,29 %). Memperhatikan data luas lahan lebih jauh ternyata kualitas sawah di Kabupaten
Subang sebagian besar sudah merupakan sawah berpengairan irigasi teknis dan setengah
tekhnis. Hal ini merupakan peluang yang cukup besar untuk dapat lebih meningkatkan
produksi dan produktivitas lahan lebih tinggi lagi melalui penerapan pola sapta usaha tani
secara lebih intensif.

Gambar 2.7
Grafik Persentase Luas Lahan Kering dan Lahan Sawah
di Kabupaten Subang Tahun 2006

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 19


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.7
Luas Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006
(Hektar)

No Kecamatan Tanah Sawah Tanah Kering Jumlah

1 SAGALAHERANG 2.574 7.650 10.224


2 JALANCAGAK 2.076 8.263 10.339
3 CISALAK 2.290 7.991 10.281
4 TANJUNGSIANG 1.928 6.341 8.269
5 CIJAMBE 2.111 8.221 10.332
6 CIBOGO 2.043 3.384 5.427
7 SUBANG 2.677 2.791 5.468
8 KALIJATI 2.641 10.565 13.206
9 CIPEUNDEUY 1.503 9.931 11.434
10 PABUARAN 4.395 4.335 8.730
11 PATOKBEUSI 5.854 2.208 8.062
12 PURWADADI 1.307 8.227 9.534
13 CIKAUM 2.673 6.607 9.280
14 PAGADEN 5.377 2.799 8.176
15 CIPUNAGARA 4.989 5.084 10.073
16 COMPRENG 4.871 1.515 6.386
17 BINONG 8.466 2.090 10.556
18 CIASEM 6.810 4.914 11.724
19 PAMANUKAN 4.890 3.281 8.171
20 PUSAKANAGARA 6.600 4.431 11.031
21 LEGONKULON 2.792 5.966 8.758
22 BLANAKAN 5.300 4.415 9.715
JUMLAH 84.167 121.009 205.176
TAHUN 2005 84.167 121.009 205.176
TAHUN 2004 84.701 120.475 205.176
TAHUN 2003 84.701 120.475 205.176
TAHUN 2002 84.701 120.475 205.176
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 20


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.8
Luas Tanah Sawah dan Pengairan Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006
(Hektar)
Irigasi
Irigasi Irigasi Tadah
No Kecamatan Setengah Non PU Jumlah
Teknis Sederhana Hujan
Teknis
1 SAGALAHERANG - 683 1.558 153 180 2.574
2 JALANCAGAK - 92 1.111 - 873 2.076
3 CISALAK - 900 850 - 540 2.290
4 TANJUNGSIANG - 657 - - 1.271 1.928
5 CIJAMBE 321 1.196 - 549 45 2.111
6 CIBOGO 408 508 90 1.037 - 2.043
7 SUBANG 2.046 491 128 12 - 2.677
8 KALIJATI 2.037 100 150 230 124 2.641
9 CIPEUNDEUY - 448 763 292 - 1.503
10 PABUARAN 1.530 431 - 2.131 303 4.395
11 PATOKBEUSI 5.526 - - 328 - 5.854
12 PURWADADI 562 130 - 20 595 1.307
13 CIKAUM 1.246 449 - 978 - 2.673
14 PAGADEN 3.539 1.732 - 106 - 5.377
15 CIPUNAGARA 618 1.623 - 2.748 - 4.989
16 COMPRENG 4.559 312 - - - 4.871
17 BINONG 8.466 - - - - 8.466
18 CIASEM 6.657 153 - - - 6.810
19 PAMANUKAN 4.890 - - - - 4.890
20 PUSAKANAGARA 6.600 - - - - 6.600
21 LEGONKULON 2.728 - - 64 - 2.792
22 BLANAKAN 5.300 - - - - 5.300
JUMLAH 57.033 9.905 4.650 8.648 3.931 84.167
TAHUN 2005 57.033 9.905 4.650 8.648 3,931 84.167
TAHUN 2004 59.964 6.059 5.359 7.372 5.947 84.701
TAHUN 2003 59.632 8.807 2.392 7.679 6.191 84.701
TAHUN 2002 61.005 5.018 5.359 7.372 5.947 84.701
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 21


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.9
Luas Tanah Kering dan penggunaannya Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006 (Hektar)
Tanah Pekarangan Tegal, Kebun, Kolam/ Tanah yang Hutan Rakyat
Padang Lain - Hutan
No Kecamatan untuk bangunan dan Ladang dan Tambak Tebat/ sementara tidak Tanaman Perkebunan Jumlah
Rumput Lain Negara
halaman sekitarnya Huma Empang diusahakan Kayu2an
1 SAGALAHERANG 770 328 12 2.993 - 33 268 2.032 1.001 213 7.650
2 JALANCAGAK 842 3.022 57 866 - 9 - 136 2.297 1.034 8.263
3 CISALAK 796 1.122 - 455 - 148 - 280 1.439 3.751 7.991
4 TANJUNGSIANG 919 1.829 - 2.337 - 32 - 402 450 372 6.341
5 CIJAMBE 509 3.209 - 19 - 25 - 2.524 278 1.657 8.221
6 CIBOGO 335 416 2 129 - 41 14 11 2.009 427 3.384
7 SUBANG 1.526 575 - 127 - 46 - 240 - 277 2.791
8 KALIJATI 1.367 110 5 652 - 38 - 3.923 2.970 1.500 10.565
9 CIPEUNDEUY 1.505 487 60 94 - 35 - 2.076 4.621 1.053 9.931
10 PABUARAN 1.169 1.088 - 168 - 48 - 1.136 726 - 4.335
11 PATOKBEUSI 1.175 329 - 510 - - - - 194 - 2.208
12 PURWADADI 1.437 2.318 - 1.013 - 38 - 591 726 2.104 8.227
13 CIKAUM 652 1.426 - 2.028 - 9 - - 2.492 - 6.607
14 PAGADEN 1.376 1.010 - 372 - 41 - - - - 2.799
15 CIPUNAGARA 1.334 1.667 - 477 - 2 - - 1.604 - 5.084
16 COMPRENG 584 253 - 678 - - - - - - 1.515
17 BINONG 1.455 568 - 21 - 46 - - - - 2.090
18 CIASEM 2.377 283 - 2.246 - 8 - - - - 4.914
19 PAMANUKAN 1.027 115 - 358 1.315 109 - - - 357 3.281
20 PUSAKANAGARA 2.081 749 - 748 714 23 - - - 116 4.431
21 LEGONKULON 552 24 - 493 2.386 20 - - - 2.491 5.966
22 BLANAKAN 1.213 137 - 396 667 - - - - 2.002 4.415
JUMLAH 25.001 21.065 136 17.180 5.082 751 282 13.351 20.807 17.354 121.009
TAHUN 2005 25.001 21.065 136 17.180 5.082 751 282 13.351 20.807 17.354 121.009
TAHUN 2004 27.434 26.528 267 11.281 4.366 1.278 380 9.470 21.819 17.652 120.475
TAHUN 2003 27.434 24.528 267 11.281 4.366 1.278 380 9.470 21.819 17.652 120.475
TAHUN 2002 27.434 26.528 267 11.281 4.366 1.278 380 9.470 21.819 17.652 120.475
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 22


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

h. Potensi Ekonomi Unggulan

Pada Tabel berikut dijelaskan mengenai basis ekonomi yang terdapat di Kabupaten Subang,
dan juga sentra atau lokasinya serta tujuan pemasarannya.

Tabel 2.10
Potensi Ekonomi Unggulan Kabupaten Subang

No. Kecamatan Komoditi Sentra/Lokasi Tujuan Pemasaran

1. JALAN CAGAK BASIS


- Luas Wilayah : Nenas Jalancagak, Tambakan, Lokal, Regional,
10.339 ha Kumpay, Sarireja, Ciseuti nasional

- Luas areal tanah PENUNJANG


sawah : Sapi potong Cimanglid, Sanca, Lokal, Regional,
2.076 ha Sapi perah Ciater, Palasari nasional
Palawija Ciater, Palasari
- Luas areal tanah
Agroindustri Tambakan, Kumpay,
kering :
Sarireja, Ciseuti,
8.263 ha
Kasomalang
2. SAGALAHERANG BASIS

- Luas Wilayah : Pisang Cipancar, Cijengkol, Lokal, Regional,


10.224 ha Manggis Sukamandi, nasional
Dayehkolot,Cikujang
- Luas areal tanah
PENUNJANG
sawah :
2.574 ha Sapi Perah, Palawija Cicadas,Sagalaherang, Lokal, Regional,
Agroindustri Curugagung, nasional
- Luas areal tanah Cintamekar, Ponggang,
kering : Talagasari.
7.650 ha
3. TANJUNGSIANG BASIS
- Luas Wilayah : Ketela Pohon Tanjungsiang Lokal, Regional
8.269 ha PENUNJANG
- Luas areal tanah Domba dan Sapi Buniara Lokal, Regional,
sawah : Albasiah Kawunganten nasional
1.928 ha Agroindustri Kawunganten,
Tanjungsiang
- Luas areal tanah
kering :
6.341 ha
4. CIJAMBE BASIS
- Luas Wilayah : Ikan Air Tawar Cijambe. Gunungtua, Lokal, Regional,
10.332 ha Tanjungwangi nasional

- Luas areal tanah PENUNJANG


sawah : Domba dan Sapi Cirangkong, Lokal, Regional,
2.111 ha Albasiah Cibalandong nasional
Agroindustri Cirangkong,
- Luas areal tanah
Cibalandong
kering :
Pasir & Batu alam Cikadu, Cijambe, Gunung
8.221 ha
tua, Tanjungwangi

5. KALIJATI BASIS
Rambutan dan industri Kalijati Barat, Lokal, Regional,

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 23


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

No. Kecamatan Komoditi Sentra/Lokasi Tujuan Pemasaran

Tanggulun, nasional
- Luas Wilayah :
Kaliangsana,Dawuan
13.206 ha
PENUNJANG
- Luas areal tanah
sawah : Domba & sapi Dawuan, Jambelaer Lokal, Regional,
2.641 ha Palawija Jambelaer, Kalijati Timur nasional
Kalijati Barat, Tanggulun,
- Luas areal tanah Agroindustri Kaliangsana,Dawuan
kering :
10.565 ha
6. PABUARAN BASIS
- Luas Wilayah : Industri Karangmukti. Lokal, Regional,
8.730 ha Kadawung,Salamjaya, nasional
Tanjungrasa
- Luas areal tanah
sawah : PENUNJANG
4.395 ha Domba dan Sapi Cihambulu,Salamjaya Lokal, Regional,
Palawija Karangmukti, Kadawung nasional
- Luas areal tanah
Agroindustri Siluman, Tanjungrasa
kering :
4.335 ha
7. PATOKBEUSI BASIS
- Luas Wilayah : Padi Jatiragas Hilir, Lokal, Regional,
8.062 ha Rancabango, Gempolsari nasional

- Luas areal tanah PENUNJANG


sawah : Domba Rancabango, Ciberes Lokal, Regional,
5.854 ha Jamur Merang Rancabango nasional
Agroindustri Gempolsari
- Luas areal tanah
kering :
2.208 ha
8. PURWADADI BASIS
- Luas Wilayah : Rambutan dan Industri Belendung, Panyingkiran, Lokal, Regional,
9.534 ha Purwadadi Barat, nasional
Wanakerta
- Luas areal tanah
sawah : PENUNJANG
1.307 ha Domba dan Sapi Wanakerta Lokal, Regional,
Palawija Panyingkiran, nasional
- Luas areal tanah
Agroindustri Purwadadi Timur,
kering :
Wanakerta, Belendung
8.227 ha
9. PAGADEN BASIS
- Luas Wilayah : Ikan Air Tawar Sumurgintung, Lokal, Regional,
8.176 ha Gunungsari, Pangsor, nasional
Belendung
- Luas areal tanah
sawah : PENUNJANG
5.377 ha Domba Cihambulu, Salamjaya Lokal, Regional,
Ayam Gunung Sembung nasional
- Luas areal tanah
Palawija Pangsor, Gembor
kering :
Agroindustri Gunungsari
2.799 ha
10. BINONG BASIS
- Luas Wilayah : Padi Tambakdahan, Mariuk, Lokal, Regional,
10.556 ha Citrajaya nasional

- Luas areal tanah PENUNJANG


sawah : Agroindustri Wanajaya, Mulyasari, Lokal, Regional,

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 24


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

No. Kecamatan Komoditi Sentra/Lokasi Tujuan Pemasaran

8.466 ha Bojonegara nasional


Jagung Karangsari, Bojongkeding
- Luas areal tanah
Kelapa Mulyasari
kering :
2.090 ha
11. PUSAKANAGARA BASIS
- Luas Wilayah : Ikan Tangkap dan Pusakaratu, Cigugur Kaler, Lokal, Regional,
11.031 ha Wisata Rangdu, Kotasari, nasional
Rancadaka
- Luas areal tanah
sawah : PENUNJANG
6.600 ha UKM Gempol, Kalentambo Lokal, Regional,
Itik/Telur Asin Kotasari nasional
- Luas areal tanah
Domba Cigugur Kaler, Rangdu,
kering :
Kotasari, Rancadaka
4.431 ha
12. LEGONKULON BASIS
- Luas Wilayah : Ikan Tangkap Pangarengan, Legon Kulon Lokal, Regional,
8.758 ha nasional

- Luas areal tanah PENUNJANG


sawah : Ikan asin Tegalurung, Mayangan Lokal, Regional,
5.792 ha Itik/Telur Asin Tegalurung nasional
Domba Pangarengan
- Luas areal tanah
Lele Tegalurung
kering :
2.966 ha
13. BLANAKAN BASIS
- Luas Wilayah : Ikan tangkap Blanakan Lokal, Regional,
9.715 ha nasional

- Luas areal tanah PENUNJANG


sawah : Ikan asin Cilamaya Girang Lokal, Regional,
5.300 ha Itik/Telur Asin Cilamaya Hilir nasional
Lele Pangarengan
- Luas areal tanah
kering :
4.415 ha

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 25


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Potensi Ekonomi Unggulan

Gambar 2.8
Peta Potensi Ekonomi Unggulan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 26


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.3 Demografi

Penduduk merupakan aspek utama dalam perencanaan, dimana perencanaan disusun

untuk kepentingan penduduk dimasa yang akan datang. Karena itu perlu dicermati secara

rasional baik dalam hal jumlah, perkembangan, kepadatan serta strukturnya.

Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah jumlah penduduk atau Sumber Daya Manusia

(SDM). Dalam pembangunan yang dibutuhkan adalah SDM yang secara kuantitas

mencukupi dan secara kualitas dapat diandalkan atau dengan kata lain SDM yang cukup

baik secara kuantitas maupun secara kualitas, maka dengan dukungan modal

pembangunan yang lain, segala program pembangunan diberbagai sektor pada wilayah

tersebut akan dapat terlaksana dengan baik.

A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kabupaten Subang tahun 2006 berjumlah 1.402.134 orang, dengan komposisi

710.237 orang laki-laki dan 691.897 orang perempuan. Tingkat kepadatan di Kabupaten

Subang pada tahun 2006 mencapai 683,38 jiwa per Km2 atau 7 jiwa/ha. Sedangkan pada

tingkatan Kecamatan, Kecamatan Subang masih merupakan daerah dengan tingkat

kepadatan tertinggi yaitu 2.212,86 jiwa per Km2 (22 jiwa/ha) disusul Kecamatan Pamanukan

dengan tingkat kepadatan 1.074,74 jiwa per Km2 (11 jiwa/ha) sedangkan Kecamatan

Lengonkulon merupakan daerah yang paling rendah tingkat kepadatannya yaitu 324.11 jiwa

per Km2 (3 jiwa/ha).

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 27


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.11
Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun 2006
Kepadatan
Luas Jumlah Penduduk
No Kecamatan Penduduk
(Ha) (Jiwa)
(Jiwa/Ha)
1 SAGALAHERANG 10.224 51.464 5
2 JALANCAGAK 10.305 77.251 8
3 CISALAK 10.281 52.645 5
4 TANJUNGSIANG 8.269 45.264 5
5 CIJAMBE 10.825 38.444 4
6 CIBOGO 5.427 32.096 6
7 SUBANG 5.467 120.977 22
8 KALIJATI 13.206 75.598 6
9 CIPEUNDEUY 11.434 41.356 4
10 PABUARAN 7.594 68.833 9
11 PATOKBEUSI 8.062 73.899 9
12 PURWADADI 10.534 54.463 5
13 CIKAUM 9.280 44.533 5
14 PAGADEN 8.294 81.601 10
15 CIPUNAGARA 10.073 59.091 6
16 COMPRENG 6.866 44.559 6
17 BINONG 10.556 82.116 8
18 CIASEM 11.719 103.328 9
19 PAMANUKAN 8.171 87.817 11
20 PUSAKANAGARA 10.352 78.172 8
21 LEGONKULON 8.522 27.621 3
22 BLANAKAN 9.715 61.006 6
23 KASOMALANG*
24 CIATER*
25 SERANG PANJANG*
26 DAWUAN*
27 PAGADEN BARAT*
28 TAMBAKDAHAN*
29 SUKASARI*
30 PUSAKAJAYA*
JUMLAH 205.176 1.402.134 7
TAHUN 2005 205.176 1.391.997 7
TAHUN 2004 205.176 1.379.534 7
TAHUN 2003 205.176 1.347.113 7
TAHUN 2002 205.176 1.341.129 7
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang dan Hasil Analisis
* Penambahan Kecamatan di Kabupaten Subang Pada Tahun 2008

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 28


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

B. Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk rata-rata di Kabupaten Subang pada 5 (lima) tahun terakhir
sebesar 1,10 % (Lihat Tabel 2.11).

Tabel 2.12
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Subang Tahun 2002 – 2006
TAHUN
URAIAN
2002 2003 2004 2005 2006

Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.341.129 1.347.113 1.379.534 1.391.997 1,402,134

Kepadatan Penduduk
6,54 6,57 6,72 6,78 6,83
(Jiwa/Ha)
Laju Pertumbuhan
- 0,44 2,35 0,90 0,72
Penduduk (LPP) (%)

LPP Rata – Rata (%) - 0,44 1,40 1,23 1,10

Sumber : Subang Dalam Angka Tahun 2006 dan Hasil Analisis

C. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Salah satu indikator yang dapat menunjukkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin

pada suatu daerah, pada suatu waktu tertentu adalah rasio jenis kelamin (sex ratio). Rasio

jenis kelamin memperlihatkan banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk

perempuan. Tahun 2006 Kabupaten Subang memiliki rasio jenis kelamin sebesar 102,65. Ini

berarti setiap 100 penduduk perempuan ada sekitar 103 penduduk lakilaki. Atau dengan

kata lain di Kabupaten Subang tahun 2006 jumlah penduduk laki-laki lebih banyak

dibandingkan dengan penduduk perempuan. Kondisi seperti ini sudah terjadi dalam kurun

waktu 3 tahun terakhir. Banyaknya perempuan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar

negeri sangat mungkin mempengaruhi kondisi ini.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 29


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.13
Jumlah Penduduk Kabupaten Subang
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006
Jumlah Penduduk
No. Kecamatan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 SAGALAHERANG 25.913 25.551 51.464
2 JALANCAGAK 39.454 37.797 77.251
3 CISALAK 26.911 25.734 52.645
4 TANJUNGSIANG 22.960 22.304 45.264
5 CIJAMBE 19.394 19.050 38.444
6 CIBOGO 16.327 15.769 32.096
7 SUBANG 61.408 59.569 120.977
8 KALIJATI 37.806 37.792 75.598
9 CIPEUNDEUY 20.835 20.521 41.356
10 PABUARAN 34.660 34.173 68.833
11 PATOKBEUSI 37.695 36.204 73.899
12 PURWADADI 27.386 27.077 54.463
13 CIKAUM 22.159 22.374 44.533
14 PAGADEN 40.748 40.853 81.601
15 CIPUNAGARA 29.962 29.129 59.091
16 COMPRENG 22.745 21.814 44.559
17 BINONG 42.238 39.878 82.116
18 CIASEM 52.338 50.990 103.328
19 PAMANUKAN 45.046 42.771 87.817
20 PUSAKANAGARA 39.329 38.843 78.172
21 LEGONKULON 14.195 13.426 27.621
22 BLANAKAN 30.728 30.278 61.006
JUMLAH 710.237 691.897 1.402.134
Tahun 2005 699.783 692.214 1.391.997
Tahun 2004 698.077 681.457 1.379.534
Tahun 2003 669.210 677.903 1.347.113
Tahun 2002 666.372 674.757 1.341.129
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 30


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

D. Struktur Penduduk Berdasarkan Struktur Umur

Aspek yang diamati dari struktur umur adalah rasio beban ketergantungan, yaitu suatu
ukuran untuk mengamati seberapa banyak penduduk yang termasuk usia non-produktif
menjadi beban usia produktif. Dalam kaitan ini, yang dimaksudkan dengan usia produktif
adalah penduduk yang berusia pada kelompok 15 – 64 tahun; sedangkan yang dimaksud
dengan usia non-produktif adalah penduduk dalam kelompok usi 0 – 14 tahun dan ≥ 65
tahun.

Dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2007
terdiri dari 24,52 % dan 7,97 % untuk usia anak-anak (0-14 tahun) dan usia tua/lansia
(≥ 65 tahun), sedangkan untuk usia produktif (15-64 tahun) adalah 67,51 %.

Tabel 2. 14
Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Menurut Kelompok Umur
Tahun 1994 - 2007
Kelompok Umur
Tahun (Tahun) Jumlah
0 - 14 15 - 64 ≥ 65
(1) (2) (3) (4) (5)
1994 382.046 801.585 48.256 1.231.887
1995 356.168 815.844 65.679 1.237.691
1996 357.642 821.789 61.218 1.240.649
1997 344.301 850.658 51.200 1.246.159
1998 337.563 842.744 74.306 1.254.613
1999 322.870 884.606 67.444 1.274.920
2000 344.802 889.907 80.690 1.315.399
2001 341.613 903.335 83.573 1.328.521
2002 344.920 926.462 80.972 1.352.354
2003 351.383 948.882 70.740 1.371.005
2004 346.835 945.245 92.230 1.384.310
2005 374.025 930.852 87.120 1.391.997
2006 329.547 974.875 97.712 1.402.134
2007 348.690 960.004 113.334 1.422.028
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 31


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

E. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Subang pada tahun 2006 yaitu
terdiri dari SD/MI sebanyak 339,518 jiwa, SLTP dan sederajat sebanyak 184,466 jiwa, SLTA
dan sederajat sebanyak 110,148 jiwa dan di atas SLTA sebanyak 135,331 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.14.

Berdasarkan pendidikan penduduk yang telah mengenyam pendidikan sebanyak 769.463


jiwa atau 63,91 %.

Tabel 2.15
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006
2004 2005 2006
No Tingkat Pendidikan
Jiwa % Jiwa % Jiwa %
1 Tidak/Belum pernah 442.573 39,27 420.798 37,00 434.388 36,08
Sekolah dan Tidak/Belum
tamat SD

2 SD/MI 448.792 39,82 364.824 32,07 339.518 28,20

3 SLTP dan sederajat 145.745 12,93 206.481 18,15 184.466 15,32

4 SLTA dan sederajat 66.856 5,93 108.489 9,54 110.148 9,15

5 Di atas SLTA 23.108 2,05 36.831 3,24 135.331 11,24

JUMLAH 1.127.074 100,00 1.137.423 100,00 1.203.851 100,00

Sumber : Kabupaten Subang dalam angka, Tahun 2006

F. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Subang pada tahun 2006 sebagian besar
bergerak di sektor pertanian yaitu sebanyak 421.705 jiwa atau 43,20 %.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 32


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.16
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas Yang Bekerja
Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006
2004 2005 2006
No Tingkat Pendidikan
Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 Pertanian 351.441 57,82 233.322 40,37 421.705 43,20

2 Pertambangan & Penggalian 1.082 0,18 5.130 0,89 7.023 0,72

3 Industri Pengolahan 31.791 5,23 45.054 7,80 79.369 8,13

4 Listrik, gas & air minum 1.126 0,19 2.559 0,44 1.221 0,13

5 Bangunan/Konstruksi 23.647 3,89 37.935 6,56 32.991 3,38

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 116.476 19,16 139.302 24,10 254.420 26,06

7 Perhubungan & Komunikasi 42.048 6,92 55.329 9,57 40.506 4,15

8 Bank & Lembaga Keuangan 3.117 0,51 4.092 0,71 1.814 0,19

9 Jasa-jasa 37.046 6,10 55.236 9,56 137.174 14,05

10 Lainnya - - - - - -

JUMLAH 607.774 100,00 577.959 100,00 976.223 100,00


Sumber : Kabupaten Subang dalam angka, Tahun 2006

G. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Migrasi

Pada tahun 2006 tidak terjadi transmigrasi antar kecamatan (lokal), tidak seperti halnya
tahun 2003 yang lalu, yang terjadi adalah perpindahan penduduk atau transmigrasi antar
propinsi. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang bertransmigrasi keluar Kabupaten Subang tahun
2006 tercatat ada sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 120 jiwa. Daerah tujuan
transmigran adalah Propinsi Sumatera Barat 10 KK (14 Jiwa) dan Kalimantan Tengah 20 KK
(80 Jiwa).

Jika dirinci menurut asal Kecamatan, transmigran terdiri dari 16 KK (62 jiwa) asal Kecamatan
Ciasem dengan tujuan transmigrasi Propinsi Kalimatan Tengah, 6 KK (24 jiwa) asal
Kecamatan Compreng dengan tujuan Propinsi Sumatera Barat, dan 8 KK asal Kecamatan
Binong dengan tujuan Propinsi Sumatera Barat 4 KK (16 jiwa) serta 4 KK (18 jiwa) ke
Propinsi Kalimantan Tengah.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 33


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

H. Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan

Tingkat partisipasi angkatan kerja didefinisikan sebagai perbandingan antara angkatan kerja

dengan penduduk usia kerja (berusia 10 tahun keatas). Dari hasil Susenas 2005, penduduk

usia 10 tahun keatas yang bekerja di Kabupaten Subang berjumlah sebanyak 577.959 jiwa.

Lapangan pekerjaan pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam

menyerap tenaga kerja.

Tabel 2.17
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Yang Bekerja
Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006
2004 2005 2006
No Tingkat Pendidikan
Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 Berusaha sendiri tanpa 148.596 24.45 132.690 22.96 131.690 28,75


bantuan orang lain
2 Berusaha dengan dibantu 162.209 26.69 129.705 22.44 17.909 3,91
Buruh tidak tetap
3 Berusaha dengan dibantu 14.432 2.37 9.735 1.68 59,513 12,99
Buruh tetap
4 Buruh/Karyawan/Pekerja 215.760 35.50 254.043 43.96 125.093 27,05
yang dibayar
5 Pekerja tak dibayar 66.775 10.99 51.786 8.96 125.093 27,31

JUMLAH 607.774 100.00 577.959 100.00 458.118 100,00


Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang ( Hasil Susenas)

I. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Kemiskinan

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Subang mencapai sebesar 32,10 % dari jumlah rumah

tangga yang ada di Kabupaten Subang, dengan jumlah rumah tangga miskin adalah 131.326

yang dapat dilihat pada Tabel 2.17.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 34


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.18
Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Subang
Jumlah
No Kecamatan Jumlah Rumah Rumah Tangga
Kel/Desa %
Tangga Miskin
1 Sagalaherang 13 15.315 4.036 26,35
2 Jalancagak 17 21.666 6.573 30,34
3 Cisalak 13 14.461 4.191 28,98
4 Tanjungsiang 11 13.932 3.774 27,09
5 Cijambe 8 11.128 3.799 34,14
6 Cibogo 7 8.849 2.233 25,23
7 Subang 11 32.744 8.200 25,04
8 Kalijati 16 22.517 5.206 23,12
9 Cipendeuy 7 11.512 3.035 26,36
10 Pabuaran 11 20.248 7.955 39,29
11 Patokbeusi 10 21.426 6.670 31,13
12 Purwadadi 11 15,887 3.977 25,03
13 Cikaum 9 13.378 6.015 44,96
14 Pagaden 17 25.811 8.593 33,29
15 Cipunagara 10 17.878 4.941 27,64
16 Compreng 8 12.669 3.746 29,57
17 Binong 18 26.884 10,386 38,69
18 Ciasem 10 27.331 9.235 33,79
19 Pamanukan 14 25.510 8.692 34,07
20 Pusakanegara 14 23.131 8.551 36,97
21 Legonkulon 8 8.308 3.099 37,30
22 Blanakan 9 17.612 4.941 27,64
Jumlah 253 408.157 131.326 32,10

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 35


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.19
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Subang
Jumlah Penduduk Miskin
No Kecamatan
(Jiwa)

WILAYAH SELATAN
1 Sagalaherang 4.820
2 Jalancagak 7.491
3 Cisalak 4.892
4 Tanjungsiang 4.537
5 Cijambe 4.428
Jumlah 26.168
WILAYAH TENGAH
6 Cibogo 2.749
7 Subang 9.448
8 Kalijati 6.116
9 Pagaden 9.521
10 Binong 11.382
11 Cikaum 6.668
12 Purwadadi 4.682
13 Pabuaran 8.738
14 Cipendeuy 3.480
15 Cipunagara 5.742
16 Compreng 3.552
Jumlah 72.078
WILAYAH PANTURA
17 Pamanukan 9.646
18 Pusakanegara 9.408
19 Ciasem 9.937
20 Blanakan 8.847
21 Legonkulon 3.443
22 Patokbeusi 7.246
Jumlah 48.527
TOTAL PENDUDUK MISKIN 146.773

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 36


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Sebaran Kemiskinan

Gambar 2.9
Peta Sebaran Kemiskinan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 37


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.4 ISU STRATEGIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

2.4.1 Isu Strategis Sosial


Hal-hal yang menjadi isu strategis sosial adalah :
1. Rendahnya rata-rata lama sekolah. Angka rata-rata lama sekolah
didasarkan pada rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten
Subang dengan umur 15 tahun keatas. Berdasarkan data yang ada,
rata-rata lama sekolah di Kabupaten Subang tahun 2012 adalah
7,26 tahun. Angka tersebut masih dibawah ketentuan wajib belajar
9 tahun dan dibawah angka rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Barat
yaitu 8,15 tahun.
2. Fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan
pertama dan yang lebih tinggi bagi anak-anak yang berkebutuhan
khusus, cacat fisik, cacat mental dan anak-anak yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa belum tersedia secara merata sehingga
menyebabkan terbatas dan sulitnya masyarakat untuk mengakses
pelayanan pendidikan yang diharapkan
3. Belum memadainya sarana kesehatan berupa puskesmas, puskesmas
pembantu (pustu) dan polindes baik dari kualitas maupun
kuantitasnya.
4. Belum optimalnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
ditandai dengan masih adanya masyarakat yang belum melaksanakan
pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), baik di wilayah perkotaan
maupun perdesaan.
5. Kualitas lingkungan yang belum mendukung pola hidup bersih dan
sehat.
6. Kurang memadainya bangunan rumah sakit umum daerah (rsud),
ditunjukkan dengan tingkat hunian yang overload mencapai 120%
dibandingkan dengan standar tingkat hunian ideal yaitu 65-80% dari
kapasitas yang tersedia (terutama untuk ruang kelas III).

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 38


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.4.2 Isu Strategis Ekonomi


Hal-hal yang isu strategis ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Ruas-ruas jalan kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan
sebagian besar dalam kondisi rusak yang disebabkan karena upaya
peningkatan dan pemeliharaan jalan yang tidak seimbang dibandingkan
dengan penurunan kondisi kemantapan jalan.
2. Ruas jalan utama yang menghubungkan antara Kabupaten Subang
dengan kabupaten lain banyak yang berada dalam kondisi rusak berat.
Perbaikan terhadap kerusakan jalan tersebut tidak dapat dilakukan oleh
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Subang karena status jalan yang
merupakan kewenangan Provinsi dan Pusat (Jalan Provinsi dan Jalan
Nasional)
3. Belum optimalnya penataan kawasan permukiman
di Kabupaten Subang.
4. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas perumahan dan kawasan
permukiman
5. Pencari kerja masih berorientasi pada lapangan kerja sektor formal.
6. Masih kurangnya pelatihan tenaga kerja di bidang industri
7. Pengembangan kewirausahaan, jaringan kerjasama dan informasi
pemasaran bagi usaha kecil menengah masih kurang optimal
8. Belum optimalnya pelaksanaan kerjasama daerah dengan daerah lain
ataupun dengan pihak ketiga.
9. Terbatasnya Sarana dan prasarana penunjang kegiatan, terutama yang
berhubungan dengan TI (Teknologi Informasi
10.Infrastruktur jalan menuju obyek wisata masih belum memadai
11.Meningkatnya alih fungsi lahan pertanian produktif kearah non
pertanian.

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 39


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.4.3 Isu Strategis Lingkungan


Hal-hal yang isu strategis ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Terjadi kerusakan lingkungan di kawasan sumber air yang
mengakibatkan penurunan potensi sumber air baku dalam penyediaan
air bersih.
2. Kurang pedulinya masyarakat yang bertempat tinggal disepanjang
saluran induk drainase terhadap kebersihan saluran. Hal tersebut dapat
dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah pada
badan saluran sehingga mengakibatkan saluran tersumbat.
3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan air dan
pelestarian sumber daya air.
4. Terjadi kerusakan hutan yang mengakibatkan pada menurunnya potensi
sumber air baku .
5. Belum semua lahan di wilayah hutan tertanami pohon dengan optimal;
6. Belum tertanganinya secara tuntas lahan-lahan kritis yang ada sehingga
rentan erosi, longsor dan banjir;
7. Menurunnya kualitas lingkungan (udara dan air) akibat aktifitas industri,
banyaknya kendaraan bermotor serta limbah industri dan domestik;
8. Armada angkutan sampah sudah banyak yang rusak/tua sehingga
sampah ada yang tidak terangkut;
9. Tingginya jumlah sampah yang belum dapat ditangani.
10.Kurangnya peran serta masyarakat untuk mengelola sampah
lingkungannya sebelum dibuang ke TPS atau TPA.
11.Jumlah TPS yang masih terbatas dan belum memadai

Bab II Profil Kabupaten Subang II - 40

Anda mungkin juga menyukai