Pemeriksaan Bleeding Time Dan Clotting t 3
Pemeriksaan Bleeding Time Dan Clotting t 3
Oleh :
Kelas : II B
2019/2020
I. TUJUAN
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bleeding time
b. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan clotting time
c. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk pemeriksaan Bleeding Time
(BT) dan beserta nilai normalnya
d. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk pemeriksaan Clotting Time
(CT) dan beserta nilai normalnya
e. Untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi pembekuan darah
II. METODE
a. Pada pemeriksaan BT ( Bleeding Time ) menggunakan dua metode yaitu
Metode Duke dan Metode Ivy
b. Pada pemeriksaan CT ( Clotting Time ) menggunakan dua metode yaitu Cara
dengan tabung (Modifikasi dari cara Leee & White) dan Cara dengan Kaca
Objek
III. PRINSIP
A. Pemeriksaan BT (Bleeding Time)
1. Metode Duke
2. Metode Ivy
Tes Preoperative Bleeding Time (BT) dan Clotting Time (CT) diharapkan
untuk mendeteksi gangguan hemostatik okultisme. Sebaliknya diasumsikan
bahwa hasil BT-CT normal tidak termasuk kelainan hemostatik. Anggapan ini
adalah dasar memilih BT-CT sebagai tes skrining (Bhardwaj, et al., 2001)
2. Metode Ivy
Alat dan Bahan : Torniquet, spuit 5 ml, kapas alcohol 70%, kapas
kering, gabus tempat tabung, tabung reaksi diameter 7 – 8 mm atau 8 x 75
mm = 3 buah, Stop Watch
Alat dan Bahan : Disposable Lanset steril, kapas alcohol, objek glass
VI. CARA KERJA
A. Pemeriksaan BT (Bleeding Time)
1. Metode Duke
a. Bersihkan daun telinga dengan kapas alcohol 70%, biarkan mongering
b. Tusukkan pinggir anak daun telinga itu dengan lanset steril, sedalam 2
mm
c. Jika terlihat darah mulai keluar jalankan Stop Watch
d. Isaplah tetes darah yang keluar itu tiap 30 detik dengan kertas saring
bulat tetapi jangan sampai menyentuh luka / jagalah jangan sampai
menekan kulit pada waktu menghisap darah
e. Bila perdarahan berhenti, hentikan Stop Watch dan catatlah waktu
perdarahan
Catatan :
2. Metode Ivy
a. Pasang manset tensimeter pada lengan atas dan pompakan tensimeter
samapai 40 mm Hg selama pemeriksaan. Bersihkan permukaan volar
lengan bawah dengan kapas alcohol 70%. Pilih daerah kulit yang tidak
ada vena superfisial, kira – kira 3 jari dari lipatan siku.
b. Rentangkan kulit dan lukailah dengan lebar 2 mm dalam 3 mm.
c. Tepat pada saat terjadi perdarahan Stop Watch dijalankan
d. Setiap 30 detik hapuslah bintik darah yang keluar dari luka. Hindari
jangan sampai menutup luka
e. Bila perdarahan berhenti (diameter < 1mm) hentikan Stop Watch dan
lepaskan manset tensimeter. Catat waktu perdarahan dengan
pembulatan 0,5 menit.
Catatan :
(Nugraha, 2015)
IX. SIMPULAN
Sedangkan Clooting time (CT) adalah waktu yang diperlukan darah untuk
membeku atau waktu yang diperlukan saat pengambilan darah sampai saat
terjadinya pembekuan. Terdapat tiga kelompok dalam faktor pembekuan darah,
yaitu kelompok fibrinogen, kelompok prothrombin, dan kelompok kontak.
Kelompok fibrinogen terdiri dari faktor I, V, VIII, dan XIII, Kelompok
prothrombin terdiri dari faktor II, VII, IX, dan X. Kelompok kontak terdiri dari
faktor XI, XII.
DAFTAR PUSTAKA
Bhardwaj JR, Swamy GLN, Subramanya H, Nagendra A, Arora MM, editors. Vol. 1.
Armed Forces Medical College; Pune, India: 2001. Laboratory investigation
of haemorrhagic and purperic disorders; pp. 41–54. (Laboratory Manual of
The Armed Forces).
Lind SE. The bleeding time does not predict surgical bleeding. Blood. 1991;77:2547.
Rodgers RPC, Levin J. A critical reappraisal of the bleeding time. Semin Thromb
Hemost. 1990;16:1.
V. Dacie, Sir John dan Lewis S.M. (2015). Practical Haematology. Ameika serikat :
Churchill Livingstone Ine.