NASKAHDRAMA
NASKAHDRAMA
Sinopsis: Di sebuah hutan hiduplah seorang ahli patung yang sangat terkenal bernama Datu
Panggang. Suatu hari Datu Panggana berkeinginan membuat patung sebagai pajangan di
rumahnya, ia pun pergi mencari bahan ke hutan.
Ketika sedang berjalan-jalan sebatang pohon kayu kering menarik perhatian nya. Tingginya
serupa manusia, tidak berdaun, tidak beranting.
Lalu, Datu Pangganamembawanya pulang dan memahat nya menjadi patung seorang
perempuan cantik.
Beberapa waktu berlalu, Datu Panggana kedatangan tamu, seorang pedangang keliling
bernama Bao Partigatiga.
Bao Patiga tiga : Wah, bagus sekali patung hasil pahatanmu Datu, apakah aku bisa
memakaikan pakai tradisional hasil daganganku ini dan perhiasan emas?
Datu Panggana: Oh, tentu boleh Bao
Lalu Bao Patiga tiga pun memakaikan pakaian tradisional dan emas hasil dagangannya pada
patung itu.
Setelah itu mereka berbincang bincang mengenai patung buatan Datu Panggana.
Setelah beberapa saat kemudian, Bao
Patiga tiga hendak mengambil pakaian yang ia kenakan pada patung tersebut.
Saat Bao ingin mengambil pakaian yang ia kenakan pada patung itu, ternyata pakaian
tersebut sudah melekat pada patung itu.
Datu Panggana: tidak adil manggale menjadi milikmu, sebab akulah yang membuatnya
pertama kali.
Bao:Tetapi aku yang memberinya pakaian dan perhiasan emas, aku pun berhak memiliki nya
Datu Partoar:Tanpaku, ia tidak akan menjadi manusia, jadi akulah yang berhak memiliki nya.
Perdebatan merekapun tetap masih berlanjut, walaupun sudah dibawa kepada raja.Raja
menganjurkan agar mereka menemui Si Aji Bahir-bahir, seorang tertua di hutan yang mampu
memecahkan persoalan mengenai Nai Manggale ini.
Aji Bahir-bahir:Agar adil, sebaiknya setiap kalian menjadi bagian keluarga Nai
Manggale,Datuk Partoar sebagai menjadi bapak yang berhak memberi berkat dalam
perkawinan, Bao Partiga-tiga menjadi Mariboto, Abang yang berhak menerima bagian uang
mahar, dan Datuk Panggana menjadi Tulang, dan akan memperoleh bagian sesuai yang
berhak diterima seorang paman
Demikianlah permasalahan kerabat Nai Manggale diputuskan namun cerita tidak berhenti di
situ.Seorang pemuda dari hutan sebelah mendengar akan kecantikan Nai Manggale udah dari
hutan sebelah mendengar akan kecantikan Nai manggale ialah Datuk Partik-tik, yang segera
datang memantapkan diri meminang Nai Manggale.
Tanpa disangka Nai Manggale menolaknya. Akhirnya, menggunakan ilmu sihir Datuk Parti-
tik menaklukkan hati Nai Manggale, perkawinan pun diselenggarakan sekian lama setelah
kawin mengandung anak penantian panjang membuatnya jatuh sakit ia berpesan pada
suaminya
Nai Manggale:Mintalah pada Datuk Panggana untuk membuat patung sebesar diriku dan
panggilah dia Si Gale-gale ,jika tidak aku tidak akan diperkenankan tinggal di alam baka dan
akan terpaksa mengutuk engkau,yakni agar kau tidak memperoleh keturunan ketika kelak
kembali kawin.
Datuk Partik-tik pun segera melaksanakan pesan istrinya, dari sini dapat kita pahami alasan
patung Si Gale-gale yang berada di samosir dibuat untuk orang yang meninggal tanpa anak,
agar begu atau arwah tidak tersiksa di alam baka.
Selesai