Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk membangun negara yang merupakan titipan Tuhan Yang

maha Esa ini, maka harus membangun dengan baik yaitu mengelola tanah

airnya, membangun moral warga negara yang lebih baik untuk menghadapi

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kemudian. Untuk itu diperlukan

manusia-manusia yang kaya akan ilmu pengetahuan tetapi juga akan diperoleh

bila pendidikan dilaksanakan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka inti dan tujuan

pendidikan adalah pembentukan dan pembinaan manusia Indonesia seutuhnya

yang berilmu pengetahuan yang tinggi dan dalam rangkaian pelaksanaan

pendidikan tersebut perlu diambil langkah-langkah yang memungkinkan

adanya tingkah laku disiplin dalam pelaksanaan penghayatan dan pengamalan

pancasila oleh masyarakat dan terutama di sekolah.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagi bentuk satuan pendidikan

menengah merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan umum dan tujuan

kusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebai berikut :

a. Tujuan Umum :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan

Yang Maha Esa .

2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara

yang beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

demokratis, dan bertanggung jawab.

3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan

kebangsaan, memahami dan menghargai keaneka ragaman budaya

bangsa Indonesia.

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian

terhadap lingkungan hidup, dengan cara aktif turut memelihara dan

melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam

dengan efektif dan efisien.

b. Tujuan Khusus:

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih

dalam berkompetensi, beradaptasi di bidang olahraga, dan

mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang

diminatinya.

2
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, olahraga,

teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian

hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.

Isu yang mengemuka dewasa ini yakni adanya kesenjangan antara

sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat. Apa yang dipelajari di

sekolah merupakan hal lain yang terjadi di masyarakat, sehingga disinyalir

sekolah semakin menjauhkan peserta didik dengan dunia nyata dimana ia

hidup dan bermasyarakat. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat mengenal

dengan baik dunianya dan dapat hidup wajar di masyarakat, perlu dibekali

kecakapan hidup ( life skills ).

Program kecakapan hidup di Sekolah Menengah Pertama (SMP),

dalam pelaksanaanya di SMP disusun rencana pelaksanaan program

kecakapan hidup ( life skills ) yang terintegrasi pada topik pemelajaran

instruksional dan atau pada kegiatan ekstra kurikuler khususnya pada cabang-

cabang olahraga.

Dari uraian diatas yang digunakan penulis untuk membahas lebih

lanjut dalam pembuatan penelitian dengan judul : “. Efektivitas Pembelajaran

Olah Raga Lompat Jauh Gaya Melenting dengan Benar untuk Meningkatkan

Prestasi Siswa Kelas IX E Di SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec. Kartoharjo

Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2011/2012 ”.

3
B. Rumusan Masalah

Dalam proses belajar mengajar aktifitas siswa merupakan hal yang

sangat penting, karena siswa faktor yang mengikuti peranan dalam proses

kegiatan belajar mengajar tersebut. Dalam penelitian tentang aktifitas belajar

siswa terhadap peningkatan prestasi belajar hasil belajar siswa, yang dijadikan

rumusan masalah adalah : “ Apakah melalui Efektivitas Pembelajaran Olah

Raga Lompat Jauh Gaya Melenting dengan Benar untuk Meningkatkan

Prestasi Siswa Kelas IX E Di SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec. Kartoharjo

Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2011/2012 ”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang melandasi pelaksanaan Penelitian ini adalah untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Olah Raga Lompat Jauh Gaya Melenting

dengan Benar Siswa Kelas IX E Di SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec.

Kartoharjo Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2011/2012 .

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan hipotesis

tindakan sebagai berikut : Dengan Efektivitas Pembelajaran Olah Raga

Lompat Jauh Gaya Melenting dengan Benar untuk Meningkatkan Prestasi

Siswa Kelas IX E Di SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kab.

Magetan Tahun Pelajaran 2011/2012 .

4
E. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

a. Bagi Guru

Untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam melaksanakan inovasi

pembelajaran sehingga diharapkan hasil pembelajaran kedepan bisa

mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

b. Bagi Siswa

Menumbuhkan aktifitas dan minat mengikuti pelaksanaan proses

pembelajaran bidang studi Penjas sehingga hasil belajar siswa meningkat.

c. Bagi Penulis

Memberikan pada penulis kesempatan untuk lebih meningkatkan

pengetahuan yang ada dengan pokok bahasan diatas, disamping itu

memberikan kesempatan untuk melaksanakan salah satu Dharma sebagai

seorang guru pengajar disekolah.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pembelajaran

1 Kegiatan I

 Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh gaya

melenting (awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat), dengan rincian

kegiatan sebagai berikut :

6
 Melakukan gerak melangkah dan melompat melewati titik-

titik yang telah ditentukan (berpasangan/kelompok)

 Melakukan gerak lari, melangkah melalui rintangan lalu

melompat pada tempat pendaratan (berpasangan/kelompok)

 Melakukan gerak lari, melangkah melalui rintangan lalu

melompat melentingkan badan hingga dada menyentuh benda

di depannya dan mendarat pada tempat pendaratan

(perorangan/kelompok)

 Strategi pelaksanaan dengan menggunakan

model tugas/penugasan

guru membagikan bahan

ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak

siswa mempelajari tugas

ajar dan indikator keberhasilannya

siswa memperkirakan

waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar

siswa melaksanakan tugas

ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri

bagi siswa yang belum

mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi

waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki

target waktu.

7
bagi siswa yang telah

berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat,

maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba lompat jauh

 Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model

resiprokal/timbal-balik

guru mengatur

guru membagik

indikator tugas gerak kepada setiap pasangan

siswa mempela

siswa membag

siapa yang menjadi pengamat

siswa melaksan

pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan

indikator yang telah ditentukan

 Lomba lompat jauh dengan peraturan yang dimodifikasi untuk

menanamkan nilai percaya diri

8
B. Hasil Belajar

1. Pengertian

Di dalam istilah hasil belajar, terdapat dua unsur di dalamnya, yaitu

unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah

dicapai pebelajar dalam kegiatan belajarnya (dari yang telah dilakukan,

dikerjakan, dan sebagainya), sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (1995: 787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lajimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka

nilai yang diberikan oleh guru.

Belajar itu sebagai suatu proses perubahan tingkah laku, atau

memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara tentang

hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh si

pebelajar.

Istilah hasil belajar mempunyai hubungan yang erat kaitannya

dengan prestasi belajar. Sesungguhnya sangat sulit untuk membedakan

pengertian prestasi belajar dengan hasil belajar. Ada yang berpendapat

bahwa pengertian hasil belajar dianggap sama dengan pengertian prestasi

belajar. Akan tetapi lebih dahulu sebaiknya kita simak pendapat yang

mengatakan bahwa hasil belajar berbeda secara prinsipil dengan prestasi

9
belajar. Hasil belajar menunjukkan kualitas jangka waktu yang lebih

panjang, misalnya satu cawu, satu semester dan sebagainya. Sedangkan

prestasi belajar menunjukkan kualitas yang lebih pendek, misalnya satu

pokok bahasan, satu kali ulangan harian dan sebagainya.

Nawawi (1981: 100) mengemukakan pengertian hasil adalah

sebagai berikut: Keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran

di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes

mengenai sejumlah pelajaran tertentu.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sadly (1977: 904), yang

memberikan penjelasan tentang hasil belajar sebagai berikut, “Hasil yang

dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu”,

sedangkan Marimba (1978: 143) mengatakan bahwa “hasil adalah

kemampuan seseorang atau kelompok yang secara langsung dapat

diukur”.

Menurut Nawawi (1981: 127), berdasarkan tujuannya, hasil belajar

dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau

kecapakan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas,

termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat.

b. Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan tentang apa yang dikerjakan.

c. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

10
Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku

manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar

yang efektif. Para pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba

mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil

belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi

intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh.

Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar

anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Foktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani

dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat

menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani

yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya

kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi

harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan

mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas

mengantuk dan lelah.

Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi

belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya:

- Adanya keinginan untuk tahu

- Agar mendapatkan simpati dari orang lain.

- Untuk memperbaiki kegagalan

11
- Untuk mendapatkan rasa aman.

b. Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang

ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang

tua, sekolah, dan masyarakat.

1) Faktor yang berasal dari orang tua

Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah

sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dlam hal ini

dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara

demokratis, pseudo demokratis, otoriter, atau cara laisses faire.

Cara atau tipe mendidik yang dimikian masing-masing

mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya.

Menurut hemat peneliti, tipe mendidik sesuai dengan

kepemimpinan Pancasila lebih baik dibandingkan tipe-tipe diatas.

Karena orang tua dalam mencampuri belajar anak, tidak akan

masuk terlalu dalam.

Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat manusiawi, karena

orang tua akan bertindak ing ngarsa sung tulada, ing madya

mangun karsa, dan tut wuri handayani. Dalam kepemimpinan

Pancasila ini berarti orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan

yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua juga

selalu memperhatikan anak selama belajar baik langsung maupun

12
tidak langsung, dan memberikan arahan-arahan manakala akan

melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar.

Dalam kaitan dengan hal ini, Tim Penyusun Buku Sekolah

Pendidikan Guru Jawa Timur (1989: 8) menyebutkan, “Di dalam

pergaulan di lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi

situasi pendidikan, yaitu bila orang tua memperhatikan anak,

misalnya anak ditegur dan diberi pujian….” Pendek kata,

motivasi, perhatian, dan kepedulian orang tua akan memberikan

semangat untuk belajar bagi anak.

2) Faktor yang berasal dari sekolah

Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru,

mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor

guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang

menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya.

Terhadap mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan

perhatianya kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan

nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat

dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh

karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam

belajar.

3) Faktor yang berasal dari masyarakat

13
Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor

masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan

anak. Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan.

Mendukung atau tidak mendukung perkembangan anak,

masyarakat juga ikut mempengaruhi.

Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor

yang mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut:

1) Minat

Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak

akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat

terhadap objek masalah maka dapat diharakan hasilnya baik.

Masalahnya adalah bagainama seorang pendidik selektif dalam

menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang

menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan

metode yang menarik. Karena itu pendidik/ pengajar perlu

mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial

ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.

2) Kecerdasan

Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan

berhasil tidaknya seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu

belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian

menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan

hasil belajar di sekalah (Sumadi, 1989: 11).

14
3) Bakat

Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang

perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992:

17). Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan

dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan

bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar (Sumadi, 1989: 12). Belajar pada bidang

yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan

seseorang untuk berhasil.

4) Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak

untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak

dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi

(Suharsimi, 1993: 88). Ada dua macam motivasi yaitu motivasi

instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah

motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang

bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang

timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan

oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah,

tingkatan, hadiah, persaingan, pertentangan, sindiran, cemoohan

dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak

semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

15
Dengan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran,

baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu

dikembangkan, siswa diharapkan dapat mengalih gunakan

kemampuan-kemampuan tersebut dalam mengahadapi masalah-

masalah dalam berbagai bidang pelajaran. Kemampuan bernalar,

kemampuan memilih strategi yang cocok dengan

permasalahannya, maupun kemampuan menerima dan

mengemukakan suatu informasi secara tetap dan cermat

merupakan kemampuan umum yang dapat digunakan dalam

berbagai bidang.

16
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec.

Kartoharjo, Kabupaten Magetan, dimana peneliti melaksanaakan tugas

sebagai guru pengajar bidang olahraga. Obyek penelitian adalah siswa kelas

IX E semester ganjil pada bidang olahraga program lompat jauh gaya

melenting tahun pelajaran 2008 / 2009 yang berjumlah 37 siswa. Penelitian ini

dilaksanakan 2 bulan yaitu Agustus s.d September 2008.

B Rancangan Penelitian

Yang dimaksud dengan rancangan penelitian adalah merupakan

serangkaian langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam mengadakan

penelitian dari awal sampai dengan penyusunan laporan penelitian.

Langkah-langkah tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tahap,

yaitu sebagai berikut :

a. Memilih masalah

17
Sebagai langkah awal dari penelitian yang dilakukan dalam tahap

penelitian adalah memilih masalah. Cara yang ditempuh dalam memilih

masalah dalam penelitian ini adalah berdasarkan mempelajari literatur-

literatur yang berhubungan dengan pengamatan penulis di lapangan,

selanjutnya masalah tersebut disusun judul penelitian.

b. Studi pendahuluan

Setelah memilih masalah langkah selanjutnya adalah mengadakan studi

pendahuluan. Cara yang ditempuh dalam mengadakan studi pendahuluan

adalah:

1. Membaca literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.

2. Mencari informasi ke guru bidang diklat yang sejenis untuk

memperoleh gambaran yang jelas, mengenai hal yang relevan dengan

permasalahan yang diteliti.

Selanjutnya mempersiapkan instrumen penelitian meliputi : kuisioner,

observasi KBM dan catatan di lapangan. Dalam siklus 1, perencanaan

tindakan meliputi analisa materi pelajaran, penyusunan rencana model

pembelajaran dan penyusunan alat-alat evaluasi yang berupa : lembar

observasi kelas, lembar observasi keadaan siswa, soal-soal evaluasi dan soal-

soal tugas.

Kegiatan dimulai dengan tindakan guru menyiapkan siswa untuk

memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian guru melaksanakan proses

pembelajaran dengan urutan dan tindakan yang ada dalam table sebagai

berikut:

18
Urutan Kegiatan
No Tindakan selama proses pembelajaran
Pembelajaran
1 Mood - Peneliti atau guru beserta siswa-siswa yang

( Nyaman ) merupakan komponen dasar dalam KBM

diharapkan dapat menciptakan keadaan yang

nyaman, yang dimulai hal terkecil yaitu

menciptakan suasana kelas yang bersih tertib

dan rapi.

- Sebelum proses belajar mengajar diharapkan

mengawali dengan doa sehingga hati merasa

nyaman dalam kegiatan KBM

2 Understand - Paham, diharapkan setelah memiliki minat

( Paham ) yang baik, keadaan kelas yang nyaman, dalam

metode ini semua siswa dapat memahami hal

apa yang akan dipelajari sebelum mereka

mempelajari di sekolah, jadi siswa dituntut

untuk lebih jauh berusaha mandiri. Seperti

halnya menjemput bola tanpa menunggu

lawan datang.

- Dengan mencari informasi sebanyak-

banyaknya, dengan membaca buku atau

mengadakan percobaan siswa diharapkan

19
Urutan Kegiatan
No Tindakan selama proses pembelajaran
Pembelajaran
lebih menguasai materi pelajaran.

3 Recall - Dalam metode ini akan ditunjuk secara

( Ulangi ) random beberapa siswa sebagai tim ahli dalam

pokok bahasan pembelajaran untuk

menjelaskan atau menjelaskan atau

menguraikan di depan kelas apa yang telah

mereka pelajari.

- Mengulangi pelajaran yang telah mereka

dapatkan

4 Digest - Sebagian siswa yang lain atau sebagai

( Telaah ) audiens mendengarkan dan menelaah.

- Memahami hal apa yang telah

dibicarakan tim ahli dalam hal ini sebagai

penyaji.

5 Expand - Pada proses ini para audiens diharapkan juga

( Perluas ) dapat memperluas apa yang mereka dengarkan

dengan mengajukan pendapat, argumen,

sanggahan ataupun pertanyaan mereka

sehingga menghidupkan suasana belajar.

6 Review - Agar tidak timbul kesalahan atau

( Periksa ) penyimpangan dalam pembahasan materi.

Dalam hal terakhir ini peran serta seorang guru

20
Urutan Kegiatan
No Tindakan selama proses pembelajaran
Pembelajaran
untuk memeriksa dan memberikan kesimpulan

apa yang telah dibahas oleh anak didiknya.

C. Siklus Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari

beberapa pertemuan, dan setiap selesai pertemuan selalu diadakan diskusi,

refleksi dan revisi dari kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan indikator

yang diharapkan pembagian siklus berdasarkan peningkatan motivasi dan

keaktifan siswa serta kendala-kendala yang terjadi pada setiap siklus.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

peneltian ini meliputi :

a. Lembar kerja kelompok siswa terhadap materi pelajaran;

b. Lembar rencana pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar;

c. Lembar analisis hasil penilaian dalam kegiatan belajar mengajar;

d. Lembar soal atau kisi-kisi ulangan.

21
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Siklus Pertama

1. Perencanaan

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada siswa kelas IX E E

SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec. Kartoharjo, Kabupaten Magetan Tahun

pelajaran 2011/2012 pada bidang olahraga program lompat jauh gaya

melenting semester ganjil dengan waktu pertemuan 4 jam pelajaran ( 4 x

45 menit ).

2. Pelaksanaan

Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan tindakan guru

menyiapkan siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian guru

melaksanakan proses pembelajaran dengan urutan dan tindakan sebagai

berikut :

a. Mood ( Nyaman )

Guru beserta siswa-siswa yang merupakan komponen dasar dalam

KBM diharapkan dapat menciptakan keadaan yang nyaman, yang

dimulai hal yang terkecil yaitu menciptakan suasana kelas yang bersih

tertib serta rapi, dan untuk memberikan kenyamanan dalam rohani

22
sebelum proses belajar mengajar diharapkan mengawali dengan doa

sehingga hati merasa nyaman dalam kegiatan KBM.

b. Understand ( Paham )

Paham, diharapkan setelah memiliki minat yang baik, keadaan kelas

yang nyaman dalam metode ini semua siswa dapat memahami hal apa

yang akan dipelajari sebelum mereka mempelajari di sekolah, jadi

siswa dituntut untuk lebih jauh berusaha mandiri. Seperti halnya

menjemput bola tanpa menunggu lawan datang. Dengan mencari

informasi sebanyak-banyaknya dengan membaca buku atau

mengadakan percobaan siswa diharapkan lebih menguasai materi

pelajaran.

c. Recall ( Ulangi )

Dalam metode ini akan secara random beberapa siswa sebagai tim ahli

dalam pokok bahasan pembelajaran untuk menjelaskan atau

menguraikan di depan kelas apa yang telah mereka pelajari dan

mengulangi pelajaran yang telah mereka dapatkan.

d. Digest ( Telaah )

Sebagian siswa yang lain atau sebagai audiens mendengarkan dan

menelaah serta memahami hal apa yang telah dibicarakan tim ahli

dalam hal ini sebagai tim penyaji.

e. Expand ( Perluas )

23
Pada proses ini para audiens diharapkan juga dapat memperluas apa

yang mereka dengarkan dengan mengajukan pendapat, argumen,

sanggahan ataupun pertanyaan mereka sehingga menghidupkan

suasana belajar.

f. Review ( Periksa )

Agar tidak timbul kesalahan atau penyimpangan dalam pembahasan

materi. Dalam hal terakir ini peran serta seorang guru untuk

memeriksa dan memberikan kesimpulan apa yang telah dibahas oleh

anak didiknya.

3. Pengamatan

Pada pelaksanaan pengamatan guru mengamati prestasi belajar

yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut :

NOMOR Sebelum
Nama Siswa Siklus I
Urut Induk Siklus

1 Abdul Wasis 65 75
2 Agung Prasetiyo 60 65
3 Agus Supriyanto 65 70
4 Ahmad Setyono 65 70
5 Ali Mahlufi Al Ansory 60 65
6 Andy Mahendra 60 70
7 Ardian Syaifulloh 65 70
8 Bagus Setyawan 65 75
9 Barep Filandi Fikar 60 65

24
NOMOR Sebelum
Nama Siswa Siklus I
Urut Induk Siklus

10 Dedi Seyawan 65 70
11 Dokhan Iskandar 60 65
12 Doni Setiyawan 65 70
13 Dwi Setyanto 60 65
14 Edi Lavian 60 65
15 Eko Ariyanto 65 70
16 Eko Nur Bastian 60 70
17 Gatot Sholaeman 60 70
18 Hasan Idris 65 70
19 Heri Kusbiantoro 60 70
20 Heri Suharsono 65 75
21 Hery Setyawan 70 75
22 Ismujono 65 75
23 Jepri Kusrianto 60 70
24 Muchtar Zahri 65 75
25 Nuroso 60 70
26 Rokim 60 70
27 Sigit Prasetyo 70 75
28 Slamet Wibowo 65 75
29 Soni Nur HUda 65 70
30 Sunaryo 60 65
31 Suyanto 65 70
32 Wisnu Aditya 65 75
33 Yongki Purwoko 70 75
34 Yulianto 65 75
35 Yusuf Dwi Asmono 60 70
36 Zainuddin 65 75

25
NOMOR Sebelum
Nama Siswa Siklus I
Urut Induk Siklus

37 Zakariya 65 70
Jumlah Nilai 2345 2615
Nilai Rata-Rata 63.38 70,68

4. Refleksi

Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil temuan, baik

dari hasil angket, catatan guru maupun dari pengamatan guru.

a. Sebelum penelitian siswa enggan bertanya jika ada kesulitan dalam

proses pembelajaran.

b. Pada penelitian siklus 1 mengalami peningkatan dibanding pada

sebelum penelitian, walaupun hasil yang diperoleh belum memuaskan.

c. Siswa banyak yang belum mengerti terhadap pokok bahasan yang

diajarkan.

B. Siklus Kedua

1. Perencanaan

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada siswa kelas IX E E

SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kabupaten Magetan Tahun

pelajaran 2011/2012 pada bidang olahraga program program lompat jauh

gaya melenting semester ganjil dengan waktu pertemuan 4 jam pelajaran (

4 x 45 menit ).

26
2. Pelaksanaan

Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan tindakan guru

menyiapkan siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian guru

melaksanakan proses pembelajaran dan tindakan sebagai berikut :

a. Mood ( Nyaman )

Guru beserta siswa-siswa yang merupakan komponen dasar dalam

KBM diharapkan dapat menciptakan keadaan yang nyaman, yang

dimulai hal yang terkecil yaitu menciptakan suasana kelas yang bersih

tertib serta rapi, dan untuk memberikan kenyamanan dalam rohani

sebelum proses belajar mengajar diharapkan mengawali dengan doa

sehingga hati merasa nyaman dalam kegiatan KBM.

a. Understand ( Paham )

Paham, diharapkan setelah memiliki minat yang baik, keadaan kelas

yang nyaman dalam metode ini semua siswa dapat memahami hal apa

yang akan dipelajari sebelum mereka mempelajari di sekolah, jadi

siswa dituntut untuk lebih jauh berusaha mandiri. Seperti halnya

menjemput bola tanpa menunggu lawan datang. Dengan mencari

informasi sebanyak-banyaknya dengan membaca buku atau

mengadakan percobaan siswa diharapkan lebih menguasai materi

pelajaran.

b. Recall ( Ulangi )

27
Dalam metode ini akan secara random beberapa siswa sebagai tim ahli

dalam pokok bahasan pembelajaran untuk menjelaskan atau

menguraikan di depan kelas apa yang telah mereka pelajari dan

mengulangi pelajaran yang telah mereka dapatkan.

c. Digest ( Telaah )

Sebagian siswa yang lain atau sebagai audiens mendengarkan dan

menelaah serta memahami hal apa yang telah dibicarakan tim ahli

dalam hal ini sebagai tim penyaji.

d. Expand ( Perluas )

Pada proses ini para audiens diharapkan juga dapat memperluas apa

yang mereka dengarkan dengan mengajukan pendapat, argumen,

sanggahan ataupun pertanyaan mereka sehingga menghidupkan

seasana belajar.

e. Review ( Periksa )

Agar tidak timbul kesalahan atau penyimpangan dalam pembahasan

materi. Dalam hal terakir ini peran serta seorang guru untuk

memeriksa dan memberikan kesimpulan apa yang telah dibahas oleh

anak didiknya.

3. Pengamatan

28
Pada pelaksanaan pengamatan guru mengamati prestasi belajar

yang diperoleh siswa yang telah ditrrapkan model Belajar Murder adalah

sebagai berikut :

NOMOR
Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2
Urut Induk
1 Abdul Wasis 75 80
2 Agung Prasetiyo 65 70
3 Agus Supriyanto 70 75
4 Ahmad Setyono 70 80
5 Ali Mahlufi Al Ansory 65 75
6 Andy Mahendra 70 75
7 Ardian Syaifulloh 70 75
8 Bagus SEtyawan 75 80
9 Barep Filandi Fikar 65 70
10 Dedi Seyawan 70 80
11 Dokhan Iskandar 65 70
12 Doni Setiyawan 70 75
13 Dwi Setyanto 65 75
14 Edi Lavian 65 70
15 Eko Ariyanto 70 75
16 Eko Nur Bastian 70 75
17 Gatot Sholaeman 70 75
18 Hasan Idris 70 80
19 Heri Kusbiantoro 70 75
20 Heri Suharsono 75 80
21 Hery Setyawan 75 80
22 Ismujono 75 80
23 Jepri Kusrianto 70 75

29
NOMOR
Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2
Urut Induk
24 Muchtar Zahri 75 80
25 Nuroso 70 75
26 Rokim 70 75
27 Sigit Prasetyo 75 80
28 Slamet Wibowo 75 80
29 Soni Nur HUda 70 75
30 Sunaryo 65 75
31 Suyanto 70 75
32 Wisnu Aditya 75 80
33 Yongki Purwoko 75 80
34 Yulianto 75 80
35 Yusuf Dwi Asmono 70 75
36 Zainuddin 75 80
37 Zakariya 70 75
Jumlah Nilai 2615 2825
Nilai Rata-Rata 70,68 76,35

4. Refleksi

Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil temuan,

baik dari hasil angket, catatan guru maupun dari pengamatan guru.

a. Siswa sudah berani bertanya bila ada kesulitan dalam belajar.

b. Pada penelitian siklus 2 mengalami peningkatan dibanding siklus

1, walaupun hasil yang diperoleh belum memuaskan.

30
c. Siswa sudah mengerti terhadap pokok bahasan yang diajarkan

walaupun belum semuanya.

B. Siklus Ketiga

1. Perencanaan

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada siswa kelas IX E E

SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kabupaten Magetan Tahun

pelajaran 2011/2012 pada bidang olahraga program program lompat jauh

gaya melenting semester ganjil dengan waktu pertemuan 4 jam pelajaran

( 4 x 45 menit ).

2. Pelaksanaan

Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan tindakan guru

menyiapkan siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian guru

melaksanakan proses pembelajaran dengan urutan dan tindakan sebagai

berikut :

a. Mood ( Nyaman )

Guru beserta siswa-siswa yang merupakan komponen dasar dalam

KBM diharapkan dapat menciptakan keadaan yang nyaman, yang

dimulai hal yang terkecil yaitu menciptakan suasana kelas yang bersih

tertib serta rapi, dan untuk memberikan kenyamanan dalam rohani

31
sebelum proses belajar mengajar diharapkan mengawali dengan doa

sehingga hati merasa nyaman dalam kegiatan KBM.

b. Understand ( Paham )

Paham, diharapkan setelah memiliki minat yang baik, keadaan kelas

yang nyaman dalam metode ini semua siswa dapat memahami hal apa

yang akan dipelajari sebelum mereka mempelajari di sekolah, jadi

siswa dituntut untuk lebih jauh berusaha mandiri. Seperti halnya

menjemput bola tanpa menunggu lawan datang. Dengan mencari

informasi sebanyak-banyaknya dengan membaca buku atau

mengadakan percobaan siswa diharapkan lebih menguasai materi

pelajaran.

c. Recall ( Ulangi )

Dalam metode ini akan secara random beberapa siswa sebagai tim ahli

dalam pokok bahasan pembelajaran untuk menjelaskan atau

menguraikan di depan kelas apa yang telah mereka pelajari dan

mengulangi pelajaran yang telah mereka dapatkan.

d. Digest ( Telaah )

Sebagian siswa yang lain atau sebagai audiens mendengarkan dan

menelaah serta memahami hal apa yang telah dibicarakan tim ahli

dalam hal ini sebagai tim penyaji.

e. Expand ( Perluas )

Pada proses ini para audiens diharapkan juga dapat memperluas apa

yang mereka dengarkan dengan mengajukan pendapat, argumen,

32
sanggahan ataupun pertanyaan mereka sehingga menghidupkan

suasana belajar.

f. Review ( Periksa )

Agar tidak timbul kesalahan atau penyimpangan dalam pembahasan

materi. Dalam hal terakir ini peran serta seorang guru untuk

memeriksa dan memberikan kesimpulan apa yang telah dibahas oleh

anak didiknya.

3. Pengamatan

Pada pelaksanaan pengamatan guru mengamati prestasi belajar

yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut :

NOMOR
Nama Siswa Siklus 2 Siklus 3
Urut Induk
1 Abdul Wasis 80 85
2 Agung Prasetiyo 70 75
3 Agus Supriyanto 75 80
4 Ahmad Setyono 80 85
5 Ali Mahlufi Al Ansory 75 85
6 Andy Mahendra 75 75
7 Ardian Syaifulloh 75 80
8 Bagus Setyawan 80 85
9 Barep Filandi Fikar 70 75
10 Dedi Seyawan 80 85
11 Dokhan Iskandar 70 75
12 Doni Setiyawan 75 80
13 Dwi Setyanto 75 80
14 Edi Lavian 70 75

33
NOMOR
Nama Siswa Siklus 2 Siklus 3
Urut Induk
15 Eko Ariyanto 75 80
16 Eko Nur Bastian 75 80
17 Gatot Sholaeman 75 80
18 Hasan Idris 80 85
19 Heri Kusbiantoro 75 80
20 Heri Suharsono 80 85
21 Hery Setyawan 80 85
22 Ismujono 80 85
23 Jepri Kusrianto 75 80
24 Muchtar Zahri 80 85
25 Nuroso 75 80
26 Rokim 75 80
27 Sigit Prasetyo 80 85
28 Slamet Wibowo 80 85
29 Soni Nur HUda 75 80
30 Sunaryo 75 80
31 Suyanto 75 80
32 Wisnu Aditya 80 85
33 Yongki Purwoko 80 85
34 Yulianto 80 85
35 Yusuf Dwi Asmono 75 80
36 Zainuddin 80 85
37 Zakariya 75 85
Jumlah Nilai 2825 3020

Nilai Rata-Rata 76,35 81,62

4. Refleksi

34
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil temuan,

baik dari hasil angket, catatan guru maupun dari pengamatan guru.

a. Siswa sudah berani bertanya bila ada kesulitan dalam belajar.

b. Pada penelitian siklus 3 mengalami peningkatan dibanding siklus

2, walaupun hasil yang diperoleh belum memuaskan.

c. Siswa sudah mengerti terhadap pokok bahasan yang diajarkan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table perbandingan dari sebelum

siklus kemudian siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 dibawah ini:

NOMOR Sbl. Siklus Siklus Siklus


Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 2 3

1 Abdul Wasis 65 75 80 85
2 Agung Prasetiyo 60 65 70 75
3 Agus Supriyanto 65 70 75 80
4 Ahmad Setyono 65 70 80 85
Ali Mahlufi Al
5 60 65 75 85
Ansory
6 Andy Mahendra 60 70 75 75
7 Ardian Syaifulloh 65 70 75 80
8 Bagus SEtyawan 65 75 80 85
9 Barep Filandi Fikar 60 65 70 75
10 Dedi Seyawan 65 70 80 85
11 Dokhan Iskandar 60 65 70 75
12 Doni Setiyawan 65 70 75 80
13 Dwi Setyanto 60 65 75 80
14 Edi Lavian 60 65 70 75
15 Eko Ariyanto 65 70 75 80
16 Eko Nur Bastian 60 70 75 80
17 Gatot Sholaeman 60 70 75 80

35
NOMOR Sbl. Siklus Siklus Siklus
Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 2 3

18 Hasan Idris 65 70 80 85
19 Heri Kusbiantoro 60 70 75 80
20 Heri Suharsono 65 75 80 85
21 Hery Setyawan 70 75 80 85
22 Ismujono 65 75 80 85
23 Jepri Kusrianto 60 70 75 80
24 Muchtar Zahri 65 75 80 85
25 Nuroso 60 70 75 80
26 Rokim 60 70 75 80
27 Sigit Prasetyo 70 75 80 85
28 Slamet Wibowo 65 75 80 85
29 Soni Nur HUda 65 70 75 80
30 Sunaryo 60 65 75 80
31 Suyanto 65 70 75 80
32 Wisnu Aditya 65 75 80 85
33 Yongki Purwoko 70 75 80 85
34 Yulianto 65 75 80 85
35 Yusuf Dwi Asmono 60 70 75 80
36 Zainuddin 65 75 80 85
37 Zakariya 65 70 75 85
Jumlah Nilai 2345 2615 2825 3020
Nilai Rata-Rata 63,338 70,68 76,35 81,62

C. Interprestasi Data

Prestasi belajar siswa kelas IX E E semester ganjil SMP Negeri 1

Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2011/2012

36
sebelum diadakan pembelajaran sebelum siklus diperoleh hasil : 63,38 dan

pada siklus 1 mengalami peningkatan menjadi : 70,68, kemudian pada siklus

2 meningkat menjadi : 76,35, sedangkan pada silkus 3 meningkat lagi

menjadi : 81,62.

Untuk mempermudah dalam perbandingan hasil penelitian maka

peneliti sajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut ini.

Pada prestasi belajar juga mengalami peningkatan nilai rata-rata

sedikit demi sedikit sehingga diperoleh hasil belajar yang cukup tinggi, dari

hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses belajar olahraga lompat

jauh gaya melenting ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar bidang

olahraga pada siswa kelas IX E E semester ganjil di SMP Negeri 1

37
Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran

2011/2012.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melalui tes pembelajaran, maka penelitian yang berjudul :

“Efektivitas Pembelajaran Olah Raga Lompat Jauh Gaya Melenting dengan

Benar untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas IX E Di SMP Negeri 1

Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2011/2012 ”

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa prestasi belajar bidang olahraga setelah diterapkannya

Pembelajaran Olah Raga Lompat Jauh Gaya Melenting dengan Benar

kelas IX E E SMP Negeri 1 Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kabupaten

Magetan Tahun Pelajaran 2011/2012 memiliki nilai rata-rata 63,38

sebelum siklus dan pada siklus 1 menjadi : 70,68, kemudian pada siklus 2

meningkat menjadi : 76,35, sedangkan pada silkus 3 meningkat lagi

menjadi : 81,62.

2. Bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang aktif dan efektif

melalui penggunaan Pembelajaran Olah Raga Lompat Jauh Gaya

Melenting dengan Benar dapat meningkatkan prestasi hasil belajar bidang

38
olahraga pada siswa kelas IX E E Semester ganjil SMP Negeri 1

Kartoharjo Kec. Kartoharjo Kabupaten Magetan tahun pelajaran

2011/2012.

B. Saran - saran

Berdasarkan pengalaman-pengalaman pribadi sebagai pendidik dan

merasa adanya sesuatu keberhasilan dalam mengajar kami ingin

menyampaikan saran sesama rekan guru untuk memodifikasi teknik

pengajaran pada pembelajaran dibidang olahraga agar guru menjadi inovasi,

praktis dan kreatif sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional

dan menjadikan anak didik yang berpikiran cerdas.

39
DAFTAR PUSTAKA

Andreas Priyono, 1999, Penulisan Proposal Penelitian Classroom Baseg Action


Reseach, Surabaya, Proyek Perluasan dan peningkatan mutu SMK.

Arikunto, Suharsimi, Dr. 1987, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bina


Aksara.

Depdikbud, 1999, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, (GBPP), Produkrif


Program Keahlian TeknIk Mekanik Otomotif, Depdikbud, Jatim.

Dryden, Dordon, 2001, Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kalfa

Poerdarminto, W.J.S, 1984, Kamus Umum Bahasa Indonesia cetakan ke VII,


Jakarta : Balai Pustaka.

Sardiman. A. M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina


Aksara.

Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara.

Soekmoto, toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta : Pau-
PPAI, Universitas Terbuka.

Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung :


Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja


Rosdakarya.

Wetherington. H.C. and W. H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan


Mengajar. (terjemahan) Bandung : Jemmars.

40
41

Anda mungkin juga menyukai