TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MUHAMMAD ARDAN NIM _ 053654941 (1) (1)
TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MUHAMMAD ARDAN NIM _ 053654941 (1) (1)
Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS.
Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
1. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
2. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
3. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
4. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
5. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
6. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut
SOAL 2
Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian
tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
1. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
2. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
3. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
SOAL 3
Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS.
Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
1. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Jawab :
ين َ ون ٱهَّلل ِ َأن َدا ًدا ي ُِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذ
ِ اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن ُد ِ ََّو ِم َن ٱلن
َ ين ظَلَ ُم ٓو ۟ا ِإ ْذ يَ َر ْو َن ْٱل َع َذ
َاب َأ َّن ْٱلقُ َّوة َ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَ ْو يَ َرى ٱلَّ ِذ
بِ هَّلِل ِ َج ِميعًا َوَأ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ْٱل َع َذا
Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika
mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah
semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Referensi : https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html
Dalam konteks ayat ini, pengertian iman kepada Allah SWT adalah keyakinan yang
kuat dan cinta yang mendalam kepada-Nya sebagai Tuhan yang Maha Esa, yang
memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu. Orang-orang yang beriman
menempatkan cinta dan kasih sayang mereka kepada Allah di atas segala-galanya,
melebihi cinta mereka kepada Tuhan-tuhan palsu atau objek-objek lain yang mungkin
mereka anggap sebagai dewa atau sumber kekuatan.
Iman kepada Allah SWT juga mencakup kesadaran akan keagungan dan
kekuasaan-Nya, sehingga menjadikan orang yang beriman patuh dan tunduk
kepada-Nya dalam segala aspek kehidupannya. Mereka percaya bahwa Allah adalah
sumber kekuatan sejati dan bahwa kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki manusia
atau objek lain hanyalah titipan dari-Nya.
Dalam ayat ini, Allah SWT juga menunjukkan bahwa orang-orang yang zalim atau
kafir akan menyadari kekuatan sejati Allah ketika mereka melihat azab-Nya. Ini
menunjukkan bahwa iman kepada Allah SWT juga mencakup kesadaran akan
sifat-sifat-Nya yang adil dan bahwa Dia adalah pemegang kekuatan yang mutlak.
Referensi:
4. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
Jawab :
ْأ
َ نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَه
ُون بِهَا ِ َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّم َن ْٱل ِج ِّن َوٱِإْل
ٓ
َ ُون بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ
ك َ ان اَّل يَ ْس َمع
ٌ ُون بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ َ ْصر ِ َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُب
ٓ
ون َ ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ
َ ُك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِل َ َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ
Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul
lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna
bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.
Referensi : https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html
5. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
Jawab :
Ayat ini menjelaskan tentang kondisi orang-orang yang telah diberi indra dan
akal oleh Allah, tetapi mereka tidak menggunakan indra dan akal tersebut untuk
memahami tanda-tanda kebesaran Allah. Mereka tidak memperhatikan atau
memahami ayat-ayat Allah yang tersurat di alam semesta dan dalam wahyu-Nya.
Mereka lebih memilih hidup dalam keadaan lalai dan tidak menyadari kebenaran yang
telah dijelaskan oleh Allah.
Dalam konteks iman kepada Allah SWT, ayat ini menggambarkan bahwa iman
bukanlah sekadar keyakinan tanpa bukti atau tanda-tanda kebesaran Allah di sekitar
kita. Iman yang benar memerlukan penggunaan hati, mata, telinga, dan akal untuk
memahami ayat-ayat Allah yang tersurat di alam semesta dan dalam wahyu-Nya.
Orang yang benar-benar beriman akan menggunakan akal dan hatinya untuk mencari
dan mengenal Allah, serta mengamati tanda-tanda kebesaran-Nya yang terpampang
jelas di sekitar kita.
6. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut
Jawab :
1. Ayat ini menegaskan bahwa ada orang-orang yang mengambil berhala sebagai
sesembahan selain Allah dan mereka mencintai berhala-berhala itu
sebagaimana mereka mencintai Allah. Namun, orang-orang yang beriman jauh
lebih besar cintanya kepada Allah. Dengan demikian, ayat ini menegaskan
bahwa cinta kepada Allah haruslah menjadi yang utama dalam hati setiap
orang yang beriman.
QS. Al-A'raaf (7):179:
2. Ayat ini menggambarkan kondisi orang-orang yang telah diberi indra dan akal
oleh Allah, tetapi mereka tidak menggunakan indra dan akal tersebut untuk
memahami tanda-tanda kebesaran Allah. Mereka tidak memperhatikan atau
memahami ayat-ayat Allah yang tersurat di alam semesta dan dalam
wahyu-Nya. Mereka lebih memilih hidup dalam keadaan lalai dan tidak
menyadari kebenaran yang telah dijelaskan oleh Allah. Ayat ini mengingatkan
kita untuk menggunakan akal dan hati kita untuk mencari dan mengenal Allah
serta memahami tanda-tanda kebesaran-Nya yang terpampang jelas di sekitar
kita
SOAL 2
Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian
tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):
1. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawab :
Referensi : https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html
"Dan sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka'."
(Ali Imran: 190-191)
Tafsir yang dapat Anda temukan di referensi yang Anda berikan akan
memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang makna dan pesan yang
terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Ayat-ayat ini menegaskan bahwa di
sekitar kita, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang bisa diamati oleh orang
yang memiliki akal dan kepekaan spiritual. Penciptaan langit dan bumi, serta
pergantian malam dan siang, adalah bukti-bukti nyata akan keagungan Allah.
Orang-orang yang memiliki pemahaman akan hal ini, mereka akan senantiasa
mengingat Allah dalam segala keadaan, baik saat berdiri, duduk, atau
berbaring. Mereka juga merenungkan tentang kebesaran Allah dalam
menciptakan alam semesta ini. Dengan menyadari hal ini, mereka bersyukur
kepada Allah dan memohon perlindungan dari siksa neraka.
Ini menunjukkan bahwa manusia, sebagai makhluk yang diberikan akal dan
kesadaran, seharusnya menggunakan kebijaksanaannya untuk memperhatikan
tanda-tanda kebesaran Allah di sekitar kita, serta merenungkan penciptaan-Nya
dengan penuh kekaguman dan rasa takjub. Ini adalah salah satu aspek dari
hakikat manusia dalam Islam: sebagai makhluk yang diberi akal untuk
mengenal dan mengagungkan penciptanya.
2. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut!
Jawab :
َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َس َن َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِِۦه نَ ْف ُس ۥهُ ۖ َونَحْ ُن َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه
ِم ْن َحب ِْل ْٱل َو ِري ِد
Arab-Latin: Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh,
wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd
Referensi : https://tafsirweb.com/9822-surat-qaf-ayat-16.html
Jadi, hakikat manusia menurut ayat ini adalah bahwa manusia adalah
makhluk yang diciptakan oleh Allah, yang memiliki dimensi spiritual yang
dalam, dan Allah memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang
keadaan dan pikiran manusia. Oleh karena itu, manusia seharusnya selalu
sadar akan kehadiran Allah dalam dirinya dan senantiasa berhubungan
dengan-Nya dalam setiap aspek kehidupannya.
Sungguh Kami telah menciptakan manusia, dan Kami mengetahui apa yang
dibicarakan oleh hatinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada hablil warid,
yaitu urat lehernya yang bersambung dengan hati.
Referensi : https://tafsirweb.com/9822-surat-qaf-ayat-16.html
3. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Jawab :
Sumber:
SOAL 3
Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
Jawab :
Sumber:
Jawab :
Ayat ini menegaskan bahwa manusia berasal dari sepasang laki-laki dan
perempuan (Adam dan Hawa), dan dari keturunan mereka, muncullah berbagai
bangsa dan suku. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman etnis dan budaya
merupakan bagian dari rancangan Allah, dan tujuan dari keragaman ini adalah
agar manusia saling mengenal dan berinteraksi satu sama lain.
2. QS. Az-Zukhruf (43): 32: "Maka mengapa mereka tidak mengikuti cara hidup
orang-orang yang telah mendahului mereka, zaman Nuh dan kaum 'Ad, dan
kaum Tsamud, dan kaum Ibrahim, dan kaum Luth, dan penghuni Madyan?
Dan bangsa-bangsa yang telah binasa itu telah datang dengan membawa
bukti-bukti kebenaran (mukjizat) dari Rabb mereka, maka tidaklah Allah
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri."
3.Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
Jawab :
Dalam sudut pandang masyarakat madani, masyarakat beradab dan sejahtera memiliki
beberapa kriteria yang menjadi ciri khasnya. Berikut adalah beberapa kriteria tersebut:
Referensi:
Jawab :
Referensi: