Anda di halaman 1dari 19

Makalah

SUPERVISI PENDIDIKAN

MATA KULIAH:
SUPERVISI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
MAULANA AHADI, M.Pd
Dosen Pengajar:
SUMIATI, M.Pd

Disusun Oleh:
NOR HIKMAH
(2021170078)
ANNISA MAHFUZAH
(2021170070)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


DARUL ULUM KANDANGAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas kehendak dan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus ajaran
Islam sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat berharap makalah sederhana ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Supervisi Pendidikan dengan
judul Supervisi Pendidikan. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga karya sederhana ini dapat dijangkau oleh siapapun. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun kepada
para pembaca, Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Kandangan,……………..…2022

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 3

Bab II Pembahasan ............................................................................................. 4


A. Pengertian Supervisi Pendidikan................................................................. 4
B. Prinsip – Prinsip Supervisi Pendidikan........................................................ 5
C. Tujuan Supervasi Pendidikan ...................................................................... 7
D. Fungsi Supervasi Pendidikan……………………………………………. 8

Bab III Penutup .................................................................................................. 13


A. Kesimpulan ................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................ 14

Daftar Pustaka .................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan
keprofesionalan guru dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada
didunia pendidikan baik pada masa saat ini atau masa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut pendidikan merupakan faktor yang penting karena
pendidikan salah satu penentu mutu SDM (Sumber Daya Manusia), dimana
manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.

Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru


merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan
terus menerus. Guru adalah tugasnya yang terkait dengan upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional,
intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya1 .Potensi sumber daya guru itu perlu
terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara
potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru
untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mobilitas masyarakat. Guru membutuhkan bantuan dari sesama
rekan guru yang memiliki kelebihan atau guru yang sudah berpengalaman untuk
saling bertukar ilmu pengetahuan dalam meningkatkan potensi peserta didik. Guru
juga membutuhkan bantuan kepala sekolah sebagai pembina pembimbing guru
agar bekerja dengan benar dalam proses pembelajaran siswanya.
Oleh karena itu, dalam suatu lembaga pendidikan perlu adanya
pelaksanaan supervisi.“Supervision also can be interpreted as a two ways
interactional process that requires both the student and the supervisor to
consciously engage each other within the spirit of professionalism, respect,

1
(Suparlan, 2005:12).
1
collegiality and open-mindedness”2, yang berarti pengawasan juga dapat diartikan
sebagai dua cara interaksi proses yang memerlukan siswa dan supervisor untuk
secara sadar terlibat satu sama lain dalam semangat profesionalisme, rasa hormat,
kebersamaan dan pikiran yang terbuka Kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya harus melibatkan seluruh masyarakat sekolah yang dipimpinnya.
Salah satu upaya peningkatanpembelajaran efektif di sekolah adalah peran.
kepala sekolah dalam mensupervisi pembelajaran, karena berhasil
tidaknya program pengajaran di sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah
sebagai pemimpin.Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi prestasi kerja organisasi, karena kepemimpinan merupakan
aktivitas utama dimana tujuan organisasi dapat dicapai 3.
Menurut Muhani kepemimpinan merupakan salah satu permasalahan yang
muncul bersamaan dengan kesadaran manusia akan pentingnya hidup
berkelompok untuk mencapai tujuan bersama.Faktor kepemimpinan meliputi
aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat,
pengarahan, serta dukungan kerja kepada bawahan.
Kepala sekolah sebagai pemimpin harus memiliki kemampuan untuk
memberikan pengaruh yang konstruktif kepada seluruh tenaga kependidikan yang
dilakukan secara kooperatif untuk mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan.
Supervisi kepala sekolah akan memberi dampak yang positif terhadap
pesikologis guru. Rasa puas yang didapatkan guru dengan adanya supervisi dari
kepala sekolah akan memicu semangat guru dalam menjalankan kewajibannya,
sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik. Keberhasilan sekolah adalah
keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin bawahannya. Sekolah merupakan
sebuah organisasi yang kompleks oleh karena itu kepala sekolah harus mampu
mengkoordinasi semua kegiatan di sekolah termasuk kegiatan guru dalam
menyiapkan pembelajaran, mulai dari RPP, media, dan alat peraga. Keberhasilan
proses pembelajaran banyak dipengaruhi oleh faktor kepala sekolah, guru, dan

2
Abiddin (2011: 207)
3
(Nuchiyah: 2007)
2
siswa. Oleh karena itu proses pembelajaran perlu dioptimalkan dengan
pengawasan dan bimbingan dari kepala sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Supervisi Pendidikan.
2. Apa saja prinsip-prisip Supervisi Pendidikan.
3. Apa tujuan Supervisi Pendidikan.
4. Apa fungsi Supervisi Pendidikan.
5. Apa saja jenis-jenis Supervisi Pendidikan.
6. Apa objek Supervisi Pendidikan.

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian Supervisi Pendidikan.
2. Mengetahui apa saja yang ada didalam Supervisi Pendidikan.
3. Mengetahui Tujuan dan Fungsi dari Supervisi Pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Sejatinya, istilah pendidikan sudah tidak asing lagi diperkenalkan dalam


dunia pendidikan. Kemudian istilah supervisi adalah sebuah kegiatan yang
mengacu kepada sebuah perbaikan dalam sebuah institusi. Banyak para pegawai
yang berkecimpung dalam sebuah institusi merasa ketakutan ketika mendengar
bahwa institusi yang bersangkutan akan dikunjungi oleh supervisor. Anggapan
masyarakat institusi supervisor adalah yang diperintahkan oleh atasannya untuk
membentak dan memarahi para pegawai-pegawai yang sedang aktif di institusi.

Kata “Supervisi” diadopsi dari bahasa inggris “supervision” yang berarti


pengawasan/ kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi
disebut supervisor. Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru
dalam bidanga instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya untuk
mencapai tujuan sekolah.4

Ada beberapa ahli yang telah memberikan sumbangsih pemikirannya


tentang makna supervisi, diantaranya sebagai berikut :

a. Kimball Wiles merumuskan bahwa supervisi adalah sebagai


bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar yang lebih
baik.

b. Harold P. Adams dan Frank G.Dickey merumuskan supervisi


sebagai pelayanan/ layanan khusus dibidang pengajaran dan
perbaikannya mengenai proses belajar-mengajar termasuk segala
faktor dalam situasi itu.

c. Thomas H.Briggs dan Josep Justman merumuskan supervisi sebagai


usaha yang sistematis dan terus menerus untuk mendorong dan
mengarahkan pertumbahan diri guru yang berkembang, secara lebih
efektif dalam membantu tercapainya tujuan pendidikaan dengan murid-

4
Syafaruddin, dkk, Administras Pendidikan, Medan: Perdana Publishing, 2017, h.74-75
4
5

murid di bawah tanggung jawabnya.

Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk
melihat kinerja personal dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu
bagian kerja yang tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa


supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh supervisor
kepada guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan efektif.

B. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN

Dalam melaksanakan tugasnya seorang supervisor harus berpegang pada


prinsip-prinsip yang kokoh demi kesuksesan tugasnya atau memiliki pedoman
bagi pelaksanaan tugasnya, yaitu:

1. Prinsip Fundamental/ dasar (Foundamental/ basic principle)5

Setiap pemikiran, sikap dan tindakan seorang supervisor harus berdasar/


berlandaskan sesuatu yang kokoh/ kuat serta dapat dipulangkan kepadanya. Bagi
bangsa indonesia Pancasila adalah falsafah dan dasar negara kita, sehingga bagi
supervisor, Pancasila adalah prinsip fundamental. Setiap supervisor pendidikan
Indonesia harus bersikap konsisten dan konsekuen dalam pengamalan sila-sila
Pancasila secara murni dan konsekuen.

2. Prinsip Praktis

Sesuai prinsip fundamental sebagai pedoman seorang supervisor


pendidikan Indonesia, maka dalam pelaksanakan sehari-hari mereka berpedoman
pada prinsip positif dan prinsip negatif.

a) Prinsip positif merupakan pedoman yang harus dilakukan seorang supervisor


agar berhasil dalam pembinaannya.

- Supervisi harus konstruktif dan kreatif

5
Ibid, h.77-78
6

Supervisi harus mampu membangun pendidikan dan pengajaran ke arah


yang lebih baik dengan mengembangkan aktivitas, daya kreasi dan
inisitaif orang-orang yang disupervisinya.

- Supervisi harus dilakukan berdasarkan hubungan profesional, bukan


berdasarkan hubungan pribadi/ konco.

- Supervisi hendaklah progresif tekun, sabar, tabah dan tawakal.

- Supervisi hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat dan


kesanggupan untuk mencapai kemajuan.

- Supervisi hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan serta


hubungan baik yang dinamik.

- Supervisi hendaklah bertolak dari keadaan yang kini nyata ada (Das
Sein) menuju sesuatu yang dicita-citakan (Das Sollen).

- Supervisi harus jujur, objektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi
kemajuan.

b) Prinsip negatif merupakan pedoman yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
supervisor dalam pelaksanakan supervisi.

o Supervisi tidak boleh memaksakan kemauannya (otoriter) kepada orang-


orang yang disupervisi. Berikan argumentasi/ alasan yang rasional
tentang tindakan-tindakan serta instruksi-instruksinya. Jangan
menonjolkan jabatan/ kekuasaannya agar tidak menghambat kreativitas
bawahannya.

o Supervisi tidak boleh dilakukan berdasarkan hubungan pribadi, keluarga,


persahabat-an dan sebagainya.

o Supervisi hendaklah tidak menutup kemungkinan terhadap perkembangan


dan hasrat untuk maju bagi bawwahannya dengan dalih apapun. Supervisi
tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil, mendesak dan memperkuda
bawahan
7

o Supervisi tidak boleh menutup kemungkinan terhadap hasrat


berkembang dan ingin maju dari bawahannya dengan segala dalih.

o Supervisi tidak boleh mengeksploitasi bawahan dan bersifat otoriter.

o Supervisi tidak boleh menuntut prestasi diluar kemampuan bawahannya/


cita-cita muluk-muluk yang hampa.

o Supervisi tidak boleh egois. Tidak jujur dan menutup diri terhadap kritik
dan saran dari bawahannya
C. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu bentuk kegiatan
manusia yang memiliki tujuan yang ingin dicapai dari proses
pelaksanaanya. Merumuskan tujuan supervisi pendidikan harus
dapat membantu mencari dan menentukan kegiatan-kegiatan
supervisi yang lebih efektif. Tujuan supervisi pendidikan adalah:
- Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari tujuan-tujuan
pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan itu.
- Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan
masalah-masalah yang dihadapi siswannya supaya dapat membantu
siswanya itu lebih baik lagi.
- Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis
dalam rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan
hubungan antara staf yang kooperatif untuk bersana-sama meningkatkan
kemampuan masing-masing.
- Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembangkan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung
jawab yang sesuai dengan kemampuannya
- Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
- Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat
menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan
kemampuannya secara maksimal.
8

- Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan


merencanakan tindakan-tindakan perbaikannya
- Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak
wajar baik tuntutan itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar
(masyarakat).6
7
Tujuan supervisi pendidikan adalah mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan
peningkatan profesi mengajar.
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran.
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu
meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas
dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Kedua bentuk pertentangan yang ada dalam lembaga-
lembaga pendidikan Islam ini harus diatasi, agar masyarakat
tidak salah tafsir dalam menilai warisan peninggalan
kebudayaan, adat dan peradaban Islam klasik dan dalam
menerima kemajuan yang didapat dari kebudayaan modern
mengingat warisan zaman klasik Islam masa lampau itu jiwa
dan semangat pendidikan dan ilmiahnya masih relevan dengan
masa sekarang.
D. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
Menurut Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai
berikut:
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah. Usaha-usaha sekolah meliputi:
a. Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi
pelajaran menurut pandanga-nnya ke arah peningkatan. Usaha-

6
Moh Rifai, Supervisi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1982, h.39-46
7
Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Bina Aksara,
1988, h.134
9

usaha yang bersifat individu tersebut perlu di koordinasi. Itulah


fungsi supervisi.
b. Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan
tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-
program sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
c. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan setiap guru ingin bertumbuh dalam
jabatan-nya. Oleh karena itu, guru selalu belajar terus menerus, mengikuti
seminar, workshop, dan lain-lain. Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih
baik. untuk itu, perlu ada koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi.
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Kepemimpinan merupakan suatu
keterampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang terus-menerus.
Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar
mereka memiliki keteram-pilan dalam kepemimpinan disekolah.
3. Memperluas pengalaman guru. Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru
untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman baru
ini mereka dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif. Seorang supervisi harus bisa
memberi-kan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan instruksi atasan,
tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
5.Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Penilaian yang diberikan
harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian secara teratur
merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
6. Menganalisis situuasi belajar mengajar. Tujuan dari supervisi adalah untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman baru
dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.
7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf supervisi
befungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu guru agar dapat
mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan mengajar.
10

8.Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-
tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.8
E. TIPE SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Otokratis: supervisor penentu segalanya.
2. Demokratis: mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau
gotong royong secara kekeluargaan.
3. Pseudo/ Quasai demokratis (demokratis semu). Dalam praktiknya sering
terdapat seorang supervisor yang berbuat seolah-olah demokratis, seperti
mengadakan rapat untuk memusyawarahkan sesuatu permasalahan tetapi
dalam rapat tersebut supervisor berusaha memaksakan rencanannya/
keinginannya untuk dituruti bawahannya dengan cara/ muslihat yang halus
dan licin.
4. Manipulasi diplomatis: mengarahkan orang yang disupervisi untuk
melaksanakan apa yang dikehendaki supervisor dengan cara muslihat.
5. Laissez-faire: memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang
disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.

F. JENIS-JENIS SUPERVISI
1.Supervisi umum dan supervisi pengajaran.
Yang dimaksud dengan supervisi umum disini adalah
supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan
usaha perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiiatan
pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-
kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan
bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor
pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan
administrasi kantor, supervisi pengelolaan keuangan sekolah
atau kantor pendidikan.

8
Ibid, 25
11

Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi pengajaran


ialah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi-kondisi baik personal maupun material
yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang
lebih baik demi terciptanya tujuan pendidikan.
2. Supervisi klinis
Dikatakan supervisi klinis karena prosedur
pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari sebab-sebab
atau kelemahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar,
dan kemudian secara langsung pula diusahakan bagaimana cara
memperbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut.
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada
perbaikan pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari
tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang
intesif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan
untuk mengadakan modifikasi yang rasional. Adapun ciri-ciri
supervisi klinis menurut La sulo adalah sebagai berikut :
Bimbingan supervisor kepada guru/ calon guru bersifat
bantuan, bukan perintah atau intruksi. Jenis ketrampilan yang
akan di supervisi diusulkan oleh guru atau calon guru yang akan
disupervisi dan disepakati melalui pengkajian bersama antar
guru dan supervisior.
9
Meskipun guru atau calon guru mempergunakan
berbagai ketrampilan mengajar secara terintegrasi, sasaran
supervisi hanya pada beberapa ketrampilan tertentu saja.
Instrumen supervisi dikembangkan disepakati bersama antara
supervisor dan guru berdasarkan kontrak. Balikan diberikan
dengan segera dan secara objektif. Meskipun supervisor telah
menganalisis dan menginterpretasi data yang direkam oleh

9
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002, h. 89-91
12

instrumen observasi, di dalam diskusi atau pertemuan balikan


guru/ calon guru diminta terlebih dahulu menganalisis
penampilannya.
Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan
daripada memerintah atau menga-rahkan. Supervisi berlangsung
dalam suasana terbuka dan supervisi berlangsung dalam siklus
yang meliputi perencanaan, observasi dan diskusi balikan.
Supervisi klinis dapat dipergunakan untuk pembentukan atau
peningkatan dan perbaikan keterampilan mengajar.

J. MANFAAT SUPERVISI PENDIDIKANs


1. Mampu menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan
tujuan
2. Menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan
tujuan10[13]
3. Mampu memberikan keterangan tentang apa yang perlu dibenahi terlebih
dahulu (yang diprioritaskan)
4. Mampu mengetahui petugas-petugas, seperti guru-guru, kepala sekolah,
pegawai tata usaha, dan penjaga sekolah yang perlu di tatar
5. Mampu mengetahui petugas yang perlu diganti
6. Mampu mengetahui buku-buku yang tidak sesuai dengan
tujuan pengajaran
7. Mampu mengetahui kelemahan kurikulum
8. Mampu meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan
9. Mampu mempertahankan sesuatu yang sudah baik.
Manfaat akhir dari proses supervisi adalah suatu hal yang
tidak mudah dalam sistem manajemen personalia diIndonesia,
seperti untuk melakukan mutasi, demosi, apalagi pemecatan
petugas sekolah yang tidak becus. Begitu pula halnya dengan
perubahan kurikulum yang sangat bersifat sentralisasi yang
10
13

kurang memperlihatkan perbedaan masing-masing sekolah, dan


yang membuat sebuah standard keberhasilan sulir di ukur secara
merata, yang kalau dilaksanakan akan menimbulkan frustasi
pada pelaksana-pelaksana dilapangan, terutama bagi guru-guuru
yang berada di daerah-daerah terpencil, baik secara fisik
maupun secra mental. Namun demikian apapun halangannya
kegiatan supervisi harus tetap dilaksanakan, walaupun hanya
sampai pada batas yang sangat bersahaja.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan:
1. Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat
kinerja personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian
kerja yang tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan
pendapat di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan
suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam
upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif.
2. Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/
menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki
pengajaran. Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan
kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar
mengajar.
3. Seorang supervisor dapat menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu
dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan
perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru/ orang yang disupervisi sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan
khususnya
4. Manfaat akhir dari proses supervisi adalah suatu hal yang tidak mudah dalam
sistem manajemen personalia diIndonesia, seperti untuk melakukan mutasi,
demosi, apalagi pemecatan petugas sekolah yang tidak becus. Begitu pula halnya
dengan perubahan kurikulum yang sangat bersifat sentralisasi yang kurang
memperlihatkan perbedaan masing-masing sekolah. Namun demikian apapun
halangannya kegiatan supervisi harus tetap dilaksanakan, walaupun hanya sampai
pada batas yang sangat bersahaja
14
15

B. Saran
Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar
dan baik serta tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan
sekolah dapat tercapai dengan baik pula.
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya saya juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Syafaruddin, dkk, Administras Pendidikan, Medan: Perdana Publishing, 2017,

Ibid, h.77-78

Moh Rifai, Supervisi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1982

Maryono, Dasar-dasar dan Teknik Menajadi Supervisor Pendidikan, Yogyakarta:


Ar-Ruzz Media, 2011,

Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jakarta


Bina Aksara, 1988,

Ibid, 25

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2002,

16

Anda mungkin juga menyukai