Anda di halaman 1dari 4

INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO

Fakultas Teknologi Industri : Teknik Mesin , Teknik Elektro , Teknik Informatika, Sistem Informasi
Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan : Teknik Sipil, Arsitektur
SK BAN-PT: 545/SK/BAN-PT/Ak.PEPT/PT/VIII/2022

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) SEMESTER GANJIL T.A. 2023/2024

Mata Kuliah : Arsitektur Kota Tanggal : 20 Oktober 2023


Fakultas : FTI / FTSP Waktu : 18.45 – 20.00 WIB
Prodi : Arsitektur Dosen : Aristia, ST., M.Ars
Semester : GANJIL Sifat : Open Book
Tahun : TA.2023/2024 Jumlah Soal : 12 soal

I. SOAL PILIHAN GANDA


Pilihlah jawaban soal yang paling tepat dan benar dengan hati-hati dan teliti. Soal pilihan ganda memiliki bobot
nilai masing-masing 5.

1. Dalam perancangan aspek arsitektur perencanaan sistem evakuasi bencana kebakaran kawasan, dalam
identifikasi kawasan beresiko tinggi, diperlukan analisis kerentanan berdasarkan morfologi kota.

Sumber: Rosyidah, A., dkk (2022)

Pemahaman tentang morfologi kota dibutuhkan untuk memahami potensi risiko saat situasi darurat
kebencanaan. Elemen morfologi yang menjadi fokus adalah jaringan jalan. Analisis kerentanan dilakukan
dengan 3 parameter, yaitu:

a. Konektivitas, jaringan dan kerentanan.

b. Konektivitas, integrasi dan kedalaman.

c. Integritas, jaringan dan kedalaman.


d. Integritas, kerentanan dan kedalaman.

2. Dalam Pedoman Penyusunan Panduan Rancang Kota (UDGL) Provinsi DKI Jakarta, merujuk Pergub
Provinsi DKI Jakarta No. 147 Tahun 2017, substansi Panduan Rancang Kota pada materi lampiran
diantaranya, kecuali:
a. Analisa awal wilayah perancangan.
b. Komponen perancangan.
c. Skala perancangan.
d. Skenario perancangan.

3. Teori tentang ukuran kota yang dikemukakan oleh Taylor (1949), dimana kota diamati berdasarkan ciri-
ciri tingkat pertumbuhannya, yaitu diantaranya, kecuali:
a. Infantile Towns.
b. Juvenile Towns.
c. Early Mature Towns.
d. Madame Towns.

4. Roger Trancik mengamati ada 3 (tiga) hal yang menjadi dasar dalam perkembangan kawasan perkotaan,
yaitu diantaranya, kecuali:
a. Pengaruh besar dari para penguasa kota, pemimpin ataupun kaum kapitalis.
b. Bangunan-bangunan perkotaan lebih diperlakukan sebagai objek yang terpisah dibandingkan sebagai bagian
dari pola yang lebih besar.
c. Keputusan-keputusan terhadap perkembangan kawasan perkotaan sering diambil berdasarkan rencana-
rencana yang bersifat dua dimensi saja, tanpa banyak memperhatikan hubungan antara bangunan dan ruang
yang terbentuk diantaranya.
d. Kurang memahami perilaku manusia.

5. Kebijakan merupakan produk yang tidak langsung berkaitan dengan kualitas desain, tapi lebih berkaitan
dengan peraturan tentang perancangan kawasan tertentu, misalnya peraturan tentang pembatasan guna
lahan. Secara keseluruhan, dalam rangka penataan atau pengembangan kawasan, kebijakan pengembangan
kawasan merupakan:
a. Kerangka tindakan (framework for action).
b. Pedoman (guidelines).
c. Program kegiatan (activity program).
d. Produk desain (desain product).

6. Inkremental merupakan salah satu metode dalam perancangan kota, yang tiap tahap atau tiap masa
disusun dalam suatu rencana tahapan yang rinci. Proses perancangannya bersifat siklis (putaran), artinya:

Contoh Penataan Kawasan Kota Lama Semarang.


a. Setelah satu tahap atau masa selesai, dilanjutkan ke tahap berikutnya tanpa evaluasi.
b. Setelah satu tahap atau masa selesai, dilakukan suatu evaluasi, dan berdasar hasil evaluasi tersebut
disusunlah rencana tahap berikutnya dengan mengacu pada kerangka garis besar.
c. Setelah satu tahap atau masa selesai, dilakukan suatu evaluasi, dan berdasar hasil evaluasi tersebut disusunlah
rencana tahap berikutnya, dan tidak perlu bergantung pada kerangka garis besar.
d. Setelah satu tahap atau masa selesai, kembali ke tahap awal.

7. Berikut ini adalah hal yang harus diperhatikan dalam penerapan desain Pendukung Kegiatan (Activity
Support) sebagai salah satu elemen rancang kota menurut Hamid Shirvani, diantaranya, kecuali:
a. Adanya koordinasi antara kegiatan dengan lingkungan binaan yang dirancang.
b. Adanya keseragaman intensitas kegiatan yang dihadirkan dalam suatu ruang tertentu.
c. Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual.
d. Pengadaan fasilitas lingkungan.

8. Bentuk dan massa bangunan sebagai salah satu elemen rancang kota menurut Hamid Shirvani, tidak
hanya ditentukan oleh ketinggian atau besarnya bangunan, penampilan bentuk maupun konfigurasi dari
massa bangunannya, namun juga ditentukan oleh diantaranya, kecuali:
a. Besaran selubung bangunan (building envelope).
b. Penutupan tapak (site coverage).
c. Sempadan bangunan.
d. Sirkulasi.

9. Menurut Prof. Ir. M. Danisworo, M.Arch., MUP, urban design merupakan suatu proses yang memberikan
arahan bagi terwujudnya:
a. Suatu lingkungan binaan fisik yang menyesuaikan dengan aspirasi masyarakat.
b. Suatu lingkungan binaan yang layak huni dan disesuaikan dengan kemampuan sumber daya setempat.
c. Suatu lingkungan binaan fisik dan non-fisik yang komprehensif.
d. Suatu lingkungan binaan fisik yang layak dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, kemampuan sumber daya
setempat, serta daya dukung lingkungannya.

10. Dalam buku “The Image of the City” karangan Kevin Lynch, beliau melakukan studi terhadap apa yang
diserap secara mental oleh orang-orang dan realitas fisik sebuah kota, dimana perkotaan yang ideal
menurutnya adalah yang dapat memberikan “image”, yang terbentuk oleh 5 elemen pembentuk kota,
diantaranya, kecuali:
a. Path.
b. Edges.
c. Signage.
d. Landmark.

II. SOAL ESSAY


Jawablah soal essay ini dengan lengkap dan benar. Soal essay memiliki bobot nilai masing-masing 25.

1. Dalam BIMTEK tentang “Perancangan Aspek Arsitektur Jalur Evakuasi pada Bangunan dan Kawasan”
yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR, disampaikan tentang perancangan jalur evakuasi bencana
gempa bumi pada kawasan perkotaan, yang perlu memperhatikan 3 hal penting. Sebutkan dan jelaskan!
2. Dalam Tugas Besar Arsitektur Kota, terdapat analisis pemetaan 8 elemen rancang kota menurut teori
Hamid Shirvani. Petakan salah satu elemen rancang kota tsb pada lokasi studi kasus tugas besar
masing2, jabarkan pemetaan elemen beserta foto mendukung, jabarkan permasalahan pada kondisi
eksisting dan contoh penerapan desain yang seharusnya dilakukan. (Catatan: dalam 1 kelompok yang sudah
dibagi, agar anggota kelompok tidak mengambil pemetaan elemen yang sama).

-------------- Selamat Mengerjakan, Jangan Lupa Berdoa Sebelum Mulai ---------------

Anda mungkin juga menyukai