Anda di halaman 1dari 12

Analisis Gaya Gesek pada Bidang Datar dan Bidang Miring

Setelah kita mempelajari konsep-konsep dasar gaya gesek maka disini kita sudah siap untuk merambah
ke level selanjutnya. Ya, disini kita akan belajar melakukan proses analisis/perhitungan terhadap gaya
gesek pada bidang datar dan bidang miring.

Analisis gaya gesek pada bidang datar I

Perhatikan gambar berikut!

Terlihat ada sebuah balok dengan berat w didorong dengan arah horizontal sebesar F. Untuk
menghitung berapa besar gaya geseknya (f) tentu yang pertama kali kita lakukan adalah mencari gaya
normalnya terlebih dahulu.

Sebagaimana yang dijelaskan pada ulasan pembahasan tentang gaya normal didapatkan:

∑F = 0

N-w=0

N=w

Nah sekarang kita sudah mengetahui bahwa besar gaya normal pada sistem di atas adalah w. Sekarang
saatnya memasukan nilai gaya normal tersebut ke rumus gaya gesek:

f = µ . N = µmg
Selesai! Sampai di sini nilai gaya gesek sudah diketahui. Namun jika kalian dituntut untuk mengetahui
berapa besar percepatan sistem (pada arah horizontal) maka solusinya adalah dengan mengaplikasikan
hukum Newton 2.

Perhatikan gaya-gaya yang terdapat pada arah horizontal. Kita menemukan ada yang namanya gaya F
dan juga gaya gesek f.

Sehingga,

∑F = ma

F - f = ma

* Nilai f negatif karena berlawanan dengan arah gerak

Sehingga berdasarkan persamaan diatas akhirnya diperoleh persamaan besar percepatan:

Analisis gaya gesek pada bidang datar II

Sistem di atas adalah analisis gaya gesek dengan keadaan dimana gaya luar tidak membentuk sudut θ
alias 0. Terus bagaimana jika sistemnya seperti gambar berikut?
Sama seperti cara diatas, untuk menghitung berapa besar gaya gesek, pertama kita harus mencari tahu
dulu nilai gaya normalnya. Dimana gaya normal bisa diketahui dengan memperhatikan gaya-gaya yang
terdapat pada arah vertikal.

Disana kita mendapatkan w, N dan F sin θ. Ketiga jenis gaya tersebut adalah komponen gaya pada arah
vertikal. Dengan mengaplikasikan hukum 1 Newton didapat:

N + F sin θ = w

N = w - F sin θ

N = mg - F sin θ

* F sin θ dan w bernilai negatif karena arahnya berlawanan dengan arah gaya normal.

Substitusikan persamaan tersebut ke rumus gaya gesek:


f = µN = µ(mg - F sin θ)

Sampai disini besar gaya gesek sudah diketahui. Selanjutnya jika kalian ingin mencari besar percepatan
sistem pada arah horizontal bisa diketahui dengan memperguanakan hukum 2 Newton berikut.

∑F = ma

F cos θ - f = ma

F cos θ - µ(mg - F sin θ) = ma

F cos θ - µmg + µF sin θ = ma

F ( cos θ + µsin θ ) - µmg = ma

Sehingga hasil akhirnya adalah,

a = {F ( cos θ + µsin θ ) - µmg} : m

Analisis Gaya Gesek pada Bidang Miring

Perhatikan gambar berikut!

Gambar diatas menginformasikan kepada kita bahwa ada sebuah benda dengan berat w tengah
disimpan di permukaan bidang miring yang membetuk sudut θ. Untuk menentukan berapa besar gaya
geseknya kita cari dulu besar gaya normalnya dengan persamaan:
∑F = 0
N - w sin θ = 0
N = w sin θ

Baru setelah itu masukan nilai N ke rumus gaya gesek:

f = µN
f = µ . w cos θ

Sedangkan untuk mencari percepatan sistem pada arah sumbu x (horizontal) bisa diketahui dengan
mengaplikasikan hukum 2 Newton berikut:

∑F =ma
w sin θ - f = ma
w sin θ - µ w cos θ = ma
mg sin θ - µ mg cos θ = ma

sehingga hasil akhirnya,

a = g (sin θ - µ cos θ)

https://dokterfisika.blogspot.com/2016/07/analisis-gaya-gesek
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah
gerak benda. Untuk benda yang bergerak pada suatu bidang baik bidang datar
maupun bidang mirin, gaya gesek tidak dipengaruhi oleh luas permukaan benda
yang saling bersentuhan.

Sedangkan untuk benda yang bergerak di udara, gaya geseknya bergantung pada
luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Makin besar luas bidang
sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda tersebut sedangkan untuk
benda padat yang bergerak di atas benda padat, gaya geseknya tidak tergantung
luas bidang sentuhnya.

Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan gaya
gesekan kinetis.

Gaya gesek statis (f ) s

Adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut masih diam.
Menurut hukum I Newton, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam gaya
gesek statis selalu sama dengan yang bekerja pada benda tersebut. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.

f maks = μ N ………. Pers.


s s

(1)

Keterangan:

f maks = gaya gesek statis maksimum (N)


s

μ = koefisien gesek statis


s
Gaya gesek kinetis (f ) k

Adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam keadaan bergerak. Gaya
ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan
berubah menjadi kalor. Perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya
normal disebut koefisien gaya gesekan kinetis (μ ). Secara matematis dapat di tulis
s

sebagai berikut.

f = μ N ………. Pers.
k k

(2)

Keterangan:

f = gaya gesek kinetik (N)


k

μ = koefisien gesek kinetik


k

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa contoh soal tentang
gaya gesek benda-benda yang bergerak di bidang miring. Untuk itu, silahkan
kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa
paham.

Contoh Soal dan Pembahasan Gaya Gesek Pada Bidang Miring


1. Sebuah benda yang beratnya w meluncur ke bawah dengan kecepatan tetap
pada suatu bidang miring yang kasar. Bidang miring tersebut membentuk sudut
37 dengan arah horizontal. Hitung koefisien gesekan antara benda dengan bidang
o

tersebut.

Penyelesaian:

Pertama kita gambarkan diagram gaya yang bekerja pada benda tersebut, seperti
yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Benda bergerak dengan kecepatan tetap, hal ini berarti benda melakukan gerak
lurus beraturan (GLB) sehingga percepatannya adalah nol (a = 0).

■ Pada sumbu-Y, berlaku Hukum I Newton, yaitu sebagai berikut.


ΣF = 0
Y

N – w cos θ = 0

N = w cos θ

N = mg cos θ

■ Pada sumbu-X, berlaku Hukum II Newton, yaitu sebagai berikut.


ΣF = ma
X

w sin θ – f = m(0)

mg sin θ – μ N= 0
k

mg sin θ – μ mg cos θ = 0
k

μ mg cos θ = mg sin θ
k

μ cos θ = sin θ
k

μ = sin θ/cos θ
k
μ = tan θ
k

μ = tan 37
k
o

μ = 0,75
k

Jadi, koefisien gesekan antara benda dengan bidang adalah 0,75.

2. Sebuah balok bergerak menuruni bidang yang kemiringannya 30 terhadap o

bidang horizontal. Jika balok bergerak dengan percepatan 4 m/s , tentukanlah2

koefisien gesek kinetis antara balok dengan bidang.

Penyelesaian:

Diagram gaya yang bekerja pada balok sama seperti pada soal nomor 1 di atas.
Karena balok memiliki percepatan, maka balok melakukan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
Baca Juga:

 Contoh Soal Katrol Majemuk dan Jawabannya Lengkap


 Contoh Soal Katrol Ganda dan Jawabannya Lengkap
 12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis + Contoh Soal dan Pembahasan

■ Pada sumbu-Y, berlaku Hukum I Newton, yaitu sebagai berikut.


ΣF = 0
Y

N – w cos θ = 0

N = w cos θ

N = mg cos θ

■ Pada sumbu-X, berlaku Hukum II Newton, yaitu sebagai berikut.


ΣF = ma
X

w sin θ – f = ma

mg sin θ – μ N= ma k
mg sin θ – μ mg cos θ = ma
k

μ mg cos θ = mg sin θ – ma
k

μ g cos θ = g sin θ – a
k

μ (10)(cos 30 )= (10)(sin 30 ) – 4
k
o o

μ (10)(0,866)= (10)(0,5) – 4
k

8,66μ = 5 – 4
k

8,66μ = 1
k

μ = 1/8,66
k

μ = 0,12
k

Jadi, koefisien gesekan antara benda dengan bidang adalah 0,12.

3. Sebuah benda dengan berat 30 N berada pada bidang miring. Ternyata, benda
tepat akan meluncur ke bawah. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s , 2

tentukan koefisien gesek antara benda dengan bidang miring!

Penyelesaian:

Dari soal kita ketahui bahwa benda tepat akan meluncur jadi benda belum
bergerak, sehingga gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek statis. Untuk
menentukan koefisien gesek (statis), kita gunakan rumus seperti yang telah
diuraikan pada soal nomor 1 di atas, yaitu sebagai berikut.

μ = tan θ
s

μ = tan (30 )
s
o

μ = 1/3 √3
s
Lalu bagaimana jika kita lupa dengan rumus koefisien gesek tersebut? Tenang
saja, bagi kalian yang tidak suka menghafal rumus, masih ada metode manual
untuk menyelesaikan persoalan di atas. Metode manual yang dimaksud adalah
dengan menentukan persamaan gerak benda berdasarkan Hukum Newton.
Langkah pertama adalah menggambar garis-garis gaya yang bekerja pada benda,
yaitu sebagai berikut.

Resultan gaya pada sumbu-Y adalah sebagai berikut.

ΣF = 0
Y

N – w cos 30 = 0 o

N = w cos 30 o

Karena benda belum bergerak, maka a = 0. Sehingga berlaku Hukum I Newton


pada sumbu-X yaitu sebagai berikut.

ΣF = 0
X

w sin 30 – f = 0
o
s

w sin 30 – μ N = 0
o
s

μ N = w sin 30
s
o

μ w cos 30 = w sin 30
s
o o
μ cos 30 = sin 30
s
o o

sin 30 o

μ = s

cos 30 o

½
μ = s

½ √3

μ = / √3
s
1
3

Jadi, koefisien gesek antara benda dengan bidang miring adalah / √3.
1
3

https://www.fisikabc.com/2018

Anda mungkin juga menyukai