Anda di halaman 1dari 156

1

Antara Ustadz Adi Hidayat,


Muhammadiyah, Salafi, Hizbiyyah,
Surat Asy-Syu’ara, Pemusik & Kembali
Kepada Kebenaran

Penyusun :

Zainudin

Ukuran Buku :

21.0 cm x 14.8cm (A5) 156 Halaman

Cetakan ke-1

Tahun 1445H/2024M

Diperbolehkan bahkan memperbanyak sebagian atau


seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun dengan
atau tanpa izin penerbit selama bukan untuk tujuan
komersil. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan
dalam karya kami. Koreksi dan saran atas karya kami
dapat dilayangkan ke zainudinayyubi@gmail.com

Semoga Allah ‫ ﷻ‬menjadikannya bermanfaat bagi


umat Islam -terutama bagi penulis sendiri-. Semoga
Allah ‫ ﷻ‬mengampuni dosa-dosa dan mengangkat
derajat seluruh kaum muslimin di dunia dan di
akhirat. Amin, Ya Rabbal ‘alamin.
Saran dan kritik konstruiktif para pembaca selalu
ditunggu dan dinanti oleh penulis. Diperbolehkan
memperbanyak buku ini dengan syarat: tidak
dikomersilkan dan tidak mengubah isi buku.

Jazaakumullahu khairan

Website :
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/

Youtube Channel (Islam The Religion of Truth)

https://bit.ly/3KzrSc3

https://shorturl.at/gzKX7

https://s.id/1As9b

https://m.youtube.com/c/@IslamTheReligionOfTrut
h

English Website

https://whyislamisthetruereligion.wordpress.com/bl
og/

https://bit.ly/42xRLzD

https://s.id/1DuKm

https://rebrand.ly/utae58z

https://rb.gy/phd7n6
Daftar Isi
Antara Ustadz Adi Hidayat, Muhammadiyah, Salafi,
Hizbiyyah, Surat Asy-Syu’ara, Pemusik & Kembali
Kepada Kebenaran

Fatwa Ulama Syiah... Hal. 8

Kembali Kepada Kebenaran... Hal. 10

Surah Asy-Syu’ara Surat Musik Menurut Orang Arab...


Hal. 14

Kehati-hatian Para Ulama Salaf dalam menafsirkan


Al-Qur'an... Hal. 18

DEBAT DISYARI’ATKAN SEBAGAI BENTUK


KERJASAMA UNTUK MENAMPAKKAN KEBENARAN...
Hal. 21

Musik adalah semua yang bernada dan berirama?...


Hal. 23

INI BUKAN MASALAH KECIL KAWAN... Hal. 28

ANTARA GITAR DAN LISAN, MANAKAH YANG


DISEBUT SEBAGAI ALAT MUSIK..?... Hal. 36

BELAJAR DARI KASUS ADI HIDAYAT AL-HAFIZH...


Hal. 38

Hizbiyyah Kepada Ormas... Hal. 40


KEBATILAN MERAIH KEMENANGAN? ... Hal. 49

SEMISAL INGIN DIBAWA KE RANAH HUKUM... Hal.


52

Tidak Semua Orang Itu Adalah Salafi.... Hal. 53

BINGUNG SETELAH HIJRAH?... Hal. 55

DIANTARA KITAB2 ULAMA YANG MEMBANTAH


HALALNYA MUSIK... Hal. 57

ALQURAN DAN MUSIK TAK AKAN PERNAH


BERSATU PADA HATI ORANG BERIMAN... Hal. 59

"HALAL BAGI MEREKA, DAN HARAM BAGI KITA."...


Hal. 63

Doktor Ahli Hadits Angkat bicara Terkait Klarifikasi


UAH... Hal. 67

Bantahan Terhadap Ustadz Adi Hidayat... Hal. 73

Makna Surat Asy-Syuara', Pemusik?!... Hal. 79

Surat Asy-Syu’ara’ = Surat Musik?... Hal. 85

Apakah Surat Asy-Syu’ara Disebut Juga Surat


Pemusik?... Hal. 89

NAMA-NAMA SURAT ASY-SYU'ARÂ... Hal. 94

PENTINGNYA BELAJAR BAHASA ARAB DARI DASAR.


.. Hal. 97
Abdullah al-Qasimi... Hal. 101

Nasehat Untuk Ustadz Adi Hidayat... Hal. 103

CARA MENGETAHUI DAN MENDETEKSI MANA


ULAMA YG BENERAN (RABBANI) DAN MANA YG
ULAMA JADI²AN (SILUMAN)... Hal. 111

MUSIK DAN NYANYIAN ITU DISUKAI SETAN DAN


DIBENCI OLEH AR-RAHMAN ... Hal. 113

SUPER NGEYEL... Hal. 116

JANGAN AMBIL ILMUNYA ... Hal. 126

Hikmah Dari Fitnah “Surat Musik”... Hal. 131

Dakwah itu lillâhi ta'âlâ... Hal. 136

Cara menafsirkan Al-Qur’an dengan Benar dan


Fenomena Otak-atik Gatuk Menafsirkan Al-Quran...
Hal. 137
1

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

ِ‫ٱلرحِ ِيم‬
َ ‫ن‬ ِِ ‫ٱلرحْ َٰم‬
َ ‫ٱّلل‬
َِِ ‫ِبس ِِْم‬

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha

*MUQADDIMAH*

ِ‫ت‬ ِ ‫ور أنْفُسِنا ومِ نِْ سيِئا‬ َِِ ِ‫ّلل نحْم ُدهُِ ونسْتعِينُهُِ ونسْتغْف ُِرهُِ ونعُو ِذُ ب‬
ِِ ‫اّلل مِ نِْ ش ُُر‬ َِِ ِ ِ‫إنَِ الْح ْمد‬
َُِ ‫ض ِل ِْل فلِ هادِيِ لهُِ وأشْه ُِد أنِْ لِ إِلهِ إِ َِل‬
‫ّللا‬ ْ ُ‫ّللا فلِ ُم ِض َِل لهُِ ومنِْ ي‬
َُِ ‫أعْمالِنا منِْ ي ْه ِد ِِه‬
ُ‫وحْ دهُِ لِ ش ِريكِ ل ِهُ وِ أشْه ُِد أنَِ ُمح َمدًا عبْ ُدهُِ ورسُولُ ِه‬

‫ون‬
ِ ‫س ِل ُم‬ َِ ‫يا أيُّها الَذِينِ آمنُواِْ اتَقُواِْ ّللاِ ح‬
ْ ‫ق تُقاتِ ِِه ولِ ت ُموتُنَِ إِ ِلَ وأنتُم ُّم‬

‫ث مِ نْهُما‬ َِ ‫ق مِ نْها زوْ جها وب‬ ِ ‫اس اتَقُواِْ ربَكُ ُِم الَذِي خلقكُم ِمن نَفْسِ واحِ دةِ وخل‬
ُِ َ‫يا أيُّها الن‬
ِ‫ِيرا ونِساء واتَقُواِْ ّللاِ الَذِي تساءلُونِ ِب ِِه واأل ْرحامِ ِإنَِ ّللاِ كانِ عل ْيكُ ْمِ رقِي ًبا‬
ً ‫ِرجا ِلً كث‬

ْ ُ‫ي‬-- ‫ّللا وقُولُوا قوْ لًِ سدِيدًا‬


ِ‫صلِحِْ لكُ ِْم أعْمالكُ ِْم ويغْف ِِْر لكُ ْم‬ َِ ‫يا أيُّها الَذِينِ آمنُوا اتَقُوا‬
‫سولهُِ فق ِْد فازِ فوْ زً ا عظِ ي ًما‬ ُ ‫ر‬‫و‬ ِ
‫ّللا‬
َ ِْ‫ع‬ ِ‫ُط‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ِ
‫م‬
ْ ‫ك‬
ُ ‫وب‬ُ ‫ن‬ ُ ‫ذ‬

‫ور ُمحْ دثاتُها‬ ِِ ‫ وش َِر األ ُ ُم‬,ِ‫ْي ُمح َمد‬ ِ ‫ وخيْرِ الْه ْد‬,‫ّللا‬
ُِ ‫ي ِ هد‬ َِِ ‫اب‬ ِِ ‫ف ِإنَِ خيْرِ الْحدِي‬:‫أ َما بعْ ُِد‬,
ُِ ‫ث كِت‬
ِ‫ وكُ ُِّل ضللةِ فِي النَ ِار‬,ِ‫ وكُ َِل ِبدْعةِ ضللة‬,ِ‫وكُ َِل ُمحْ دثةِ ِبدْعة‬

Sesungguhnya, segala puji bagi-Allah, kami memuji-Nya dan kami-


memohon pertolongan dan ampunan-Nya, Kami berlindung
kepada Allah-dari kejahatan diri-diri kami dan dari kejahatan amal
perbuatan kami *

*Barangsiapa yang Allah berikan-petunjuk, maka tidak ada yang


dapat-menyesatkannya, dan-barangsiapa yang Allah-sesatkan,
maka tidak ada yang-dapat memberikan petunjuk kepadanya *

Aku bersaksi bahwa tidak ada-Tuhan yang berhak-disembah


kecuali Allah Maha Esa Dia dan tidak ada-sekutu bagi-Nya, dan
aku-bersaksi bahwa Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam
adalah hamba dan Rasul-Nya*

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


2

*Allah berfirman, yang artinya: (Wahai orang-orang yang beriman


kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! takutlah kalian kepada
Rabb kalian dengan sebenar-benarnya takut, yaitu dengan
mengikuti perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-
Nya dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya Dan berpegang-teguhlah
kalian pada agama kalian sampai maut menjemput ketika kalian
dalam keadaan seperti itu) (QS Al-Imran : 102)

*Dan juga berfirman, yang artinya (Wahai manusia! Bertakwalah


kalian kepada Rabb kalian Karena Dia lah yang telah menciptakan
kalian dari satu jiwa, yaitu bapak kalian, Adam Dan dari Adam Dia
menciptakan istrinya, Hawa, ibu kalian Dan dari keduanya Dia
menyebarkan banyak manusia laki-laki dan wanita ke berbagai
penjuru bumi

Dan bertakwalah kalian kepada Allah, Żat yang nama-Nya kalian


gunakan sebagai sarana untuk meminta sesuatu kepada sesama
kalian Yaitu dengan mengatakan, “Aku memintamu dengan nama
Allah agar kamu sudi melakukan hal ini " Dan takutlah kalian
terhadap memutus tali persaudaraan yang mengikat kalian
dengan saudara kalian Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi
kalian Maka tidak ada satu pun amal perbuatan kalian yang luput
dari pengawasan-Nya Dia senantiasa menghitungnya dan akan
memberi kalian balasan yang setimpal dengannya) (QS An-Nisa:
1) *

*Dan juga berfirman, yang-artinya (Wahai orang-orang yang


beriman kepada Allah dan melaksanakan syariat-Nya,
bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-
Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta ucapkanlah ucapan
yang benar dan jujur

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


3

Sesungguhnya jika kalian bertakwa kepada Allah dan


mengucapkan ucapan yang benar, niscaya Allah akan
memperbaiki bagi kalian amal perbuatan kalian dan menerimanya
dari kalian serta menghapus dari kalian dosa-dosa kalian sehingga
Dia tidak menyiksa kalian karena dosa itu

Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya maka dia telah


mendapatkan kemenangan yang besar, tidak ada kemenangan
yang setara dengannya, yaitu kemenangan dengan mendapatkan
keridaan Allah dan masuk ke dalam Surga ) (QS Al-Ahzab: 70-71)*

*Amma ba'du,

Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah Kalamullah,sebaik-baik


petunjuk adalah tuntunan Muhammad, seburuk-buruk perkara
adalah sesuatu yang diada-adakan dalam agama,setiap yang
diada-adakan dalam agama adalah bid'ah,setiap bid'ah adalah
sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka

Allah mengutus beliau dengan membawa hidayah Dan agama


kebenaran, Maka beliau menyampaikan risalah, menunaikan
amanat, menasehati umat, berjihad di jalan Allah dengan jihad
yang sebenarnya, meninggalkan umat di atas jalan putih yang
malamnya seperti siangnya, tidak ada yang menyimpang darinya
kecuali akan binasa

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Dan shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para
sahabatnya, serta para pengikutnya hingga akhir zaman

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫السلم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


4

‫ والصلة والسلم على نبيا المصطفى وعلى آله وصحبه ومن اهتدى‬،‫الحمد هلل وكفى‬
‫بهداه أما بع ِد‬

*Kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa


Ta'āla Saudara-saudariku seiman, semoga Allāh senantiasa
memberikan taufik-Nya kepada kita semua *

*Alhamdulillāh, puji syukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla,


senantiasa kita haturkan, senantiasa kita panjatkan dan tidak
bosan-bosannya kita puji Tuhan kita *

*Dzat Yang Maha Memberi Rezeki, memberikan kehidupan


kepada kita, dan memberikan (tentunya) berbagai ragam (macam)
karunia, kenikmatan, yang salah satunya adalah kenikmatan
diberikan kita kesempatan dan keistiqamahan belajar agama *

Pada kesempatan ini, kita akan membahas tema yang berkenaan


dengan Antara Ustadz Adi Hidayat, Muhammadiyah, Salafi,
Hizbiyyah, Surat Asy-Syu’ara, Pemusik & Kembali Kepada
Kebenaran

Semoga Allah Ta'ala menjadikan amalan sederhana ini menjadi


amalan yang ikhlas mengharap wajah Allah semata dan menjadi
pemberat timbangan kebaikan di Yaumul Mizan

Inilah, hanya kepada Allah aku memohon agar Dia menjadikan


amalku ini murni mengharap wajah-Nya Yang Mulia, dan agar ia
bermanfaat bagi kaum muslimin, serta menjadi tabungan untuk
hari akhir

Semoga Allah berkenan menjadikan kita termasuk orang-orang


yang membela agama-Nya, Rasul-Nya, serta para shahabat Dan
semoga pula Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang
memberikan nasihat untuk Allah, untuk agama-Nya, untuk Rasul-

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


5

Nya, untuk para pemimpin Islam, dan untuk kaum Muslimin


kebanyakan

Sesungguhnya Allah menguasai hal itu Dan akhir seruan kami


ialah bahwa sesungguhnya segala puji kepunyaan Allah, Rabb seru
semesta alam

ِ‫اللَ ُه َِم ص ِِل وس ِل ِْم على نبِيِنا ُمح َمدِ وعلى آ ِل ِِه وصحْ بِ ِِه أجْم ِعيْن‬

Semoga Allah menerima amalan-amalan kita dan membuat


dakwah tauhid menjadi tegak dan semarak di bumi nusantara
yang kita cintai ini

Kita memohon kepada Allah agar menambahkan bagi kita ilmu


yang bermanfaat dan menjadikan buku ini bermanfaat bagi kami
pribadi dan umat secara umum Kritik dan saran sangat kami
harapkan dari semua pihak

_*Ya Allah, saksikanlah bahwa kami telah menjelaskan dalil


kepada umat manusia, mengharapkan manusia mendapatkan-
hidayah, melepaskan tanggung jawab dihadapan Allah Ta’ala,
menyampaikan dan menunaikan kewajiban kami Selanjutnya,
kepadaMu kami berdoa agar menampakkan kebenaran kepada
kami dan memudahkan kami untuk mengikutinya*_

_*Itu saja yang dapat Ana sampaikan Jika benar itu datang dari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Kalau ada yang salah itu dari Ana
pribadi, Allah dan RasulNya terbebaskan dari kesalahan itu *_

Hanya kepada Allah saya memohon agar Dia menjadikan tulisan


ini murni mengharap Wajah-Nya Yang Mulia, dan agar ia
bermanfaat bagi kaum muslimin dan menjadi tabungan bagi hari
akhir

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


6

Saya memohon kepada AllahTa’ala Agar menjadikan Tulisan ini


amal soleh saat hidup dan juga setelah mati untuk saya, kedua
orangtua, keluarga saya dan semua kaum muslimin dihari di mana
semua amal baik dipaparkan

Sebarkan, Sampaikan, Bagikan ebook ini jika dirasa bermanfaat


kepada orang-orang terdekat Anda/Grup Sosmed, dll, Semoga
Menjadi Pahala, Kebaikan, Amal Shalih Pemberat Timbangan Di
Akhirat Kelak

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membalas kebaikan Anda Wa


akhiru da’wanā ‘anilhamdulillāhi rabbil ālamīn Wallāhu-a’lam,
Wabillāhittaufiq

_*“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya


ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya
dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka ”*
(HR Muslim no 2674)_

Kita meminta kepada Allah agar Dia selalu membimbing kita ke


jalan yang diridhai-Nya dan memberikan kita taufiq untuk dapat
menempuhnya, aamin

ِ َ‫ إِن‬،‫ كما صلَيْتِ على إِبْرا ِهيْمِ وعلى آ ِِل إِبْرا ِهيْم‬،‫اللَ ُه َِم ص ِِل على ُمح َمدِ وعلى آ ِِل ُمح َمد‬
‫ك‬
‫ كما باركْتِ على إِبْرا ِهيْمِ وعلى‬،‫ اللَ ُه َِم ب ِاركِْ على ُمح َمدِ وعلى آ ِِل ُمح َمد‬،‫حمِ يْدِ م ِجيْد‬
‫ ِإنَكِ حمِ يْدِ م ِجيْد‬،‫آ ِِل ِإبْرا ِهيْم‬

ًِ ‫ان ولِ تجْع ِْل فِي قُلُوبِنا غ‬


‫ِل ِللَذِينِ آمنُوا‬ ِ ْ ِ‫ربَنا ا ْغف ِِْر لنا و ِ ِِل ْخوانِنا الَذِينِ سبقُونا ب‬
ِِ ‫اِليم‬
ِ‫ربَنا إِنَكِ رؤُوفِ َرحِ يم‬

ِ‫ربَنا آتِنا فِي ال ُّدنْيا حسنةًِ وفِي اآلخِ ر ِِة حسنةًِ وقِنا عذابِ ال َن ِار‬

Saya berharap buku ini akan mendatangkan kebahagiaan,


menghilangkan kegundahan, melapangkan dada, memperkuat

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


7

iman, menambah ilmu, mengisi jiwa, menghidupkan hati, dan


memberi asupan pikiran

Semua itu berasal dari karunia Allah ‫ﷻ‬, kemudian jasa para ulama
tempat saya mengumpulkan wawasan terbaik dalam buku ini Jika
saya benar, maka itu berasal dari Allah ‫ ﷻ‬sehingga bagi-Nyalah
seluruh pujian Tetapi jika saya salah, maka itu berasal dari diri
saya dan dari setan Saya tidak menginginkan kecuali kebaikan,
dan saya memohon ampun kepada Allah serta bertobat kepada-
Nya!

Akhir kata, ini adalah upaya dari orang yang minim ilmu dan tak
memiliki kemampuan apa-apa Saya memuji Allah karena telah
menuntaskan penulisan buku ini, dan berharap semoga Allah
menerimanya sebagai amal saleh, sekaligus khawatir Dia akan
menolaknya Allah sebagai saksi atas kecintaan kepada-Nya dan
saya berprasangka baik kepada-Nya

Hanya kepada Allah saya memohon agar Dia melimpahkan pahala


dan ganjaran untuk saya, untuk orang-orang tempat saya
mengumpulkan bahan buku ini, dan untuk semua pihak yang ikut
berpartisipasi dalam mengedit, mengoreksi, menata letak,
menyalin, dan mencetaknya ataupun yang memberikan saran
atau pandangan

Saya juga memohon kepada Allah ‫ ﷻ‬agar menjadikannya sebagai


amalan yang benar dan murni untuk-Nya dan sebagai upaya
mendekatkan diri kepada cinta dan rida-Nya Semoga Dia
mengampuniku, kedua orang tuaku, guru-guruku, keluargaku, dan
semua kaum muslimin Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi
Maha Mengabulkan!

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


8

Penyusun,

Kota Besi, Jum'at,01 Dzulqa'dah 1445 H / 10 Mei 2024 M

Zainudin

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


9

Fatwa Ulama Syiah

Dikutip dari https://www alhakeem com/en/questions/676 , yg


merupakan situs resmi Grand Ayatoilet Said al-Hakim, salah satu
petinggi marja syiah yg dihormati

Q: Jika saya menitipkan suatu uang pada suatu bank dan sebagai
imbalannya setelah beberapa waktu saya mendapat uang yang
lebih besar dari jumlah yang saya titipkan semula, apakah
termasuk riba?

A: Ya, itu termasuk Riba dan karenanya haram, karena pinjaman


yang dibolehkan adalah peminjam mengembalikan jumlah yang
sama kepada pemberi pinjaman, tanpa bunga yang ditentukan
Hal ini berlaku jika bank tersebut dimiliki oleh umat Islam Jika
tidak, maka diperbolehkan menerima bunga darinya

see, meski diakui haram akan selalu ada cara bagi orang syiah
sang pengekor hawa nafsu cari celah untuk ngeles well, apa
bedanya fatwa seperti itu dengan jawaban 'silahkan mencuri asal
harta yg dicuri milik orang kafir'?

Jadi, kalau ingin cari pembenaran atas sesuatu perbuatan/amalan


menyimpang, maka coba cari fatwa atau penjelasan petinggi
agama syiah atau dari situs2 syiah seperti al-islam•org,
shiachat•com Dijamin manjur, joni tapi jika demikian,
pertanyaannya: kita ini muslim atau syiah, cepi?

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


10

Kembali Kepada Kebenaran

Kita semua sedang berlayar menuju Allah Dan kita diperintahkan


untuk berkumpul bersatu di atas kapal bernama Islam Namanya
bersatu pasti kumpul dengan banyak orang Dan namanya orang
banyak pasti tidak sama Satu pengen ini, satu pengen itu, satu
punya ide begini, satunya begitu, dst

Dan perumpamaan kita sama persis seperti yang digambarkan


oleh Nabi alaihis shalatu was salamsalam Beliau bersabda:

"Perumpamaan orang yang menjaga batasan2 Allah dan orang


yang menerjang batasan2 Allah seperti suatu kaum yang
melakuan undian di atas kapal, maka ada yang mendapatkan
tempat di bagian atas kapal, dan ada yang mendapat bagian
bawahnya Oang2 yang berada di bawah kapal apabila hendak
mengambil air maka mereka harus melewati orang2 yang berada
diatas Lalu mereka pun (punya ide) dan berkata: bagemana kalo
kita buat lubang saja untuk mendapatkan air secara langsung
sehingga kita tidak perlu lagi mengganggu / merepotkan orang2
yang ada di atas kita Jika orang2 tersebut dibiarkan melakukan
(ide) keinginannya maka mereka semua akan binasa (tenggelam),
dan jika mereka dicegah maka semuanya akan selamat "
HR Bukhari

Demikianlah gambaran kita Walau kadang pelakunya beralasan


punya maksud baik dengan apa yang dilakukan, tapi kemungkaran
harus tetap dicegah dan diingkari Tidak boleh dibiarkan dengan
alasan demi menjaga persatuan antar sesama penghuni kapal
maka tidak boleh saling menyalahkan, harus saling menghargai
ide masing2

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


11

Demi Allah tidak bisa begitu sodaraku Kalo mau tenggelam


sendiri dengan cara melompat keluar dari kapal maka itu
urusanmu Tapi selama masih di dalam kapal, maka harus
mengikuti batasan2 / aturan2 kapal Sebab kalo tidak, yang binasa
(diadzab) bukan cuma kamu, tapi semua penumpang kapal

Ane lebih respect dengan Asatidzah salafy, mereka mau minta


maaf atau menarik video/postingan mereka ketika mereka
tergelincir dalam kesalahan

Contoh dulu Ustadz Khalid Basalamah, ketika bahas hukum makan


tulang, wayang, Dsb, kemudian Ustadz Syafiq Basalamah, masalah
dzikir setelah sholat, Ustadz Zainal Abidin saat masalah lagu
balonku, Ustadz Abdullah Taslim, Ustadz Mizan Qudsiyah di
lombok dan masih banyak lagi contohnya, bahkan ketika tidak
salah pun mereka rela meminta maaf agar tidak menimbulkan
kegaduhan

Mereka tidak ngotot atau melakukan pemebenaran ketika mereka


salah Dan tidak pula menyerang orang yg mengingatkan mereka
Permohonan maaf mereka tidaklah mengurangi kealiman atau
kemulian mereka sebagai ustadz, justru semakin menambah
kemulian mereka karena sifat ketawadhuan mereka yg mau
menurunkan ego mereka untuk mengakui kesalahan dan meminta
maaf

Di tinggikan derajat karena mengikuti kebenaran bukan mengikuti


hawa nafsu atau follower

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

ِ‫شئْنا لرفع َْٰنهُِ ِبها‬


ِ ِْ‫ولو‬

"Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami tinggikan


(derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu "

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


12

(Al A'raf : 176)

Al imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"‫ق وإيثار ِه‬


ِ ‫فأخبر شبحانه أن الرفعة عنده ليست بمجرد العلم وإنما هي باتباع الح‬
‫"وقصد مرضاة هللا‬

"Allah subhanahu mengabarkan bahwa diangkatnya derajat


disisiNya tidak sekedar karena ilmu, namun karena mengikuti
kebenaran, mengutamakannya dan meniatkannya untuk
mendapatkan ridha Allah "

[I'lamul Muwaqqi'in 1/129]

Debat itu sebaiknya bukan yang langsung saling menjawab


seketika itu juga, melainkan masing-masing menyampaikan
hujjah-nya dulu kemudian dicatat

Besoknya baru dijawab, setelah dicross-check kebenaran klaimnya


dan juga disiapkan jawabannya Sebagaimana ini dilakukan oleh
Syaikh Utsman Al Khamis

Demikian faidah dari ustadz Firanda di sela-sela ngobrol


menunggu dimulainya dauroh

Saya sepakat sekali Karena yang dicari adalah kebenaran, bukan


menang-kalah Sedangkan kadang seseorang bisa "menang"
dengan sebab retorika yang bagus, dan bisa "kalah" ketika
kebenaran ada padanya namun lupa atau kalah dalam
pengungkapan

Sehingga yang terjadi, yang lebih pintar berbicara itulah yang


menang di hadapan hadirin, bukan kepada kekuatan hujjah Kalau
pas yang benar itu yang pandai bicara, walhamdulillah

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


13

Namun bagaimana jika ia di pihak yang benar namun sayangnya


bukan orang yang cakap berdebat?

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


14

Surah Asy-Syu’ara Surat Musik Menurut Orang Arab

Apakah benar surat As-Syu'arâ' adalah surat pemusik menurut


orang Arab terdahulu ?

maka kita definisikan dengan nukilan

Apa Makna Syair menurut orang Arab zaman dulu ?

Ibnu Manzhur berkata dalam Lisânul 'Arab:

‫الشعرمنظوم القول غلب عليه؛ لشرفه بالوزن والقافية‬

“Sya’ir adalah manzhûmul qaul (perkataan yang tersusun), yang


didominasi oleh wazan (timbangan atau pola) dan qâfiyah (rima)
sehingga ia menjadi indah”

Dan apakah Al-Qurân itu ada surat yang bermakna penyair ?

Muhamamd al Fayûmiy Berkata:

‫ وكذلك ما يجري‬،‫ فليس بشعر لعدم القصد والتقفية‬،ً ‫ما ورد في الكتاب أو السنة موزونا‬
‫ وسمي‬،‫على ألسنة الناس من غير قصد؛ ألنه مأخوذ من )شعرت( إذا فطنت وعلمت‬
‫ وعلى هذا فإن الشعر‬،”‫ فكأنه لم يشعر به‬،‫ فإذا لم يقصده‬،‫شاعراً؛ لفطنته وعلمه به‬
‫ المعنى والوزن والقافية والقصد ـ الفيومي ـ‬،‫يشترط فيه أربعة أركان‬

Apa saja yang telah wârid (datang) di dalam Alqurân dan As-
Sunnah yang diwazankan (mauzûn), maka TIDAKLAH DINAMAKAN
SYAIR karena tidak ada unsur kesengajaan dan taqfiyyah
(pensajakan kalimat huruf di akhir bait), dan begitu juga ucapan-
ucapan yang mengalir di atas lisan-lisan manusia tanpa ada unsur
kesengajaan, tidak bisa dikatakan syair karena syair diambil dari
kata:

‫ شعرت‬yang berarti Aku telah menyadari,

‫ فطنت‬yang berarti Aku telah memahami

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


15

dan ‫ علمت‬Aku telah mengetahui,

Orangnya dinamakan ‫( شاعر‬Penyair) sebab ia mengerti, dan


mengetahui dengan apa yang disyairkan dengannya Dan apabila
ia tidak bertujuan dengannya (tidak menyengajakannya) maka
seakan-akan ia tidak menyadarinya Dan atas dasar inilah Sungguh
sya'ir itu disyaratkan padanya ada empat rukun:

1 Al-ma'na (makna yang difahami)

2 Al-Wazn (wazan atau timbangan atau pola dalam membuat


syair)

3 Al-Qafiyyah (Kata terakhir yang terdapa pada bait sajak)

4 Dan adanya maksud atau tujuan (disengajakan)

Dengan definisi di atas dapat kita pastikan tidak ada syâir di dalam
Al-Qurân apalagi jadi pemusik

Sebelum menerima tafsîr Penyair menjadi Sebagai pemusik, yang


dengan argumentasi ini untuk menghalalkan musik,

Coba renungi firman Allâh berikut ini, dimana Allâh subhanahu wa


ta'âlâ menafikan mengajarkan syair kepada nabi Muhammad,
dimana Dia berfirman:

ِْ ‫الشعْرِ وما ي ْۢنْب ِغ‬


ِ‫ي لهِ ۗاِنِْ هُوِ ا َِِل ِذكْرِ َوقُ ْر َٰانِ ُّمبِيْن‬ ِ ُ‫ِۗ وما علَ ْم َٰن ِه‬

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan


bersyair itu tidaklah pantas baginya Al-Qur’ân itu tidak lain
hanyalah dzikr dan Qurânun mubîn (kitâb yang jelas) (QS Yasin
36: 69)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


16

Bila Al-Quran menafikan mengajar syair kepada nabi Muhammad,


bagaimana dikatakan ada surat pemusik untuk takwil dari penyair
?

Tentu penyebutan surat pemusik untuk menganggap halâl musik


ini dalam kacamata syarî'ât bisa masuk dalam penghinaan
terhadap Al-Qurân, serta tuduhan terhadap sahabat melakukan
sesuatu yang tidak ia lakukan

Datangkan nukilanmu jika penjelasanmu di atas ilmu

Jika engkau benar - benar pengikut manhaj salaf (Salafi), niscaya


engkau tidak akan pernah menjadikan istilah SALAFI sebagai
mainan, sebagai bahan candaan, sebagai bahan ejekkan,
menyetarakan nya dengan Ormas dan kelompok yang ada

Niscaya engkau tidak akan pernah mencela dengan berkata :


"Orang salafi ini, " padahal engkau sendiri mengaku Salafi

Jika engkau tidak setuju dengan sebagian orang yang menisbatkan


diri kepada manhaj salaf (Salafi),

Cukup engkau katakan : "Orang yang berkata begini dan begitu,


Ada orang yang seperti ini dan seperti itu "

Aneh sekali jika engkau mengaku Salafi, ngikut manhaj Salaf,


tetapi engkau mencela orang yang mengikuti manhaj Salaf seperti
diri mu Apakah engkau ingin mencaci diri mu sendiri?

Heran saya sama para fans seorang ustadz yang menghalalkan


musik

Saat dijelaskan oleh seorang sarjana tekhnik namun ilmunya amat


berbobot tentang kesalahan ustadz tersebut secara ilmiyah
Mereka tetap keukeuh dan membela yang jelas di atas kesalahan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


17

Mereka ini seperti yang disifatkan oleh Syaikhul Islam Taqiyuddin


Al Harroni:

‫ يوالي على موافقته ويعادي‬،‫وكل من اتخذ شيخا أو عالما متبوعا في كل ما يقوله ويفعله‬
‫على مخالفته غير رسول هللا صلى هللا عليه وسلم; فهو مبتدع ضال خارج عن الكتاب‬
‫والسنة‬

“Semua yang menjadikan seorang syaikh atau seorang alim


sebagai yang diikuti pada setiap ucapan dan perbuatannya
Memberi loyalitas kepada orang yang sepakat dengannya dan
memberi permusuhan kepada orang yang menyelisihinya selain
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi Wasallam maka ia adalah mubtadi’
(ahlul bid’ah) yang tersesat dan keluar dari Al Kitab dan
Assunnah ”

(Jami’ul Masail hal 465)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


18

Kehati-hatian Para Ulama Salaf dalam menafsirkan Al-Qur'an

(‫سئل عن قوله تعالى )وفاكِهةًِ وأبًا‬


ُ ‫ق‬ِ ‫فعن إبراهيم التيمي – رحمه هللا – أن أبا بكر الصدي‬
‫ أي سماء تظلني وأي أرض تقلني إذا أنا قلت في كتاب هللا ما لِ أعلم؟‬:‫فقال رضي هللا عنه‬

Dari Ibrohim at-Taymi Rahimahullah, bahwasanya Abu Bakr As-


Shiddiq radhiyallahu’anhu pernah ditanya tentang makna firman
Allah Ta’ala (‫)وفاكِه ِةً وأبًا‬, lantas karena beliau memang tidak tau
akhirnya beliau berkata : Langit mana yang rela menaungiku,
bumi mana yang rela aku pijak, jika aku berkata tentang
Kitabullah dengan sesuatu yang aku tidak memiliki Ilmu
tentangnya? dalam riwayat lain "dengan pendapat pribadiku"? "

Imam Masruq rahimahullah berkata:

(‫ فإنما هو الرواية عن هللا‬،‫! )اتقوا التفسير‬

" Hati-hati dalam menafsirkan Al-Qur'an, karena tafsir itu berarti


meriwayatkan sesuatu dari Allah ‫"ﷻ‬

Berkelit

Ketika seorang ustadz diberikan masukan atas kesalahan


kesalahannya dalam masalah aqidah dan lainnya, lalu ia tak mau
membalas dengan alasan takut memecah belah lalu menuduh
orang yang menasehatinya menginginkan popularitas dan
amplop

Semua itu menunjukkan itikadnya yang tidak baik

Ia tak mau menerima nasehat dari orang yang memberinya


masukan

padahal mungkin orang yang memberinya masukan lebih ikhlas


dan lebih menjauhi popularitas apalagi untuk sekedar amplop

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


19

Ustadz yang memberi masukan tersebut mungkin sudah menjadi


kewajiban dia untuk meluruskan kesalahan yang telah tersebar

Walaupun ia harus dicemoohkan oleh para fans ustadz tersebut

Karena membela sunnah lebih kita dahulukan dari menjaga nama


satu atau dua orang

Ironisnya orang yang sudah ngefans menjadi buta mata dan tak
peduli

Tak sadar bahwa ia telah berhukum dengan hukum jahiliyah

Allahul Musta'an

Manusia itu sering terpasung dengan kepercayaan pada tokoh,


kalau sudah percaya maka semua hal yang tokohnya katakan
mesti dia anggap benar dan selain tokohnya salah, apalagi
pengkritik tokohnya, meskipun pengkritiknya lebih menguasai
ilmu dibandingkan tokohnya, ya begitulah realita umumnya
manusia, maka bersyukurlah jika Anda tidak termasuk yang
umum seperti itu Benarlah ungkapan bahwa manusia cenderung
percaya apa yang ingin dia percayai

Hafal Al-Qur'an?

Mempelajari dan Memahaminya Namun Tidak Mengamalkan?

Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda,

ِ ‫والقُ ْرانُِ ُحجَةِ لكِ أوِْ علي‬


‫ْك‬

“Al-Qur’an itu bisa menjadi pembelamu atau musuh bagimu ” (HR


Muslim)

Apalah guna hafal Al-Qur'an namun masih pakai jimat?

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


20

Apalah guna hafal Al-Qur'an namun masih ngalap berkah dengan


keris, batu dan pohon yg dianggap keramat?

Apalah guna hafal Al-Qur'an namun tidak memuliakan Al-Qur'an


dengan memberikan nama-nama surat yang mengandung unsur
yg diharamkan yang tidak pernah dinamai oleh Rasulullah dan
para Salafus Shalih?

Apalah guna hafal Al-Qur'an namun tidak memuliakan sahabat


Nabi ‫ صلى هللا عليه وسلم‬Dengan memberikan laqom yang tidak lah
pantas dan mengandung unsur penghinaan?

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


21

DEBAT DISYARI’ATKAN SEBAGAI BENTUK KERJASAMA UNTUK


MENAMPAKKAN KEBENARAN

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaah- berkata:

“Hujjah merupakan: istilah untuk sesuatu yang dijadikan alat


untuk berdalil; baik itu benar maupun bathil…Dan hujjah yang
disandarkan kepada Allah: itulah al-Haqq (kebenaran)

Dan hujjah terkadang bermakna: pertengkaran, seperti dalam


firman Allah -Ta’aalaa-:

{ُِ‫مِرت‬ ْ ُ‫ّللا مِ نِْ كِتابِ وأ‬


َُِ ِ‫مِرتِ ولِ تتَبِعِْ أ ْهواءهُ ِْم وقُ ِْل آمنْتُِ بِما أنْزل‬ ْ ُ‫فلِذلِكِ فا ْدعُ واسْت ِق ِْم كما أ‬
‫ّللا ربُّنا وربُّكُ ِْم لنا أعْمالُنا ولكُ ِْم أعْمالُكُ ِْم لِ ُحجَةِ بيْننا وبيْنكُ ُِم‬
َُِ ‫ِأل ْعدِلِ بيْنكُ ُِم‬

“Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan


berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad)
dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, “Aku
beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku
diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu Allah Rabb kami
dan Rabb kamu Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu
perbuatan kamu Tidak (perlu) ada hujjah (pertengkaran) antara
kami dan kamu, ” (QS Asy-Syuuraa: 15)

Yakni: telah jelas al-Haqq (kebenaran) dan telah tampak; maka


tidak ada pertengkaran di antara kita setelah jelas kebenaran, dan
tidak ada juga perdebatan Karena sungguh, debat adalah syari’at
yang diletakkan untuk saling tolong menolong dalam
menampakkan kebenaran Sehingga jika telah tampak kebenaran
dan tidak lagi tersisa kesamaran; maka tidak ada lagi faedah
dalam pertengkaran ”

["Miftaah Daaris Sa'aadah" (hlm 190-191 -Al-'Ilmu, Fadhluhu wa


Syarafuhu)]

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


22

Lagu kebangsaan, bukan musik kebangsaan, lagu bisa dinyanyikan


tanpa musik, sebagaimana ada musik tanpa lagu

Kadang, kita mesti sekolah SD lagi ya

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


23

Musik adalah semua yang bernada dan berirama?

Dalam polemik karena ada oknum yang menyebut surat Asy


Syu'ara dengan sebutan surat musik, ada yang membuat argumen
bahwa "musik" di sini dalam makna umum, yaitu semua yang
bernada dan berirama Sehingga syair itu juga musik, dan surat
Asy Syu'ara bisa disebut surat musik, kata mereka

Kita jawab :

Pertama, sudah jelas dalam bahasa Arab, bahasa Indonesia,


bahasa Inggris dan bahasa apapun, musik berbeda dengan syair
Pemusik berbeda dengan penyair Alat musik bukan alat syair Ini
hal yang gamblang sekali

Ringkasnya, syair itu rangkaian kata-kata yang berpola dan


berima Musik itu suara yang dihasilkan oleh alat musik

Kedua, andaikan ada definisi lain yang menyatakan bahwa musik


itu semua yang bernada Ini adalah definisi yang menyelisihi
keumuman Pemakaian bahasa yang menyelisihi keumuman
adalah tercela dan akan menimbulkan kesalah-pahaman
Sehingga seharusnya dijauhi

Ketiga, andaikan semua yang bernada disebut musik, tetap saja


syair dengan musik tidaklah bersinonim Sehingga tidak bisa
mengatakan syair = musik atau asy syu'ara = para pemusik

Keempat, istilah "musik" atau ‫ الموسيقي‬dalam bahasa Arab sudah


ada sejak dahulu Namun tidak ada satu ulama pun yang
mengatakan surat Asy Syu'ara = surat musik

Kelima, jika konsep berpikir seperti ini ditoleransi, dikhawatirkan


akan muncul banyak sekali kerancuan dan keanehan serta
perendahan terhadap Al Qur'an

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


24

Surat an naml bisa disebut surat serangga Surat al baqarah bisa


disebut surat mamalia Surat an najm bisa disebut surat benda
langit Dan semisalnya Dengan alasan masih masuk dalam makna
umum!

Keenam, penamaan surat asy syu'ara sebagai surat musik


dikhawatirkan hanya sekedar retorika saja untuk mengesankan
bahwa musik itu boleh bahkan mulia Sampai-sampai dikesankan
bahwa di dalam Al Qur'an ada surat musik! Tentu ini bentuk
pengelabuan dan tipu daya terhadap umat

Kita umat Islam memiliki Al Qur'an, As Sunnah, ijma' dan qiyas


sebagai landasan dalam berhukum Kita tidak memerlukan
retorika-retorika semisal ini untuk mengetahui hukum halal-
haram dari sesuatu

@fawaid_kangaswad

Alhamdulillah manhaj salaf mengajarkan kita untuk TIDAK


FANATIK kepada person tertentu, siapapun orangnya, kecuali
kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam Dengan inilah
kemurnian Islam akan terus terjaga

Oleh karenanya, jangan sampai kita bingung menghadapi fatwa


dari sebagian ustadz yg menurut kita tidak sesuai dalil

Tinggalkan saja fatwanya dan teguhlah dalam mengikuti dalil yg


sampai kepada kita hingga menghadap Allah azza wajalla

Dan ingat terus sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

ِ‫البركة مع أكابركم‬

"Keberkahan itu bersama para sesepuh kalian"

Sahabat Ibnu Mas'ud mengatakan:

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


25

ِ‫أكابرهم‬
ِ ‫الناس بخيرِ ما أخذُوا العلمِ عن‬
ُِ ‫ل يزا ُِل‬

"Manusia masih terus dalam kebaikan selama mereka mengambil


ilmu dari sesepuh mereka"

Beliau juga berkata :👇

“Seseorang yang mencari teladan, hendaknya ia meneladani para


sahabat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam karena mereka
adalah orang-orang yang paling mulia hatinya, paling mendalam
ilmunya, paling sedikit takalluf-nya, paling benar bimbingannya,
paling baik keadaannya, mereka adalah orang-orang yang dipilih
oleh Allah untuk menjadi sahabat Nabi-Nya, dan untuk
menegakkan agamanya Kenalilah keutamaan mereka Ikutilah
jalan hidup mereka karena sungguh mereka berada pada jalan
yang lurus ”

(Limaadza Ikhtartu Al Manhaj As Salafi Faqot, Salim bin ‘Ied Al


Hilaly)

Semoga Allah terus menjaga kita di atas jalan Nabi shallallahu


alaihi wasallam hingga bertemu beliau di telaganya, amin

Hanya para salafiyyîn yang benar-benar terpelajar yang kami lihat


merdeka dalam beragama, tidak fanatisme golongan, tidak
ta'asshub madzhabiyyah, mengedepankan ilmiyyah daripada
selainnya

History:

1 Ust FA mengatakan maulid tidak mengeluarkan pelakunya dari


ahlussunnah ramai dikritisi oleh sesama salafiyyîn yang meyakini
maulid itu bid'ah

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


26

2 UKB pernah Memuji FPI, mengatakan tulang itu haram,


menyebutkan ada Sahabat yang murtad, maka ramai ikhwan
salafiyyîn mengkritisinya

3 Ust SB, MAB, MAT, dan lainnya sibuk dengan kampanye,


menunjukkan tinta pemilu, mereka ramai dibantah salafiyyîn
lainnya

Dan lain semisalnya

Tidaklah ada tokoh yang menisbahkan diri mereka pada salafiy


menyelisihi sesuatu yang sudah pakem dalam manhaj salaf pasti
akan dikritisi, siap atau tidak siap dan tidak ada fanatisme di
dalamnya Inilah khas dakwah manhaj salaf, mereka mengukur
segala sesuatu itu dengan timbangan ilmu Tidak ada ormas ini,
itu, anu, dan lainnya, mereka menisbahkan diri pada salafiy
sekalipun pasti akan dikritisi bila dipandang menyelisihi sehingga
pembahasan ilmiyyah di antara mereka yang akan menentukan
siapa hujjah yang kuat dari yang lemah Oleh sebab kecemburuan
beragama inilah antar mereka bisa saling tahdzîr (bukan saling
bermusuhan, tapi cinta dan benci karena Allâh di mana mereka
walâ' sebatas amalan sunnah yang ada pada mereka, dan mereka
barâ' sejauh mana mereka menyelisihi sunnah)

Tidak ada yang namanya ghuluw pada guru, ustâdz, tokoh


panutan, kiai, dan lain semisalnya

Bila dipandang ada di antara mereka berbuat keliru pasti dikritisi


oleh saudara mereka yang lainnya dengan bahtsul masâil
ilmiyyah, tanpa ada somasi, intimidasi, atau ngajak-ngajak orang
untuk berkelompok

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


27

Inilah nikmat manhaj salaf, manhaj ilmiyyah, mengajak ummat


cerdas, berkemajuan, dan memurnikan Islâm dengan semurni-
murninya

Tidaklah ada seseorang pun yang menisbahkan diri mereka pada


salafiy, bila mereka berucap tentang agama tanpa ilmu pasti akan
diperingatkan oleh para salafiyyîn lainnya, berbeda dengan
kelompok sebelah, mereka mengukur kebenaran karena orang
yang mereka lihat menyelisihi itu satu golongan, satu ormas, satu
kelompok atau tidak ?

Bila 1 kelompok didiamkan dan bila dari beda kelompok dibantah


bahkan sampai disomasi dan persekusi

Alhamdulillâh nikmat di atas manhaj salaf yang mengajak kita


semua menjadi manusia yang cerdas dalam beragama

Mereka yang membuat gaduh dgn stetmen-stetmen nyelenehnya


malah org pula di tuduh membuat gaduh

Dia membuat orang resah dengan stetmen-stetmennya malah org


lain pula di tuduh membuat resah

Apa dia anggap kita ini bukan manusia sehingga seenaknya aja
membuat stetmen-stetmen yang meresahkan kita dan kemudian
kita tidak boleh menanggapi stetmen mereka ???

Kok bisa kebalik ya pemikirannya

Allahul must’an

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


28

INI BUKAN MASALAH KECIL KAWAN

Khawatir jika seseorang menganggap ini hal sepele, hanya


perbedaan sudut pandang lah, lalu membijakkan diri dengan
enggan memihak ini atau itu

Sobat, ini bukan masalah kecil

Surat Al-Qur'an mu dinamakan dengan sesuatu yang Nabimu


haramkan, ini bukan masalah kecil lagi

Sahabat Nabimu disebut PEMUSIK di sisi yang mulia NABI besar


kita shalallahu alaihi wassalam Ini bukan masalah kecil Zona
sahabat telah menyentuh prinsip bagi kita ahlussunah,
seberangnya ada kaum Nawashib dan Syi'ah Rafidhah Sekali
lagi, ini bukan masalah kecil

Saya jadi heran, ghirahmu entah masih ada atau tidak terhadap 2
prinsip ini Qur'an dan Sahabat Nabi

Hikmah=Bijak menurut keterangan Imam Ibnul Qayyim r a adalah


berbuat yang tepat, di saat yang tepat dengan cara yang tepat
Rukun hikmah=bijak adalah ilmu, hilmu pembatalnya adalah
kejahilan dst

Jika ghirahmu tak tergerak, jangan mencegah mereka yang


paham, lalu kemudian menerangkan masalah membahayakan ini
Jangan dengar dan baca penjelasan mereka jika menurutmu itu
tak bijak

Ketahuilah, Ini untuk kemaslahatan di masa mendatang, generasi


mendatang, agar jangan sampai memikul pemikiran berbahaya
•|| sah-sah saja ada surat PARA PEMUSIK dan di kalangan
sahabat saja ada PEMUSIK DI SISI NABI, jangan mengingkari

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


29

hukum MUSIK karena ini masalah perbedaan NABI saja di dekat


beliau ada PEMUSIK ||•

Dalam kasus perbedaan mu'tabar saja ada yang benar dan yang
salah Apalagi KENYELENEHAN seperti ini

Ingatkan saudara, sahabat, tetanggamu yang barangkali


terkontaminasi syubhat ini, bahwa ini bukan masalah kecil

a z sasaki

PENTING

Menamakan surat Asy-Syu' ara' dengan surat PEMUSIK dan


menyebut sahabat Hasan bin Tsabit sebagai PEMUSIK di sisi
Rasulullah adalah PENGHINAAN BESAR terhadap Al-Qur'an, para
sahabat dan juga Rasulullah

Sadar ataupun tidak, ini penghinaan besar

Adakah dalilnya atau ulama salaf yang mengatakan demikian


akhi?

‫عدم الدليل دليل‬

Ketiadaan dalil atas itu semua merupakan dalil

Tidak ada seorangpun manusia apalagi penuntut ilmu terlebih lagi


ulama ahlussunah yang menamakan surat Asy-Syu'ara adalah
surat para PEMUSIK

Tidak ada seorangpun manusia apalagi penuntut ilmu terlebih lagi


ulama ahlussunah yang menamakan atau berani menggelari
sahabat Nabi Hassan bin Tsabit sebagai PEMUSIK di sisi
Rasulullah

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


30

Tidak ada seorangpun manusia apalagi penuntut ilmu terlebih lagi


ulama ahlussunah yang berani mengatakan Rasulullah menikmati
mendengarkan PEMUSIK di sisi beliau Ma' adzallah

Tidak adanya dalil yang mendukung manusia belakang untuk


mendatangkan istilah baru adalah dalil kelancangan ilmiah Imam
Ahmad mengingatkan, "Jangan sekali-kali mengucapkan suatu
statement tentang agama ini yang mana dirimu tidak memiliki
contoh dari para sarjana ilmu klasik:salaf" Ini ungkapan masyhur
di setiap kajian tentang ADAB MENUNTUT ILMU

Inti dari permasalahan dari yang viral sebenarnya bukan masalah


beliau punya pendapat mau menghalalkan musik itu ya terserah
dikembalikan kepada beliau sendiri

Tapi yang jadi masalah fatal

Adalah

Mengatakan bahwa surat Asy Syu'aro adalah dalil yang berisikan


tentang pemusik yang akhirnya tercipta irama do re mi fa so la si
do

Padahal tidak ada para ahli tafsir dari zaman dahulu yang
menafsirkan surat ini tentang musik

Dan mengatakan bahwa sahabat nabi adalah seorang pemusik

Dan mengatakan bahwa Rasulullah bersama pemusik

Pernyataan seperti ini bisa jatuh kepada menghinakan Rasulullah


dan para sahabat

Karena ALLAAH dan RosulNYA telah melarang musik

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


31

Dalam kamus pun pemusik dan penyair itu memiliki makna yang
berbeda

Wallahu a'lam bishshowab

Peristiwa demi peristiwa, kejadian demi kejadian, keributan demi


keributan, perdebatan demi perdebatan, apapun kejadian itu
sejatinya ujian bagi kita apakah kita konsisten dengan ajaran Nabi
Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam atau berjatuhan gagal
dalam ujian tersebut

Muhammadiyah, NU, Persis, Al Irsyad, KIPMI, ICMI adalah


organisasi, sedangkan Asy-Syafi'iyah, Al-Hanabilah, Adz-
Dzahiriyah, adalah pemahaman fikih, Al-Asy'ariyah, As-Salafiyah,
Al-Mu'tazilah adalah pemahaman akidah, kalau ini saja tidak bisa
membedakan ya bukannya makin mencerahkan tapi makin
burem, kalau burem jadi ribut, bukan adem Dalam organisasi
mesti ada aturan main yang mesti diikuti anggotanya dan ada KTA-
nya, meskipun begitu bisa ada ruang perbedaan fikih bahkan
akidah dalam batas tertentu, wajar jika sesama anggota beda
pilihan fikih dan akidah Seperti NKRI adalah organisasi negara,
ada aturan main tapi ada kebebasan dalam keragaman, jangan
dibentur-benturkan meski beda agama sekalipun, misal narasi
perbedaan NKRI dengan Islam, serupa dengan narasi perbedaan
Muhammadiyah dengan As-Salafiyah

Akun-Akun ISIS takfiri pada ambil bagian jadi penyusup Yg di


serang teman-teman Muhammadiyah malah Salafy

Ini bahaya, harus lebih teliti melihat akun-akun takfiri berkedok


salafy

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


32

Fanatik hizbiyyah membangun cinta pada kelompok dan


menghilangkan cinta pada Agama Pembelaan tertinggi adalah
pada unsur-unsur kelompok, sehingga ia akan marah jika
kelompoknya merasa tersudutkan, namun tak kan pernah marah
jika Agamanya dihinakan

Berterima kasih lah ketika saudaramu menegurmu karena


salahmu !!-Ustadz Bisri Tujang

https://www facebook com/100059468735667/posts/pfbid0y1bC


aqK8GoPHf8wScTyBrKeRvooh5a5S8AudbqKCYZB5Z4Wu1VS3ZesA
u6yhgFfol/?app=fbl

Diantara kebiasaan ahlul bida' sepanjang masa adalah suka


memenjarakan ahlul haq

Para pendakwah yang mengajak kepada al-haq jangan gentar


untuk mengatakan Al-Haq itu haq walau banyak orang yang tidak
menyukainya

Jangan berhenti dakwah untuk berkata Al-Haq hanya karena


ancaman segelintir orang baik sekedar verbal atau dengan bentuk
lainnya seperti dengan diedarkannya surat keputusan ormas
tertentu untuk memperoses secara hukum

Selama yang diucapkanmu adalah Al-Haq, bukan ujaran kebencian


yang membantah dengan menjatuhkan kehormatan yang tidak
ada kaitan dengan substansi hukum syarî'ât yang sedang dibahas,
bukan pula ancaman persekusi ataupun penghilangan nyawa
orang lain, bukan pula ajakan untuk memusuhi para penguasa,
selama kamu tidak melakukan sebagaimana yang kami baru saja
sebutkan maka kokohlah di atas Al-Haq, karena Al-Haq itu pahit
walau tidak ada unsur mengajak kepada permusuhan, dan jangan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


33

jadi lemah semangat dakwah hanya karena adanya orang-orang


yang ingin menghalangi

Sebagai penguat ahlussunnah untuk istiqâmah di atas Al-Haq,


maka berikut ini kami turunkan daftar para imâm ahlul haq yang
pernah masuk penjara:

1 Sa'îd bin Al-Musayyib

2 Sa'îd bin Jubair

3 Abdullâh bin Az-Zubair

4 Sufyân Ats-Tsauriy

5 Abû Hanîfah

6 Al-Imâm Mâlik bin Anas

7 Al-Imâm As-Syâfi'iy

8 Al-Imâm Ahmad

8 Al-Imâm Al-Bukhâriy

10 Al-'Âlim Al-Jalîl An-Nawawiy

11 Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyyah

Bahkan di atas ini semua para nabi banyak meregang nyawa dan
sebagiannya dipenjara hanya karena berpegang teguh kepada Al-
Haq

Sebagai penutup, ingatlah

Umar bin Al-Khatthâb radhiyallâhu 'anhu dahulu pernah berkata:

‫ق و لو كان مرا‬
ِ ‫قل الح‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


34

Katakanlah Al-Haq walaupun itu pahit

Dan bila ada orang-orang jâhil memperdebatkan Al-Haq maka


maafkan mereka, suruh mereka untuk mengerjakan yang ma'rûf
dan berpalinglah dari mereka

Allâh ta'âlâ berfirman:

{ ِ‫ن ۡٱل َٰج ِهلِين‬ ِۡ ‫ُخ ِِذ ۡٱلع ۡفوِ و ۡأ ُمرِۡ بِ ۡٱلعُ ۡرفِِ وأ ۡع ِر‬
ِِ ‫ض ع‬

Jadilah pemaaf dan suruhlah mengerjakan yang ma'rûf, dan


berpalinglah dari orang-orang yang jâhil (QS Al-A'raf 7: 199)

Demi memunculkan essensi keilmiahan dg mengungkap rujukan


karya tulis ulama, entah tak tau, entah tau tapi tak peduli yg
penting bisa nampak keren di depan jama'ah awwam yg sudah
terlanjur cinta, entah sengaja menggiring jama'ahnya pada
kelompok yg memang kini dia tengah berada entah

Yg pasti, akan selalu ada para da'i, asatidzah dan ulama Rabbani
yg akan memilah-milah rujukan beragama, di atas segala
kejujurannya dalam memurnikan Islam, dalam menyeru ummat
semata hanya pada Islam, pada Allah dan pada RosulNya
shalallahu alayhi wasallam, hingga sehebat apapun retorika dalam
menyelewengkan keilmiahan agama ini dg menghadirkan
pemikiran tokoh penyesat umat terdahulu, sekalipun dengan kitab
berbahasa Arab dan tokoh Arab, tetap akan disingkap jati diri
sesungguhnya

Oh ya

Buat saya pribadi dulu waktu kuliah, saya akui anak2 jurusan
tehnik itu ada daya keren tersendiri dengan satu uwow

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


35

Apalagi anak tehnik yg shalih dan faham agama tingkat uwow


nya naik banget

Gitu aja

Kalo ada Joni as Salafi yang mengambil paksa aset orang, saya
dukung untuk segera diproses & ditindak

Kalo ada Cepi Al Atsari yang melakukan tindakan melanggar


hukum, saya dukung untuk ditangkap

Kalo ada Ust Joni as Salafi yang menzhalimi hak orang, saya juga
dukung untuk dituntut dan diselesaikan

Kalo ada Ust Cepi Al Atsari berkata dan mendakwahkan yang


salah/sesat, saya dukung untuk diingatkan & diluruskan

Saya yakin, temen2 da'i & ustadz salafi juga begitu pemikirannya
Kalo salah, jangan dibela kesalahannya, jangan pula dizalimi
dengan menghukum lebih dari kesalahannya Syukur-syukur bisa
damai & ada win-win solution serta bisa kembali pada kebenaran

Tapi kalo kenyataannya gak begitu tapi dicitrakan begitu, saya


yakin keburukan nanti akan balik kepada yang mencitrakan buruk
itu

Kebenaran itu boleh jadi kalah pada satu titik tertentu, namun dia
akan mencari jalannya sendiri untuk menunjukkan bahwa dia
boleh jadi kalah tapi dia tidak akan salah

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


36

ANTARA GITAR DAN LISAN, MANAKAH YANG DISEBUT SEBAGAI


ALAT MUSIK ?

#DAMPAK Tidak bisa membedakan bermain gitar yang jelas


memerlukan alat, biaya, waktu belajar, bermain yang terbuang sia
sia, dan adanya kecanduan, kekaguman dan ketergantungan
dengan alat tersebut Dengan melantunkan syair yang tidak ada
biaya, bisa bermanfaat karena ada makna yang jelas keluar,
seperti pujian, dzikir, lantunan alquran, dan sholawat

Akhirnya bingung, mana yang diharamkan tentang haramnya alat


musik, gitarkah (bermain gitar), atau lisan (yang mengeluarkan
syair, pujian, dll) Allahu a'lam

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, artinya : Sungguh akan ada dari umatku


yang menghalalkan zina, sutra (bagi laki-laki), khamr dan alat-alat
musik (HR Bukhari no 5590, Shahih Bukhari)

Bukti bahwa Al quran itu terjaga, ketika ada makna yang diubah,
maka akan ada yang meluruskan

Kurang tepat jika Asyuaraa disamakan dengan pemusik, apalagi


mengatakan bahwa allah berfirman "kecuali Pemusik pemusik
beriman"

Surah Asy-Syu'ara' Ayat 227

"Kecuali orang-orang penyair (diganti menjadi pemusik) yang


beriman, dengan iman yang benar dan berbuat kebajikan yang
sesuai dengan ketentuan syariah, dan banyak mengingat Allah,
baik siang maupun malam, dan mendapat kemenangan setelah
terzalimi karena menjawab puisi-puisi orang-orang kafir" (QS Asy
syuara, 227)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


37

Padahal jelas, di ayat terakhirnya adalah membantah puisi orang


kafir Bukan musik orang kafir Yang benar, arti sesungguhnya dan
cocok menjawab puisi adalah penyair, bukan pemusik (pemain
alat alat musik)

Intinya, tidak benar Allah turunkan surat pemusik, yang benar


adalah penyair untuk membantah puisi orang kafir Dan tidak
benar, sahabat nabi Hasan bin tsabit adalah seorang pemain
musik, dan nabi seorang penikmat musik, Allahu 'alam

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


38

BELAJAR DARI KASUS ADI HIDAYAT AL-HAFIZH

Umumnya kaum Muslimin mereka akan cinta terhadap Al-Qur`an,


kitab yang sangat disakralkan oleh kaum Muslimin yang itu adalah
Firman dari Rabbnya mereka Oleh sebab itu, ketika ada
seseorang yang membawa Kitabullah di dalam dadanya, yakni ia
tampil sebagai penghapal Al-Qur`an, begitu juga orang-orang yang
memiliki bacaan yang presisi dalam melantunkan Kalam Ilahi,
maka umat pun akan jatuh cinta kepadanya Ditambah lagi jika
orang tersebut mampu menampilkan ayat-ayat suci di dalam
menjawab problematika kehidupan mereka, maka umat pun
menaruh kepercayaan kepadanya dan ia akan dijadikan sebagai
kebanggaan umat ini

Namun yang belum banyak diketahui oleh kebanyakan kaum


Muslimin adalah bahwa kuatnya hapalan itu, TIDAK MESTI
sebanding dengan kuatnya pemahaman yang benar dalam agama
ini, lurusnya bacaan sehingga sangat presisi dalam melantunkan
ayat-ayat yang mulia, TIDAK HARUS sebanding dengan lurusnya
pemahaman dalam agama ini Karena memang menguatkan
hapalan dan melatih kefasihan bacaan adalah sebuah usaha yang
mulia, akan tetapi meraih pemahaman dan kebenaran terhadap
isi risalah agama ini juga butuh usaha berikutnya lagi, maksudnya
seseorang yang hapal Al-Qur`an, namun tidak atau belum belajar
bagaimana cara memahami agama yang baik ini sesuai dengan
pemahaman para sahabat dan salaful ummat, maka ia sangat
berpotensi keliru ketika menyampaikan masalah-masalah agama,
baik yang sifatnya pokok agama maupun cabang-cabangnya

Berdasarkan hal ini, maka kita perlu mempersiapkan generasi


yang dibina sejak dini, dengan masih potensialnya mereka serta
masih segar ingatannya dan masih kuat semangatnya untuk tidak
saja berhenti menghapal kalam Ilahi dan melantunkannya dengan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


39

benar, sehingga menjadi kebanggaan umat ini, namun juga


ditanamkan yang kuat aqidah yang shahihah dan manhaj yang
lurus sesuai dengan manhaj salaf yang penuh barakah, agar tidak
sekedar menjadi kebanggaan umat semata, tapi ia juga menjadi
pencerah bagi umat ini, karena akan membawa mereka kepada
keselamatan di dunia dan akhirat

Perlu diperbanyak pondok atau rumah-rumah Tahfizh yang juga


diajarkan kurikulum manhaj dan aqidah yang lurus untuk
menghasilkan generasi-generasi yang menjadi kebanggaan umat,
sekaligus menjadi pencerah bagi umat yang terbaik ini

Akhukum,

Abu Sa'id ath-Thighali, Khadim RTQ Al-Imamul Bukhari kota Tegal

Ranah ilmiyah, malah dibawa kepada hukum positif?

Ini namanya memasung kebebasan berpendapat di muka umum

Kemana semboyan "Membawa Islam Berkemajuan" bila kritik


ilmiyah dianggap sebagai perbuatan yg melawan hukum?

Hizbiyyah dalam organisasi adalah ketika tokoh atau petingginya


jelas-jelas keliru namun dibela mati-matian oleh para anggotanya

"‫"إياك أن تتكلم في مسألة ليس لك فيها إمام‬

Imam Ahmad berkata menasehati muridnya Abul Hasan Al


Maimuni, "Janganlah engkau berbicara dalam satu masalah yang
engkau tidak punya imam padanya "

(Manaqib Ahmad, oleh Ibnul Jauzi, hal 187, Siyar A'laamin


Nubala' ; 11/296, al Musawwadah fi Ushulil Fiqhi, hal 450)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


40

Hizbiyyah Kepada Ormas

Yang bikin gaduh yang bilang surat pemusik, yang merendahkan


yang bikin laqob Joni sama Cepi Yang disuruh minta maaf siapa?

Lho,

kenapa kok ormas jadi ikut ikutan pasang badan?

Makin keruh ini jadinya

Bagusnya memang di ranah ilmiah saja Beda pendapat boleh


Tapi nggak perlu lah saling menjatuhkan dan saling "tabrut"
(tahdzir brutal)

Intinya memang salah dan fatal lah, masalah Asy Syuaro


diterjemahkan dengan surat pemusik dan Hassan bin Tsabit
dipersonifikasikan sebagai pemusik Nabi

Akan tetapi, tidak seharusnya ormas ikut ikutan Bahkan harusnya


ormasnya itu ikut mengingkari hal tersebut

Tapi nggak tau, siapa kiranya yang mengompori dan membuat


semakin keruh, hingga ormas sampai ikut ikutan?

Emang ada yg sampai sebut sebut dan menyinggung ormas ya?


Saya kurang tau

Pintu masuknya si maryono, jdi deh makin samar persoalan yg


sebenarnya

Dan ajibnya status takfir orang (maryono) itu diangkat seolah


dianggap mewakili Salafiyyin

Baca salah satu status dimana menyebutkan bahwa salah seorang


dari ormas pendukung pemusik berharap berhenti menghujat,
karena semua pendapat harus dihargai

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


41

Kita komentari:

Diksi jangan katakan dihujat ya karena maknanya bisa terkesan


ada playing victim,

diksi yang benar adalah dikritisi bukan menghujat,

kalau ada yang menghujat, maka kemukakan seperti apa diksi


ucapannya ? Bila keluar dari ilmiyyah maka itu oknum sehingga
fokus pada siapa orangnya ? Jangan digeneralisir ya

Pendakwah yang bijaksana tidak menganggap kritikan yang


dibangun atas argumentasi ilmiyyah sebagai sebuah hujatan

kritikan itu bukan berarti memaksa harus sama, ini argumen


mereka yang menyelisihi maka kalau menggunakan kaidah antum
berarti pendapat yang berbeda dengan orang yang antum bela
juga punya hak untuk berpendapat sesuai keyakinannya selama
dibangun dengan uslub ilmiyyah tanpa ada caci maki, bila antum
menggunakan hak antum maka abaikan hujjah mereka yang
berpandangan pendalilan tokoh antum keliru, bila harus bantah
maka bantah pada substansi dengan argumen pendalilan yang
kuat

Sehingga antum juga hargai pendapat mereka yang mengkritisi


bahwa pendapat tokoh antum itu keliru dalam sudut pandang
syari'at, karena dalam kaca mata mereka pendalilan tokoh antum
tidak ada sumbernya dari para aimmatus salaf dalam kitâb-kitâb
para aimmatus salaf melainkan berasal dari pendapat pribadi

Selama tidak ada ancaman, tidak ada caci maki kehormatan


pribadi maka kritis mengkritis itu hal biasa untuk perbaikan
bersama

Bukankah Al-Imâm As-Suyûthiy katakan:

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


42

‫وليس كل خلف جاء معتبرا إل خلف له حظ من النظر‬

Dan tidak setiap khilâf yang datang itu dianggap (dalam sudut
pandang syari'at), kecuali khilâf yang memiliki sudut pandang

Dari itu saran kami agar pendapat tokoh antum bisa dianggap
dalam sudut pandang syari'at, maka kemukakakn pendalilannya
agar bisa memiliki sudut pandang dalam syarî'ât

Ketika berbicara tentang syari'at maka sudut pandang itu harus


disatukan dilihat dari kaca mata syari'at, sehingga harus
kemukakan semua pendalilan yang ada bukan ditarik mengajak
kepada literatur kaca mata ormas tertentu

Berbeda kalau bicara tentang kenegaraan maka dibawa kepada


hukum negara, dan boleh bawa berdasarkan sudut pandang
hukum negara Adapun bermula bicara agama, lalu dikritisi
kemudian dibawa ke hukum negara atau ormas, maka ini sudah
keluar dari substansi, dan tidak fair

Sehingga jangan campur adukkan antara hukum syari'at, hukum


adat, hukum negara, AD/ART Ormas menjadi satu, karena bisa
bertabrakan satu sama lain

Kalau pihak yang berselisih dengan tokoh antum itu mengkritisi


dari sisi hukum syari'at, sehingga jawablah dengan kaidah-kaidah
syari'at yang sudah dibukukan oleh para aimmah bermanhaj
ahlussunnah wal jamâ'ah dalam kitâb-kitâb mereka, dan jangan
keluar dari itu

Yang paling aman itu mengkritik, mencela, menghina dan


memfitnah ikhwah atau ustadz salafi,karena belum pernah ada
yang mempersekusi tanda tangan di atas materai,makanya
mereka seenak udelnya saja berucap dan menulis

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


43

Banyak pengikut nya, jamaah nya yang tidak paham kesalahan


guru nya

Tiba - tiba langsung pasang badan, mendebat siapa yg mengkritik


guru nya

Padahal guru nya sendiri yg berkata : "Surat asy-Syu'ara adalah


Surat Musik, surat Pemusik Sahabat Nabi, Hasan bin Tsabit
pemusik disisi Nabi"

Bagi kami, penamaan seperti ini adalah Pelecehan terhadap al-


Quran, dan terhadap Sahabat Nabi

Tidak pantas hal itu diucapkan oleh orang yg mengaku cinta al


Quran dan cinta Sahabat

Terlebih lagi tidak ada Ulama yg mengatakan demikian,

Maka 2 point ini yg dikritik, sebenarnya Tapi para pengikut nya


tidak memahami arah kritikan, begitu juga yg dikritik juga tidak
memahami arah kritikan yg ditujukan kepada nya

Ibarat

dia yg menyalakan api,

Kita mencegah api biar tidak melarat

Eh malah kita yg dituduh menyalakan api

Allahu Musta'an

Yang ngingatin dianggap membuat gaduh dan disomasi Ko jadi


kebalik² ya?

Padahal pengingat sangat bermanfaat bagi kaum mukminin

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


44

Kalau saya jadi dia, saya akan bilang :

"Perkara ini akan saya hadapi sendiri Antara laki dengan laki
Ilmu dengan ilmu Bukan dengan ormas

Yang dilakukan zaman sekarang sudah juga dilakukan pd zaman


Ibnu Taimiyyah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam Al Fataawaa Al


Kubra menyebutkan bagaimana cara-cara orang-orang
menghalalkan alat musik :

‫واستحللهم المعازف باعتقادهم أن آلت اللهو مجرد سمع صوت فيه لذة؛ وهذا ل يحرم‬
ِ‫كألحان الطيور‬

"Penghalalan mereka terhadap alat-alat musik adalah mereka


meyakini alat-alat tersebut hanya semata menghasilkan suara-
suara yg ada padanya kelezatan ; seperti suara kicau burung Dan
ini tdk haram "

Jadi kalau dulu mereka menyamakan suara alat musik dengan


suara burung, sekarang ada yang menyamakannya dengan syair
Intinya untuk menghalalkan Sama manhajnya

Inilah sirr (rahasia) mengapa Rasulullaahi shallallaahu alaihi wa


sallam menggunakan kata "al Ma'aazif -alat musik" dalam hadits
beliau

Agar tidak ada yang dapat menta'wilnya lagi dengan ta'wil yang
rusak, sebagaimana qoul Syaikhul Islam dalam Al Fataawaa Al
Kubra :

‫ بعد أن‬،‫ تلك التأويلت الفاسدة( ل تغني عن أصحابها من هللا شيئا‬: ‫ومعلوم أنها )يعني‬
‫ وبين تحريم هذه األشياء بيانا قاطعا للعذر‬،‫بلغ الرسول صلى هللا عليه وسلم‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


45

"Diketahui bahwasanya ta'wil-ta'wil yang rusak ini tidak dapat


menjadi hujjah di sisi Allah sedikitpun, setelah Rasul shallallaahu
alaihi wa sallam menyampaikan dan menjelaskan keharaman
perkara-perkara ini (yakni zina, sutera, khamr, dan alat-alat musik)
dengan penjelasan yang jelas tanpa ambiguitas"

Terkait ini, diketahui juga bahwasanya Imam Syafi'i rahimahullah


menulis dalam Al-Umm bahwasanya pencuri yang mencuri kecapi
dan seruling, tidaklah dipotong tangannya, karena nilai benda-
benda ini tidak ada, sebab jual-belinya haram, seperti jual beli
khamr dan babi

‫ﻕ خﻤﺮا أو خﻨﺰيﺮا لﻢ يقﻄع؛ ألن هﺬا حﺮام الﺜﻤﻦ ول يقﻄع في ثﻤﻦ الﻄﻨﺒﻮر ول‬
ِ ‫فإن سﺮ‬
‫الﻤﺰمار‬

Beliau tidak mempersyaratkan untuk mengetahui dahulu, dipakai


untuk apa alat-alat musik ini, apakah untuk dakwah, untuk
solawatan, atau yg lain Tetap saja si pencuri tidak dipotong
tangannya

Ashobiyyah yang terjadi pada ormas

--------

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa


sallam,

ُِ‫الرج ُِل قومه‬


َ ‫يحب‬
َِ ‫ّللا أمنِ العصبيَ ِِة أن‬
َِِ ِ‫يا رسول‬

"Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud 'Ashobiyyah (sikap


kesukuan dan kekelompokan) - yang tercela- itu adalah jika kita
mencintai (loyal) kepada seseorang yang berasal dari kaum
kelompoknya?"

Maka Rasulullah pun menjawab,

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


46

ُّ ‫الرج ُِل قومهُِ على ال‬


ِ‫ظ ِلم‬ َ ِ‫ل ولكن منِ العصبيَ ِِة أن يعين‬

"Tidak, bukan itu yang dimaksud dengan 'Ashobiyyah Akan tetapi


'Ashobiyyah adalah jika seseorang itu membantu kaumnya
(kelompoknya) di atas kedzoliman"

[Hr Ibnu Majah, hadits no 3949, dhoif Didhoifkan oleh Syaikh


Albani dan selainnya]

***

Hadits ini walaupun dhoif, tapi maknanya shohih

Maksud Ashobiyyah itu seperti misal, jika kaum kita atau suku kita
itu biasa melakukan kemaksiatan ataupun kesyirikan Yang mana
itu sudah menjadi kebiasaan dan kebudayaan

Maka kita, karena merupakan bagian dari suku, kaum, kelompok,


ataupun golongan tersebut Kita jadi ikut ikutan melestarikan
kedzoliman itu

Inilah yang namanya Ashobiyyah itu Dan ini biasa terjadi di


zaman jahiliyah waktu Rasulullah diutus, yang pola hidup
bangsanya bersifat tribalistik (kesukuan)

Bersuku-suku (syu'ub, kelompok/golongan suku Yang merupakan


asal kata dari Ashobiyyah) itu pada dasarnya tidak mengapa tidak
mengapa Alami Boleh saja

Akan tetapi jika sikap kesukuan itu sampai dibawa-bawa, untuk


membenarkan adat istiadat ataupun kebudayaan di dalam
sukunya yang dzolim dan bertentangan dengan syariat Islam
Maka inilah yang dinamakan ashobiyyah itu Dan ini jelas tercela

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


47

Sikap ashobiyyah ini lazim terjadi di zaman jahiliyah pada waktu


Rasulullah diutus, untuk membela kebiasaan dan adat kaum Arab
yang salah, haram, lagi dosa, pada waktu itu

Apalagi yang berkaitan dengan kesyirikan dan patung berhala


yang benar benar sudah mengakar dan membudidaya di seluruh
suku-suku Arab waktu itu Mereka benar-benar membelanya, dan
rela berperang untuk itu

Oleh karena itu dalam hadits lain yang shohih, Rasulullah


shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

‫منِْ قُتِلِ تحْ تِ رايةِ ع ُِميَةِ ي ْدعُو عصبِي َِةً أوِْ ينْص ُُِر عصبِي َِةً ف ِقتْلةِ جا ِه ِلي َِة‬

"Barangsiapa yang berperang di bawah panji fanatisme kaum


untuk menyeru kepada ashobiyyah Atau untuk membantu
mendukung ashobiyyah

Maka dia termasuk orang yang berperang atas dasar ke-


jahiliyahan"

[Hr Muslim, hadits no 1850]

***

Pada zaman modern ini, yang semisal dengan ini adalah jika kita
membela kesalahan dan kedzoliman yang ada pada kelompok
kita

Membela kesalahan yang ada pada ormas kita Pada petinggi nya
Pada tokoh-tokohnya

Kita bela walaupun jelas kesalahan dan kedzolimannya Dibutakan


dan dibela mati-matian karena dianggap bagian dari golongannya
atau ormasnya

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


48

Maka ini termasuk ke dalam sikap ashobiyyah yang dicela oleh


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


49

KEBATILAN MERAIH KEMENANGAN?

Di zaman Imam Ahmad rahimahullah, fitnah terhadap dakwah


sunnah sangatlah berat Kebatilan (terutama pemahaman bahwa
alquran itu makhluk) sangat mendominasi di kalangan
masyarakat, bahkan sampai ke pemegang kekuasaan tertinggi
Saat itu seakan-akan kebatilan meraih kemenangan atas
kebenaran Sampai-sampai ada orang yang bertanya kepada Imam
Ahmad rahimahullah,

ِ ‫ مادامت القلوب ثابتةًِ فالح‬،‫ "كل‬:‫ألم تر كيف انتصر الباطل على الحق؟؟ِ فقال أحمد‬
‫ق هو‬
‫"المنتصر‬

(٣٠٠ ١ ‫)المدخل‬

Apakah engkau tidak melihat bagaimana KEBATHILAN itu telah


memperoleh KEMENANGAN atas KEBENARAN ? Berkatalah al-
Imam Ahmad : sekali-kali tidak, selama hati itu kokoh diatas
ALHAQ, maka ALHAQ itulah yang akan MENANG [Al-Mudkhil
1/300]

Untuk itulah, tugas seorang da'i atau penuntut ilmu, tegakkan saja
kebenaran dalam diri masing-masing, keluarga dan masyarakat,
dengan sendirinya kebatilan itu akan lenyap, hilang dan sirna

Pasti dan sungguh pasti, kebenaran itu akan ditolong, walaupun


sedikit yang mengikuti dan banyaknya musuh dan kekuatan orang
yang menentang kebenaran

Allah Ta'ala berfirman:

ِ‫ق الْباطِ ُِل ِۗ ِإنَِ الْباطِلِ كانِ زهُو ًقا‬ ُِّ ‫وقُ ِْل جاءِ الْح‬
ِ ‫ق وزه‬

Dan katakanlah: "Yang BENAR telah datang dan yang BATIL telah
lenyap" Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap (QS Al Isra 81)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


50

Berkata Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

"‫ق منصور ممتحن" ]شرح‬


ِ ‫ق فإن الح‬
ِ ‫علينا أن ل نيأس لكثرة األعداء وقوة من يقاوم الح‬
65-64 ‫]كشف الشبهات ص‬

Wajib bagi kita untuk tidak putus asa, karena banyaknya musuh
dan kekuatan orang yang menentang kebenaran, karena
sesungguhnya kebenaran itu akan ditolong dan akan menang
(Syarh Kasyfusy Syubuhat, hal 64-65)

Dan Berkata Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

‫ق منصور و إن قل أتباعه والباطل مخذول و لو كثر أتباع ِه‬


ِ ‫الح‬

Kebenaran itu akan ditolong walaupun sedikit pengikutnya Dan


kebatilan itu akan dihinakan walaupun banyak pengikutnya
(Syarah al-Kafiyah asy- Syafiyah 1/178)

Janganlah kuatir, kebenaran itu akan sentiasa ada, dan agama ini
akan selalu ditolong Allah Ta'ala Baik melalui kita maupun selain
kita Yang perlu dikuatirkan adalah diri-diri kita ini Apakah kita
istiqamah di atas kebenaran, selamat dari fitnah syahwat dan
syubhat, mati dalam keadaan husnul khatimah dan di akhirat
masuk ke surganya Allah Ta'ala atau tidak?

Berkata asy Syaikh al Allamah Shalih bin Fauzan al Fauzan


hafidzahullah:

"‫ حماية الشباب‬:‫ﻕ والدين منصور بنا أو بغيرنا والخوف علينا نحن " محاضرة‬
ِ ‫ق با‬
ِ ‫الح‬
14-05-1437H

"Kebenaran itu akan senantiasa ada, dan agama akan senantiasa


ditolong oleh Allah Bisa jadi melalui kita atau dengan selain kita
Namun yang justru kita kuawatirkan adalah diri-diri kita "
(Muhadharah "Himayatusy Syabab" 14 Jumadal Ula 1437H)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


51

AFM

Copas dari berbagai sumber

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


52

SEMISAL INGIN DIBAWA KE RANAH HUKUM

Semisal, kalau memang harus main hukum atau dibawa ke ranah


hukum, dan siapa pun yang menjadi pendamping hukum Ustadz
Muflih Safitra hafizhahullah, maka ada beberapa point yang dapat
dititik beratkan untuk menekan:

- Pencemaran nama baik: Sebab dalam statementnya AH


menuduh tanpa bukti dan menyebarkan berita/infromasi palsu
jika Ustadz Muflih Safitra hafizhahullah yang memotong video dan
menyebarkannya di sosial media, dengan maksud menyerang, dan
menyerang itu selalu dilandaskan dengan ketidaksukaan yag
berujung kepada balas dendam

Karena kembali lagi kepada definisi pencemaran nama baik itu


sendiri, yaitu Pencemaran nama baik adalah tindakan merusak
reputasi seseorang atau suatu entitas dengan menyebarkan
informasi palsu, menyesatkan, atau merugikan secara tidak adil
Ini bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti gosip, fitnah, atau
publikasi informasi yang menyesatkan di media sosial, surat kabar,
atau platform lainnya Ini bisa dilakukan dengan tujuan pribadi,
politik, atau bahkan sebagai bentuk balas dendam

- Pelecehan terhadap agama: Sebab dalam statement AH yang


mengatakan Surah Asy Syu'ar'a adalah Surah Musik adalah bentuk
pelecehan terhadap Allah Azza Wa Jalla, Surah-Nya dan Firman-
Nya Kemudian hadirkan Ahli Bahasa Arab, saksi Ahli dan pakar
bahwasannya Syu'ara (Syair, sajak dan puisi) dan Musik itu adalah
2 konsep yang berbeda

Atha bin Yussuf

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


53

Tidak Semua Orang Itu Adalah Salafy

Oleh Amrullah Teko

Dulu UAH pernah mengeluarkan pernyataan bahwa setiap orang


Islam, itu adalah Salafy!

Padahal sesungguhnya tidak serta merta setiap orang Islam itu,


otomatis disebut sebagai Salafy!

Karena hakikat Salafy itu adalah:

"Setiap Muslim yang berusaha berjalan dan meniti Jalan dan


metode beragamanya para Salafus Shaleh (orang-orang Shaleh
terdahulu)"

Bagaimana mungkin seseorang bisa disebut sebagai seorang


Salafy Jika dalam beragama ia Jauh dari metode dan Jalannya para
Salaf Bahkan ada orang Islam sendiri yang membenci dan
memusuhi dakwah Salaf!

Pernyataan UAH tersebut Akhirnya terbantahkan oleh pernyataan


beliau sendiri yang kontraversi baru-baru ini

Beliau mengatakan bahwa Surah As-Syu'ara itu adalah Surah


Pemusik!

-‫وهللا المستعان‬-

Sementara Al-Imam Ahmad rahimahullahu Ta'ala pernah


mengingatkan:

ِ‫إياك أن تتكلم في مسألة ليس لك فيها إمام‬

"Jangan sekali-kali engkau berbicara pada permasalahan yang


tidak ada Salaf Mu, pada permasalahan tersebut "

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


54

Dan sampai pada hari ini UAH belum mendatangkan SALAF dari
pernyataannya tersebut, yang bisa beliau Jadikan sebagai dalil
yang mengatakan bahwa Surah Asy-Syu'ara itu adalah Surah
Pemusik!

-‫هداني هللا وإياه‬-

Ini hanyalah sedikit bukti bahwa tidak setiap orang Islam itu
otomatis disebut sebagai Salafy

Sampai ia berusaha berjalan dan meniti Jalannya para Salaf dalam


beragama

Semoga Allah Ta'ala meridhai mereka semua

‫وهللا تعالى أعلم‬

‫ق‬
ِ ‫وباهلل وحده التوفي‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


55

BINGUNG SETELAH HIJRAH?

Ada sebagian anak2 muda hijrah meninggalkan dunia musik dan


hiburan, namun ketika telah hijrah dan meninggalkan masa
kelamnya ia kaget bukan kepalang ternyata setelah hijrah musik
jadi halal lagi(menurut sebagian ustadz), hingga akhirnya mereka
menjadi futur dan bimbang apakah dia dulu salah memilih jalan
hijrah

Begitulah terkadang syubhat dan fitnah itu membuat kita


bimbang dan semakin sulit dlm berhijrah, sehingga sangat penting
bagi kita memilih ustadz2 yg lurus aqidahnya dan belajar islam
dgn konsisten dan bertahap

Maka bagi penuntut ilmu yg tlh memiliki dasar, mampu


memutolaah kitab2 ulama, untuk terus belajar, jg kritis dan teliti
dalam melihat argumentasi para pendai' atau ustadz, Berusaha
saling menasehati terhadap sesama ketika ada yg keliru dalam
ijtihadnya, dan tetap menjaga persaudaraan nya sesama kaum
muslimin

Ini adalah beberapa rujukan sebagian ustadz2 dalam meneliti dan


menelaah hukum musik sehingga memiliki kesimpulan yang
berbeda menyelisihi ulama2 kita termasuk 4 imam mazhab
Diantara pengarangnya adalah

‫الدكتور يوسف القرضاوي‬

ِ‫وكتابه فقه الغناء والموسيقى‬

‫األستاذ عبدهللا الجدي ِع‬

ِ‫وكتابه الموسيقى والغناء في ميزان اِلسلم‬

ِ‫الدكتور سالم الثقفي‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


56

ِ‫وكتابه أحكام الغناء والمعازف‬

‫الدكتور محمد المرعشلي‬

ِ‫وكتابه الغناء والمعازف في اِلعلم المعاصر‬

Dan sudah banyak ulama2 kita yg menulis bantahan kitab2 diatas


serta meluruskan argumentasi2 mereka dalam menghukumi
musik

Maka saling mengoreksi dan membantah kekeliruan adalah


kebiasaan para ulama2 kita terdahulu dan disinilah ke luasan ilmu
fiqih itu nampak, sehingga banyak diantara mereka keras ketika
berbantahan dlm kitabnya namun ketika bertemu mereka tetap
saling merangkul dan memuji

Diantara kitab ulama yg membantah kitab2 diatas yg telah kita


sebutkan adalah kitab:

‫ الشيخ عبدهللا رمضان بن موسى)رد متضمن قواعد في‬- ‫الرد على القرضاوي والجديع‬
‫)أصول الفقه والحديث واللغة‬

Semoga kitab ini jg bisa menjadi bahan kajian UAH dan ustadz2 yg
mengaggap musik halal sehingga menjadi terang kembali
bagaimana haramnya musik, Bahkan muncul ijma para ulama
tentang keharamannya

Contoh2 rujukan UAH hafizahulloh yg dikritisi para ulama

https://www facebook com/100008934132864/posts/pfbid0n4RY


kt8o2upgtvJFLpYLb5yS87Z3hMxCKQHfSQYfM4ixyYktfQoBdPnKuw
5fW3inl/?app=fbl

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


57

DIANTARA KITAB2 ULAMA YANG MEMBANTAH HALALNYA MUSIK

Kami cantumkan digambar beberapa referensi kitab2 para ulama


yg menjabarkan haramnya musik, Syubhat2 dan bantahan2 nya
Dan sudah tersedia PDFnya di internet Perluasa wawasan kita,
takperu takut dalam mencari kebenaran Apalagi baca2 sambil
ngopi adalah kenikmatan tersendiri yg bisa dirasakan penuntut
ilmu

_____________________________________

Diantara kitab2 yg banyak beredar dan menyesatkan ummat


bahkan sebagian dai dalam menghukumi musik, sehingga sampai
pada kesimpulan menghalalkannya, adalah karya:

‫الدكتور يوسف القرضاوي‬

ِ‫وكتابه فقه الغناء والموسيقى‬

‫األستاذ عبدهللا الجدي ِع‬

ِ‫وكتابه الموسيقى والغناء في ميزان اِلسلم‬

ِ‫الدكتور سالم الثقفي‬

ِ‫وكتابه أحكام الغناء والمعازف‬

‫الدكتور محمد المرعشلي‬

ِ‫وكتابه الغناء والمعازف في اِلعلم المعاصر‬

Maka kpd teman2 yg sudah memiliki dasar dan mampu membaca


kitab2 ulama, bahwa kitab diatas ini sudah banyak dibantah dan
dijelaskan Kesesatannya, bahkan para ulama kita jg menulis buku
khusus menjelaskan kekeliruan2 dalam istidlalnya dan
menjelaskannya secara terperinci hukum musik dlm segi, bahasa,
sastra, usul fiqhi dan hadist2nya

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


58

Semoga Allah taala berikan taufiq dan hidayahnya kpd kita semua

https://www facebook com/100008934132864/posts/pfbid0218T


8obkUrEFfwd8uKestzJezKJsoGiYpV81WNw9Vpgk8WrAwEhpjyk4z
Mry1aZTDl/?app=fbl

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


59

ALQURAN DAN MUSIK TAK AKAN PERNAH BERSATU PADA HATI


ORANG BERIMAN

______________________

Dunia selalu melambai,

mengajak manusia untuk mencicipi keindahannya,

Tak sedikit manusia yang memenuhi lambaiannya

Seseorang yang tenggelam dalam kesenangan dunia,

hakekatnya,

iya telah *Tertipu,*

karena

*Dunia Hanyalah Kesenangan yang MENIPU*

Diantara akibat yg timbul jika seseorang tenggelam dalam buaian


dunia adalah ia jauh dari Al-Qur'an,

Hatinya kosong,

Penuh kehampaan,

Lebih memilih tenggelam dalam alunan musik dari pada lantunan


ayat suci Al-Qur'an

Padahal Al-Qur'an lebih membawa pada keselamatan dunia dan


akhirat

‫الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة‬

*_"Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafaat pada seorang


hamba dihari kiamat kelak” (HR Ahmad dan Al-Hakim)*_

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


60

Al-Qur'an akan datang dihari kiamat memberi syafa'at,

Lalu, Bagaimana dengan musik lagu?

Apakah ia akan datang memberi syafa'at?

Kita katakan *Mustahil*,

Bahkan lagu musik akan memberatkan saat kita dimintai


pertanggung jawaban atas apa yang kita lakukan

Pendengaran, tangan, penglihatan, dan anggota tubuh kita yang


lainnya akan bersaksi atas apa-apa yang kita perbuat

Kita ingin kalimat terakhir yg keluar dari lisan kita Alquran?, atau
kalimat yang terakhir keluar dari lisan kita lagu dan musik?

Atau diakhir hidup ditalqin dengan kalimat Alqur'an atau dengan


Kalimat Musik?

*Hendak kemana hatimu akan kau labuhkan?*

Kepada Al-Qur'an?

ataukah musik dan lagu2?

*Al-Qur'an dan Musik tak kan bercampur * Kecondongan hati


akan mengalahkan salah satunya

Benarlah apa yang dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim


rahimahullah:

‫حب الكتاب وحب ألحان الغنا‬

‫في قلب عبد ليس يجتمعان‬

*"Cinta Al-Quran dan cinta musik tidak akan berkumpul di hati


seorang hamba"* (Nuniyyah Ibn Al-Qayyim hal 368)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


61

Sebelum semuanya terlambat,

Labuhkan hatimu pada Al-Qur'an,

Segeralah kembali kepada Ayat-ayat suci Al-Qur'an

Bacalah,

Hafalkanlah sesuai kemampuan,

Pelajari, Tadabburi,

Amalkan dalam kita menjalani hidup ini,

Raihlah kemulian di dunia dan akhirat

Semoga kita semua selalu diberkahi dan diridhai oleh Alloh


subhanahu wa ta'ala Aamiin

Seorang Ustadz ditanya:

Ustadz, setiap kajian, antum kenapa selalu lihat buku, setiap


nyebutin dalil dari Al Qur'an dan Hadist antum sering lihat Teks
nya Bukannya Setau ana antum udah Hafizh Al Qur'an, sudah
hafal banyak Hadits ?

Sang ustadz menjawab:

Akhi, saya ingin jamaah fokus kepada dalil yang saya sampaikan,
saya ingin mereka terkesima dan kagum kepada dalil, sehingga
hati mereka terbuka untuk memahami dalil-dalil tersebut

Dan Saya tidak menginginkan mereka Kagum dan Takjub kepada


diri saya yang sangat lemah dan penuh keterbatasan sebagai
manusia biasa ini, saya menginginkan jamaah ikut kepada dalil
yang saya sampaikan, bukan ikut kepada diri saya

Copas ustadz Hafzan El Hadi

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


62

Tidak perlu heran kepada sikap dai dai ahlul bid'ah , ketika mereka
sudah terpojokan , tidak bisa membantah dengan ilmu maka jalan
pintasnya cari aman yaitu lapor polisi dengan alasan
mencemarkan nama baik atau merasa terdzolimi , cari
perlindungan dengan ormas segolongannya

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


63

"HALAL BAGI MEREKA, DAN HARAM BAGI KITA "

Yaitu mereka yang apabila dibantah karena kesalahannya lalu


menuduh orang yang membantahnya dzolim, tidak berakhlak dst,
tapi anehnya orang yang menuduh demikian justru yang
melakukan kedzoliman terhadap orang yang dituduh dengan
tuduhan-tuduhan yang dusta

Tidak bersikap adil, namun menuntut orang lain untuk adil


Padahal dirinya sendiri yang bersikap curang

Para Hizbiyyun tidak akan pernah Ridho kepada Ahlussunnah


sampai kapan-pun dari dahulu sampai zaman ini, bahkan mereka
rela Ahlussunnah itu ditindas dan disiksa, karena musuh yang
paling mereka benci adalah salafiyyun (para pengikut salaf),
karena salafiyyun inilah yang paling bersemangat menjelaskan
kebatilan-kebatilan mereka

Karena itu semua Ahlul bid’ah Wal Furqoh rela bersatu padu
dalam rangka melawan Ahlussunnah (para pengikut As Salaf)
walaupun mereka sebenarnya tidaklah satu, meskipun badan
mereka bersatu tapi sebenaranya hati-hati mereka berpecah
belah, sebagaimana firman Allah :

ِ‫تحسبهم جميعًا وقلوبهم شتى‬

Kamu menyangka mereka bersatu, padahal hati mereka berpecah


belah

(Al-Hasyr : 14)

Yang demikian itu karena hakikat persatuan hanyalah persatuan


yang dibangun diatas Al-Quran & As Sunnah, bukanlah persatuan
karena satu organisasi, kelompok, jama’ah atau satu partai

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


64

Perhatikanlah bagaimana ahlul bid’ah bergembira ketika imam


Ahmad di siksa, dan Ahlussunnah merasa tersiksa ketika imam
Ahmad di siksa karena kecintaan mereka terhadap ilmu dan
agama

Maka diantara ciri Ahlussunnah mereka memuji dan mencintai


para ulama sunnah dan ciri Ahlul bid’ah adalah mencela Para
ulama dan tokoh Ahlussunnah

Lihatlah siapa yang mencela Ahlussunnah dan para ulamanya


seperti imam Ahmad, Sufyan Ats Tsaury, Sufyan Ibnu Uyainah,
Yahya bin Said Al-Qoththon, Ishaq bin rahawaih, Yahya bin ma’in,
Al Bukhari & Muslim, Abu Zur’ah dan Abu Hatim Ar Rozi dan
selainnya dari ulama As salaf maka mereka itu pasti Ahlul bid’ah

Demikian pula di zaman ini, siapa yang berani mencela Asy Syaikh
Abdul Aziz Bin Baaz, Al-Bani, Syaikh Utsaimin, Syaikh Muqbil bin
Hadi, Syaikh Robi bin Hadi, Syaikh Al Fauzan tidak ada yang
mencela para ulama ini kecuali orang-orang yang membenci
sunnah dan jalan As Salaf

Dan tidak ada yang memuji-muji tokoh bid’ah seperti sayid Qutub,
Hasan Al-Banna, Yusuf Al Qordowi, Salman Al-Audah dan
selainnya, kecuali orang yang telah bengkok jalannya

Maka berhati-hati lah dalam memilih guru !!!

Diantara kebiasaan ahlul bida' sepanjang masa adalah suka


memenjarakan ahlul haq

Para pendakwah yang mengajak kepada al-haq jangan gentar


untuk mengatakan Al-Haq itu haq walau banyak orang yang tidak
menyukainya

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


65

Jangan berhenti dakwah untuk berkata Al-Haq hanya karena


ancaman segelintir orang, baik sekedar verbal atau dengan bentuk
lainnya seperti dengan diedarkannya surat keputusan ormas
tertentu untuk memperoses secara hukum

Selama yang diucapkanmu adalah Al-Haq, bukan ujaran kebencian


yang membantah dengan menjatuhkan kehormatan yang tidak
ada kaitan dengan substansi hukum syarî'ât yang sedang dibahas,
bukan pula ancaman persekusi ataupun penghilangan nyawa
orang lain, bukan pula ajakan untuk memusuhi para penguasa,
selama kamu tidak melakukan sebagaimana yang kami baru saja
sebutkan maka kokohlah di atas Al-Haq, karena Al-Haq itu pahit
walau tidak ada unsur mengajak kepada permusuhan, dan jangan
jadi lemah semangat dakwah hanya karena adanya orang-orang
yang ingin menghalangi

Sebagai penguat ahlussunnah untuk istiqâmah di atas Al-Haq,


maka berikut ini kami turunkan daftar para imâm ahlul haq yang
pernah masuk penjara:

1 Sa'îd bin Al-Musayyib

2 Sa'îd bin Jubair

3 Abdullâh bin Az-Zubair

4 Sufyân Ats-Tsauriy

5 Abû Hanîfah

6 Al-Imâm Mâlik bin Anas

7 Al-Imâm As-Syâfi'iy

8 Al-Imâm Ahmad

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


66

8 Al-Imâm Al-Bukhâriy

10 Al-'Âlim Al-Jalîl An-Nawawiy

11 Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyyah

Bahkan di atas ini semua para nabi banyak meregang nyawa dan
sebagiannya dipenjara hanya karena berpegang teguh kepada Al-
Haq

Sebagai penutup, ingatlah

Umar bin Al-Khatthâb radhiyallâhu 'anhu dahulu pernah berkata:

‫ق و لو كان مرا‬
ِ ‫قل الح‬

Katakanlah Al-Haq walaupun itu pahit

Dan bila ada orang-orang jâhil memperdebatkan Al-Haq maka


maafkan mereka, suruh mereka untuk mengerjakan yang ma'rûf
dan berpalinglah dari mereka

Allâh ta'âlâ berfirman:

{ ِ‫ن ۡٱل َٰج ِهلِين‬ ِۡ ‫ُخ ِِذ ۡٱلع ۡفوِ و ۡأ ُمرِۡ ِب ۡٱلعُ ۡرفِِ وأ ۡع ِر‬
ِِ ‫ض ع‬

Jadilah pemaaf dan suruhlah mengerjakan yang ma'rûf, dan


berpalinglah dari orang-orang yang jâhil (QS Al-A'raf 7: 199)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


67

Doktor Ahli Hadits Angkat bicara Terkait Klarifikasi UAH

Simak selengkapnya

Baru komentar

Dr Dasman Yahya Ma'Ali, Lc, MA

( Doktor Alumni Madinah, Dosen UIN Suska Riau)

https://www facebook com/BABATvSunnah/videos/15325287572


95737/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v

Washil bin Atha’ al-Ghazzal, seseorang yang sangat cerdas,


menguasai bahasa arab dengan sangat sempurna Saking luasnya
penguasaannya terhadap bahasa arab, ia bisa mencari padanan
kata tanpa berpikir panjang tatkala kata tersebut salah satu
hurufnya terdapat huruf “ِ‫”ر‬, karena ia tidak akan pernah bisa
untuk mengucapkannya

Berkata Abu Utsman al-Jahiz:

“Apabila dia ingin mengungkapkan kata ‘ِ‫(’البُر‬gandum) ia


menggantinya dengan kata ‘‫ ’القمح‬atau ‘‫( “ ’الحنطة‬Wafayat al A’yan
8/6)

Bahkan Washil bin Atha ketika berkhutbah, isi khutbahnya bisa


lebih panjang daripada khatib-khatib lainnya yang mana pada isi
khutbahnya tersebut tidak akan ditemukan satupun huruf “ِ‫!”ر‬

Tidak ada yang bertemu dengannya pada saat itu, melainkan


orang tersebut pasti akan terpukau dengan keahliannya dalam
beretorika

Berkata al-Mubarrid:

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


68

“Washil bin Atha adalah salah seorang yang sangat menakjubkan


Dia adalah orang yang cadel, paling tidak bisa mengucapkan huruf
‘‫ ’ر‬Apabila pada suatu kata terdapat huruf tersebut ia segera
menggantinya dengan kata yang sepadan dan lawan bicaranya
tidak akan menyadari hal tersebut” (Al Kamil Fil Lughati Wal Adab
192/3)

Namun sayang, Washil bin Atha memiliki pemikiran yang


menyimpang, padahal dahulu ia merupakan salah seorang murid
Imam Hasan al-Bashri, pada akhirnya ia meninggalkan ajaran sang
guru, memiliki pendapat yang bersebrangan dengan sang guru,
yang akhirnya menjadi salah satu tokoh besar dari sekte
Mu’tazilah

ِ‫نسأل هللا السلمة والعافية‬

Ketika berhadapan dengan ahlul haq para pendukung ust yang


menamakan surat pemusik itu sampai mengerahkan video para
kader suatu ormas untuk menekan agar lawan diskusinya minta
maaf, padahal isi kontent yang membantah ustâdznya tidak ada
celaan dan hinaan

dan tatkala berhadapan dengan akun diduga milik fans 15153R


tak ada perlakuan yang sama terhadap hinaan mereka terhadap
panutannya ?

bahkan akun diduga fans 15153R sampai menyebutkan dalam


caption gambar tokoh mereka dengan diberi caption keledai
pembawa kitab,

Kenapa tidak ada sikap keras mereka terhadap akun itu padahal
sudah direaction hampir 3000 orang ?

Kenapa mereka hanya berani kepada ahlul haq berbuat demikian


?

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


69

Apakah karena sudah mereka ketahui bahwasanya sepanjang


zaman ahlul haq tidak akan berbuat anarkis karena senjata ahlul
haq adalah pena, hujjah, dan ilmu saja dan tak pernah ada
riwayat berbuat anarkis sehingga berani menyebar video
mendesak untuk minta maaf semacam itu dan berani mensomasi
pakai jalur hukum agar berhenti mengkritisi ?

Sementara dihadapan akun diduga 15153R tidak memperlakukan


hal sama karena orang 15153R lebih keras dari mereka ?

Harusnya kepada ahlul haq yang mengedepankan uslûb diskusi


lebih disikapi dengan arif, adapun dengan akun semisal itu mereka
harus berani tegas dengan menyertakan aparatur negara bila
diperlukan

sebagian kaum MUSLIMIN seakan mengedepankan kecintaanya


pada kelompok, lebih tinggi dan utama dari pada mencintai
agamanya,,

Membela membabi buta orang selama satu organisasi apapun


akibat yang ditimbulkan dibanding membela agamanya

Saya kawatir, Ini termasuk bagian dari perkara jahiliah yg


haramkan oleh Islam

Salafiyin agar selalu mengedepankan wala wal baro' nya di atas


agama Islam Jgn sampai wasilah dakwah dijadikan wasilah
membekingi kerusakan dakwah Islam

Nas alulloha Al 'ishmah wat Taufiq

Al imam Abu ja'far at thohawi berkata dalam penutupan kitab Al


aqidah at thohawiyah :

ِ‫فهذا ديننا واعتقادنا ظاهرا وباطنا و نحن برآء إلى هللا تعالى من كل من خالف الذي‬
‫ذكرناه وبيناه ونسال هللا تعالى أن يثبتنا على اِليمان ويختم لنا به ويعصمنا من األهواء‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


70

‫المختلفة والراء المتفرقة والمذاهب الرد ِة مثل المشبهة والمعتزلة والجهمية والجبرية‬
‫والقدرية وغيرهم من الذين خالفوا الجماعة وحال في الضللة ونحن منهم براء وهم‬
‫ق‬
ِ ‫عندنا ضلل وأردياء وباهلل العصمة والتوفي‬

Maka ini adalah agama kami dan akidah kami secara dhohir
maupun batin Dan kami berlepas diri kepada Allah dari setiap
orang yang menyelisihi apa yang telah kami sebutkan dan
jelaskan dan kami memohon kepada Allah agar dia mengokohkan
kita di atas keimanan dan menutup akhir hayat kita dengannya
dan menjaga kita dari hawa nafsu yang bermacam-macam dan
pemikiran² (tokoh/kelompok sesat) yang beraneka ragam dan
mazhab² yang tercela seperti musyabbihah mu'tazilah jahmiyah,
jabriah, qodariyah dan selain dari mereka yaitu orang-orang yang
mereka menyelisihi jamaah dan bersekutu dengan kesesatan dan
kami dari mereka berlepas diri dan mereka di sisi kami adalah
orang-orang yang sesat lagi rendah dan kepada Allah kami
memohon penjagaan dan Taufik

Sebenarnya kesliweran orang yg bilang asyu'aro itu para pemusik


sudah lama tercium asatidzah Cuma ya fitnah bagi orang umum,
kalo diluruskan bilangnya para ustadz lagi memfitnah ustadz lain

Apalg si "ustadz" bisa playing victim Masih ingat kah kejadian


kajian ustadz Sofyan Ruray masa lampau yg jadwalnya/jamnya di
gunakan dia lalu ketika di tegur dan Oprek emak emak, malah
brita yang tersebar bagmn???

Sebenarnya cara dia berdalil, menafsirkan dan menghukumi


sesuatu, itu amat berbahaya Karna banyak membatalkan qoidah
yang dibuat ulama, serta merusak istilah2 yang di buat para
ulama

Namun sayang, sebagian cuma membahas dia salah melakukan


penamaan dan sekedar keseleo lisan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


71

Cara dia menafsirkan ayat, menuduh ulama dan asatidzah,


memotong Kalam para aimmah dan membuat ucapan dari
kantong sendiri lalu di sandarkan pada ulama dan agama, itu
amat berbahaya, Karna ini akan membatalkan banyak hal yg
baku, dan merusak perkara2 yang ditambal oleh para ulama

Lihat saja belum kering tingkahnya, yang membelanya banyak


yang over Ini akan terus berlanjut pada tingkatan parah sekiranya
di ma'lumi

Terkait vidio dia menjadikan skripsi seorang ustadz sebagai olokan


dan meremehkan orang yang mengkritisinya disebabkan jurusan
kuliahnya padahal orang tersebut mulazamah serta belajar Din dg
baik dan tentunya lebih baik darinya Maka ini adalah buah dari
kesombongan dan gaya dia selama ini yg sudah biasa muncul di
cramah ceramahnya dg karakter sama

Seneng lihat banyak kalangan membantah kesesatan yg darurat


secara Aql Yg mana seharusnya memang orang paling lemah saja
faham kalo tafsirnya, nukilan nya, cocok logonya dan muslihatnya
begitu terang dan jelas

Sayang, yg seharusnya di syukuri, malah di jadikan beban oleh


sebagian orang yg ngakunya lebih faham, karna alasan orangnya
punya sumbangsih dalam agama

Kalo satu dua hal, dan dalam masalah rumit yg banyak pula ulama
terpleset, mungkin ada pembelaan dan udzur

Lah ini dah puluhan, jarak bertahun2 tetap kukuh, semakin hari
semakin lebih parah, yg dibahas sebenarnya bukan perkara rumit
melainkan ada usaha mengaburkan hukum2 dg topangan retorika
dan gaya meyakinkan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


72

Masalah yg di talbis sebagian masalah2 besar, dan beberapa kali


menggunakan gaya seakan sedang di zholimi dan dibully

Kalo saya, senang banget datang tahdziran dari semua kalangan


Walhamdulillah

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


73

Bantahan Terhadap Ustadz Adi Hidayat

Kalau saya sih secara pribadi, tidak berani merekomendasikan


orang lain untuk mengambil ilmu dr Ustadz Fulan yang konon
katanya hafal hadits sampai nomer urut dan tata letaknya itu,
karena beliau punya penyimpangan dalam masalah Aqidah dan
manhaj dan masih banyak lagi kesalahan beliau seputar manhaj
(cara beragama), seperti beliau menyebut adanya zakat profesi,
menghalalkan musik padahal Allah ta'ala jelas²
mengharamkannya dan telah ada ijma' atas keharamannya,
bahkan demi membela bid'ahnya maulid Nabi, beliau sampai²
mengatakan,

"Antum Yang Bid'ah dari Ujung Kaki sampai Kepala ! Zakat pakai
beras, bid’ah ??? mushaf bid’ah ?"

Kalaulah perbedaan kita dengannya hanya seputar masalah


ijtihadiyah saja maka kita masih bisa toleran maka kita masih
mengambil ilmu darinya, masalah ijtihadiyah adalah masalah yang
tidak ada Nash yg sharih (tegas) didalamnya, tidak pula ijma
ulama' Contoh masalah ijtihadiyah adalah; apakah qunut subuh
itu sunnah atau tidak, apakah baca bismillah dalam shalat itu jahr
atau sirr, apakah cadar itu sunnah atau wajib, apakah menyentuh
kemaluan membatalkan wudhu atau tidak, ini semua perkara
ijtihadiyah yg sudah ada sejak zaman salaf dahulu, maka kita
mesti berlapang dada dan lebih toleran didalamnya

Tapi kalau sudah menghalalkan musik (padahal sudah ada nash


tegas yg melarangnya, sudah ada ijma' ulama), bahkan membela
bid'ah, maka kita katakan "tidak" Kita tidak mengambil ilmu dari
orang² seperti ini

Perkara Bid'ah itu bukan perkara furu'/ijtihadiyah yg kita mesti


berlapang dada dengannya, karena perbuatan bid'ah itu

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


74

menyelisihi cara beragamanya salaf (Nabi dan pr sahabat),


menyelisihi amal Nabi dan pr sahabat! Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam telah bersabda,

‫ من هي يا‬:‫ قيل‬،‫ﻕ هذه األمة على ثلث وسبعين فرقة كلها في النار إل واحدة‬
ِ ‫ستفتر‬
‫ من كان على مثل ما أنا عليه وأصحابي‬:‫رسول هللا؟ قال‬

“ Umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di


neraka kecuali satu ” Para sahabat bertanya, “Siapa golongan yang
selamat itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “mereka adalah
orang yang berada diatas sesuatu yg aku dan pr sahabatku juga
berada diatasnya”

(HR Abu Daud, attirmidzi dan dishahihkan oleh syaikh al bani


dalam silsilah ashshahihah)

Jadi, aqidah dan cara beragamanya harus sama seperti aqidah dan
cara beragamanya pr salaf Kalau aqidah dan cara beragamanya
sudah tidak mencontoh pr salaf (dia banyak berbuat bid'ah,
mengada-ada sesuatu yg sebelumnya tidak ada dalam agama),
maka kami tidak mengambil ilmu dr orang tersebut

Ini masalah agama, masalah akhirat kita, makanya kita harus hati-
hati sehingga harus selektif dalam memilih guru, jangan sampai
kita tersesat tanpa kita sadari Kalau sekelas Imam Ahmad yang
hafal satu juta hadits saja menutup telinga ketika melewati
majelis orang mu'tazilah? Bagaimana dengan kelas kita yang
mungkin 40 hadits pun tak hafal?

Maka hendaknya kita berhati² dalam menimba ilmu

Kebenaran itu harus diambil dari mana saja datangnya, tapi


urusan menimba ilmu, ngga' boleh sembarangan, jangan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


75

menimba ilmu agama kepada sembarang orang Nabi shallallaahu


alaihi wa sallam bersabda :

‫ فلينظر أحدكم من يخالل‬،‫الرجل على دين خليله‬

“seseorang itu diatas agama teman dekatnya Maka hendaklah


kalian melihat siapa teman dekatnya”

(HR Tirmidzi no 2378, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam


Shahih At Tirmidzi)

Dalam hadits diatas Nabi menyuruh kita agar selektif dalam


memilih teman dekat Karena teman dekat akan sangat
berpengaruh terhadap keadaan agama seseorang Padahal
seorang teman sebagaimana kita tahu tidak selalu berbicara
masalah agama, terkadang bicara masalah agama, terkadang
bicara masalah dunia Maka bagaimana lagi dengan guru yang
akan kita ambil ilmu agamanya secara khusus? Tentu lebih
diprioritaskan lagi untuk kita berhati² karena, seorang guru yg
diambil ilmu agamanya secara khusus, itu lebih besar
pengaruhnya terhadap keadaan agama seseorang daripada
sekedar pengaruh teman dekat Kata Imam ibnu Sirrin
rahimahullah,

‫إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم‬

“Ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian


mengambil ilmu agama”

(Al Ilal lil Ibni Rajab al Hanbali 1/355)

Allahu a'lam

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


76

Yang ditonjolkan da'i-da'i ahlul bid'ah dan haroki biasanya tentang


keunggulan pribadi

Makanya rata-rata dakwah mereka lebih kepada penyampaian


cerita-cerita, dongeng atau retorika-retorika yang dapat menarik
dan menghipnotis jama'ahnya sehingga otomatis akan terbentuk
cinta yang berlebihan kepada ustadznya

Hampir minim dalil dalam penyampaian Yang terpenting enak


didengar, adem dan dianggap "inilah Islam yang benar"

Nah setelah personal branding terbentuk barulah mereka akan


menyematkan kalimat-kalimat sindiran kepada pihak-pihak yang
dianggap pemecah persatuan kaum muslimin dengan narasi-
narasi "paling benar sendiri, pengkavling surga, suka menyesat-
nyesatkan, suka membid'ahkan amalan orang lain dan suka
mengkafir-kafirkan"

Ya ketika sudah memiliki jama'ah fanatik yang siap pasang badan


membelanya maka disusupkanlah "kata-kata mutiara" tersebut

Dan semua itu demi apa?

Tentu demi menjaga dinasti dan popularitas pribadinya agar


kebutuhan duniawinya tetap lestari

Walaupun jama'ahnya masih banyak yang hidup kekurangan


tetapi ustadz-ustadz dan habaibnya bebas pamer kemewahan dan
kekayaan dengan istri-istrinya yang tetap dimaklumi oleh para
pengikutnya, "mereka memang pantas mendapatkannya karena
mereka adalah orang yang mulia"

Padahal esensi dakwah yang diajarkan Rasulullah Shallallahu


'alahi Wasallam bukanlah seperti itu

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


77

Dakwah yang dapat mencerdaskan dan mencerahkan umat Islam


sehingga mereka memiliki bekal ilmu untuk dapat beribadah dan
beramal shalih dengan benar, karena untuk masuk surga tidaklah
mudah Butuh untuk belajar dengan usaha yang sungguh-
sungguh, bukan dari jiwa yang bermalas-malasan

Masihkah ingin mengikuti jalan-jalan seperti itu? silakan berpikir


sendiri

Baarakallahu fiikum

Tokoh-tokoh agama yang berpenyakit NPD itu 11-12 dengan yang


berpenyakit feodal

Bedanya tipis, tetapi sama-sama anti kritik, menyanjung dirinya


sendiri, selalu ingin dipuja-puji dan dimuliakan

Hanya kalau seorang tokoh agama yang berpenyakit feodal perlu


menambahi bumbu-bumbu aristokrat seperti harus cium tangan,
jalan menunduk atau bersimpuh tidak boleh menatap wajahnya
bak seorang raja di dalam singgasana

Ciri khas kesombongan dan kearoganan yang masih terpupuk


sampai sekarang dan lagi-lagi umat yang selalu dijadikan obyek
pembodohan

Dalam kitab beliau at-Tankil Bima Fi Ta’nibil Kautsari Minal Abathil


(jilid 1 halaman 8, cetakan Dar 'Alamil Fawaid), Syaikh
Abdurrahman bin Yahya al-Mu’allimi al-Yamani rahimahullah
(wafat 1386 hijriah) berkata:

ِْ‫سلِحتِ ِِه أنِْ ي ْرمِيِ الْغالِي كُ َِل من‬ْ ‫ ومِ نِْ أ ْمضى أ‬،‫اض ِل‬ ُِّ ُ‫مِ نِْ أوْ س ِِع أوْ دِي ِِة الْباطِ ِِل الْغ‬
ِ ‫لو فِي ْاألف‬
‫اض ِِل و ُمعادات ِِه ِْم‬ ْ
ِ ‫ض أولئِكِ األف‬ ُ ْ
ِ ِ ‫ق بِبُغ‬ ْ
ِِ ‫يُحا ِو ُِل ر َدهُِ إِلى الح‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


78

“Di antara lembah kebatilan yang paling luas adalah sikap guluw
(berlebihan) terhadap para tokoh Kemudian di antara senjata
pamungkas kebatilan yaitu orang yang guluw tersebut menuduh
setiap orang yang berusaha menuntunnya untuk kembali kepada
kebenaran dengan tuduhan membenci dan memusuhi para tokoh
tersebut ”

Masih dalam kitab yang sama (jilid 1 halaman 16) beliau


rahimahullah juga berkata:

ِ‫ حتَى ِإذا قِيلِ ل ُه ْم‬،‫اس ُم ْغروْ نِ ِبتقْلِي ِِد منِْ ي ْعظُ ُِم فِي نُفُوس ِِه ِْم والْغُلُ ِِو فِي ذلِك‬
ِ ِ ‫ ِإنَِ أكْثرِ ال َن‬:
‫ فد َِل ذلِكِ على‬،‫ وال َدلِي ُِل قائِمِ على خِ لفِِ قوْ ِل ِِه فِي كذا‬،ِ‫ن الْخطأ‬ ِِ ‫إِنَهُِ غي ُِْر معْصُومِ ع‬
‫ هُوِ أعْل ُِم مِ نْكُ ِْم ِبال َدلِي ِِل‬:‫ قالُوا‬،ِ‫ ولِ يحِ ُِّل لكُ ِْم أنِْ تتْب ُعوهُِ على ما أ ْخطأِ فِيه‬،‫أنَهُِ أ ْخطأ‬،
‫ فالظَاه ُِِر أنَهُِ ق ِْد عرفِ ما يدْف ُِع دلِيلكُ ِْم هذا‬،ُ‫وأنْتُ ِْم أوْ لى بِالْخطِِأ مِ نْه‬

“Sesungguhnya kebanyakan orang terpedaya dengan sikap fanatik


dan guluw terhadap orang yang mereka tokohkan Sehingga
ketika dikatakan kepada mereka, “Beliau itu tidak ma’shum dari
kesalahan, dan dalil telah nyata menyelisihi pendapat beliau
dalam masalah itu, yang artinya beliau salah, sehingga tidak boleh
bagi kalian untuk mengikuti beliau dalam kesalahan tersebut,”
mereka justru akan menjawab, “Beliau lebih ngerti dalil daripada
kalian Justru kalianlah yang salah Dan sepertinya beliau juga
sudah tahu bagaimana membantah argumentasi kalian itu ”

*****

Sebuah realita

Semoga Allah jadikan kita tunduk di hadapan kebenaran

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


79

Makna Surat Asy-Syuara', Pemusik?!

Asyu'ara' artinya "penyair", yang merupakan bentuk jamak dari


lafadz asy-syu'ara' yang artinya "penyair" Surat yang terdiri dari
227 ayat ini termasuk dalam kelompok surah Makkiyah

Disebut Surat Asy-Syu'ara' karena didalamnya terdapat lafadz asy-


syu'ara' yang terdapat pada ayat 224, dimana Allah menyebutkan
para penyair secara khusus Dalam surat ini kami mengulas bahwa
penyair berbeda dengan rasul Kebanyakan penyair adalah orang
yang suka memutarbalikkan kebenaran, tidak mempunyai
pendapat, sedangkan perbuatannya tidak sesuai dengan
kenyataan

Hal ini dapat diringkas dengan menyatakan bahwa sebagian besar


penyair tidak mengatakan apa yang mereka maksud dan tidak
bersungguh-sungguh dengan apa yang mereka katakan; oleh
karena itu perkataan mereka tidak mewakili niat mereka yang
sebenarnya dan tindakan mereka juga tidak menggambarkan
kenyataan

Para rasul tidak seperti itu Maka tidak pantas Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam disamakan dengan para penyair
ketika Al-Qur'an digambarkan sebagai puisinya Namun
sebenarnya, Al-Qur'an bukanlah karya ciptaan manusia; itu adalah
wahyu ilahi dari Allah

Intisari Surat Asy-Syu'ara' berkisar pada:

Jaminan Allah atas keberhasilan para utusan dalam misi dan


penyelamatan mereka; keharusan mengenai timbangan dan
takaran, Larangan memproduksi puisi yang mengandung hinaan
pribadi; Mengungkap takhayul dan kepalsuan; Narasi kisah Nabi
Nuh; Menceritakan kisah Nabi Shalih; Kisah Nabi Musa dan Firaun

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


80

diceritakan; Menceritakan kisah Nabi Luth; Merinci riwayat Nabi


Hud; Dan yang terakhir menceritakan kisah Nabi Syu'aib bersama
kaum Aikah

Mereka yang berpendapat bahwa surat "Asy-Syu'ara" adalah surat


pemusik tidak benar Alasannya adalah sebagai berikut:

1 Tidak ada referensi kitab tafsir atau ulama ahli tafsir klasik
(salaf) atau kontemporer (kholaf) yang memaknai Asy Syu'ara
sebagai pemusik Oleh karena itu, memaknai Asyu'ara sebagai
pemusik adalah penafsiran yang baru muncul di Indonesia pada
saat ini Jika pemahaman tafsir tidak didasarkan pada
pendahulunya dari para ulama atau ahli, terutama penafsiran dari
sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in, itu menimbulkan kekeliruan
dari perspektif manhaj (metode) agama Tidak ada tafsiran dari
para ahli tafsir yang terkenal di zaman khalaf, apalagi dari salaf
(para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in) yang dapat diandalkan
sebagai rujukan Menafsirkan surat Asy-Syu'ara' sebagai pemusik
adalah kekeliuran yang sangat berbahaya

Dalam hadis dari sahabat Jundub bin Junadah -radhiyallahu’anhu -


disebutkan bahwa Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- melarang
secara tegas menafsirkan Al-Quran dengan pendapat pribadi yang
tidak pernah ada sebelumnya dari para salaf:

‫من قال في القرآن برأيه فأصاب فقد أخطأ‬

"Siapa yang berbicara tentang ayat Al-Quran dengan pendapat


pribadinya, maka dia telah kerilu meskipun ternyata benar " (HR
Abu Dawud dan Tirmidzi)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


81

Salah secara metode: meskipun kesimpulan yang dia buat


ternyata benar dan sesuai dengan penafsiran para ulama salaf,
tetap berdosa karena memahami Al Quran dengan cara yang
salah Terlebih lagi jika pemahamannya ternyata salah

Dalam hadis lain, Nabi memberi tahu dengan lebih tegas! Dalam
hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas -radhiyallahu’anhuma-,
Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- mengatakan,

‫من قال في القرآن برأيه فليتبوأ مقعده من النار‬

"Siapa yang berbicara tentang ayat Al Quran dengan pendapat


pribadinya, maka siapkanlah tempatnya di neraka" (HR Tirmidzi,
yang dianggap Hasan)

Hadis ini dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah,


rahimahullah: Jika seseorang mengatakan sesuatu dalam Quran
berdasarkan pendapatnya sendiri, dia telah melakukan sesuatu
yang tidak tahu dan mengikuti sesuatu yang diminta Jika dia tahu
arti sebenarnya dari ayat tersebut, dia akan bersalah karena tidak
mengetahuinya Ini seperti orang yang membuat keputusan salah
di antara orang lain, meskipun keputusannya benar

"Siapapun yang menafsirkan Al-Quran dengan pendapatnya


sendiri telah membebani dirinya dengan beban yang tidak dia
ketahui, dan telah menempuh jalan yang tidak diperintahkan
kepadanya " Meskipun dia benar-benar memahami artinya, dia
tetap tersesat karena dia datang dari pintu yang salah Hal ini
seperti mengatakan, "Orang yang memutuskan sesuatu di antara
orang tanpa pengetahuan akan berada di neraka, meskipun
keputusannya benar " (Majmu' Al-Fatawa: 13/371)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


82

2 Musik dan syair adalah dua hal yang berbeda, tetapi seringkali
bergabung Memaknai syair sebagai musik sama saja dengan
memaksakan dua benda yang berbeda, meskipun keduanya sering
bersandingan Karena kedua benda ini sering bercampur, Anda
dapat menafsirkannya sebagai teh atau air putih Ini pastinya
pemahaman yang salah

Di dalam kitabnya Al-‘Umdah, Ibnu Rasyiq (1), salah satu penyair


arab terkenal dan terkenal di seluruh dunia, menulis, Musik
adalah pakaian syair atau puisi Jika tidak dipakaikan musik, maka
ia akan terlipat (tidak dibaca/terabaikan) Di dalam bait ini, Ibnu
Rasyiq menyatakan bahwa musik adalah pakaiannya syair; dengan
kata lain, musik berfungsi sebagai pelengkap atau penghias syair
Syair yang tidak memiliki musik tetap dianggap sebagai syair Ini
menunjukkan bahwa, meskipun mereka adalah sahabat dekat,
syair dan musik adalah dua hal yang berbeda

Seperti yang kita kenal Chairil Anwar, W S Rendra, dan Taufik


Ismail sebagai pujangga tanah air, orang bodoh tidak akan pernah
menyebut pujangga sebagai pemusik

Dua hal ini sebenarnya sangat berbeda satu sama lain dan tidak
dapat ditafsirkan dengan mewakili satu sama lain

3 Definisi bahasa Arab juga salah Bentuk jamak dari kata Asy-
Syaai’r ‫الشاعر‬, artinya orang yang melantunkan syair, disebut Asy-
Syu’ara’ ‫ الشعراء‬Dalam bahasa Arab, syair berarti, "Kata-kata yang
diucapkan dengan penuh perhitungan dan niat yang baik"

Menurut para ahli mantiq, syair adalah "Kata-kata yang terdiri


dari khayalan, dimaksudkan untuk menggugah atau menakut-
nakuti, seperti kata-kata: "Anggur adalah mutiara yang mengalir,
dan madu adalah muntahan lebah " (sumber: Mu’jam Al-Ma’ani)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


83

Coba perhatikan definisi di atas sambil memahami syair sebagai


kata-kata secara sederhana Dan kita semua tahu apa artinya,
kan? Musik itu adalah suara atau irama yang muncul dari alat
musik, bukan ungkapan yang diucapkan oleh lisan

Bahkan jika kita harus mengatakan bahwa bahasa Indonesia tidak


mewakili makna sebenarnya dari kata Asy-Syu’ara’, itu tidak akan
sejauh itu Apakah bijak memaknai sesuatu dengan salah satu
elemen syair jika musik merupakan salah satu elemennya?
Misalnya, ketika Anda ditanya tentang:

"Apa artinya air?"

"Air adalah oksigen," jawab Anda

Apakah jawaban seperti ini benar dan pintar? karena oksigen


adalah salah satu unsur air

Pasti salah, bukan?!

Tidak aneh jika ada yang menafsirkan air sebagai oksigen; itu lebih
cerdas, tetapi sama-sama salah Oksigen adalah unsur utama air,
jadi jika tidak ada oksigen, air tidak akan ada Musik dalam syair
hanyalah tambahan, mempercantik sebagaimana disebutkan
dalam bait Ibnu Rasyiq sebelumnya Oleh karena itu, apakah ada
orang yang menilai bahwa interpretasi air dengan oksigen benar?
Atau, apakah ia tidak perlu memberikan penjelasan dan mengakui
bahwa ia salah?

Wallahu 'alam bissawab

Catatan:

Ibn Rusyaiq berasal dari Kairouan, Tunisia, dan hidup dari tahun
390 hingga 463 H Dia adalah seorang sastrawan, penyair, dan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


84

kritikus sastra Arab terkenal Ia terkenal dengan penelitian


linguistik, retorika, dan kritik sastra Salah satu karyanya yang
paling terkenal, Al-‘Umdah fi Shina’ah al-Shi’r wa Naqdih, yang
berarti "Referensi tentang Karya Puisi dan Kritiknya", ditulis
antara tahun 412 H dan 425 H

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


85

Surat Asy-Syu’ara’ = Surat Musik?

Sebagian kaum muslimin barangkali ada yang penasaran, apakah


benar surat Asy-Syu’ara’dapat disebut sebagai surat musik?
Berikut ini ada beberapa huruf berkaitan dengan hal tersebut
Meskipun ringkas, semoga dapat menambah pemahaman kita
tentang surat-surat Al-Qur’an

Penamaan Surat antara ijtihadiyyah dan tauqifiyyah

Dalam kitab Dirasat Fi ‘Ulumil Qur’anil Karim (hlm 117), Dr Fahd


Ar-Rumi menjelaskan bahwa telah terjadi kontroversi di kalangan
para ulama tentang sumber penamaan surat-surat Al-Qur’an

Ada yang mengatakan ijtihadiyyah (ada kesempatan berijtihad


bagi seorang mujtahid untuk memberi nama sebuah surat dengan
nama tertentu) Pendapat ini telah ditetapkan oleh Az-Zarkasyi
sebagai pendapat yang jauh dari kebenaran dalam Al-Burhan
(I/270)

Ada yang mengatakan tauqifiyyah (nama-nama surat haru


berdasarkan dalil dan tidak diperkenankan berijtihad dalam
menentukannya)

Setelah menyebutkan dua pendapat ini, Dr Ar-Rumi menetapkan


bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat yang kedua, yaitu
harus berdasarkan dalil Imam As-Suyuti berkata dalam Al-Itqan Fi
‘Ulumil Qur’an (I/52):

‫وقد ثبت جميع أسماء السور بالتوقيف من األحاديث واآلثار‬

“Sungguh telah tetap semua nama surat-surat dengan tauqif dari


hadits-hadits dan atsar-atsar” Dengan ini, maka terlihat bahwa
pendapat yang lebih kuat adalah bahwa dalam menamai surat-

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


86

surat dalam Al-Qur’an hendaknya berdasarkan dalil-dalil dan


atsar-atsar yang kuat

Nama Surat Asy-Syu’ara’

Para ahli tafsir telah menyebutkan sejumlah nama untuk surat


yang menempati urutan ke-26 dalam Al-Qur’an ini Di antara
nama-nama tersebut adalah

Asy-Syu’ara’ (‫)الشعراء‬

Dalam At-Tahrir wat Tanwir (XIX/89), Ibnu ‘Asyur mengatakan

‫ ألنها تفردت من بين سور القرآن بذكر كلمة‬،‫اشتهرت عند السلف بسورة الشعراء‬
‫الشعراء وكذلك جاءت تسميتها في كتب السنة‬

“(Surat ini) dikenal di kalangan para salaf dengan surat Asy-


Syu’ara’, karena ia menyendiri di antara surat-surat al-Qur’an
dengan penyebutan asy-Syu’ara’ (para penyair) Demikianlah
datang penamaan ini dalam kitab-kitab hadits”

Al-Jami’ah (‫)الجامعة‬

Dalam Al-Itqan Fi ‘Ulumil Qur’an (I/123), As-Suyuti berkata,

‫وقع في تفسير اِلمام مالك تسميتها بسورة الجامعة‬

“Telah ada dalam tafsir Imam Malik penamaan surat ini dengan
surat Al-Jami’ah”

Nama Al-Jami’ah ini telah disebutkan pula oleh Ibnu ‘Asyur dalam
At-Tahrir (XIX/89) dengan mengatakan,

‫ ونسبه ابن كثير والسيوطي في اِلتقان‬،‫وفي أحكام ابن العربي أنها تسمى أيضا الجامعة‬
‫إلى تفسير مبالك المروي عنه‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


87

“Dalam Ahkamul Qur’an karya Ibnul ‘Arabi surat ini disebut pula
Al-Jami’ah Ibnu Katsir dan As-Suyuthi dalam Al-Itqan
menisbatkannya kepada tafsir Malik yang diriwayatkan dari
beliau” Setelah menyebutkan nukilan ini, Ibnu ‘Asyur
menjelaskan bahwa alasan penamaan dengan nama ini belum
begitu jelas, kemungkinannya adalah bahwa surat ini adalah surat
pertama yang mengumpulkan pera Rasul yang membawa syariat-
syariat yang dikenal sampai diutusnya Rasulullah Muhammad –
Shallallahu ‘alaihi wasallam -

Surat Tha Siin Miim Asy-Syu’ara’ (‫)طسم الشعراء‬

Dalam Al-Bithaqaat (hlm 26), Dr Yasir bin Isma’il Radhi


menjelaskan bahwa ada nama lain dari surat ini yaitu Tha Siin
Miim Asy-Syu’ara’ Ini terambil dari permulaan surat ini yang
terdapat huruf muqaththa’ah

Demikianlah di antara nama-nama yang telah disebutkan oleh


para ulama dan peneliti untuk surat ini Dari sini diketahui bahwa
nama surat ini yang terkenal ada tiga, yaitu Asy-Syu’ara’ dan Al-
Jami’ah, serta Tha Sin Mim Asy-Syu’ara’ Tidak ditemukan adanya
nama yang berarti musik atau nama yang mengisyaratkan kepada
musik

Semua surat adalah Muannats

Dalam kitab Al-Mudzakkar wal Muannats (II/12), Imam Al-Anbari


mengatakan,

‫اعلم أن أسماء السور كلها مؤنثة‬

“Ketahuilah bahwa nama-nama surat seluruhnya adalah


muannats” Kemudian beliau memberikan contoh:

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


88

‫ هذه يونس‬: Ini adalah Yunun

‫ هذه لقمان واألعراف وآل عمران وأتقنتها‬: Ini adalah Luqman, Al-A’raf dan
Ali Imran ini aku mutqin di dalamnya

Dari penjelasan Imam Al-Anbari ini diketahui bahwa ketika


seseorang menyebutkan surat Asy-Syu’ara’, maka tidak dengan
kata ‫ هؤلء‬tetapi dengan kata ‫هذه‬

Kesimpulan dari pembahasan ringkas ini adalah bahwa belum


ditemukan adanya kaum salaf yang memberi nama surat ini
dengan surat musik Terlebih lagi bahwa musik adalah termasuk
perkara yang sudah datang celaannya dalam Al-Qur’anul dan
hadits-hadits Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam Semoga Allah
melindungi kita dari memberi nama-nama surat-surat yang ada
dalam kitab-Nya yang mulia dengan nama-nama yang
bertentangan dengan syariat yang telah diturunkan-Nya

Muhtar Arifin, Lc , M H

Muhtar Arifin, Lc , M H

Alumni S-1 Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan


Arab (LIPIA) Jakarta (lulus tahun 2007) S-2 Magister Hukum
Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (lulus
tahun 2020)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


89

Apakah Surat Asy-Syu’ara Disebut Juga Surat Pemusik?

Pertanyaan:

Ada seorang ustadz yang mengatakan bahwa surat Asy-Syu’ara


adalah surat pemusik dan Hassan bin Tsabit adalah pemusik di sisi
Nabi Apakah ini benar?

Jawaban:

Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi, ash-


shalatu wassalamu ‘ala alihi wa shahbihi Amma ba’du

Jelas ini merupakan kekeliruan dan penyimpangan Karena Asy-


Syu’ara (‫ )الشعراء‬artinya para penyair, bentuk jamak dari asy-sya’ir
(ِ‫ )الشاعر‬yaitu penyair Penyair tentu berbeda dengan pemusik,
sya’ir berbeda dengan musik

Dalam kitab Mu’jamul Wasith disebutkan :

‫ كلم موزون ُمقفَى قصدًا‬: ‫عر‬


ُِ ‫ش‬
ِ ‫ال‬

“Sya’ir adalah kalimat-kalimat yang memiliki wazan (pola) dan


disusun dengan qafiyah (rima) secara sengaja”

Demikian juga dalam kitab Lisanul Arab disebutkan :

‫ غلب عليه لشرفه بالوزن والقافية‬،‫ منظوم القول‬:‫شع ُِْر‬


ِ ‫وال‬

“Sya’ir adalah perkataan yang tersusun, yang didominasi oleh


wazan (pola) dan qafiyah (rima) sehingga ia menjadi indah”

Pantun dan puisi adalah contoh syair dalam bahasa Indonesia

Adapun musik, dalam bahasa Arab disebut dengan al-ma’azif atau


al-‘azf, yaitu alat-alat musik yang dimainkan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


90

Ibnu Atsir dalam kitab Nihayah Fii Gharibil Hadits Wal Atsar
(3/230) berkata:

‫ وهِيِ الدُّفوف وغيرها مِ َما يُضْرب‬،‫ اللَعِب بالمع ِازف‬:‫الع ْزف‬

“Al-‘azf adalah memainkan alat musik semisal duff (rebana) dan


semacamnya yang ditabuh”

Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin (1/484) berkata:

‫ن‬
ِ ‫ من اليراع والدف واألوتار والعيدا‬:‫وآلت المعازف‬

“Alat ma’azif yaitu yaraa’ (klarinet), duff (rebana), autar (sitar),


‘idaan (semacam gitar)”

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Baari (10/46) berkata:

ِ‫ الدفوف وغيرها مما يضرب به‬:‫ المعازف‬،‫وفي حواشي الدمياطي‬

“Dalam kitab Al-Hawasyi karya Ad-Dimyathi, al-ma’azif maknanya


duff dan sejenisnya yang ditabuh”

Dalam kitab Lisanul Arab disebutkan:

ً ‫ يجعل ال ُعود مِ عْزفِا‬،‫وغيرهم‬


ُ ‫فهو ض ْرب من الطَنابير ويتخذ أهل اليمن‬

“Ma’azif adalah memainkan thanbur (semacam gitar) yang biasa


digunakan oleh orang Yaman dan semisalnya Mereka biasa
membuat alat musik dari kayu”

Ringkas kata, ma’azif adalah alat-alat musik yang dimainkan, baik


ditabuh, ditiup, dipetik, dan semisalnya

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


91

Dari sini jelas sudah perbedaan antara sya’ir dengan musik Sya’ir
adalah perkataan yang berpola dan berima, baik diiringi musik
atau tidak Musik adalah permainan alat musik, baik mengandung
sya’ir atau tidak Terkadang musik dimainkan tanpa mengandung
lirik sama sekali, seperti musik instrumental Sehingga sya’ir dan
musik adalah dua hal yang berbeda

Oleh karena itu, tidak benar menyebut surat Asy-Syu’ara dengan


surat musik Dan tidak kami ketahui kitab-kitab bahasa Arab yang
menyebutkan bahwa syi’r (ِ‫عر‬
ُ ‫ش‬
ِ ‫ )ال‬dengan ma’azif (‫ )المعازف‬itu sama

Juga tidak kami dapati ada satu ulama pun yang mengatakan
bahwa surat Asy-Syu’ara dengan istilah surat musik Ini
pernyataan yang nyeleneh, yang belum ada pendahulunya Dari
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda:

ِ‫ان ناسِ مِ نِْ أُ َمتِي يُح ِدثُونكُ ِْم ما ل ِْم تسْم ُعوا ِب ِِه أنْتُ ِْم ولِ آبا ُؤكُ ِْم ف ِإيَاكُ ْم‬
ِِ ‫سيكُونُِ فِي آخِ ِِر الزَ م‬
‫وإِيَاهُ ِْم‬

“Akan datang di akhir zaman, beberapa orang dari umatku yang


bicara sesuatu yang tidak pernah didengar sebelumnya (yang
aneh-aneh) oleh kalian atau kakek moyang kalian Maka hati-
hatilah kalian dan jauhilah mereka” (HR Ahmad no 8267,
dihasankan oleh Syu’aib Al-Arnauth)

Imam Ahmad bin Hambal sering berkata kepada murid-murid


beliau:

ِ‫إيَاكِ أنِْ تتكلمِ في مسألةِ ليسِ لكِ فيها إمام‬

“Jangan sampai engkau berkata-kata dalam suatu masalah agama,


yang engkau tidak memiliki imam yang mendahuluimu” (Siyar
A’lamin Nubala’, 11/296)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


92

Dan penyataan seperti ini termasuk penyimpangan dalam agama


Karena musik diharamkan dalam agama Sehingga tidak layak
menyebut salah satu surat dari Al-Qur’an dengan surat musik Ini
merupakan perendahan terhadap Al-Qur’an

Demikian juga, sahabat yang mulia, Hassan bin Tsabit


radhiyallahu’anhu, yang merupakan salah satu penyair Nabi
Beliau pernah mengatakan :

ِ ْ‫ق ِْد كُنْتُِ أُن‬


ِ ْ‫ وفِي ِِه منِْ هُوِ خيْرِ مِ ن‬،ُ‫شد‬
‫ك‬

“Aku juga pernah bersyair dan ketika itu ada seorang yang lebih
utama darimu (yaitu Nabi shallallahu‘alaihi wasallam)” (HR
Bukhari no 3212 dan Muslim no 2485)

Maka tidak layak menyebut Hassan bin Tsabit radhiyallahu’anhu


dengan sebutan pemusik di sisi Nabi Ini merupakan perendahan
terhadap beliau

Dan pernyataan seperti ini nampak sebagai sebuah retorika untuk


menghalalkan musik dalam Islam Seolah-olah musik itu perkara
yang boleh bahkan mulia dalam Islam, sehingga (diklaim) ada
surat musik dalam Al-Qur’an dan ada pemusik di sisi Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam Sungguh ini sebuah pengelabuan dan
tipu daya terhadap umat

Padahal musik telah diharamkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi


wa sallam Dalam hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari
radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda:

ِ‫ليكُوننَِ مِ نِْ أُ َمتِي أقْوامِ يسْتحِ لُّونِ الحِ رِ والحريرِ والخ ْمرِ والمع ِازف‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


93

“Akan datang kaum dari umatku kelak yang menghalalkan zina,


sutera, khamr, dan ma’azif (alat musik)” (HR Al-Bukhari secara
mu’allaq dengan shighah jazm)

Haramnya musik adalah pendapat ulama 4 mazhab bahkan ada 20


orang ulama yang menukil ijma’ (kesepakatan) akan haramnya
musik

Wallahu a’lam, semoga Allah ta’ala memberi taufik

Washallallahu ’ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa


sahbihi wa sallam

Dijawab oleh Ustadz Yulian Purnama, S Kom

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


94

NAMA-NAMA SURAT ASY-SYU'ARÂ

Menurut hasil penelitian sebagian ulama Ulumul qur`an bahwa


pemberian nama untuk 114 surat yang ada di Al-Qur`an,
sebagiannya adalah tauqifiyyah dalam artian Nabi ‫ ﷺ‬yang
langsung memberinya nama dan sebagian besar lainnya adalah
pemberian dari para sahabat

Salah satu kitab terbaik yang menyebutkan secara lengkap nama-


nama surat baik yang masyhur untuknya sebagaimana yang kita
lihat dalam Mushaf, maupun nama-nama lainnya, adalah kitab
tafsir yang berjudul at-Tahrîr Wa at-Tanwîr, yang ditulis oleh
seorang ulama Tunisia, yang bernama Muhammad ath-Thahir bin
'Âsyûr (w 1973) rahimahullah

Dalam kitab tersebut, beliau menyebutkan nama-nama untuk


surat asy-Syu'arâ, sebagai berikut :

1 Asy-Syu'arâ

Menurut beliau ini adalah nama yang masyhur di kalangan Salaf,


bahkan terdapat hadis yang menyebutkan secara khusus nama ini
untuknya, namun sayang beliau tidak menyebutkan teks hadis
yang dimaksud

ana (Abu Sa'id) dengan kemampuan yang terbatas mencoba


mencari hadis yang dimaksud, memang betul ada hadis yang
secara jelas dan spesifik menyebut nama surat ini, yaitu dalam
riwayat Ubay bin Ka'ab radhiyallahu anhu secara marfu' :

ِِ‫… منِْ قرأ سورةِ الشعراء‬

"Barangsiapa yang membaca surat asy-Syu'arâ "

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


95

Namun hadis ini sudah masyhur dikenal oleh para ulama hadis
untuk contoh hadis palsu yang sengaja dibuat dengan alasan agar
kaum Muslimin mau membaca kitab sucinya, supaya jangan hanya
dibiarkan menjadi tempat debu saja Al-Hafizh Ibnu Hajar dan
selainnya rahimahullah menilainya sebagai hadis palsu

Barangkali hadis yang ana coba bawakan berikut, adalah yang


dimaksud oleh asy-Syaikh Ibnu 'Äsyûr Diriwayatkan oleh Ubay bin
Ka'ab radhiyallahu anhu bahwa beliau berkata kepada Nabi ‫ ﷺ‬:

ُِ ِ‫ قد أنزل‬،ِ‫ يا رسولِ هللا‬:‫أنَه قال‬


‫ إنَِ ال ُمجاهِدِ ُمجاهِدِ بسيفِه‬:‫هللا في الشُّعراءِِ ما أنزلِ قال‬
َ َ ْ
‫ لكأنما ترمونهم به نضْحِ النبْ ِِل‬،‫ والذي نفسي بيدِه‬،‫ولِسانِه‬

"Wahai Rasulullah, Allah telah menurunkan dalam surat Asy-


syu'arâ sebagaimana yang kita lihat "

Asy-Syaikh Syu'aib Arnauth rahimahullah dalam tahqiqnya


terhadap hadis diatas memberikan nilai SHAHIH dalam takhrijnya
terhadap "Siyar A'lâm an-Nubalâa`" Dan hadis diatas kaitannya
dengan penamaan asy-Syu'arâ adalah masuk kategori taqrir Nabi
‫ﷺ‬

Kemudian asy-Syaikh Ibnu 'Âsyûr menyebutkan alasan penamaan


surat ini dengannya, yaitu surat ini adalah satu-satunya dalam Al-
Qur`an yang disebutkan kata "‫ "الشعراء‬di dalamnya

2 Thâsinmim (‫)طسم‬

Yakni ini adalah huruf muqatha'ah yang disebutkan di awal surat


yang kita bahas ini

ana (Abu Sa'id) mendapatkan hadis yang menunjukkan bahwa itu


bersumber dari sahabat radhiyallahu anhu dalam riwayat "al-
Mustadrak" Hakim dari Abdullah bin Rahawah dan Hasan bin
Tsabit dengan sanad yang dishahihkan oleh al-Imam Hakim :

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


96

ِ‫ ﴿والشُّعرا ُء‬:‫ْكيان وهو يقْرِأُ عليهم‬ ِِ ‫هللا ﷺ حينِ نزلتِْ ﴿طسم﴾ الشُّعراءِِ يب‬ِِ ِ‫أتيا رسول‬
ِ‫[ قال‬٢٢٧ :‫[ حتى بلغِ ﴿وعمِ لُوا الصالِحاتِ﴾ ]الشعراء‬٢٢٤ :‫غاوون﴾ ]الشعراء‬ ُ ْ‫يتَ ِب ُع ُه ُِم ال‬:
‫ أنتم ﴿وانْتص ُروا مِ نِْ بعْ ِِد ما ظُ ِل ُموا‬:ِ‫ قال‬،[٢٢٧ :‫ِيرا﴾ ]الشعراء‬ ً ‫ّللا كث‬
َِ ‫﴾أنتم ﴿وذك ُروا‬
‫[ قالِ أنتم‬٢٢٧ ‫]الشعراء‬
: :

"Keduanya mendatangi Rasulullah ‫ ﷺ‬tatkala turun Thâsinmim,


yaitu surat asy-Syu'arâ dalam kondisi menangis sambil
membaca "

3 Al-Jâmi'ah

Penamaan ini diriwayatkan datang dari al-Imam Malik


rahimahullah, kemudian asy-Syaikh Ibnu 'Âsyûr menduga alasan
penamaan ini adalah :

‫أول سورة جمعت ذكر الرسل أصحاب الشرائع المعلومة إلى الرسالة المحمدي ِة‬

"Awal suratnya mengumpulkan penyebutan para Rasul dan para


pembawa syariat yang sudah diketahui kepada risalah
Muhamadiyah "

Demikian nama-nama yang disebutkan oleh para ulama untuk


surat ini

Abu Sa'id ath-Thighali

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


97

PENTINGNYA BELAJAR BAHASA ARAB DARI DASAR

Pernah ada seorang da'i kondang yang sekarang sudah wafat


ketika menjelaskan asal kata "kafir" / ‫ كافر‬dengan mentashrif ِ‫ كفر‬-
‫ كُفْ ًرا‬- ‫يُكف ُِِر‬

Sebelumnya juga ada da'i kondang yang sudah wafat metashrifkan


kata ِ‫ تلفًا‬- ‫ِف‬
ُِ ‫ يُتْل‬- ِ‫تلف‬

Tadi berseliweran pula di beranda saya sebuah video salah


seorang da'i sangat terkenal yang katanya pakar Bahasa/Sastra
Arab (S1 dan S2/ Lc MA), yang kabarnya hafalan Al-Qur'an dan
Haditsnya sangat kuat, lulusan Timur-tengah, saat menjelaskan
asal kata Ta'ziyah / ‫ تع ِْزية‬dengan penjelasan bahwa kata tersebut
berasal dari kata َِ‫ عز‬dengan tashrif ً‫ ِعزَ ةًِ ـ تع ِْزي ِة‬- ُِّ‫ يعِز‬- َِ‫ عز‬, dan
beliaupun menyalahkan jika kata ta'ziyah itu diartikan dengan
makna "Melayat" Padahal Alhamdulillah saat kami belajar tingkat
tsanawiyah di Madrasah Sumatera Thawalib Parabek dulu sudah
paham bahwa kata ‫ تعزية‬itu asal katanya ada ‫عزى‬, yaitu dengan
tashrif

ًِ‫ تع ِْزية‬- ‫ يُع ِزي‬- ‫عزَ ى‬

Contoh-contoh kekeliruan seperti ini sering lewat di medsos,


bahkan sering juga kami dengar langsung saat mendengar
ceramah maupun khutbah Bahkan kami pernah pula mendengar
seorang khatib dalam khutbah membaca ayat dalam Surat Al-
Kautsar dengan

ِ‫فص ِِل لِر ِبكِ وانْهار‬

dengan huruf ‫ ها‬di akhir, yang tentu jauh perubahan maknanya,


padahal khatibnya adalah bertitel S3 di bidang Syari'ah, Dosen
Pascasarjana pula di Sebuah Perguruan Tinggi Islam

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


98

Dari kenyataan yang ada ini jelas bagi kita bahwa gelar formal itu
tidak menjamin seseorang menguasai dengan mantap bidang ilmu
yang dia sandang

Maka, nasihat kami bagi para thalibul 'ilmisy-syar'iy, teruslah


belajar, pelajari Ilmu Bahasa Arab dengan segala cabangnya
sebagai salah satu alat menggali Ilmu Agama, dan tentu terutama
dulu sebelum itu hendaknya dimantapkan dulu bacaan Al-Qur'an
nya sesuai tajwid yang benar Belajarlah dari sekarang, karena jika
sudah kadung sibuk dan terkenal, tentu sangat sulit untuk
memperbaiki

ِ‫ّللا فِيْكُ ِْم جمِ يْ ًعا‬


ُِٰ ِ‫بارك‬

(Sutan Sulaiman)

Muhammadiyah VS Muhammadiyah

(Biasa ajalah)

Ternyata UMS yang disebut-sebut namanya oleh UAD sebagai


sosok yang mengkritisi Beliau merupakan Kader Muhammadiyah
juga bahkan Ustadz Muflih Safitra tumbuh dan berkembang dalam
lingkup Keluarga Muhammadiyah Tulen, Ayahnya Ketua PDM dan
Ibunya Ketua Aisyiyah

SO

Stop dan hentikan fragmen Salafi VS Muhammadiyah Karena ini


pada hakekatnya persoalan internal dimana seorang grassroot
Muhammadiyah mengkritisi seorang Pejabat Tinggi
Muhammadiyah

DAN

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


99

Perdebatan dan Diskusi ilmiah antara Kami merupakan perkara


yang lumrah bahkan sudah membudaya karena sejak awal
pengkaderan Kami memang diajarkan untuk open minded dengan
dibukanya ruang untuk berdebat dan berdiskusi dalam sebuah
Training Kader Muhammadiyah

Dalam video klarifikasi tersebut (1:09:00 sampai 1:09:16) beliau


juga menyebutkan bahwa alasan mengapa para ulama terdahulu
tidak ada yang menafsirkan ASY-SYU'ARA yang artinya "para
penyair" dengan tafsiran "para pemusik" adalah karena mereka
sudah paham bahwa para penyair (ya) sama dengan para
pemusik, alias syair sama dengan musik

Sebenarnya ini hanyalah sebatas klaim dari beliau yang sama


sekali beliau tidak buktikan dengan membawakan perkataan
mereka yang menyamakan dua hal yang berbeda tersebut

Dahulu dikatakan,

ِ‫الدَعاوى إِنِْ ل ِْم تقُ ِْم عليْها بيِناتِ أصْحابُها أ ْدعِيا ُء‬

"Semua klaim yang tidak dibuktikan secara nyata, maka


pemiliknya hanyalah omong kosong belaka "

Justru kalau dicermati, para ulama terdahulu sangat jelas


membedakan antara syair dan musik

Sederhana saja, contohnya Imam asy-Syafi'i rahimahullah, beliau


mengharamkan musik, dan nukilan dari beliau tentang itu dimuat
dalam kitab-kitab para ulama, tetapi di saat yang sama beliau
memiliki kumpulan syair-syair yang dimuat dalam satu kitab
berjudul Diwan asy-Syafi'i

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


100

Mungkinkah Imam asy-Syafi'i akan memiliki kumpulan syair-syair


yang padahal beliau mengharamkan musik, jika memang beliau
memahami syair sama dengan musik??

Bagi saya pribadi; itu mustahil

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


101

Abdullah al-Qasimi

Abdullah al-Qasimi (1907-1996) adalah seorang yg karena


kecerdasannya, kuat hafalannya dan semangatnya membela
dakwah tauhid sempat dijuluki sebagai Ibnu Taimiyyah di
zamannya Karya tulis nya mendapatkan banyak pujian dari para
ulama Arab Saudi Salah satu gurunya bahkan mengatakan: "al-
Qasimi telah membayar mahar surga dengan kitabnya"

Tapi soponyono, siapa sangka ia mengakhiri hidupnya sebagai


seorang atheist Quote-nya: "penjajahan otak manusia oleh Tuhan
adalah bentuk terburuk dari penjajahan" menjadi mantra kaum
atheist Arab sampai hari ini

Seorang salafi menutup usianya sebagai atheist, what went wrong


then? Kesombongan membanggakan kecerdasannya, narcissistic
haus pujian adalah 2 hal utama yg menenggelamkannya

Al-Qasimi dikenal sering melontarkan pertanyaan2 aneh yg tak


lazim ditanyakan oleh seorang yg berilmu; entah untuk menguji
orang yg ditanya atau ia merasa setiap hal harus memiliki
penjelasan yg bisa diterima kecerdasannya itu Ia pernah bertanya
pada Syaikh Abdurrahman as-Sa'di rahimahullah: mengapa Shalat
itu wajib? apa dasar alasan seseorang harus beragama?

Narcissistic personality al-Qasimi terlihat dari kebiasaaannya


memasukkan puisi dan syair berisi pujian untuk dirinya sendiri di
sampul kitab karyanya, sampai2 Syaikh as-Sa'di meskipun memuji
karya tulisnya, juga berusaha menasehatinya agar alQasimi
menghapus syair arogan dari kitabnya

Pandangan al-Qasimi mulai menyimpang saat ia merasa cukup


ilmu dan mulai berani membaca buku-buku filsafat Dan ia makin
tersesat dalam lautan filsafat saat bergaul erat dengan kelompok

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


102

marxist liberal di Kairo yg berafiliasi dengan gerakan oposisi


Yaman thn 50an Ia juga mulai akrab dengan pemikiran liberal
tokoh feminist Mesir, Huda Sya'rawi

Makin nyungsep lagi setelah ia diusir dari Mesir pada thn 1954
dan melarikan diri ke Lebanon Di Beirut, al-Qasimi dipuja-puji
diperlakukan seperti orang penting yg memperjuangkan
kebebasan, dimana ia bertemu wanitanya yg kebetulan juga
feminist sekuler

Puncaknya Abdullah al-Qasimi gencar mempromosikan


liberalisme, atheisme di dunia Arab Ia menulis banyak buku
untuk membantah keberadaan dan mencela Allah Ia mengkritik
kenabian dan peran wahyu yg diterima Nabi ‫ﷺ‬

Beberapa ulama -salah satu adalah mantan sahabatnya, Syaikh


Abdurrahman Ibn 'Aqil az-Zahiri- telah menasehati mengajak al-
Qasimi untuk berdialog, namun ia begitu keras pada keyakinan
atheis-nya Keyakinan inilah yg ia bawa hingga ia menjemput ajal
kematian yg melelahkan karena kanker di rumah sakit 'Ain Syams
Kairo pada tahun 1996

Pengingat diri:

Ojo adigang, adigung, adiguna

ِ‫ِي منِْ يَش ۤا ُء‬


ِْ ‫ّللا ي ُِض ُِّل منِْ يَش ۤا ُِء وي ْهد‬
ِٰ َِ‫فاِن‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


103

Nasehat Untuk Ustadz Adi Hidayat

[PART 2] Kontradiktif 2017 & 2024, beliau melarang merendahkan


orang sambil merendahkan orang di majelis yang sama

Sebagian pecinta UAH menyerang dengan isu akhlak Seolah


mengkritisi beliau secara terbuka itu tidak berakhlak Padahal
mengkritisi terbuka hal yang memang dibuka dan disebar adalah
biasa, dilakukan oleh semua da'i baik distempel Wahabi maupun
tidak

Namun bagaimana mengkritisi itu?

1 Harusnya hanya pada esensi masalah, tidak


menyangkutpautkan dengan yang tidak sesuai esensinya

2 Tidak boleh menyerang hal privasi

Lalu bagaimana kalau saat berselisih kita menyerang pribadi,


privasi, dan yang keluar dari esensi?

Terserah Anda menilainya, namun kami pernah membaca hadits


ini:

ِ ‫ِق خالِصِ ومنِْ كانتِْ فِي ِِه خ َلةِ مِ ْنهُنَِ كانِ فِي ِِه خ َلةِ مِ نِْ نِف‬
‫اﻕ‬ ِ ‫أ ْربعِ منِْ كُنَِ فِي ِِه فهُوِ ُمناف‬
ِ‫حتَى يدعها إِذا حدَثِ كذبِ وإِذا وعدِ أ ْخلفِ وإِذا عاهدِ غدرِ وإِذا خاصمِ فجر‬

"Barang siapa yang pada dirinya ada empat hal, maka ia adalah
seorang munafik tulen, namun jika hanya ada sebagian, maka
pada dirinya ada sebagian sifat munafik hingga ia
meninggalkannya; jika berbicara berdusta, jika berjanji
mengingkari, jika diberi amanah khianat, dan jika berselisih
berlaku curang " (HR Al-Bukhari, Abu Dawud, An-Nasai, Ahmad)

Kontradiksi beliau:

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


104

1 Katanya tidak tersinggung, tidak mau berbantah-bantahan,


tidak mau menanggapi, tidak mau ramai Tapi bisa pegang skripsi
S1 kami? Kok sempat print/copy? Berarti niat banget untuk
membantah kritikan kami

2 Katanya tidak mau menghina, jangan menghina Namun


setelahnya membuat frame kami hanyalah S1-S2 teknik industri
yang tidak punya kapasitas agama

Namun demi Allah, ketika kami lihat beliau mengangkat skripsi


dan merendahkan kami, kami hanya senyum lebar karena tidak
heran Ini adalah cara yang nothing but the same dengan yang
beliau lakukan di tahun 2017 saat beliau dibantah oleh banyak
asatidzah karena beberapa perkara fiqih dan aqidah (in syaa Allah
kami angkat di part terakhir)

Contohnya:

- Menghubungkan artikel Ustadz Firanda antara tanggal penulisan


dengan kota posting, mengesankan Ustadz Firanda ini berdusta

- Memasukkan di bukunya screenshot perkataan seorang laki-laki


& perempuan "bini 3, rezeki seret, kalah pamor"

Ini sebenarnya tuduhan keji (mencari popularitas) dan


penghinaan (poligami miskin) kepada Ustadz yang mengkritik
beliau

Semua sudah di luar esensi Membantah di luar masalah ilmiah


Sama halnya ketika sebagian orang di negeri Arab ada yang
merendahkan Syaikh Al-Albani: tukang jam tangan kok meneliti
hadits?!

Pun kalau kami mau balas dengan cara yang sama itu sesuatu
yang mudah Namun, itu tidak esensial

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


105

Di belakang sana ada banyak asatidzah yang mengkritisi yang


sama seperti kami, mereka bukan teknik industri melainkan
doktor-doktor bidang aqidah, ushul fiqih, bahkan doktor bidang
Al-Qur'an Ingat masalah kita soal Al-Qur'an surat musik Kritik
kami hanya soal ucapan beliau tentang surat musik, sahabat
pemusik, dan Nabi menghadirkan pemusik, mana landasannya?
Itu saja

Teman-teman, demi Allah kami tidak bermaksud meninggikan diri


sendiri Allah lebih tahu tentang kami daripada UAH, Antum,
bahkan diri kami sendiri Jika kami menyebutkan guru-guru kami,
ini hanya demi menjaga para pecinta UAH agar tidak jatuh ke
dalam penghinaan yang sama yang dilakukan oleh gurunya

• Kami lahir dan besar di keluarga Muhammadiyah Bapak Mama


pernah menjadi pimpinan daerah Muhammadiyah & Aisyiyah

• Orangtua menyekolahkan kami di Madrasah Mu'allimin


Muhammadiyah (M3IN) Jogjakarta zaman mudir Ustadz Hamdan
Hambali Karena alasan kesehatan maka kami keluar dari M3IN
sementara waktu Ustadz Hamdan pesan, kalau perawatan
selesai, kami bisa masuk lagi tanpa tes karena ke kami ranking 1
dan sempat menorehkan prestasi (MTQ antar sekolah) di Jogja
mewakili M3IN

• Setelah kembali ke Balikpapan kami masuk ke salah satu cabang


Gontor (atau pondok yang dikelola para alumni Gontor) Kami
selalu ranking 1 baik di raport pelajaran umum maupun diniyyah
Kami lulus dengan nilai UAN tertinggi di seluruh MTs se-
Balikpapan dan mengangkat nama pondok Dari sinilah saya
punya latar belakang ilmu umum & ilmu agama, yaitu mondok di
pondok modern yang mempelajari 2 bidang

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


106

• Di masa S1 saya tertarik pada majelis Ustadz Ja'far Umar Thalib


rahimahullah, Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA , Ustadz Dr Aris
Munandar, dll

• Di masa S2 sebenarnya kuliah kami hanya sekitar 3-4 jam per


hari karena S2 Sisanya kami habiskan waktu dari Ashar hingga
malam di majelis-majelis ulama kibar seperti Syaikh Saad Asy-
Syatsriy, Syaikh Shalih bin Fauzan, Syaikh Saad Al-Khatslan, dan
Syaikh Muhammad bin Mukhtar Asy-Syinqithiy

Sekali lagi kami ceritakan bukan untuk berbangga, demi Allah


Saya hanya khawatir bila teman-teman terjerembab dalam
penghinaan yang dicontohkan UAH dalam kondisi beliau tidak
tahu kami, padahal beliau keberatan dikritik karena kami tidak
kenal beliau & beliau tidak kenal kami

#cepi #suratmusik #musikharam #muflihsafitra #videopendekums

https://www facebook com/100053162539650/posts/pfbid0vYR2


rfaPW2jYozMybyCE6xT349EnmcDd2B7hNtaxZH64GsoJGriaTZDuoP
XjT7GVl/?app=fbl

Mp3: https://drive google com/file/d/12FPSFkUyiDkFzVKQ-


apNO1sANIt41uZE/view?usp=drivesdk

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


107

[PART 3] Semoga beliau mau teliti ulang karya Al-Mas'udi yang


Syi'ah Mu'tazilah & Al-Judai' yang sudah ada bantahannya

Semoga beliau mau teliti ulang:

• Kami tidak mengkritisi soal hukum musik

• Kami kritisi soal penamaan surat Al-Qur'an & status musisi


sahabat Nabi

• Akhirnya UAH malah lari ke soal musik & menyerang pribadi

• Dalam pembelaannya beliau sebut 2 referensi: buku seorang


Syi'ah Mu'tazilah yang banyak khurafat & buku Abdullah Al-Judai'
yang sudah ada bantahannya

Beliau sampai keliru menyebut judul buku pertama dan nama


penulis buku kedua Mungkin terlalu fokus dengan referensi ke-3
yaitu tugas akhir kuliah kami untuk menjatuhkan kami Hehehe
Bercanda

Yang menyatakan Al-Mas'udi itu Syi'ah Mu'tazilah sesat:

• Ibnu Hajar Al-Asqalaniy

• Ibnu Taimiyah

• Ibnul Arabi

• Dr Muhammad Rusyad Salim

• Dr Sulaiman as-Suwaikit

• Muhibuddin Al-Khatib

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


108

Salah referensi akan menyesatkan umat bagi seorang da'i dan


tersesat bagi penuntut ilmu

#joni #cepi #adihidayat #uah #muflihsafitra #ums


#videopendekUMS #suratmusik #almasudi #syiah #ulama

https://www facebook com/100053162539650/posts/pfbid02wYq


mBsTekBjzqsqP5SSzrGWw6NEDqDpZytigf9SinwkmYR9CJucE2pME
E75j9hA5l/?app=fbl

Mp3:
https://drive google com/file/d/12DDFTIsSt2p8iIUorwMLRglz68Id
pKgh/view?usp=drivesdk

Bismillaah

BANTAHAN ATAS MANIPULASI UAH

https://m youtube com/watch?v=6X3erjn5kaI

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


109

‫الحمد هلل‬

Membantah kesalahan UAH dgn ilmu

Dia samakan

Syair

Nasyid

Mi'zaf

Semua itu musik -kata UAH-

Padahal yg di haramkan itu alat musik alias mi'zaf

Yg syair dll ga mutlaq di haramkan, ada yg haram jika terkandung


perkara maksyiyat , ada yg tidak

Saat dengar kajian plus klarifikasi di kalangan awam Sang da'i SP (


Surat Pemusik ) pun menyebut rujukan kitab beliau di menit
23:20-23:30 yaitu kitab yg beliau sebut "Mirwajud dzahab" ( ‫ج‬
ُِ ‫مِ رو‬
‫ ) الذهب‬dengan Mim Kasroh, Ra sukun, waw fathah dan jim
dhomah Karya seorang pengembara dan sejarawan Husein Bin Ali
Al Mas'udiy Ulama mengatakan bahwa ia Mu'tazilah ada yg
mengatakan syiah

Menariknya Judul asli buku bukan mirwaju addzahab tetapi


Muruuju Addzahab ( ‫ج الذهب‬
ُِ ‫ ) ُم ُرو‬dengan huruf di dhomahnya
mim, ra, jim Untuk seorang yg lulus sastra arab akan sangat fatal
kesalahannya

Al Mas'udy penulis Murujudz Dzahab berakidah Syiah Imamiyah,


Mu'tazilah sebagaimana disebutkan Al Hafidz Ibnu Hajar dalam
lisan mizan no: 5376

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


110

Di dalam kitab Muruuj addzahab beliau mengimani bahwa Ali itu


lahir di dalam ka'bah dan ini pemahamn syiah Di antara karya
beliau semua menunjukkan kecintaannya kpd syiah

Di antara karyanya Mazahir al-akhbar wa tara'if al-athar li l-


safwat al-nuriyya wa l-dhurriyya al-zakiyya wa abwab al-rahma wa
yanabi' al-hikma al-Safwa fi l-imama (tentang imamah ), al-Hidaya
ila tahqiq al-wilaya (tentang wilayah ), al-Bayan fi asma' al-A'imma
(nama-nama para Imam), dan al-Istibsar fi l-imama (tentang
imamah)

Lalu di katakan bahwa Ulama dari dulu sdh tau kalau syair itu ya
Musik Cepi ( cepat mikir imbuhnya ) Ulama mana dan kitab apa
??

Kita bisa mengetahui saat ini Bahwa siapakah rujukan seorang


da'i SP Mungkin bagi orang awam ya keren keren aja sih Saran
ana, jika kita seorang yg awam, belajarkan tauhid dan sunnah yg
lurus Nggak usah ikut hadir ke kajian yg byk syubhatnya Pake
ikut ikutan ngebela pula Bilang tdk lbh cerdas, di bilang dengki
deh, di bilang jgn cari kesalahan saudara, apalagi kitab seorang
ulama syiah imamiyah dan mu'tazilah jadi rujukan utama bahkan
kentel Nggak mungkin bisa tau isinya jika hanya baca sekali
apalagi bukan sll jadi rujukan utama Allaahul mustaan

Apalagi dalam kajian terlihat ikut merendahkan seorang Ustadz yg


menyanggahnya Apa tidak ada bahasa ilmiyah lain yg lbh cocok
Yg di remehkan seorang ustadz yg mulazamah dan murid Prof
Syeikh Sa’ad bin Nashir bin Abdil ‘Aziz assyatsri hafidzhohulah

Ingat Kita sedang membantah syubhat kekeliruan yg fatal Bukan


lg bahas kaleng khong guan kenapa isinya renginang dan foto
bapaknya kok nggak ada hehhe Wallahu a'lam

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


111

CARA MENGETAHUI DAN MENDETEKSI MANA ULAMA YG


BENERAN (RABBANI) DAN MANA YG ULAMA JADI²AN (SILUMAN)

Syaikh Sholih as Suhaimiy menjelaskan secara ringkasnya sebagai


berikut:

1 Ulama rabbani adalah ulama yg sangat perhatian terhadap


masalah tauhid dan terus menerus membahasnya

2 Ulama rabbani adalah ulama yg dalam dakwahnya mengajak


kepada al Quran dan sunnah yg shohih

3 Ulama rabbani adalah ulama yg berusaha mengamalkan al


Quran dan as sunnah

4 Ulama rabbani adalah ulama yg sangat teguh pendiriannya di


kala fitnah melanda

5 Ulama rabbani adalah ulama yg mengikuti al Quran dan as


sunnah menurut pemahaman salaf

6 Ulama rabbani adalah ulama yg dakwahnya terang²an dan tidak


sembunyi²

7 Ulama rabbani adalah ulama yg tidak memperdulikan


pengakuan atas diri mereka

8 Ulama rabbani adalah ulama yg mencintai untuk saudara


mereka apa yg mereka cintai untuk diri mereka sendiri Dan
tujuan mereka (dalam berdakwah) tidak lain adalah semata²
menunjuki manusia kepada kebaikan

Silahkan kepada ikhwan sekalian utk menimbang dengan


timbangan ini jika di dapati guru yg antum belajar kepadanya
memiliki sifat² di atas, lazimilah walaupun jamaah yg hadir di
majelisnya sedikit

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


112

Begitu juga sebaliknya, jika guru yg antum belajar kepadanya


tidak memiliki sifat² di atas, maka jauhilah walaupun yg datang
ke majelisnya ribuan Yg jadi patokannya adalah guru tsb memiliki
sifat² rabbani dan bukan banyaknya pengunjung

Akhukum Tomy Abu Yahya

Pamulang Tangsel

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


113

MUSIK DAN NYANYIAN ITU DISUKAI SETAN DAN DIBENCI OLEH


AR-RAHMAN

Allah 'Azza wa Jalla berfirman,

ً ‫ّللا بِغي ِِْر ِعلْمِ ويتَخِ ذها ه‬


‫ُزُوا‬ ِِ ‫اس منِْ يشْت ِري لهْوِ الْحدِي‬
َِِ ‫ث ِلي ُِض َِل عنِْ سبِي ِِل‬ ِ ِ َ‫ومِ نِ الن‬
‫ين‬ ُ
ِ ‫أولئِكِ ل ُه ِْم عذابِ ُم ِه‬

“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan


perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari
jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu
olok-olokan Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan ” (QS Luqman: 6)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ِ‫ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف‬

”Sungguh akan ada sebagian dari umatku yang menghalalkan


zina, sutera, minuman keras, dan alat-alat musik ” (HR al-Bukhari,
no 5590)

‫ صوت عند نغمة لهو‬: ‫إني لم أنه عن البكاء ولكني نهيت عن صوتين أحمقين فاجرين‬
‫ق جيوب ورنة شيطان‬
ِ ‫ولعب ومزامير الشيطان وصوت عند مصيبة لطم وجوه وش‬

“Aku tidak melarang kalian menangis Namun, yang aku larang


adalah dua suara yang bodoh dan maksiat; suara di saat nyanyian
hiburan/kesenangan, permainan dan lagu-lagu setan, serta suara
ketika terjadi musibah, menampar wajah, merobek baju, dan
jeritan setan " (HR al-Hakim 4/40, al-Baihaqi 4/69)

َِِ ِ‫ ومتى ذلِكِ يا رسُول‬: ِ‫ قِيل‬، ” ِ‫ ومسْخ‬، ِ‫ وق ْذف‬، ِ‫ن خسْف‬


ِ‫ّللا ؟‬ ِِ ‫سيكُونُِ فِي آخِ ِِر الزَ ما‬
ِ‫ت الْخ ْم ُر‬ ْ ‫ وا‬، ُِ‫ف والْقيْنات‬
ِِ َ‫ستُحِ ل‬ ُِ ‫ت الْمع ِاز‬
ِِ ‫ ” ِإذا ظهر‬: ِ‫قال‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


114

“Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang


ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan diubah
wajahnya menjadi buruk” Beliau ditanya, “Kapankah hal itu
terjadi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ketika ma’azif (alat-
alat musik) dan para penyanyi wanita telah merajalela, serta
khamr di anggap halal” (HR Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir,
5672, dihasankan Asy Syaukani dalam Nailul Authar, 8/262,
bahkan disahihkan Al Albani dalam Sahih Al Jami’, 3665)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,

ِ‫ان‬ ِِ ْ‫ان الْغِناءِِ … فِي قل‬


ِ ‫ب عبْدِ ليْسِ يجْ تمِع‬ ِِ ‫ُب ألْح‬ ِِ ‫ُب الْكِتا‬
ُِّ ‫ب وح‬ ُِّ ‫ح‬

“Cinta Al-Quran dan cinta melodi nyanyian … tidak akan


berkumpul di hati seorang hamba” (Nuniyyah Ibnul Qayyim hal
368)

al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

‫الغناء لهو مكروه يشبه الباطل ومن استكثر مِ نْهُِ فهو سفيه ترد شهادته‬

“Al ghina’ (nyanyian) merupakan perkara melalaikan yang dibenci,


merupakan kebatilan Barangsiapa memperbanyaknya maka dia
seorang yang bodoh Persaksiannya ditolak” (Talbisul Iblis karya
Ibnul Jauzi, 1/205)

al-Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676H), ulama besar


madzhab Syafi’i, beliau berkata,

ِ ‫ار ش ِاربِي الْخ ْم ِِر وهُوِ ُم ْط ِر‬


‫ب‬ ِِ ‫ت الْغِناءِِ مِ َما هُوِ مِ نِْ شِع‬
ِِ ‫ْض آل‬ ِ ِ ‫ أنِْ يُغنِيِ بِبع‬:‫س ُِم الثَانِي‬ ْ ‫الْ ِق‬
ُِ‫ستِماعُه‬ ْ ‫ستِعْمالُهُِ وا‬
ْ ‫حْر ُِم ا‬
ُ ‫ي‬ ِ
‫ار‬ ‫ت‬
ِ ْ‫و‬ ْ
‫األ‬ ‫و‬ ِِ‫ف‬ ‫از‬
ِ ‫ع‬ ‫م‬ ْ ‫ل‬‫ا‬ ِ
‫ِر‬
ِ ‫ئ‬ ‫ا‬‫س‬‫و‬ ِ
‫ج‬
ِ ْ ‫ن‬ ‫ص‬
َ ‫ال‬ ‫و‬ ِ
‫د‬
ِ ‫و‬‫ع‬
ُ ْ ‫ل‬‫ا‬ ‫و‬ ِ
‫ُور‬
ِ ‫ب‬ ْ ‫ن‬ ُّ ‫ط‬ ‫ال‬‫ك‬

“Jenis kedua, bernyanyi dengan alat-alat musik Ini merupakan


syiar para peminum khamr Yaitu alat musik yang dipukul seperti

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


115

tunbur, banjo, simbal dan alat-alat musik yang lainnya dan juga
alat musik dengan senar, semuanya diharamkan menggunakannya
dan mendengarkannya” (Raudhatut Thalibin, 11/228)

ar-Rafi’i rahimahullah berkata,

ِ‫المذاهب األربعة على بطلن بيع ألت اللهو مطلقا كالمزمار و الطنبور و غيرها‬

“Madzhab yang empat berpendapat batalnya jual-beli alat musik


secara mutlak seperti seruling, thanbur (mandolin), dan
semisalnya” [Al Majmu’, 14/255]

#Maghfirah

#Taqwallah

#Istiqamah

Rabu Kliwon

29 Syawwal 1445

8 Mei 2024

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


116

SUPER NGEYEL

Jika seseorang menyampaikan nasehat, peringatan atau dakwah,


lantas yang dinasehati atau yang didakwahi tidak menerima,
menolak dan mencari-cari alasan untuk pembenaran, maka
janganlah berputus asa dan bersedih hati, karena sekelas para
Nabi saja, banyak umatnya yang super-super ngeyel, yang
berpaling dan menolak kebenaran Bahkan keluarga dekatnya
banyak yang menolak Apalagi hanya sekelas ustadz atau thulabul
ilmi

Sing penting sudah disampaikan, kalau mau menerima, ya


alhamdulillah, kalau tidak, ya tidak masalah, tidak ada paksaan

Allah Ta'ala berfirman,

َُِ ‫َو ِإن تولَ ۡواِْ ف ِإنَما عل ۡيكِ ۡٱلب َٰل ُِغ و‬
ُِ ْۢ ‫ٱّلل ب ِص‬
ِِ‫ير ِب ۡٱلعِباد‬

Dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah


menyampaikan Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya
(Surat Ali 'Imran, Ayat 20)

Disebutkan dalam tafsir al Muyassar mengenai ayat ini,

‫ وقد أبلغتكم وأقمت عليكم الحجة‬،‫ي إل البلغ‬


َِ ‫ وليس عل‬،‫وإن توليتم فحسابكم على هللا‬
‫ ل يخفى عليه من أمرهم شيء‬،‫وهللا بصير بالعباد‬

Dan jika kalian berpaling maka perhitungan amal perbuatan kalian


terserah kepada Allah, aku tidak berkewajiban selain
menyampaikan saja sedangkan aku telah menjelaskan kepada
kalian dan sudah aku tegakkan hujah-hujah kepada kalian, dan
Allah mengetahui hamba-hamba Nya, tidak ada satupun dari
keadaan mereka yang samar bagi Nya (Tafsir Al-Muyassar)

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


117

Cuma bedanya para Nabi, bersabar dalam berdakwah, mereka


terus menerus mengajak dan menyampaikan kebenaran, sampai
yang didakwahi meninggal atau mereka sendiri (para Nabi) yang
meninggal terlebih dahulu Tidak sebagaimana sebagian orang,
baru beberapa kali mendakwahi atau menasehati sudah patah
arang

Perhatikan kisah kesabaran para Nabi dibawah ini yang


mendakwahi keluarga dan kaumnya

Nabi Nuh alaihi salam, terus mendakwahi anak isterinya, sampai


ketika air mau menenggelamkan anaknya, tetap saja dipanggil
untuk naik ke perahu Sampai anaknya tenggelam dalam keadaan
kafir

Allah Ta'ala berfirman,

‫جْري‬ ِ ‫( وهِيِ ت‬41) ِ‫ّللا مجْراها و ُم ْرساها إِنَِ ربِي لغفُورِ رحِ يم‬ َِِ ‫اركبُوا فِيها بِس ِِْم‬ ْ ِ‫وقال‬
ِ‫اركبِْ معنا ول تكُنِْ مع‬ ْ َِ
‫ي‬ ‫ُن‬ ‫ب‬ ‫ا‬‫ي‬ ‫ل‬
ِ ‫ْز‬
ِ ‫ع‬‫م‬ ‫ِي‬ ‫ف‬ ‫ان‬
ِ ‫ك‬‫و‬ ُ ‫ه‬
ِ ‫ْن‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫وح‬
ِ ُ ‫ن‬ ‫ى‬ ‫اد‬ ‫ن‬ ‫و‬ ِ
‫ل‬ ‫ا‬
ِ ِ‫ب‬ ‫ج‬ ْ ‫ل‬ ‫ا‬‫ك‬ ‫ج‬
ِ ْ‫ِب ِه ِْم فِي و‬
‫م‬
‫ّللا إِل‬ ْ ِ ‫( قالِ سآ ِوي إِلى جبلِ يع ِْص ُمنِي مِ نِ الماءِِ قالِ لِ ع‬42) ِ‫الْكاف ِِرين‬
َِِ ‫اصمِ اليوْ مِ مِ نِْ أ ْم ِِر‬ ْ
(43) ِ‫ج فكانِ مِ نِ الْ ُمغْرقِين‬ ُِ ْ‫منِْ رحِ مِ وحالِ بيْنهُما الْمو‬

Dan Nuh berkata, "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan


menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya ”
Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam
gelombang laksana gunung Dan Nuh memanggil anaknya,
sedangkan anak itu berada di tempat yang jauh terpencil, "Hai
anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama orang-orang yang kafir ” Anaknya menjawab,
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat
memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata, " Tidak ada yang
melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha
Penyayang ”

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


118

Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka


jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan
(Surah Hud 41-43)

Lihat pula bagaimana kisah Nabi Ibrahim alaihi salam yang


mendakwahi bapaknya, sampai bapaknya meninggal dunia,
walaupun bapaknya tetap memilih kekafiran

Allah Ta'ala berfirman,

ِ ‫ي ض َٰللِ ُّمبِي‬
‫ْن‬ ِْ ِ‫وا ِِْذ قالِ اِبْرَٰ ِهيْ ُِم ِلبِيْ ِِه َٰازرِ اتتَخِ ِذُ اصْنا ًما َٰالِه ِةً ۗاِن‬
ِْ ِ‫ي ارَٰ ىكِ وقوْ مكِ ف‬

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar,


”Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai
tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam
kesesatan yang nyata ” (QS Al An’aam: 74)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫يلْقى إِبْراهِي ُِم أباهُِ آزرِ يوْ مِ الْقِيام ِِة وعلى وجْ ِِه آزرِ قترةِ وغبر ِة‬

Nabi Ibrahim alaihis salam bertemu dengan ayahnya, Azar, pada


hari kiamat Dan wajah Azar diliputi debu hitam

Lalu Ibrahim berkata kepada bapaknya:

ِ‫أل ِْم أقُ ِْل لكِ لِ تع ِْصنِي‬

“Bukankah aku sudah katakan kepada ayah agar ayah tidak


menentang aku?”

Bapaknya berkata:

‫يك‬ ِ ‫فالْيوْ مِ لِ أع‬


ِ ‫ْص‬

“Hari ini aku tidak akan menentangmu ”

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


119

Kemudian Ibrahim berkata:

ُِّ ‫ب ِإنَكِ وعدْتنِي أنِْ لِ ت ُْخ ِزينِي يوْ مِ ُيبْعثُونِ فأ‬


‫ي خِ ْزيِ أ ْخزى مِ نِْ أ ِبي ْاألبْع ِِد‬ ِِ ‫يا ر‬

“Wahai Rabb, Engkau sudah berjanji kepadaku untuk tidak


menghinakan aku pada hari berbangkit Lalu kehinaan apalagi
yang lebih hina dari pada keberadaan bapakku yang jauh dariku?”

Allah Ta’ala berfirman:

ِ‫ِإنِي ح َر ْمتُِ الْجنَةِ على الْكاف ِِرين‬

“Sesungguhnya Aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir”


(HR Bukhari)

Allah Ta'ala berfirman,

َِِ ِ ِ‫ارِ ِإبْراهِيمِ ِأل ِبي ِِه ِإ َِل عنِْ موْ عِدةِ وعدها ِإيَا ُِه فل َما تبيَنِ لهُِ أنَهُِ عدُو‬
‫ّلل تب َرِأ‬ ُ ‫س ِتغْف‬
ْ ‫وما كانِ ا‬
ْ
ِ‫مِ نهُِ إِنَِ إِبْراهِيمِ أل َواهِ حلِيم‬

Permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya


tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya
kepada bapaknya itu Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa
bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari
padanya (QS at-Taubah: 114)

Begitu pula pamannya Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu


Thalib, sampai menjelang mati dipangkuannya Nabi shallallahu
alaihi wa sallam, Beliau terus mendakwahi pamannya untuk
mengucapkan kalimat syahadat Namun sampai ajalnya
menjemput, pamannya tidak mau mengucapkan syahadat

Berkata Abu Hurairah radhiyallahu anhu,

‫ لِ إِل ِه‬:‫ قُ ِْل‬،ُ‫ "يا ع َماه‬:ِ‫ّللا عليْ ِِه وسلَمِ فقال‬


َُِ ‫ّللا صلَى‬
َِِ ‫ل َما حضرتِْ وفاةُِ أبِي طالِبِ أتاهُِ رسو ُِل‬
: ُ ُ
‫ يقولونِ ما‬،‫ أشْه ُِد لكِ بِها يوْ مِ الْقِيام ِِة" فقالِ لوْ لِ أنِْ تُعيرني بِها قريْش‬،‫ّللا‬
ُ : ُ َ ‫إِ َِل‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


120

ِ‫ألقر بِها عيْنكِ فأ ْنزل‬ َِ ‫ لِ أ ُقو ُلها إِ َِل‬،‫ ألقر ْرتُِ بِها عينك‬،ِ‫حملهُِ عليْ ِِه إِ َِل جزع ا ْلموْ ت‬
ِ ‫ّللا ي ْهدِي منِْ يشا ُِء وهُوِ أعْل ُِم ِبالْ ُمهْتد‬
‫ِين‬ َِ َِ‫ ِإنَكِ لِ ت ْهدِي منِْ أحْ ببْتِ ولكِن‬:‫ّللا‬َُِ

Ketika Abu Talib menjelang ajalnya, Rasulullah Shallallahu'alaihi


Wasallam datang kepadanya, lalu bersabda: Wahai paman(ku),
ucapkanlah, "LAA ILAAHA ILLALLOHU," maka aku akan
membelamu dengannya kelak di hari kiamat Abu Talib menjawab
(dengan bahasa diplomasi), "Seandainya aku tidak merasa
khawatir nanti akan dicela oleh orang-orang Quraisy karena
kalimat tersebut, yang akan ditanggapi oleh mereka, bahwa tiada
yang mendorongku mengatakannya melainkan karena takut mati,
tentulah aku akan membuat hatimu senang, padahal aku tidak
mengatakannya melainkan hanyalah untuk membuat hatimu
senang " Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan firman-
Nya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk
kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk
kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk (Al-Qashash: 56)
(Riwayat Bukhari)

Berkata Musayib bin Hazn radhiyallahu anhu :

ُ‫ فوجدِ ِعنْد ِه‬،‫هللا عليْ ِِه وسلَم‬ ُِ ‫ّللا صلَى‬ َِِ ‫أنَهُِ ل َما حضرتِْ أبا طالِبِ الوفاةُِ جاءهُِ رسُو ُِل‬
ُِ ‫ّللا صلَى‬
‫هللا عليْ ِِه‬ َِِ ‫سو ُِل‬ ُ ‫ر‬ ‫ال‬
ِ ‫ق‬ ،ِ‫ة‬ ‫ِير‬ ‫غ‬ ِِ ‫ّللا بْنِ أ ِبي أُميَةِ ب‬
‫ْن ال ُم‬ َِِ ِ‫ وعبْد‬،‫أبا ج ْه ِِل بْنِ هِشام‬
‫ّللا ” فقالِ أبُو‬ ْ ً
َِِ ِ‫ كلِم ِة أشْه ُِد لكِ بِها ِعند‬،‫ّللا‬ ُ
ُ َ ‫ لِ إِلهِ إِ َِل‬:‫ ق ِْل‬،‫ ” يا ع ِم‬:ِ‫وسلَمِ ِألبِي طالِب‬
‫ب؟ فل ِْم يز ِْل رسُو ُِل‬ ِ ‫ب عنِْ مِ لَ ِِة عبْ ِِد ال ُمطَ ِل‬ ُِ ‫ يا أبا طالِبِ أت ْرغ‬:ِ‫ّللا بْنُِ أ ِبي أُميَة‬ َِِ ‫ وعبْ ُِد‬،‫جهْل‬
‫ان بِتِلكِ المقال ِِة حتَى قالِ أبُو طالِبِ آخِ رِ ما‬ ْ ِِ ‫ ويعُود‬،ِ‫ّللا صلَى هللاُِ عليْ ِِه وسلَمِ يع ِْرضُها عليْه‬ َِِ
ُِ ‫ّللا صلَى‬
‫هللا‬ َِِ ‫ فقالِ رسُو ُِل‬،‫ّللا‬ َُ ‫ لِ إِلهِ إِ َِل‬:ِ‫ وأبى أنِْ يقُول‬،‫ب‬ ِ ‫ هُوِ على مِ لَ ِِة عبْ ِِد ال ُمطَ ِل‬:‫كلَم ُه ِْم‬
ِ‫ ما كان‬:‫ّللا تعالى فِي ِِه‬ َُِ ِ‫ّللا ألسْتغْفِرنَِ لكِ ما ل ِْم أُنْهِ عنْكِ» فأنْزل‬ َِِ ‫ «أما و‬:ِ‫عليْ ِِه وسلَم‬
‫[ اآلي ِة‬113 :‫ي ِ{ ]التوبة‬ ِ ‫لِلنَ ِب‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


121

Ketika Abu Thalib hendak meninggal dunia, Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam mendatanginya Di dekat Abu Thalib, beliau
melihat ada Abu Jahal bin Hisyam, dan Abdullah bin Abi Umayah
bin Mughirah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyampaikan kepada pamannya, ”Wahai paman, ucapkanlah laa
ilaaha illallah, kalimat yang aku jadikan saksi utk membela paman
di hadapan Allah ” Namun Abu Jahal dan Abdullah bin Abi
Umayah menimpali, ’Hai Abu Thalib, apakah kamu membenci
agama Abdul Muthalib?’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus mengajak pamannya


untuk mengucapkan kalimat tauhid, namun dua orang itu selalu
mengulang-ulang ucapannya Hingga Abu Thalib memilih ucapan
terakhir, dia mengikuti agama Abdul Muthalib dan enggan untuk
mengucapkan laa ilaaha illallah

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad,


”Demi Allah, aku akan memohonkan ampunan untukmu kepada
Allah, selama aku tidak dilarang ”

Lalu Allah menurunkan firman-Nya di surat at-Taubah: 113


(”Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman
memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik,
walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya),
sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu
adalah penghuni neraka jahanam ”(QS At-Taubah: 113) (HR
Bukhari dan Muslim)

Kisah-kisah diatas menunjukkan, bahwa dakwah itu sampai mati


atau yang didakwahi mati terlebih dahulu Dan juga menjadi
pelajaran, bahwasannya hidayah taufiq itu haq prerogatif Allah
Ta'ala

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


122

Sekelas Nabi dan Rasul saja tidak bisa memberikannya, sekalipun


kepada orang yang paling dicintainya Allah Ta'ala memberikan
hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya

Allah Ta'ala berfirman,

ِ ‫ّللا ي ْهدِي منِْ يشا ُِء وهُوِ أعْل ُِم بِالْ ُمهْتد‬
‫ِين‬ َِ َِ‫إِنَكِ لِ ت ْهدِي منِْ أحْ ببْتِ ولكِن‬

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada


orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada
orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-
orang yang mau menerima petunjuk (Al-Qashash: 56)

Dan Allah Ta'ala berfirman,

َِ َِ‫ليْسِ عليْكِ هُداهُ ِْم ولكِن‬


ِ‫ّللا ي ْهدِي منِْ يشا ُء‬

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk,


akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik)
siapa yang dikehendaki-Nya (Al-Baqarah: 272)

Dan Allah Ta'ala berfirman,

ِ ِ َ‫وما أكْث ُِر الن‬


ِ‫اس ولوِْ حرصْتِ بِ ُمؤْ مِ نِين‬

Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu


sangat menginginkannya (Yusuf: 103)

Seseorang ahli hikmah berkata,

‫ نادى نوح في الحيوانات مرة فركبت السفينة‬،

‫ﻕ‬
ِ ‫ سنة ينادي البشر فاختاروا الغر‬950 ‫ وقضى‬،

‫غريزة سليمة أفضل من عقل مريض‬

Nabi Nuh memanggil seluruh BINATANG, hanya sekali panggil lalu


binatang-binatang itu langsung naik ke atas bahtera

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


123

Sementara itu selama 950 tahun ia menyeru MANUSIA tetapi


mereka lebih memilih tenggelam

Karena itu, naluri yang sehat lebih baik dari akal yang sakit

‫قرر ابن نوح عليه السلم أن ل يتغير وهو في بيت أكبر داعية‬

Anak Nabi Nuh memutuskan untuk tidak berubah, padahal dia


tinggal di rumah seorang dai terbesar

‫وقررت امرأة فرعون أن تتغير وهي في بيت أكبر طاغية‬

Sedangkan permaisuri Firaun memutuskan untuk berubah,


sekalipun dia tinggal di rumah seorang tiran terbesar

‫لتتعذر بالظروف فـأنت من تختار طريقك‬

Janganlah kamu beralasan dengan situasi dan keadaan, karena


kamu sendirilah yang memilih jalanmu Sumber :
https://majles alukah net/t190137/

AFM

Copas dari berbagai sumber

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


‫‪124‬‬

‫‪Katanya Muqollid nya cerdas,‬‬

‫‪Cerdas kok perkataannya ngelantur‬‬

‫‪Punggawa Khurafat dan Kuburiyyun ber gen Yahudi di Tazkiyah‬‬

‫‪Prinsip nya kalau mau ngaji cerdas, ya selektif‬‬

‫‪Anggap lha Khuthabaa’ ini dianggap ‘ulamaanya Awamul‬‬


‫‪Hizbiyyin Indo ya mesti tetap selektif‬‬

‫?‪Kenapa harus selektif‬‬

‫‪Karena Islaam bukan Democrazy yang kebenaran terletak pada‬‬


‫‪mayoritas orang awam dan Jahil‬‬

‫‪Islaam itu jalan yang lurus yang berlandaskan ‘ilmi bukan pada‬‬
‫‪Khurafat dan Igauan belaka‬‬

‫‪Asy-Syaikh Shaalih Al-Fauzaan hafidhahullah berkata:‬‬

‫فل يجوز األخذ عن الجُهال ولو كانوا متعالمين‪ ،‬ول األخذ عن المنحرفين في العقيدة‬
‫بشرك أو تعطيل‪ ،‬ول األخذ عن المبتدعة والمنحرفين وإن سُموا علماء‬

‫فاألصناف ثلثة ‪ :‬أهل العلم النافع والعمل الصالح‪ ،‬وأهل العلم بدون عمل‪ ،‬وأهل العمل‬
‫بدون علم‬

‫وقد ذكر هللا – تعالى – هذه األصناف في آخر سورة الفاتحة‪ ،‬وأمرنا أن نسأله أن يهدينا‬
‫ق الصنفين اآلخرين‪ ،‬قال – تعالى ‪: -‬ا ْهدِنا‬ ‫ق الصنف األول‪ ،‬وأن يجنبنا طري ِ‬ ‫إلى طري ِ‬
‫الصراطِ الْ ُمسْتقِيمِ * ِصراطِ الَذِينِ أنْع ْمتِ علي ِْه ِْم غي ِِْر الْمغْضُو ِِ‬
‫ب علي ِْه ِْم ول الضَالِينِ‬ ‫ِ‬

‫فجعل الصنف األول ُمنْع ًما عليه‪ ،‬والصنف الثاني مغضوبًا عليه‪ ،‬والصنف الثالث ضا ِلً‬

‫ﻕ المنحرفة اليوم‪ ،‬وإن كانت تنتسب إلى اِلسلم‬


‫وهذان الصنفان األخيران يمثلن الفِر ِ‬

‫‪Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat‬‬


125

“Tidak boleh mengambil ilmu (agama) dari orang-orang bodoh


meskipun mereka mengaku pandai Begitu juga tidak boleh
mengambil ilmu dari orang-orang yang menyimpang dalam
‘aqidah berupa kesyirikan atau ta’thiil (menafikkan/menolak sifat
Allaah) Begitu juga dari kalangan ahli bid’ah dan menyimpang
meskipun mereka disebut ulama

Ada tiga golongan orang, yaitu ulama yang mengajarkan ilmu


bermanfaat dan beramal shalaih, ulama yang tidak mengamalkan
ilmunya, dan ulama yang tidak memiliki ilmu

Allah ‫ ﷻ‬menyebutkan tiga golongan orang ini dalam surat Al-


Faatihah, dan Allah ta’ala memerintahkan kita agar memohon
kepada-Nya memberikan petunjuk kepada kita kepada jalan
golongan pertama ‘Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka’ (QS Al-Faatihah : 6-7) Dan (memerintahkan kita
memohon kepada-Nya) agar menjauhkan kita dari jalan dua
golongan yang lainnya Allah ta’ala berfirman : ‘bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat’
(QS Al-Faatihah : 7)

Allah ‫ ﷻ‬menjadikan golongan pertama sebagai golongan yang


dianugerahkan nikmat, golongan kedua adalah golongan yang
dimurkai, dan golongan ketiga adalah golongan yang sesat

Dua golongan terakhir seperti kelompok-kelompok menyimpang


pada hari ini, meskipun mereka menisbatkan diri pada Islam”

[Al-Ajwibatul-Mufiidah, hal 251-254]

https://www facebook com/100003924186479/posts/pfbid0Bhm


z71Ex1749e6q66PYJ2LowVneLt1Ugc582psCe2FrkWtP8aPkZLNAtE
WZCnLoNl/?app=fbl

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


126

JANGAN AMBIL ILMUNYA

Ilmu itu adalah darah dan daging, untuk itu, tidak boleh
mengambil ilmu ke sembarangan orang, karena jika salah guru,
untuk melepaskan ilmu yang didapatkan dan dipahami dari guru-
guru tersebut sangatlah sulit dan berat Lebih berat dari
melepaskan racun nikotin yang sudah menyatu dengan aliran
darah para perokok

Berkata Al-Imam Malik bin Anas rahimahullah :

٢١ ‫”إن هذا العلم هو لحمك ودمك وعنه تُسأل يوم القيامة فانظر عمن تأخذه" الكفاية‬

Sungguh ilmu ini adalah darah dan dagingmu, dan engkau akan
ditanya tentangnya pada hari kiamat kelak Maka lihatlah
darimana engkau mengambil ilmu tersebut ” (Al Kifayah 21)

Berkata Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu :

ِ‫اُنْظُ ُروا ع َمنِْ تأْ ُخذُونِ هذا الْ ِعلْمِ ف ِإنَما هُوِ دِين‬

“Perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ilmu ini, karena


sesungguhnya ia adalah agama” (al Kifayah, hlm 121 - al
Khaththib al Baghdadi)

Berkata Ibnu Sirin rahimahullah,

‫ فانظروا عمن تأخذون دينكم‬،‫إن هذا العلم دين‬

Sesungguhnya ilmu itu agama, maka perhatikanlah dari siap


kalian mengambil agama kalian (Siyar A'lam An Nubala)

Nasehat Imam Malik rahimahullah dan ulama lainnya di atas,


sangatlah penting untuk diperhatikan Janganlah sembarang
mengambil ilmu dengan alasan ambil baiknya dan buang
buruknya

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


127

Lebih lanjut beliau merinci lagi siapa saja yang tidak boleh diambil
ilmunya

Berkata Imam Malik bin Anas rahimahullah :

»‫ وصاحب بدعةِ يدعو‬،‫ سفيهِ يُعلن السفهِ وإن كان أروى الناس‬:ِ‫ل يؤخذ العلم عن أربعة‬
ِ‫ وصالحِ عابد‬،‫ ومن يكذب في حديث الناس وإن كنتُِ ل أتَهمه في الحديث‬،‫إلى هواه‬
‫«فاضلِ إذا كان ل يحفظ ما يح ِدث به‬

[»(162 7) ‫]سير أعلم النبل ِء» للذهبي‬

Ilmu tidak boleh diambil dari empat orang :

Orang bodoh yang nyata kebodohannya

Shahibu hawa` (pengikut hawa nafsu) yang mengajak agar


mengikuti hawa nafsunya

Orang yang dikenal dustanya dalam pembicaraan-pembicaraannya


dengan manusia, walaupun dia tidak pernah berdusta atas (nama)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Orang yang mempunyai keutamaan dan keshalehan, namun tidak


peduli dengan hadits yang ia sampaikan

(Shahih Jami Bayanil ilmi hal 304)

Belajar ke sembarang orang bukan hanya belajar akidah, bahkan


belajar tajwid dan tahsin alquran dan belajar nahwu dan sharaf,
tidak boleh kepada ahlul bid'ah

Syeikh Utsaimin rahimahullah ditanya :

‫ فهل نجلس‬،‫إذا وجدنا رجل مبتدعا لكنه قوي في علم العربية من بلغة و نحو وصرف‬
‫إليه و نأخذ منه هذا العلم الذي هو قوي فيه أو نهجره؟‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


‫‪128‬‬

‫‪Apabila ada seorang mubtadi’, namun dia pandai dalam ilmu‬‬


‫‪bahasa arab, baik balaghah, nahwu, maupun sharaf Bolehkah‬‬
‫‪kita duduk dengannya dan mengambil ilmu darinya – yakini ilmu‬‬
‫‪yang dia menonjol di bidang tersebut – ataukah kita tetap wajib‬‬
‫?‪meng-hajr-nya‬‬

‫‪Beliau rahimahullah menjawab :‬‬

‫‪!:‬ل نجلس إليه؛ ألن ذلك) يوجب مفسدتين(‬

‫‪:‬المفسدة األولى‬

‫ق‬
‫!)اغتراره بنفسه(؛ فيحسب أنه على ح ِ‬

‫‪:‬المفسدة الثانية‬

‫ﻕ بين علم‬‫)اغترار الناس به(؛ حيث يتوارد عليه طلب العلم يتلقون منه‪ ،‬والعامي ل يفر ِ‬
‫!النحو و علم العقيدة‬

‫لهذا )نرى أل يجلس اِلنسان إلى أهل األهواء والبدع ]مطلقا[ (؛ حتى و إن كان ل يجد‬
‫علم العربية و البلغة و الصرف ‪ -‬مثل ‪ -‬إل فيهم‪ ،‬فسيجعل هللا له خيرا منه؛ ألن تردد‬
‫الطلب عليهم ‪ -‬لشك ‪ -‬يوجب )غرورهم و اغترار الناس بهم!! (‬

‫‪:‬وهنا مسألة‬

‫هل يجوز تلقي القرآن عند معلم مبتدع؟‬

‫‪:‬والجواب‬

‫" !ل يقرأ عليه‬

‫انتهى بتصرف يسير جدا‬

‫من كتاب]شرح حلية طالب العلم[‬

‫للعلمة الصالح‪ :‬محمد بن صالح بن عثيمين رحمه هللا‬

‫‪Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat‬‬


129

Kita tidak boleh duduk dengannya Karena hal itu akan


memunculkan dua kerusakan:

Kerusakan Pertama:

Dia (ahlul bid’ah tersebut) tertipu dengan dirinya sendiri Dia


mengira bahwa dirinya berada di atas al-Haq (kebenaran)

Kerusakan Kedua :

Umat akan tertipu dengannya Yaitu dengan berdatangannya para


penuntut ilmu kepada dia dan mengambil ilmu darinya
Sementara orang awam tidak akan membedakan antara ilmu
nahwu dengan ilmu aqidah

Oleh karena itu kami memandang tidak boleh untuk duduk


dengan ahlul bid'ah secara mutlak Bahkan walaupun dia tidak
mendapati ilmu bahasa arab, ilmu balaghah, dan ilmu sharaf –
misalnya – kecuali pada mereka Allah akan menjadikan untuknya
yang lebih bagi dari itu Karena berdatangannya para penuntut
ilmu kepada mereka (ahlul bid’ah) tidak diragukan akan
menyebabkan mereka tertipu (dengan diri sendiri) dan
menyebabkan umat tertipu dengan mereka

Di sana ada masalah (lain), yaitu : bolehkan mengambil ilmu al-


Qur`an (yaitu ilmu qira’ah, tajwid, dll, pen) dari seorang pengajar
ahli bid’ah?

Jawabannya : Tidak boleh membaca kepada mereka (yakni tidak


boleh mengambil ilmu al-Qur`an dari mereka) (“Syarh Hilyah
Thalibul ‘Ilmi) Sumber
http://www sahab net/forums/index php?showtopic=144312

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


130

Belajar ilmu agama apa saja, hendaklah kepada ahlussunnah


Karena mereka mengambil ilmu dari alquran dan as sunnah
dengan pemahaman salaf

Berkata Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu :

ِْ‫ّللا عليْ ِِه وسلَمِ وِ مِ ن‬َُِ ‫ب ُمح َمدِ صلَى‬ ِِ ‫اس بِخيْرِ ما أتاهُ ُِم الْ ِعلْ ُِم مِ نِْ أصْحا‬ ُِ َ‫لِ يزا ُِل الن‬
ِ‫ هلكُوْ ا‬, ‫ وِ تف َرقتِْ أ ْهوا ُءهُ ِْم‬, ‫ ف ِإذا أتاهُ ُِم الْ ِعلْ ُِم مِ نِْ قِب ِِل أصاغ ِِر ِه ِْم‬, ‫أكا ِب ِر ِه ِْم‬

“Manusia akan selalu berada di atas kebaikan, selama ilmu


mereka datang dari para sahabat Nabi Muhammad dan dan dari
orang-orang besar (ahlussunnah) mereka Jika ilmu datang dari
arah orang-orang kecil (ahli bid’ah), hawa nafsu mereka mencerai-
beraikan dan mereka binasa” az Zuhud, hlm 281-Imam Mubarak)

AFM

Copas dari berbagai sumber

Link tulisan

https://www facebook com/share/p/d9Lhfdq5C2YW31VN/?mibe


xtid=oFDknk

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


131

Hikmah Dari Fitnah “Surat Musik”

Pakar bahasa dan sastra arab tapi tersesat, beraqidahkan


Mu'tazilah!

-----

Az Zamakhsyari

-W 538 H-

Hikmah apa yang bisa dipetik dari fitnah "Surat Musik"?

-----

‫!إن هذا العلم دين‬

1 Hikmahnya bagi saya adalah buka2 kitab lagi sambil


memahaminya sambil mengulang ulanginya kembali hingga
faham

Tertuju di rak buku, melihat kitab kecil yg menjelaskan tentang


sifat Ibadur Rohman yg sejati

2 Hikmah terbesar dari perkara ini bhw kita wajib memahami


agama ini dengan mengikuti pemahaman salaful ummah

3 Hikmahnya, yg utama adalah terbukti nya Hadist Nabi


shalallahu alaihi wasallam

Karena Nubuwwah itu PASTI terjadi dengan izin Allah

4 ternyata hikmahnya hidayah mengenal sunnah itu benar2


mahal

5 Hikmahnya para pemusik makin sumringah karena ada dai yg


menghalalkannya, bahkan hujjah mereka kemungkinan berkata,
yg hafal Qur'an saja membolehkan hukum musik, Allahulmusta'an

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


132

6 MENGGELARI SESEORANG DGN LAQOB PEMUSIK ITU SAMA


KEJAM DAN MENGERIKANNYA DGN MENGGELARI SESEORANG
DGN LAQOB PEZINA DAN PEMABOK PAHAMILAH
KONSEKUENSINYA KETIKA SESEORANG DIKATAKAN PEMUSIK ATAU
MUSISI BUKTIKAN UCAPAN MU ATAU SEGERA BERTAUBAT
WAL IYYADZUBILLAH

7 Tawadhu'

Bila salah,mau mengakui dan minta maaf Menerima nasehat,

8 Hikmah : hizby itu keras kepala, mau nasehat selembut


apapun

9 urgen nya berAgama memgikuti Alqur an dan Assunnah dengan


pemahaman para sahabat, agama itu mudah,halal haram jelas tak
usah berbelit-belit, Masyarakat awam jadi ngeh kalau musik
haram Ustadz, Pentingnya belajar manhaj dan aqidah serta
mencari guru yg lurus manhaj dan aqidahnya

10 Akal yang masih lurus akan mudah membedakan mana


kebaikan dan juga mana keburukan

11 Fitnah menyerang siapa saja dan klu sudah masuk maka sulit
untuk bisa keluar kalau bukan Taufik dari Allah

12 Terkenal tidak mesti baik layak diambil ilmunya

13 Hati-hati memilih guru, karna di yaumil hisab guru yang sesat


akan berlepas diri dari pengikutnya yang fanatik buta

14 kecerdasan tidak menjamin keselamatan dalam pemahaman


ber agama

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


133

15 Hikmahnya spy banyak muhasabah jauhi takjub dgn amalan


dan ilmu sendiri walau titel bertumpuk Krn setan selalu
mencari celah utk menyesatkan setiap anak Adam hadanallah
jamii'an wabaarakallahufiikum

16 Hikmah nya, gunakan istilah yg umum digunakan Jangan mau


nyentrik dan beda sendiri Lalu memaksa diri untuk tampil beda

Awal kesalahan nya dia mengucapkan seperti ini : "Unsur syair yg


ke 5 adalah Musik, yang dahulu disebut Irama "

Bagi dia irama didalam syair yg memiliki pola dan bahar tertentu
itulah musik, maka kesimpulan akhirnya, syair adalah musik,
penyair adalah pemusik krn tidaklah dinamakan syair kecuali ada
musik

Sebenarnya klo dia menerjemahkan pola disyair dg irama,


sbgmana dahulu diterjemahkan irama Tidak akan ribut,

Tapi dia tetap mentrjemahkan dg musik, dan tetap keras


menterjemahkan itu

Lalu mendefinisikan syair dg musik yg memiliki ide pikiran

Ditambah lagi dia mendefinisikan musik dg setiap suara yg


memiliki irama adalah musik,

Kesimpulan akhirnya, penyair adalah pemusik

Maka surat asy-syu'ara adalah surat musik, krn penyair adalah


pemusik,

Salah didalam menterjemahkan, menjadi salah didalam membuat


kesimpulan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


134

17 Dalam beragama pintar saja tidak cukup ,tapi kita butuh


hidayah Taufik dari Allah

Orang yang hanya mengandalkan kecerdasan nya sangat rentan


menolak nasehat dan meremehkan orang lain

LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAABILLAAH

18 Ia tak memahami kaidah : asal suatu kalimat adalah hakikat

Kata : syair dalam bahasa indonesia adalah kata serapan dari Arab
yg

Begitu juga pelakunya : penyair

Asal kata syuaro : penyair

Tidak ada dalil yg haq utk memalingkan maknnya kepada pemusik

Yang ada adalah tahrif Dalam bentuk qiyas yg fasid

Ahli bid'ah tidak mengerti Ilmu Ushul tafsir Qur'an

Padahal jelas :

Alqur'an ditafsirkan Alquran Alquran ditafsirkan hadits yg


Shahih Alquran ditafsirkan oleh atsar para sahabat

Hikmah : manhaj pengaruhi tafsir seseorang

Bila ianya Hizbi/haroki maka dalil akan di tahrif sesuai


kepentingan firqohnya masing2

19 Tidak mudah untuk mengakui dirinya salah dan ruju' dari


kesalahan Hanya dengan pertolongan Allah-lah, kita dimudahkan
untuk menerima kebenaran

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


135

20 Hikmahnya bahwa nikmat diatas hidayah diatas manhaj dan


aqidah yg lurus harus selalu disyukuri, dan sekalogus bukti bahwa
lurusnya manhaj dan aqidah seseorang berpengaruh kepada
pemahaman dia dalam memahami nash baik al-qur'an dan as-
sunnah

Sama satu lagi mungkin ustadz bahwa popularitas membuat akal


seseorang rusak, sepintar apapun orang tersebut

21 Hikmah terbaru dari sekian hikmah yang ana dapatkan dari


kasus di atas, karena apa yang dia banggakan diri dengannya dan
merendahkan orang lain dengannya Allah tunjukkan cacatnya
dalam hal yang ia banggakan itu

22 Belajarlah kepada para Ustadz dan Da'i yg berdiri tegak di atas


jalan assalaf Ambillah nasehatnya dan jangan palingkan wajahmu
dari mereka Sampai pun engkau merasakan beratnya dada dan
tertatihnya langkahmu dlm menempuhnya Pegang erat sunnah
Nabimu dan tutup telinggamu dari para penyeru syubhat

23 Terlampau mengagungkan akal dibandingkan wahyu bisa


mengakibatkan seseorang menjadi tergelincir bahkan sesat dalam
beragama

24 Fitnah kecerdasan tidak berbanding lurus jika sudah over, krna


akal manusia itu terbatas Fitnah menjadi Publik figur Fitnah
kitab² rusak yg penuh syubhat Dll

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


136

Dakwah itu lillâhi ta'âlâ

Cara kita menyikapi siapa saja yang tidak menyukai kita di medsos
ini adalah dengan memblockir akun mereka yang tidak ada niat
baik dalam belajar ilmu

Kalau kita membawa setiap siapa musuh kita kepada ranah


hukum negara, itu artinya kita mengajak manusia kepada
pengagungan diri kita pribadi bukan mengajak untuk
mengagungkan Allâh

Karena menyikapi banyak musuh itu sudah ada suri tauladan bagi
kita untuk diikuti yaitu para nabi dan rasûl, para sahabat, dan para
aimmatus salaf

Jalan dakwah ini berat, kita harus bersikap hikmah, dan


menjawab setiap siapa saja yang menyelisihi sunnah dengan
pemaparan ilmiyyah, bukan dengan senjata, bukan dengan
persekusi, dan bukan dengan ancaman hukum negara Senjata
ahlussunnah itu adalah pena untuk membantah berbagai macam
syubuhât bukan selainnya

Hujjah dijawab hujjah ilmiyyah Dakwah itu mengajak kepada


Allâh yang dibuktikan dengan nukilan ilmiyyah sampai tak ada lagi
yang bisa membantah kekuatan hujjah itu, nukilan dibalas dengan
nukilan, bukan mengajak kepada ormas, kelompok, qabîlah,
partai, dan semisalnya

Karena berarnya jalan dakwah maka Allâh janji surga sebagai


tebusannya bagi orang-orang yang sabar

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


137

Cara menafsirkan Al-Qur’an dengan Benar dan Fenomena Otak-


atik Gatuk Menafsirkan Al-Quran

Pertanyaan:

Ustadz, Bagaimana cara menafsirkan Al-Qur’an dengan benar ?


Karena sekarang banyak ustadz suka otak atik gatuk Matur
Suwun

Jawaban:

Bismillah, was-Sholatu was-Salamu ‘ala Rasulillah, Amma Ba’du

Saudara-Saudari yang kami muliakan, Al-Qur’an merupakan


Kalamullah (Perkataan Allah ‫)ﷻ‬, yang memiliki kedudukan yang
sangat agung, sehingga kita harus memuliakannya dalam segala
hal, dan diantara cara memuliakan Al-Qur’an adalah dengan tidak
asal berbicara dalam menjelaskan ayat-ayatnya, sehingga kita
harus memperhatikan bagaimana metode dan cara yang benar
dalam menafsirkannya

Para Ulama Tafsir terkemuka dari zaman ke zaman telah


menjelaskan kepada kita cara yang dibenarkan dalam menafsirkan
Al-Qur’an, seperti penjelasan Syaikh Manna’ Al-Qhaththan
rahimahullah dalam kitab beliau Mabahits fii Uluumil Qur’an
bahwa metode yang dalam menafsirkan Al-Qur’an ada 2:

Pertama:

‫ هو الذي يعتمد على صحيح المنقول بالمراتب التي ذُكِرت سابقًا في‬:‫التفسير بالمأثور‬
‫ أو‬،‫ أو بالسنَة؛ ألنها جاءت مبيِنة لكتاب هللا‬،‫ من تفسير القرآن بالقرآن‬،‫شروط المفسر‬
‫ أو بما قاله كبار التابعين؛ ألنهم تلقوا‬،‫بما ُر ِوي عن الصحابة؛ ألنهم أعلم الناس بكتاب هللا‬
‫ذلك غالبًا عن الصحابة‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


138

“Tafsir bil Ma’tsur (Atsar) : Yaitu tafsir yang disandarkan pada


riwayat yang shahih, dengan tingkatan-tingkatan yang telah
disebutkan sebelumnya dalam syarat-syarat Tafsir yaitu : 1) Tafsir
Al-Qur’an dengan menggunakan Al-Qur’an itu sendiri, 2) Tafsir Al-
Qur’an dengan As-Sunnah (Hadits) karena As-Sunnah itu datang
sebagai penjelas untuk Kitabullah, 3) Tafsir Al-Qur’an dengan
riwayat dari para Sahabat Rasulullah ‫ ﷺ‬karena mereka adalah
orang-orang yang lebih tau tentang Kitabullah, 4) Tafsir Al-Qur’an
dengan perkataan kibar (Pembesar) Tabi’in karena mereka adalah
orang-orang yang mengambil ilmu dari para Sahabat secara
umumnya (Mabahits fii Ulumil Qur’an : 1/358)

Syaikh Ibrahim Muhammad al-Jaromiy menyebutkan dalam kitab


beliau Mu’jamu Ulumil Qur-an contoh Tafsir Al-Qur’an dengan Al-
Qur’an yaitu:

ِ ِ‫ إِنَِ الش ِْركِ لظُلْمِ عظ‬:‫[ فسره قوله تعالى‬82 :‫ ول ِْم يلْبِسُوا إِيمان ُه ِْم بِظُلْمِ ]األنعام‬:‫قول هللا‬
‫يم‬
[13 :‫]لقمان‬

“Firman Allah : Dan tidak mencampur adukkan iman mereka


dengan kezhaliman (QS Al-An’am: 82), makna ‘kezholiman’ di sini
ditafsirkan oleh firman Allah : Sesunggguhnya kesyirikan adalah
kezholiman yang besar (QS Luqman: 13)”

Contoh Tafsir Al-Qur’an dengan As-Sunnah (Hadits) yaitu:

‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم عن الكوثر‬:‫أخرج البخاري ومسلم عن أنس قال‬:
(‫)إنه نهر وعدنيه ربي في الجنة‬

“Hadits yang dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Anas


bin Malik beliau berkata, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda tentang
Al-Kautsar (dalam surat Al-Kautsar) bahwa : “Ia adalah sungai
yang dijanjikan oleh Allah di Surga”

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


139

Adapun Tafsir Al-Qur’an dengan perkataan Sahabat dan Tabi’in:

‫فقد اشتهر به من الصحابة عليِ وابن عباس وزيد وأبيِ وابن مسعود وابن الزبير‬
‫ وعكرمة‬،‫ وسعيد بن جبير‬،‫ مجاهد‬:‫ مكة‬:‫ ففي‬،‫وعائشة أما أشهر التابعين في التفسير‬،
‫ ومحمد بن كعب القرظي وفي‬،‫ وأبو العالية‬،‫ زيد بن أسلم‬:‫وعطاء وطاوس وفي المدينة‬
‫ وقتادة‬،‫ والحسن البصري‬،‫ﻕ والشعبي‬ ِ ‫ علقمة ومسرو‬:‫ﻕ‬
ِ ‫العرا‬

“Maka telah dikenal ahli tafsir dari kalangan sahabat seperti Ali
bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Kaab, Ibnu
Mas’ud, Abdullah bin Zubair dan Aisyah Radhiyallahu ‘anhum
Dan para ahli tafsir yang dikenal dari kalangan Tabi’in di Makkah
adalah: Mujahid, Sa’id bin Jubair, Ikrimah, ‘Atho’, Thowus,
sedangkan di Madinah: Zaid bin Aslam, Abul ‘Aliyah, Muhmmad
bin Ka’ab al-Qurazhiy, dan di Iraq: ‘Alqomah, Masruq, As-Sya’biy,
Al-Hasan Al-Bashri, dan Qotadah ” (Mu’jamu Ulumil Qur’an:
1/100-101)

Dalam metode ini, para ulama tafsir mengarahkan kita pada


riwayat-riwayat yang menyebutkan makna ayat-ayat Al-Qur’an
secara shahih, mereka tidak berijtihad (menyimpulkan dengan
pendapat sendiri tanpa dalil) dalam menjelaskan maksud ayat-
ayat tersebut, mereka pun ber-tawaqquf (tidak berbicara) pada
hal-hal yang mereka tidak memiliki ilmu tentangnya, dan begitu
juga dalam hal yang tidak memiliki sandaran yang shahih dalam
menjadikan rujukannya

Syaikh Manna’ Al-Qhaththan menukil perkataan Syaikhul Islam


Ibnu Taimiyyah rahimahullah:

‫ كما بيَن لهم‬،‫ بيَن ألصحابه معاني القرآن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫يجب أن يُعلم أن النبي‬
ِ ِ َ‫ ِلتُب ِينِ لِلن‬:‫ فقوله تعالى‬،‫ألفاظه‬
‫اس ما نُ ِزلِ ِإلي ِْه ِْم{ يتناول هذا وهذِا‬

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


140

“Wajib untuk diketahui bahwa Nabi ‫ ﷺ‬telah menjelaskan kepada


para sahabat beliau tentang makna-makna ayat Al-Qur’an,
sebagaimana beliau ‫ ﷺ‬telah menjelaskan kepada mereka tentang
lafazh-lafazhnya, maka Firman Allah ‫ ﷻ‬: “Agar engkau
(Muhammad) menjelaskan kepada manusia apa-apa yang
diturunkan kepada mereka (QS An-Nahl : 44)” telah mencakup
perihal ini seluruhnya ” (Mabahits fii Ulumil Qur’an : 1/358)

Dalam referensi yang lain Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah


rahimahullah menyebutkan:

‫ كل ما حكم به رسول هللا صلى هللا‬:‫قد قال اِلمام أبو عبد هللا محمد بن إدريس الشافعي‬
‫ن‬
ِ ‫عليه وسلم فهو مما فهمه من القرآ‬

“Telah berkata Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris


Asy_Syafi’I: Segala sesuatu yang telah diputuskan hukumnya oleh
Rasulullah ‫ ﷺ‬maka ia adalah apa yang beliau pahami dari Al-
Qur’an ” (Muqaddimah fii Ushulit Tafsir: 1/39)

Kemudian Syaikh Manna’ Al-Qhaththan rahimahullah


melanjutkan penjelasannya:

‫ن كعثمان بن عفان‬ ِ ‫ حدثنا الذين كانوا يقرئوننا القرآ‬:‫وقد قال أبو عبد الرحمن السلمي‬،
‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ أنهم كانوا إذا تعلموا من النبي‬،‫وعبد هللا بن مسعود وغيرهما‬-
‫ فتعلمنا القرآن‬:‫ قالوا‬،‫عشر آيات لم يتجاوزوهاِ حتى يعلموا ما فيها من العلم والعمل‬
‫ “كان الرجل إذا‬:‫ قال أنس‬،‫ ولهذا كانوا يبقون مدة في حفظ السورة‬،‫والعلم والعمل جميعًا‬
‫قرأ البقرة وآل عمران ج َِد فينا” “رواه أحمد في مسند ِه” وأقام ابن عمر على حفظ البقرة‬
ِ ‫ كِتابِ أنْزلْنا ُِه ِإليْكِ ُمبار‬:‫ وذلك أن هللا تعالى قال‬،‫ أخرجه مالك في الموطأ‬،‫ثماني سنين‬
‫ك‬
‫ وتدبر الكلم بدون فهم معانيه ل يمكن‬,{ِ‫ أفل يتدب َُرونِ الْقُ ْرآن‬:‫ وقال‬, {‫لِي َدب َُروا آياتِ ِِه‬

“Dan Abu Abdirrahman as-Sulamiy telah berkata: telah berkata


kepada kami orang-orang yang dahulu mereka membacakan
kepada kami Al-Qur’an, seperti Utsman bin Affan, Abdullah bin

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


141

Mas’ud dan selain keduanya, bahwa mereka apabila telah belajar


dari Nabi ‫ ﷺ‬sepuluh ayat, maka mereka tidak melanjutkan kepada
ayat berikutnya sampai mereka benar-benar mengetahui ilmu dan
amal tentangnya, mereka berkata: “Kami telah mempelajari Al-
Qur’an secara ilmu dan amal seluruhnya”, karena sebab inilah
mereka berdiam diri selama beberapa waktu untuk menghafal
sebuah surat dari Al-Qur’an Anas bin Malik berkata: “Dahulu
seorang lelaki apabila membaca surat Al-Baqarah dan Ali Imran
maka ia bersungguh-sungguh/bekerja keras”, -diriwayatkan oleh
imam Ahmad dalam Musnad beliau- Dan Ibnu Umar telah
menghafalkan surat Al-Baqarah beserta maknanya selama 8
tahun, – diriwayatkan oleh imam Malik dalam al-Muwattho’-, hal
demikian karena Allah ‫ ﷻ‬telah berfirman: “Kitab (Al-Qur’an) yang
Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka men-
tadabburi (menghayati) ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang
berakal mendapat pelajaran” (QS Shad: 29), “Tidakkah mereka
mentadabburi Al-Qur’an ?” (QS An-Nisa’: 82), dan mentadabburi
ayat Al-Qur’an tanpa memahami maknanya adalah sesuatu yang
tidak mungkin (Mabahits fii Ulumil Qur’an : 1/358)

Para ulama yang lain, seperti Syaikh muhammad bin Sholeh al-
Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan hal yang sama:

‫ نرجع إلى تفسير‬:‫ ولكن إلى أي شيئ نرجع في النفسير؟ أول‬,‫إذا ل بد من معرفة التفسير‬
‫ ثم تفسير القرآن بأقوال الصحابة في األمور‬,‫ ثم تفسير القرآن بالسنة‬,‫القرآن بالقرآن‬
-‫ ثم إلى تفسير القرآن بكبار مفسري التابعين الذين تلقوا التفسير عن الصحابة‬,‫الشرعية‬
ِ‫ز‬-‫رضي هللا عنهم‬

“Jadi, kita harus mengetahui tafsir Al-Qur’an, akan tetapi


bagaimana kita meruju’ (menjadikan referensi) dalam
menafsirkan Al-Qur’an ? Pertama: Tafsir Al-Qur’an dengan Al-
Qur’an, kemudian: Tafsir Al-Qur’an dengan As-Sunnah, kemudian:

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


142

Tafsir Al-Qur’an dengan perkataan para sahabat dalam urusan


syar’I, kemudian: Tafsir Al-Qur’an dengan perkataan ulama tafsir
dari Kibar/pembesarnya Tabi’in yang telah mempelajari tafsir dari
para sahabat – Rasyidayyalhu ‘anhum” (binothaimeen net)

Kedua:

Syaikh Manna’ Al-Qhaththan rahimahullah menyebutkan:

‫ قال تعالى‬،‫وتفسير القرآن بمجرد الرأي والجتهاد من غير أصل حرام ل يجوز تعاطيه‬:
‫أو‬- ‫ “من قال في القرآن برأيه‬:‫ صلى هللا عليه وسلم‬,‫ وقال‬،{ِ‫ف ما ليْسِ لكِ بِ ِِه ِعلْم‬
ُِ ْ‫ول تق‬
‫ “من قال في القرآن برأيه فأصابِ فقد‬:‫ وفي لفظ‬،2 ”‫ فليتبوأ مقعده من النار‬-ِ‫بما ل يعلم‬
‫”أخطأ‬

“Dan tafsir Al-Qur’an dengan sebatas pendapat dan ijtihad tanpa


dasar adalah perkara yang diharamkan, dan tidak boleh dilakukan,
Allah ‫ ﷻ‬berfirman: “dan Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang
tidak kamu miliki ilmunya” (QS Al-Isra’: 36), dan Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda: Barangsiapa yang berkata tentang Al-Qur’an
berdasarkan pendapatnya atau tanpa ilmu maka hendaklah ia
mengambil tempat di neraka, dan dalam lafazh yang lain :
“Barangsiapa yang berbicara tentang Al-Qur’an dengan
pendapatnya walaupun ia benar maka sesungguhnya ia telah
salah”

‫ رضي هللا عنه سئل عن األب في‬,‫ “أن أبا بكر الصديق‬:‫وأخرج أبو عبيد القاسم بن سلم‬
‫ “أي سماء تظلني؟ وأي أرض تقلني؟ إذا قلت في كلم‬:‫ فقال‬,ً ‫ وفاكِهةًِ وأبِا‬:‫قوله تعالى‬
ِ‫هللا ما ل أعلم‬

“Sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Abu Ubaid al-Qosim bin


Salam menyebutkan: Bahwa Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu
‘anhu pernah ditanya tentang Al-Abb dalam firman Allah ‫ ﷻ‬: “Wa
Fakihatan wa Abba” maka beliau berkata: “Langit mana yang mau

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


143

menaungiku dan bumi mana yang mau menampungku jika aku


berkata tentang Al-Qur’an dengan sesuatu yang tidak aku miliki
ilmunya”

‫أما من تكلم بما يعلم من ذلك لغة وشرعًا فل حرج عليه ولهذا ُر ِوي عن هؤلء وغيرهم‬
‫ وهذا هو‬،‫ وسكتوا عما جهلوه‬،‫ ألنهم تكلموا فيما علموه‬-‫ول منافاة‬- ‫أقوال في التفسير‬
‫نكيرا لو ترك التفسير بالمأثور الصحيح وعدل‬
ً ‫ ويكون األمر أشد‬،‫الواجب على كل إنسان‬
‫عنه إلى القول برأي ِه‬

“Adapun barangsiapa yang berbicara dengan ilmu secara Bahasa


(Bahasa Arab) dan Syari’at maka tidak mengapa baginya, dan
dengan dasar inilah telah diriwayatkan dari para ulama tafsir,
karena mereka berbicara dengan apa yang mereka miliki ilmu
tentangnya, dan mereka pun bertawaqquf (diam) pada urusan-
urusan yang tidak mereka ketahui, inilah yang diwajibkan atas
setiap orang Dan yang paling dibenci adalah jika seseorang
meninggalkan Tafsir bil Ma’tsur (Tafsir dengan riwayat) yang
shahih kemudian berpaling kepada pendapatnya sendiri ”
(Mabahits fii Ulumil Qur’an : 1/363-364)

Penjelasan lainnya telah disebutkan juga oleh para ulama:

‫وقد ذكر اِلمام ابن كثير رحمه هللا في مقدمة تفسيره أن أصح التفاسير ما كان بالقرآن‬
‫ ثم ما كان بأقوال الصحابة‬،‫ ثم تفسير القرآن بالسنة‬،‫ أي تفسير القرآن بالقرآن‬،‫والسنة‬،
‫ ثم ما كان بلغة العرب‬،‫ثم بأقوال أئمة التفسير من التابعين‬

‫ فإن‬،ِ‫ فهذا يخضع للتمحيص‬،‫ فلعل مقصود السائل هو التفسير بالرأي المجرد‬،‫أما الرأي‬
‫ ألن الرأي هنا يرادف‬،‫ فإنه يرد‬،‫ وإل‬،‫ فإنه يقبل‬،‫كان موافقا للكتاب السنة ولغة العرب‬
‫ وهنالك تفاسير بالرأي منها المحمود ومنها المذموم لمخالفته النصوص‬،‫الهوى‬،
‫ق بدعت ِه‬
ِ ‫ كل فيما يواف‬،‫كتفاسير الباطنية والجهمية وغيرهما‬

“Dan telah disebutkan oleh Al-Imam ibnu Katsir rahimahullah


dalam muqoddimah tafsir beliau bahwa metode Tafsir yang paling
benar adalah Tafsir-tafsir dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, yaitu:

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


144

Tafsir Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, kemudian Tafsir Al-Qur’an


dengan As-Sunnah, Kemudian dengan perkataan para sahabat,
kemudian dengan perkataan ulama tafsir dari kalangan Tabi’in,
kemudian tafsir dengan makna Bahasa Arab

Adapaun Tafsir dengan sebatas pendapat pribadi, maka ini harus


dilakukan pengujian, jika sesuai dengan Al-Qur’an, As-Sunnah dan
Bahasa Arab maka ia bisa diterima, namun jika tidak sesuai maka
ditolak, karena pendapat dalam masalah ini adalah serupa dengan
hawa nafsu” (Fatawa Asy-Syabakah Al-Islamiyyah: 2/1544)

Sehingga, hal inilah yang harus diperhatikan oleh setiap orang


yang akan menafsirkan Al-Qur’an, agar ia tidak sekedar berbicara
tanpa ilmu, karena ancamannya berat di sisi Allah ‫ ﷻ‬Wallahu
A’lam

Dijawab Oleh Ustadz Hafzan Elhadi, Lc M Kom

Catatan

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


145

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


146

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat


147

Kritik Terhadap Ustadz Adi Hidayat

Anda mungkin juga menyukai