Anda di halaman 1dari 2

Kenyamanan Pariwisata di Sulawesi Utara dan Mitigasi Bencana

Oleh Drs. Agus Santoso Budiharso, B.Sc., M.Sc.


(Sekretaris Dewan Pakar KAGEGAMA, Sekretaris Dewan Pakar KAGAMA Cabang Manado
Dosen Prodi Teknik Geologi Universitas PRISMA Manado, Wakil Ketua IV BAZNAS Provinsi Sulawesi
Utara)

Pembangunan infrastruktur pariwisata di Manado telah meningkat pesat dalam beberapa tahun
terakhir. Hal ini seiring dengan pembangunan yang luas dalam industri pariwisata di Sulawesi Utara
dan ditetapkannya Sulawesi Utara sebagai destinasi wisata yang didukung oleh program KEK
(Kawasan Ekonomi Khusus) pariwisata Likupang. Program KEK ini diluncurkan pemerintah untuk
mengembangkan pariwisata dan ekonomi di daerah tersebut melalui pembangunan infrastruktur,
fasilitas wisata dan promosi. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan diantaranya adalah
pembangunan bandara, pelabuhan, jalan raya, penginapan, restoran, dan fasilitas-fasilitas pariwisata
lainnya.
Pembangunan infrastruktur, fasilitas yang menjamin kenyamanan dan keamanan wisatawan juga
sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan pariwisata di Manado. Pembangunan fasilitas
ibadah seperti musholla atau tempat sholat, fasilitas perlindungan bencana, fasilitas kesehatan, fasilitas
transportasi yang baik, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh wisatawan sangat penting
untuk diperhatikan dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Pembangunan fasilitas yang baik dapat mengurangi risiko bencana dan membantu wisatawan untuk
selamat dari bencana jika terjadi. Pemerintah dan pengelola pariwisata juga harus bekerja sama
dengan pihak yang berwenang dalam bidang mitigasi bencana dan menyiapkan rencana tanggap
darurat yang baik dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan wisatawan.
Dari berbagai pengalaman yang ada, selama penulis berkunjung ke tempat wisata, tidak semua tempat
wisata menyediakan fasilitas tempat ibadah bagi wisatawan muslim. Suatu waktu penulis tiba ditempat
wisata di daerah pantai malalayang, ketika itu jam 3 sore, penulis mau sholat dan bertanya kepada
petugas dan juga penyedia jajanan yang ada, adakah musholla? Saya akan sholat. Mereka menjawab
tidak ada pak. Terus penulis bingung dimana ya saya harus sholat. Akhirnya penulis mencoba tanya
lagi, dan mereka memberikan alternatif bapak bisa sholat di bangunan menara sana. Langsung penulis
menuju ke Manara di pantai Malalayang itu, dan mengerjakan sholat yang mana menara itu kondisinya
sebenarnya tak begitu layak untuk sholat, namun karena waktu harus sholat, dengan menggelar alas
sholat penulis sholat disitu walau dengan kondisi apa adanya.
Berdasarkan pengalaman tadi, penulis punya pemikiran alangkah baiknya kalau di tempat wisata yang
tersebar banyak di Sulawesi Utara dan khususnya Manado itu ada musholla walaupun ukurannya
hanya 2x2 m2 . Memberikan fasilitas ibadah seperti musholla di tempat wisata ini sangat penting untuk
meningkatkan kenyamanan wisatawan muslim.
Penyediaan fasilitas ibadah seperti musholla atau tempat sholat merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kenyamanan wisatawan muslim di tempat pariwisata. Selain itu, faktor-faktor lain seperti
keamanan, kualitas fasilitas wisata, aksesibilitas, pelayanan, dan ketersediaan makanan halal juga
penting untuk diperhatikan dalam upaya meningkatkan kenyamanan wisatawan muslim. Pemerintah
dan pengelola pariwisata juga harus bekerja sama dengan masyarakat setempat dan pihak terkait
untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim.
Penyediaan fasilitas ibadah seperti tersebut diatas dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan
wisatawan muslim saat berkunjung ke kota Manado. Hal ini dapat menarik lebih banyak wisatawan
muslim ke kota tersebut dan meningkatkan pendapatan bagi industri pariwisata lokal dan masyarakat
setempat. Selain itu juga pengelola paerisiwisata diharapkan menyertakan mitigasi bencana dalam
perencanaan pariwisata yang komprehensif.
Pariwisata dan mitigasi bencana memiliki kaitan yang erat karena pariwisata dapat mempengaruhi
risiko bencana dan sebaliknya, bencana dapat mempengaruhi pariwisata. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengintegrasikan pariwisata dan mitigasi bencana adalah:
1. Menyertakan mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata. Pemerintah daerah dapat
bekerja sama dengan pengelola tempat wisata dan industri pariwisata lainnya untuk
menyertakan mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata.
2. Menyediakan fasilitas perlindungan bencana di tempat wisata. Pengelola tempat wisata dapat
menyediakan fasilitas perlindungan bencana seperti shelter, peralatan evakuasi, dan petunjuk
evakuasi yang jelas.
3. Melakukan pengecekan dan pemeliharaan rutin fasilitas perlindungan bencana. Pengecekan
dan pemeliharaan rutin fasilitas perlindungan bencana sangat penting untuk memastikan
bahwa fasilitas tersebut dapat digunakan dengan baik saat bencana terjadi.
4. Melakukan pelatihan dan sensitisasi terkait mitigasi bencana bagi staf dan wisatawan.
Pelatihan dan sensitisasi terkait mitigasi bencana dapat membantu staf dan wisatawan untuk
meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
5. Mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan keselamatan dan
kesejahteraan masyarakat setempat. Pariwisata yang berkelanjutan dapat mengurangi risiko
bencana dan membantu masyarakat setempat untuk mengatasi dampak bencana jika terjadi.
6. Bekerja sama dengan pihak yang berwenang dalam bidang mitigasi bencana, seperti BPBD,
untuk menyiapkan rencana tanggap darurat dan sosialisasi kepada masyarakat setempat dan
wisatawan.

Integrasi pariwisata dan mitigasi bencana dapat membantu meningkatkan keselamatan dan
kesejahteraan wisatawan dan masyarakat setempat serta mengurangi dampak negatif bencana bagi
pariwisata.
Menyertakan mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata merupakan hal yang penting untuk
meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan wisatawan serta mengurangi dampak negatif bencana
bagi pariwisata. Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pengelola tempat wisata dan industri
pariwisata lainnya dalam hal ini, untuk menyertakan aspek mitigasi bencana dalam perencanaan
pariwisata seperti dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dan fasilitas, pembuatan rencana
tanggap darurat, serta sosialisasi kepada masyarakat setempat dan wisatawan. Hal ini dapat
membantu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan mengurangi risiko yang
ditimbulkan oleh bencana.
Mari kita kita berkunjung ke Manado Sulawesi Utara, wisata nyaman bagi siapa saja, menyenangkan
dan aman.

Anda mungkin juga menyukai