Makalah Evaluasi KLP 4
Makalah Evaluasi KLP 4
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Yedit jon luminda A42121050
Hikma A42121110
Sigit Dwi Guntoro A42121015
Aulia Vandana A42121055
Moh.Rizaldi A42121145
Charlos Kurniawan A42119162
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah tentang “Tata Cara Pengambilan Keputusan”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rahmah,S.Pd.,M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Penjas dan Olahraga, serta pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis
dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada Dosen pengampu mata
kuliah kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Kelompok 3
Maret 2024
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................................................1
Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................................................2
A. Definisi Pengambilan Keputusan..........................................................................................................2
B. Gaya Pengambilan Keputusan..............................................................................................................2
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan................................................................................................4
D. Proses Pengambilan Keputusan............................................................................................................4
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan..........................................................................4
F. Perubahan dalam Keputusan..................................................................................................................5
G. Kualitas Keputusan...............................................................................................................................6
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi................................................................................6
I. Risiko Keputusan....................................................................................................................................7
J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan...............................................7
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan,
proses dan keluaran atau hasil, maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran
evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses dan keluaran atau hasil
pembelajaran.Terkait dengan ketiga jenis evaluasi pembelajaran tersebut, dalam
praktekpembelajaran secara umum pelaksanaan evaluasi pembelajaran menekankan pada
evaluasi proses pembelajaran atau evaluasi manajerial, dan evaluasi hasil belajar atau
evaluasi substansial. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dalam pelaksanaan
pembelajaran kedua jenis evaluasi tersebut merupakan komponen sistem pembelajaran
yang sangat penting.Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya dipergunakan sebagai
bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju ke perbaikan kualitas
hasil pembelajaran. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat makalah ini dengan
judul ”Langkah-langkah Pengembangan Alat Evaluasi Aspek Sikap”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi?
2. Apa pengertian evaluasi aspek sikap?
3. Apa langkah penyusunan alat evaluasi?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan sistem yang Pembelajaran Berbasis
Kompetensi merupakan wujud pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi sebagai (currículum
in action). Salah satu rangkaian pembelajaran berbasis kompetensi pelaksanaan adalah evaluasi
pembelajaran berbasis kompetensi.Terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan
keluaran/hasil; maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi pembelajaran,
yaitu evaluasi masukan, proses dan keluaran atau hasil pembelajaran.
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk. (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternativekeputusan.
Guba dan Lincoln (Hamid Hasan, 1988) mendefinisikan evaluasi itu merupakan suatu proses
memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu yang
dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui
kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan
tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut. Zainul dan
Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan
keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik
yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
2
Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi
merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui
keefektifan pembelajaran.
Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki
dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, Anda sering mendengar
bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes
tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan
bagian dari sistem evaluasi itu sendiri.Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evaluasi
pengelolaan.pembelajaran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi
pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang
dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar siswa.
1.Pengertian
3
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap-tahap pengambilan keputusan yaitu:
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk
dimengerti.
b. membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas
dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan
gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.
4
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
5
anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya. Pengalaman juga dapat
dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi.
a. Incremental change
b. Turbulence change
Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke
depan dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan prediksi juga
menjadi bagian yang dilakukan hasilnya.
6
G. Kualitas Keputusan
Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan
proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasil
keputusan yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara
maksimal serta dinilai secara maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai
untuk bidang ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus
berlandaskan pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan
maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap berada pada koridor
ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud guna menghindari terjadinya
tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi keputusan itu nantinya.
Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut tidak
bergerak atau juga tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai dengan
garisnya. Dan ini berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara
profesionalisme.
Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek
dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang
mungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset
terlebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa
metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah yang
mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan keputusan dengan asumsi
bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya), metode maximax
(proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan hasil yang paling
7
optimistis dengan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin (proses
pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling besar),
metode regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil keputusan yang
maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya), metode
realisme (proses pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax dan
maximin).
I. Risiko Keputusan
8
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap
keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang
sifatnya menghindari resiko yang akan timbul Jika keputusan diaplikasikan. Secara
umum pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya
disebut dengan safety player. Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit
menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. Namun
yang harus kita pahami bahwa hampir semua investor adalah bertipe penghindaran risiko,
dalam artian mereka tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk
kerugian yang akan timbul di kemudian hari.
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu
menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan.
Namun bagi mereka yang menganut karakteristik seperti ini dengan kecenderungan
kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia
tidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang
dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia
semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan
diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan mempengaruhi besar
terhadap setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula
yang membuat mereka karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan
cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker atau juga risk lover adalah
mental yang dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para pemberontak
dimana mereka mau besusah-payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan
setelah itu yaitu berupa kemenangan.
Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang paling begitu
mendominasi Jika dilihat dari segi kedekatannya dengan risiko, tapi jika dikaitkan dengan
ruang lingkup aktivitas bisnis maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker
9
cenderung lebih berani dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan
keputusan yang dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh perhitungan bukan hanya
sekedar spekulasi saja.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir kritis dan
dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan keputusan
merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat
menganalisis setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada
sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan secara menyeluruh agar
bisa mengambil keputusan.
B. SARAN
Dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar untuk mengetahui maksud dari
ruang kelas, serta diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa untuk mengamalkan
ilmu yang telah diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan
belajar mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan
datang.
11
DAFTAR PUSTAKA
FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja.s.l.,Mitra Wacana
Media,2016.
Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo.
SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusan.s.l.,Deepublish,2018.
Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository,2011.
http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html
https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan-
keputusan/
https://feelinbali.blogspot.com/2013/09/manajemen-pengambilan-keputusan.html
12