Askep Isolasi Sosial
Askep Isolasi Sosial
Disusun Oleh :
Amanda Bulamei
22210004
Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester pada mata kuliah
keperawatan jiwa yang dibimbing oleh dosen Ns.Noifke Kaghoo,S.Kep.,M.Kes
B. Masalah Utama
Isolasi Sosial
2. Rentang Respon
a) Adaptif
Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma
sosial dan kultural dimana individu tersebut menjelaskan
masalah dalam batas normal.
1) Menyendiri (Solitude)
Respons yang dibutuhkan seseorang untuk
merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan
sosialnya dan merupakan suatu cara mengevaluasi diri
dan menentukan langkah berikutnya
2) Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide-ide pikiran dan perasaan dalam
hubungan sosial
3) Bekerjasama (Mutuality)
Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana
individu tersebut mampu untuk saling memberi dan
menerima, merupakan kemampuan individu yang saling
membutuhkan satu sama lain
4) Interdependen
Kondisi saling tergantung antara individu dengan
orang lain dalam membina hubungan interpersonal
b) Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang dilakukan individu
dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-
norma sosial dan kebudayaan suatu tempat.
1) Menarik diri
Seseorang yang mengalami kesulitan dalam
membina hubungan secara terbuka dengan orang lain,
merupakan gangguan yang terjadi apabila seseorang
memutuskan untuk tidak berhubungan dengan orang lain
untuk mencari ketenangan sementara waktu
2) Ketergantungan (Dependen)
Terjadi bila individu gagal mengembangkan rasa
percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara
sukses sehinggan tergantung dengan orang lain
3) Curiga
Seseorang gagal mengembangkan rasa percaya
terhadap orang lain
4) Manipulasi
Seseorang yang mengganggu orang lain sebagai
objek individu, hubungan terpusat pada masalah
pengendalian dan berorientasi pada diri sendiri atau pada
tujuan, bukan berorientasi pada orang lain sehingga tidak
dapat membina hubungan sosial secara mendalam
5) Impulsif
Ketidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak
mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat diandalkan,
mempunyai penilaian yang buruk dan cenderung
memaksakan kehendak
6) Narcissisme
Harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, memiliki sikap
egosentris, pencemburu dan marah jika orang lain tidak
mendukung.
3. Tanda dan Gejala
Menurut Purba, dkk. (2008) tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat
ditemukan dengan
wawancara, adalah:
a) Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang
lain
b) Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
c) Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti dengan
orang lain
d) Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
e) Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
f) Pasien merasa tidak berguna
g) Pasien dak yakin dapat melangsungkan hidup
i. Tidak dapat membina hubungan baik dengan orang lain
Mondar-mandir, melakukan gerakan berulang/sikap
mematung
4. Mekanisme Koping
Individu yang mengalami respon sosial maladaptif, menggunakan
berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas. Mekanisme
tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik.
Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian antisosial
antara lain :proyeksi, merendahkan orang lain. Koping ini berhubungan
dengan gangguan kepribadian ambang : formasi reaksi, isolasi, idelisasi
orang lain dan merendahkan orang lain.
Menurut Stuart, Individu yang mengalami respon sosial maladaptif
menggunakan berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas.
Mekanisme tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang
spesifik yaitu sebagai berikut:
1. Proyeksi merupakan Keinginan yang tidak dapat ditoleransi,
mencurahkan emosi kepada orang lain karena kesalahan
sendiri.
2. Isolasi merupakan perilaku yang menunjukan pengasingan diri
dari lingkungan dan orang lain.
3. Spiliting atau memisah merupakan kegagalan individu dalam
menginterpretasikan dirinya dalam menilai baik buruk
D. Efek Masalah
Perilaku isolasi sosial : menarik diri dapat berisiko terjadinya perubahan
persepsi sensori halusinasi. Perubahan persepsi sensori halusinasi adalah
persepsi sensori yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi
sensori yang tidak sesuai dengan realita/kenyataan seperti melihat bayangan
atau mendengarkan suara-suara yang sebenarnya tidak ada.
Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca
indera, di mana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang dapat
disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, organik atau histerik.Halusinasi
merupakan pengalaman mempersepsikan yang terjadi tanpa adanya stimulus
sensori eksternal yang meliputi lima perasaan (pengelihatan, pendengaran,
pengecapan, penciuman, perabaan), akan tetapi yang paling umum adalah
halusinasi pendengaran.