Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 1

Sumarni Ismail (22210063)


Meivi P.O Lengkede (22210040)
Fitria Ningsi Umar (22210025)
Andien Nacwa Putri (22210006)
Nadya Datu (22210043)
Hak kewajiban dan
Tanggung Jawab Perawat
Menurut Undang-Undang
Apa itu
Hak dan
Kewajiban ?
 Hak  Kewajiban
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah kewajiban adalah sesuatu yang wajib untuk dilaksanakan.
hak memberi kekuasaan tertentu untuk mengontrol situasi. Kewajiban dalam etika keperawatan adalah sebuah
Hak merupakan keuntungan terhadap sesuatu, dimana tanggung jawab baik dari seorang perawat maupun pasien
seseorang mempunyai hak terhadapnya, seperti kekuasaan untuk melakukan sesuatu yang memang harus
dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang dilaksanakan agar dapat pertanggung jawabkan sesuai
berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dengan hak-haknya.
dipandang dari sudut hukum dan pribadi (C.Fagin,1975). Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hak kewajiban sempurna yang selalu berkaitan dengan hak
adalah sesuatu hal yang benar,kewenangan, kekuasaan orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait
untuk berbuat sesuatu,kekuasaan yang benar atas sesuatu dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai
atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak sempurna
berdasarkan moral. Setiap orang berhak mendapatkan hak
setelah memenuhi kewajiban.
Hak dan
Kewajiban Perawat

Berdasarkan Undang-undang
nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit pasal 32 hak dan kewajiban
perawat yaitu :
Hak Perawat
01 Perawat berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

Perawat berhak atas privacy (berhak menuntut,

02 apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien


atau profesi lain dengan ucapan atau tindakan
yang melecehkan profesi).

03 Perawat berhak untuk mendapatkan imbalan atas jasa


profesi berdasarkan peraturan yag berlaku di rumah sakit.

Perawat berhak atas informasi/pemberitahuan pasien


04 yang tidak puas terhadap pelayanan keperawatan.
Kewajiban Perawat

Perawat wajib dalam pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung jawab


yang bersumber dari kebutuhan akan keperawatan individu, dan keluarga.
01

Perawat wajib mematuhi ketentuan – ketentuan sebagai kebijaksanaan yang digariskan


oleh instansi atau pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
02

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan


dengan tugas yang dipercayakan kepadanya.
03

Perawat wajib melaksanakan tugasnya bagi individu, keluarga, masyarakat & dilandasi
dengan rasa tulus ikhlas sesuai martabat & tradisi luhur keperawatan.
04
Hak dan
kewajiban
Pasien
Hak Pasien
Memperoleh informasi mengenai tata tertib yang
01 berlaku di Rumah Sakit.

Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan


02 keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.

Memperoleh layanan yang manusiawi, jujur dan tanpa


03
diskriminasi.

04 Memperoleh layanan yang efektif dan


efesien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
Kewajiban Pasien
Pasien dan keluarga wajib untuk
mentaati segala peraturan dan tata
tertib yang berlaku di RSUD

Wajib memberikan informasi dengan jujur


Pasien dan atau penanggungnya
dan selengkapnya tentang penyakit yang
berkewajiban menyetujui informasi
diderita kepada dokter yang merawat.
dan menaati persetujuan yang telah
dibuatnya.

Pasien wajib beritikad baik kepada dokter,


tenaga kesehatan dan seluruh staf RSUD.
Jenis-jenis
Hak dan
kewajiban I. Jenis-jenis Hak
Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu :
 Hak Kebebasan
 Hak Kesejahteraan
 Hak legislalif
II. Jenis-jenis kewajiban
Kewajiban yang merupakan suatu tindakan
yang harus dikerjakan dandiselesaikan memiliki
beberapa jenis. Menurut George Nathaniel Curzon,
kewajiban dibagi menjadi lima jenis, yaitu :
 Kewajiban Mutlak
 Kewajiban Publik
 Kewajiban Positif dan Negatif
 Kewajiban Umum dan Khusus
 Kewajiban Primer
Peran
Hak dan Kewajiban
Amelia (2013) dalam Massa Kartini (2018), menyatakan dalam prinsip etika keperewatan, hak perawat dan
pasien memiliki peranan atau manfaat yang sangat penting dalam dunia keperawatan. Berikut adalah peran hak
dan kewajiban, yaitu :

Mencegah konflik antara perawat dan pasien. Artinya dengan adanya hak
dan kewajiban yang dilindungi oleh ketentuan hikum termasuk juga etika keperawatan maka
perawat dan pasien tidak bisa berbuat semaunya sendiri

Pembenaran pada suatu tindakan. Maksudnya, hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
perawat maupun pasien sebenarnya membenarkan tindakan yang telah dilakukan
sebelumbya (kewajiban).

Menyelesaikan perselisihan. Jika terjadi perselisihan antara pasien dan parawat termasuk
dangan institusi sekalipun, prinsip hak dan kewajiban yang dilindungi oleh ketentuan hukum
dapat menjadi pedoman penyelesainannya.
Tanggung jawab perawat yang menjalankan profesinya

Tanggung sebagai pelayanan praktik mandiri perawat, sebagaimana telah


diatur dalam Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21 dan Pasal 22 Undang-
Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, mengenai

Jawab syarat-syarat izin praktik mandiri perawat, sehingga jika terjadi


suatu kesalahan/ kelalaian, maka perawat harus bertanggung
jawab langsung kepada pasien. Pelayanan perawatan harus

Perawat
dilakukan melalui prosedur sesuai standar keperawatan, standar
profesi, standar prosedur operasional dan ketentuan peraturan
perundangundangan.( Mustikasari, 2008)
1. Tanggung Jawab Hukum Perawat Terhadap Hak- Hak
Klien Dalam Upaya Pelayanan Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit
Tanggung jawab hukum perawat dapat ditinjau dari
pembidangan hukum itu sendiri. Bila ditinjau berdasarkan Hukum
Administrasi Negara maka tanggung jawab hukum itu akan
bersumber pada masalah kewenangan yang dimilikinya. Bila
tanggung jawab hukum itu berdasarkan hukum perdata maka unsur
terkait adalah ada tidaknya suatu perbuatan melawan hukum atau
wan prestasi dan bila bersumber pada hukum pidana maka
unsurnya adalah ada tidaknya suatu kesalahan terhadap perbuatan
yang harus atau tidak seharusnya dilakukan berdasarkan hukum
tertulis maupun tidak tertulis.( Arrie Budhiartie, 2009)
Sementara tanggung jawab dalam katagori wanprestasi apabila terpenuhi unsur-unsur wanprestasi
dalam Pasal 1234 KUHPerdata. Tanggung jawab perawat bila dilihat dari ketentuan dalam KUHPerdata
maka dapat dikatagorikan ke dalam 4 (empat) prinsip sebagai berkut:

1. Tanggung jawab langsung 3. Tanggung jawab dengan asas


berdasarkan Pasal 1365 BW dan zaakwarneming berdasarkan Pasal
Pasal 1366 BW
S 1354 BW

T
W
2. Tanggung jawab dengan asas
respondeat superior atau let's the
O 4. Tanggung jawab karena gugatan
wanprestasi berdasarkan Pasal 1234
master answer maupun khusus di
BW.
ruang bedah dengan asas the captain
of ship melalui Pasal 1367 BW
2. Akibat Hukum Apabila
Tidak Terpenuhi
Tanggung Jawab Hukum
Perawat Terhadap Hak-
Hak Klien Di Rumah
Sakit

LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
Akibat yang mungkin timbul karena kurang disiplinnya penerapan standar prosedur operasional, Standar
pelayanan, dalam upaya pelayanan asuhan keperawatan tehadap klien di rumah sakit, misalnya:

01 03
Terjadi komplikasi Terjadi malpraktek
yang berujung Terjadi perdagangan
penyakit akibat perawat
kecacatan atau organ, apabila disalah
tidak melaksanakan
standar prosedur kematian akibat gunakan oleh pihak
operasional informasi ataupun in- yang mengharapkan
form consent tidak di- keuntungan dari
laksanakan sesuai kondisi klien
SPO.

02
Hak dan Kewajiban Menurut Undang-
Undang
Pengertian Hukum Kesehatan menurut berbagai sumber yaitu :

1. UU RI NO. 23/1992 tentang Kesehatan


Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum
yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan/pelayanan kesehatan. Hal tersebut
menyangkut hak dan kewajiban menerima pelayanan
kesehatan (baik perorangan dan lapisan masyarakat)
maupun dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam
segala aspeknya, organisasinya, sarana, standar pelayanan
medik dan lain-lain.
2. Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
(PERHUKI)
Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum
yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hukum kesehatan
mencakup komponen komponen–komponen hukum bidang
kesehatan yang bersinggungan satu dengan lainnya, yaitu Hukum
Kedokteran/Kedokteran Gigi, Hukum Keperawatan, Hukum
Farmasi Klinik, Hukum Rumah Sakit, Hukum Kesehatan
Masyarakat, Hukum Kesehatan Lingkungan dan sebagainya
(Konas PERHUKI, 1993).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai