Askep Halusinasi
Askep Halusinasi
Disusun Oleh :
Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester pada mata kuliah
keperawatan jiwa yang dibimbing oleh dosen Ns.Noifke Kaghoo,S.Kep.,M.Kes
A. Pengertian
Merupakan salah satu dari gangguan jiwa dimana seseorang tidak mampu
membedakan antara kehidupan nyata dengan kehidupan palsu. Dampak yang
muncul dari pasien dengan gangguan halusinasi mengalami panik, perilaku
dikendalikan oleh halusinasinya, dapat bunuh diri atau membunuh orang, dan
perilaku kekerasan lainnya yang dapat membahayakan dirinya maupun orang
disekitarnya.
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien
dengan gangguan jiwa, halusinasi sering diidentikkan dengan skizofrenia.
Dari seluruh klien skizofrenia sebagian besar diantaranya mengalami
halusinasi. Gangguan jiwa lain yang juga disertai dengan gejala halusinasi
adalah gangguan manik depresif dan delerium. Halusinasi merupakan
gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya
tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar.
Suatu penghayatan yangdialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa
stimulus eksteren persepsi palsu.
B. Masalah Utama
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi
D. Efek Masalah
Halusinasi dapat menjadi suatu alasan mengapa pasien melakukan
tindakan perilaku kekerasan karena suara-suara yang memberinya perintah
sehingga rentan melakukan perilaku yang tidak adaptif. Perilaku kekerasan
yang timbul pada pasien skizofrenia diawali dengan adanya perasaan tidak
berharga, takut dan ditolak oleh lingkungan sehingga individu akan menyingkir
dari hubungan interpersonal dengan orang lain. Efek masalah yang dapat terjadi
pada klien dengan masalah utama gangguan sensori persepsi: halusinasi, antara
lain:
1. Gangguan dalam hubungan dan interaksi sosial
2. Tindakan menyakiti diri sendiri dan orang lain
3. Percobaan bunuh diri
Tujuan khusus : SP 2
Setelah dilakukan asuhan Pasien Mengevaluasi kemampuan pasien dalam
keperawatan diharapkan: mengontrol halusinasi dengan menghardik, melatih pasien
1. pasien menunjukkan mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
ekspresi wajah yang dengan orang lain, dan menganjurkan pasien memasukkan
bersahabat dalam jadwal kegiatan harian.
2. menunjukkan rasa
senang, ada kontak SP 3
mata, mau berjabat Pasien Mengevaluasi kemampuan pasien mengontrol
tangan, mau halusinasi yaitu dengan cara menghardik dan ngobrol,
menyebutkan nama, melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan
mau menjawab melakukan kegiatan, dan memotivasi pasien memasukkan
salam, jadwal harian.
SP 4
Pasien Mengevaluasi kemampuan pasien mengontrol
halusinasi yaitu dengan cara menghardik dan ngobrol serta
kegiatan teratur, memberikan pendkes tentang minum obat
secara teratur, dan memotivasi pasien memasukkan dalam
jadwal harian