Zulfikri Hakim - C1M022028 (KESTAN) (Revisi fIX)
Zulfikri Hakim - C1M022028 (KESTAN) (Revisi fIX)
Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2024
BAB 1 PENDAHULUAN
Tanah merupakan media tanam yang paling utama dalam kegiatan Pertanian.
Karena itu perlu diketahui berbagai macam sifat kimia dan fisika tanah, terutama
kandungan hara yang terdapat dalam tanah tersebut. Di samping jumlah unsur hara
yang tersedia terbatas, proses penyediaan unsur hara secara alami juga
membutuhkan waktu yang lama. Laju penyerapan unsur hara dari dalam tanah
lebih tinggi dari pada laju penyediaan unsur hara secara alami pada lahan- lahan
budidaya pertanian. Untuk memperoleh produksi yang tinggi dan waktu yang lebih
cepat karena tuntutan memenuhi kebutuhan, alam tidak mampu memenuhi
kebutuhan tanaman secara alami. Oleh karena itu pada lahan-lahan budidaya
pertanian membutuhkan masukan unsur hara dari luar berupa pupuk. Melalui
industri-industri pupuk, kebutuhan unsur hara tanaman dapat dipenuhi. Lahan-
lahan budidaya pertanian yang kurang subur dapat menghasilkan produksi atau
panen yang optimal dengan pengaturan unsur hara melalui pemupukan.
Untuk dapat mengetahui secara cepat kandungan hara didalam tanah dapat
digunakan seperangkat alat Pengujian tanah yang merupakan bagian dari evaluasi
kesuburan tanah dan pembuatan rekomendasi pemupukan. Tindakan evaluasi atas
status kesuburan untuk menilai dan memantau kesuburan tanah sangat penting
dilakukan agar dapat mengetahui unsur hara yang menjadi kendala bagi tanaman.
Penilaian status kesuburan tanah dapat dilakukan melalui pendekatan uji tanah di
mana penilaian dengan menggunakan metode ini relatif lebih akurat dan cepat.
Pengukuran sifat-sifat kimia tanah sebagai parameter kesuburan tanah kemudian
ditetapkan dalam kriteria kesuburan tanah.Pupuk yang diberikan pada tanaman
harus tepat sasaran, efektif dan efisien, maka rekomendasi pemupukan yang
berimbang disusun berdasarkan status hara di dalam tanah yang diketahui melalui
teknik uji tanah. Konsep rekomendasi pemupukan spesifik lokasi yang menunjang
penerapan pemupukan berimbang berdasar uji tanah memerlukan data analisis
tanah salah satunya dengan perangkat uji pupuk(PUP)
Perangkat uji pupuk adalah alat untuk mengukur standar kualitas dan kadar
hara yang tidak sesuai pada produk pupuk yang beredar di lapangan. Pupuk yang
tidak memenuhi persyaratan bukan hanya merugikan pembeli, tetapi juga
menurunkan produksi pertanian dan mencemari lingkungan.Salah satu inovasi
cara menilai kualitas pupuk di lapangan hasil pengembangan Balai Penelitian
Tanah adalah Perangkat Uji Pupuk (PUP) untuk mengetahui mutu pupuk secara
cepat di lapangan. PUP merupakan penyederhanaan dari analisis pupuk di
laboratorium. Oleh karena itu, hasil analisis pupuk dengan PUP tidak persis seperti
hasil analisa di laboratorium, tetapi merupakan estimasi pengukuran kuantitatif
dalam selang nilai tertentu.
Perangkat uji pupuk adalah suatu. alat analisis kadar hara secara langsung
di lapangan dengan relatif cepat, mudah, murah dan efisien. PUP ini dirancang
untuk mengukur kadar pH, N, P, dan K pada tanah. Satu unit PUP terdiri dari satu
paket bahan kimia dan alat ekstraksi kadar N, P dan K ; bagian warna untuk
penetapan kadar N, P, dan K ; buku petunjuk dan rekomendasi untuk padi sawah
; bagan warna daun (Indriana et al., 2020)
Pupuk fosfat di alam mengandung unsur fosfor (P) merupakan dua unsur
makro (nitrogen dan kalium) dan dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Kadar
P dalam tanah rendah, maka tanaman diharapkan respon terhadap pemupukan P
karena unsur P tersedia dalam tanah menjadi faktor pembatas pertumbuhan
tanaman. Pemberian pupuk fospor (P) diharapkan dapat meningkatkan biomas
batang, kadar gula brix dan biji sorgum yang tinggi sebagai bahan pangan, dan
pakan ternak serta biofuel dari berbagai varietas. Apabila tanaman kekurangan P
pertumbuhan tanaman akan terganggu dan berdamapak pada produksi suatu
tanaman (Suwardi et al., 2021)
Kalium (K) mempunyai valensi satu dan diserap dalam bentu ion K+
(Rinsema, 1983). Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam
sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem (Afandie & Nasih,
2002). Kalium mempunyai pengaruh sebagai penyeimbang keadaan bila tanaman
kelebihan nitrogen. Unsur ini meningkatkan sintesis dan translokasi karbohidrat,
sehingga meningkatkan ketebalan dinding sel dan kekuatan batang. Kalium juga
dapat meningkatkan kandungan gula (Hafsi et al., 2014). Kalium terdapat di dalam
tanaman berupa kation K+ yang berperan penting bagi proses respirasi dan
fotosintesis. Kalium juga dapat meningkatkan kandungan gula.(Fidiansyah et al.,
2021)
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
jernih pupuk
6. Kadar (%) K2O sampel pupuk dibaca pada tabel yang sebaris
dengan jumlah tetes ekstrak yang diperlukan untuk
menghasilkan endapan putih.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Pada praktikum pengujian kualitas pupuk ini digunakan tiga jenis pupuk
yaitu pupuk urea ,SP36,dan pupuk KCl.Uji kandungan hara N ditentukan pada
jenis pupuk urea,fospor pada jenis pupuk SP36,dan Kalium pada jenis pupuk
KCl.Pupuk Urea merupakan pupuk tunggal yang mengandung nitrogen (N) tinggi
sebesar 45-46%. Pupuk ini memiliki rumus kimia CO(NH2)2, sekitar 46 kg
nitrogen terkandung dalam 100 kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi
tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sebab
unsur nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan
lebih banyak klorofil. Pupuk urea memiliki sifat mudah terlarut sehingga unsur
yang dibutuhkan oleh tanaman dapat cepat tersedia. Namun, karena sifat ini ada
beberapa kerugian jika diaplikasikan di permukaan dan tidak dimasukkan ke
dalam tanah misalnya terdapat kehilangan nitrogen ke udara yang dapat mencapai
40%.Pupuk SP-36 (super phosphate) atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia.
Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam
dan mengandung fosfor sekitar 36 % dalam bentuk P2O5 (fosfat)..Pupuk SP-36
cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman karena reaksi kimia yang cukup
lambat dan meningkatkan kandungan unsur hara phospor pada tanaman. Pupuk
SP-36 digunakan oleh petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah,
memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat
pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel
perkebunan dan hortikultura yang lebih banyak Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi
mineral kalium dan mengandung sekitar 60 % Kalium dalam bentuk K2O.
Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Jenis pupuk yang mudah larut dalam air,
sehingga mudah diserap oleh tanaman. Pupuk ini dapat meningkatkan daya tahan
tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan. Unsur klorida yang
terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan
kentang. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan karena seluruh
unsur penyusun pupuk KCL dapat larut dalam air dan larutan asam sitrat yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu pada pupuk N dimana urea
putih yang mengandung 10% nitrogen dan urea merah muda yang mengandung
lebih dari 40% nitrogen memiliki perbedaan signifikan dalam pengaruhnya
terhadap produktivitas pertanian dan pertumbuhan tanaman.Urea putih dengan
kandungan nitrogen 10% dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman
dengan cara memenuhi kebutuhan nitrogen yang lebih sedikit. Namun, kandungan
nitrogen yang relatif rendah dalam urea putih dapat mengakibatkan kekurangan
nitrogen pada tanaman jika dosis yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Kekurangan nitrogen dapat mengganggu proses fotosintesis dan
menghasilkan klorofil yang lebih sedikit, sehingga dapat mengurangi
produktivitas pertanian. Untuk hasil P
= 5% P2O5, pupuk tersebut menyediakan fosfor yang cukup bagi tanaman,
mempengaruhi produktivitas pertanian secara positif. Dengan adanya fosfor yang
memadai, tanaman memiliki akses yang lebih baik terhadap nutrisi dan air dalam
tanah, meningkatkan kemampuan mereka untuk tumbuh dengan optimal. Tanaman
yang mendapatkan suplai fosfor yang cukup cenderung memiliki hasil panen yang
lebih melimpah dan berkualitas. Selain itu, fosfor juga berperan dalam proses
fotosintesis dan transfer energi dalam tanaman, yang memberikan dukungan vital
bagi pertumbuhan dan metabolisme tanaman secara keseluruhan. Secara
keseluruhan, hasil P: 5% P2O5 dalam pupuk dapat meningkatkan produktivitas
pertanian dengan merangsang pertumbuhan tanaman yang sehat, meningkatkan
produksi buah dan biji,serta memberikan ketahanan terhadap stres lingkungan.
Dengan memberikan nutrisi yang cukup kepada tanaman, pupuk tersebut
membantu petani untuk mencapai hasil panen yang optimal dan meningkatkan
kesejahteraan pertanian secara keseluruhan. Untuk K = Ekstrak pupuk 4,5 mL 15%
K2O menunjukkan bahwa ekstrak pupuk tersebut mengandung kalium oksida
(K2O) sebesar 15%. Ketersediaan kalium yang memadai dalam tanah dapat
meningkatkan produktivitas pertanian dengan berbagai cara.
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Arisanti, D. (2021). Ketersedian Nitrogen Dan C-Organik Pupuk Kompos Asal Kulit Pisang
Goroho Melalui Optimalisasi Uji Kerja Kultur Bal. Jurnal Vokasi Sains Dan Teknologi,
1(1), 1–3. https://doi.org/10.56190/jvst.v1i1.1
Fidiansyah, A., Sudirman Yahya, & Suwarto. (2021). Pengaruh Pupuk Anorganik dan Organik
terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Umbi serta Ketahanan terhadap Hama pada
Bawang Merah. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 49(1),
53–59. https://doi.org/10.24831/jai.v49i1.33761
Indriana, K. R., Hadi, R. A., & Juliana, D. (2020). Pengujian Unsur Hara Dan pH Tanah Sawah
Melalui Metode PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) Dikelompok Tani Medar Rahayu
Desa Citaleus Tridarma,3(1), 129–135.
http://iocscience.org/ejournal/index.php/abdimas/article/view/735
Purba, T., Situmeang, R., & Rohman, H. F. (2021). Pemupukan dan Teknologi Pemupukan. In
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Suwardi, F., Efendi, R., & Suriani, F. (2021). Aplikasi Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan,
Hasil Biji, dan Gula Brix Tanaman Sorgum. Agriprima : Journal of Applied Agricultural
Sciences, 5(1), 8–17. https://doi.org/10.25047/agriprima.v5i1.372
LAMPIRAN