Bagian II
Bagian II
terhadap total investasi besar sebab tahap ini pemerintah harus menyediakan
daerah, hal tersebut berkaitan pada UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 49:
(APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan
2) Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam
3) Besaran anggaran kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
maka hal tersebut tersebut dihitung dari seberapa besar pengeluaran yang telah
dilakukan pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk
sangat dibutuhkan, sesuai dengan peranan pemerintah yaitu alokasi, distribusi dan
stabilisasi. Peranan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi jika tujuan
tergantung banyak faktor. Salah satunya adalah jumlah pajak yang diterima. Pajak
memenuhi salah satu hak dasar untuk memperoleh pelayanan kesehatan berupa
1) Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, oleh karena itu
komponen utama dalam lingkaran setan kemiskinan. Salah satu cara untuk
mempunyai efek multiplier terhadap ekonomi makro riil dalam pergerakan jangka
Peranan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi jika tujuan pembangunan
yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu tergantung banyak faktor. Salah
satunya adalah jumlah pajak yang akan diterima. Pajak yang diterima pemerintah
pembangunan telah ada konsensus bahwa laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
tidak hanya berdampak buruk terhadap supply bahan pangan, namun juga semakin
daya manusia. Menurut Maier di kutip dari Kuncoro, (1997) jumlah penduduk dalam
menekan angka kemiskinan. Sedangkan Dumairy, (1996: 68) menyatakan disisi lain,
jumlah penduduk yang besar dan dengan pertumbuhan yang tinggi, dinilai hanya
yang lebih baik karena mengurangi tabungan rumah tangga dan juga negara. Di
samping itu, jumlah penduduk yang terlampau besar akan menguras kas pemerintah
ekonomi dan sosial bagi generasi baru. Melonjaknya beban pembiayaan atas
berpengaruh positif dan dapat juga negatif, pengaruh tersebut tergantung pada
penduduk ini bisa berakibat positif dan bisa pula berakibat negatif. Pertumbuhan
kebutuhan konsumsi hasil produksi. Menurut teori Malthus dalam Todaro, (2006)
bahwa jumlah populasi di suatu negara akan meningkat sangat cepat menurut deret
ukur. Sementara itu, karena adanya proses pertambahan hasil yang semakin
berkurang dari suatu faktor produksi yang jumlahnya tetap, yaitu tanah, maka
dalam bentuk skripsi. Penelitian tersebut telah mendasari pemikiran penulis dalam
ini menggunakan Alat Analisis Jalur dengan Persamaan Regresi. Hasil penelitian
2) Penelitian yang dilakukan oleh Sitti Maulidya (2015) dengan judul “Analisis
Barat”. Penelitian ini menggunakan Alat Analisis statistik yaitu 2SLS (2 Stage
Least Square) dimana metode ini malalui dua tahap regresi dengan
untuk setiap persamaan dalam satu sistem (model) tanpa memberikan pengaruh
yang jelek pada persamaan lain dalam sistem (model). Hasil penelitian
tahun, dan pengeluaran pemerintah time lag 2 tahun tidak berpengaruh terhadap
3) Penelitian yang dilakukan oleh Irhamini (2017) dengan judul “Pengaruh Jumlah
4) Penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Dwi Rahmwati (2017) dengan judul
5) Penelitian yang dilakukan oleh Deris Desmawan (2016) dengan judul “Analisis
Variable Teknik
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
Penelitian Analisis
Pengaruh
1)Penganggura Hasil penelitian
Pengangguran
n (X1) menunjukan bahwa
Pengeluaran Teknik
2)Pengeluaran Pengeluaran
Pemerintah Analisis
Listyaningrum Pemerintah Pemerintah dan
dan Jumlah Regresi
Kusuma (X2) pengangguran
Penduduk Linier
1 Wardani 3)Jumlah berpengaruh signifikan
Terhadap Berganda
(2013) Penduduk (X3) terhadap Kemiskinan.
Kemiskinan atau
4)Kemiskinan Sedangkan Jumlah
Kab/Kota di Ordinary
(Y) Penduduk tidak
Jawa Tengah Least Square
berpengaruh signifikan
Tahun 2006-
terhadap kemiskinan.
2010
Hasil penelitian
1) Pengeluaran menunjukan bahwa
Teknik
pemerintah Pengeluaran
Analisis
tahun t (X1) pemerintah,
2SLS2SLS (2
2) Pengeluaran pengeluaran
Stage Least
Pemerintah pemerintah time lag 1
Analisis Faktor- Square)
tahun t-1 (X2) tahun, dan
Faktor Yang dimana
3) Pengeluaran pengeluaran
Mempengaruhi metode ini
Sitti Maulidya Pemerintah pemerintah time lag 2
2 Tingkat malalui dua
(2015) tahun t-2 (X3) tahun tidak
Kemiskinan di tahap regresi
4) Investasi (X4) berpengaruh terhadap
Provinsi dengan
5) Pertumbuhan pertumbuhan ekonomi,
Sulawesi Barat menggunakan
Ekonomi (Y1) sedangkan
metode OLS
6) Kesempatan pertumbuhan ekonomi
(Ordinary
Kerja (Y2) berpengaruh negatif
Least
7) Kemiskinan dan signifikan
Square).
(Y3) terhadap tingkat
kemiskinan.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
Analisa
1) Jumlah variabel jumlah
Pengaruh
Penduduk Teknik penduduk dan
Jumlah
(X1) Analisis pengangguran
Penduduk,
2) Penganggura Regresi berpengaruh positif
Pengangguran
Irhamini n (X2) Linier dan signifikan
3 dan
(2017) 3) Pengeluaran Berganda terhadap kemiskinan.
Pengeluaran
Pemerintah atau Sedangkan variabel
Pemerintah
(X3) Ordinary pengeluaran
terhadap
4) Kemiskinan Least Square pemerintah
Kemiskinan di
(Y) berpengaruh negatif
Indonesia
dan signifikan
terhadap kemiskinan
20
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
variabel jumlah
Analisa penduduk mempunyai
Pengaruh pengaruh negatif dan
Jumlah 1)Jumlah
signifikan terhadap
Penduduk, Penduduk (X1)
Tingkat 2)Tingkat kemiskinan. Variabel
Pendidikan Pendidikan pendidikan (rata-rata
Kurnia Dwi dan Tingkat (X2) Alat Analisis lama sekolah)
4 Rahmwati Pengangguran 3)Tingkat Random mempunyai pengaruh
(2017) terhadap Penganggura Effect Model negatif dan signifikan
Kemiskinan di n (X3) terhadap kemiskinan.
Daerah 4)Kemiskinan
Variabel
Istimewa (Y)
Yogyakarta pengangguran
Periode 2006- mempunyai pengaruh
2013 positif dan tidak
signifikan terhadap
kemiskinan.