Anda di halaman 1dari 35

Efektivitas Penggunaan Handphone Dan Pengaruhnya Bagi

Kesehatan Mata Melalui Kontrol SMAN 1 Majalengka


KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

XI MIPA 2
KELOMPOK

Disusun Oleh :
ANNISA AYU APRILIA
SELSA ANUGRAH PRATIWI

SMA NEGERI 1 MAJALENGKA


JL. Raya K.H. Abdul Halim No. 113
Majalengka Kulon Majalengka 45418
Tahun Pelajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga Makalah yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Handphone Dan/Atau
Pengaruhnya Bagi Kesehatan Mata Melalui Kontrol SMAN 1 Majalengka” yakni membahas
terkait suatu pro/kontra mengenai penggunaan gadget terutama dalam sistem pembelajaran
yang diberlakukan di Indonesia saat ini dapat selesai.

Pada kesempatan ini kami selaku penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada (ibu
yeliza) atas ilmu penulisan Karya Tulis Ilmiah sehingga KTI kami yang diajukan untuk
menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia mengenai “Efektivitas Penggunaan Handphone Dan
Pengaruhnya Bagi Kesehatan Mata Melalui Kontrol SMAN 1 Majalengka” dapat dijalankan
dengan lancar. Kebermaknaan Makalah ini tidak akan terlihat bila semua pihak tidak bekerja
sama dalam proses pembuatannya, oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Kesalahan yang akan menjadi sangat terhormat apabila nanti dikaji bersama-sama
sehingga dapat diperbaiki bersama-sama. Kritik dan saran sangat terbuka untuk Makalah
kami agar kami termasuk golongan yang selalu ingin menjadi lebih baik.

Majalengka, 17 April 2024

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
I.I LATAR BELAKANG......................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 4
1.3. TUJUAN PENELITIAN............................................................................................... 5
1.4. MANFAAT PENELITIAN............................................................................................5
1.5. METODE PENELITIAN.............................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 7
2.1 ABSTRAK..................................................................................................................... 7
2.1.1 Pembelajaran Luring........................................................................................... 10
2.2.2 Pembelajaran PJJ.................................................................................................10
2.2. DAMPAK ATAU PENGARUH YANG DIALAMI OLEH INDIVIDU KETIKA
MENGGUNAKAN HANDPHONE TERLALU LAMA.................................................. 11
2.2.1 Dampak Kesehatan Fisik.....................................................................................11
2.2.2 Dampak Kesehatan Mental................................................................................. 12
2.3 MENJAGA KESEHATAN MATA DI ERA GLOBALISASI..................................... 13
2.4. SOLUSI MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN HANDPHONE DALAM BATAS
WAJAR...............................................................................................................................15
2.5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN...............................................................................17
Diagram jawaban Formulir. Judul pertanyaan: Umur . Jumlah jawaban: 36 jawaban.......18
BAB III.................................................................................................................................... 24
PENUTUP............................................................................................................................... 24
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................ 24
3.2 SARAN........................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26
LAMPIRAN............................................................................................................................ 27

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Sebelumnya, sistem pembelajaran di Indonesia menggunakan metode tatap muka atau


bisa dikatakan dengan LURING (Luar jaringan). Namun, dikarenakan adanya pengaruh dari
wabah Virus Covid-19 yang mengakibatkan warga indonesia harus tetap tinggal di
lingkungan rumah. Hal ini memunculkan sebab juga akibat terhadap kebiasaan adat istiadat
terutama sistem pembelajaran di Indonesia. Sistem pembelajaran di Indonesia setelah adanya
pandemi Covid-19 diketahui lebih banyak dilakukan menggunakan handphone atau sering
disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau lebih dikenal dengan pembelajaran
DARING. Hal ini bisa menjadi penyebab anak menjadi ketergantungan dengan handphone.

Terlebih lagi di zaman sekarang semuanya serba online, dari mulai belajar, belanja
pakaian, memesan makanan, membeli tiket pesawat, dan lain sebagainya. Semua ini
disebabkan karena pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia. Belajar online juga sudah
menjadi keseharian siswa siswi di Indonesia, dikarenakan belajar yang terus menerus
dilakukan secara online maka penggunaan handphone juga meningkat pesat. Dikarenakan
penggunaan yang meningkat tentu saja menyebabkan dampak juga bagi kesehatan mata.

Melalui analitik siswa/siswi SMAN 1 Majalengka ini seringkali tak pernah lepas dari
sistem pembelajaran berbasis teknologi ataupun kecerdasan buatan yang bisa disebut AI.
berhubungan dengan segala aspek yang ada baik dalam mengerjakan ujian yang diberlakukan
secara online maupun dalam jaringan ini kerak memberikan sejumlah tanggapan pro kontra
dari siswa siswi di ruang lingkup SMAN 1 Majalengka. Terutama banyak sekali kasus
prominen yang sering tertangkap antara lain banyaknya penyalahgunaan kemajuan teknologi
seperti mengandalkan kecurangan dalam adanya ujian berbasis online. Meskipun sudah
menggunakan berbagai cara peningkatan aplikasi dalam menghadapi ujian, sekolah harus
kerap ketat dalam menegaskan pada siswa/siswi agar senantiasa mengandalkan kemajuan

3
teknologi ini diselingi dengan kesadaran diri.

Maka daripada itu, penulis mengajukan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Efektivitas
Penggunaan Handphone Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Mata Melalui Kontrol SMAN 1
Majalengka” bagi sistem pembelajaran maupun kekurangan dalam kesehatan indra mata
untuk mengetahui bagaimana tanggapan ataupun respon dari sekumpulan siswa/siswi SMAN
1 Majalengka pada konflik yang diangkat dalam pembahasan ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa keefektifan dari Handphone


sebagai media pembelajaran didalam kelas dan di luar kelas pada ruang lingkup SMA
NEGERI 1 Majalengka. Jenis penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dan juga kuantitatif
yang digunakan dalam melakukan penelitian, sedangkan metode yang digunakan dalam
melakukan pengumpulan data adalah observasi, kuesioner. sesuai data serta observasi yang
telah diperoleh peneliti dari angket yang disebarkan melalui google form, menyatakan
keefektifan dari handphone dari angket tersebut diketahui bahwa responden yang menyatakan
sesuai sebanyak 91.73% dan responden yang menyatakan tidak sesuai sebanyak 8,27%. Dari
data tersebut dapat dinyatakan bahwa handphone yang dimiliki siswa/siswi di ruang lingkup
SMAN 1 Majalengka dalam proses belajar mengajar di kelas maupun diluar kelas.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah kami yang akan membahas satu persatu
persoalan mengenai makalah yang kami bawakan. Hal ini bermaksud untuk menambah
wawasan kami mengenai perihal “Efektivitas Penggunaan Handphone Dan Pengaruhnya
Bagi Kesehatan Mata Melalui Kontrol SMAN 1 Majalengka” Rumusan masalah daripada
penulisan makalah ini yaitu :

1. Bagaimana dampak atau pengaruh yang dialami oleh individual ketika


menggunakan handphone terlalu lama?
2. Bagaimana cara menjaga kesehatan mata di era globalisasi serba digital?

4
3. Bagaimana cara mengatasi penggunaan handphone yang terlalu lama?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian yang diharapkan penulis dalam menanggapi tanggapan


responden yang dikembangkan dalam beberapa tujuan, yakni;

1. Untuk memberikan sejumlah informasi mengenai bahayanya pengaruh ataupun


dampak penggunaan handphone dengan durasi panjang.
2. Untuk memaparkan arahan juga petunjuk tentang bagaimana cara menjaga
kesehatan mata di era globalisasi.
3. Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam mengurangi penggunaan handphone
yang berlebihan.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penyusunan karya tulis ilmiah kami adalah memberikan
informasi agar siswa-siswi dapat menjaga kesehatan indra penglihatannya, mengetahui
pengaruh handphone terhadap perkembangan siswa pada zaman sekarang, dan mengetahui
rata-rata persentase kesehatan mata terhadap siswa/siswi di ruang lingkup SMAN 1
Majalengka.

1.5. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang kami gunakan pada karya tulis ilmiah ini adalah metode
kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
perilaku yang dapat diamati contohnya pada kalimat yang mampu menjelaskan mengenai
bahayanya pengaruh penggunaan handphone terlalu lama melalui tulisan. Sedangkan metode
kuantitatif pada karya tulis ilmiah kami menggunakan beberapa komponen data angka dan
kuesioner berbasis google form sebagai data atau fakta pendukung yang berkaitan dengan

5
persentase efektivitas handphone terhadap kesehatan mata. Selain dari dua metode tersebut,
kami menggunakan metode penelitian deskriptif yakni Penelitian deskriptif. Menurut Adi
Putra et al., (2021) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan fenomena yang ada, yaitu fenomena alam atau fenomena buatan manusia,
atau yang digunakan untuk menganalisis atau mendeskripsikan hasil subjek, tetapi tidak
dimaksudkan untuk memberikan implikasi yang lebih luas. Penelitian deskriptif yaitu suatu
metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek
penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang
berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan. pemecahan
masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ABSTRAK

Handphone terkadang disebut sebagai perangkat hiburan dikala kekosongan waktu,


namun perlu diketahui teknologi semakin canggih dan menjadikan segalanya berbasis
internet. Bahkan kabar bahwa ujian Sekolah sekarang rata-rata menggunakan perangkat
Android maupun IOS sebagai penunjangan akses pengurangan beban bagi guru, namun tak
sedikit siswa/siswi yang menyalahkan kesempatan ini sebagai acuan untuk memerdekakan
dirinya sendiri tanpa membawa 1 pun bekal ilmu.

Kebanyakan Siswa menganggap kesenangan dan kesenangan yang berlebihan dalam


menggunakan ponsel Android membuatnya memiliki banyak fitur hiburan, dan dapat menjadi
alat untuk membantu siswa menghilangkan kebosanan. Selain itu, di bagian tentang pengaruh
penggunaan ponsel Android ini, kami menemukan bahwa siswa lebih cenderung
menggunakan ponsel Android dengan teman mereka daripada belajar di rumah. Misalnya
bermain game, chatting online atau menonton video lucu di TikTok. Dan mereka
melakukannya setiap hari sepulang sekolah hingga larut malam. Efek dari handphone
Android ini adalah siswa sangat sulit bangun pagi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar
di sekolah. Selain itu, dampak negatif yang dihadapi siswa jika terlalu sering menggunakan
ponsel Android adalah sebagai berikut, penglihatan kabur, masalah tidur, masalah konsentrasi
selama jam sekolah, kecanduan terus-menerus pada ponsel Android dan sakit kepala. Hal ini
menunjukkan bagaimana penggunaan handphone mempengaruhi pembelajaran siswa SMAN
1 Majalengka. Ada yang menggunakannya sebagai pencari informasi atau untuk menambah
wawasan, ada pula yang menggunakannya sebagai aplikasi hiburan.. Alasan kami
menyebutkan hal tersebut dalam judul penelitian ini adalah karena kami tertarik dengan
pengaruh handphone ini terhadap pembelajaran siswa khususnya siswa dengan keterbatasan
kelainan reflaksi pada SMA di kota Majalengka. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
penulis tergerak untuk melakukan penelitian tentang “ Efektivitas Penggunaan Handphone
Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Mata Melalui Kontrol SMAN 1 Majalengka”.

7
Dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, peneliti ingin mengetahui apa
pengaruh handphone Android terhadap siswa dan apakah siswa dapat memanfaatkan
teknologi yang ada dengan teknologi yang lebih maju, atau sebaliknya. Keberadaan
smartphone mempengaruhi siswa baik secara positif maupun negatif. Salah satu dampak
positifnya adalah penggunaan smartphone dalam pembelajaran untuk memudahkan akses
siswa terhadap konten pembelajaran, namun di sisi lain hal ini juga berdampak negatif bagi
siswa karena beberapa siswa menyalahgunakan smartphone dan salah satunya mengganggu
siswa.

Sebelumnya pembelajaran di Indonesia dilakukan dengan LURING atau tatap muka.


Namun, setelah adanya pandemi Covid-19 saat ini pembelajaran lebih banyak dilakukan
menggunakan handphone atau sering disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau
lebih dikenal dengan pembelajaran DARING. Hal ini bisa menjadi penyebab anak menjadi
ketergantungan dengan handphone.

Hasil dari penelitian menemukan bahwa paparan cahaya sinar gadget dapat
menghambat produksi Hormon Melatonin. Yang dimana hormon tersebut berfungsi sebagai
pengirim sinyal ke otak untuk memerintahkan tubuh beristirahat. Sehingga memulai tidur
terasa lebih susah, selain itu kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan berbagai gejala
kesehatan, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Bukan hanya menyebabkan masalah tidur saja penelitian menunjukan bahwa radiasi
handphone bisa bersifat karsinogenik Sehingga meningkatkan resiko kanker. Walaupun
penelitian ini masih diragukan.

"Selain berbagai masalah di atas, Penggunaan handphone yang berlebihan juga bisa
menimbulkan dampak psikologis yang dinamakan Fome FOMO dapat diartikan sebagai
ketakutan akan ketertinggalan". Istilah ini pertama kali pada tahun 2013 oleh seorang
ilmuwan asal Inggris bernama Dr. Andrew K.P.

1. Waktu yang ideal untuk menggunakan handphone


Menurut Peneliti dari University of Oxford. Menurut mereka, orang tua tak perlu
paranoid ketika tahu gadget bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang remaja atau

8
menghancurkan kemampuan bersosialisasi mereka. Faktanya, manfaat gadget masih bisa
dirasakan jika dipergunakan dalam durasi tertentu saja. Peneliti memperoleh kesimpulan
ini setelah menganalisis data screen time atau waktu rata-rata yang dihabiskan remaja
dengan gadgetnya dan kaitannya dengan tingkat kesejahteraan mental mereka.
Untuk keperluan studi ini, data yang diamati peneliti berasal dari 120.115 responden
berusia 15 tahun. Kegiatan yang diamati pada remaja di antaranya menonton TV, bermain
komputer dan game konsol, menggunakan komputer untuk internet dan mengecek surel,
serta memakai ponsel pintar untuk bermain media sosial. Sebanyak 99,9 persen responden
mengaku melakukan lebih dari satu aktivitas dan menggunakan lebih dari satu perangkat
dalam kesehariannya, kendati handphone dilaporkan sebagai gadget yang paling populer
digunakan. Dan seperti dugaan peneliti, mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk
online di akhir pekan ketimbang di hari biasa. "Data juga memperlihatkan tingkat
kesejahteraan remaja meningkat seiring dengan semakin lamanya menggunakan gadget.”

Dari hasil hitung-hitungan peneliti, durasi ideal untuk melakukan aktivitas online
adalah sepanjang 257 menit atau sekitar 4 jam 17 menit dalam sehari. Dengan durasi itu,
peneliti meyakini remaja tak hanya memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal
teknologi, tetapi juga bisa bersosialisasi. Di atas 4 jam 17 menit, barulah gadget dianggap
mampu mengganggu kinerja otak remaja. Selain itu, gadget dipastikan dapat memicu
'bahaya' pada remaja ketika dipergunakan di akhir pekan. Lewat studi ini, Andrew
mencoba mempertegas hasil-hasil studi sebelumnya yang cenderung menyepelekan kaitan
antara penggunaan gadget dengan kesejahteraan mental remaja.

"Padahal jika gadget digunakan secara moderat atau sedang-sedang saja, ini tidak akan
berpengaruh," kata ketua tim peneliti, Andrew Przybylski seperti dilaporkan The
Telegraph.
(https://inet.detik.com/cyberlife/d-3398914/berapa-lama-waktu-ideal-gunakan-gadget)

2. Mata Minus
Menurut Wikipedia Mata minus atau rabun jauh dikenal dengan sebutan miopia.
Seseorang yang mengidap kondisi ini akan mengalami kesulitan melihat benda jarak jauh.

9
Apa sebabnya? Pada mata minus, sinar yang direfleksikan dari sebuah objek masuk ke
mata melalui kornea, kemudian difokuskan oleh mata ke retina.

3. Mata Silinder
Menurut Wikipedia Mata Silinder adalah gangguan refraksi mata seperti rabun jauh
(miopia) dan rabun dekat (hiperopia) yang terjadi akibat ketidakmampuan mata
membiaskan cahaya sehingga titik fokus jatuh tidak tepat di retina, sehingga
menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

2.1.1 Pembelajaran Luring

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) milik Kemendikbud, luring merupakan
akronim dari luar jaringan): terputus dari jejaring komputer. Luring juga bisa disebut sebagai
offline. Artinya, pembelajaran luring merupakan pembelajaran yang berlangsung tanpa
menggunakan jaringan internet. (https://penerbitdeepublish.com/pembelajaran-luring/amp/)

2.2.2 Pembelajaran PJJ

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti belajar jarak jauh adalah cara
belajar-mengajar yang menggunakan media handphone, televisi, radio, kaset, modul, dan
sebagainya, pengajar dan pelajar tidak bertatap muka secara langsung. Belajar jarak jauh
berasal dari kata dasar belajar. (https://kbbi.lektur.id/belajar-jarak-jauh)

1. Pembelajaran Daring

Daring atau online ini merupakan akronim dalam jaringan yang mana terhubung melalui
jaringan komputer, internet maupun terhubung dengan jaringan yang lainnya.

Daring ini juga disamakan dengan keadaan dari sebuah komputer atau PC atau perangkat
yang mana bisa saling bertukar informasi dan dihubungkan melalui internet.

Pembelajaran daring ini tanpa menggunakan tatap muka namun menggunakan jaringan
internet yang kegiatannya dibantu oleh gawai atau gadget seperti laptop, komputer atau

10
handphone. Bentuk materi pelajaran ini didistribusikan dengan cara online dan
komunikasi pun dilakukan secara online. Bahkan tesnya pun dilakukan dengan online
tanpa harus melakukan tatap muka.

Media yang sering digunakan dalam pembelajaran daring misalnya aplikasi perpesanan
WhatsApp maupun Telegram dan juga platform Email. Untuk video konferensi bisa
menggunakan Zoom maupun Google Meet. Dengan menggunakan media tersebut guru
bisa memastikan apakah siswanya mengikuti pembelajaran atau tidak. Untuk ujian bisa
menggunakan Google Formulir dimana bisa melakukan koreksi lebih otomatis.

2.2. DAMPAK ATAU PENGARUH YANG DIALAMI OLEH INDIVIDU KETIKA

MENGGUNAKAN HANDPHONE TERLALU LAMA

Berikut ini adalah beberapa dampak yang ditimbulkan ketika seseorang menggunakan
handphone terlalu lama. Ada dua kategori dampak yang akan dibahas yaitu dampak terhadap
kesehatan fisik dan dampak terhadap kesehatan psikologis.

2.2.1 Dampak Kesehatan Fisik

Dampak kesehatan fisik adalah gejala-gejala yang dirasakan pengguna secara nyata
atau fisik. Diantaranya adalah

1. Masalah penglihatan

Hal ini adalah dampak yang sering terjadi. Menggunakan Handphone terlalu lama bisa
menyebabkan mata lelah dan mata kering. Terlebih lagi, kebanyakan orang lebih jarang
berkedip saat berjam-jam bermain Handphone. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan mata
iritasi dan penglihatan kabur.

2. Gangguan tidur

Masalah yang satu ini biasanya terjadi akibat kebiasaan main Handphone sebelum tidur. Main
Handphone membuat otak tetap aktif dan waspada sehingga kualitas dan waktu tidurnya

11
berkurang. Jika dibiarkan berkepanjangan, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur.
Masalah kesehatan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, penyakit
jantung, bahkan infertilitas. Karena kurang tidur, pecandu gadget akan sulit berkonsentrasi
dan mengalami kelelahan sepanjang hari.

3. Masalah dengan postur tubuh

Banyak penyakit akibat postur tubuh yang salah saat menatap ponsel dalam waktu yang lama
dengan leher tertekuk dan lengan dalam posisi yang tetap dapat menimbulkan risiko
kesehatan yang serius. Seperti nyeri dan kejang otot, dampak ini adalah hanya contoh efek
jangka pendek. Dalam jangka panjang, penyakit permanen atau kronis dapat terjadi.
Spondylitis serviks, pegolf siku, kekakuan pada ibu jari, leher dan punggung adalah beberapa
penyakit yang terjadi karena kebiasaan yang salah postur menggunakan ponsel.

4. Mengganggu perkembangan otak

Pada anak-anak atau remaja, pertumbuhan otak anak bertumbuh dengan sangat cepat.
Pertumbuhan otak ini terus berlangsung hingga usia 21 tahun, dan juga dipengaruhi oleh
stimulasi lingkungan sekitarnya. Salah satu gangguan perkembangan otak yang dapat terjadi
adalah berkurangnya kemampuan berkomunikasi secara verbal. Seseorang yang terlalu lama
bermain Handphone akan lebih sering berinteraksi dengan ponsel daripada berinteraksi
dengan orang lain. Selain itu, terlalu lama bermain Handphone juga dapat mempengaruhi
kemampuan kognitif seseorang.

2.2.2 Dampak Kesehatan Mental

Berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan handphone terlalu lama
terhadap kesehatan psikologis.

1. Mengurangi Interaksi Dengan Orang atau anti sosial

Saat seseorang bermain gadget terlalu sering dengan berkurangnya interaksi. Terutama
interaksi dengan orang lain yang ada di sekitar kita akan membuat interaksi di dunia nyata

12
menjadi berkurang. Seseorang akan terlalu fokus pada dunia maya, komunikasi bersama
keluarga dan orang terdekat menjadi berkurang. Dapat membentuk gangguan anti sosial
secara tidak langsung jika sudah terbiasa, dari usia anak-anak.

2. Konsentrasi Menurun

Saat seseorang menggunakan smartphone atau gadget terlalu sering. Dapat menyebabkan
konsentrasi semakin menurun. Baik untuk bekerja atau untuk belajar setiap harinya.
Konsentrasi seseorang juga menjadi lebih singkat dan membuatnya tidak peduli pada
lingkungan sekitar.

2.3 MENJAGA KESEHATAN MATA DI ERA GLOBALISASI

Kelainan refraksi merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan penglihatan
buram. Kelainan refraksi pada anak dapat berupa miopia, hipermetropia, dan astigmatisma.
Gadget menjadi barang yang sangat sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Gadget juga
sudah sangat familiar di kalangan anak-anak usia dini. Tak bisa dipungkiri, teknologi menjadi
satu hal yang sangat erat dengan manusia saat ini. Dengan semakin canggihnya teknologi di
era sekarang ini, informasi semakin terbuka lebar sehingga manusia bisa berkembang dalam
bidang pendidikan, perekonomian, kreativitas, maupun di bidang lainnya. Meskipun gadget
memiliki banyak manfaat untuk kehidupan, penggunaan gadget yang berlebihan memiliki
dampak yang tidak bisa disepelekan. Salah satu dampak gadget yang dapat mempengaruhi
kesehatan mata adalah kelainan refraksi.

Era digital saat ini, kebanyakan dari kita menghabiskan banyak waktu di depan layar
komputer, ponsel, atau perangkat elektronik lainnya. Sering terpapar layar elektronik ternyata
kurang bagus untuk kesehatan mata. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga
kesehatan mata dengan bijak.

Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan mata
di era digital:

13
1. Istirahatkan Mata Secara Teratur

Saat bekerja atau bermain di depan layar komputer atau ponsel, coba berikan waktu
istirahat untuk mata Anda atau bisa juga Anda menerapkan prinsip "20-20-20" yaitu,
setiap 20 menit, fokuskan pandangan Anda ke objek yang berjarak sekitar 20 kaki (sekitar
6 meter) selama minimal 20 detik. Hal ini dapat membantu meredakan ketegangan mata
dan mengurangi kekeringan pada mata.

2. Atur Jarak Posisi Layar dengan Mata Anda

Pastikan posisi layar berada sekitar 20-24 inch (50-60 cm) dari mata Anda. Selain itu,
pastikan pandangan mata Anda sejajar dengan layar, bukan di atas atau di bawahnya.

3. Selalu Gunakan Filter Blue Light (Cahaya Biru)

Layar monitor atau ponsel dapat menghasilkan cahaya biru yang dapat mempengaruhi
kesehatan mata Anda. Selalu gunakan filter blue light merupakan solusi tepat untuk
membantu melindungi mata dari paparan cahaya yang dihasilkan layar monitor atau
ponsel.

4. Senam Mata

Sering-seringlah melakukan senam mata/latihan mata seperti mengedipkan mata


secara teratur atau melihat objek yang berjarak jauh dan dekat secara bergantian. Latihan
ini dapat membantu menjaga kelembaban mata dan melatih otot-otot mata.

5. Selalu Bersihkan Layar

Jangan lupa untuk membersihkan layar perangkat elektronik Anda secara berkala.
Debu dan kotoran pada layar dapat membuat Anda cenderung memicingkan mata lebih
banyak, sehingga meningkatkan ketegangan mata.

14
6. Rutin Periksakan Mata

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, jangan lupa untuk secara rutin memeriksakan
kesehatan mata Anda ke dokter mata. Pemeriksaan mata berkala dapat mendeteksi
masalah mata secara dini dan membantu menjaga kesehatan mata Anda dengan baik.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat menjaga kesehatan mata
Anda di era digital yang penuh teknologi. Jangan lupa untuk mengatur waktu dan mengambil
istirahat secara berkala agar mata Anda tetap sehat dan segar.

Teknologi semakin canggih, dengan adanya kesadaran diri kita mampu membatasi
penggunaan handphone dalam batas yang wajar. Contohnya menggunakan timer setiap
aplikasi yang sering digunakan agar penggunaan handphone tidak melebihi batas wajar per
harinya. Dengan adanya kesadaran diri, era digital mampu memberikan kelebihan bagi kita
semua untuk lebih mengakses inovasi atau kreativitas dalam basis teknologi. Bisa dengan
mencari hal-hal baru yang mungkin kita tak bisa tahu diluar sana, mencari berita terkini.

2.4. SOLUSI MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN HANDPHONE DALAM BATAS

WAJAR

Cara mengatasi penggunaan handphone terlalu lama masih dapat dicegah. Dari
penggunanya sendiri, Bagaimanapun untuk mencegah penyalahgunaan ponsel harus berfokus
pada mengubah pandangan dan pemikiran dari sang penggunanya. Berikut adalah beberapa
solusi untuk mengatasi penggunaan handphone yang terlalu lama cukup mudah, jika kita
menanyakannya dengan kesadaran diri. Pertama, menentukan batasan waktu penggunaan
setiap hari. Kedua, identifikasi aplikasi atau aktivitas yang sering menghabiskan waktu secara
berlebihan, lalu dibatasi penggunaannya. Ketiga, manfaatkan fitur pengingat atau pembatas
waktu pada handphone untuk membantu saya mengontrol waktu penggunaan. Dan yang
terakhir, luangkan waktu untuk beraktivitas dan melakukan hobi.

15
Adapun penjelasan mengenai solusi yang harus diterapkan agar mampu mengoptimalkan
penggunaan handphone dalam batas wajar yaitu;

1. Perbanyak bersosialisasi dengan teman

Dengan memperbanyak sosialisasi dengan teman akan mengurangi waktu penggunaan


handphone. Saat bersosialisasi atau berkumpul bersama teman-teman, cobalah untuk tidak
mengeluarkan gadget masing-masing. Gunakan waktu berkumpul untuk mengobrol dan
bersenda gurau. Jangan sampai gadget menjauhkan orang terdekat yang sudah ada di depan
mata.

2. Membatasi penggunaan handphone

Untuk mencegah kecanduan, usahakan membatasi penggunaan handphone selama waktu


yang dibutuhkan. Cobalah mencari aktivitas lain di waktu luang agar tidak terpaku dengan
handphone. Sebagai contoh, apabila membutuhkan handphone untuk belajar, maka dibatasi
penggunaannya selama jam belajar saja. Matikan handphone usai belajar dan alihkan
perhatian dengan melakukan aktivitas lain.

3. Mengetahui dampak buruk penggunaan handphone yang terlalu lama

Hal terakhir yang dapat dilakukan untuk mengatasi penggunaan handphone yang terlalu lama
adalah membaca dan mencari tahu apa saja dampak penggunaan handphone yang terlalu
lama. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari penggunaan handphone yang terlalu
lama, dari penyakit fisik, hingga psikis. Jika sudah paham dan mengetahui betul apa saja
bahayanya, maka sang pengguna akan berpikir dua kali untuk terlalu sering bermain
handphone.

Adapun cara yang lebih efektif dan juga lebih efisiensi agar mampu mengoptimalkan
penggunaan handphone dalam batas wajar, yakni;

16
1. Membangun suatu komitmen
2. Batasi waktu bermain Handphone
3. Gunakan Handphone hanya untuk hal-hal penting saja, seperti belajar atau
komunikasi.
4. Jika sudah memiliki rasa adiktif ataupun ketergantungan maka kita harus
menanamkan kesadaran sendiri dengan menghapusnya atau mengurangi pemakaian
waktu aplikasi berjalan. Dengan hal ini, kita bisa menghadapi globalisasi tanpa
adanya gangguan kelainan refraksi.

Solusi atau cara yang tertera tidak akan berguna jika sang penggunanya tidak mempunyai
pandangan dan pemikiran untuk berubah. Pada tahap ini, pengguna harus mempunyai
pemikiran bahwa mereka perlu adanya perubahan. Keinginan untuk berubah mungkin sulit
dan ada perasaan kewalahan. Namun pengguna harus siap membuat rencana untuk mengatasi
perasaan tersebut. Proses ini ditandai ketika pengguna merasakan memiliki kendali atas
penggunaan handphone dan mereka dapat mengendalikan kebutuhan mereka terhadap
handphone.

2.5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

a. Perilaku dan kebiasaan siswa dalam menggunakan handphone

Populasi 1280 siswa (N=1280) dengan tingkat kepercayaan 83% dan margin error 17% maka
minimal jumlah sampel yaitu 35 siswa. Metode penentuan jumlah sampel menggunakan
rumus Slovin.

Jumlah responden yang diambil secara random / acak tercuplik sebanyak 35 siswa.Instrumen
penelitian berupa kuesioner terhubung Efektivitas penggunaan handphone dan pengaruhnya
bagi kesehatan mata yang dimasukkan ke dalam dua aspek data yaitu aspek Identitas (3
pertanyaan) dan aspek Perilaku (11 pertanyaan) yang disebar online menggunakan Google
Formulir, yang ditampilkan dalam grafik halaman berikut ini.

17
1) Aspek Identitas

18
Diagram 2.5 dibawah ini merupakan usia siswa dan siswi yang mengisi kuesioner.

Berdasarkan diagram diatas responden terbanyak yaitu siswa yang berusia 17


tahun.

2) Kuantitas Bermain Handphone

Gambar 2.6 diagram kuantitas bermain Handphone.


Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 26 siswa (75%)
menggunakan handphone dengan waktu yang masih wajar, dan ada 10 siswa
(25%) menggunakan handphone di atas waktu yang wajar.

3) Objektivitas Penggunaan Handphone

19
Gambar 2.7 hal yang dilakukan saat bermain Handphone.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa bermain Sosial Media adalah
keseharian merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh siswa SMAN 1
Majalengka. Hal itu merupakan hal yang wajar karena kuisioner ini diisi oleh
siswa.

4) Bermain Handphone saat KBM berlangsung

Gambar 2.8 data kuantitas siswa/siswi menggunakan


Handphone saat KBM berlangsung.
Sehingga dari data diatas bahwa 1 orang siswa (3%) selalu bermain game atau

20
media sosial, 27 orang siswa (75%) jarang bermain game atau media sosial
dan 8 orang (22,2%) orang sering bermain game atau sosial media.

5) Tingkat Kelelahan Mata

Gambar 2.9 grafik siswa mengalami kelelahan mata.


Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kelelahan mata. Para
siswa tersebut mengalami kelelahan mata akibat penggunaan Handphone yang
berlebih. Selain itu kelelahan mata dapat menyebabkan iritasi seperti mata berair, dan
kelopak mata berwarna merah, penglihatan rangkap, sakit kepala, ketajaman mata
merosot, dan kekuatan konvergensi serta akomodasi menurun.

6) Perbandingan Silinder Mata Minus Dan Tidak

21
Gambar 2.9 grafik siswa mengalami kelainan reflaksi.

Pada data tersebut ada 20 siswa (52,8%) yang mengalami mata minus dan silinder
dan ada 16 siswa (47,2%) yang tidak mengalami mata minus dan silinder. Meskipun
demikian tetapi dari 14 siswa ini mereka mengalami gejala kelelahan mata.

7) Gangguan Pada Mata Siswa

Gambar 2.9 grafik gangguan pada mata siswa.


Sehingga pada data tersebut dapat disimpulkan bahwa 11 orang siswa mengalami
pertambahan gangguan mata seperti minusnya bertambah dan lain sebagainya. 20

22
orang siswa lainya tidak mengalami gejala tambahan. serta 5 orang
memungkinkan mengalami pertambahan ataupun tidak sama sekali.

8) Pemeriksaan Kesehatan Mata

Gambar 2.9 grafik perbandingan orang yang sudah memeriksa kesehatan mata.
Dari data tersebut ada 18 siswa yang sudah memeriksakan kesehatan matanya ke
dokter mata dan 18 siswa belum memeriksakan kesehatan matanya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dari data tersebut sebagian besar masih tidak merasakan
dampak yang besar dengan matanya seperti rabun dan sebagainya, sehingga
masih belum memeriksakan kesehatan matanya.

23
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:


1. Penggunaan handphone siswa SMAN 1 Majalengka masih dalam batas wajar.
2. Dampak dari penggunaan handphone yang berlebihan adalah mata minus, silinder,
dan kerusakan otak.
3. Siswa dapat membatasi penggunaan handphone mereka jika mereka tidak dalam
fase belajar dan agar mereka melakukan hal yang produktif yang bermanfaat.
4. Cara agar kesehatan mata tetap terjaga diantaranya dengan mengurangi penggunaan
handphone dan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A.

3.2 SARAN

Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah yang berjudul masih belum dapat dikatakan
sempurna karena masih terdapat kekurangan-kekurangan. Berikut ini saran untuk penulisan
makalah yang sama di masa mendatang:

1. Perbanyaklah sumber-sumber yang mendukung penulisan materi.

2. Gunakan sumber referensi yang memiliki objektivitas tinggi.

3. Korelasikan antara fakta sejarah dengan rumor yang beredar pada masyarakat.

Melalui makalah ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan remaja dalam menggunakan
handphone terlalu lama, dan mengetahui apa saja dampak negatif dari penggunaan
handphone terlalu lama sehingga remaja dapat mengetahui tindakan- tindakan yang
diperlukan untuk mencegah penggunaan handphone terlalu lama. Di masa sekarang
handphone pada saat ini sangatlah membantu kehidupan kita sehingga disayangkan jika
malah membawa dampak negatif terhadap kesehatan bagi masyarakat khususnya remaja.

24
Handphone harus digunakan hanya untuk hal yang baik dan benar serta digunakan secara
bijak dan tidak berlebihan. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan
bagi sang pembaca dan penulis.

Demikian yang dapat penyusun sampaikan. Semoga saran tersebut berguna untuk
penyusunan makalah yang sama di masa mendatang.

25
DAFTAR PUSTAKA

Eva, R. (2019). Makalah pengaruh ponsel terhadap kesehatan dan psikologis. Slideshare.
Diakses 21 april 2024 dari
https://www.slideshare.net/evarahma70/makalah-pengaruh-ponsel-terhadap-kesehatan-dan-ps
ikologis

Intan, P., & Esi, A. (2023). Kecanduan gadget dan efeknya pada konsentrasi belajar.
Gramedia.Diakses 21 april 2024 dari
https://ebooks.gramedia.com/id/buku/kecanduan-gadget-dan-efeknya-pada-konsentrasi-belaja
r

Dimmaz. (2021). Rabun jauh. Scribd. Diakses 21 april 2024 dari


https://id.scribd.com/presentation/136622573/RABUN-JAUH

Rahma, L. (2017). Ini durasi ideal gunakan gadget untuk remaja. DetikHealth. Diakses 21
april 2024 dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://health.det
ik.com/anak-dan-remaja/d-3398677/ini-durasi-ideal-gunakan-gadget-untuk-remaja&ved=2ah
UKEwj8xNiFqNOFAxXCjGMGHTHLDR0QFnoECBcQAQ&usg=AOvVaw1JkBzsBfyySC
FdxNHSMNKa

26
LAMPIRAN

Daftar nama pengisi kuesioner dalam progress KTI sejumlah 36 responder.

Syifa Desfiani Ayuningtias XI MIPA 2

Allura Efrananta Olliveralda XI MIPA 6

NINDA PUTRI LESTARI XI MIPA 3

Siti Sri Rahayu X-12

JAVIER KHALIK X-5

Allea Ray XI IPA 4

SABRINA AURELLIA XI MIPA 3

Amanda Destrivia XI IPS 2

Nazwa Nabila S. X INTI 11

Opik taufik X inti 6

Mayaza Zaida Putu Arga X-9

Arkaan Nuraliya XI MIPA 1

Ra. Anandhika Mutia XI IPS 2

Safitri Ramadhani XI IPS 2

Asep Sumarno XII IPS 2

Dean Rizky Amalia X inti 11

Revelove Lituhayu Tedezxa X INTI 6

Wildan Mahram Nugraha Saputra XII MIPA 7

Auliya P.M XII MIPA 6

27
NASYWA NOOR LAILATUTSANI XI MIPA 2

Nisrina Zakiya Hasna XI MIPA 8

Zahra Fitria Maharani XI MIPA 2

Alya S Chanifatul Adzibah XI MIPA 2

Nafisa Aidiesti Rahma XII MIPA 7

Hana Febriyanti XI IPS 4

Finna Jasmine Aulia XII IPS 3

Athaya S XI MIPA 2

Hanifa Nisrina Azahra XI IPS 2

Muhammad Rizal XII MIPA 7

Anggun Pardiyah XI MIPA 6

Nindy Nadhyatun K XIA3

Hibban Nurrizki XII MIPA 8

Pinajenna M. X Inti 6

Aulia Maulidina X INTI 2

Masyhudulhaq Al Matanah XII MIPA 6

Aditia Fernanda XII MIPA 1

Essay responder terhadap kuesioner.

28
29
30
31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai