Anda di halaman 1dari 9

EDEMA

Kelompok 2

Mata Kuliah Patologi


PERKENALAN ANGGOTA

Karmila Lihawa
Ulfayanti Uwe
Maqfira S. Monoarfa
Siti Naysila Ismail
Alia Nur Lamalani
PENGERTIAN
Edema merupakan pembengkakan yang disebabkan oleh
peningkatan volume cairan di dalam rongga interstisial (Ely et al.,
2006). Menurut Starkey (2004) edema adalah kelebihan cairan
pada ruang interstisial akibat ketidakseimbangan tekanan di luar
dan di dalam membran sel atau akibat penyumbatan saluran
limfe dan kegagalan mekanisme aliran balik vena.
ETIOLOGI

Peningkatan tekanan Obstruksi limfalik


hidroastotik
Penurunan tingkat Peradangan
onkotik/osmotik koloid plasma
KLASIFIKASI
PENYEBAB LAIN
EDEMA LOKALISTA (EDEMA LOCAL) EDEMA GENERALISTA (EDEMA UMUM) (TAPI KASUSNYA RELATIF JARANG)

Pembengkakan terbatas pada organ atau pembengkakan terjadi pada seluruh tubuh atau Edema idiopatik
pembuluh darah tertentu: sebagian besar tubuh penderita :
Hipotiroid
pada 1 ekstremitas (unilateral) pada ekstremitas bawah Obat-obatan
pada 2 ekstremitas (bilateral) pada mata Kehamilan
pada muka (facial edema) pada ekstremitas dan skrotum Makan kembali setelah puasa
MEKANISME
Sejumlah edema dapat terjadi karena mekanisme yang
meliputi: kerusakanjenis dan jumlah sel, perubahan dalam
permeabilitas kapiler, perdarahan primerdan skunder, tekanan
gradient yang meningkat dan adanya mediator inflamasi.
TANDA GEJALA
(MANIFESTASI KLINIS)
1.Distensi vena jugularis, peningkatan tekanan vena sentral.
2.Peningkatan tekanan darah, denyut nadi penuh, kuat.
3.Melambatnya waktu pengosongan vena-vena tangan.
4.Edema perifer dan periorbita
5.Asites, efusi pleura, edma paru akut, (dispnea, takipnea, ronki basah diseluruh lapangan paru).
6.Penambahan berat badan secara cepat: penambahan 2 % = kelebihan ringan, penambahan 5 % = kelebihan
sedang, penambahan 8 % =
penambahan kelebihan berat.
7.Hasil laboratorium ; penurunan hematokrit, protein serum rendah, natrium
serum normal, natrium urine rendah ( <10 mEq/24 jam).
PENATALAKSANAAN
Terapi edema harus mencakup terapi penyebab yang mendasarinya yang
reversibel (jika memungkinkan). Pengurangan asupan sodium harus dilakukan
untuk meminimalisasi retensi air. tidak semua pasien edema memerlukan terapi
farmakologis, pada beberapa pasien terapi non farmakologis sangat efektif seperti
pengurangan asupan natrium (yakni kurang dari jumlah yang diekskresikan oleh
ginjal) dan menaikkan kaki diatas level dari atrium kiri. Tetapi pada kondisi
tertentu diuretic harus diberikan bersamaan dengan terapi non farmakologis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai